You are on page 1of 4

ELEKTROPLATING

Elektroplating merupakan salah satu cabang dari ilmu kimia (elektrokimia) yang membahas tentang energi atau arus listrik yang menyebabkan suatu reaksi atau perubahan kimia serta energi listrik yang di hasilkan melalui suatu reaksi kimia, hasil reaksi reaksi pada suhu yang amat tinggi melalui perubahan energi listrik menjadi panas. Dalam elektroplating proses yang terjadi adalah melalui elektroforesis yaitu gerakan partikel koloid dalam medan listrik dengan menghasilkan dua elektrode (suatu penghantar yang dapat berbentuk batangan, kepingan, atau kawat yang digunakan untuk memancarkan atau mengendalikan aliran partikel-partikel yang bermuatan, baik dalam suatu cairan, gas, atau semi konduktor). Yang dialiri arus kearah, koloid bermuatan negatif bergerak kearah anode, sedangkan koloid bermuatan positif ke katode. Proses ini digunakan untuk memisahkan atau penguraian campuran. Setelah koloid itu terpisah atau melapisi anode tersebut sehingga terbentuk lapisan tipis yang biasanya disebut plate. PROSES ELEKTROPLATING 1. Butting Yaitu proses penghalusan permukaan barang yang akan dilapisi. Dalam proses penghalusan tersebut menggunakan emery (amplas) yang berupa kain 120 320 kali putaran. Tetapi tidak semua bahan dilakukan proses ini. 2. Preparasi Yaitu proses inspeksi keseluruhan kondisi barang yang akan di elektroplating. Setelah inspeksi dilakukan, barang yang akan diplating ditempatkan pada rig yang disesuaikan dengan bentuk dan dimensi barang tersebut. 3. Degreding Yaitu prose pembersihan dari kotoran, minyak, cat, ataupun lemak. Dalam proses pembersihan ini digunakan larutan NaOH (air sabun) sebagai metalcleaner. Alat yang digunakan dalam proses ini adalah bak yang terbuat dari plat seng yang didalamnya berisi larutan NaOH yang dipanaskan selama 30-60 menit, dengan suhu 60-70oC, dengan konsentrasi larutan 20 gr/ liter 100 gr/liter. Bak yang digunakan 150 x 120 x 70 cm. (sebaiknya larutan ini diganti selang 2 bulan sekali). Setelah proses degreding dilakukan pembilasang dengan air. 4. Pickling Setelah dicuci dengan air bersih dari larutan degreding, pada tahap ini barang dicelupkan kedalam larutan pickling yang terbuat dari asam klorida (HCL) 32%, yang berfungsi untuk menghilangkan koral pada permukaan barang. Proses ini dilakukan selama 3-5 menit (Penggantian larutan ini sebaiknya dilakukan selama 1 bulan sekali). Setelah itu dibilas dengan air sebanyak tiga kali disetiap tempat yang berbeda. 5. Etching Yaitu proses pembukaan pori-pori dengan menggunakan larutan asam sulfat (H2SO410%) yang digunakan untuk mempercepat proses pelapisan nickel crhome. Proses ini dilakukan selama 3-5 menit. Setelah itu dibilas dengan pengaliran air di 3 tempat.

6. Nickel Plating Yaitu proses pelapisan logam dengan menggunakan logam nickel sebagai pelapisnya. Tujuannya adalah untuk melindungi logam dasar dari serangan korosi. Larutan elektrolit (bahan) yang sering dipakai adalah larutan nickel sulfat. Benda yang akan dilapisi dicelupkan dalam larutan elektrolit selama kurang lebih 15 menit pada temperatut 55-65 o C Komposisi dan kondisi kerja : Komposisi Larutan : 1. Nickel Sulfate 280 gr/ltr 2. Nickel Chloride 50 gr/ltr 3. Boric Acid 40 gr/ltr 4. Nickstar 31 20 ml/ltr 5. Nickstar 32 1 ml/ltr Kondisi Kerja : - Ph - Rapat Arus - Temperature

4,2 4 A/dm2 45-46 oC

Dalam proses Nickel Plating ini digunakan mesing yang berkapasitas tegangan 6 Volt dalam arus 300 Ampere. Setelah proses ini dilakukan pembilasan dengan air yang mengalir dalam 3 tabung pencelupan. 7. Chrome Plating Yaitu proses finishing pada proses elektroplating Nickel. Fungsinya sebagai usaha untuk meningkatkan ketahanan terhadap korosi, aus dan anti gores, serta untuk meningkatkan aspek dekoratif terhadap benda yang dihasilkan sehingga menjadi mengkilat dan halus permukaannya. Pencelupan dilakukan selama + 15 60 menit pada temperature 40-55 oC dalam larutan chromic acid. Komposisi Larutan : 1. Chromic Acid 2. Sulfonic Acid 3. Asam Chlorid N6X Kondisi Kerja : - Temperatur - Rapat Arus

80 gr/ltr 1 gr/ltr 20 gr/ltr

40,5 oC 15 A/menit

Dalam hal ini mengalami proses elektrofolesis dengan elektrodanya yaitu barang (metal) yang dicelup itu sendiri. 8. Drying Yaitu proses pengeringan dari proses chromeplating. Dalam proses ini terdiri dari 2 cara : 1. Dengan media pencelupan air panas 60 oC (Suhu), hanya sebentar saja untuk pembersihan.

2. Dengan menganealling (mengoven) barang yang sudah dilapisi, proses ini digunakan untuk menghilangkan air bekas chromeplating, dilakukan selama 20 menit dengan suhu 60 oC HASIL ELEKTROPLATING Barang yang dihasilkan pada elektroplating tergantung dari kondisi udara, ketebalan lapisan pelindung dan lokasi akhir konstruksi yang memiliki jangka panjang waktu yang berbeda pada perlindungan terhadap korosif. Ketebalan lapisan hasil elektroplating nickelchrome berkisar antara 10-15 mikron. Jika pada lapisan tersebut mengalami abrasi pada lokasi akhir mencapai 1 mikron pertahun maka dengan ketebalan rata-rata 12 mikron, secara sederhana dapat disimpulkan bahwa untuk jangka waktu sampai dengan waktu 10 tahun, konstruksi yang diberikan lapisan pelindung nickelchrome akan terbebas dari korosi. Dalam proses elektroplating tersebut tidak terbebas dari rejected part/ part NG/ rusak. Barang-barang yang dihasilkan dalam elektroplating dapat mengalami kerusakan seperti : 1. Karat (Korosif) 2. Gelembung (Buble) 3. Dekok (Dented) 4. Gores (Scratch) 5. Kasar (pada permukaannya/ teksture) 6. Susu / ngedap/ tidak mengkilat/ shine off 7. Buram (color) 8. Bintik (black dots) 9. Ulir/ drat rusak 10. Berlubang (teksture) 11. Kuning (color) 12. Mengelupas (peel off) Barang yang reject tersebut agar dapat digunakan/ dilapisi kembali dengan neckelchrome maka memerlukan proses lebih lanjut yang dinamakan Nickel stripping. Nickelrstreaping merupakan proses daur ulang (pengembalian) suatu barang setelah mengalami proses elektroplating kembali kebentuk asal (bentuk mulanya sebelum dilapisi). Tahapan dalam chrome stripping adalah : 1. Part Cleaning Yaitu pembersihan dari debu dan kotoran 2. Chrome Removing Yaitu proses melepaskan lapisan chrome yang sudah melapisi barang tersebut, dalam hal ini digunakan larutan HCL 33%. Setelah itu dibilas dengan air. 3. Nickel Stripping Yaitu proses melepaskan lapisan yang menempel pada barang, bahan yang digunakan untuk nickel stripping yaitu : 1. Hipstrip A 60gr/ltr 2. Hipstrip B 90gr/ltr Dengan kondisi temperatur diatas 80 oC dan waktu proses antara 30-60 menit, setelah proses nickel stripping selesai dilakukan dilanjutkan dengan pembilasan, dan barang tersebut setelah melalui proses pembilasan dapat dilapisi lagi dengan nickel chrom.

PENGOLAHAN LIMBAH Dalam proses elektroplating pasti akan menghasilkan suatu limbah yang berupa chrom itu sendiri, cara yang sederhana untuk mengendapkan chrom tersebut adalah dengan kapur CaCO3. Dan juga akan terbentuk limbah cair asam (B3) dan penetralannya dengan coustic soda yang akan menjadi bak tembok (lapisan pada tanah).

You might also like