You are on page 1of 11

PENDIDIK DAN PESERTA DIDIK

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Mata kuliah : Ilmu Pendidikan Dosen pengampu : Elly Mufidah, MAg

Disusun oleh : 1. Dwi Retno 2. Wastriah 3. Umul Maghfiroh 4. Tri Wihartati 202109027 202109028 202109029 202109031

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI PEKALONGAN 2011

BAB I PENDAHULUAN Pendidik adalah unsur manusiawi dalam pendidikan. Guru adalah figur manusia sumber yang menempati posisi dan memegang peranan penting dalam pendidikan. Ketika semua orang mempersoalkan masalah dunia pendidikan, figur guru mesti terlibat dalam agenda pembicaraan, terutama yang menyangkut persoalan pendidikan formal di sekolah. Hal itu tidak dapat disangkal, karena lembaga pendidikan formal adalah dunia kehidupan guru. Di sekolah, guru hadir untuk mengabdikan diri kepada umat manusia dalam hal ini adalah anak didik. Negara menuntut generasinya yang memerlukan pembinaan dan bimbingan dari guru. Penyebutan istilah anak didik lebih pas digunakan sebagai mitra guru disekolah. Guru adalah orang tua. Anak didik adalah anak. Orang tua dan anak adalah dua sosok insani yang diikat oleh tali jiwa. Belaian kasih dan sayang adalah naluri jiwa orang tua yang sangat diharapkan oleh anak, sama halnya belaian kasih dan sayang seorang guru kepada anak didiknya. Kegiatan proses belajar mengajar tidak lain adalah menanamkan sejumlah norma kedalam jiwa anak didik. Itulah sebabnya kegiatan ini dalam pembahasan ini dipakai istilah Proses Interaksi Edukatif. Semua norma yang diyakini mengandung kebaikan perlu ditanamkan kedalam jiwa anak didik melalui peranan guru dalam pengajaran. Guru dan anak didik berada dalam suatu relasi kejiwaan. Interaksi antara guru dan anak didik terjadi karena saling membutuhkan. Anak didik ingin belajar dengan menimba sejumlah ilmu dari guru dan guru ingin membina dan membimbing anak didik dengan memberikan sejumlah ilmu kepada anak didik yang membutuhkan. Keduanya mempunyai kesamaan langkah dan tujuan, yakni kebaikan. Dengan ini pemakalah ingin menjelaskan lebih lanjut tentang pendidik dan peserta didik serta hal-hal yang menyangkut kedua.

BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian pendidik dan peserta didik Menurut Undang-Undang SISDIKNAS No.20 Tahun 2003: Pasal 1 ayat 6 Pendidik adalah tenaga kependidikan yang berkualifikasi sebagai guru, dosen, konselor, pamong belajar widyaiswara, tutor, instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai dengan kekhususannya, serta berpartisipasi dalam menyelenggarakan pendidikan. Pasal 1 ayat 4 Peserta didik adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan potensi diri melalui proses pembelajaran yang tersedia pada jalur, jenjang, dan jenis pendidikan tertentu. B. Syarat-Syarat Menjadi Pendidik yang Ideal 1. Kode etik (syarat-syarat) pendidik.1 a. Syarat-syarat guru berhubungan dengan dirinya, yaitu; Hendaknya guru senantiasa insyaf akan pengawasan Allah terhadapnya dalam segala perkataan dan perbuatan bahwa ia memegang amanat ilmiah yang diberikan Allah kepadanya. Hendaknya guru memelihara kemuliaan ilmu.

Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: Kalam Mulia, 2004, hlm 89

Hendaknya guru bersifat zuhud. Hendaknya guru tidak berorientasi duniawi dengan menjadikan ilmunya sebagai alat untuk mencapai kedudukan, harta, prestise, atau kebanggaan atas orang lain. Hendaknya guru menjauhi mata pencaharian yang hina. Hendaknya guru memelihara syiar-syiar islam. Guru hendaknya rajin melakukan hal-hal yang disunahkan oleh agama, baik dengan lisan maupun perbuatan. Guru hendaknya memelihara akhlak yang mulia dalam

pergaulannya dengan orang banyak dan menghindarkan diri dari akhlak yang buruk. Guru hendaknya selalu mengisi waktu-waktu luangnya dengan halhal yang bermanfaat. Guru hendaknya selalu belajar dan tidak merasa malu untuk menerima ilmu dari orang yang lebih rndah daripadanya, baik secara kedudukan ataupun usianya. Guru hendaknya rajin meneliti, menyusun, dan mengarang dengan memperhatikan keterampilan dan keahlian yang dibutuhkan untuk itu. b. Syarat-syarat yang berhubungan dengan pelajaran, yaitu; Sebelum keluar dari rumah untuk mengajar, hendaknya guru bersuci dari hadas dan kotoran serta mengenakan pakaian yang baik dengan maksud mengagungkan ilmu dan syariat. Ketika keluar dari rumah hendaknya guru selalu brdoa.

Hendaknya guru mengambil tempat pada posisi yang membuatnya dapat dilihat oleh semua murid. Sebelum mulai mengajar, guru hendaknya membaca sebagian dari ayat Al-Quran agar memperoleh berkah dalam mengajar, kemudian membaca basmalah. Guru hendaknya mengajarkan bidang studi sesuai dengan hirarki nilai kemuliaan dan kepentingannya. Hendaknya guru selalu mengatur volume suaranya. Hendaknya guru menjaga ketertiban majelis dengan mengarahkan pembahasan pada objek tertentu. Guru hendaknya menegur murid-murid yang tidak menjaga sopan santun dalam kelas. Guru hendaknya bersikap bijak dalam melakukan pembahasan, menyampaikan pelajaran, dan menjawab pertanyaan. Terhadap murid baru, guru hendaknya bersikap wajar dan menciptakan suasana yang membuatnya merasa telah menjadi bagian dari kesatuan teman-temannya. Guru hendaknya menutup setiap akhir kegiatan belajar mengajar dengan kata-kata wallahu alam (Allah yang Maha Tahu) yang menunjukkan keikhlasan kepada Allah SWT. Guru hendaknya tidak mengasuh bidang studi yang tidak dikuasainya. c. Kode etik guru di tengah-tengah para muridnya, antara lain; Guru hendaknya mengajar dengan niat mengharapkan ridha Allah.

Guru hendaknya tidak menolak untuk mengajar murid yang tidak mempunyai niat tulus dalam belajar. Guru hendaknya mencintai muridnya seperti ia mencintai dirinya sendiri. Guru hendaknya memotivasi murid untuk menuntut ilmu seluas mungkin. Guru hendaknya menyampaikan pelajaran dengan bahasa yang mudah dan berusaha agar muridnya dapat memahami pelajaran. Guru hendaknya melakukan evaluasi terhadap kegiatan belajar mengajar yang dilakukannya. Guru hendaknya bersikap adil terhadap semua muridnya. Guru hendaknya berusaha membantu memenuhi kemaslahatan murid, baik dengan kedudukan ataupun hartanya. Guru hendaknya terus memantau perkembangan murid, baik intelektual maupun akhlaknya. 2. Kriteria guru yang baik.2 Menurut Gilbert H. Hunt dalam bukunya effective teaching, guru harus memenuhi 7 kriteria: a) Sifat b) Pengetahuan c) Apa yang disampaikan d) Bagaimana mengajar

Dede Rosada, Paradigma Pendidikan Demokratis, Jakarta: Kencana, 2004, hlm 113

e) Harapan f) Reaksi guru terhadap siswa

g) Management

3. Menurut Prof. Dr. Zakiah Daradjat, guru harus memenuhi beberapa persyaratan, yaitu:3 a. Takwa kepada Allah SWT Guru, sesuai dengan tujuan ilmu pendidikan islam, tidak mungkin mendidik anak didik agar bertakwa kepada Allah, jika ia sendiri tidak bertakwa kepada-Nya. b. Berilmu Ijazah bukan semata-mata secarik kertas, tetapi suatu bukti, bahwa pemiliknya telah mempumnyai ilmu pengetahuan dan kesanggupan tertentu yang diperlukannya untuk suatu jabatan. c. Sehat Jasmani Kesehatan jasmani kerap kali dijadikan salah satu syarat bagi mereka yang melamar untuk menjadi guru. Guru yang mengidap penyakit menular, umpamanya sangat membahayakan kesehatan anak-anak. d. Berkelakuan Baik

Syaiful Bahri Djamarah, guru dan anak didik dalam inteeraksi edukatif, jakarta: Rhineka cipta, 2000, hlm 32

Budi pekerti guru penting dalam pendidikan watak anak didik. Guru harus menjadi teladan, karena anak-anak bersifat suka meniru. C. Perilaku Dan Karakteristik Yang Harus Dimiliki Oleh Peserta Didik Menurut wens tanlain dan kawan-kawan perilaku peserta didik antara lain:4 1. Memahami, mengerti, mencintai dirinya (individualitas) 2. Memahami, mengerti dan mencintai orang lain ( sosialitas) 3. Menyadari, memiliki norma kesusilaan dan nilai-nilai kemanusiaan 4. Bertindak, berbuat sesuai dengan norma kesusilaan, nilai-nilai hidup atas tanggung jawabnya sendiri demi kebahagiaan dirinya dan kebahagiaan masyarakat, orang lain (moralitas). Menurut Sutari Iman barnadip, Suwarno, dan Siti Mechati, anak didik memiliki karakteristik tertentu, yakni:5 a. Belum memiliki pribadi dewasa susila sehingga masih menjadi tanggung jawab pendidik (guru). b. Masih menyempurnakan aspek tertentu dari kedewasaannya, sehingga masih menjadi tanggung jawab pendidik. c. Memiliki sifat-sifat dasar manusia yang sedang berkembang secara terpadu yaitu kebutuhan biologis, rohani, sosial, inteligensi, emosi, kemampuan berbicara, anggota tubuh untuk bekerja (kaki, tangan, jari), latar belakang sosial, latar belakang biologis (warna kulit, bentuk tubuh, dan lainnya), serta perbedaan individual. Menurut T.Blair dalam bukunya berjudul: Emerging Pattern of Teaching, Hunt menyimpulkan beberapa karakteristik siswa berkemampuan tinggi, yaitu:6
4 5

Ibid hlm 29 Ibid hlm 52

a. Mampu menyelesaikan pekerjaannya lebih cepat dari pada teman-teman sekelasnya. b. Memiliki latar belakang kemampuan yang luas. c. Mampu menangkap berbagai pengalaman baru dengan akumulasi yang relatif besar. d. Memiliki sejarah sukses akademik. e. Penuh percaya diri. f. Selalu hendak terlibat dalam tim baru untuk mengembangkan pengalaman. g. Bekerja baik sesuai kemampuanya. h. Sering menjadi terbaik di kelasnya. i. Senang menghadapi berbagai tantangan. j. Sering berinteraksi dengan kelompoknya. k. Menyampaikan pertanyaan yang kritis dan mendalam. l. Menerima tanggung jawab. m. Selalu cenderung untuk menyelesaikan tugas secara tuntas. n. Selalu memiliki konsep diri yang positif. o. Sering beramah tamah dengan sesama. Imam Al Ghazali sebagai mana dikutip Fathiyah Hasan Sulaiman, merumuskan sifat-sifat ideal yang patut dan harus dimiliki peserta didik kepada 10 macam sifat, yaitu:7

6 7

Opcit hlm 126 Abdu Khobir, Filsafat Pendidikan Islam, Pekalongan: STAIN Press, 2007, hlm 105

a. Belajar dengan niat ibadah dalam rangka taqarrub kepada Allah sehingga peserta didik akan senantiasa mensucikan diri dengan akhlak al-karimah dalam kehidupan sehari-hari, serta beupaya meninggalkan watak dan akhlak yang tercela. b. Mengurangi kecenderungan pada kehidupan duniawi dibandingkan kehidupan ukhrawi atau sebaliknya. Sifat yang ideal adalah menjadikan kedua dimensi kehidupan dunia dan akhirat sebagai alat yang integral untuk melaksanakan amanatnya, baik secara vertikal maupun horizontal. c. Bersifat tawadhu (rendah hati). d. Menjaga pikiran dari berbagai pertentangan yang timbul dari berbagai aliran. e. Mempelajari ilmu-ilmu yang terpuji, baik ilmu umum maupun ilmu agama. f. Belajar secara bertahap/berjenjang dengan memulai pelajaran yang mudah (konkret) menuju pelajaran yang sulit(abstrak) atau dari ilmu yang fardhu ain menuju kepada ilmu uang fardhu khifayah. g. Mempelajari suatu ilmu sampai tuntas untuk kemudian beralih kepada ilmu lainnya. h. Memahami nilai-nilai ilmiah atas ilmu yang dipelajarinya. i. Memprioritaskan ilmu-ilmu diniah sebelum memasuki ilmu-ilmu duniawi. j. Mengenalkan nilai-nilai pragmatis bagi suatu ilmu pengetahuan, yaitu ilmu pengetahuan yang dapat memberikan manfaat, menbahagiakan, mensejahterakan, serta memberikan keselamatan hidup di dunia dan akherat, baik untuk dirinya maupun manusia pada umumnya.

BAB III PENUTUP Dari pemaparan makalah di atas dapat diambil kesimpulan bahwa: Pendidik adalah tenaga kependidikan yang berkualifikasi sebagai guru, dosen, konselor, pamong belajar widyaiswara, tutor, instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai dengan kekhususannya, serta berpartisipasi dalam menyelenggarakan pendidikan. Sedangkan peserta didik adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan potensi diri melalui proses pembelajaran yang tersedia pada jalur, jenjang, dan jenis pendidikan tertentu.

DAFTAR PUSTAKA Bahri, Syaiful Djamarah, 2000, Guru dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif, Jakarta: Rhineka Cipta Khobir, Abdul, 2007, Filsafat Pendidikan Islam, Pekalongan: STAIN Press Ramayulis, 2004, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: Kalam Mulia Rosyada, Dede, 2004, Paradigma Pendidikan Demokratis, Jakarta: Kencana

You might also like