You are on page 1of 12

Kasus Isolasi Sosial Tn.

R 28 tahun klien datang diantar oleh keluarganya pada tanggal 28 maret 2011, dengan keluhan tidak mau bergaul dengan orang lain,tidak banyak bercakap- cakap, banyak melamun, mengurung diri dan sering menyendiri. Menurut keluarga, klien pernah mengalami gangguan jiwa sebelumnya sejak 1 tahun yang lalu dan di rawat di RSJ Prof. Dr. Soeroyo Magelang yang pertama pada tanggal 12 juni 2009 dikarenakan klien apatis, diam di kamar (mengurung diri), menolak berhubungan dengan orang lain. Dari pengkajian, didapatkan: klien tidak minum obat secara teratur sehingga pengobatan kurang berhasil. Keluarga klien tidak ada yang mengalami gangguan jiwa seperti yang dialami oleh klien. Klien mengatakan punya pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan dan dulu pernah dikucilkan oleh teman- temannya waktu SMA. Klien juga merasa malu karena sampai sekarang belum mendapatkan pekerjaan. Dan keluarganya selalu menuntut klien untuk segera bekerja. Dari hasil pemeriksaan fisik didapatkan TD : 120/ 80 mmHg, N: 86X/mnt, S:37,4C, P:20X/mnt, TB:160cm, BB:50kg. Hasil pengkajian juga didapatkan klien tidak mengeluh terhadap keadaan fisiknya dan pada tubuh klien tidak menunjukkan adanya kelainan ataupun gangguan fisik lainnya. 1. Identitas Klien: Nama Umur Agama Alamat Pekerjaan : Tn. R : 28 tahun : Islam : Ds. Pangwangunan, no. 234 cirebon :-

Tanggal masuk RS : 28 Maret 2011 Tanggal pengkajian : 01 April 2012 No. RM : 67.95

PENANGGUNG JAWAB : Nama Alamat Pekerjaan Hubungan dengan klien : Tn. G : Ds. Pangwangunan, no. 234 cirebon : buruh : ayah

ALASAN MASUK klien datang diantar oleh keluarganya pada tanggal 28 maret 2011, dengan keluhan: tidak mau bergaul dengan orang lain, tidak banyak bercakap- cakap, banyak melamun,
mengurung diri dan

sering menyendiri.

III. FAKTOR PREDISPOSISI a. Klien pernah mengalami gangguan jiwa sebelumnya sejak 1 tahun yang lalu dan di rawat di RSJ Prof. Dr. Soeroyo Magelang yang pertama pada tanggal 12 juni 2009 dikarenakan klien apatis, diam di kamar (mengurung diri), menolak berhubungan dengan orang lain. b. Klien tidak minum obat secara teratur sehingga pengobatan kurang berhasil c. Klien tidak pernah mengalami penganiayaan fisik, seksual dan tindakan kriminal dan klien tidak pernah melakukan penganiayaan. d. Keluarga klien tidak ada yang mengalami gangguan jiwa seperti yang dialami oleh klien. e. Klien mengatakan punya pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan. Klien mengatakan saya dulu pernah dikucilkan oleh teman- teman saya waktu SMA. f. Klien mengatakan malu karena sampai sekarang belum mendapatkan pekerjaan. Dan keluarganya selalu menuntut klien untuk segera bekerja. IV. FAKTOR PRESIPITASI Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan 1. Masa anak-anak Kllien tidak pernah mengalami hal yang tidak menyenangkan 2. Masa remaja Klien mengatakan punya pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan sesuai pernyataan klien saya dulu pernah dikucilkan oleh teman- teman saya waktu SMA

3. Masa dewasa Klien mengatakan malu karena sampai sekarang belum mendapatkan pekerjaan

V. PEMERIKSAAN FISIK a. Tanda- tanda vital TD : 120/ 80 mmHg N : 86 X/ mnt S : 37,4 C P : 20 X/ mnt b. Ukur TB : 160 cm BB : 50 kg c. Keluhan fisik Dari hasil pengkajian didapatkan klien tidak mengeluh terhadap keadaan fisiknya dan pada tubuh klien tidak menunjukkan adanya kelainan ataupun gangguan fisik lainnya VI. PSIKOSOSIAL 1. Genogram

Klien belum menikah dan klien tinggal bersama ayah, ibu dan kedua adiknya,serta kakaknya. pengambilan keputusan dilakukan secara musyawarah, yang dipimpin oleh ayahnya. Pola asuh klien keras, penuh dengan kedisiplinan, klien selalu di pojokkan dan di tuntut untuk segera mendapatkan pekerjaan karena sampai sekarang belum mendapatkan pekerjaan. 2. Konsep diri a. Citra tubuh

Klien mengatakan: menyukai seluruh bagian tubuhnya. Tidak ada kecacatan anggota tubuh dan dapat berfungsi sebagaimana mestinya. Dengan pernyataan klien: saya menyukai seluruh bagian tubuh saya b. Identitas diri Di rumah klien berperan sebagai seorang anak dan seorang kakak, menuntun Klien merasa puas sebagai laki- laki, karena di keluarga klien di ajarkan untuk bertanggung jawab dan disiplin, serta di diperlakukan sebagai seorang anak laki- laki. Dengan pernyataan klien: saya di perlakukan sebagai seorang kakak laki-laki yg bertanggung jawab c. Peran Klien berperan sebagai anak dan kakak, yang harus berbakti dan menuntun adikadik. Klien belum mendapatkan pekerjaan. Dengan pernyataan klien: di rumah saya di tuntut untuk bisa menuntun adikadik saya. d. Ideal diri Klien mengatakan ingin segera bekerja untuk membantu kedua orang tuanya, dan ingin membina rumah tangga, serta ingin cepat sembuh dari penyakitnya. Dengan pernyataan klien: saya ingin segera sembuh dan bisa mendapatkan pekerjaan agar bisa membantu kedua orang tua saya. e. Harga diri Klien mengatakan malu apabila bergaul dengan teman dan orang- orang sekitar, karena belum bekerja. Dengan pernyataan klien: saya malu bermain dengan teman- teman. 3. Hubungan sosial a. Orang terdekat Klien mengatakan: tidak memiliki orang yang berarti dalam hidup, bila punya masalah,hanya memendam masalah sendiri.

Dengan pernyataan klien: kalau saya ada masalah saya tidak punya tempat untuk bercerita, saya hanya memendamnya sendiri. b. Peran serta dalam kegiatan kelompok/ masyarakat Klien mengatakan:belum pernah mengikuti kegiatan apapun di masyarakat, selama di RSJ lebih banyak menyendiri, tiduran dan jarang mengikuti kegiatan kelompok. Dengan pernyataan klien: saya di rumah hanya diam di kamar, tidak pernah ikut kegiatan apapun. c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain Klien mengatakan: di rumah klien termasuk orang yang pendiam,malas bicara dengan orang lain, tidak ada teman dekat dengan klien dan klien tidak nyaman di lingkungan banyak orang dan ramai. Dengan pernyataan klien: saya tidak mempunyai teman dekat, saya juga tidak menyukai tempat yang ramai dan banyak orang. 4. Spiritual a. Nilai dan keyakinan Klien beragama islam dan yakin adanya ALLAH, klien pasrah dengan keadaannya mungkin sudah ditakdirkan ole allah. Dengan pernyataan klien: saya yakin kalau saya bisa senbuh atas kehendak Allah. b. Kegiatan ibadah Klien mengatakan: selama berada di RSJ tidak pernah menjalankan ibadah shalat 5 waktu, klien hanya berdoa dan yakin akan kesembuhan. Dengan pernyataan klien: saya tidak pernah sholat, saya hanya berdoa sama allah supaya saya cepat sembuh.

VII. STATUS MENTAL 1. Penampilan

Klien tampak tidak rapi,baju tidak rapi, kuku klien tampak panjang, rambut acak- acakan. 2. Pembicaraan Kontak mata kurang selama komunikasi, berbicara seperlunya, klien tampak tidak mampu memulai pembicaraan,cenderung menolak untuk diajak berkomunikasi. 3. Aktivitas motorik Klien terlihat lesu, lebih banyak duduk menyendiri dan tiduran daripada beraktivitas, klien mau beraktivitas apabila dimotivasi. 4. Alam perasaan Klien tampak sedih, karena klien merasa sendiri, tidak ada yang peduli dengan dirinya,klien merasa putus asa dan tidak berharga dalam hidup ini. 5. Afek tidak ada perubahan roman muka pada saat diceritakan cerita lucu yang membuat tertawa,klien tampak biasa saja.hanya bereaksi bila ada stimulus emosi yang kuat (afek tumpul). 6. Interaksi selama wawancara Klien lebih banyak diem, kontak mata pada saat wawancara kurang, klien lebih sering menunduk, bahkan sampai memutuskan pembicaraan atau pergi saat diajak bercakap- cakap. 7. Persepsi halusinasi Klien mengatakan:klien suka mendengar bisikan seperti suara teman nya menyuruh pergi, biasanya bisikan itu datang pada saat klien melamun. Dengan pernyataan pasien: saya suka mendengar bisikan dan bisikannya datang kalau saya sedang melamun. 8. Proses pikir Pembicaraan klien secukupnya.

9. Isi pikir Selama wawancara, klien mengalami depersonalisasi (perasaan klien yang asing terhadp diri- sendiri, orang atau lingkungan), Sehingga klien menolak untuk berhubungan dengan orang lain dan tampak memisahkan diri dari orang lain.

10. Tingkat kesadaran Klien sadar sepenuhnya ditandai klien tidak tampak bingung klien bisa menyebutkan namanya dengan benar, juga bisa membedakan waktu pagi, siang dan malam serta dapat menyebutkan tempat di mana klien berada 11. Memori Klien mampu mengingat dengan baik kejadian jangka panjang, dan jangka pendek dan kejadian saat ini. a. Jangka panjang Klien mampu mengingat tanggal masuk ke RSJP magelang b. Jangka pendek Klien mampu mengingat apa yang terjadi pada minggu ini. c. Memori saat ini klien dapat mengingat apa yang dilakukan tadi sebelum melakukan interaksi. 12. Tingkat konsentrasi dan berhitung Klien mampu berhitung sederhana, klien mampu menyebutkan angka, klien juga mampu menjawab 3 dikurangi 1, klien menjawab 2 13. Kemampuan penilaian Klien mampu mengambil keputusan yang ringan misalnya klien memilih cuci tangan dulu sebelum makan.

14. Daya tilik diri Klien menyadari bahwa dirinya berada di RSJ dan menyadari dirinya sakit VIII. KEBUTUHAN PERSIAPAN PULANG a. Makan Klien makan 3X sehari, mampu menghabiskan 1 porsi makan dengan menu seimbang yang sudah disiapkan dari instalasi gizi (nasi, lauk, sayur, buah- buahan), klien makan pagi pukul 07.00 WIB, makan siang pukul 12.00 WIB, makan malam jam pukul 19.00 WIB, setelah makan klien merapikannya sendiri Dengan pernyataan klien: saya makan sesuai dengan jadwal yang di berikan di RSJ. b. BAB/ BAK Bila klien ingin BAB/ BAK pergi ke WC tanpa bantuan orang lain, BAK 3X sehari dan BAB 1X sehari. Dengan pernyataan klien: saya BAB/BAK sendiri tanpa bantuan suster, biasanya BAK 3X sehari dan BAB 1X sehari. c. Mandi Klien mandi di kamar mandi 2X sehari tanpa bantuan orang lain dan tidak lupa menggosok gigi, mencuci rambut 1 minggu sekali Dengan pernyataan klien: saya mandi 2X sehari tanpa di bantu siapapun, dan keramas 1 minggu sekali. d. Berpakaian/ berhias Klien mengganti pakaian 1X sehari dilakukan sendiri walaupaun kurang rapi Dengan pernyataan klien: saya ganti baju 1X sehari. e. Istirahat dan tidur

Klien tidur siang pukul 11.00- 12.00 WIB dan tidur malam pukul 20.00- 05.00 WIB, aktivitas sebelum tidur klien adalah melamun dan diam , tapi tidak lupa untuk membaca doa sebelum tidur. Setelah bangun klien langsung mandi, posisi janin pada saat tidur. Dengan pernyataan klien: biasanya sebelum tidur saya melamun dan tidak lupa membaca doa. f. Penggunaan obat Klien mengatakan: tidak mengetahui obat apa yang klien minum dan tidak mengetahui efek samping dan manfaat dari obat tersebut, minum obat 2X sehari dengan bantuan dari perawat, setelah minum obat merasa ngantuk dan lemas. Dengan pernyataan klien: saya tidak tahu apa nama obat yang saya minum, efek samping dan manfaatnya, tapi setelah minum obat tersebut saya merasa ngantuk dan lemas. g. Pemeliharaan kesehatan Klien tidak mengetahui akan berobat kemana jika telah keluar dari tumah sakit. Dengan pernyatan klien: saya tidak tahu harus berobat kemana kalau saya sudah sembuh nanti. h. Aktivitas di dalam rumah Klien mengatakan: ketika di rumah klien tidak suka melakukan kegiatan apapun,seperti kegiatan rumah tangga seharihari.Klien tidak ikut dalam mengatur keuangan untuk kebutuhan seharinya. Dengan pernyataan klien: di rumah saya tidak pernah mengerjakan apapun, dan tidak pernah ikut mengatur biaya kebutuhan sehari- hari. i. Aktivitas di luar rumah Klien mengatakan:jarang keluar rumah, tidak suka berbelanja atau melakukan perjalanan.

Dengan pernyataan klien: saya tidak jarang keluar rumah, tidak suka belanja dan melakukan perjalanan apapun. IX. MEKANISME KOPING a. Maladaptif: klien mengatakan jika ia mempunyai masalah, klien senang memendamnya dan tidak mau menceritakannya kepada orang lain X. MASALAH PSIKOSOSIAL DAN LINGKUNGAN Klien mengatakan: tidak mengenal semua teman dan jarang berinteraksi dengan lingkungan. XI. PENGETAHUAN Keluarga klien mengerti bahwa klien mengalami gangguan jiwa, oleh sebab itu beliau membawanya ke RSJ. XII. ASPEK MEDIK Terapi medis: a). clarpramazine(cpz) -warna obat orange -dosis yg diberikan 10 mg/hari -indikasi: Untuk penanganan psikotik seperti skizopenia bisa menimbulkan efek seperti:ansietas dan agitasi,cegukkan yang sulit diatasi .anak hiperaktif yang menunjukkan aktifitas motorik yang berlebihan,masalah perilaku berat pada anak yang dikaitkan dengan perilaku hiperaktif lagi atau menyerang mual dan muntah berat. -mekanisme kerja: Mekanisme kerja antipsikatik yang tepat belum dipahami sebelumnya namun mungkin berhubungan dengan antiodapaminergik.antipsikotik dapat menyeliat reseptor domain post maps pada ganglia basal,hipotalamus,sistem umbila batang ptak dan medula. -efek samping Seperti sedasi,sakit kepala, kejang, insomnia, pusing, keletihan, penglihatan kabur, kegelisahan, ansietas dan depresi

-kontra indikasi Penyakit hati,penyakit ginjal,kelainan jantung,ketergantungan obat,penyakit ssp,gangguan kesadaran disebabkan oleh depresi ssp -manfaat Memberikan pikiran tenang,perilaku jadi lebih adaktif. b). Haloperidol (HPD) - warna obat pink - dosis yang diberikan 3- 5 mg/ hari - indikasi: Penatalaksanaan psikopsus kronik dan akut, pengendalian TIK dan pengucapanb vokal pada gangguan jiwa . penanggulangan dimensia pada lansia, pengendalian hiperaktivitas dan masalah perilaku berat pada anak- anak - Kontra indikasi: Penyakit hati, penyakit darah tinggi, epilepsi, kelainan jantung, ketergantungan obat, gangguan kesadaran, penyakit sindrom saraf pusat - Efek samping: Mengantuk, penglihatan kabur, mulut kering, kelemahan otot, konstipasi - Manfaat: Memberikan pikiran tenang, perilaku menjadi lebih adaftif. c). Trihexypenidil (THP) - warna obatnya putih - dosis yang diberikan 2 mg/ hari - indikasi: Segala jenis penyakit parkinson, gejala ekstra piramida, berkaitan dengan obat- obat psikotik - Kontra indikasi:

Hipersensitivitas terhadap obat ini atau pada anti polinergik lain glaukoma sudut tertutup - Efek samping: Mulut kering, penglihatan kabur, pusing, mual, muntah, bingung, agitasi, konstipasi, dilatasi ginjal, retensi urin - Manfaat: Anti depresi, menetralkan dan menghilangkan efek samping dari anti spikasi seperti mual.

You might also like