You are on page 1of 10

Diskusi Panel Neuropsikiatrik

SKENARIO 1
Bambang, seorang mahasiswa kedokteran, sementara duduk didepan laptopnya untuk mengerjakan tugas biomedik. Tangan kanannya sedang menggerakkan mouse ke kiri dan ke kanan, sambil terkadang melirik ke kiri untuk melihat textbook yang berada pada sebelah kirinya. Kebetulan Bambang sangat senang mendengarkan musik sehingga saat mengerjakan tugas, seringkali Bambang ikut bernyanyi atau hanya bersiul saat mendengarkan musik.

PERTANYAAN 1. Sebutkan struktur otak bagian manakah yang berperan untuk menggerakkan tangan kanan si Bambang ? Jawab : Bagian otak yang berperan untuk menggerakkan tangan kanan Bambang yaitu Hemisfer Cerebri Sinistra, Lobus Frontal. Hemisfer cerebri sinistra berperan dalam mengatur seluruh anggota tubuh bagian kanan (dextra), dalam hal ini yaitu tangan kanan Bambang. Salah satu fungsi dari lobus frontal korteks cerebri yaitu berhubungan dengan kemampuan gerak, dimana terdapat 3 area motorik, yaitu : Area motor primer meliputi area pada lobus frontal posterior yang berguna untuk menjalankan gerakan-gerakan tubuh, dalam hal ini ketika Bambang sedang melakukan gerakan pada tangan kanannya. Area premotor. Aktifitas pada area ini sangat penting karena mengandung tuntunan bagi gerakan dan pengendalian otot besar dan proksima dekat dari tubuh, dalam hal ini yaitu otot-otot yang bekerja saat Bambang menggerakkan tangan kanannya. Area motor suplemen suatu area tempat suatu gerakan tubuh dipilih dan dipersiapkan, dalam hal ini ketika otak mendapat perintah untuk mempersiapkan gerakan yang diinginkan Bambang.

2. Sebutkan nervi craniales yang terlibat menurut skenario di atas ! Jawab : Nervi craniales yang terlibat berdasarkan scenario di atas yaitu : N. Opticus (= N.II) yang berfungsi dalam penglihatan, input refleks fokusing dan konstriksi pupil di limbik, sensori menerima rangsang dari mata dan menghantarkannya ke otak untuk diproses sebagai persepsi visual III. Dalam hal ini ketika Bambang mengerjakan tugas biomedik dengan menggunakan laptop, sehingga ia melakukan proses melihat (visual) yang melibatkan peran dari nervus opticus. N. Oculomotorius (N.III) yang berfungsi dalam pergerakan bola mata, elevasi alis, konstriksi pupil dan memfokuskan lensa. Saraf ini mengontrol sebagian besar gerakan mata, konstriksi pupil, dan mempertahankan terbukanya kelopak mata. Dalam hal ini ketika Bambang melihat ke arah laptop, maka ia akan mempertahankan kelopak matanya untuk membuka, namun seringkali juga akan berkedip (konstriksi pupil), dan terkadang melirik ke kiri (pergerakan bola mata). Dalam proses ini melibatkan peran N. Oculomotorius. N. Trochlearis (N.IV) yang berfungsi dalam pergerakan bola mata ke bawah bekerja sama dengan N.III. Dalam hal ini, ketika Bambang melihat ke arah laptop atau kea rah textbook, sesekali ia melakukan gerakan bola mata ke bawah, yang melibatkan peran N.IV. N. Trigeminus (N.V), khususnya pada V1 (saraf optalmik) yang merupakan saraf sensorik yang berperan dalam refleks kornea dan refleks kedip. Dalam hal ini ketika Bambang melakukan proses melihat dan berkedip. Nervus ini bekerja sama dengan N.III dan N.IV. N. Abducens (VI) berperan dalam pergerakan mata ke lateral. Dalam hal ini ketika Bambang melirik ke kiri untuk melihat textbook, maka otomatis mata kiri Bambang akan bergerak ke arah lateral, yang melibatkan peran N.VI N. Facialis (N.VII) berperan dalam proses bersiul. Dalam hal ini ketika Bambang bersiul saat mendengarkan musik, yang melibatkan peran N.VII. N. Vestibulocochlearis (N.VIII) yang berfungsi dalam pengendalian keseimbangan dan pendengaran. Dalam hal ini ketika Bambang mendengarkan lagu saat, maka melibatkan peran N.VIII

N. Hipoglossus (N.XII)yang berfungsi dalam pergerakan lidah saat bicara. Dalam hal ini ketika Bambang bernyanyi saat mendengarkan musik, yang melibatkan peran N.XII.

3. Bagaimana perjalanan impuls dari otak ke anggota gerak si Bambang ? Jawab : Secara garis besar, perjalanan impuls dari otak ke anggota gerak Bambang yakni sebagai berikut : Otak Neuron motorik Efektor Gerakan a. Otak Informasi mengenai stimulus selanjutnya masuk ke otak untuk diolah lebih lanjut dan menghasilkan tanggapan terhadap respon b. Neuron motorik Respon otak terhadap stimulus selanjutnya diteruskan ke Badan sel dari neuron motorik yang terletak dalam tanduk ventral korda spinalis. Selanjutnya menjalar ke akson suatu neuron motorik . bagian terminal dari akson neuron motorik mengeluarkan asetilkolin, yang menimbulkan eksitasi dan kontraksi serat-serat otot rangka yang dipersarafinya. c. Efektor Efektor otot rangka adalah motor end plate, bagian khusus dari otot rangka yang terletak tepat dibawah terminal akson. Selanjutnya kerja dari otot rangka akan melakukan gerakan yang telah dtperintahkan oleh otak.

4. Bagaimana anda menjelaskan proses perjalanan impuls itu terjadi begitu cepat ? Jawab : Proses perjalanan terjadi begitu cepat karena terjadi mekanisme penghantaran saltatorik (hantaran meloncat; saltere artinya meloncat). Ketika potensial aksi terbentuk di satu nodus, aliran arus local antara nodus ini dan nodus sekitar yang bermuatan berlawanan menurunkan potensial nodus sekitar ke ambang sehingga nodus ini akhirnya mengalami potensial aksi, demikian seterusnya. Hantaran saltatorik merambatkan potensial aksi lebih cepat daripada yang dilakukan oleh hantaran merambat, karena potensial aksi tidak perlu dibentuk di bagian-bagian bermielin tetapi harus dibentuk di setiap bagian membrane akson tak bermielin dari pangkal hingga ujung. Di serat bermielin, arus lokal yang dihasilkan di nodus aktif

berjalan lebih jauh, mendepolarisasi nodus berikutnya dan bukan bagian berikutnya. Serat bermielin menghantarkan impuls sekitar 50 kali lebih cepat daripada serat tak bermielin dengan ukuran setara.

SKENARIO 2 Secara tiba-tiba Ani menarik tangan kirinya saat secara tidak sengaja jari telunjuk kirinya tertusuk duri sebuah pohon. Untuk mengurangi rasa sakitnya, Ani menekan jari telunjuk kirinya tersebut dengan tangan kanannya. PERTANYAAN 1. Sebutkan struktur otak manakah yang berperan sehingga si Ani bisa merasakan nyeri dan mengetahui tempat sengatan serangga ? Jawab : Struktur otak yang berperan saat si Ani merasakan nyeri yaitu lobus parietal korteks cerebri yang berada di tengah, berhubungan dengan proses sensor perasaan seperti tekanan, sentuhan dan rasa sakit. Area sensorik yang berperan dalam merasakan nyeri yaitu Area somatosensorik primer yang menerima informasi dari kulit, otot, & organ internal; dipetakan sesuai dengan tempat sensasi dibentuk; terletak di gyrus postsentralis lobus parietal. Sedangkan saat Ani mengetahui tempat sengatan yang serangga, yang berperan yaitu Area asosiasi somatosensorik yang mengintegrasi dan menginterpretasi sensasi; menentukan bentuk & tekstur obyek tanpa melihatnya, orientasi satu obyek dengan obyek lain, dan hubungan antara satu bagian tubuh dengan yang lain; menyimpan informasi sehingga bisa

membandingkan dengan pengalaman sebelumnya. Pusat nyeri terletak di thalamus, kedua jenis serabu nyeri berakhir pada neuron traktus spinotalamus lateral dan impuls nyeri berjalan ke atas melalui traktus ini ke nukleus posteromidal ventral dan posterolateral dari thalamus. Dari sini impuls diteruskan ke gyrus post sentral dari korteks otak.

2. Jelaskan proses refleks yang terjadi pada skenario di atas ? Jawab : Nyeri yang dirasakan si Ani disebabkan karena adanya rangsangan mekanik yang berupa tusukan duri pada kulit jari. Mekanisme nyeri secara sederhana dimulai dari transduksi stimuli akibat kerusakan jaringan dalam saraf sensorik menjadi aktivitas

listrik kemudian ditransmisikan melalui serabut saraf bermielin A delta dan saraf tidak bermielin C ke kornu dorsalis medula spinalis, talamus, dan korteks serebri. Impuls listrik tersebut dipersepsikan dan didiskriminasikan sebagai kualitas dan kuantitas nyeri setelah mengalami modulasi sepanjang saraf perifer dan disusun saraf pusat. Proses nyeri terjadi saat simuli nosiseptor oleh stimulus noxious (nyeri) sampai terjadinya pengalaman subyektif nyeri adalah suatu seri kejadian elektrik dan kimia. Selama proses tersebut terdapat 4 proses
1.

Transduksi: aktivasi reseptor, adanya stimulus nyeri yang mengakibatkan stimulasi nosiseptor, disini stimulus noxious dirubah menjadi potensial aksi

2.

Transmisi: potensial aksi ditransmisikan menuju neuron susunan saraf pusat yang berhubungan dengan nyeri. Tahap dimulai dari konduksi impuls dari neuron aferen primer ke kornu dorsalis medulla spinalis, kemudian akan bersinaps pada neuron susunan saraf pusat, lalu naik keatas menuju batang otak dan thalamus. Selanjutnya terjadi hubungan timbal balik antara thalamus antara pusat yang labih tinggi di otak yang mengurusi respon persepsi dan afektif yang berhubungan dengan nyeri. Tapi rangsangan nosiseptif tidak selalu

menimbulkan persepsi nyeri dan sebaliknya persepsi nyeri bisa terjadi tanpa stimulasi nosiseptif
3.

Modulasi: sinyal yang mampu mempengaruhi proses nyeri tersebut, tempat modulasi sinyal yaitu kornu dorsalis medulla spinalis

4.

Persepsi: pesan nyeri di relay menuju ke otak dan menghasilkan pengalaman yang tidak menyenangkan

3. Bagaimana perjalanan impuls sensorik menurut skenario di atas ? Jawab : Jaras Asendens (sensorik) berdasarkan scenario di atas adalah sebagai berikut : Terdapat 3 serabut jaras nyeri :

Serabut ordo I: membentuk traktus dorsolateralis (Lissauer) Serabut ordo II: membentuk trjatus spinothalamikus lateralis Serabut ordo III: membentuk tractus thalamokortikalis

Serabut saraf sensorik masuk ke radiks dorsalis medulla spinalis (membentuk traktus dorsolateralis). Sampai di susbtansia alba, serabut saraf sensorik, bercabang

menjadi 2 dan berjalan asendens atau desendens ke beberapa segmen sebelum bersinaps dengan neuron tingkat ke dua dalam substansia grisea kornu dorsalis Akson neuron tingkat kedua dalam substansia grisea menyilang menuju sisi kontralateral dan akson ini bergabung dengan serabut lain dalam traktus spinothalamikus lateralis (serabut ordo II) Serabut tadi terus menuju thalamus, lalu bersinap dengan neuron tingkat ketiga (membentuk kumpulan tractus thalamokortikalis) Neuron tingkat ketiga menyebarkan impuls ke korteks sensorik

SKENARIO 3 Serotonin atau dikenal juga sebagai 5-HT merupakan salah satu neurotransmitter di dalam tubuh kita. Beberapa makanan dikenal mengandung serotonin, tapi tubuh kita juga mampu untuk memproduksinya sendiri. Pada saat ini telah ditemukan beberapa jenis reseptor untuk serotonin. Beberapa kepustakaan menunjukkan bahwa orang yang mempunyai serotonin yang rendah akan mudah mengalami nyeri. PERTANYAAN 1. Bagaimana struktur biokimia serotonin ? jelaskan proses analisa dan sintesis serotonin di dalam tubuh kita ! Jawab : Serotonin merupakan monoamine neurotransmitter. Secara biokimia serotonin merupakan derivate dari tryptophan. Serotonin banyak ditemukan di saluran gastrointestinal (GI), trombosit, dan dalam sistem saraf pusat. Nama kimianya 5- Hidroksitriptamina, atau 3-(2-aminoetil)-1H-indol-5-ol, dengan rumus kimia N2OC10H12. Komponen penyusun dari serotonin yaitu N: 15.9%, O: 9.1%, C: 68.2% H: 6.8%.

Sintesis Serotonin dalam tubuh. Serotonin atau 5-hidroksitriptamin (5-HT) berasal dari triptofan di dalam makanan. Triptofan mengalami hidroksilasi menjadi 5-hidroksitriptofan (5-HTP), kemudian mengalami dekarbosilasi menjadi 5-HT.2

Serotonin tersebar di seluruh tubuh, terutama di saluran cerna, trombosit dan otak. Bebagai organ tersebut mempunyai reseptor serotonin, dengan subtipe yang berbeda-beda tergantung organ tempat ia berada dan fungsi organ tersebut. Serotonin dalam darah yang disebut sebagai serotonin perifer merupakan produksi sel enterokromafin dinding usus. Sebagian di antaranya bekerja sebagai neurotransmitter di sistem saraf usus, sedangkan sebagian lepas ke dalam darah. Di dalam darah, sebagian besar diambil oleh trombosit menjadi platelet serotonin, sedangkan sisanya beredar bebas dalam plasma disebut sebagai freeserotonin. Sel enterokromafin dapat memantau kadar serotonin dalam darah dan melepaskan serotonin sesuai kebutuhan, kemungkinan melalui mekanisme SERT. Serotonin dalam otak disebut sebagai serotonin sentral. Di dalam vesikel, terdapat enzim triptofan hidroksilase dan asam amino aromatik dekarboksilase, yang penting bagi sintesis serotonin dari triptofan. Selain itu ada berbagai enzim neuropeptida lain misalnya substansi dan lain-lain.Dendrit dan akson dari sel saraf serotonergik berhubungan luas dengan berbagai sel saraf lain, bahkan dengan struktur non-saraf misalnya pembuluh darah dan ventrikel.

2. Sebutkan dan perlihatkan lokasi struktur otak yang berperan dalam sintesis serotonin ! Jawab : Di otak ada beberapa lokasi yang berperan dalam sintesis serotonin. Di antaranya Hipotalamus, talamus, sistem limbik, korteks serebral, dan serebelum. Pada pemeriksaan PET untuk mengevaluasi kemampuan sintesis serotonin otak secara in vivo mengunakan analog triptofan -C methyl-L-tryptophan (AMT) sebagai pelacak, maka diperoleh akumulasi AMT menurun di korteks frontal kanan dan di thalamus kanan, dan meningkat di meningkat di nukleus dentatus kiri. Ketiga daerah tersebut berhubungan melalui jaras dentato-talamo-kortikal. Jaras ini juga melibatkan korteks prefrontal, area Broca, korteks motor, dan motor suplemen.

3. Jelaskan struktur celah sinaptik ! Dimana saja celah sinaptik bisa ditemukan di dalam tubuh kita ? Jawab : Membran pada tombol terminal dikenal sebagai membran presinaps, sedangkan membran pada neorron penerima dikenal sebagai membran postsinaps. Kedua

membran tersebut dipisahkan oleh suatu celah sinaps (synaptic cleft) yang lebarnya 200-300 angstrom. Di celah sinaps iniliah neurotransmitter yang telah dilepaskan dari vesikel sinaps secara eksositosis akan berdifusi dan berikatan dengan reseptor protein spesifik di membrane subsinaps. 4. Bagaimana peranan reseptor serotonin ? Jelaskan bagaimana mekanisme pelepasan serotonin dalam tubuh kita ! Jawab : Reseptor serotonin, juga dikenal sebagai reseptor 5-hidroksitriptamin atau reseptor 5-HT, merupakan kelompok dari reseptor berpasangan protein-G (GPCRs) dan saluran ion bergerbang ligan (LGICs) yang ditemukan dalam sistem saraf pusat dan perifer. Reseptor ini memediasi perangsangan dan penghambatan dari

neurotransmisi. Reseptor serotonin diaktifkan oleh neurotransmitter serotonin, yang bertindak sebagai ligan alaminya. Peranan reseptor serotonin :
1.

Reseptor

serotonin

memodulasi

pelepasan

neurotransmiter,

termasuk

glutamat, GABA, dopamin, epinefrin / norepinefrin, dan asetilkolin, serta banyak hormon, termasuk oksitosin, prolaktin, vasopressin, kortisol, kortikotropin, dan substansi P, antara lain.
2.

Reseptor serotonin mempengaruhi proses biologis dan neurologis seperti agresi, kecemasan, nafsu makan, kognisi, belajar, memori, suasana hati, mual, tidur, dan termoregulasi.

3.

Reseptor serotonin merupakan target dari berbagai obat-obatan farmasi, termasuk antidepresan banyak, antipsikotik, anorektik, antiemetik, agen gastroprokinetik, agen antimigren, halusinogen, dan entaktogen.

Mekanisme pelepasan serotonin : Serotonin disintesa dari beberapa proses enzimatik dengan proses pertama dimulai dengan enzim tryptophan hydroxylase. Bahan bakunya adalah asam amino triptofan. Maka, konsentrasi triptofan dalam tubuh merupakan substrat yang penting sebagai prekursor pembentukan serotonin. Serotonin dimetabolisme oleh

monoamine oxidase menjadi 5-hydroxyindoleacetic acid (5-HIAA). Hanya 1-2% konsentrasi serotonin yang terdapat dalam otak dan selebihnya terdapat dalam platlet, sel mast, dan sel enterokromaffin di mukosa intestinal. Oleh karena

serotonin tidak dapat menembusi sawar otak, maka otak harus mensintesa sendiri neurotransmitter ini. Neuron serotonin paling banyak terdapat di bagian median dan dorsal nukleus raphe, caudal locus cereleus, area postrema dan area interpedunkular. Dari bagian medial dan dorsal ini, jalur ini proyeksi ke talamus, hipotalamus, dan ganglia basalis. Neuron medial juga proyeksi ke amigdala, korteks piriform, dan korteks serebral (Goldman, 1994). Jalur desending serotonin ini menginnervasi ke medulla spinalis, dan memodulasi sensitivitas terhadap rasa sakit. Pada badan pineal, ia mengandung 50x ganda kandungan serotonin berbanding kadar serotonin di otak dan mengandung semua enzim yang dibutuhkan untuk sintesis serotonin

5. Apa saja peranan serotonin ? Bagaimana hubungan antara serotonin dengan nyeri ? Jawab : Peranan Serotonin. Sekitar 80 persen dari total serotonin dalam tubuh manusia terdapat pada sel enterochromaffin di usus yang digunakan untuk mengatur gerakan usus. Sisa yang 20 persen disintesis dalam neuron serotonergik dalam sistem saraf pusat dimana serotonin memiliki banyak fungsi. Fungsi tersebut daintaranya mengatur mood, nafsu makan, tidur, serta kontraksi otot. Serotonin juga memiliki beberapa fungsi kognitif, termasuk dalam memori (daya ingat) dan belajar. Serotonin disekresikan dari sel enterochromaffin yang kemudian menuju ke darah. Secara aktif serotonin diambil oleh trombosit darah untuk kemudian disimpan . Ketika menggumpal, trombosit akan mengeluarkan simpanan serotonin yang berfungsi sebagai vasokonstriktor dan membantu mengatur hemostasis dan pembekuan darah. Serotonin juga berkontribusi dalam pertumbuhan beberapa jenis sel yang turut berperan dalam penyembuhan luka. Diantara semua fungsi itu, fungsi utama serotonin adalah sebagai neurotransmitter pada susunan saraf pusat di otak. Bila tingkat serotonin di otak berubah, perilaku seseorang juga akan berubah.

Hubungan serotonin dengan nyeri Nyeri kepala (migraine)


1. 2.

10% dari serotonin berada di platelet darah pada otak. Serotonin mengendalikan pelebaran pembuluh darah yang merupakan bagian dari proses rasa sakit migrain.

3.

Rendahnya tingkat serotonin berhubungan erat dengan nyeri migrain.

Nyeri (sakit)
1. 2.

Rendahnya tingkat serotonin meningkatkan kepekaan terhadap nyeri. Serotonin membantu menjaga rasa sakit, dan kurangnya seratonin menyebabkan Anda merasa lebih sakit.

3.

Anda bisa mendapatkan bantuan dari rasa sakit dengan peningkatan serotonin.

You might also like