Professional Documents
Culture Documents
LAPORAN KEGIATAN
Lokakarya DTPS KIBBLA Kota Kupang Tahun 2012
Kode Logframe : KK.22114
Hotel Pelangi, 15-18,20 Februari 2012 15-
I. PENDAHULUAN
A. Pengantar Pembangunan kesehatan merupakan upaya untuk memenuhi salah satu hak dasar rakyat yaitu hak untuk memperoleh pelayanan kesehatan sesuai dengan UUD 1945 dan UU Nomor 23 tahun 1992 tentang Kesehatan. Untuk memperbaiki status kesehatan masyarakat telah ditetapkan kebijakan pembangunan kesehatan dengan tujuan meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya. Tujuan tersebut dijabarkan lebih lanjut ke dalam Grand Strategy Departemen Kesehatan yakni : 1) Menggerakkan dan memberdayakan masyarakat untuk hidup sehat 2) Meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan yang berkualitas 3) Meningkatkan system surveilans, monitoring, dan informasi kesehatan 4) Meningkatkan pembiayaan kesehatan. Sejalan dengan grand strategi Departemen Kesehatan, upaya percepatan penurunan angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB) dilakukan melalui trategi Making Pregnancy Saver (MPS) yang terfokus yaitu : Setiap persalinan ditolong tenaga kesehatan terlatih Setiap komplikasi obstetric dan neonatal mendapat pelayanan yang adekuat. Setiap wanita usia subur mempunyai akses terhadap pencegahan kehamilan yang tidak diinginkan dan penanganan komplikasi keguguran Untuk pelaksanaan Strategi Menuju Persalinan Selamat (MPS) seperti tersebut diatas diperlukan intervensi terfokus berdasarkan perencanaan yang sistematis dan terintegrasi, maka diperlukan perencanaan DTPS KIBBLA untuk menyusun dan mensinergikan program-program yang ada sehingga bisa memberikan daya ungkit yang lebih besar dalam upaya penurunan angka kematian ibu, bayi, bayi baru lahir dan anak. Proses perencanaan DTPS KIBBLA merupakan proses yang sistimatis, berdasarkan bukti/data, yang dalam implementasinya meliputi tiga pilar proses utama yaitu pertama proses orientasi multi pihak, kedua proses perencanaan dan proses ketiga adalah proses advokasi DTPS-KIBBLA. Sejak tahun 2009 dengan dukungan AIPMNH, proses DTPS telah dilakukan di Kota Kupang dan sesuai dengan rencana yang tertuang dalam Workplan 2011 metode ini akan kembali dilakukan dalam rangka penyusunan dokumen perencanaan untuk 2012 sesuai peraturan yang ada. B. Tujuan
Tujuan Umum
Tujuan umum Lokakarya DTPS adalah untuk menghasilkan Dokumen Perencanaan dan Anggaran KIBBLA tahun 2012 yang lengkap dan sesuai dengan peraturan yang berlaku.
2
Tujuan Khusus
1. 2. 3. 4. 5. Menyusun analisis situasi KIBBLA yang ada di Kota Kupang Menyusun analisis penyebab masalah KIBBLA di Kota Kupang Memilih prioritas penyebab masalah KIBBLA di Kota Kupang Menentukan solusi penyelesaian masalah dan kegiatan Menghasilkan perhitungan rencana kebutuhan anggaran sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku 6. Menghasilkan draft dokumen perencanaan dan penganggaran KIBBLA
diharapkan C. Keluaran yang diharapkan Hasil yang diharapkan dari Lokakarya DTPS adalah : Tersusunnya dokumen perencanaan kegiatan dan anggaran KIBBLA Kota Kupang Tersedianya bahan untuk advokasi dan pembiayaan program KIBBLA D. Pelaksanaan Kegiatan
3 4
Kasubid Sosbud & Pariwisata Bappeda ToT 2010 Kota Kupang (Fasilitator) Dinkes Prov.NTT ToT 2010 (Fasilitator) Kabid Kesga Dinas Kesehatan Kota ToT 2011 Kupang (Co.fasilitator) Kasubid Perencanaan, Evaluasi dan ToT 2011 Pelaporan Dinas PPO Kota Kupang (Co.Fasilitator)
3. Peserta
Peserta Lokakarya DTPS adalah Tim DTPS yang telah terbentuk pada tahun 2009 dengan beberapa perubahan yang disesuaikan dengan proses mutasi pejabat yang telah dilakukan di jajaran Pemerintah Kota Kupang sebagai berikut :
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Nama M.A. Indrawati Teren Benaventua Martha WB Vitalis Daki Marianah Jasintha Ivony, SKM Agustina Lentar N.Ledoh Lazariandres Logo, SKM Johanes B.L.Kobun Yublina Bentura Isterina A. Patty S. Sos Sherly Sabuna Maria D.B. Koten Dian Ika R Marselina Djukore S. Win Manuhuttu L/P P P P L P P P P L L P P P P P P L Jabatan Kasie pada Dinas Kesehatan Kota Kupang Kasie pada Dinas Kesehatan Kasie pada Dinas Kesehatan Kasie pada Dinas Kesehatan Kasie pada Dinas Kesehatan Kasie pada Dinas Kesehatan Kasie Yankes Dinas Kesehatan Kota Kasubag Program/Perencanaan Dinas Kesehatan Staf Perencanaan Dinas Kesehatan Ka.GFK (Gudang Farmasi), Dinas Kesehatan Staf pada Bid Sosbud Bappeda Kota Kupang Staf pada Bid Kerjasama Pembangunan Bappeda Kota Kupang Kasubid pada Badan KBKS Kota Kupang Kasubag pada Pemberdayaan Perempuan Setda Kota Kupang Staf pada RSUD Kota Kupang Kasie pada Badan Pemberdayaan Masyarakat Kota (BPMKK) Ketua Pokja Advokasi DTPS KIBBLA
10
11 12 13 14 15 16 17
18 Adrianus Boeky
E. Jadwal Kegiatan Kegiatan DTPS dilakukan dalam 2 tahap yaitu tahap persiapan lokakarya dan pelaksanaan lokakarya. Pra Persiapan lokakarya dilakukan dengan mendistribusikan dan mengumpulkan Form Bantu 1-7 dan Format pada Pedoman Perencanaan DTPS KIBBLA yaitu Form 1A,1B,1C,1D yang akan digunakan untuk sesi analisa situasi KIBBLA. Informasi yang akan dipersiapkan meliputi : data geografis dan populasi, daftar kebijakan nasional dan regional, daftar budaya/praktek di masyarakat, sarana dan tenaga kesehatan Rumah Sakit - RB, sarana & tenaga kesehatan Tingkat puskesmas, data pelayanan kesehatan ibu, bayi baru lahir & anak, Pelayanan Kesehatan anak, Cakupan pelayanan KIA, Cakupan KB, karakteristik KB, Komplikasi KB, Analisis data Kematian Ibu, analisis data kematian bayi, analisis data kematian balita, form data persediaan obat KIBBLA, Form Pengumpulan data obat KIBBLA-Stock Kosong, Informasi ketersediaan dana KIBBLA.
Hari-1
Perkenalan Tujuan dan alur proses lokakarya Norma pertemuan Rehat Penguatan Visi DTPS
Hari-2
Review Hari-1 Lajutan Sesi 2 : Analisis dan prioritas penyebab masalah Rehat Presentasi Sesi 1 dan 2
Hari-3
Review Hari-2 Pengantar Sesi 4: Penentuan prioritas kegiatan dan target Kerja kelompok Rehat Lanjutan Sesi 4: Penentuan prioritas kegiatan dan target MAKAN SIANG Pengantar Sesi 5 : Rencana usulan kegiatan Kerja kelompok Rehat Presentasi Sesi 5 Pengantar sesi 6: Rencana usulan anggaran Kerja kelompok Umpan Balik Harian
Hari-4
Review Hari-3 Presentasi Sesi 6 Pengantar Sesi 7: Pemantauan dan penilaian Kerja Kelompok Rehat Lanjutan sesi 7: Pemantauan dan penilaian Presentasi MAKAN SIANG Pengantar Sesi 8: Pembuatan Dokumen perencanaan dan anggaran Kerja kelompok Rehat Lanjutan Sesi 8: Pembuatan Dokumen perencanaan anggaran Umpan Balik Harian
Hari-5
Review Hari-4 Pengantar Sesi 9: Rencana Tindak Lanjuk Kerja Kelompok Rehat Presentasi Sesi 8 dan 9, dan simulasi materi advokasi MAKAN SIANG Evaluasi akhir Penutupan
08.30-09.00 Pembukaan
10.00-10.15 10.15-12.00
12.00-13.00 13.00-15.00
MAKAN SIANG Pengantar Sesi 1: Analisa Situasi dan Masalah Kerja Kelompok
15.00-15.15 15.15-16.45
16.45-17.00
Rehat Rehat Pengantar Sesi 2: Lanjutan Sesi 3:Solusi dan Analisis dan Kegiatan prioritas penyebab masalah Kerja Kelompok Umpan Balik Umpan Balik Harian Harian
Pembukaan
Acara pembukaan sesuai jadwal direncanakan dimulai pukul 08.30 wita tetapi terlambat dilaksanakan karena beberapa peserta terlambat tiba ditempat kegiatan. Mengawali pembukaan, MC menyampaikan salam kepada semua peserta dan pengantar tujuan dilaksanakannya kegiatan ini. Setelah itu District Program Coordination (DPC) AIPMNH Kota Kupang dalam hal ini Bapak Nugroho, menyampaikan sambutannya, yang pada intinya disampaikan bahwa kegiatan Lokakarya DTPS KIBBLA ini sudah berjalan selama 4 (empat) tahun yakni sejak tahun 2009-2012. Pengalaman tahun-tahun kemarin hasil DTPS belum sepenuhnya terintegrasi dalam perencanaan pemerintah Kota Kupang karena waktu penyelenggaraan yang tidak sesuai dengan perencanaan daerah, maka pada tahun ini
5
diharapkan hasil dari kegiatan ini dapat terintegrasi dalam perencanaan daerah, karena DTPS dilakukan lebih awal, sehingga diharapkan hasil DTPS ini dapat terakomodir dalam perencanaan daerah tahun 2013. Selanjutnya SKPD diharapkan realistis dalam melihat sumber-sumber dana yang ada (APBD, DAU), mengingat tahun depan (2013) AIP-MNH sudah tidak ada lagi. Sambutan selanjutnya disampaikan oleh Bapak Eli Wairata selaku Kepala Bappeda Kota Kupang. Secara umum beliau menyampaikan bahwa berbagai permasalahan yang menyangkut ibu dan anak apabila dianalisis dapat membentuk sebuah kerangka pemikiran melalui penyiapan data dan informasi yang akurat terkait dengan permasalahan pada kelompok-kelompok yang rentan, yaitu kelompok ibu dan anak. Permasalahan kesehatan anak yang dihadapi Kota Kupang berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kota Kupang, pada tahun 2010 kematian Neonatal sebanyak 123 kasus dan tahun 2011 turun menjadi 31 kasus. Kematian bayi 20 kasus pada tahun 2010 turun menjadi 6 kasus pada tahun 2011. Sedangkan permasalahan kesehatan ibu yang dihadapi Kota Kupang Tahun 2010 ditunjukkan dengan Angka Kematian Ibu (AKI) sebanyak 5 orang, dan pada tahun 2011 terjadi 6 kasus kematian ibu melahirkan. Membaca data tersebut di atas terlihat adanya kinerja dan perhatian yang positif dari Pemerintah Kota terhadap permasalahan kesehatan ibu dan anak. Namun berdasarkan batasan capaian indikator MDGs angka-angka ini harus diturunkan sampai dua per tiga untuk Angka Kematian Balita (AKB) dan tiga per empat untuk Angka Kematian Ibu pada tahun 2015. Sebagai salah satu tindak lanjut atas permasalahan terkait kondisi ibu dan anak tersebut, maka dilakukan lokakarya DTPS-KIBBLA ini yang difasilitasi oleh AIPMNH. Proses Perencanaan DTPS-KIBBLA adalah merumuskan perencanaan multipihak melalui proses Pemecahan Masalah dengan Pendekatan Tim (PMPT) atau District Team Problem Solving (DTPS). Hal ini sangat penting agar terdapat konsistensi antara kebijakan dengan rencana kegiatan dan pelaksanaan program yang disusun. Proses perencanaan ini memberikan kesempatan pada tim perencana kota untuk meningkatkan kemampuannya dalam menentukan prioritas pembangunankesehatan di daerah dengan memanfaatkan data yang tersedia, melakukan analisis untuk menentukan solusi masalah, menetapkan target kegiatan yang akan dilakukan berikut anggaran yang dibutuhkan, sehingga dihasilkan suatu dokumen perencanaan dan anggaran program KIBBLA yang komprehensif berbasis data. Dalam sambutannya beliau juga mengharapkan agar semua peserta dapat menyiapkan data yang spesifik untuk digunakan pada proses lokakarya ini dengan mengaitkan proses perencanaan dengan rangkaian regulasi lain. Setelah selesai sambutan oleh Kepala Bappeda Kota Kupang, acara dilanjutkan dengan doa yang dipimpin oleh Bapak Winestra Manuhutu, selaku ketua Advokasi KIBBLA Kota Kupang, dilanjutkan dengan break snack pagi dan ramah tamah.
Pukul 11.30 Perkenalan dan Bina Suasana Ibu Siti Ratna Maro Fasilitator mengawali sesi perkenalan dengan menyepakati salam magis yang akan dilakukan selama kegiatan ini. Salam magis yang disepakati adalah: Selamat Pagi Pagi Ibu Sehat, Selamat Siang Bayi Sehat, Selamat Sore Bapak Senang. Setelah itu peserta diminta menggambar wajahnya masing-masing dan menuliskan identitas dirinya pada kertas yang telah disediakan panitia, kemudian gambar tersebut diacak lalu dibagikan kepada semua peserta. Setelah itu peserta diminta memperkenal identitas sesuai gambar yang didapatnya. Proses ini cukup mencairkan suasana diantara peserta setelah acara pembukaan secara formal. Acara dilanjutkan dengan membuat kesepakatan norma/aturan lokakarya, diantaranya : 1. Waktu kegiatan dimulai pukul : 09.00 dan berakhir pukul 17.00 2. Pakaian bebas rapi 3. HP di silent 4. Kalau ada keperluan, peserta dibolehkan ijin 1 jam
Pukul 12.00
Mengawali sesi ini. Bapak Agus Hake menyampaikan beberapa pengantar bahwa salah satu manfaat dilaksanakannya lokakarya ini adalah adanya kolaborasi antar SKPD. Diantaranya Bappeda, BPMK, Dinas Kesehatan, KBKS, Pemberdayaan Perempuan dan RSUD. DTPS ini sudah terlaksana selama 4 (empat) tahun. Masalah yang dihadapi adalah : 1) Belum terintegrasi sepenuhnya kedalam perencanaan daerah, karena waktu pelaksanaan lokakarya tidak tepat (terlambat), karena apa yang dihasilkan dari lokakarya ini menjadi bahan acuan dalam proses perencanaan SKPD (khususnya sektor kesehatan). Hasil DTPS ini juga dipakai sebagai bahan dalam pertemuan perumusan fokus arah kegiatan program pembangunan kesehatan dan forum IHPB. Selanjutnya Rencana Kerja
7
(Renja) SKPD inilah menjadi draft dokumen RKPD, kemudian dibahas dalam forum musrenbang dan forum SKPD. 2) Waktu penyelenggaraan kurang mengikuti jadwal perencanaan daerah. Pengalaman DTPS 2011, bahwa kegiatan Musrenbang sudah selesai jadi DTPS tidak ada gunanya lagi. Tapi ditahun ini kita lakukan DTPS lebih awal sehingga ada satu harapan, hasil DTPS kita ini bisa terakomodir dalam RKPD tahun 2013. 3) AIPMNH sentries. AIPMNH sebenarnya hanya sebagai penguat saja untuk kegiatankegitan yang bersumber dari APBD, namun dari pengalaman ternyata AIPMNH menjadi sumber utama dalam pembiayaan KIBBLA di Kota Kupang. 4). Hasil perencanaan DTPS belum muncul di Rencana Kerja (Renja) SKPD. Karena SKPD tidak melakukan proses perencanaan, sehingga ada terkesan copy paste program kegiatannya dari tahun-tahun sebelumnya. 12.30Pukul 12.30-13.30 Istirahat Makan siang
Setelah makan siang, peserta dibagi dalam 3 (tiga) kelompok antara lain : Kelompok Ibu, Kelompok Balita dan Kelompok Bayi. Masing-masing kelompok terdiri dari 6 (enam) orang peserta. Setelah terbentuk kelompok, Pak Ngurah membacakan pembagian tugas kelompok selama pelaksanaan kegiatan yakni : Review, Doa, Ice Breaking, Time Keeper. Pembagian Tugas Kelompok TUGAS REVIEW dan DOA TIME KEEPER ICE BREAKING RABU *** *** *** KAMIS Ibu Bayi Balita HARI JUMAT Bayi Balita Ibu
Evaluasi Hasil DTPS KIBBLA Tahun lalu (2011) Ibu Oce Boymau
PertanyaanPertanyaan-Tanggapan Kegiatan-kegiatan apa saja yang telah ditindaklanjuti sesuai perencanaan yang telah disusun pada lokakarya tahun 2011?
(Pak Win Manuhutu-Tim Advokasi) menjelaskan bahwa mereka tidak melaksanakan rencana kegiatan yang ada dalam Workplan, ToR tidak dibuat karena ada 2 anggota yg ada di Bappeda di mutasikan ke SKPD lain, sehingga kegitan tidak berjalan. Alasan lain juga disampaikan bahwa tidak bertemu dengan pengambil kebijakan tertinggi. (Ibu Lentar Ledoh-Dinkes) bahwa Ada beberapa kegiatan yang dibiaya oleh APBD dan AIPMNH, contoh: kegiatan di bidang Kesga ada yang dibiayai oleh APBD dan AIPMNH. Beliau juga menambahkan bahwa ada beberapa kegiatan yang tidak sesuai
8
dengan standar harga yang ada pada APBD. Contoh: kegiatan Pelatihan APN dan PONED dibiayai dari AIPMNH. Sedangkan Review diakomodir di tahun 2012 ini yang dibiayai oleh AIPMNH. Pelatihan Perencanaan Obat didanai oleh APBD, sementara kegiatan Diskusi kampung ada pada Bagian Pemberdayaan Perempuan (AIPMNH). Promkes akan dilaksanakan pada tahun 2012 ini yang didanai juga dari dana AIPMNH. (Ibu Oce Boymau-Dinkes Propinsi) melalui Lokakarya DTPS ini akan menghasilkan kegiatan-kegiatan dan program-program yang lain yang akan dimasukkan ke dokumen RKPD. Kalo tahun lalu tdk terakomodir, maka tahun ini mudah-mudahan terakomodir.
Kegiatan AIPMNH akan segera berakhir, apa yag harus kita lakukan. Program KIBLA ini adalah program nasional, lalu apa peranan pemerintah Pusat maupun peranan Propinsi dalam menunjang/mengatasi masalah kesehatan di Kota Kupang?
(Pak Ngurah-Dinkes) menjelaskan bahwa memang idealnya adalah perencanaan yang kita susun ini, Pemerintah Daerah harus bertanggung jawab. Program ini adalah program Pusat, sehingga perlu ada dukungan dari Pemerintah Pusat maupun Daerah. Memang selama ini kegiatan KIA, dari Propinsi ada beberapa kegiatan yang terbantu. Dari Pemerintah Kota, dana yang disediakan sangat minim, oleh karenanya mengandalkan AIPMNH. Pada saat proyek ini sudah tidak ada, secara bertahap, dukungan Pemerintah Daerah akan meningkat, dan ini kondisi yang dirasakan.
(Pak Adu Boeki-Tim Advokasi) menambahkan bahwa kegiatan Pra Musrenbang KIA dan KIBLA baru saja selesai dilakukan, dimana korelasi pra Musrenbang KIA dan KIBBLA di kelurahan itu harus dimasukkan ke forum ini sehingga dapat terakomodir. (Pak Agus Hake-Bappeda) menyampaikan bahwa DTPS dan hasil Pra-Musrenbang KIBBLA, jika berbicara tentang Pra-Musrenbang, Forumnya ketemu di Musrenbangkel. Hasil Pramusrenbang (KIBLA) perlu ada pengawalan ke forum Musrenbangkel, lalu ada pengawalan oleh delegasi kelurahan ke forum Kecamatan, hasil Musrenbangcam akan bermuara menjadi Renja SKPD. Ada fasilitator khusus KIBLA ditingkat kecamatan perlu mengawal usulan-usulan tersebut. Pengalaman tahun sebelumnya bahwa proses pengawalam belum ketat. Beliau menambahkan bahwa harus dibangunnya koordinasi yang baik, sebab Pra-musrenbang, Musrenbagkel, dan Musrenbangcam adalah tanggung jawab BPMK, sementara Bappeda bertanggung jawab untuk Musrenbang Tingkat Kota dan Propinsi maupun Pusat. (DPC AIPMNH-Pak Nugie) menambahkan bahwa seharusnya ketika Musrenbang kecamatan SKPD diundang dan sudah harus menyediakan Renja SKPD untuk bahan usulan pada Musrenbangcam. Kalo pengalaman tahun lalu, sebelum Musrenbang Kota, ada forum SKPD, filter hasil Musrenbangkel dan Musrenbangcam akan dicek kembali pada saat Musrenbang kota. Ada 37 kelurahan yang melakukan proses Musrenbangkel. AIPMNH hanya focus pada 27 kelurahan.
Masalah 13Sesi 1 : Analisis Situasi dan Masalah (materi pada hal 13-14). Pak Ngurah Suarnawa
Sebelum dimulainya sesi ini, masingmasing kelompok mendapatkan satu set puzzle yang harus mereka susun menjadi sebuah gambar yang utuh. Setelah itu dilakukan curah pendapat untuk mendapatkan pemaknaan dari kegiatan ini. Makna dari permainan adalah: perlu adanya koordinasi yang baik sehingga, diperlukan informasi lintas sector terkait. Setelah data itu terkumpul dan dirampung dengan baik untuk menjadikan satu gambar, maka informasi itu akan menjadi lebih sempurna. Fasilitator menjelaskan form 1A-1D yang harus diisi dan diselesaikan dalam sesi ini. Masing-masing kelompok diminta berdiskusi untuk melakukan validasi dan verifikasi data pada Tabel 1A-AD, sesuai dengan kelompoknya yaitu : data ibu, data balita dan data bayi. Hasil
10
validasi dan verifikasi data dapat dilihat pada Tabel 1A-1D berikut ini:
Tabel 1A: DATA SASARAN KESAKITAN DAN KEMATIAN
KELOMPOK SASARAN
Tahun 2009
Tahun 2010
Tahun 2011
1
Jumlah penduduk Jumla RTM Data sasaran KIBBLA Jumlah bayi (CBRx jml pddk) * Jumlah balita Jumlah ibu hamil (CBRx1.1 x jml pddk) Jumlah bumil gakin ( CBRx1.1xjml pddk miskin ) Jumlah ibu bersalin (1.05 x jml bayi) Jumlah Ibu nifas (CBR x jml pddk) Jumlah pasangan usia subur Data Kematian dan Kesakitan Ibu Jumlah kematian
2
293,146 15,076 5,821 21,689 7,167 6,321 6,321 40,939 13 1 4 3 2 7 1,645 425 78 5 124 70 1,470 184 39 149
3
334,822 15,073 7,755 21,695 8,442 8,066 8,066 36,106 5 3 1 1 1,725
4
336,239 14,242 8,395 20,856 9,062 8,725 8,725 41,322 6 3 2 1
5
BPS 225.211(Pend dk miskin) 8,390
Penyebab:
Perdarahan Infeksi Hipertensi dalam kehamilan (HDK) Komplikasi Abortus Lain-lain (sebutkan):decomp,hepatitis,malaria Jumlah kesakitan Jumlah Bumil Anemi Perdarahan Infeksi Hipertensi dalam kehamilan (HDK) Komplikasi abortus Bumil Kurang Enerji Kronis (KEK) Lain-lain (sebutkan) :hamil kembar,janin
44 28
40 29
156
110 67 9
23 50
107
4 12
71 37
11
Tetanus neonatorum (TN) Infeksi Ikterus neonatorum Lain-Lain Data Kematian dan Kesakitan Bayi dan Anak Balita Jumlah Kematian Penyebab: Pneumonia/Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA) Diare Campak Gizi buruk Lain-lain (sebutkan):infeksi Jumlah kesakitan Pneumonia/ISPA Diare Campak Demam Berdarah Dengue (DBD) Tuberkulosis (TBC) Malaria Gizi kurang Gizi buruk Lain-lain (sebutkan):
0 0 4 30 12 81
6 21 97 54
3 1
108,916 8,404
HIV/AIDS
1
Cakupan Pelayanan Kesehatan Ibu 1 K1 2 K4 3 TT2 4 Fe3 5 Persalinan Nakes 6 Persalinan Nakes Askeskin 7 Kunjungan nifas 8 Vit A Nifas 9 Ibu hamil yang punya buku
2
98 68 39 67 85 73 84 46.75% 12
3
96.67 66.71 46.19 61.83 72.91 65.51 67.99 96.33%
4 %
94 61,9 41,7 63,5 73,1 56,9 60,8 91,1%
KIA Cakupan Pelayanan Keluarga Berencana: CU/PUS 63.8 Pil 14.28 Suntik 50.59 IUD 21.16 Implant 7.39 MOP/MOW 0.73/7.35 Dst Deteksi Bumil dengan Risti/Komplikasi - Hb < 8 g/dl 1.09 Hipertensi Dalam Kehamilan 0.73 Penyakit Resiko Kehamilan (Jantung,TBC,Asma,dll) 0.25 Bumil KEK 20.51 10 Penanganan Komplikasi 1645 Cakupan Pelayanan Kesehatan Bayi Baru Lahir: 1 Imunisasi HB 0-7 hari 61.6 2 Imunisasi polio 100 3 KN 1 84 4 Vit K1 injeksi 26.83 Penanganan komplikasi 5 neonatal risti 11 6 Inisiasi Menyusu Dini Cakupan Pelayanan Kesehatan Bayi dan Balita: 1 Kunjungan Neonatal (KN2) 77 Kunjungan Neonatal (KN2) 2 Gakin 3 ASI Eksklusif bulan 45.41% 4 Kunjungan Bayi 5 Imunisasi : BCG 100 DPT3 100 HB3 100 Polio 4 97.8 Campak 100 6 Vit A (6-11 bulan) 7 Vit A (12-59 bulan) 8 Gizi: N/D 44.47 N/S 24.10 - Penanganan Gizi Buruk: MP-ASI Pemberian Kapsul Iodium (daerah endemik ) Kelambu ber insektisida 9 (daerah endemik ) 10 SDIDDTK (2x/th)
69,10 12,8 50,7 18,2 7,4 0,3 / 3,2 205 (kondom) 1 47 20.00 17,2 40,3 69 85 75,1 19,2
65.51 1581 4600 7379 7531 7531 7368 7246 15913 43.80 24.12
64,6 34,3 75,1 86 79,8 79,8 79,3 77,3 5948(86,4%) 25864(82,5%) 61,7 28,81 5,86
13
Tabel IC Faktor Pendukung/Penyulit Pelayanan KIBBLA Kota Kupang Cara Pengisian Tabel 1C Isilah tabel 1C dengan faktor - faktor penyulit atau pendukung yang mempengaruhi program kesehatan ibu dan anak, cukup diisi untuk tahun terakhir. 1 Kolom 1 : Isi dengan kelompok data (SDM, fasilitas dan sarana ) dengan menggunakan angka mutlak 2 Kolom 2 : Isi dengan data pada keadaan tahun terakhir ( X-2) 3 Kolom 3 : isi dengan jumlah yang diharapkan pada tahun anggaran (x), untuk mengisi kolom ini gunakan standar kepegawaian yang ada ( nasional,propinsi,kabupaten/kota) 4 Kolom 4 : isi dengan sumber data atau penjelasan untuk kolom 2 dan 3 seperlunya 5 Catat dan lengkapi data yang diragukan keakuratannya atau belum ada.
Keadaan Sampai Tahun 2011 RSUD Kebutuhan Tahun 2013 3 SUMBER DATA/ KET. KET. 4
FAKTOR PENYULIT/PENDUKUNG
1 2 Ketenagaan Dinas Kesehatan Kab/kota dan jajarannya. 1. Dokter umum - Dokter dilatih MTBS - Dokter dilatih PONED - Dokter dilatih PPGDON 2. Perawat: - Perawat dilatih MTBS - Perawat dilatih PONED 3. Bidan : - Bidan dilatih APN - Bidan dilatih PONED - Bidan dilatih PPGDON - Bidan dilatih KIP/K - Bidan dilatih CTU - Bidan dilatih ABPK - Bidan dilatih Pencegahan Infeksi - Bidan dilatih menajemen BBLR - Bidan dilatih MTBS - Bidan dilatih manajemen asfiksia - Bidan dilatih SDIDTK - Petugas Gizi - Asisten apoteker Tenaga Kesehatan di Rumah Sakit - Dokter Spesialis Obsgin - Dokter Spesialis Anak - Dokter Umum - Bidan - Perawat kebidanan - Perawat anak - SKM. - Apoteker/Ass. Apt. - Petugas Gizi 14 2 4
1 0 2 3
28 7(Dinkes) 78/150 18 21 37
15 8 2
2 6 27 4 14 2 6 27
D1 kebidanan
7 3 2 dan 14 4
Fasilitas dan sarana: - Rumah Sakit PONEK - Puskesmas Perawatan - Puskesmas PONED - Puskesmas - Puskesmas Pembantu -Poskeskel - Posyandu - Desa SIAGA - Bidan Kit - Alat resusitasi / Sungkup
- baju kangguru - inkubator - Implant Kit Keterdesiaan Pedoman / Prosedur tetap, Rujukan,Panduan Buku KIA / KMS 1145/0 Asuhan Persalinan Normal MTBS/MTBM Pedoman Praktis Pelayanan Kontrasepsi Penanganan Risti Pengelolaan Imunisasi Penanganan Diare Penanggulangan Gizi Buruk Syok anafilaksi Demam Berdarah (DBD) Standar pelayanan kebidanan Pedoman Pelayanan Obstetri dan Neonatal Dasar Lain lain Sumber Dana APBN ( Dekon dan TP) APBD Total APBD ( DAK,DAU dll) Kes. APBD II untuk KIBBLA APBD Propinsi JPKMM / Askeskin JPKMM / Askeskin (K4,KN2,Linakes) Kelembagaan / Organisasi Peraturan daerah /walikota tentang kesehatan Tim / forum/ wadah untuk KIBBLA Jumlah LSM bidang kesehatan Jumlah TOMA / TOGA aktif Organisasi donor Penyulit lain: Geografis, Sosial budaya, kebiasaan Desa sulit geografis Desa tanpa bidan desa Kebiasaan yang berhubungan dgn kesehatan 15
ada
18
06-Jun
Tabel 1 D Ketersediaan Ketersediaan Obat Indikator Program KIBBLA Kota Kupang 1D: Cara Pengisian tabel 1D: 1. Kolom 1 : Jenis 'obat indikator' : untuk menetapkan jenis obat indikator, dipilih 12 jenis obat yang utama dari masing - masing program, contoh lihat 6 jenis obat untuk program KIBBLA dengan italic 2. Kolom 2 : Tingkat ketersediaan obat (untuk jenis obat indikator yang dipilih): = Jumlah Obat tersedia = . Rata-rata pemakaian Bulan obat/bulan 3. Kolom 3 : Rata-rata kekosongan obat (untuk jenis obat indikator yang dipilih ): = Jumlah hari obat kosong dalam 1 tahun x 100% 365
* obat indikator : jenis obat yang dianggap mewakili ketersediaan obat program
Vit K1 Injeksi
Salep mata antibiotik Vitamin A 100 IU bayi Vit A-200 IU
Oralit
Alat dan Obat Kontrasepsi Pil KB IUD suntik KB per 1 bulan Suntik KB per 3 bulan Antibiotika/antibakterial,dll Kotrimoxazole syrup
Kotrimoxazol tablet
Vaksin Polio BCG
DPT
Morbili Hepatitis B
16
Setelah itu setiap kelompok diminta melakukan diskusi untuk menganalisa situasi dan masalah dengan cara menuliskannya dalam metaplan. Setiap kelompok menempelkan metaplan tersebut ke dalam flip chart yang telah tersedia di tembok. Berdasarkan Tabel 1A1D tersebut, Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil kerjanya dalam bentuk narasi. Rekapitulasi Analisa Situasi dan Masalah lokakarya DTPS KIBBLA tahun 2012 adalah seperti tercantum dalam diagram berikut ini:
17
Kelompok Ibu
18
Kelompok Ibu
19
Kelompok Balita
20
Kelompok Bayi
21
Kelompok Bayi
22
23
17.00Pukul 17.00-18.00
Bahan evaluasi : pada evaluasi ini, fasilitator dan panitia membahas masalah/kekurangan yang terjadi selama proses kegiatan, mulai dari segi waktu pelaksanaan, materi, methode, konsumsi, dll.
Kegiatan hari kedua dimulai pukul 09.30, mengalami keterlambatan 30 menit dari skedul yang direncanakan. Kelompok yang bertugas (doa dan review sesi 1) adalah kelompok Ibu. 10.00Pukul 10.00-10.30 10.30Pukul 10.30-12.30 Snack Pagi Sesi 2 : Analisis dan Prioritas Masalah Ibu Oce Boymau
Sebelum dimulainya sesi ini, masing-masing kelompok diajak untuk menggali akar masalah/penyebab masalah. Fasilitator membagi tugas kepada kelompok. Untuk kelompok Bayi mendiskusikan masalah: kematian Bayi karena asfiksia (terdapat 3 kasus) dan kesakitan bayi (3 kasus). Kelompok ibu mendiskusikan masalah: Kematian ibu karena Perdarahan (6 kasus) dan kesakitan Anemia. Kelompok Balita mendiskusikan masalah: kematian DBD (angka kematian 6 kasus) dan kesakitan diare. Selanjutnya peserta diminta membuat metaplan kemudian ditempelkan pada flip chart yang tersedia pada tembok. Fasilitator mendampingi masing-masing kelompok, dengan melakukan probbing terhadap analisa yang dihasilkan untuk benar-benar mendapatkan akar masalah. Pada sesi ini fasilitator menjelaskan cara pengisian tabel 2 dan kriteria penentuan prioritas masalah yaitu: besaran penyebab masalah, kepentingan, kemudahan/ kelayakan, dukungan untuk perubahan serta resiko jika masalah tersebut tidak tertangani.
24
Siang Makan Siang Lanjutkan Sesi Analisis dan Prioritas Penyebab Masalah
Setelah makan siang, masing-masing kelompok diminta berkeliling untuk mempelajari hasil kerja kelompok lain. Salah satu peserta kelompok diminta tetap berada di standnya yang bertugas untuk menjelaskan kepada kelompok lain yang berkunjung. Proses diskusi terjadi di masing-masing kelompok, focus masukan kelompok lain untuk lebih memperkaya dan lebih mempertajam hasil analisis penyebab masalah, serta bagaimana keterkaitan satu penyebab masalah dengan penyebab lainnya.
Setelah itu masing-masing kelompok diminta melakukan scoring untuk menentukan prioritas masalah, kemudian membagi prioritas itu menjadi 2 bagian yakni prioritas masalah kesehatan (berhubungan langsung dengan kesehatan) dan prioritas masalah lain (tidak berhubungan langsung dengan kesehatan) Selesai melakukan diskusi, dilakukan presentasi kelompok. Waktu presentasi masing-masing-masing selama 5 menit. Rekapitulasi Penetapan dan Prioritas Penyebab Masalah Lokakarya DTPS KIBBLA tahun 2012 adalah seperti tercantum dalam Tabel. 2 berikut ini:
25
KELOMPOK "IBU"
NO KRITERIA PENYEBAB MASALAH BESARAN PENYEBAB MASALAH KEPENTI NGAN KEMUDAHAN /KELAYANAN DUKUNGAN UNTUK PERUBAHAN RESIKO BILA TAK DI TANGANI NILAI AKHIR & PERINGKAT
Masalah Kesehatan 1 BUMIL kurang GIZI 2 Kurangnya promosi kesehatan oleh Nakes dan Lintas Sektor Lintas Program (KIE & KB) 3 Kurangnya ketrampilan Nakes dalam penanganan PPGDON 4 Kurangnya sarana dan Prasarana di Faskes 5 Bidang tidak patuh terhadap sistem rujukan Masalah Non Kesehatan 1 Kurangnya pengetahuan keluarga tentang PHBS (Persalinan di Tolong Nakes) 2 Kurangnya kerjasama Lintas Sektor dan Lintas Program
3 4
3 4
2 4
3 3
4 3
216 576
III II
768
4 3
3 3
1 2
3 3
4 3
144 162
V IV
576
96
II
KELOMPOK "BALITA"
NO KRITERIA PENYEBAB MASALAH BESARAN PENYEBAB MASALAH KEPENT INGAN KEMUDAHAN /KELAYANAN DUKUNGAN UNTUK PERUBAHAN RESIKO BILA TAK DITANGA NI NILAI AKHIR & PERINGKAT
Masalah Kesehatan 1 Kurangnya pengetahuan masyarakat untuk deteksi gejala DBD 2 PJB tidak berjalan maksimal (kaporisasi) 3 Belum adanya regulasi yang mengatur tentang DBD dan Diare 4 Pelayanan yang diberikan Nakes belum optimal
4 3 2 4
3 3 2 4
3 3 1 2
4 3 4 3
4 4 2 4
I II I I V II
26
Masalah Non Kesehatan 1 Kurangnya kerjasama lintas sektor dalam kegiatan PSN dan kaporisasi 2 Belum maksimalnya kegiatan dikelarahan siaga (PHBS) 3 Belum adanya keterlibatan lintas dalam penanganan masalah kesehatan
384
II
3 4
2 3
3 3
4 4
4 4
288 576
II I I
KELOMPOK "BAYI"
N O KRITERIA PENYEBAB MASALAH BESARAN PENYEBAB MASALAH KEPEN TING AN KEMUDAHAN /KELAYANAN DUKUN GAN UNTUK PERUBA HAN RESIKO BILA TAK DI TANGANI NILAI AKHIR & PERINGKAT
288
4 2
2 3
2 3
2 2
4 4
128 144
III II
27
16.30Pukul 16.30-17.00
Sebelum memulai pengantar untuk sesi ini, masing-masing kelompok diminta melakukan satu pesan berantai yang berisi:
Suryati harus membeli susu karena keponakannya menangis ingin minum susu.
Pesan berantai ini dilakukan dengan cara peserta 1 menyampaikan pesan kepada peserta ke-2, dan seterusnya sampai peserta ke-6. Peserta ke-6 membaca pesan, dan hasilnya diklarifikasi dengan peserta 1, terbukti pesan yang diterima oleh peserta terakhir berbeda dengan pesan dari peserta pertama. Setelah itu dilakukan curah pendapat untuk mendapatkan pemaknaan dari kegiatan ini. Makna dari kegiatan ini adalah : Pesan pesan/informasi jangan bertele-tele,dibutuhkan konsentrasi/focus dari penerima pesan maupun pemberi pesan. Pak Agus Hake (Bappeda) memberikan pengantar bahwa dari seluruh proses kegiatan DTPS, sesi yang paling berat/sulit adalah sesi 2. Untuk sesi 3 dan seterusnya tidak sesulit sesi 2. Pukul 17.00 -18.30 hariEvaluasi Kegiatan hari-2 Fasilitator Panitia dan Fasilitator
Bahan evaluasi: pada evaluasi ini, fasilitator dan panitia membahas masalah/kekurangan yang terjadi selama proses kegiatan, mulai dari segi waktu pelaksanaan, materi, methode, konsumsi, dll.
Berdasarkan hasil kerja pada Tabel 2, maka dilanjutkan dengan mengerjakan Tabel 3 yaitu menentukan solusi dan kegiatan. Fasilitator menjelaskan cara pengisian Tabel 3. Selanjutnya peserta diminta membuat metaplan kemudian ditempelkan pada flipchart yang tertempel pada tembok.
Masing-masing
kelompok
mengelilingi
kelompok lain untuk melihat dan mengetahui serta mempelajari hasil kerja kelompok lain. Salah satu peserta kelompok diminta tetap berada di standnya yang bertugas untuk menjelaskan berkunjung. kepada kelompok lain yang
Proses diskusi terjadi di masing-masing kelompok, focus masukan kelompok lain untuk lebih memperkaya hasil analisis dengan dan lebih mempertajam penyebab lainnya. Rekapitulasi Prioritas penyebab masalah, Solusi dan Kegiatan lokakarya DTPS KIBBLA tahun 2012 adalah seperti tercantum dalam Tabel. 3 berikut ini: penyebab penyebab
29
NO
SOLUSI
KEGIATAN
1
1
2
Kurangnya ketrampilan Nakes dalam penanganan PPGDON
3
Meningkatkan ketrampilan Nakes dalam penanganan PPGDON
4
1. Melakukan pemetaan kemampuan tenaga Nakes 2. Pelatihan PPGDON dan APN di Faskes 3. Penempatan tenaga Bidan terampil APN dan PPGDON di Faskes 4. Penyediaan sarana dan prasarana peralatan kebidanan 5. Evaluasi pasca pelatihan PPGDON dan APN 6. Seminar Review pelatihan PPGDN/APN (Refreshment) 1. Refreshing tenaga Promkes 2. Penyuluhan kelompok/Keliling/Radiospot 3. Kooordinasi lintas program/lintas sektor 4. Pembuatan media pendukung/lembar balik 5. Pengadaan sarana dan prasarana promosi kesehatan (mobil penyuluhan, perangkat promosi kesehatan) 6. Pengadaan sarana CTPS ke instansi pemerintah
Masalah Kesehatan
Kurangnya promosi kesehatan oleh Nakes dan Lintas Sektor Lintas Program (KIE & KB)
Meningkatkan promosi kesehatan oleh Nakes dan Lintas Sektor Lintas Program (KIE & KB)
Masalah Non Kesehatan 1 Kurangnya pengetahuan keluarga tentang PHBS (Persalinan di tolong Nakes) Meningkatkan pengetahuan keluarga tentang PHBS (Persalinan di tolong Nakes) 1. Sosialisasi PHBS ditingkat kelurahan dengan peserta : Lurah, Tomas, Toga, Pengurus KS/RW Siaga, Kader Posyandu 2. Pertemuan dengan pengurus kelurahan SIAGA (adanya kesepakatan) melalui minilokakarya tribulanan puskesmas 3. Penyuluhan/diskusi kelompok PHBS secara periodik (4 bulan sekali) : tanda-tanda bahaya kehamilan, anemia ibu hamil, gizi ibu hamil, persalinan yang selamat, dlll. 4. Survey PHBS oleh Pengurus RW Siaga ditingkat RW tiap 6 bulan : a. Lomba RW ber-BHPS b. Pembuatan kartu PHBS 5. Monitoring/supervisi kegiatan PHBS oleh POKJA/Kelurahan Siaga 2x setahun 6. Evaluasi Program penyuluhan PHBS 7. Pembuatan media pendukung sosialisasi PHBS (Laflet, Poster, Booklet) 1. Rakor lintas program/lintas sektor melalui Minilokakarya puskesmas 2. Monitoring dan evaluasi kegiatan lintas program/lintas sektor
30
KELOMPOK "BALITA"
NO
1
SOLUSI
3
KEGIATAN
4
Masalah Kesehatan 1 Kurangnya pengetahuan masyarakat untuk deteksi gejala DBD Meningkatkan pengetahuan masyarakat untuk deteksi gejala DBD dan Diare 1. Membuat media penyebarluasan informasi 2. Melakukan penyuluhan DBD dan diare 3. Penyebarluasan informasi melalui media elektronik 4. Diskusi kampung, DBD dan diare 5. Kampanye cuci tangan disekolah 6. Kampanye PSN di kelurahan dan kecamatan 7. Pengadaan buku pedoman 8. Pengawasan kantin dan warung sekolah 1. Pelatihan dan Refreshing MTBM dan MTBS 2. Pemantauan pasca pelatihan 3. Supervisi fasilitatif ke fasilitas kesehatan 4. Penyediaan obat dan bahan habis pakai 5. Refreshing sistem rujukan
Pelayanan yang Meningkatkan diberikan Nakes belum kualitas optimal pelayanan dan ketrampilan Nakes dalam memberikan pelayanan
Masalah Non Kesehatan 1 Belum adanya keterlibatan lintas sektor dalam penanganan masalah kesehatan Kurangnya kerjasama lintas sektor dalam kegiatan PSN dan Kaporisasi Meningkatkan koordinasi lintas sektor dan penanganan masalah kesehatan Meningkatkan kerjasama lintas sektor dalam kegiatan PSN dan kaporisasi 1. Pertemuan rutin dengan lintas sektor ditingkat kelurahan dan kecamatan pada minilokakarya (triwulan) 2. Refreshing pengurus kelurahan siaga 3. Posyandu Ramah Anak 1. pelaksanaan jumat bersih yang sudah terjadwal di kelurahan, kantor, sekolah, tempat-tempat umum 2. Pemantauan hasil kegiatan jumat bersih yang sudah terjadwal 3. Pengawasan warung dan rumah makan, kantin sekolah dan jajanan sekolah
31
KELOMPOK "BAYI"
KRITERIA PENYEBAB SOLUSI KEGIATAN MASALAH 1 2 3 4 1. Kematian Bayi karena Asfeksi (Kelahiran tanpa Menangis) Masalah Kesehatan 1 Terlambat di bawa ke Meningkatkan 1. Perbaikan jalan ke faskes (lintas sektor) Faskes prasarana 2. Refreshing kader kelurahan siaga (LP,LS) pendukung ke 3. Penyuluhan kesehatan tentang pencegahan dan faskes dan penanganan pertama bayi asfiksia secara memperkuat berkesinambungan (kelompok masyarakat, agama, sistem rujukan karang taruna, dll) 4. Penyuluhan program kesehatan yang bersumber dana Jampersal, Jamkesmas, dan Jamkesda 2 Petugas kesehatan Meningkatkan 1. Pelatihan manajemen bayi asfiksia kurang terampil kualitas Nakes 2. EPP Manajemen asfiksia Masalah Non Kesehatan 1 Perempuan tidak Peningkatan 1. Kampanye perempuan sebagai pengambil keputusan diberikan kesempatan peran dalam menentukan persalinan untuk mengambil perempuan 2. Sosialisasi suami siaga keputusan untuk dalam pemeriksaan dan mengambil persalinan di Faskes keputusan 2. Kesakitan Bayi karena BBLR (Berat Badan Lahir Rendah) Masalah Kesehatan 1 BUMIL kurang GIZI Peningkatan 1. Pemberian PMT khusus bumil fokus bumil KEK (susu, status gizi bumil menu makanan padat) 2. Demo masak makanan bergizi berbasis pangan lokal 3. Penyuluhan PHBS bagi bumil dalam menjaga kesehatan kehamilan 4. Diskusi kampung pentingnya asupan gizi selama periode kehamilan 5. Lomba penyediaan menu makanan kreatif untuk bumil berbasis pangan lokal 1. Pertemuan lintas sektor (kelurahan, kecamatan, toma, toga, jejaring kelurahan siaga) untuk membangun kesepakatan dan komitmen pelayanan bumil yang optimal 2. Review sop antenatal care 3. Penyuluhan pentingnya anc dan 10 tanda bahaya kehamilan bagi suami dan istri (kelompok masyarakat, agama, dll) 4. Penambahan dan pendistribusian nakes (bidan) sesuai kebutuhan Masalah Non Kesehatan 1 Kurangnya pengetahuan masyarakat akan pengelolaan bahan pangan lokal atau yang menunjang asupan GIZI BUMIL Meningkatkan pengetahuan masyarakat akan pengelolaan bahan pangan lokal yang menunjang gizi bumil 1. Sosialisasi bahan pangan lokal bergizi khusus untuk bumil 2. Demo masak makanan bergizi berbasis pangan lokal 3. Lomba penyediaan menu makanan kreatif untuk bumil berbasis pangan lokal NO
32
Makan Siang Sesi 4 : Penentuan Prioritas Kegiatan dan Target Ibu Siti Ratna Maro
Sebelum masuk pada materi sesi 4, peserta diminta memainkan permainan: Kanibal dan Pendeta, singkatnya terdapat 3 pendeta dan 3 kanibal yang hendak menyeberang ke sebuah pulau dengan menggunakan sampan yang bisa menampung 2 orang saja. Bagaimana strategi yang harus ditempuh agar si kanibal tidak membunuh pendeta ini apabila jumlah kanibal melebihi jumlah pendeta pada masing-masing pulau tersebut. Setelah itu dilakukan curah pendapat untuk mendapatkan pemaknaan dari kegiatan ini. Makna dari permainan ini adalah: Penetapan prioritas dan target yang dilakukan secara bersama, membuat kelompok bisa menanggung apapun akibatnya, berhasil atau gagal. Untuk mencapai target membutuhkan strategi penetapan prioritas, dan prioritas yang tepat menghasilkan pemecahan masalah. Berdasarkan hasil kerja Tabel 3, Peserta kelompok mengerjakan Tabel 4A (analisis situasi dan masalah) dilanjutkan dengan Tabel 4B (target dan kegiatan) dengan melakukan proses scoring untuk menentukan kegiatan yang dianggap paling prioritas sebanyak 3 kegiatan. Fasilitator menjelaskan cara pengisian tabel 4A dan tabel 4B.
Setelah snack sore, peserta mengerjakan lanjutan Tabel 4B berdasarkan Tabel 4A. Setelah itu peserta diminta mempresentasikan hasil diskusi kelompok untuk Tabel 4A. Setelah kelompok berdiskusi penentuan prioritas dan target, dilanjutkan dengan menyusun narasi, serta membacakan narasinya dengan gaya seorang pembaca puisi. Rekapitulasi Analisa Situasi dan Masalah lokakarya DTPS KIBBLA tahun 2012 adalah seperti tercantum dalam Tabel.4A berikut ini:
33
SOLUSI
KEGIATAN
EVENCE BASED
6
PENERI MAAN
7
TOT AL NIL AI
9
PERIN GKAT
10
1. Melakukan pemetaan kemampuan tenaga Nakes 2. Pelatihan PPGDON dan APN di Faskes 3. Pemantauan pasca pelatihan PPGDON dan APN bagi Bidan, Perawat dan dokter Penyediaan sarana dan prasarana di faskes 5. Reformasi Puskesmas 1. Refreshing tenaga Promkes 2. Penyuluhan kelompok/ Keliling/ Radiospot 3. Pemutaran film KB,dll 4. Pembuatan media pendukung/lembar balik 5. Pengadaan sarana dan prasarana promosi kesehatan (mobil penyuluhan, perangkat promosi kesehatan)
4 4 2 4 3 4 4 3 4 4
2 4 2 4 2 3 3 2 4 4
4 4 2 4 2 4 4 3 4 4
1 2 1 1 2 3 2 3 2 1
III I V II IV I III V II IV
Meningkatkan promosi kesehatan oleh Nakes dan Lintas Sektor Lintas Program (KIE & KB)
Masalah Non Kesehatan 1 Meningkatkan 1. Sosialisasi PHBS ditingkat pengetahuan kelurahan dengan peserta Lurah, keluarga Tomas, Toga, Pengurus KS/RW tentang PHBS Siaga, Kader Posyandu (Persalinan di 2. Pertemuan dengan pengurus Tolong Nakes) kelurahan SIAGA (adanya kesepakatan) melalui minilokakarya tribulanan puskesmas 3. Pembuatan Media pendukung sosialisasi 4. Revitalisasi kelurahan siaga, mengaktifkan jejaring dari dana, transportasi, data, dan KB : survey dan lomba PHBS 5. Melakukan penyuluhan/diskusi kelompok, tanda-tanda bahya kehamilan/persalinan selamat, anemi pada ibu hamil, gizi bumil, bagi Tomas/Toga, RT/RW, pengurus kelurahan siaga 1. Minilokakarya lintas program/lintas sektor 2. Monitoring dan evaluasi kegiatan lintas program/lintas sektor 34
144
II
128
III
3 4
4 4
3 4
2 3
72 192
IV I
128
III
3 3
3 3
3 3
2 1
54 27
I II
Masalah Kesehatan 1 Meningkatkan pengetahuan masyarakat untuk deteksi gejala DBD dan Diare
1. Membuat media penyebarluasan informasi 2. Melakukan penyuluhan DBD dan diare 3. Penyebarluasan informasi melalui media elektronik 4. Diskusi kampung, DBD dan diare 5. Kampanye cuci tangan disekolah 6. Kampanye PSN di kelurahan dan kecamatan 7. Pengadaan buku pedoman 8. Pengawasan kantin dan warung sekolah 1. Pelatihan dan Refreshing MTBM dan MTBS 2. Pemantauan pasca pelatihan 3. Supervisi fasilitatif ke fasilitas kesehatan 4. Penyediaan obat dan bahan habis pakai 5. Refreshing sistem rujukan
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3
3 2 2 4 4 4 3 3 4 4 4 3 3
4 4 2 4 4 4 2 2 4 4 3 3 3
3 4 2 4 4 4 2 3 4 3 3 3 3
35
Masalah Non Kesehatan 1 Meningkatkan koordinasi lintas sektor dan penanganan masalah kesehatan Meningkatkan kerjasama lintas sektor dalam kegiatan PSN dan kaporisasi 1. Pertemuan rutin dengan lintas sektor ditingkat kelurahan dan kecamatan pada minilokakarya (triwulan) 2. Refreshing pengurus kelurahan siaga 3. Posyandu Ramah Anak 1. pelaksanaan jumat bersih yang sudah terjadwal di kelurahan, kantor, sekolah, tempat-tempat umum 2. Pemantauan hasil kegiatan jumat bersih yang sudah terjadwal 3. Pengawasan warung dan rumah makan, kantin sekolah dan jajanan sekolah 3 2 3 3 54 III
4 4 4 4 4
3 4 3
3 4 4
0 256 192
II I I
81
II
48
III
KELOMPOK "BAYI"
NO SOLUSI KEGIATAN KONSIS TENSI 5 EVENCE BASED 6 PENE RIMA AN 7 MAMPU LAKSAN A 8 TOTAL NILAI 9 PERIN GKAT 10
1 3 4 1. Kematian Bayi karena Asfeksi (Kelahiran tanpa Menangis) Masalah Kesehatan 1 Peningkatan 1. Perbaikan dan peningkatan sarana dan jalan ke pustu/faskes prasarana 2. Refreshing kader kelurahan pendukung siaga faskes (jt & jd)
4 4
3 3
4 3
2 3
96 108
III IV
Peningkatan kualitas pelayanan oleh nakes Masalah Non Kesehatan 1 Peningkatan peran perempuan dalam mengambil keputusan
3. Penyuluhan kesehatan tentang pencegahan dan penanganan pertama bayi asfiksia secara berkesinambungan (kelompok masyarakat, kelompok agama, karang taruna, pkk, dll ) 4. Penyuluhan program kesehatan ttg jampersal, jamkesmas, jamkesda)4. Penyuluhan program kesehatan ttg jampersal, jamkesmas, jamkesda) 1. Pelatihan manajemen bayi asfiksia 2. Epp manajemen asfiksia 1. Kampanye perempuan sebagai pengambil keputusan dalam menentukan persalinan 2. Diskusi kampung peran suami dalam MPS (making pregnancy
192
144
II
4 3 3 3
3 3 2 3
2 2 3 3
3 3 4 4
72 54 72 108
I II II I
safer)
2. Kesakitan Bayi karena BBLR (Berat Badan Lahir Rendah) Masalah Kesehatan 1 Peningkatan 1. Pemberian pmt khusus bumil status gizi fokus bumil kek (susu, menu bumil makanan padat) 2. Demo masak makanan bergizi berbasis pangan lokal 3. Penyuluhan PHBS bagi bumil dalam menjaga kesehatan kehamilan 4. Diskusi kampung pentingnya asupan gizi selama periode kehamilan 5. Lomba penyediaan menu makanan kreatif untuk bumil berbasis pangan lokal
4 4 3
4 3 2
4 3 3
3 4 3
192 144 54
I II IV
4 3
3 2
3 3
3 3
108 54
III IV
37
1. Pertemuan lintas sektor (kelurahan, kecamatan, toma, toga, jejaring kelurahan siaga) untuk membangun kesepakatan dan komitmen pelayanan bumil yang optimal 2. Penyuluhan pentingnya anc dan 10 tanda bahaya kehamilan bagi suami dan istri (kelompok masyarakat, agama, dll) 3. Penambahan dan pendistribusian nakes (bidan) sesuai kebutuhan
72
54
II
36
III
Masalah Non Kesehatan 1 Meningkatk an 1. Sosialisasi bahan pangan lokal pengetahuan bergizi khusus untuk bumil masyarakat akan pengelolaan 2. Pemberdayaan masyarakat untuk budidaya tanaman pangan lokal bahan pangan lokal 3. Demo masak makanan bergizi yang berbasis pangan lokal menunjang gizi bumil 4. Lomba penyediaan menu makanan kreatif untuk bumil berbasis pangan lokal
48
III
3 4
2 3
2 3
3 4
36 144
IV I
54
II
38
Rekapitulasi Target dan Kegiatan lokakarya DTPS KIBBLA tahun 2012 adalah seperti tercantum dalam Tabel.4B berikut ini: TABEL 4.B. TARGET DAN KEGIATAN
KELOMPOK "IBU"
No
1
Kegiatan
2
Indikator
3
Jumlah Bidan/Perawat dan Dokter yang telah mengikuti pelatihan program APN
Bidan APN : 78 Bidan PPGDON Pusk : 0 Bidan APN RS : 15 Bidan PPGDON RS:2 Pusk PONED :2 RS PONEK: 0 1x Promkes: 23 Bidan: 0 1x Leaflet: 200 Lembar balik: 4 Poster: 100 ABPK: 100 Keliling : 30x Kelompok : 30x Radiospot : 2x
Penyediaan sarana dan prasarana di faskes Melakukan pemetaan kemampuan tenaga Nakes Refreshing tenaga Promkes, Bidan, PLKB
Jumlah sarana dan prasarana kesehatan di faskes Frekuensi pemetaan petugas Frekuensi refreshing petugas
PONED :3 2x 2x
3 B 1
1x 1x
NON NAKES Revitalisasi kelurahan siaga, 1 mengaktifkan jejaring dari dana, transportasi, data, dan KB : survey dan lomba PHBS Sosialisasi PHBS ditingkat 2 kelurahan dengan peserta Lurah, Tomas, Toga, Pengurus KS/RW Siaga, Kader Posyandu Pertemuan dengan Pengurus 3 Kelurahan SIAGA (adanya kesepakatan) melalui minilokakarya tribulanan puskesmas
Jumlah kelurahan revitalisasi, pertemuan Jumlah kelurahan sosialisasi PHBS Jumlah pertemuan minilokakarya
5 KS
5 KS
10 KS
30 KS
2 KS
2 KS
4 KS
10 KS
10 PKS
10 PKMS
40 PKMS
39
Pertemuan bagi Kader dan Dukun tentang tanda-tanda bahaya persalinan, Hamil dan nifas
Pertemuam bagi Bumil, Kel, RT (masyarakat) tentang tanda-tanda ibu mau melahirkan
KELOMPOK "BALITA"
No Kegiatan Indikator (xTahun (x-1) 2009 2010 Kumul Target atif Thn (x) 2011 Target Kumul atif
1 1 2 a.
2
Diskusi kampung DBD dan diare Kampanye cuci tangan disekolah Kampanye PSN di kelurahan dan kecamatan Membuat media penyebarluasan informasi Pelatihan dan Refreshing MTBM dan MTBS Pemantauan pasca pelatihan Supervisi fasilitatif ke fasilitas kesehatan Posyandu Ramah Anak Refreshing pengurus kelurahan siaga Pertemuan rutin dengan lintas sektor ditingkat kelurahan dan kecamatan pada minilokakarya (triwulan) pelaksanaan jumat bersih yang sudah terjadwal di kelurahan, kantor, sekolah, tempat-tempat umum Pemantauan hasil kegiatan jumat bersih yang sudah terjadwal Pengawasan warung dan rumah makan, kantin sekolah dan jajanan sekolah
3
Jumlah diskusi kampung masalah DBD dan diare yang telah dilaksanakan Jumlah sekolah dan posyandu yang melaksanakan kegiatan cuci tangan pakai sabun Jumlah kelurahan yang melakukan kegiatan PSN Jumlah media yang akan dicetak Jumlah petugas yang sudah dilatih MPTM dan MTBS Jumlah petugas terlatih MPTM dan MTBS Jumlah kegiatan supervisi yang sudah dilaksanakan di faskes Jumlah posyandu yang ramah anak Jumlah pengurus kelurahan SIAGA yang direfreshing Jumlah pertemuan rutin minilok lintas sektor
4
0 152
5
0 36
6
0 182
7
12 0
b. 3 1 2 3 1 2 3
51
28 28 20 1
0 0 0 0
28 28 20 1
36 36 26 12
80
40
120
40
612
Jumlah pemantauan kegiatan jumat bersih Jumlah warung makan, kantin sekolah, dan jajanan anak sekolah yang sudah diawasi
612
40
KELOMPOK "BAYI"
No 1 1 Kegiatan Indikator (xTahun (x-1) 2009 2010 Kumula Target tif Thn (x) 2011 Target Kumul atif
2
Penyuluhan kesehatan tentang pencegahan dan penanganan pertama bayi asfiksia secara berkesinambungan (kelompok masyarakat, kelompok agama, karang taruna, pkk, dll ) Sosialisasi program kesehatan ttg jampersal, jamkesmas, jamkesda) Pelatihan manajemen bayi asfiksia
3
Jumlah kelurahan yang mendapat penyuluhan tentang asfiksia 0
5
1x51 kel 51
7
2x51 kel=10 2
Jumlah kelurahan yang mendapat penyuluhan tentang program kesehatan jampersal, jamkesmas, jamkesda Jumlah Dokter, Bidan dan Perawat mengikuti pelatihan manajemen asfiksia
1x51 kel 10 (10 Bidan) 1x10 0rg Pusk PONE D 1D/2B /1P=1 2 Pusk : 1D/1B /1P = 21 Pustu Persali nan: 18=16 1x
51
1x51 kel=51 24 org (dokter, perawat , bidan) 1 angg./1 2 org 2x12 org
20 (Bidan )
3x
4 5
Epp manajemen asfiksia Diskusi kampung peran suami dalam MPS (Making Pregnancy Safer) Kampanye perempuan sebagai pengambil keputusan dalam menentukan persalinan
Jumlah Nakes yang di EPP Jumlah kelurahan yang mengetahui tentang peran suami dalam MPS Jumlah kecamatan yang melaksanakan kegiatan kampanye 0 1x51 kel 1x6 kec 51 1x51 kel 1x6 kec
KESAKITAN BAYI BBLR Pemberian PMT khusus bumil 1 fokus bumil KEK (susu, menu makanan padat) Demo masak makanan bergizi 2 berbasis pangan lokal 3 Pertemuan lintas sektor (kelurahan, kecamatan, toma, toga, jejaring kelurahan siaga) untuk membangun kesepakatan dan komitmen pelayanan bumil yang optimal Penyuluhan pentingnya ANC dan 10 tanda bahaya kehamilan bagi suami dan istri (kelompok masyarakat, agama, dll) Lomba penyediaan menu makanan kreatif untuk Bumil berbasis pangan lokal Sosialisasi bahan pangan lokal bergizi khusus untuk bumil
Jumlah Bumil KEK (1559 org) Jumlah Posyandu yang melaksanakan demo masak makanan untuk Bumil Jumlah kecamatan yang melaksanakan pertemuan lintas sektor 267 0
Jumlah kelurahan melaksanakan kegiatan Jumlah kegiatan lomba dalam kelurahan Jumlah kelurahan mendapatkan sosialisasi 0
51
5 6
0 51
41
Bahan evaluasi : pada evaluasi ini, fasilitator dan panitia membahas masalah/kekurangan yang terjadi selama proses kegiatan, mulai dari segi waktu pelaksanaan, materi, methode, konsumsi, dll. HARI KE EMPAT, 18 FEBRUARI 2012 EMPAT, 09.30Pukul 09.30-10.30 Doa Ice Breaking - Review Kelompok Balita
Peserta mengawali kegiatan dengan melakukan senam Jai selama 30 menit, Setelah itu acara dilanjutkan dengan doa oleh salah satu peserta dari kelompok yang bertugas, kemudian mereview kembali materi hari sebelumnya. 10.30 .30Pukul 10.30-10.45 10.45Pukul 10.45-13.00 Snack Pagi Sesi 5 : Usulan Rencana kegiatan Ibu Siti Ratna Maro
Selanjutnya peserta diminta membuat Tabel. 5 : Rencana Usulan Kegiatan. Setelah masingmasing kelompok melakukan diskusi, dilanjutkan dengan presentasi. Rekapitulasi Rencana Usulan Kegiatan lokakarya DTPS KIBBLA tahun 2012 adalah seperti tercantum dalam Tabel. 5 berikut ini:
TABEL. 5 : RENCANA USULAN KEGIATAN KELOMPOK "IBU"
URAIAN KEGIATAN N O KEGIATAN LOKASI SASARAN VOL UNIT COST JUMLAH BIAYA SUMB ER DANA WAKT U PENAN GGUNG JAWAB
6
3300000
10
11
12
Masalah Kesehatan 1 a. Melakukan pemetaan kemampuan tenaga Nakes b. Pelatihan PPGDON dan APN di Faskes
Dinkes P2KS
2x 3x
P2KS
1x
58270000 1.4E+09
DAU/ NGO
Kabid Kesga
93380000 1.493E+09
42
2x
17872500 35745000
2013
b. Penyuluhan kelompok/ Keliling: Keliling/ Radiospot 51 Kel Kelompok: RW Siaga Radiospot Kota c. Pembuatan media pendukung/lembar Kupang balik: 100, Leaflet: 1000, SB:100, Baliho:3, Poster:400, Ember Berkran:30 d Pertemuan tanda-tanda Puskesmas persalinan bagi Bumil Puskesmas, PUSTU Pustu, RT Puskesmas
51x
29132500
2013 Promke s
12x 144 x 1x
80850000
DAU
2013
Promke s 2x 2x 1x 1x
5865000 58650000 9600000 19200000 9600000 9600000 5975000 5975000
DAU
Masalah Non Kesehatan 1 a. Sosialisasi PHBS 51 Kel ditingkat kelurahan dengan peserta Lurah, Tomas, Toga, Pengurus KS/RW Siaga, Kader Posyandu b. Pertemuan dengan Puskesmas pengurus kelurahan SIAGA (adanya kesepakatan) melalui minilokakarya tribulanan puskesmas c. Revitalisasi kelurahan siaga, mengaktifkan jejaring dari dana, transportasi, data, dan KB: survey dan lomba PHBS 2 a. Monitoring dan evaluasi kegiatan lintas program/lintas sektor
30x
2450000
73500000
DAU
2013 BPMK
b. Pelatihan Tanda-tanda Kecamatan Dukun & Bahaya Bagi Dukun Kader &Kader
4x
9536250
38145000
Triwu lan I
43
44
KELOMPOK "BALITA"
URAIAN NO KEGIATAN LOKASI SASARAN VOL UNIT COST 8 KEGIATAN JUMLAH BIAYA 9 SUMBER DANA 10 WAKTU PENAN GGUNG JAWAB 11
Masalah Kesehatan 1 a. Membuat media penyebarluasan informasi b. Diskusi kampung, DBD dan diare
12 Kel di 6 Kec
12
63.300.000
APBD II
Triwulan
Dinkes
c. d. 2 a.
Kampanye cuci tangan disekolah Kampanye PSN di kelurahan dan kecamatan Pelatihan dan Refreshing MTBM dan MTBS Pemantauan pasca pelatihan Supervisi fasilitatif ke fasilitas kesehatan 51 Kel Kota Kupang Kota Kupang Masyarakat di 51 Kel Perawat, Bidan, Dokter Perawat, Bidan, Dokter Nakes di Puskesmas, Pustu 1 47.660.000 APBD II Dinkes Dinkes
b.
15.475.000
Dinkes
c.
2.000.000
Dinkes
Masalah Non Kesehatan 1 a. Pertemuan rutin dengan lintas sektor ditingkat kelurahan dan kecamatan pada minilokakarya (triwulan) b. Refreshing pengurus kelurahan siaga c. Posyandu Ramah Anak/ Pelatihan Kader Posyandu Ramah Anak Pelaksanaan jumat bersih yang sudah terjadwal di kelurahan, kantor, sekolah, tempattempat umum Pemantauan hasil kegiatan jumat bersih yang sudah terjadwal Pengawasan warung dan rumah makan, kantin sekolah dan jajanan sekolah
6 Kec
4x
140.225.000
BOK
Dinkes
12 Kel
60 Kader
28.125.000
APBD II
a.
51 Kel
900.000
APBD II
b.
6 Kec
6 Kecamatan
2x
900.000
APBD II
Dinkes, Kec
c.
45
46
KELOMPOK BAYI
NO KEGIATAN LOKA SI SASARAN 6 VOL 7 URAIAN KEGIATAN JUMLAH UNIT SUMBER DANA COST BIAYA 8 9 10
WAKTU 11
1. Kematian Bayi karena Asfeksi (Kelahiran tanpa Menangis) Masalah Kesehatan 1. Penyuluhan kesehatan tentang pencegahan dan penanganan pertama bayi asfiksia secara berkesinambungan (kelompok masyarakat, kelompok agama, karang taruna, pkk, dll ) 2. Penyuluhan program kesehatan ttg jampersal, jamkesmas, jamkesda)4. Penyuluhan program kesehatan ttg jampersal, jamkesmas, jamkesda) 2 1. Pelatihan manajemen bayi asfiksia
Kel
Masyaraka t dlm 51 Kelurahan @ 50 Org di 51 Kelurahan Masy. dlm 51 Kelurahan @ 50 Org di 51 Kel. 10 Nakes (Bidan. Dokter, Perawat) 10 Nakes (Bidan. Dokter, Perawat) Masy.(Pere mpuan) dlm 51 Kelurahan @ 6 Org di 6 Kec. Masy.(sua mi) dlm 51 Kelurahan @ 50 Org di 51 Kel.
BOK
MAR-DES
PUSK.
Kel
BOK
MAR-DES
PUSK.
P2KS
AIP-MNH
KESGAP2KS
Puske smas
9,065,000
AIP-MNH
KESGAP2KS
Masalah Non Kesehatan 1 1. Kampanye perempuan sebagai pengambil keputusan dalam menentukan persalinan 2. Diskusi kampung peran suami dalam mps (making
Kec
AIPMNH
BPP
Kel
AIPMNH
BPP
pregnancy safer)
2. Kesakitan Bayi karena BBLR (Berat Badan Lahir Rendah) Masalah Kesehatan 1 1. Pemberian pmt khusus bumil fokus bumil kek (susu, menu makanan padat) 2. Demo masak makanan bergizi berbasis pangan lokal 2 1. Pertemuan lintas sektor (kelurahan, kecamatan, toma, toga, jejaring kelurahan siaga) untuk membangun kesepakatan dan komitmen pelayanan bumil yang optimal
Kota Kupan g
APBD2 TW 3 337,5 337,500,00 00,00 0 0 KEGIATAN GABUNG POSY SESUAIKAN DENGAN JUKNIS BOK
1 Paket
DINKES
Kec
DINKES
47
2. Penyuluhan pentingnya anc dan 10 tanda bahaya kehamilan bagi suami dan istri (kelompok masyarakat, agama, dll) Masalah Non Kesehatan 1 1. Sosialisasi bahan pangan lokal bergizi khusus untuk bumil 2. Lomba penyediaan menu makanan kreatif untuk bumil berbasis pangan lokal
Kel
Masy.(sua mi dan istri) dlm 51 Kel. @ 50 Org di 51 Kel. Masy. dlm 51 Kel. @ 50 Org di 51 Kel. Masy. dlm 51 Kelurahan
DINKES
Kel
BPMK
Kota Kupan g
BPMK
13.00Siang Pukul 13.00-14.00 Istirahat Makan Siang 14.00 4.00Pukul 14.00-15.30 Sesi 6 : Rencana Usulan Anggaran Setelah makan siang, peserta diminta mengerjakan Tabel 6 (Rencana Usulan Anggaran). Fasilitator menjelaskan cara pengisian tabel rencana usulan anggaran. 15.30Pukul 15.30-15.45 Pukul 15.45-17.00 15.45Snack Sore Lanjutan Sesi 6 ( Rencana Kerja dan Kegiatan)
Sebelum melanjutkan sesi ini, peserta diajak melakukan Ice Breaking dengan memainkan permainan balon (peserta dibagi dalam 2 kelompok (masing-masing kelompok terdiri dari 9 orang peserta. Setelah itu dilakukan curah pendapat untuk mendapatkan pemaknaan dari kegiatan ini. da Makna dari permainan ini lihat pada buku
48
Bahan evaluasi : pada evaluasi ini, fasilitator dan panitia membahas masalah/kekurangan yang terjadi selama proses kegiatan, mulai dari segi waktu pelaksanaan, materi, methode, konsumsi, dll.
HARI KELIMA, 20 FEBRUARI 2012 09.30Pukul 09.30-10.30 Doa Ice Breaking - Review Kelompok Ibu
Kelompok Ibu memimpin doa, setelah itu mereview kegiatan hari sebelumnya. Sebelum masuk pada kegiatan selanjutnya, Pak Agus Hake memberikan pengantar bahwa yang diharapkan adalah sumber kegiatan bisa jelas dipahami oleh peserta. Kegiatan tahun 2011 menyerap dana yang cukup besar, kurang lebih 2 milyar. Dari hasil kegiatan ada beberapa kegiatan yang dihasilkan oleh SKPD yang tidak mengharapkan kegiatan didanai oleh APBD, tetapi didanai oleh dana BOK. Ada beberapa kegiatan yang diharapkan dan kalo bisa peserta bisa langsung menentukan kegiatan-kegiatan mana yang bisa didanai dari BOK dan tidak dari dana APBD. Diharapkan juga agar peserta/SKPD bisa merencanakan kegiatan yang tidak memerlukan biaya, contoh dalam bentuk pertemuan-pertemuan, mengingat bahwa di tahun 2013, AIPMH walaupun secara administrasi masih bersama Pemerintah Kota Kupang, akan tetapi dari segi pembiayaan sudah tidak ada lagi. Setelah itu, peserta diminta melakukan Ice Breaking yang dipimpin oleh Pak Nugroho (DPC AIPMNH), diawali dengan peserta membentuk 3 kelompok dan masing-masing kelompok menginjakkan kaki pada selembar kertas dilantai. Setelah itu kertas tersebut diperkecil, kemudian peserta kelompok kembali menginjak pada kertas tersebut. Kertas kembali dilipat kecil, lalu kembali peserta menginjakkan kakinya pada lembaran kertas tersebut. Kelompok yang berhasil menginjakkan kaki seluruh peserta, maka dialah pemenangnya. Setelah itu dilakukan curah pendapat untuk mendapatkan pemaknaan dari kegiatan ini. Pembelajaran dari permainan ini adalah: adanya kerjasama, kreatifitas, satu sama lain saling menopang. Jikalau kertas yang besar itu diilustrasikan potongan anggaran, maka diperlukan kreatifitas untuk mensiasati agar rancangan kegiatan kita bisa terakomodir. Masing-masing SKPD dengan pagu anggaraannya masing-masing. Potongan kertas ini, diilustrasikan sebagai dana-dana lain (APDB dan DAU), oleh karena itu harus diidentifikasi kegiatan-kegiatan lain dengan dana-dana lain. SKPD harus realistis dengan melihat sumber daya untuk pendanaan kegiatan SKPD. 10.30Pukul 10.30-10.45 Snack Pagi
49
10.45Pukul 10.45-11.45
Setelah snack pagi, Kegiatan dilanjutkan dengan presentasi narasi Tabel 6 (Rencana Kerja dan Anggaran) oleh masing-masing kelompok. Masing-masing kelompok diberikan waktu presentasi selama 20 menit. Rekapitulasi Tabel. 6 Rencana Usulan Anggaran dalasudah terbaca pada tabel.5 (kolom jumlah biaya) Lokakarya DTPS KIBBLA 2012
11.45Pukul 11.45-12.30
Pada sesi ini, peserta diminta membuat Tabel 7A (Rencana Pemantauan Kegiatan) berdasarkan kegiatan yang ada pada Tabel 6. Selanjutnya dengan mengacu pada indikator yang ada pada Tabel 7A, peserta diminta mengerjakan Tabel 7B (Rencana Penilaian Program) 12.30Pukul 12.30-13.30 13.30Pukul 13.30-15.30 Istirahat Makan Siang Lanjutan Sesi 7 Ibu Oce Boymau
Setelah makan siang, peserta kembali mengerjakan Tabel 7A dan Tabel 7B. Setelah itu fasilitator mempersilahkan masing-masing kelompok mempresentasikan Tabel 7A dan Tabel 7B. Rekapitulasi Rencana Pemantauan Kegiatan lokakarya DTPS KIBBLA tahun 2012 adalah seperti tercantum dalam Tabel. 7A berikut ini:
50
Pelatihan PPGDON & APN di Faskes Penyediaan sarana & Prasarana di Faskes Refreshing Tenaga Promkes
Frequensi pemetaan petugas, rasio bidan maupun perawat : 1/1000 penduduk, Dokter : 1/10.000 penduduk Jumlah bidan/perawat/dok ter yang telah mengikuti pelatihan PPGDON & APN Jumlah sarana 7 prasaran kesehatan di faskes Frequensi refresing petugas Promkes
Jumlah bidan : 150, Bidan Poned : 18, APN : 78, PPGDON : 10 Jumlah Bidan PPGDON : 12 orang, Bidan APN : 93 orang Puskesmas Poned : 3 bh, RS Ponek : 1 bh Promkes Dinkes + Puskesmas : 23 orang P. Keliling : 81 X, P. Kelompok : 81 x, radio SPOT : 4 x Leaflet : 200 lbr, Lembar balik : 4 bh , Postrer : 100 lbr
Data Kualifikasi
1x/ Tahun
1x/ Tahun
Bidang Kabid Kesga Kesga Dinkes Dinkes Kota Kpg Bidang Yankes Dinkes Kota Kpg Bidang PL&Promke s - Dinkes Kota Kpg Bidang PL&Promke s - Dinkes Kota Kpg Bidang PL&Promke s - Dinkes Kota Kpg Kabid Yankes Dinkes Kabidang PL&Promkes - Dinkes Kota Kpg Kabidang PL&Promkes - Dinkes Kota Kpg Kabidang PL&Promkes - Dinkes Kota Kpg
Penyuluhan kelompok, keliling, radio spot Pembuatan media pendukung penyuluhan (Leaflet, Lembar balik, Postrer, Standing banner, baliho, ember CTPS) NON NAKES Sosialisasi PHBS di tingkat Kelurahan Revitaslisasi Kelurahan siaga
Frequensi Penyuluhan kelompok, keliling, radio spot Jumlah media pendukung penyuluhan (Leaflet , Lembar balik, Postrer, Standing banner, baliho, ember CTPS)
P. Keliling : 51 X, P. Kelompok : 51 x, Radio SPOT : 4 x Leaflet : 1000 lbr , Lembar balik, Postrer : 400 lbr, Standing banne : 100 bh, baliho : 3 bh, ember CTPS : 30 bh 51 kelurahan
4x/ tahun
1x/ Tahun
Jumlah kelurahan yang dilakukan sosialisasi PHBS Jumlah biaya operasional dalam rangka revitalisasi kelurahan siaga Jumlah kader dan dukun yang mengikuti pertemuan Jumlah ibu hamil yang mengikuti pertemuan
4 kelurahan
4x/ tahun
0 kelurahan
30 kelurahan siaga
2x/ Tahun
Pertemuan tanda bahaya persalinan kehamilan & nifas Pertemuan tanda-tanda ibu mau melahirkan
4 kali
4 kali pertemuan
4x/ tahun
Bidang Kabid Kesga Kesga Dinkes Dinkes Kota Kpg Bidang Kabid Kesga Kesga Dinkes Dinkes Kota Kpg
o kali
10 puskesmas
2x/ Tahun
51
2 a. Pelatihan MTBM dan MTBS b. Refresing MTBM dan MTBS 3 Pemantauan Pasca Pelatihan MTBM dan MTBS 4 Supervisi Fasilitatif MTBS dan MTBM
Jumlah diskusi Kampung tentang DBD dan diare di 6 Kecamatan ( 12 Kelurahan) Jumlah Petugas yang dilatih Jumlah petugas yang direfreshing Jumlah Petugas yang terlatih MTBS dan MTBM Jumlah Keg. Supervisi ke Faskes
12
12 kali/ Tahun
Ka. Seksi P2
Koordinasi dgn. Seksi Promkes dan Seksi Anak dan Remaja Koordinasi dgn Puskesmas Koordinasi dgn Puskesmas
28 0 0
36 28 36
20
Ka. Seksi Ibu dan anak Ka. Seksi Ibu dan anak Ka. Seksi Anak dan Remaja Ka. Seksi Anak dan Remaja
12
1 Kali/ tahun
2 Pertemuan Rutin dgn Lintas sektor tingkat kecamatan Pada minilokakarya (TRIWULAN) 3 Pelaksanaan Jumat Bersih yang sudah terjadwal 4 Pemantauan Hasil Keg. Jumat BeRsih yang sudah Terjadwal
120
40
4 Kali/ tahun
Laporan Kegiata n
Kasubag Kelembag aan perempua n dan Perlindun gan anak Kepala Puskesmas Sekota Kupang Lurah seKota Kupang Lurah SeKota Kupang
612
612
52
NARASI : Dilihat dari tabel di atas ada 8 indikator yang dipakai untuk menurunkan angka kesakitan dan kematian akibat DBD dan Diare (data bisa dilihat di tabel 7a), untuk 4 indikator masalah kesehatan diantaranya : 1. Jumlah diskusi kampung tentang dbd dan diare di 6 kecamatan, dengan target 12 kelurahan 2. Jumlah petugas yang dilatih mtbm dan mtbs, dengan target 36 nakes 3. Jumlah petugas yang terlatih mtbs & mtbm, dengan target 36 nakes 4. Jumlah kegiatan supervisi ke faskes, dengan target 20 kali kunjungan ke 10 puskesmas kegiatan-kegiatan diatas akan dikoordinir oleh dinkes kota sedangkan 4 indikator non kesehatan diantaranya : 1. Jumlah posyandu ramah anak, dengan target 12 posyandu 2. Jumlah pertemuan rutin yang dilaksanakan, dengan target 40 kali untuk 10 puskesmas 3. Jumlah pelaksanaan jumat bersih, dengan target 612 kali untuk 51 kelurahan selama 12 bulan 4. Jumlah keg. Pemantauan keg. Jumat bersih , dengan target 612 kali untuk 51 kelurahan selama 12 bulan kegiatan-kegiatan di atas akan dikoordinir oleh bpmk, bagian pemberdayaan perempuan, kepala puskesmas, camat dan lurah se-kota kupang
KELOMPOK "BAYI"
KEGIATAN INDIKATOR DATA KUMULATIF TAHUN 2012 TARGET 2013 FREKUENSI/ WAKTU SUMBER DATA PETUGAS KET
10
11
Masalah Kesehatan 1. Penyuluhan kesehatan tentang pencegahan dan penanganan pertama bayi asfiksia secara berkesinambungan (kelompok masyarakat, kelompok agama, karang taruna, pkk, dll ) 2. Penyuluhan program kesehatan ttg jampersal, jamkesmas, jamkesda)4. Penyuluhan program kesehatan ttg jampersal, jamkesmas, jamkesda)
51 Kel
102 Kel
Jumlah kelurahan yang mendapat penyuluhan tentang program kesehatan jampersal,jamkes mas, dan jamkesda Jumlah dokter, bidan, perawat yang mengikuti pelatihan manajemen asfiksia
51 Kel
51 Kel
20 Nakes (Bidan)
1x tahun
Bid. Kesga
53
20 Nakes (Bidan)
1x tahun
Bid. Kesga
Masalah Non Kesehatan 1 1. Kampanye perempuan sebagai pengambil keputusan dalam menentukan persalinan 2. Diskusi kampung peran suami dalam mps
Jumlah Kecamatan yang melaksanakan kegiatan kampanye Jumlah Kelurahan yang mengetahui tentang peran suami dalam MPS
6 Kec
1x tahun
51 Kel
51 Kel
1x tahun
SIK Pusk Dan SIK Dinas Bid. Yankes SIK Pusk Dan SIK Dinas Bid. Yankes
BPP
2. Kesakitan Bayi karena BBLR (Berat Badan Lahir Rendah) Masalah Kesehatan 1 1. Pemberian pmt khusus bumil fokus bumil kek (susu, menu makanan padat) 2. Demo masak makanan bergizi berbasis pangan lokal Jumlah Bumil yang diberikan PMT Jumlah posyandu yang melaksanakan demo masak makanan untuk Bumil Jumlah Kecamatan yang melaksanakan pertemuan lintas sektor 375 Orang 500 Orang 1x tahun SIK Kesga Bid. Kesga
277 Posy
544 Posy
4 x tahun
Sik Pusk Dan SIK Bid.Kesd a SIK Pusk Dan SIK Dinas Bid. Yankes
2 1. Pertemuan lintas sektor (kelurahan, kecamatan, toma, toga, jejaring kelurahan siaga) untuk membangun kesepakatan dan komitmen pelayanan bumil yang optimal 2. Penyuluhan pentingnya anc dan 10 tanda bahaya kehamilan bagi suami dan istri (kelompok masyarakat, agama, dll) Masalah Non Kesehatan 1 1. Sosialisasi bahan pangan lokal bergizi khusus untuk bumil 2. Lomba penyediaan menu makanan kreatif untuk bumil berbasis pangan lokal
6 Kec
12 Kec
1x tahun
Dinkes
51 Kel
102 Kel
1x tahun
Bid. Kesga
Jumlah Kelurahan yang mendapat sosialisasi Jumlah kegiatan lomba dalam kelurahan
51 Kel
51 Kel
1x tahun
SIK Kesga
BPMK dan Bid. Kesga Dinkes BPMK dan Bid. Kesga Dinkes
1 kali
1x tahun
SIK Kesga
54
NARASI : Dari rencana pemantauan kegiatan yang akan dilaksanakan ada beberapa indikator utama yang digunakan untuk mengukur keberhasilan dari pelaksanaan kegiatan antara lain : Aki, cakupan k1 dan k4, salinakes, d/s, n/d, angka kesakitan gizi buruk, kelurahan siaga aktif dengan besaran target masingmasing dapat dilihat pada tabel 7a. Pelaksana pemantauan kegiatan dapat berasal dari dinkes maupun sektor non kesehatan seperti BPMK, Bappeda, dll.
Rekapitulasi Rencana Penilaian Program lokakarya DTPS KIBBLA tahun 2012 adalah seperti tercantum dalam Tabel. 7B berikut ini:
TABEL 7B : Rencana Penilaian Program KELOMPOK "IBU"
Indikator Data Awal Target Hasil Frekue nsiWa nsiWa ktu Sumber Data Penanggung jawab KET
1 Frequensi pemetaan petugas, rasio bidan maupun perawat : 1/1000 penduduk, Dokter : 1/10.000 penduduk Jumlah bidan/perawat/dokter yang telah mengikuti pelatihan PPGDON & APN Jumlah sarana 7 prasaran kesehatan di faskes Frequensi refresing petugas Promkes Frequensi Penyuluhan kelompok, keliling, radio spot Jumlah media pendukung penyuluhan (Leaflet , Lembar balik, Postrer, Standing banner, baliho, ember CTPS) Jumlah kelurahan yang dilakukan sosialisasi PHBS Jumlah biaya operasional dalam rangka revitalisasi kelurahan siaga Jumlah kader dan dukun yang mengikuti pertemuan Jumlah ibu hamil yang mengikuti pertemuan
2
Jumlah bidan : 150, Bidan Poned : 18, APN : 78, PPGDON : 10 Jumlah Bidan PPGDON : 12 orang, Bidan APN : 93 orang Puskesmas Poned : 3 bh, RS Ponek : 1 bh Promkes Dinkes + Puskesmas : 23 orang P. Keliling : 81 X, P. Kelompok : 81 x, radio SPOT : 4 x Leaflet : 200 lbr, Lembar balik : 4 bh , Postrer : 100 lbr
3
Data Kualifikasi
5
1x/ Tahun
6
Bidang Kesga - Dinkes Kota Kpg
7
Kabid Kesga Dinkes
1x/ Tahun
Puskesmas Poned : 1 bh 2x
4 kelurahan
P. Keliling : 51 X, P. Kelompok : 51 x, Radio SPOT : 4x Leaflet : 1000 lbr , Lembar balik, Postrer : 400 lbr, Standing banne : 100 bh, baliho : 3 bh, ember CTPS : 30 bh 51 kelurahan
1x/ Tahun
Bidang Yankes Dinkes Kota Kpg Bidang PL&Promkes - Dinkes Kota Kpg Bidang PL&Promkes - Dinkes Kota Kpg Bidang PL&Promkes - Dinkes Kota Kpg
Kabid Yankes Dinkes Kabidang PL&Promkes Dinkes Kota Kpg Kabidang PL&Promkes Dinkes Kota Kpg Kabidang PL&Promkes Dinkes Kota Kpg
0 kelurahan
30 kelurahan siaga
4 kali o kali
Bidang PL&Promkes - Dinkes Kota Kpg BPMK Bidang PL&Promkes Dinkes Bidang Kesga - Dinkes Kota Kpg Bidang Kesga - Dinkes Kota Kpg
Kabidang PL&Promkes Dinkes Kota Kpg BPMK Bidang PL&Promkes Dinkes Kabid Kesga Dinkes Kabid Kesga Dinkes
55
KESEHATAN 1 Jumlah diskusi Kampung tentang DBD dan diare di 6 Kecamatan ( 12 Kelurahan) 2 Jumlah Petugas yang dilatih MTBS dan MTBM Jumlah petugas yang direfreshing MTBS dan MTBM 3 Jumlah Petugas yang dievaluasi MTBS dan MTBM 4 Jumlah Keg. Supervisi ke Faskes NON-KESEHATAN 1 Jumlah Posyandu yang ramah anak 2 Jumlah Pertemuan rutin Lintas Sektor yang dilaksanakan 3 Jumlah pelaksanaan Jumat Bersih 4 Jumlah pemantauan Keg. Jumat Bersih
0 28 0 0 20
12 36 28 36 26
1 Kali/ tahun 1 Kali/ tahun 1 Kali/ tahun 1 Kali/ tahun 2 Kali/ tahun Laporan Kegiatan Laporan Kegiatan Laporan Kegiatan
1 40 0 0
12 40 612 612
Bag. PP Dinas Kesehatan Lurah SeKota Kupang Lurah SeKota Kupang 51 Kel 51 Kel
NARASI : Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa terdapat 10 indikator untuk penilaian keberhasilan program dalam rangka menurunkan angka kematian balita karena DBD dan Diare dimana jenis indikator adalah sbb : 1. Jumlah diskusi Kampung tentang DBD dan diare di 6 Kecamatan ( 12 Kelurahan) , penanggung jawab Kabid P2 2. Jumlah Petugas yang dilatih MTBS dan MTBM, , penanggung jawab Kabid Kesga Jumlah petugas yang direfreshing MTBS dan MTBM, Penanggung jawab Kabid Kesga 3. Jumlah Petugas yang dievaluasi MTBS dan MTBM, penanggungjawab Kabid Kesga 4. Jumlah Kegiatan supervisi ke Faskes , penanggungjawab Kabid Kesga 5. Jumlah Posyandu yang ramah anak, Penanggung jawab KABAG Pemberdayaan Perempuan 6. Jumlah Pertemuan rutin Lintas Sektor yang dilaksanakan, Penanggungjawab Kadinkes Kota Kupang 7. Jumlah pelaksanaan Keg. Jumat Bersih, penanggungjawab Lurah-lurah Se-Kota Kupang 8. Jumlah pemantauan Keg. Jumat Bersih, Penagnggungjawab Lurah-lurah Se-Kota Kupang
56
5 AKB/ 1000 KH
8 4x tahun (1x/triwul an) 4x tahun (1x/triwul an) 4x tahun (1x/triwul an) 4x tahun (1x/triwul an) 1x tahun
Cakupan K1
Cakupan K4
Cak K4 = 61.9
K4 : 95%
Cak. Salinakes = 73.1 Kel. Siaga Aktif : 60% 17,20 (1559 Bumil KEK) Cak. D/S 60.86% Cak. N/D 61,7% Angka Gibur 1.13%
Salinakes : 90% Kel. Siaga Aktif : 65% < 10% dari Jml. Bumil Cak. D/S 75% Cak. N/D 90% Angka Gibur <1%
6 7 8 9
Cakupan Bumil KEK Cak. D/S Cak. N/D Angka Gizi Buruk
9 SIK Pusk Dan SIK Dinas Bid. Yankes SIK Pusk Dan SIK Dinas Bid. Yankes SIK Pusk Dan SIK Dinas Bid. Yankes SIK Pusk Dan SIK Dinas Bid. Yankes SIK Pusk Dan SIK Dinas Bid. Yankes SIK Kesga SIK Kesga SIK Kesga SIK Kesga
10 Kabid. PL Promkes, dan Kabid Kesga Kabid. PL Promkes, dan Kabid Kesga Kabid. PL Promkes, dan Kabid Kesga Kabid. PL Promkes, dan Kabid Kesga Kepala BPP , Kepala BPMK dan Ka.Dinkes Kabid. Kesga Kabid. Kesga Kabid. Kesga Kabid. Kesga
11
NARASI : Berdasarkan Tabel diatas, maka terdapat 9 indikator utama yang yang digunakan untuk menilai keberhasilan program dalam pelaksanaan kegiatan antara lain : AKI, cakupan k1, k4, cakupan salinakes, cakupan kelurahan siaga aktif, cakupan bumil KEK, cak. D/s, cak. N/d, angka gizi buruk besaran target dari maing-masing indikator dapat dilihat pada tabel diatas. 15.30 Pukul 15.30 -16.30 Penyusunan Dokumen Perencanaan
Sebelum masuk pada sesi ini, terdahulu kelompok diminta membuat menara dengan menggunakan bahan dasar pipet dan selotip. Menara kelompok mana yang dibuat paling tinggi dan tercepat dialah pemenangnya. Pembelajaran : dalam membuat menara perlu ada ketelitian, kerja sama. kita akan menghasilkan dokumen DTPS yang terbaik. Dalam dokumen pembukaan terdapat bagian Pendahuluan. Bagian ini diilustrasikan sebagai Menara, maka ini menjadi gambaran/ringkasan dari seluruh dokumen DTPS KIBBLA ini. Permainan ini menjadi entry
57
point untuk penyusunan dokumen perencanaan dimana sangat penting ketika menyusun perencanaan, kita perlu memperhatikan sumber daya yang tersedia. Tujuan DTPS secara umum: untuk menghasilkan dokumen perencanaan dan anggaran KIBBLA tahun 2012. Pada sesi ini, masing-masing peserta diminta menjawab secara individu dan intuitif, dengan menuliskan gagasan terhadap pertanyaan Apakah yang harus dilakukan untuk memastikan terdapatnya pembiayaan KIBBLA untuk tahun anggraan 2013 sesuai dengan dokumen yang telah dihasilkan pada lokakarya ini? Sebelum dimulai sesi penyusunan dokumen perencanaan, peserta dibagi menjadi 2 kelompok yang akan digunakan untuk menyusun dokumen perencanaan. Setelah itu, jawaban individu itu didiskusikan secara kelompok untuk menghasilkan satu usulan (ide) baru (ide kelompok) Selama proses ini para fasilitator mendampingi kelompok untuk mengklarifikasi beberapa hal menyangkut ketersediaan data. Untuk menyusun dokumen perencanaan ini ada beberapa dokumen yang dibutuhkan, antara lain : Dokumen DTPS KIBBLA tahun 2011, Profil Kesehatan. Pada saat yang bersamaan sebagian anggota juga menyusun rencana tindak lanjut.
Rekapitulasi hasil kerja kelompok 1 dalam Lokakarya DTPS tahun 2012 adalah sebagai berikut: BAB I PENDAHULUAN I. Latar Belakang Pada era desentralisasi Kota Kupang dalam mendapat pelimpahan wewenang dan tanggungjawab dari pemerintah pusat untuk menyelenggarakan pemerintahan dan pembangunan daerah termasuk bidang kesehatan. Dinas Kesehatan Kota Kupang bertanggungjawab menyelenggarakan manejemen program dan pelayanan kesehatan yang dimulai dari penyusunan rencana pembangunan sektor kesehatan yang berbasis bukti (evidence based) termasuk penyediaan anggaran sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Agar proses perencanaan berjalan baik, diperlukan suatu pedoman perencanaan yang sederhana, praktis, sistematis, komprehensif, dan terintegrasi sesuai dengan kebutuhan, termasuk perencanaan dan penganggaran untuk memlihara dan memperbaiki status Kesehatan Ibu Bayi Baru Lahir dan Anak balita (KIBBLA). Pemerintah Kota Kupang telah menetapkan target dan sasaran utama dalam kebijakan pembangunan bidang kesehatan untuk tahun 2007-2012 pada: (1) Perbaikan Index Pembangunan Manusia (IPM) dilihat dari usia harapan hidup, dengan mempertahankan usia harapan hidup masyarakat Kota Kupang rata-rata per tahun di atas 70 tahun. (2) Menurunkan angka kematian bayi minimal rata-rata per tahun sebesar 40 per 1000 kelahiran hidup. (3) Menurunkan angka kematian ibu melahirkan minimal 150 per 100.000 kelahiran hidup. (4) Jumlah kasus gizi buruk minimal 15 kasus per tahun ( di bawah 5 % ) Gambaran keadaan Kota Kupang berkaitan dengan pemenuhan indikator pembangunan kesehatan, maka dapat diketahui bahwa, terjadi peningkatan usia harapan hidup masyarakat Kota Kupang sejak tahun 2006 sebesar 70 tahun hingga 71,93 tahun pada tahun 2008. Angka kematian bayi di Kota Kupang mengalami
58
kenaikan dan penurunan yaitu dari 44 kasus kematian per 5.732 kelahiran hidup pada tahun 2008 meningkat menjadi 155 kasus per 6.215 kelahiran hidup pada tahun 2009. Namun terus mengalami penurunan kasus kematian pada tahun 2010 hingga tahun 2011, yakni 143 kasus kematian per 5.747 kelahiran hidup pada tahun 2010 turun menjadi 37 kasus kematian per 6.878 kelahiran hidup pada tahun 2011. Demikian pula halnya dengan angka kematian ibu cenderung menurun dari tahun 2008 hingga tahun 2010 yakni 14 kasus kematian per 5.732 kelahiran hidup pada tahun 2008, 13 kasus kematian per 6.215 kelahiran hidup pada tahun 2009 dan 5 kasus kematian per 5.747 kelahiran hidup. Pada Tahun 2011 kembali mengalami kenaikan kasus kematian ibu yakni 6 kasus kematian per 6.878 kelahiran hidup. Sedangkan untuk kasus gizi buruk cenderung berada di bawah 5%, yakni 4,80% pada tahun 2006 terus menurun menjadi 1,03% pada tahun 2010. Dari gambaran umum di atas, terlihat bahwa derajat kesehatan masyarakat di Kota Kupang masih rendah. Existing II. Kondisi Existing Kota Kupang Letak Daerah/Luas Wilayah Kota Kupang terletak diantara 10 3614 - 10 3958 LS dan 123 3701BT dengan luas wilayah 180,27 km2 atau 18.027 hektare. Batas-batas Wilayah Sebelah utara berbatasan dengan teluk kupang Sebelah selatan berbatasan dengan Kecamatan kupang Barat Kabupaten Kupang Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Kupang Tengah dan Kupang Barat Kabupaten Kupang Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Kupang Barat Kabupaten Kupang dan Selat Semau Jumlah Penduduk Berdasarkan data dari BPS Kota Kupang, penduduk Kota Kupang pada tahun 2011 sebanyak 336.239 jiwa penduduk (jumlah laki-laki..... dan perempuan.......) dengan jumlah Rumah Tangga Miskin (RTM) 14.242 KK. Pembagian Wilayah Kota Kupang terdiri dari 6 wilayah Kecamatan dan 51 Kelurahan. Kecamatan Alak terdiri dari 12 kelurahan, Kecamatan Maulafa terdiri dari 9 Kelurahan, Kecamatan Oebobo terdiri dari 8 Kelurahan, Kecamatan Kota Radja memiliki 7 kelurahan, Kecamatan Kota Lama terdiri dari 5 kelurahan, dan Kecamatan Kelapa Lima terdiri dari 10 kelurahan.
59
Rekapitulasi hasil kerja kelompok 2 dalam Lokakarya DTPS tahun 2012 adalah sebagai berikut:
STRATEGI DAN KEBIJAKAN KOTA KUPANG BERKAITAN DENGAN KIBBLA A. STRATEGI
2. Meningkatkan kemitraan lintas program, lintas sektor dan masyarakat serta peningkatan upaya promosi dan pendidikan kesehatan secara intensif 3. Meningkatkan advokasi dan sosialisasi dalam rangka pemenuhan sumber daya kesehatan serta peningkatan kapasitas sumber daya kesehatan
B. KEBIJAKAN Pembangunan kesehatan kota kupang dimaksudkan untuk mempercepat penurunan angka kematian bayi, angka kematian ibu, angka kematian balita dan memperpanjang umur harapan hidup guna mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang optimal melalui pendekatan paradigma sehat (upaya peningkatan promosi kesehatan dan pencegahan yang utama setelah itu baru pendekatan pengobatan dan rehan bilitasi kesehatan) dengan kebijakan penyelenggaraan sebagai berikut : 1. Peningkatan kualitas koordinasi lintas program, lintas sector, dan lintas wilayah, peningkatan kualitas manajemen kesehatan serta pengembangan kegiatan penelitian sebagai masukan dalam perumusan dan program. 2. Pemenuhan dan pengembangan kesehatan dalam rangka memperluas jangkauan dan meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan secara aktif dengan pendekatan pelayanan kepada masyarakat, terutama untuk menjangkau kelompok keluarga berpenghasilan rendah, masyarakat miskin, dan pemukiman baru 3. Peningkatan kemampuan dana kesadaran masyarakat untuk berperilaku hidup bersih dan sehat dan mengoptimalkan lingkungan yang bebas dari resiko penyakit yang berbasis lingkungan, memberdayakan serta mendorong pengembangan dan kemandirian institusi masyarakat, peran serta lembaga swadaya masyarakat dan organisasi profesi termasuk swasta dalam upaya pelayanan kesehatan.
60
Mengawali sesi ini, masing-masing peserta diminta menjawab pertanyaan : Apakah yang harus dilakukan untuk memastikan terdapatnya pembiayaan KIBBLA untuk tahun anggaraan 2013 sesuai dengan dokumen yang telah dihasilkan pada lokakarya ini? Peserta diminta menjawab secara individu dan secara intuitif, kemudian peserta menuliskan gagasannya itu di dalam metaplan yang disiapkan. Selanjutnya jawaban individu itu didiskusikan secara kelompok untuk menghasilkan satu usulan/ide baru menjadi ide/usulan kelompok. Berdasarkan gagasan/ide kedua kelompok tersebut, maka dipilah ke dalam 3 (tiga) komponen kegiatan yaitu Sosialisasi dan Advokasi, Pengawalan Usulan, Finalisasi Draft Dokumen DTPS KIBBLA/Konsepsi Dokumen. Berikut rakapitusai rencana tindak lanjut lanjut berdasarkan gagasan/ide dari peserta yang tertuang dalam 3 komponen besar : Sosialisasi dan Advokasi 1. Advokasi Ke Level Pengambil Keputusun 2. Advokasi DPRD Kota 3. Sosialisasi Dokumen DYPS KIBBLA ke Stake holders 4. Perkuat KIBBLA dengan regulasi berupa Perda 5. Advokasi TAPD 16.30Pukul 16.30-17.30 Pengawalan Usulan 1. Musrenbang Kelurahan 2. Forum SKPD 3. RUK Puskesmas Mini Lokakarya 4. Pra Musrenbang 5. Musrenbang Kecamatan Finalisasi Draft Dokumen DTPS KIBBLA/Konsepsi Dokumen 1. Penyempurnaan DTPS KIBBLA (Draft Dokumen 2. Konsepsi Dokumen
Penutupan
Sebelum penutupan resmi, peserta diminta duduk berbentuk lingkaran, kemudian semua peserta, fasilitator dan panitia menyampaikan teman rahasianya, dan memberikan kado yang telah disiapkan. Proses ini diakhiri dengan meletuskan balon secara bersama untuk mengakhiri acara lokakarya DTPS KIBBLA Kota Kupang tahun 2012. Penutupan resmi dilakukan oleh Bapak Agus Hake, dalam sambutannya disampaikan bahwa dengan berakhirnya lokakarya hari ini, itu pertanda bahwa proses perencanaan baru dimulai. Mengapa demikian? Karena Dokumen perencanaan DTPS-KIBBLA yang dihasilkan dari lokakarya ini akan dipakai sebagai bahan masukan dalam menyusun Rencana Kerja SKPD dan di bawa dalam forum-forum perencanaan, mulai dari Musrenbang Tingkat Kelurahan, Kecamatan, Forum SKPD maupun Musrenbang Tingkat Kota Kupang, yang nantinya akan bermuara pada Dokumen Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Kupang tahun 2013. Di samping itu Dokumen ini juga menjadi bahan acuan bagi Tim Advokasi KIBBLA Kota Kupang dalam melakukan Advokasi Kepada Pembuat kebijakan dan pengambil keputusan untuk mendapatkan komitmen dan dukungan dalam menurunkan Angka Kematian Ibu, Bayi Baru Lahir dan Anak di Kota Kupang. Demikianlah arahan singkat saya, dan dengan memohon pertolongan Yang Maha Kuasa dan atas seijin bapak ibu sekalian, dengan ini saya menutup Lokakarya DTPS-KIBBLA Kota Kupang tahun 2012 dengan resmi.
61
III. DISKUSI DAN PENUTUP 1. Proses perencanaan dengan metode Lokakarya seperti ini sangat bermanfaat meningkatkan kemampuan analisis dalam menentukan prioritas perencanaan bukan saja pada bidang kesehatan tapi juga dapat diterapkan pada sekto-sertor lain non kesehatan, dengan memanfaatkan data yang tersedia, melakukan analisis untuk menentukan solusi masalah, menetapkan target kegiatan yang akan dilakukan berikut anggaran yang dibutuhkan, sehingga dihasilkan suatu dokumen perencanaan dan anggaran yang komprehensif berbasis data dan didukung oleh multi pihak. 2. Dalam rangka proses perencanaan, metode seperti ini dirasakan sangat bermanfaat dan menarik untuk menjadi perhatian pemerintah daerah, sehingga ada perbaikan dan perubahan kearah yang lebih baik dalam proses penyusunan dokumen perencanaan SKPD. 3. Metode seperti ini akan lebih bermanfaat apabila peserta kegiatan adalah kasubag perencanaan atau minimal staf bidang perencana sehingga dapat diaplikasikan dalam tugas pokok dan fungsi mereka. 4. Dari segi waktu, peserta kurang konsisten dengan waktu pelaksanaan (memulai kegiatan), sehingga dalam proses kegiatan, ada beberapa sesi yang seharusnya terlaksana sesuai skedul, menjadi mundur ke hari berikut karena keterlambatan memulai kegiatan. 5. Dalam proses diskusi, terlihat peserta begitu aktif dalam setiap tahapan kegiatan. Hal ini dikarenakan pambagian kelompok yang merata dan seimbang antara peserta senior (peserta yang telah mengikuti lokakarya ini sejak tahun 2009) dengan peserta yang baru pertama kali kegiatan ini). 6. Dokumen perencanaan DTPS-KIBBLA yang dihasilkan dari lokakarya ini akan dipakai sebagai bahan masukan dalam menyusun Rencana Kerja SKPD dan di bawa dalam forum-forum perencanaan, mulai dari Musrenbang Tingkat Kelurahan, Kecamatan, Forum SKPD maupun Musrenbang Tingkat Kota Kupang, yang nantinya akan bermuara pada Dokumen Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Kupang tahun 2013. 7. Hasil sesi penentuan prioritas kegiatan masih banyak didominasi oleh kegiatan yang menjadi tupoksi Dinas Kesehatan, meskipun di dalam usulan kegiatan terdapat sedikit usulan kegiatan dari SKPD lain seperti KBKS, BPMK dan Pemberdayaan Perempuan. Hal ini kemungkinan disebabkan karena peserta kebanyakan dari Dinas Kesehatan yang cenderung lebih memprioritaskan kegiatan-kegiatan yang menjadi tupoksi mereka. Diharapkan untuk proses berikutnya perlu dipikirkan bagaimana mengakomodir usulan kegiatan dari SKPD lain. 8. Meskipun pelaksanaan Lokakarya DTPS tahun 2011 belum sepenuhnya terintegrasi dengan proses perencanaan daerah karena dilakukan setelah musrenbang kota kupang, maka ditahun ini dilakukan DTPS lebih awal sehingga ada satu harapan, hasil DTPS kita ini bisa terakomodir dalam RKPD tahun 2013.
62