You are on page 1of 13

MODUL KULIAH : MEKANIKA FLUIDA DAN HIROLIKA SKS : 3

Oleh : Acep Hidayat,ST,MT.

Jurusan Teknik Perencanaan Fakultas Teknik Perencanaan dan Desain Universitas Mercu Buana Jakarta 2012

12

Mekanika Fluida Dan Hidrolika Ir Acep Hidayat ST.

Pusat Pengembangan Bahan Ajar Universitas Mercu Buana

MODUL 5 STABILITAS BENDA TERAPUNG

DAFTAR ISI

Pengantar Tujuan Instruksional Umum Tujuan Instruksional Khusus I. II. LATAR BELAKANG MASALAH PENERAPAN HUKUM ARCHIMEDES

4 4 4 5 10

12

Mekanika Fluida Dan Hidrolika Ir Acep Hidayat ST.

Pusat Pengembangan Bahan Ajar Universitas Mercu Buana

STABILITAS BENDA TERAPUNG 1. Pengantar. Hidraulika adalah ilmu yang mempelajari berbagai gerak dan keseimbangan zat cair. Hidraulika merupakan sebuah ilmu yang mengkaji arus zat cair melalui pipa-pipa dan pembuluhpembuluh yang tertutup maupun yang terbuka. Kata hidraulika berasal dari bahasa Yunani yang berarti air. Dalam teknik, hidraulika berarti pergerakan-pergerakan, pengaturan-pengaturan, dan pengendalian-pengendalian berbagai gaya dan gerakan dengan bantuan tekanan suatu zat cair

2. Tujuan Instruksional Umum Mahasiswa diharapkan dapat merencanakan suatu bangunan air berdasarkan konsep mekanika fluida, teori hidrostatika dan hidrodinamika.

3. Tujuan Instruksional Khusus 1. Mahasiswa dapat menjelaskan prinsip hukum Archimedes 2. Mahasiswa dapat menjelaskan prinsip kestabilan benda terapung 3. Mahasiswa dapat menghitung besar gaya apung dan pusat apung

12

Mekanika Fluida Dan Hidrolika Ir Acep Hidayat ST.

Pusat Pengembangan Bahan Ajar Universitas Mercu Buana

STABILITAS BENDA TERAPUNG II. LATAR BELAKANG MASALAH

Ilmu yang mempelajari gejala alam disebut sains. Sains berasal dari kata Latin yang berarti mengetahui. Sains terbagi atas beberapa cabang ilmu, diantaranya adalah fisika. Fisika mempelajari gejala-gejala alam seperti gerak, kalor, cahaya, bunyi, listrik, dan magnet. Semua gejala ini berbentuk energi. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa fisika adalah ilmu yang mempelajari hubungan antara materi dan energi. Perubahan global berlangsung cukup cepat menempatkan fisika sebagai salah satu ilmu pengetahuan yang merupakan tulang punggung teknologi terutama teknologi manufaktur dan teknologi modern. Teknologi modern seperti teknologi informasi, elektronika, komunikasi, dan teknologi transportasi memerlukan penguasaan fisika yang cukup mendalam. Salah satu visi pendidikan sains adalah mempersiapkan sumber daya manusia yang handal dalam sains dan teknologi serta memahami lingkungan sekitar melalui pengembangan keterampilan berpikir, penguasaan konsep esensial, dan kegiatan teknologi. Kompetensi rumpun sains salah satunya adalah mengarahkan sumber daya manusia untuk mampu menerjemahkan perilaku alam. Salah satu fenomena alam yang sering ditemukan adalah fenomena fluida. Fluida diartikan sebagai suatu zat yang dapat mengalir. Istilah fluida mencakup zat cair dan gas karena zat cair seperti air dan zat gas seperti udara dapat mengalir. Zat padat seperti batu atau besi tidak dapat mengalir sehingga tidak bisa digolongkan dalam fluida. Air merupakan salah satu contoh zat cair. Masih ada contoh zat cair lainnya seperti minyak pelumas, susu, dan sebagainya. Semua zat cair itu dapat dikelompokan ke dalam fluida karena sifatnya yang dapat mengalir dari satu tempat ke tempat yang lain. Fenomena fluida statis (fluida tak bergerak) berkaitan erat dengan tekanan hidraustatis. Dalam fluida statis dipelajari hukum-hukum dasar yang berkaitan dengan konsep

12

Mekanika Fluida Dan Hidrolika Ir Acep Hidayat ST.

Pusat Pengembangan Bahan Ajar Universitas Mercu Buana

tekanan hidraustatis, salah satunya adalah hukum Pascal dan hukum Archimedes. Hukum Pascal diambil dari nama penemunya yaitu Blaise Pascal (1623-1662) yang berasal dari Perancis. Sedangkan hukum Archimedes diambil dari nama penemunya yaitu Archimedes (287-212 SM) yang berasal dari Italia. Hukum-hukum fisika dalam fluida statis sering dimanfaatkan untuk kesejahteraan manusia dalam kehidupannya, salah satunya adalah prinsip hukum Pascal dan prinsip hokum Archimedes. Namun, belum banyak masyarakat yang mengetahui hal tersebut. Oleh karena itu, diperlukan studi yang lebih mendalam mengenai hukum Pascal dan hokum Archimedes serta penerapannya dalam kehidupan. Suatu benda mengapung, tenggelam, atau melayang hayna ditentukan oleh massa jenis rata rata benda dan massa jenis zat cair. Jika massa jenis rata rata benda lebih kecil daripada massa benda zat cair, benda mengapung di permukaan zat cair. Jika massa jenis rata rata benda lebih besar daripada massa jenis zat cair, benda tenggelam di dasar wadah zat cair. Jka massa jenis rata rata benda sama dengan massa jenis zat cair, benda melayang dalam zat cair diantara permukaan dan dasar wadah zat cair.

SYARAT MENGAPUNG

b, rata rata < f

w = Fa

KETERANGAN pb = massa jenis benda pf = massa jenis fluida w = berat benda Fa = gaya Apung

12

Mekanika Fluida Dan Hidrolika Ir Acep Hidayat ST.

Pusat Pengembangan Bahan Ajar Universitas Mercu Buana

SYARAT TENGGELAM

b, rata rata > f

w > Fa KETERANGAN pb = massa jenis benda pf = massa jenis fluida w = berat benda Fa = gaya Apung

SYARAT MELAYANG

b, rata rata = f

w = Fa

KETERANGAN pb = massa jenis benda pf = massa jenis fluida w = berat benda Fa = gaya Apung

Pada suatu benda yang tercelup sebagian atau seluruhnya dalam zat cair, bekerja gaya apung (Fa). Pada benda yang tercelup dalam zat cair bekerja dua buah gaya: gaya berat w dan gaya apung Fa, sehingga

12

Mekanika Fluida Dan Hidrolika Ir Acep Hidayat ST.

Pusat Pengembangan Bahan Ajar Universitas Mercu Buana

F = 0 + Fa w = 0 atau w = Fa Pada benda yang tenggelam , berat w lebih besar daripada gaya apung Fa.

Syarat tenggelam

w > Fa

W = Fa

Syarat mengapung sama dengan syarat melayang, yaitu berat benda sama dengan gaya apung (w = Fa). Perbedaannya kalau mengapung hanya sebagian benda yang tercelup dalam zat cair. Kalau pada melayang seluruh benda tercelup dalam zat cair.

MENGAPA ADA BENDA YANG TENGGELAM,MELAYANG DAN MENGAPUNG DI AIR?

Kita ambil salah satu gejala fisika yaitu jarum jahit tenggelam jika dicelupkan ke dalam air, sementara kapal laut yang jauh lebih berat dari jarum, tidak tenggelam, Mengapa? Setiap benda memiliki kerapatan tertentu (di fisika kita sebut dengan massa jenis), yaitu perbandingan antara massa dengan volume benda tersebut. Sebagai contoh bila ada dua kubus yang volumenya sama, yang satu terbuat dari besi dan yang kedua terbuat dari kayu, samakah kerapatannya? Tentu tidak Massa Jenis kubus dengan volume yang sama, akan memiliki berat yang berbeda, sehingga kalau kita bandingkan massa dengan volumenya akan menghasilkan nilai massa jenis yang berbeda. Artinya semakin kecil massa benda (semakin ringan), dan semakin besar volume benda tersebut,maka semakin kecil-lah massa jenisnya.

Ketika benda dicelupkan ke dalam zat cair (dimana zat cair juga memiliki massa jenis tertentu), maka benda tersebut akan memperoleh gaya tekan ke atas dari zat cair, sehingga berat di air akan lebih ringan ( yang belum coba silahkan bawa benda yang

12

Mekanika Fluida Dan Hidrolika Ir Acep Hidayat ST.

Pusat Pengembangan Bahan Ajar Universitas Mercu Buana

cukup berat ketika di udara lalu bandingkan dengan membawanya di dalam air,sama beratnya kah?) benda yang memiliki volume semakin besar, maka akan memperoleh gaya tekan ke atas semakin besar, sehingga kemungkinan benda akan mudah terangkat oleh zat cair. Jadi ketika memperbesar angka volume bendanya tentunya akan memperkecil nilai massa jenisnya (perhatikan rumus massa jenis). Berdasarkan konsep Archimedes kita dapatkan tiga buah keadaan benda dalam zat cair:

1.Benda akan terapung jika massa jenis benda itu lebih kecil dari massa jenis cairan. 2.Benda akan melayang jika massa jenis benda dan cairannya sama. 3.Benda akan tenggelam jika massa jenis benda lebih besar dari massa jenis cairan. Jadi kapal laut yang begitu volumenya begitu besar, akan memperoleh gaya angkat lebih besar dibandingkan dengan sebatang jarum. Ini karena massa jenis kapal laut dibuat lebih kecil (dengan memperbesar volumenya) dari massa jenis air laut sehingga bisa terapung.

Masalah kuantitatif peristiwa mengapung

Syarat benda mengapung adalah pada saat peristiwa mengapung, volum benda yang tercelup dalam zat cair lebih kecil daripada volum benda seluruhnya ( Vbf < Vb ) Massa jenis benda mengapung

b = f Vbf
Vb

Ini berlaku untuk benda yang mengapung dalam satu jenis fluida

Vb

12

Mekanika Fluida Dan Hidrolika Ir Acep Hidayat ST.

Pusat Pengembangan Bahan Ajar Universitas Mercu Buana

II.PENERAPAN HUKUM ARCHIMEDES dalam kehidupan sehari hari Bunyi Hukum Archimedes "Benda di dalam zat cair akan mengalami pengurangan berat sebesar berat zat cair yang dipindahkan".

Penemu

Archimedes dari Syracusa (sekitar 287 SM - 212 SM) Sebagian sejarahwan matematika memandang Archimedes sebagai salah satu matematikawan terbesar sejarah, mungkin bersama-sama Newton dan Gauss.

1) Hidrometer Hidrometer adalah alat yang dipakai untuk mengukur massa jenis cairan. Nilainya dapat diketahui dengan membaca skala pada hidrometer yang ditempatkan mengapung pada zat cair.

Supaya tabung kaca terapung tegak di dalam zat cair, bagian bawah tabung dibebani butiran timbel. Diameter bagian bawah tabung kaca dibuat lebih besar supaya volum zat cair yang dipindahkan hydrometer lebihi besar. Dengan demikian, dihasilkan gaya apung yang lebih besar hingga hydrometer dapat mengapung di dalam zat cair.

Hidrometer terapung di dalam cairan, sehingga berlaku: Gaya ke atas = berat hydrometer Vbffg = w, dengan berat hydrometer w tetap (Ahbf) fg = mg, sebab Vbf = Ahbf

12

Mekanika Fluida Dan Hidrolika Ir Acep Hidayat ST.

Pusat Pengembangan Bahan Ajar Universitas Mercu Buana

Persamaan hydrometer:

hbf =

Af

Hidrometer : untuk mengukur berat jenis larutan.

2) Kapal Laut Massa jenis besi lebih besar dari pada massa jenis air laut,tetapi mengapa kapal laut yang terbuat dari besi dapat mengapung diatas air?hal ini dapat di jelaskan melalui konsep gaya apung dan konsep massa jenis. Badan kapal yang terbuat dari besi dibuat berongga.ini menyebabkan volum air laut yang di pindahkan oleh kapal menjadi sangat besar.gaya apung sebanding dengan volum air yang di pindahkan ,sehingga gaya apung menjadi sangat besar.gaya apung ini mampu mengatasi berat total kapal sehingga kapal laut dapat mengapung di permukaan laut.jika di jelaskan berdasarkan konsep massa jenis maka massa jenis rata-rata besi rongga dan udara yang menempati rongga masih lebih kecil daripada massa jenis air laut.itulah sebabnya kapal mengapung. BAGAIMANA KAPAL LAUT BISA TENGGELAM? Kestabilan sebuah kapal yang menapung ketika kapal miring bergantung pada posisi relative titik berat kapal Gtitk di mana berat kapal W bekerja-dan titik berat dari air yang di pindahkan , disebut pusat gaya apung (buoyancy) B-titk dimana gaya apung U bekerja. Kapal pada posisi stabil,B dan G terletak pada garis vertical yang sama.jika kapal miring, bentuk air yang

12

10

Mekanika Fluida Dan Hidrolika Ir Acep Hidayat ST.

Pusat Pengembangan Bahan Ajar Universitas Mercu Buana

digantikan oleh badan kapal berubah menyebabkan B bergerak dan karena itu menimbulakan suatu kopel yang cenderung kepada salah satu hal:mengembalikan kapal pada posisi stabil asalnya atau membuat kapal justru lebih miring lagi.titik perpotongan garis vertical dari B dengan garis pusat kapal di sebut metapusat M.jika M diatas G maka akan menghasilakn torsi yang berlawanan arah jarum jam.torsi ini akan bertindakmengurangi kemiringan kapal,dan keseimbangan adalh stabil.jika M dibawah G akan menghasilkan torsi yang searah jarum jam,maka akan membuat kapal lebih miring lagi,dan keseimbangan tidak stabil. Titik penting dalam stabilitas kapal Diagram stabilitas kapal, pusat gravitasi (G), pusat daya apung (B), dan Metacenter (M) pada posisi kapal tegak dan miring. Sebagai catatan, G pada posisi tetap sementara B dan M berpindah kalau kapal miring. Ada tiga titik yang penting dalam stabilitas kapal, yaitu: ~ G adalah titik pusat gravitasi kapal. ~ B adalah titik pusat apung kapal. ~ M adalah metacenter kapal (titik perpotongan garis vertikal B dengan garis pusat kapal). 3) Kapal Selam Kapal selam mengikuti konsep gaya apung yaitu kapal selam memiliki tangki pemberat yang terletak diantara lambung sebelah dalam dan sebelah luar.tangki ini dapat diisi dengan udara atau air.mengatur isi tangki pemberat berarti mengatur berat total kapal,berat total kapal selam akan menentukan apakah kapal akan mengapung atau menyelam.

12

11

Mekanika Fluida Dan Hidrolika Ir Acep Hidayat ST.

Pusat Pengembangan Bahan Ajar Universitas Mercu Buana

4) Balon Udara Seperti zat cair ,udara termasuk fluida.pada balon udara di gunakan prinsip gaya apung. Sebuah balon udara yang diisi gas panas .prinsip kerjanya adalah mula-mula balon diisi gas panas sehingga balon menggelembung dan volumnya

bertambah.bertambahnya volum balon berarti bertambah pula volum udara yang dipindahkan oleh balon.ini menunjukkan gaya apung bertambah besar lalu

menyebabkan balon mulai bergerak naik.setelah ketinggian yang diinginkan tercapai maka gas panas mulai di kurangi(gaya apung =berat balon)pada saat ini balon dalam keadaan melayang.apabila balon ingin diturunkan ketinggiannya maka gas panas di keluarkan dari balon lalu volum balon berkurang(gaya apung lebih kecil daripada berat balon)pada saat ini balon dalam keadaan bergerak turun. B.TEGANGAN PERMUKAAN ZAT CAIR DAN VISKOSITAS FLUIDA Pada kehidupan sehari-hari kita sering melihat tetes air berbentuk bola dan serangga yang dapat hinggap di permukan air,pada subbab ini akan dijelskan masing-masing peristiwa.

B. Tegangan Permukaaan Zat Cair dan Viskositas Fluida

1. APAKAH TEGANGAN PERMUKAAN ZAT CAIR ITU? Tegangan permukaan zat cair adalah kecenderungan permukaan zat cair untuk menegang,sehingga permukaanya seperti ditutupi oleh suatu lapisan elastis

2. MENGAPA TERJADI TEGANGAN PERMUKAAN PADA ZAT CAIR? Tegangan terjadi karena adanya gaya kohesi yaitu gaya tarik-menarik antara partikel sejenis.kita dapat memisalkannya A mewakili partikel di dalam zat cair sedangkan B mewakili partikel di permukaan zat cair.partikel Adi tarik oleh gaya yang sama besar ke

12

12

Mekanika Fluida Dan Hidrolika Ir Acep Hidayat ST.

Pusat Pengembangan Bahan Ajar Universitas Mercu Buana

segala arah oleh partikel-partikel yang ada di dekatnya.sebagai hasilnya resultannya adalah sama dengan nol. Sedangkan partikel B di tarik oleh partikel-partikelyang ada disamping dan dibawahnya dengan gaya yang sama besar.sehingga resultannya adalah berarah ke bawah.resultan ini menyebabkan lapisan atas seakan tertutup selaput elastis inilah yang disebut dengan tegangan permukaan. Akibat dari tegangan permukaan kita sering melihat tetesan air dari kran dan tetesan embun berbentuk bola karena dengan itu terbentuk permukaan yang sempit untuk memudahkan tegangan. Serangga dapat berjalan di atas air karena berat serangga dapat diatasioleh kulit yaitu saat cairan membentuk kulit penutup .

Refererensi : 1. Bruce R.monson, 2004, Mekanika Fluida jilid 1 ed.4 2. Fluid Mechanics Module by Joseph Cataldo. 3. Ir. A. Soedrajat S,Mekanika Fluida dan Hidrolika

12

13

Mekanika Fluida Dan Hidrolika Ir Acep Hidayat ST.

Pusat Pengembangan Bahan Ajar Universitas Mercu Buana

You might also like