You are on page 1of 9

HADIST TARBAWI Persiapan Mengajar

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Mata kuliah Dosen pengampu : Hadist Tarbawi I : Aminudin, MPd

Disusun oleh : 1. Rokhimah 2. Muh Syamsuddin 3. Wastriah 4. Tri Puji Agustina 202109012 202109016 202109028 202109048

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI PEKALONGAN 2010

BAB I PENDAHULUAN
1.2 Persiapan Belajar
Persiapan mengajar pada hakekatnya merupakan perencanaan jangka pendek untuk memperkirakan atau memproyeksikan tentang apa yang dilakukan. Dengan demikian, persiapan mengajar merupakan upaya untuk memperkirakan tindakan yang akan dilakukan dalam kegiatan pembelajaran, terutama berkaitan dengan pembentukan kompetensi. Kemampuan membuat persiapan mengajar merupakan langkah awal yang harus dimiliki guru dan sebagai muara dari segala pengetahuan teori, keterampilan dasar, dan pemahaman yang mendalam tentang objek belajar dan situasi pembelajaran. Dalam persiapan mengajar harus jelas kompetensi dasar yang akan dikuasai peserta didik, apa yang harus dilakukan, apa yang harus dipelajari, bagaimana mempelajarinya, serta bagaimana guru mengetahui bahwa peserta didik telah menguasai kompetensi tertentu. Aspek-aspek tersebut merupakan unsur utama yang secara minimal harus ada dalam setiap persiapan mengajar sebagai pedoman guru dalam melaksanakan pembelajaran dan membentuk kompetensi peserta didik.1 Dengan izin Allah kami akan sedikit menguraikan apa yang tertulis oleh percikan pena kami, Serta kami mengharap ridha Allah semata, Agar ilmu yang kami peroleh bermanfaat bagi semua mahluk.

file:///C:/Users/Muh Syamsuddin/Downloads/Persiapan Mengajar, Akhmad Sudrajat,Tentang Pendidikan

Created by Syam

BAB II PEMBAHASAN MASALAH


2.1 Persiapan Mengajar . ) , : : (
Terjemahan Diriwayatkan dari Ibnu Abbas RA Muadz berkata Rosulullah SAW pernah mengutus saya, Beliau bersabda kamu akan mendatangi orangorang Ahli Kitab ajaklah mereka agar mengakui bahwa tiada Tuhan kecuali Allah dan Aku adalah utusan Allah, kalau mereka sudah mematuhinya beritahukanlah kepada mereka bahwa Allah mewajibkan mereka mengerjakan shalat lima kali sehari semalam kalau mereka sudah mematuhinya beritahukanlah kepada mereka mengeluarkan zakat yang dipungut dari orang-orang kaya diantara mereka, kemudian diberikan kepada orang-orang fakir diantara mereka, kalau mereka sudah mematuhinya tinggalkanlah harta pilihan mereka dan takutilah doa orang

Created by Syam

yang teraniaya karena sesungguhnya tidak ada penghalang antara doanya dan Allah.2

Uraian Lafadz Hadist


Kamu akan mendatangi orang-orang Ahli Kitab ajaklah mereka agar mengakui bahwa tiada Tuhan kecuali Allah dan Aku adalah utusan Allah, kalau mereka sudah mematuhinya beritahukanlah kepada mereka bahwa Allah mewajibkan mereka mengerjakan shalat lima kali sehari semalam


Kalau mereka sudah mematuhinya beritahukanlah kepada mereka mengeluarkan zakat yang dipungut dari orang-orang kaya diantara mereka, kemudian diberikan kepada orang-orang fakir diantara mereka

Dari terjemahan diatas dapat diartikan bahwasannya menurut Syek Zainuddin, Tata cara mengajak seseorang untuk islam dalam menjalankan ajaran caranya yaitu3: Mengajak seseorang untuk meyakini keesaan Allah dan Rosul Muhammad setelah meyakini dan benar-benar meyakini dan taat untuk menjalankan sholat lima waktu karena itu adalah pokok agama. Ketaatan untuk mendirikan sholat mengandung dua tahapan yaitu:

Al Hafidz zaki Al Din Abd Al Ahzim Al Munziri, Ringkasan Shahih Muslim, (Bandung: Al Mizan, 2004), h.283 3 Ahmad Zainuddin, Maktabah Al Syamilah, (Saudi Arabia, Perpustakaan Arab Digital, 2010), pada bagian Syarah An Nawawi page 233 diterjemahkan oleh Umar Ghozali

Created by Syam

Kita mengajak mereka dengan mengajari sholat, Setelah kita mengajarinya kita mengajak mereka untuk melaksanakan sholat separti apa yang kita kerjakan

Setelah itu ajaklah mereka untuk mengeluarkan zakat, sebagai upaya untuk berbagi kepada orang yang kurang mampu.4

Kandungan Hadist 1. Persiapan mengajar harus sederhana dan fleksibel serta dapat dilaksanakan dalam kegiatan pembelajaran dan pembentukan

kompetensi peserta didik. 2. Kegiatan-kegiatan yang disusun dan dikembangkan dalam persiapan mengajar harus menunjang dan sesuai dengan kompetensi dasar yang telah ditetapkan. 3. Persiapan mengajar yang dikembangkan harus utuh dan menyeluruh serta jelas pencapaiannya.

2.2 Kondisi Mengajar


2.2.1 Pendidik Mengajar Disaat Peserta Didik dalam Kondisi Tenang

. ) (
Terjemahan Diriwayatkan dari Jarir bin Abdullah RA, Nabi Muhammad SAW pernah bersabda kepada para sahabatnya pada saat haji Wada
4

Ibid

Created by Syam

(haji pengabisan atau perpisahan) Nabi SAW, Tolong suruh mereka memperhatikan (dan mendengarkan) kemudian Rosulullah SAW bersabda ditujukan kepada mereka janganlah menjadi kafir setelah kepergianku dengan saling berbunuhan satu sama lain.5

Uraian Lafadz Hadist


Tolong suruh mereka memperhatikan (dan mendengarkan) Maksud dari lafadz ini adalah mendengar apa yang dikatakan ulama adalah kewajiban bagi para murid atau orang belajar, karena ulama adalah pewaris para Nabi. karena khutbah Nabi diatas pada waktu haji Wada dan manusia berkumpul pada sangat banyak untuk melempar jumrah dan

melaksanakan amalan haji. Pada waktu itu Rosulullah berkata pada mereka Ambilah dariku manasik (amalan ibadah) kamu, ketika Rosulullah berkhutbah untuk mengajari mereka maka beliau menyuruh untuk mendengarkan dengan baik.6

Kandungan Hadist 1. Pangkal ilmu adalah mendengarkan, lalu memperhatikan, menghafal, mengerjakan kemudian mengajarkannya. 2. Mendengarkan dan memperhatikan ketika Ulama berbicara

(mengajarkan) ilmu kepada para santri, dan santri tidak boleh berbicara sendiri-sendiri (mengobrol).7

Al Imam Zainuddin Ahmad bin Abdul Lathif, Ringkasan Shahih Al Bukhari , (Bandung: Mizan, 2004), h. 33
6 7

Ibnu Hajar Asqolani, Fathul Baari, (Jakarta: Pustaka Azzam, 2007), h. 413-414 Ibid

Created by Syam

2.2.2 Pendidik Mengajar Disaat Peserta Didik Tidak Dalam Kodisi Jenuh

( )
Terjemahan Dari Ibnu Masud bahwa Nabi SAW selalu memilih waktu yang tepat untuk memberikan nasihat, karena beliau takut kami akan merasa bosan8.

Uraian Lafadz Hadist


Memilih waktu yang tepat untuk memberikan nasihat Rosulullah selalu memperhatikan aspek waktu dalam memberikan nasihat kepada kami, beliau tidak memberikan nasihat setiap waktu supaya kami tidak merasa bosan.

Kandungan Hadist Anjuran untuk tidak melakukan perbuatan shalih secara terusmenerus karena dikahawatirkan akan menyebabkan rasa bosan, meskipun ketekunan sanagt diharapkan dalam melakukan pekerjaan akan tetapi hal itu dapat dilakukan dengan beberapa cara yaitu dilaksanakan setiap hari dengan syarat tidak membebani, atau dilakukan dua hari sekali hingga dapat melakukan perbuatan tersebut pada hari berikutnya dengan penuh semangat atau juga dapat dilakukan seminggu sekali disesuaikan dengan kondisi masing-masing individu.9

8 9

Al Imam Zainuddin Ahmad Bin Abdul Lathif, Opcit, h. 33 Ibnu Hajar Asqolani, Opcit, h. 307-308

Created by Syam

BAB III PENUTUP


3.1 Kesimpulan
Dari uraian diatas dapat diambil simpulan sebagai berikut: 1. Persiapan mengajar harus sederhana dan fleksibel serta dapat dilaksanakan dalam kegiatan pembelajaran dan pembentukan

kompetensi peserta didik. 2. Kegiatan-kegiatan yang disusun dan dikembangkan dalam persiapan mengajar harus menunjang dan sesuai dengan kompetensi dasar yang telah ditetapkan. 3. Persiapan mengajar yang dikembangkan harus utuh dan menyeluruh serta jelas pencapaiannya. 4. Pangkal ilmu adalah mendengarkan, lalu memperhatikan, menghafal, mengerjakan kemudian mengajarkannya. 5. Mendengarkan dan memperhatikan ketika Ulama berbicara

(mengajarkan) ilmu kepada para santri, dan santri tidak boleh berbicara sendiri-sendiri (mengobrol). 6. Anjuran untuk tidak melakukan perbuatan shalih secara terus-menerus karena dikahawatirkan akan menyebabkan rasa bosan, meskipun ketekunan sanagt diharapkan dalam melakukan pekerjaan akan tetapi hal itu dapat dilakukan dengan beberapa cara yaitu dilaksanakan setiap hari dengan syarat tidak membebani, atau dilakukan dua hari sekali hingga dapat melakukan perbuatan tersebut pada hari berikutnya dengan penuh semangat atau juga dapat dilakukan seminngu sekali disesuaikan dengan kondisi masing-masing individu.

Created by Syam

DAFTAR PUSTAKA

Imam Zainuddin, Akhmad, 2000, Ringkasan Shahih Al Bukhari, Bandung: Mizan Al Azhim, Abd, 2004, Ringkasan Shahih Muslim, Bandung: Mizan Asqalani, Ibnu Hajar, 2007, Faathul Baari, Jakarta: Pustaka Azzam Zainuddin, Ahmad, 2010, Maktabah Al Syamilah, Saudi Arabia: Perpustakaan Arab Digital Sudrajat, Akhmad, Tentang Pendidikan, file:///C:/Users/Muh.Syamsuddin/Downloads/Persiapan Mengajar, 28 Oktober 2010, 20.45 WIB.

Created by Syam

You might also like