You are on page 1of 467

Katalog BPS : 1403.

5306

KABUPATEN BELU DALAM ANGKA


BELU REGENCY IN FIGURES

2008

BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN BELU

Katalog BPS : 1403.5306

KABUPATEN BELU DALAM ANGKA


BELU REGENCY IN FIGURES

2008

BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN BELU

KABUPATEN BELU DALAM ANGKA 2008 BELU REGENCY IN FIGURES 2008 ISSN.0215.6962 No. publikasi / publication number : 53066.0801 Jumlah halaman / numbers of pages : lxxix+441 halaman / pages

Naskah / manuscript : Badan Pusat Statistik Kabupaten Belu BPS Statistics of Belu Regency

Diterbitkan oleh / publised by : Badan Pusat Statistik Kabupaten Belu BPS Statistics of Belu Regency

Boleh dikutip dengan menyebut sumbernya May be cited with reference to the source

Atambua, Juni 2008

PETA KABUPATEN BELU Map of Belu Regency

DAFTAR ISI / CONTENTS

Peta Kabupaten Belu / Map of Belu Regency F o t o / foto iv Kata Pengantar / Perface Sambutan / Foreword vii Daftar isi / Contents ix

iii

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 51 Tahun 1999 Tentang Penyelenggaraan Statistik xxv Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 86 Tahun 1998 tentang Badan Pusat Statistik xliv Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1998 tentang Statistik

liv

Sejarah Belu / The Brief History of Belu

lxix

Penjelasan Umum / Explanatory Notes lxxviii


TABEL / TABLE

Bab / Chapter I
1.1 1.2 1.3 1.4 1.5 1.6 1.7 1.8 1.9

Geografi / Geography

Luas Daerah Kabupaten Belu Menurut Kecamatan / Area of Belu Regency by District 7 Luas Kecamatan Malaka Barat Menurut Desa / Area of District Malaka Barat by Village 8 Luas Kecamatan Rinhat Menurut Desa / Area of District Rinhat by Village 9 Luas Kecamatan Wewiku Menurut Desa / Area of District Wewikut by Village 10 Luas Kecamatan Weliman Menurut Desa / Area of District Weliman by Village 11 Luas Kecamatan Malaka Tengah Menurut Desa/Area of District Malaka Tengah by Village 12 Luas Kecamatan Sasita Mean Menurut Desa / Area of District Sasita Mean by Village 13 Luas Kecamatan Malaka Timur Menurut Desa / Area of District Malaka Timur by Village

14

Luas Kecamatan Laenmanen Menurut Desa / Area of District Laenmanen by Village

15

1.10 Luas Kecamatan Raimanuk Menurut Desa / Area of District Raimanuk by Village 16 1.11 Luas Kecamatan Kobalima Menurut Desa / Area of District Kobalima by Village 17 1.12 Luas Kecamatan Tasifeto Barat Menurut Desa / Area of District Tasifeto Barat by Village

18

1.13 Luas Kecamatan Kakuluk Mesak Menurut Desa/Area of District Kakuluk Mesak by Village 19 1.14 Luas Kecamatan Kota Atambua Menurut Desa/Area of District Kota Atambua by Village

20

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008

ix

DAFTAR ISI / CONTENTS

1.15 Luas Kecamatan Tasifeto Timur Menurut Desa/Area of District Tasifeto Timur by Village 1.16 Luas Kecamatan Raihat Menurut Desa / Area of District Raihat by Village 22 1.17 Luas Kecamatan Lasiolat Menurut Desa / Area of District Lasiolat by Village 23

21

1.18 Luas Kecamatan Lamaknen Menurut Desa / Area of District Lamaknen by Village 24 1.19 Nama dan Panjang Sungai Menurut Kecamatan di Kabupaten Belu / Name and Length of Rivers by District in Regency of Belu 25 1.20 Banyaknya hari Hujan di Kabupaten Belu Menurut Kecamatan / Numbers of Day that rain in Belu Regency by District 2006 26 1.21 Banyaknya curah hujan di Kabupaten Belu Menurut Kecamatan / Numbers of Rainfall in Belu Regency by District 2006 28

Bab / Chapter II

Pemerintahan / Government

31

2.1 Banyaknya Desa/Kelurahan Menurut Kecamatan / Numbers of Villages by District 2007 35 2.2 Banyaknya Satuan Lingkungan Setempat menurut Kecamatan 2007 36 2.3 Banyaknya Desa/Kelurahan dan Tingkat perkembangan Desa/Kelurahan Menurut Kecamatan / Numbers of Villages and Supporting level by District 2007 37 2.4 Banyaknya Pegawai Negeri Sipil Daerah, Pusat dan BUMN/BUMD Menurut Jenis Kelamin dan Kantor/Dinas/Instansi di Kabupaten Belu 2007 38 2.5 Banyaknya Pegawai Negeri Sipil Daerah, Pusat dan BUMN/BUMD Menurut Golongan dan 42 Kantor/Dinas/Instansi di Kabupaten Belu 2007 2.6 Banyaknya Pegawai Negeri Sipil Daerah, Pusat dan BUMN/BUMD Menurut Tingkat 46 Pendidikan dan Kantor/Dinas/Instansi di Kabupaten Belu 2007

Bab / Chapter III

Penduduk dan Tenaga Kerja 51 Population and Man Power

Penduduk / Population
3.1.1

63
2

3.1.2 3.1.3 3.1.4

Jumlah Penduduk, Rumah Tangga, Luas Wilayah, dan kepadatan penduduk per Km dan per Rumah Tangga Menurut Kecamatan / Number of Population, Household, Area, and Density per District 2007 65 Penduduk Menurut Kecamatan dan Jenis Kelamin / Population by District and Sex 2007 66 Penduduk Menurut Kecamatan dan Kewarganegaraan / Population by District and Cityzenship 2007 67 Perkembangan jumlah penduduk berdasarkan Sensus Penduduk dirinci menurut Kecamatan 1980, 1990, 2000 68

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008

DAFTAR ISI / CONTENTS

3.1.5 3.1.6 3.1.7 3.1.8

Penduduk Kabupaten Belu Berumur 10 Tahun ke Atas Menurut Status Perkawinan / Population 10 years old and over in Belu Regency by Marital Status 2007 69 Penduduk Kabupaten Belu Menurut Golongan Umur dan Jenis Kelamin / Population in Belu Regency by Age Group and Sex 2007 70 Jumlah Penduduk Menurut Kecamatan dan Golongan Umur / Number of Population by Districk and Age Group 2007 71 Jumlah Rumah Tangga dan Penduduk Miskin Menurut Kecamatan / Number of Household and Poor People by Districk 2007 74

Tingkat kelahiran / fertility rate


3.2.1. 3.2.2.

75

3.2.3.

3.2.4.

Perkiraan Angka Kelahiran Total / TFR menurut Kabupaten 1989-2005 77 Penduduk Wanita 10 Tahun ke Atas Pernah Kawin Menurut Umur Perkawinan Pertama di Kabupaten Belu / Population of Women 10 Years Old and Over Who Ever Married by Age at First Marriage 2007 78 Penduduk Wanita 10 Tahun ke Atas Pernah Kawin Menurut Jumlah Anak yang Lahir Hidup di Kabupaten Belu / Population of Women 10 Years Old and Over Who Ever Married by Numbers of Children Still live 2007 79 Penduduk Wanita 10 Tahun ke Atas Pernah Kawin Menurut Jumlah Anak yang Masih Hidup di Kabupaten Belu / Population of Women 10 Years Old and Over Who Ever Married by Numbers of Children Still live 2007 80

Tingkat kematian / Mortality rate


3.3.1. 3.3.2. 3.3.3.

81

Tingkat Kematian Bayi per 1000 Kelahiran Menurut Kabupaten / Infant Mortality Rate ( IMR) per 1000 birth by Regency 1999, 2002, 2004 83 Tingkat Harapan Hidup Penduduk Berumur Nol Tahun Menurut Kabupaten / The Life Expectancy At Birth by Regency 1999, 2002, 2004 84 Penduduk Wanita 10 Tahun ke Atas Pernah Kawin Menurut Jumlah Anak yang Sudah Meninggal di Kabupaten Belu / Population of Women 10 Years Old and Over Who Ever Married by Numbers of Children Still live 2007 85

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008

xi

DAFTAR ISI / CONTENTS

Angkatan kerja / Labour force


3.4.1

87

3.4.2 3.4.3

3.4.4

3.4.5

3.4.6

3.4.7

3.4.8

3.4.9

3.4.10

3.4.11

Penduduk 15 Tahun ke Atas Menurut Jenis Kelamin dan Kegiatannya Seminggu yang Lalu / Population 15 Years Old and Over by Sex and Activity During The Previous Week 2007 89 Penduduk 15 Tahun ke Atas di Kabupaten Belu Menurut Jenis Kegiatan / Population 15 Years Old and Over by Type of Activity in Belu Regency (Kota/Urban) 2000 90 Penduduk Berumur 15 Tahun ke Atas Yang Bekerja Selama Seminggu Yang Lalu Menurut Status Pekerjaan Utama dan Jenis Kelamin / Population 15 Years Old and Over Who Worked During The Previous Week By Main Employmen Status and Sex 2007 91 Penduduk Berumur 15 Tahun ke Atas Yang Bekerja Selama Seminggu Yang Lalu Menurut Status Pekerjaan Utama dan Jenis Kelamin / Population 15 Years Old and Over Who Worked During The Previous Week by Main Employmen Status and Sex 2000 92 Penduduk Berumur 15 Tahun ke Atas yang Bekerja Selama Seminggu yang Lalu Menurut Jam Kerja Seluruhnya / Population 15 Years Old and Over Who Worked During The Previous Week by Total Working Hours 2007 93 Penduduk Berumur 15 Tahun ke Atas yang Bekerja Selama Seminggu yang Lalu Menurut Jam Kerja Seluruhnya / Population 15 Years Old and Over Who Worked During The Previous Week by Total Working Hours 2000 94 Penduduk 15 Tahun ke Atas yang Bekerja Selama Seminggu Yang Lalu Menurut Lapangan Usaha Utama dan Jenis Kelamin / Population 15 Years Old and Over Who Worked During The Previous Week by Main Industry and Sex 2007 95 Penduduk 15 Tahun ke Atas yang Bekerja Selama Seminggu Yang Lalu Menurut Lapangan Usaha Utama dan Jenis Kelamin / Population 15 Years Old and Over Who Worked During The Previous Week by Main Industry and Sex 2000 96 Penduduk 10 Tahun ke Atas yang Bekerja Selama Seminggu Yang Lalu Menurut Jenis Pekerjaan Utama dan Jenis Kelamin / Population 10 Years Old and Over Who Worked During The Previous Week by Type of Main Occupation and Sex 2006 97 Jumlah Pencari Kerja, Permintaan, dan Penempatan Tenaga Kerja yang Terdaftar Menurut Jenis Kelamin / Numbers of Registered Job Applicants, Vacancies, and Placement of Workers by Sex 2007 98 Jumlah Pencari Kerja yang Terdaftar Menurut Tingkat Pendidikan Terakhir yang Ditamatkan dan Jenis Kelamin / Numbers of Registered Jod Applicants by Educational Attainment and Sex 2007 99

3.4.12

Perbandingan Rata-rata upah/gaji Bersih Karyawan dengan Kebutuhan Hidup Minimum (KHM) dan upah Minimum Regional (UMR) Selama sebulan di Kabupaten Belu 2005-2007 100
Banyaknya Transmigran dirinci per Kecamatan di Kabupaten Belu / Numbers of Transmigrant by district in Belu Regency 2007 101

3.4.13 3.4.14

Banyaknya Penduduk Pelintas Batas di Kabupaten Belu / Numbers of Transitter in Belu Regency 2007 102

xii

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008

DAFTAR ISI / CONTENTS

Bab / Chapter IV

Konsumsi dan Keadaan Rumah Tangga Consumption and Household Condition

103

Pengeluaran dan Konsumsi Penduduk Population Expenditure and Consumption


4.1.1 4.1.2

109

4.1.3 4.1.4

4.1.5 4.1.6 4.1.7

4.1.8

Rumah Tangga di Kabupaten Belu Menurut Golongan Pengeluaran Per Kapita Sebulan / Numbers of Household in Belu by Percapita Monthly Expenditure Classes 2003 111 Rumah Tangga di Kabupaten Belu Menurut Pengeluaran untuk Makanan dan Bukan Makanan Per Kapita Sebulan / Numbers of Household in Belu by Percapita Monthly Expenditure fot Food and Non-Food 2003 112 Penduduk di Kabupaten Belu Menurut Golongan Pengeluaran Per Kapita Sebulan / Population in Belu by Percapita Monthly Expenditure Classes 2007 113 Rata-Rata Konsumsi Bahan Makanan Per kapita Seminggu Menurut Jenis Bahan Makanan Penting di Nusa Tenggara Timur / Average of Per Capita Food Consumption by Selected Food in Nusa Tenggara Timur 2005 114 Rata-rata pengeluaran perkapita sebulan untuk makanan dan non makanan menurut Kabupaten/Kota 2005 115 Rata-rata Pengeluaran Per Kapita Sebulan untuk kelompok Makanan di Kabupaten Belu / Averageof per Capita Monthly Expenditure and Food item in Belu Regency 2007 116 Rata-rata Pengeluaran Per Kapita Sebulan untuk Kelompok bukan Makanan di Kabupaten Belu / Average per capita Monthly Expenditure and Non Food item in Belu Regency 2007 118 Penduduk menurut golongan pengeluaran sebulan di Kabupaten Belu dan NTT 2007

120

Keadaan Rumah Tangga & Tempat Tinggal Household Condition & Home Owner
4.2.1 4.2.2 4.2.3 4.2.4

123

Rumah Tangga di Kabupaten Belu Menurut Luas Lantai / Household in Belu regency by Area of Floor 2007 125 Rumah Tangga di Kabupaten Belu Menurut Jenis Atap terluas / Household in Belu regency by Primary Roof Type 2007 126 Rumah Tangga di Kabupaten Belu Menurut Jenis Lantai terluas / Household in Belu regency by Primary Floor Type 2007 127 Rumah Tangga di Kabupaten Belu Menurut Jenis Dinding Terbanyak / Household in Belu regency by Area of Primary Roof Type 2007 128

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008

xiii

DAFTAR ISI / CONTENTS

4.2.5 4.2.6 4.2.7 4.2.8 4.2.9

Rumah Tangga di Kabupaten Belu Menurut Sumber Penerangan / Household in Belu regency by Source of Lighting 2007 129 Rumah Tangga di Kabupaten Belu Menurut Sumber Air Minum / Household in Belu regency by Source of Drinking Water 2007 130 Rumah Tangga di Kabupaten Belu Menurut Jenis Jamban / Household in Belu regency by Toilet Facilities 2007 131 Rumah Tangga di Kabupaten Belu Menurut Status Penguasaan Tempat Tinggal Household in Belu regency by Status of House 2007 132 Rumah Tangga di Kabupaten Belu Menurut Tempat Pembuangan Tinja / Household in Belu Regency by Faeces Place of Exile 2007 133

Bab / Chapter V

Sosial / Social Affairs

135

Pendidikan / Education
5.1.1 5.1.2

143

5.1.3

5.1.4

5.1.5

5.1.6

5.1.7

Banyaknya Sekolah, Guru, dan Murid Menurut Tingkat Pendidikan / Numbers of Schools, Teachers, and Pupils by Education Level 2007 145 Banyaknya Sekolah, Guru, dan Murid Taman Kanak-Kanak Negeri dan Swasta di Kabupaten Belu Menurut kecamatan / Nimbers of school, teacher, and pupil of public and private kindgarden by district 2006 146 Banyaknya Sekolah, Guru, dan Murid Sekolah Dasar (SD) Negeri dan Swasta di Kabupaten Belu Menurut Kecamatan / Numbers of School, Teacher, and Pupil of Public and Private Primary School in Belu Regency by District 2007 147 Banyaknya Sekolah, Guru, dan Murid Sekolah Menengah Tingkat Pertama (SMTP) Umum Negeri dan Swasta di Kabupaten Belu Menurut Kecamatan / Numbers of School, Teacher, and Pupil of Public and Private Junior High School (General) in Belu Regency by District 2007 148 Banyaknya Sekolah, Guru, dan Murid Sekolah Menegah Tingkat Atas (SMTA) Umum Negeri dan Swasta di Kabupaten Belu Menurut Kecamatan / Numbers of School, Teacher, and Pupil of Public and Private Senior High School (General) in Belu Regency by District 2007 149 Banyaknya Sekolah, Guru, dan Murid Sekolah Menengah Tingkat Atas (SMTA) Kejuruan Negeri dan Swasta di Kabupaten Belu Menurut Kecamatan / Numbers of School, Teacher, and Pupil of Public and Private Senior High School (Vocational) in Belu Regency by District 2007 150 Banyaknya Sekolah, Guru, dan Murid Sekolah Menengah Tingkat Pertama (SMTP) Terbuka Negeri dan Swasta di Kabupaten Belu Menurut Kecamatan 2007 151

xiv

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008

DAFTAR ISI / CONTENTS

5.1.8

5.1.9

5.1.10

Penduduk Berumur 10 Tahun ke Atas di Kabupaten Belu Menurut Status Pendidikan dan Jenis Kelamin / Population 10 Years Old and Over in Belu Regency by Education Status and Sex 2007 152 Penduduk 7 Tahun keatas yang Masih Sekolah, Tidak/Belum Pernah Sekolah, dan Tidak Sekolah Lagi Menurut Kelompok Umur di Kabupaten Belu / Population 7 Years and over who attending School, Never/Not Yet Attending School by Age Group in Belu Regency 2007 153 Penduduk Berumur 10 Tahun ke Atas di Kabupaten Belu Menurut Kemampuan Membaca dan Menulis per Jenis Kelamin / Population 10 Years Old and Over in Belu Regency by Literacy per Sex 2007 154

5.1.11 5.1.12 5.1.13 5.1.14

Hasil Ujian Nasional SD/MI di Kabupaten Belu Tahun Pelajaran 2006/2007 155 Hasil Ujian Nasional SMP/MTs/SMPT di Kabupaten Belu Tahun Pelajaran 2006/2007 156 Hasil Ujian Nasional SMA/MA di Kabupaten Belu Tahun Pelajaran 2006/2007 157 Hasil Ujian Nasional SMK di Kabupaten Belu Tahun Pelajaran 2006/2007 158

Kesehatan / Health
5.2.1 5.2.2

159

5.2.3 5.2.4 5.2.5 5.2.6

5.2.7

5.2.8

Jumlah Sarana Kesehatan di Kabupaten Belu Menurut Kecamatan / Numbers of Health Service in Belu Regency by District 2007 161 Jumlah Tenaga Kesehatan Menurut Jenis Tenaga Kesehatan di Kabupaten Belu Menurut Kecamatan Numbers of Health Personal by Health Personal Type in Belu regency by District 2007 162 Jumlah Penderita Rawat Jalan Menurut Puskesmas di Kabupaten Belu 2007 165 Sepuluh Penyakit Terbanyak dari Kunjungan Rawat Jalan di 19 Puskesmas di Kabupaten Belu 2007 166 Sepuluh Penyakit Terbanyak Menurut Jumlah Pasien Rawat Inap Rumah Sakit Umum 170 Atambua 2007 Status Gizi Balita Menurut Kecamatan Menurut Puskesmas di kabupaten Belu Nutritional Status of Children Under Five Years Old by Communitiy Health Centre in Belu Regency 2007 171 Banyaknya Peserta Aktif Menurut Metode Kontrasepsi yang digunakan per Kecamatan di Kabupaten Belu / Numbers of Active Acceptor by Contraceptive method used per District in Belu Regency 2007 172 Banyaknya Klinik, Peserta Keluarga Berencana (KB), dan Pasangan Usia Subur Menurut Kecamatan di Kabupaten Belu / Numbers of Health Personal Service by Health Personal Status and District in Belu Regency 2007 174

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008

xv

DAFTAR ISI / CONTENTS

Kriminalitas / Crime
5.3.1

175

5.3.2

5.3.3

Jumlah Perkara dan Terdakwa/Tertuduh Dalam Perkara Pidana yang Diterima, Diputuskan Menurut Bulan / Numbers of Criminal Cases and Defendants Received , Settled by Month 2007 177 Jumlah Terdakwa/Tertuduh Dalam Perkara Pidana yang diselesaikan Menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin di Kabupaten Belu / Numbers of Defendants in Criminal Cases that Setlled by Age Group and Sex in Belu Regency 2007 178 Jumlah Terdakwa/Tertuduh yang diselesaikan Pengadilan Menurut bulan dan Sikap Terhadap Putusan di Kabupaten Belu / Numbers of Defendants and Settled by Court, by Month and Sex 2007 179 Banyaknya Masalah Sosial Menurut Bulan yang terjadi di Kabupaten Belu 2007 Banyaknya Masalah Sosial yang terjadi di Kabupaten Belu 2006 - 2007 182

5.3.4 5.3.5

180

Agama / Religion
5.4.1 5.4.2

183

5.4.3

Jumlah Pemeluk Agama Menurut Kecamatan di Kabupaten Belu / Numbers of Religion Follower by District in Belu Regency 2007 185 Jumlah Tempat Ibadah di Kabupaten Belu Menurut Golongan Agama per Kecamatan / Numbers of Mosque/Private Mosque, Church, Temple, and Vikoa in Belu regency by District 2007 186 Banyaknya Rohaniawan di Kabupaten Belu Menurut Kecamatan / Numbers of Spiritualist in Belu Regency by District 2007 187

Sosial Lainnya / Others Social


5.5.1. 5.5.2. 5.5.3.

189

5.5.4 . 5.5.5. 5.5.6.

Penyebaran Infra Struktur Kesejahteraan Sosial di Kabupaten Belu Menurut Kecamatan / Infra Structure of Social Affairs in Belu Regency by District 2007 191 Banyaknya Fakir Miskin dan Perumahan Tidak Layak di Kabupaten Belu Menurut Kecamatan 2007 192 Jumlah Penduduk Lanjut Usia Terlantar dan Anak Yatim Piatu Di Kabupaten Belu Menurut Kecamatan / Numbers of Over Age and No Parents in Belu regency by District 2007 193 Banyaknya Penyandang Cacat, Ex Penyakit Kronis, Wanita Rawan Sosial, dan Masyarakat Terasing di Kabupaten Belu Menurut Kecamatan 2007 194 Banyaknya Yayasan yang Mengasuh Anak dengan Sistim Non Panti dan Jumlah Anak asuh di Kabupaten Belu 2007 195 Bencana Alam Yang Terjadi dan Jumlah Korban Akibat Bencana Alam di Kabupaten Belu Menurut Kecamayan dan Taksiran Kerugian yang Diderita 2007 196

xvi

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008

DAFTAR ISI / CONTENTS

Bab / Chapter VI

Pertanian / Agriculture

199

Tanaman Pangan / Food Crops


6.1.1 6.1.2

209

6.1.3

6.1.4 6.1.5

Luas Panen, Rata-Rata Hasil dan Produksi Padi di Kabupaten Belu Menurut Kecamatan / Area Harvested, Yield Rate and Production of Paddy by District 2007 211 Luas Panen, Rata-Rata Hasil dan Produksi Padi Sawah di Kabupaten Belu Menurut Kecamatan / Area Harvested, Yield Rate and Production of Wetland Paddy by District 2007 212 Luas Panen, Rata-Rata Hasil dan Produksi Padi Ladang di Kabupaten Belu Menurut Kecamatan / Area Harvested, Yield Rate and Production of Dryland Paddy by District 2007 213 Luas Panen, Rata-Rata Hasil dan Produksi Jagung di Kabupaten Belu Menurut Kecamatan / Area Harvested, Yield Rate and Production of Maize by District 2007 214 Luas Panen, Rata-Rata Hasil dan Produksi Ubi Kayu di Kabupaten Belu Menurut Kecamatan / Area Harvested, Yield Rate and Production of Cassava by District 2007

215

6.1.6

6.1.7

Luas Panen, Rata-Rata Hasil dan Produksi Ubi Jalar di Kabupaten Belu Menurut Kecamatan / Area Harvested, Yield Rate and Production of Sweet Potatoes by District 2007 216 Luas Panen, Rata-Rata Hasil dan Produksi Kacang Tanah di Kabupaten Belu Menurut Kecamatan / Area Harvested, Yield Rate and Production of Peanuts by District 2007

217

6.1.8

6.1.9 6.1.10 6.1.11 6.1.12 6.1.13

Luas Panen, Rata-Rata Hasil dan Produksi Kacang Hijau di Kabupaten Belu Menurut Kecamatan / Area Harvested, Yield Rate and Production of Green Peas by District 2007 218 Perkembangan Luas Panen Tanaman Pangan di Kabupaten Belu / Area Harvested of Food Crops in Belu Regency 2002 2007 219 Perkembangan Produksi Tanaman Pangan di Kabupaten Belu / Food Production in Belu Regency 2002 2007 220 Produksi Sayur-Sayuran di Kabupaten Belu / Vegetables Production in Belu Regency 2002 - 2007 221 Produksi Buah-Buahan di Kabupaten Belu / Fruits Production in Belu Regency 2002 - 2007 222 Luas Tanah Menurut Penggunaan di Kabupaten Belu / Land Area by Used Type in Belu Regency 2005 2007 223

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008

xvii

DAFTAR ISI / CONTENTS

6.1.14

224
6.1.15

Banyaknya Rumah Tangga, Rumah Tangga Pertanian, Rumah Tangga Peetanian Pengguna Lahan dan Rumah Tangga Gurem di Kabupaten Belu Tahun 1993 dan 2003 Banyaknya Rumah Tangga Pertanian Pengguna Lahan Menurut Jenis Usaha Pertanian di Kabupaten Belu Tahun 1993 dan 2003 225

Perkebunan / Estate
6.2.1 6.2.2 6.2.3 6.2.4 6.2.5 6.2.6 6.2.7 6.2.8

227

Luas Areal dan Produksi Tanaman Kapuk Menurut Kecamatan di Kabupaten Belu / Kapok Plantinarea and Production of Estate by District in Belu Regency 2007 229 Luas Areal dan Produksi Tanaman Kemiri Menurut Kecamatan di Kabupaten Belu / Cande Nut Plantinarea and Production of Estate by District in Belu Regency 2007 230 Luas Areal dan Produksi Tanaman Kelapa Menurut Kecamatan di Kabupaten Belu / Coconut Plantinarea and Production of Estate by District in Belu Regency 2007 231 Luas Areal dan Produksi Tanaman Kopi Menurut Kecamatan di Kabupaten Belu / Coffee Plantinarea and Production of Estate by District in Belu Regency 2007 232 Luas Areal dan Produksi Tanaman Jambu Mente Menurut Kecamatan di Kabupaten Belu / Chasen Plantinarea and Production of Estate by District in Belu Regency 2007 233 Luas Areal dan Produksi Tanaman Kakao Menurut Kecamatan di Kabupaten Belu / Cocoa Plantinarea and Production of Estate by District in Belu Regency 2007 234 Luas Areal dan Produksi Tanaman Pinang Menurut Kecamatan di Kabupaten Belu / Areca Nut Plantinarea and Production of Estate by District in Belu Regency 2007 235 Luas Areal dan Produksi Tanaman Tembakau Menurut Kecamatan di Kabupaten Belu / Tobacco Plantinarea and Production of Estate by District in Belu Regency 2007 236

Peternakan / Livestock
6.3.1 6.3.2 6.3.3 6.3.4

237

Banyaknya Ternak Menurut Jenis Ternak dan Kecamatan di Kabupaten Belu / Numbers of Livestock by Kind and District in Belu Regency 2007 239 Banyaknya Ternak Unggas Menurut Jenis Ternak dan Kecamatan di Kabupaten Belu / Numbers of Poultry by Kind and District in Belu Regency 2007 240 Banyaknya Ternak Berpenyakit SE Menurut Jenis Ternak dan Kecamatan di Kabupaten Belu / Numbers of Livestock that SE Virus by Kind and District in Belu Regency 2007 241 Banyaknya Ternak yang Divaksinasi SE, Brucellosis, dan Hog-Cholera Menurut Jenis Ternak dan Kecamatan di Kabupaten Belu / Numbers of Livestock that SE, Brucellosis, and Hog-Cholera Vacination by Kind and District in Belu Regency 2007 242 Banyaknya Pemotongan Hewan yang terjadi di luar Rumah Potong Menurut Kecamatan di Kabupaten Belu / Numbers of Slaughting that happened out of Slaughter House by District in Belu Regency 2007 243

6.3.5

xviii

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008

DAFTAR ISI / CONTENTS

6.3.6

6.3.7 6.3.8

Banyaknya Pemotongan Hewan yang terjadi di dalam Rumah Potong Menurut Kecamatan di Kabupaten Belu / Numbers of Slaughting that happened in Slaughter House by District in Belu Regency 2007 244 Pengeluaran Ternak dan Hasil Ikutannya Menurut Jenis Ternak di Kabupaten Belu / Livestock Product and Others Product by Kind in Belu Regency 2007 245 Banyaknya Ternak Menurut Asal Ternak , Penggunaan, dan jenisnya 2007 246

Kehutanan / Foresty
6.4.1

247

6.4.2. 6.4.3. 6.4.4. 6.4.5.

Rencana Luas Kawasan Hutan Menurut Pola Tata Guna Hutan per Kecamatan di Kabupaten Belu / Planning Foresty Area by it Function per District in Belu Regency 2007 249 Produksi Kayu Cendana di Kabupaten Belu Menurut Kecamatan / Production of Cendana Wood in Belu Regency by District 2007 251 Produksi Kayu dan Hasil Ikutannya / Production of Wood and Others Product 2006 Pengiriman Antar Pulau Hasil Hutan Non Kayu 2007 254 Pengiriman Antar Pulau / ke luar Daerah Hasil Hutan Kayu 2007

252

255

Perikanan / Fishery
6.5.1 6.5.2 6.5.3 6.5.4 6.5.5 6.5.6

257

Jumlah Rumah Tangga Perikanan Laut di Kabupaten Belu Menurut Kategori Usaha / Numbers of Marine Fishing Household in Belu Regency by Categories 2007 259 Jumlah Perahu/Kapal Penangkap Ikan di Kabupaten Belu Menurut Jenisnya / Numbers of Marine Fishing Boat in Belu Regency by Type of Boat 2005 2007 260 Jumlah Alat Penangkapan Ikan di Kabupaten belu Menurut Jenisnya / Numbers of Marine Fishing Gear in Belu Regency by Type of Gear 2005 2007 261 Produksi Perikanan di Kabupaten Belu Menurut Sub Sektor / Production of Fishery in Belu Regency by Fisheries Group 2005 - 2007 262 Luas dan Produksi Budidaya Perikanan Darat di Kabupaten Belu / In Land Fishery Production in Belu Regency 2007 263 Produksi Ikan Laut di Kabupaten Belu Menurut Jenis Ikan / Sea Fisheris Production by Type 2007 264

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008

xix

DAFTAR ISI / CONTENTS

Bab / Chapter VII Industri & Energi / Industries & Energy

267

Industri / Industries
7.1.1 7.1.2

273

7.1.3

7.1.4

7.1.5

7.1.6

7.1.7

7.1.8

7.1.9

7.1.10

7.1.11

7.1.12

Banyaknya Perusahaan / Usaha Sektor Industri Pengolahan Menurut Golongan Industri dan Kecamatan / Numbers of Manufacturing / Etablishment by District 2007 275 Banyaknya Pekerja Sektor Industri Pengolahan Menurut Golongan Industri dan Kecamatan / Numbers of Person Enganged in Manufacturing Sector by Industry Categories and District 2007 276 Banyaknya Perusahaan / Usaha Industri dan Tenaga Kerja di Kecamatan Malaka Barat Menurut Jenis Industri / Numbers of Manufacturing / Etablistment and Man Power in District Malaka Barat by Industry Kinds 2007 277 Banyaknya Perusahaan / Usaha Industri dan Tenaga Kerja di Kecamatan Rinhat Menurut Jenis Industri / Numbers of Manufacturing / Etablistment and Man Power in District Rinhat by Industry Kinds 2007 278 Banyaknya Perusahaan / Usaha Industri dan Tenaga Kerja di Kecamatan Wewiku Menurut Jenis Industri / Numbers of Manufacturing / Etablistment and Man Power in District Wewiku by Industry Kinds 2007 279 Banyaknya Perusahaan / Usaha Industri dan Tenaga Kerja di Kecamatan Weliman Menurut Jenis Industri / Numbers of Manufacturing / Etablistment and Man Power in District Weliman by Industry Kinds 2007 280 Banyaknya Perusahaan / Usaha Industri dan Tenaga Kerja di Kecamatan Malaka Tengah Menurut Jenis Industri / Numbers of Manufacturing / Etablistment and Man Power in District Malaka Tengah by Industry Kinds 2007 281 Banyaknya Perusahaan / Usaha Industri dan Tenaga Kerja di Kecamatan Sasita Mean Menurut Jenis Industri / Numbers of Manufacturing / Etablistment and Man Power in District Sasita Mean by Industry Kinds 2007 282 Banyaknya Perusahaan / Usaha Industri dan Tenaga Kerja di Kecamatan Malaka Timur Menurut Jenis Industri / Numbers of Manufacturing / Etablistment and Man Power in District Malaka Timur by Industry Kinds 2007 283 Banyaknya Perusahaan / Usaha Industri dan Tenaga Kerja di Kecamatan Laen Manen Menurut Jenis Industri / Numbers of Manufacturing / Etablistment and Man Power in District Laen Manen by Industry Kinds 2007 284 Banyaknya Perusahaan / Usaha Industri dan Tenaga Kerja di Kecamatan Raimanuk Menurut Jenis Industri / Numbers of Manufacturing / Etablistment and Man Power in District Raimanuk by Industry Kinds 2007 285 Banyaknya Perusahaan / Usaha Industri dan Tenaga Kerja di Kecamatan Kobalima Menurut Jenis Industri / Numbers of Manufacturing / Etablistment and Man Power in District Kobalima by Industry Kinds 2007 286

xx

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008

DAFTAR ISI / CONTENTS

7.1.13

7.1.14

7.1.15

7.1.16

7.1.17

7.1.18

7.1.19

Banyaknya Perusahaan / Usaha Industri dan Tenaga Kerja di Kecamatan Tasifeto Barat Menurut Jenis Industri / Numbers of Manufacturing / Etablistment and Man Power in District Tasifeto Barat by Industry Kinds 2007 287 Banyaknya Perusahaan / Usaha Industri dan Tenaga Kerja di Kecamatan Kakuluk Mesak Menurut Jenis Industri / Numbers of Manufacturing / Etablistment and Man Power in District Kakuluk Mesak by Industry Kinds 2007 288 Banyaknya Perusahaan / Usaha Industri dan Tenaga Kerja di Kecamatan Tasifeto Timur Menurut Jenis Industri / Numbers of Manufacturing / Etablistment and Man Power in District Tasifeto Timur by Industry Kinds 2007 289 Banyaknya Perusahaan / Usaha Industri dan Tenaga Kerja di Kecamatan Raihat Menurut Jenis Industri / Numbers of Manufacturing / Etablistment and Man Power in District Raihat by Industry Kinds 2007 290 Banyaknya Perusahaan / Usaha Industri dan Tenaga Kerja di Kecamatan Lasiolat Menurut Jenis Industri / Numbers of Manufacturing / Etablistment and Man Power in District Lasiolat by Industry Kinds 2007 291 Banyaknya Perusahaan / Usaha Industri dan Tenaga Kerja di Kecamatan Lamaknen Menurut Jenis Industri / Numbers of Manufacturing / Etablistment and Man Power in District Lamaknen by Industry Kinds 2007 292 Banyaknya Perusahaan / Usaha Industri dan Tenaga Kerja di Kecamatan Kota Atambua Menurut Jenis Industri / Numbers of Manufacturing / Etablistment and Man Power in District Kota Atambua by Industry Kinds 2007 293

Listrik / Electricity
7.2.1

297

7.2.2

7.2.3

7.2.4

7.2.5

Banyaknya Pelanggan, Daya Pasang dan Pemakaian Listrik PLN Menurut Klasifikasi Tarif / Numbers of Costumers, Value of Power and Cunsumption PLN Eiectric by Clasaification 2007 (Ranting Atambua) 299 Banyaknya Pelanggan, Daya Pasang dan Pemakaian Listrik PLN Menurut Klasifikasi Tarif / Numbers of Costumers, Value of Power and Cunsumption PLN Electric by Clasaification 2007 (sub Ranting Atapupu) 300 Banyaknya Pelanggan, Daya Pasang dan Pemakaian Listrik PLN Menurut Klasifikasi Tarif / Numbers of Costumers, Value of Power and Cunsumption PLN Electric by Clasaification 2007 (sub Ranting Betun) 301 Banyaknya Pelanggan, Daya Pasang dan Pemakaian Listrik PLN Menurut Klasifikasi Tarif / Numbers of Costumers, Value of Power and Cunsumption PLN Electric by Clasaification 2007 (sub Ranting Besikama) 302 Banyaknya Pelanggan, Daya Pasang dan Pemakaian Listrik PLN Menurut Klasifikasi Tarif / Numbers of Costumers, Value of Power and Cunsumption PLN Electric by Clasaification 2007 (sub Ranting Naitimu) 303

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008

xxi

DAFTAR ISI / CONTENTS

7.2.6

7.2.7

7.2.8

7.2.9

7.2.10

7.2.11

7.2.12

7.2.13

7.2.14

Banyaknya Pelanggan, Daya Pasang dan Pemakaian Listrik PLN Menurut Klasifikasi Tarif / Numbers of Costumers, Value of Power and Cunsumption PLN Electric by Clasaification 2007 (sub Ranting Silawan) 304 Banyaknya Pelanggan, Daya Pasang dan Pemakaian Listrik PLN Menurut Klasifikasi Tarif / Numbers of Costumers, Value of Power and Cunsumption PLN Electric by Clasaification 2007 (sub Ranting Lamaknen) 305 Banyaknya Pelanggan, Daya Pasang dan Pemakaian Listrik PLN Menurut Klasifikasi Tarif / Numbers of Costumers, Value of Power and Cunsumption PLN Electric by Clasaification 2007 (sub Ranting Manleten) 306 Banyaknya Pelanggan, Daya Pasang dan Pemakaian Listrik PLN Menurut Klasifikasi Tarif / Numbers of Costumers, Value of Power and Cunsumption PLN Electric by Clasaification 2007 (sub Ranting Kobalima) 307 Banyaknya Pelanggan, Daya Pasang dan Pemakaian Listrik PLN Menurut Klasifikasi Tarif / Numbers of Costumers, Value of Power and Cunsumption PLN Electric by Clasaification 2007 (sub Ranting Boas) 308 Banyaknya Pelanggan, Daya Pasang dan Pemakaian Listrik PLN Menurut Klasifikasi Tarif / Numbers of Costumers, Value of Power and Cunsumption PLN Electric by Clasaification 2007 (sub Ranting Kaputu) 309 Banyaknya Pelanggan, Daya Pasang dan Pemakaian Listrik PLN Menurut Klasifikasi Tarif / Numbers of Costumers, Value of Power and Cunsumption PLN Electric by Clasaification 2007 (sub Ranting Biudukfoho) 310 Banyaknya Pelanggan, Daya Pasang dan Pemakaian Listrik PLN Menurut Klasifikasi Tarif / Numbers of Costumers, Value of Power and Cunsumption PLN Electric by Clasaification 2007 (sub Ranting Haekesak) 311 Banyaknya Pelanggan, Daya Pasang dan Pemakaian Listrik PLN di Kabupaten Belu Menurut Klasifikasi Tarif / Numbers of Costumers, Value of Power and Cunsumption PLN Electric in Belu Regency by Clasaification 2006 312

Air Minum / Water Supply


7.3.1

313

Banyaknya Pelanggan dan Nilai Air Minum yang disalurkan Menurut Jenis Pelanggan / Numbers of Costumers Water Supply by Costumer Type 2007 315

Pertambangan / Mining
7.4.1 7.4.2

317

Banyaknya Perusahaan Jasa Konstruksi menurut Kecamatan dan Kualifikasinya di Kabupaten Belu 2007 319 Banyaknya Perusahaan Jasa Konstruksi menurut Bentuk Badan Hukun dan Kecamatan Kabupaten Belu 2007 320

xxii

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008

DAFTAR ISI / CONTENTS

7.4.3 7.4.4 7.4.5

Penggunaan bahan galian Golongan C menurut jenis dan kecamatan di Kabupaten Belu 2007 321 Realisasi penerimaan pajak penggalian, pemanfaatan bahan galian Golongan C menurut kecamatan di Kabupaten Belu 2007 323 Realisasi penerimaan pajak air bawah tanah menurut kecamatan di Kabupaten Belu 2007

324

Bab / Chapter VIII Perdagangan & Hotel / Trade & Hotels

325

Perdagangan / Trade
8.1.1 8.1.2 8.1.3 8.1.4 8.1.5 8.1.6

331

Banyaknya Perusahaan/Usaha Sektor Perdagangan Menurut Jenis Usaha dan Kecamatan / Numbers of Etablishment by Trade Scale and District 2007 333 Banyaknya Perusahaan/Usaha dan Tenaga Kerja Menurut Kategori Lapangan Usaha di Kabupaten Belu 2007 334 Banyaknya Perusahaan/Usaha dan Tenaga Kerja Menurut Skala Usaha di Kabupaten Belu 2007 335 Volume Antar daerah ke luar Beberapa Komoditi di Kabupaten Belu 2007 336 Pengadaan Barang di Kabupaten Belu Menurut Jenis dan Bulan 2007 338

Banyaknya komoditi Beras yang disalurkan menurut kelompok penggunaan dan bulan penyaluran di Kabupaten Belu 340

Perhotelan / Hotels
8.2.1 8.2.2

341

Banyaknya Akomodosi Hotel/Losmen, Jumlah Kamar, dan Tempat Tidur Menurut Kecamatan / Numbers of Hotel/Lodgings, Rooms, and Beds by District 2006 2007 343 Banyaknya Tamu Menurut Kewarganegaraan dan Rata-Rata Tingkat Penghunian Kamar / Numbers of Guest by Citizen and Average Occupancy Rate of Hotel 2007 344

Bab / Chapter IX

Transportasi & Komunikasi Transportation & Communications

345

Perhubungan Darat / Land Communications


9.1.1

353

Banyaknya Kendaraan Bermotor di Kabupaten Belu Menurut Jenis Kendaraan / Numbers of Motor Vehicles in Belu regency by Type of Motor Vehicles 2006 - 2007 355

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008

xxiii

DAFTAR ISI / CONTENTS

9.1.2 9.1.3 9.1.4 9.1.5 9.1.6 9.1.7 9.1.8 9.1.9

Banyaknya Pelanggaran dan Kecelakaan Lalu Lintas di Kabupaten Belu / Numbers of Delinquency and Traffic Accident in Belu regency 2006 - 2007 356 Banyaknya SIM, STNK, dan BPKB, yang dikeluarkan Resort Kepolisian Kabupaten Belu / Numbers of Driving and Vehicles License Issued by Type 2006 2007 357 Banyaknya Mobil, Bus Menutur Trayek di Kabupaten Belu 2006 - 2007 358 Banyaknya Mobil Barang di Kabupaten Belu Menurut Jenis dan Sifat 2007 359 Panjang Jalan Menurut Status Jalan di Kabupaten Belu / Length of Road by Road Status in Belu Regency 2007 360 Panjang Jalan Menurut Jenis Permukaan Jalan di Kabupaten Belu / Length of Road by Type of Surface in Belu Regency 2007 361 Panjang Jalan Menurut Kondisi Jalan di Kabupaten Belu / Length of Road by Condition in Belu Regency 2007 362 Panjang Jalan Menurut Kelas Jalan di Kabupaten Belu / Length of Road by Class Road in Belu Regency 2007 363

Perhubungan Udara / Air Communication


9.2.1

365

9.2.2

Jumlah Pesawat dan Penumpang Datang dan Berangkat di Pelabuhan Udara Haliwen Menurut Bulan / Numbers of Aircraft and Passengers Arrival and Departures Via Haliwen Air Port by Month 2007 367 Banyaknya Bongkar Muat Barang, Bagasi, dan Pos Paket Lewat Pelabuhan Udara Haliwen Menurut Bulan / Volume of Cargo Loaded / Unloaded Via Haliwen Air Port by Month 2007 368

Perhubungan Laut / Sea Communication


9.3.1 9.3.2 9.3.3

369

Banyaknya Kunjungan Kapal dan Arus Penumpang di Pelabuhan Atapupu Menurut Bulan / Numbers of Ship Visit and Passenger via Atapupu Port by Month 2007 371 Banyaknya Bongkar Barang, BBM, dan Hewan Lewat Pelabuhan Atapupu Menurut Bulan / Volume of Cargo Loaded Via Atapupu Port by Month 2007 372 Banyaknya Muat Barang, BBM, dan Hewan Lewat Pelabuhan Atapupu Menurut Bulan / Volume of Cargo unLoaded Via Atapupu Port by Month 2007 373

xxiv

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008

DAFTAR ISI / CONTENTS

Pos & Telekomunikasi / Post & Telecommunications


9.4.1

375

9.4.2 9.4.3 9.4.4

Banyaknya Surat Yang dikirim lewat Kantor PT. Pos di Kabupaten Belu Menurut Triwulanan dan Jenis Surat / Numbers of Postal Mailed by Triple-Month and Type 2007 377 Banyaknya Uang Yang diweselkan lewat Kantor PT. Pos di Kabupaten Belu Menurut Triwulanan 2006 2007 378 Banyaknya Barang yang Dipaketkan lewat Kantor PT. Pos di Kabupaten Belu Menurut Triwulanan 2006 2007 379 Jumlah Sambungan Telepon Yang Disambung Menurut Jenis Pelanggan per Triwulan 2007 380

Bab / Chapter X

Keuangan & Harga-Harga Financial & Prices 381

Keuangan Pemerintah Daerah Finance of The Regional Government


10.1.1 10.1.2 10.1.3

387

Realisasi Penerimaan Rutin Daerah Belu Tahun Anggaran / Actual Second Stage Autonomus Regional Receipts of Belu Fiscal Year 2006 389 Realisasi Pengeluaran Rutin Belu Tahun Anggaran / Actual Second Stage Autonomous Regional Expenditure of Belu Fiscal Year 2006 390 Jumlah Wajib Pajak , Target dan Realisasi Penerimaan Pajak Menurut Kecamatan di Kabupaten Belu 2007 393

Koperasi / Cooperative
10.2.1 10.2.2

395

Banyaknya Anggota dan Simpanan Menurut Jenis Koperasi / Numbers of Members and Saving Deposits by Kind of Cooperative 2007 397 Banyaknya Anggota, Simpanan di Koperasi Unit Desa Menurut Kecamatan di Kabupaten Belu / Numbers of Members and Saving Deposits in Village Unit Cooperative by District in Belu Regency 2007 398

Harga-Harga / Prices
10.3.1.

399

Rata-Rata Indeks Harga Sembilan Bahan Pokok di Kota Atambua / Average of Indeks Price of 9 Essential Commodities in Kota Atambua 2002 - 2007 401

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008

xxv

DAFTAR ISI / CONTENTS

10.3.2.

10.3.3. 10.3.4. 10.3.5. 10.3.6. 10.3.7. 10.3.8.

Rata-Rata Bulanan Harga Eceran Sembilan Bahan Pokok dan barang strategis lainnya di Pasar Atambua / Average retail Price of 9 Essential Commodities and others stratigies 402 commodities 2007 Rata-Rata Indeks Harga Sembilan Bahan Pokok di Kota Atambua / Average Indeks Price of 9 Essential Commodities in Kota Atambua 2007 404 Inflasi Atambua Menurut Bulan dan Kelompok Kebutuhan / Inflation Rate in Atambua by Month and Group 2007 406 Laju Inflasi Kota Atambua / Inflation Rate in Kota Atambua 2002 - 2007

408 Banyaknya Barang dan Nilai Barang yang digadai menurut jenis dan bulan di Kabupaten Belu (Cabang Pasar Baru) 2007 409 Banyaknya Barang dan Nilai Barang yang digadai menurut jenis dan bulan di Kabupaten Belu (Cabang Atambua) 2007 410 Banyaknya Barang dan Nilai Barang yang digadai menurut jenis dan bulan di Kabupaten Belu (Cabang Betun) 2007 411

Bab / Chapter XI
11.1

Pendapatan Regional / Regional Income

413

11.2.

11.3.

11.4.

11.5. 11.6. 11.7.

11.8.

Produk Domestik Bruto Kabupaten Belu Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha / Gross Regional Product of Belu Regency by Industrial Origin at Current Market Prices 2005 - 2006 421 Produk Domestik Bruto Kabupaten Belu Atas Dasar Harga Konstan 2000 Menurut Lapangan Usaha / Gross Regional Product of Belu Regency by Industrial Origin at Constan 2000 Market Prices 2005 - 2006 423 Distribusi Persentase Produk Domestik Bruto Kabupaten Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha / Percentage Distribution of Gross Domestic Product by Industrial Origin at Current Market Prices 2005 - 2006 425 Distribusi Persentase Produk Domestik Bruto Kabupaten Atas Dasar Harga Konstan 2000 Menurut Lapangan Usaha / Percentage Distribution of Gross Domestic Product by Industrial Origin at Constant 2000 Market Prices 2005 2006 427 Indeks Berantai Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Belu Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha 2005 2006 429 Indeks Berantai Produk Domestik Bruto Kabupaten Atas Dasar Harga Konstan 2000 Menurut Lapangan Usaha 2005 2006 431 Indeks Perkembangan Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha / Development Indeks of Gross Domestic Product by Industrial Origin at Current Market Prices 2005 2006 433 Indeks Perkembangan Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha / Development Indeks of Gross Domestic Product by Industrial Origin at Current Market Prices 2005 - 2006 435

xxvi

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008

DAFTAR ISI / CONTENTS

11.9.

11.10. 11.11.

11.12.

Indeks Implisit Produk Domestik Bruto Kabupaten Atas Dasar Harga Konstan 2000 Menurut Lapangan Usaha / Implisit Indeks of Gross Domestic Product by Industrial Origin at Constant 2000 Market Prices 2005 - 2006 437 Pertumbuhan Ekonomi Menurut Sektor Kabupaten Belu / Regional Economic Growth by Sector and Sub Sector 2005 2006 439 Rata-rata Pendapatan Perkapita Penduduk Kabupaten Belu atas Dasar Harga Berlaku / Population Average per Capita Income at Current Market Prices of Belu Regency 2000 2006 440 Rata-rata Pendapatan Perkapita Penduduk Kabupaten Belu atas Dasar Harga Konstan 2000 / Population Average per Capita Income at Constant 2000 Market Prices of Belu Regency 2000 2006 441

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008

xxvii

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 51 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN STATISTIK PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa dalam upaya memenuhi atas kepaduan, keakuratan, dan kemutahiran data dalam kegiatan statistik perlu diatur mekanisme penyelenggaraan statistik baik statistik dasar, sektoral, maupun khusus menuju terwujudnya sistem Statistik Nasional yang andal, efektif, dan efesien; b. bahwa dalam rangka perencanaan pembangunan nasional pada khususnya, dalam pembangunan sistem rujukan informasi statistik nasional pada umumnya, penyelenggaran kegiatan statistik perlu didukung upaya-upaya koordinasi dan kerjasama serta upaya pembinaan terhadap seluruh komponen masyarakat statistik; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana tersebut pada huruf a dan b, serta dalam rangka penjabaran lebih lanjut UndangUndang Nomor 16 tahun 1997 tentang statistik, dipandang perlu menetapkan Peraturan Tentang Penyelenggaraan Statistik; Mengingat : 1. Pasal 5 ayat (2) Undang-Undang Dasar 1945 2. Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1997 tentang Statistik (Lembaran Negara Tahun 1997 Nomor 39. Tambahan Lembaran Negara Nomor 3686); MEMUTUSKAN Menetapkan : PERATURAN PEMERINTAH TENTANG PENYELENGGARAAN STATISTIK.

BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Pemerintah ini yang dimaksud dengan : 1. Sensus Penduduk adalah cara pengumpulan data yang dilakukan melalui pencacahan seluruh penduduk yang bertempat tinggal atau berada di wilayah Republik Indonesia untuk memperoleh karakteristik penduduk pada saat tertentu. 2. Sensus Pertanian adalah cara pengumpulan data yang dilakukan melalui pencacahan seluruh petani, rumah tangga pertanian, dan perusahaan pertanian di wilayah Republik Indonesia untuk memperoleh kateristik pertanian pada saat tertentu. 3. Sensus ekonomi adalah cara pengumpulan data yang dilakukan melalui pencacahan seluruh usaha dan atau perusahaan non pertanian di wilayah Republik Indonesia untuk memperoleh karakteristik usaha dan perusahaan pada saat tertentu. 4. Survei adalah cara pengumpulan data yang dilakukan melalui pencacahan sampel dari suatu populasi untuk memperkirakan karakteristik obyek pada saat tertentu. 5. Survei antar sensus adalah survei yang dilakukan diantara 2 (dua) sensus sejenis. 6. BPS adalah singkatan dari Badan Pusat Statistik sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1997 tentang Statistik. 7. Instansi Pemerintah adalah Departemen, Lembaga Pemerintah Non Departemen Daerah, dan lembaga-lembaga lainnya di luar BPS. BAB II STATISTIK DASAR, SEKTORAL, DAN KHUSUS Bagian Pertama Statistik Dasar Paragraf 1 Penyelenggaraan Pasal 2 (1) Pemerintah berkewajiban menyediakan statistik dasar.

xxvi

(2) Statistik dasar diselenggarakan oleh Badan Pusat Statistik (BPS). (3) Dalam menyelenggarakan statistik dasar, BPS memperoleh data melalui sensus, survei, kompilasi produk administrasi, dan cara lain sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahun dan teknologi.

Pasal 3 (1) Sensus terdiri dari : a. Sensus Penduduk; b. Sensus Pertanian; c. Sensus Ekonomi; (2) Waktu penyelenggaraan sensus, dilaksanakan pada : a. tahun berakhiran angka 0 (nol) bagi sensus penduduk; b. tahun berakhiran angka 3 (tiga) bagi sensus pertanian; c. tahun berakhiran angka 6 (enam) bagi sensus ekonomi. Pasal 4 (1) Pencatatan dalam sensus penduduk dilaksanakan untuk mengumpulkan karakteristik pokok dan rinci terhadap seluruh penduduk (2) Karakteristik pokok dan rinci sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) mencakup karakteristik tentang penduduk, perumahan dan lingkungannnya, dan karakteristik lain yang termasuk dalam lingkup statistik dasar bidang kependudukan. Pasal 5 (1) Pencatatan dalam sensus pertanian dilaksanakan untuk mengumpulkan karakteristik pokok dan rinci terhadap seluruh petani, perusahaan pertanian, dan pengukuran obyek pertanian. (2) Karakteristik pokok dan rinci sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) mencakup karakteristik petani, tanah, tanaman, kegiatan usaha di bidang pertanian,serta karakteristik lain yang termasuk dalam lingkup statistik dasar bidang pertanian.

xxvii

Pasal 6 (1) Pencatatan dalam sensus ekonomi dilaksanakan untuk mengumpulkan karakteristik pokok dan rinci terhadap seluruh perusahaan dan kegiatan usaha di bidang ekonomi. Karakteristik pokok dan rinci sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) mencakup kegiatan usaha, penyerapan tenaga kerja, produksi, pemakai bahan baku, serta karakteristik lain yang termasuk dalam lingkup statistik dasar bidang ekonomi. Pasal 7 (1) Dalam penyelenggaran sensus Kepala BPS menetapkan wilayah pencacahan. (2) Wilayah pencacahan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dapat merupakan bagian, seluruh, atau gabungan desa dan atau kelurahan.

(2)

Pasal 8 (1) BPS wajib mengumumkan rencana penyelenggaran sensus kepada masyarakat sebelum sensus dilaksanakan. (2) Setiap penyelenggaran sensus didahului dengan uji coba sensus. Pasal 9 (1) Selain sensus, BPS juga menyelenggarakn survei dan kompilasi produk administrasi untuk penyediaan statistik dasar. (2) Survei dan kompilasi produk administrasi sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dilaksanakan secara berkala atau sewaktu-waktu sesuai kebutuhan. (3) Survei juga dilakukan diantara 2 (dua) sensus sejenis. (4) Survei sebagaimana dimaksud dalam ayat (3) adalah survei antar sensus. Pasal 10 (1) Wilayah pencacahan survei ststistik dasar ditetapkan oleh Kepala BPS. (2) Pelaksanaan survei statistik dasar di lapangan dilakukan oleh petugas survei yang ditetapkan oleh BPS.

xxviii

Pasal 11 Kompilasi produk administrasi statistik dasar dilaksanakan dengan memanfaatkan berbagai dokumen produk administrasi. Pasal (12) (1) BPS berhak memperoleh produk administrasi dari instansi pemerintah dan masyarakat. (2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dilakukan dengan tetap memperhatikan hak atas kekayaan intelektual seseorang atau lembaga yang dilindungi peraturan perundang-undangan yang berlaku. Pasal (13) (1) Dalam penyelenggaran statistik dasar, BPS mendapatkan dukungan pelaksanaan operasional dari Menteri, Pimpinan Lembaga Pemerintah Non Departemen, Gubernur, Bupati, Walikota, Camat, Kepala Desa dan Kepala Kelurahan sesuai lingkup tugas dan wewenangnya. (2) Dukungan pelaksanaan operasional sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) meliputi dukungan pengadaan petugas, penyediaan data, serta sarana dan kompilasi produk administrasi yang dilakukan oleh BPS. Paragraf2 Petugas dan Responden Pasal 14 (1) Pencacahan di lapangan dalam pelaksanaan sensus dilakukan oleh petugas sensu yang diangkat secara sah oleh kepala BPS. (2) Petugas sensus sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) bertugas melakukan pencacahan, pengawasan, dan pemeriksaan. (3) Pertugas sensus dapat berasal dari pegawai BPS dan atau direkrut dari pegawai instansi pemerintah lainnya atau anggota masyarakat. (4) Ketentuan tentang pengangkatan, pemberhentian dan pelatihan petugas sensus diatur lebih lanjut oleh kepala BPS.

xxix

Pasal 15 Dalam melaksanakan tugasnya, setiap petugas sensus berhak memasuki wilayah kerja yang telah ditetapkan untuk memperoleh keterangan yang diperlukan. Pasal 16 Dalam melaksanakan tugasnya, setiap petugas sensus wajib : a. memperlihatkan surat tugas atau tanda pengenal petugas sensus. b. Memperhatikan nilai-nilai agama, adat istiadat, tata krama, dan ketertiban umum; c. Menyampaikan hasil pelaksanaan sensus sebagaimana adanya. Pasal 17 Setiap petugas sensus wajib memegang teguh rahasia atas keterangan yang diberikan responden dan yang diperoleh dari obyek kegiatan sensus. Pasal 18 (1) Petugas sensus yang merupakan tenaga lepas dan bukan pegawai negeri yang mendapat kecelakaan dan mengakibatkan cacat atau meninggal dunia dalam menjalankan tugasnya, mendapat jaminan asuransi. (2) Biaya pembayaran premi untuk jaminan asuransi sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) merupakan bagian tidak terpisahkan dari anggaran penyelenggaraan sensus. (3) Besarnya jaminan asuransi sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) ditetapkan oleh kepala BPS setelah mendapat persetujuan Menteri Keuangan.

Pasal 19 (1) setiap responden sensus wajib : a. menerima petugas sensus; b. memberi izin petugas sensus memasuki halaman atau pelataran, tanah atau tempat usaha, serta masuk ke dalam bangunan yang berada di wilayah kerja petugas sensus; c. memberi izin petugas memasang, memeriksa, atau memperbaharui tanda nomor bangunan atau stiker sensus baik bangunan tempat tinggal maupun bukan tempat tinggal.

xxx

d. Memberikan keterangan-keterangan yang diperlukan petugas sensus mengenai diri sendiri, anggota keluarga, orang lain yang berkaitan, dan atau kegiatannya secara lengkap dan benar. e. Memperlihatkan catatan tertulis, buku-buku dan naskah-naskah yang diperlukan oleh petugas sensus. (2) Pimpinan lembaga atau orang lain yang ditunjuk dari lembaga yang telah ditetapkan sebagai responden berkewajiban memberikan keterangan kepada petugas sensus mengenai segala kegiatan lembaga sesuai dengan daftar isian dan atau memperlihatkan catatan tertulis, buku-buku dan naskah-naskah. (3) Pelaksanaan ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) tidak menghilangkan hak atas kekayaan intelektual seseorang atau lembaga yang dilindungi peraturan perundang-undangan yang berlaku. (4) Setiap responden berhak menolak petugas sensus yang tidak dapat memenuhi ketentuan pasal 16 huruf a dan b. Pasal 20 (1) Ketentuan yang berlaku bagi petugas sensus sebagaimana dimaksud dalam pasal 14, pasal 15, pasal 16, pasal 17, dan pasal 18 berlaku bagi petugas statistik survei statistik dasar. (2) Ketentuan tentang kewajiban responden sensus sebagaimana dimaksud dalam pasal 19 berlaku juga bagi responden survei statistik dasar. Paragraf 3 Pengolahan Hasil Pasal 21 (1) BPS bertanggung jawab melakukan pengolahan hasil sensus, survei, dan kompilasi produk administrasi untuk menyediakan statistik dasar yang lengkap, akurat, dan mutakhir untuk kebutuhan sampai pada lingkupsatuan pemerintahan terkecil. (2) Sajian statistik dasar hanya disampaikan dalam bentuk data agregat dan bukan data individu. Pasal 22 (1) Perwakilan BPS di Daerah berwenang melakukan pengolahan hasil sensus, survei, dan kompilasi produk administrasi untuk kebutuhan statistik dasar bagi lingkup daerah yang bersangkutan.

xxxi

(2) Perwakilan BPS di Daerah sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) diatur lebih lanjut oleh Kepala BPS. Bagian Kedua Statistik Sektoral Paragraf 1 Penyelenggaraan Pasal 23 (1) Instansi pemerinatah menyelenggarakan statistik sektoral sesuai tugas pokok dan fungsinya. (2) Penyelenggaraan statistik sektoral dapat dilakukan secara mandiri atau bersamasama dengan BPS. (3) Statistik sektoral yang jangkauan populasinya berskala nasional dan hanya dapat dilakukan degan cara sensus, wajib dilakukan bersama-sama BPS. Pasal 24 (1) Dalam penyelenggaran statistik sektoral, instansi pemerintah memperoleh data melalui survei, kompilasi produk administrasi, dan cara lain sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. (2) Survei dan kompilasi produk administrasi sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dilaksanakan secara berkala atau sewaktu-waktu sesuai kebutuhan. (3) Wilayah survei statistik sektoral meliputi sebagian atau seluruh wilayah republik Indonesia Pasal 25 (1) Instansi pemerintah menyelenggarakan survei dan kompilasi produk administrasi untuk penyediaan statistik sektoral guna mendukung pelaksanaan tugas pokok instansi yang bersangkutan. (2) Instansi pemerintah juga dapat menyelenggarakan survei dan kompilasi produk untuk kebutuhan intern instansi yang bersangkutan.

xxxii

Pasal 26 (1) Hasil survei statistik sektoral sebagaimana dimaksud pada pasal 25 ayat (1) juga ditujukan untuk mendukung penyediaan informasi bagi kepentingan perencanaan pembangunan nasional dan dalam rangka pembangunan Sistem Statistik Nasional. (2) Penyelenggaraan survei statistik sektoral wajib : a. memberitahukan rencana penyelenggaraan survei kepada BPS; b. mengikuti rekomendasi yang diberikan BPS; c. menyerahkan hasil penyelenggaraan survei yang dilakukan kepada BPS. (3) Rencana penyelenggaraan survei sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) huruf (a) memuat : nama instansi, judul, tujuan survei, jenis data yang akan dikumpulkan, wilayah kegiatan statistik, metode statistik yang akan dipergunakan, obyek populasi dan jumlah responden, dan waktu pelaksanaan. (4) Tata cara memberitahukan rencana penyelenggaraan survei sebagaimana dimaksud ayat (3), diatur dengan Keputusan Kepala BPS. Pasal 27 Kompilasi produk administrasi statistik sektoral dilaksanakan dengan memanfaatkan berbagai dokumen produk administrasi. Pasal 28 (1) penyelenggara statistik sektoral berhak memperoleh produk administrasi dari instansi pemerintah atau masyarakat. (2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dilakukan dengan tetap memperhatikan hak atas kekayaan intelektual seseorang atau lembaga yang dilindungi peraturan perundang-undangan yang berlaku. Paragraf 2 Petugas dan Responden Pasal 29 (1) Pelaksanaan pencacahan survei statistik sektoral dilakukan oleh petugas survei yang telah ditetapkan instansi penyelenggara. (2) Ketentuan yang berlaku mengenai petugas sensus sebagaimana dimaksud dalam pasal 16 dan 17 berlaku juga untuk petugas survei statistik sektoral.

xxxiii

Pasal 30 (1) Penyelenggara survei statistik sektoral menetapkan responden atau obyek penelitian sebelum survei dilakukan. (2) Setiap orang yang telah bersedia menjadi responden tunduk pada ketentuan sebagaiman dimaksud dalam pasal 19. Paragraf 3 Pengolahan Hasil Pasal 31 (1) Instansi pemerintah yang menyelenggarakan statistik sektoral berwenang melakukan pengolahan hasil statistik sektoral yang diselenggarakannnya. (2) Pengolahan hasil statistik sektoral sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dapat dilakukan oleh instansi pemerintah bersama-sama dengan pihak lain. Pasal 32 Ketentuan tentang penyajian statistik dasar sebagaimana dimaksud dalam pasal 21 ayat (2) berlaku juga bagi penyelenggara statistik sektoral. Bagian Ketiga Statistik Khusus Paragraf 1 Penyelenggaraan Pasal 33 (1) Lembaga, organisasi, perorangan, dan atau unsur masyarakat lainnya dapat menyelenggarakan statistik khusus. (2) Penyelenggaraan statistik khusus dilakukan secara mandiri atau bersama-sama dengan pihak lain.

xxxiv

Pasal 34 (1) Penyelenggaraan kegiatan statistik khusus memperoleh data melalui kompilasi produk administrasi, dan cara lain sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. (2) Survei dan kompilasi produk administrasi sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dilaksanakan secara berkala atau sewaktu-waktu sesuai kebutuhan. (3) Wilayah survei statistik khusus meliputi sebagian atau seluruh wilayah Republik Indonesia.

Pasal 35 (1) Survei statistik khusus meliputi : a. survei yang hasilnya untuk dipublikasikan; b. survei untuk kebutuhan intern. (2) Hasil survei statistik khusus sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) turut mendukung pengembangan Sistem Statistik Nasional. Pasal 36 (1) Penyelenggaraan survei statistik khusus wajib memberikan sinopsis hasil survei yang diselenggarakannya kepada BPS. (2) Sinopsis hasil survei yang wajib diberitahukan, meliputi survei yang memenuhi kriteria : a. hasilnya dipublikasikan; b. menggunakan metode statistik; c. merupakan data primer; (3) Kewajiban memberitahukan sinopsis sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) tidak berlaku bagi survei yang digunakan untuk keperluan intern. (4) Sinopsis sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) memuat judul, wilayah kegiatan survei, obyek populasi, jumlah responden, waktu pelaksanaan, metode statistik, nama dan alamat penyelenggara, dan abstraksi. (5) Batas waktu dan tata cara penyampaian sinopsis sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) diatur lebih lanjut oleh Kepala BPS.

xxxv

Pasal 37 (1) Kewajiban memberitahukan sinopsis dibebankan kepada pihak yang mempunyai hak untuk menyebarluaskan hasil kegiatan statistik. (2) Pemberitahuan sinopsis dapat dikuasakan kepada penyelenggara kegiatan statistik di dalam negeri apabila pihak yang memiliki hak berada di luar negeri. (3) Penyampaian pemberitahuan sinopsis dapat dilakukan melalui pos, jaringan komunikasi, dan atau cara penyampaian lainnya yang dianggap mudah bagi penyelenggara kegiatan statistik. Pasal 38 (1) kompilasi produk administrasi statistik khusus dilaksanakan dengan memanfaatkan berbagai dokumen produk administrasi. (2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dilakukan dengan tetap memperhatikan hak atas kekayaan intelektual seseorang atau lembaga yang dilindungi peraturan perundang-undangan yang berlaku. Paragraf 2 Petugas dan Responden Pasal 39 (1) Pelaksanaan pencacahan survei statistik khusus dilakukan oleh petugas survei yang telah ditetapkan oleh penyelenggara. (2) Ketentuan yang berlaku mengenai petugas sensus sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16 dan 17 berlaku juga untuk petugas survei statistik khusus. Pasal 40 Penyelenggaraan survei statistik khusus menetapkan responden atau obyek penelitian sebelum survei dilakukan. Paragraf 3 Pengolahan Hasil

xxxvi

Pasal 41 (1) Penyelenggara statistik khusus berwenang melakukan pengolahan hasil survei dan kompilasi produk administrasi yang diselenggarakannnya. (2) Pengolahan hasil statistik sektoral sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dapat dilaksanakan secara mandiri atau bersama-sama dengan pihak lain. BAB III PENGUMUMAN, PENYEBARLUASAN, PEMANFAATAN, DAN PEMASYARAKATAN HASIL STATISTIK Pasal 42 (1) Pengumuman dan penyebarluasan hasil kegiatan statistik dilaksanakan oleh penyelenggara. (2) Dalam hal penyelenggaraan kegiatan statistik dilaksanakan secara bekerja sama, maka yang berwenang mengumumkan dan menyebarluaskan hasil kegiatan adalah kesepakatan masing-masing pihak. Pasal 43 (1) BPS berwenang mengumumkan dan menyebarluaskan hasil statistik dasar yang diselenggarakannnya kepada masyarakat, instansi pemerintah Pusat dan atau Daerah. (2) Hasil statistik dasar sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) meliputi sensus, hasil survei, dan hasil kompilasi produk administrasi. Pasal 44 (1) Pengumuman hasil statistik yang diselenggarakn olehh BPS dimuat dalam berita Resmi Statistik atau media lainnya. (2) Berita Resmi Statistik merupakan salah satu media penyebarluasan hasil statistik. (3) Pelaksanaan teknis pengumuman dan penyebarluasan hasil statistik sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dan (2) ditetapkan oleh kepala BPS. Pasal 45 (1) Hasil kegiatan statistik yang diselenggarakan oleh BPS, pemanfaatannya terbuka untuk umum.

xxxvii

(2) BPS mememberikan kesempatan yang sama kepada masyarakat untuk memperoleh hasil statistik yang diselenggarakannnya. (3) Masyarakat berhak memperoleh manfaat dari hasil statistik yang diselenggarakan oleh BPS. Pasal 46 (1) Penyelenggaraan statistik sektoral dan statistik khusus yang hasilnya untuk dipublikasikan, pemanfaatannya terbuka untuk umum. (2) Penyelenggara kegiatan statistik sektoral dan khusus memberikan kesempatan yang sama kepada masyarakat untuk memperoleh hasil statistik. (3) Kegiatan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dan ayat (2) dilaksanakan dengan tetap memperhatikan hak kekayaan intelektual seseorang atau lembaga yang dilindungi oleh peraturan perundang-undangan yang berlaku. Pasal 47 (1) Pemasyrakatan statistik dilakukan dalam rangka memberikan kesadaran responden, penyelenggara, dan pengguna statistik akan arti dan pentingnya statistik. (2) Pemasyarakatan statistik sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dilaksanakan BPS bekerja sama dengan instansi pemerintah dan masyarakat. (3) Pemasyarakatan statistik dilakukan dengan menyebarluaskan hasil kegiatan statistik sesuai dengan kebutuhan pengguna statistik. (4) Pemasyarakatan statistik dilakukan secara berkala dan atau sewaktu-waktu melalui berbagai media informasi, seminar, atau dialog.

BAB IV KOORDINASI DAN KERJASAMA Bagian Pertama Umum Pasal 48 Koordinasi dan kerjasama penyelenggaraan statistik meliputi hal-hal yang berkaitan dengan :

xxxviii

a. b.

Pelaksanaan kegiatan statistik; Pembakuan konsep, definisi, klasifikasi, dan ukuran-ukuran. Pasal 49

Koordinasi dan kerjasama penyelenggaraan statistik antara BPS, instansi pemerintah, dan masyarakat dilaksanakan atas dasar prinsip kemitraan dengan tetap mengantisipasi serta menerapkan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Bagian Kedua Pelaksanaan Kegiatan Statistik Pasal 50 (1) Koordinasi dan atau kerjasama penyelenggaraan statistik dilakukan dalam rangka membangun suatu rujukan informasi statistik nasional. (2) Koordinasi dan atau kerjasama pelaksanaan kegiatan statistik mencakup perencanaan, pengumpulan, pengolahan, penyajian, dan atau analisis statistik. Pasal 51 (1) Dalam hal kerjasama pelaksanaan kegiatan statistik sektoral antara pemerintah dengan lembaga swasta, instansi pemerintah bertindak sebagai penyelenggara utama. (2) Dalam hal koordinasi dan atau kerjasama dilakukan dengan pihak luar negeri maka pihak Indonesi harus bertindak sebagai penyelenggara utama. Pasal 52 Koordinasi dan atau kerjasama pelaksanaan kegiatan statistik antara instansi pemerintah dan BPS dapat dilakukan dalam hal : a. pelaksanaan kegiatan statistik sektoral yang jangkauan populasinya berskala nasional dan hanya dapat dilakukan dengan cara sensus. b. Pelaksanaan kegiatan statistik sektoral yang dapat dilakukan sendiri oleh instansi pemerintah.

xxxix

Pasal 53 (1) Penyelenggaraan statistik sektoral sebagaimana dimaksud dalam pasal 52 huruf a wajib dilaksanakan bersama-sama oleh BPS dan instansi pemerintah yang bersangkutan. (2) Tata cara pelaksanaan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) diatur oleh Kepala BPS dan pimpinan instansi pemerintah yang bersangkutan. Pasal 54 (1) Dalam hal penyelenggaraan kegiatan statistik sebagaimana dimaksud dalam pasal 52 huruf b dilakukan bekerjasama dengan BPS pelaksanaannya diatur oleh kepala BPS bersama-sama dengan pimpinan instansi yang bersangkutan. (2) Dalam hal penyelenggaraan kegiatan statistik sektoral tersebut dilaksanakan sendiri oleh instansi pemerintah yang bersangkutan berlaku ketentuan sebagaimana dimaksud dalam pasal 26. Bagian Ketiga Pembakuan Konsep, Definisi, Klasifikasi, dan Ukuran-ukuran Pasal 55 BPS, instansi pemerintah, dan masyarakat bekerjasama melakukan pembakuan konsep, definisi, klasifikasi, dan ukuran-ukuran untuk mewujudkan dan mengembangkan Sistem Statistik Nasional. Pasal 56 (1) Dalam rangka mewujudkan kerjasama pembakuan sebagaimana dimaksud dalam pasal 55, BPS bertindak aktif memprakarsai kerjasama dengan instansi pemerintah dan masyarakat. (2) Dalam melaksanakan pembakuan konsep, definisi, klasifikasi, dan ukuran-ukuran, Kepala BPS memperoleh saran dan pertimbangan dari Forum Masyarakat Statistik. Pasal 57 (1) Hasil kerjasama pembakuan konsep, definisi, klasifikasi, dan ukuran-ukuran, sebagaimana dimaksud dalam pasal 55, selanjutnya disusun oleh BPS.

xl

(2) Konsep, definisi, klasifikasi, dan ukuran-ukuran yang disusun oleh BPS sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) menjadi acuan utama penyelenggaraan statistik di Indonesia. BAB V PEMBINAAN Pasal 58 (1) BPS melakukan pembinaan statistik. (2) Dalam melakukan pembinaan statistik, BPS dapat bekerja sama dengan instansi pemerintah, perguruan tinggi, lembaga swasta, dan atau masyarakat lainnya. Pasal 59 (1) Pembinaan statistik ditujukan untuk lebih : a. meningkatkan kontribusi dan apresiaisi masyarakat terhadap statistik; b. membangun satu pusat rujukan informasi statistik nasional; c. mengembangkan Sistem Statistik Nasional; d. mendukung pembangunan nasional. (2) Sasaran pembinaan statistik mencakup : a. penyelenggara kegiatan statistik; b. respoden; c. pengguna statistik. Pasal 60 Upaya pembinaan statistik meliputi : a. peningkatan kemampuan sumber daya manusia dalam penyelenggaraan statistik; b. pengembangan statistik sebagai ilmu; c. peningkatan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi yang dapat mendukung penyelenggaraan statistik; d. perwujudan kondisi yang mendukung terbentuknya pembakuan dan pengembangan konsep, definisi, klasifikasi, dan ukuran-ukuran dalam kerangka semangat kerjasama dengan para penyelenggara kegiatan statistik lainnya. e. Pengembangan sistem informasi statistik; f. Peningkatan penyebarluasan informasi statistik; g. Peningkatan kemampuan penggunaan dan pemanfaatan hasil statistik untuk mendukung pembangunan nasional;

xli

h.

Peningkatan kesadaran masyrakat akan arti dan kegunaan statistik.

Pasal 61 Meningkatkan kemampuan sumber daya manusia dalam penyelenggaraan statistik dilaksanakan melalui : a. pendidikan formal; b. pelatihan; c. seminar, lokakarya, dan pertemuan ilmiah statistik; d. peningkatan kerjasama pendidikan dan pelatihan statistik antar instansi pemerintah dan atau swasta. Pasal 62 Pengembangan statistik sebagai ilmu dilaksanakan melalui : a. penelitian dan pengembangan; b. pengadaan dan penyebaran metode ilmiah statistik; c. peningkatan pengembangan profesi; d. peningkatan penerapan ilmu statistik melalui pelatihan, seminar, lokakarya, dan atau pertemuan ilmiah lainnya; e. pengadaan bahan rujukan tentang ilmu statistik; f. peningkatan kerjasama pengembangan statistik sebagai ilmu antar instansi pemerintah dan atau swasta. Pasal 63 Peningkatan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi yang dapat mendukung penyelenggaraan statistik dilaksanakan melalui : a. penerapan dan pengembangan jaringan informasi statistik; b. penerapan dan pengembangan perangkat keras dan perangkat lunak komputer; c. penerapan dan pengembangan penginderaan jarak jauh; d. peningkatan kerjasama pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi mendukung kegiatan statistik.

xlii

Pasal 64 Perwujudan kondisi yang mendukung terbentuknya pembakuan dan pengembangan, konsep, definisi, klasifikasi, dan ukuran-ukuran dalam semangat kerjasama dengan para penyelenggara kegiatan statistik lainnya dilaksanakan melalui : a. pengkajian, evaluasi, dan penerapan konsep, definisi, klasifikasi, dan ukuranukuran; b. pembakuan dan penyebarluasan konsep, definisi, klasifikasi, dan ukuran-ukuran yang dibakukan; c. peningkatan kerjasama pengembangan dan penerapan konsep, definisi, klasifikasi, dan ukuran-ukuran yang dibakukan antar instansi pemerintah atau swasta. Pasal 65 Pengembangan sistem informasi statistik dilaksanakan melalui : a. peningkatan keterpaduan penyusunan jaringan sistem informasi statistik; b. peningkatan komunikasi sistem informasi statistik antar penyelenggara statistik; c. peningkatan hubungan sistem jaringan antar penyelenggara kegiatan statistik; d. peningkatan kerjasama pengembangan jaringan sistem informasi statistik. Pasal 66 Peningkatan penyebarluasan informasi statistik dilaksanakan melalui : a. peningkatan mutu dan frekuensi penyebarluasan informasi statistik melalui berbagai media cetak dan elektronik; b. penganekaragaman bentuk dan cara penyajian data sesuai dengan penggolongan pengguna statistik; c. peningkatan kemudahan dalam memperoleh data hasil kegiatan statistik; d. peningkatan kerjasama penyebarluasan informasi hasil kegiatan statistik antar instansi pemerintah dan atau swasta. Pasal 67 Peningkatan kemampuan penggunaan dan pemanfaatan hasil statistik untuk mendukung pembangunan nasional dilaksanakan melalui : a. peningkatan penyuluhan tentang pemanfaatan hasil statistik secara berkala; b. peningkatan penyebarluasan hasil statistik secara menyeluruh atau bertahap; c. peningkatan kerjasama penerangan dan pemasyarakatan kegiatan statistik antar instansi pemerintah dan atau swasta.

xliii

BAB VI PEMBIAYAAN Pasal 68 (1) Pembiayaan penyelenggaraan statistik dasar, dibebankan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara dan sumber lain yang sah. (2) Dalam rangka memenuhi kebutuhan data statistik dasar untuk keperluan Pemerintah Daerah, pembiayaannya dibebankan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah yang bersangkutan. (3) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dan (2), berlaku juga untuk pembinaan statistik.

BAB VII KETENTUAN PERALIHAN Pasal 69 Semua ketentuan peraturan pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 1979 tentang Pelaksanaan Sensus Penduduk, Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 1983 tentang Sensus Pertanian, Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 1985 tentang Sensus Ekonomi, dan Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 1992 tentang Organisasi Biro Pusat Statistik dinyatakan tetap berlaku sepanjang tidak bertentangan dengan atau diganti dengan ketentuan baru berdasarkan Peraturan Pemerintah ini. BAB VIII KETENTUAN PENUTUP Pasal 70 Dengan ditetapkan Peraturan Pemerintah ini maka : a. Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 1979 tentang Pelaksanaan Sensus Penduduk; b. Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 1983 tentang Sensus Pertanian; c. Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 1985 tentang Sensus Ekonomi; d. Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 1992 tentang Organisasi Biro Pusat Statitik; dinyatakan tidak berlaku.

xliv

Pasal 71 Peraturan pemerintah ini berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Pemerintah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Negara Republik Indonesia. Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 26 Mei 1999 PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA ttd BACHARUDDIN JUSUF HABIBIE Diundangkan di Jakarta Pada tanggal 26 Mei 1999 MENTERI NEGARA SEKRETARIS NEGARA REPUBLIK INDONESIA ttd PROF. DR. H. MULADI, S.H.

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1999 NOMOR 96 Salinan sesuai dengan aslinya SEKRETARIAT KABINET RI Kepala Biro Peraturan Perundang-undangan II Plt. ttd Edy Sudibyo Salinan sesuai dengan aslinya BADAN PUSAT STATISTIK Kepala Biro Perencanaan,

ttd Pietojo, MSA

xlv

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 86 TAHUN 1998 TENTANG BADAN PUSAT STATISTIK PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA Menimbang : a. bahwa statistik mempunyai peran yang penting bagi perencanaan, pelaksanaan, pemantauan dan evaluasi penyelenggaraan berbagai kegiatan; b. bahwa dalam rangka penyelenggaraan statistik, Undangundang Nomor 16 Tahun 1997 tentang Statistik mengamanatkan untuk membentuk Badan Pemerintah yang menyelenggarakan statistik dasar serta melaksanakan koordinasi dan pembinaan penyelenggaraan statistik; c. bahwa sehubungan dengan hal tersebut di atas dipandang perlu untuk menetapkan Keputusan Presiden tentang Badan Pusat Statistik; Mengingat : 1. Pasal 4 ayat (1) Undang-Undang Dasar 1945 2. Undang-undang Nomor 16 Tahun 1997 tentang Statistik (Lembaran Negara Tahun 1997 Nomor 39, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3683); MEMUTUSKAN

Menetapkan : KEPUTUSAN PRESIDEN TENTANG BADAN PUSAT STATISTIK


BAB I KEDUDUKAN, TUGAS, DAN FUNGSI Pasal 1 (1) Badan Pusat Statistik yang selanjutnya dalam Keputusan Presiden ini disingkat BPS adalah Lembaga Non Departemen yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Presiden. (2) BPS dipimpin oleh seorang Kepala Pasal 2 BPS juga mempunyai tugas membantu Presiden dalam menyelenggarakan statistik dasar, melaksanakan koordinasi dan kerjasama, serta mengembangkan dan membina statistik sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku. Pasal 3 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam pasal 2, BPS menyelenggarakan fungsi : a. perumusan kebijakan nasional di bidang statistik; b. penyusunan rencana dan program nasional di bidang statistik; c. penyelenggaraan statistik dasar; d. koordinasi dan kerjasama statistik dengan instansi pemerintah, lembaga, organisasi, perseorangan dan/atau unsur masyarakat lainnya baik di dalam maupun di luar wilayah Indonesia; e. penyusunan dan pengembangan pembakuan konsep, definisi, klasifikasi, dan ukuran-ukuran, serta pengembangan ilmu dan teknologi yang mendukung penyelenggaraan statistik; f. pelayanan data dan informasi serta hasil statistik kepada pemerintah dan masyarakat secara berkala dan sewaktu-waktu baik dari hasil penyelenggaraan sendiri maupun hasil kompilasi produk administrasi dan cara lainnya. g. Penyebarluasan statistik melalui berbagai cara baik langsung maupun tidak langsung serta pelaksanaan upaya peningkatan sadar statistik masyarakat; h. Pembinaan penyelenggaran statistik responden, dan pengguna statistik;

xlv

i. j. k.

Pembinaan sumber daya manusia di lingkungan BPS; Pembinaan, pengendalian, dan pengawasan administrasi di lingkungan BPS; Tugas lain yang diberikan presiden;

BAB II ORGANISASI Bagian Pertama Susunan Organisasi Pasal 4 Susunan organisasi BPS terdiri dari : a. Kepala; b. Wakil Kepala; c. Deputi Administrasi; d. Deputi Perencanaan dan Analisis Statistik; e. Deputi Statistik Produksi dan Kependudukan; f. Deputi Statistik Produksi dan Neraca Wilayah; g. Perwakilan BPS di Daerah; h. Unit Pelaksana Teknis. Bagian Kedua Kepala Pasal 5 (1) Kepala BPS berkedudukan dan bertanggung jawab langsung kepada Presiden. (2) Kepala BPS bertugas memimpin BPS sesuai dengan tugas dan fungsi BPS yang telah digariskan serta membina aparatur BPS agar berdaya guna dan berhasil guna. Bagian Ketiga Wakil Kepala

xlvi

Pasal 6 (1) Wakil Kepala BPS berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Kepala BPS. (2) Wakil Kepala BPS bertugas : a. membantu Kepala BPS dalam membina dan mengembangkan administrasi BPS agar berdaya guna dan berhasil guna; b. membantu Kepala BPS dalam mengkoordinasikan pelaksanaan tugas unit kerja di lingkungan BPS baik di Pusat maupun Daerah; c. mewakili Kepala BPS dalam hal Kepala BPS berhalangan; d. melaksanakan tugas lain yang ditetapkan oleh Kepala BPS. Bagian keempat Deputi Administrasi Pasal 7 Deputi Administrasi adalah unsur pembantu pimpinan, yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Kepala BPS. Pasal 8 Deputi Administrasi mempunyai tugas membantu Kepala BPS dalam melaksanakan pembinaan, pengelolaan dan pelayanan administrasi umum dalam bidang ketatausahaan, keuangan, kerumahtanggaaan, kepegawaian, hukum, organisasi dan tata laksana, perlengkapan dan perbekalan, serta pengendalaian pelaksanaan program di lingkungan BPS. Pasal 9 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8, Deputi Administrasi menyelenggarakan fungsi : a. perumusan kebijakan di bidang pelayanan administrasi di lingkungan BPS; b. pembinaan, pengelolaan dan pelayanan administrasi di bidang ketatausahaan, keuangan, kerumahtanggaaan, kepegawaian, hukum, organisasi dan tata laksana; c. penyebarluasan informasi kegiatan statistik; d. pengelolaan perlengkapan dan perbekalan; e. pengendalian, pembinaan dan pengelolaan keuangan dan manajemen BPS; f. tugas lain yang ditetapkan oleh Kepala BPS.

xlvii

Bagian Kelima Deputi Perencanaan dan Analisis Statistik Pasal 10 Deputi Perencanaan dan Analisis Statistik adalah unsur pelaksana sebagian tugas dan fungsi BPS, yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Kepala BPS Pasal 11 Deputi Perencanaan dan Analisis Statistik mempunyai tugas membantu Kepala BPS dalam melaksanakan perencanaan dan evaluasi statistik, pembinaan dan pengembangan metodologi, penyajian dan pelayanan data, analisis statistik, serta pemanfaatan sistem informasi statistik. Pasal 12 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11, Deputi Perencanaan dan Analisis Statistik menyelenggarakan fungsi : a. perumusan kebijakan di bidang Perencanaan dan Analisis Statistik; b. penyusunan rencana dan evaluasi program kegiatan statistik serta penyusunan dan pengembangan metodologi statistik serta pelaksanaan sensus, survei, kompilasi produk administrasi, dan cara lain; c. pembinaan dan penyusunan sistem informasi statistik, diseminasi, penyebarluasan, penyajian, dan pelayanan statistik; d. pembinaan analisis dan pengembangan statistik; e. tugas lain yang ditetapkan oleh Kepala BPS. Bagian Keenam Deputi Statistik Produksi dan Kependudukan Pasal 13 Deputi Statistik Produksi dan kependudukan adalah unsur pelaksana sebagian tugas dan fungsi BPS, yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Kepala BPS.

xlviii

Pasal 14 Deputi Statistik Produksi dan Kependudukan mempunyai tugas membantu Kepala BPS dalam melaksanakan penyelenggaraan, koordinasi dan kerjasama, serta pembinaan statistik pertanian, industri, pertambangan, energi, konstruksi, demografi, ketenagakerjaan dan kesejahteraan rakyat. Pasal 15 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam pasal 14, Deputi Statistik Produksi dan Kependudukan menyelenggarakan fungsi : a. perumusan kebijakan di bidang statistik produksi dan kependudukan; b. penyelenggaraan, koordinasi dan kerjasama, serta pembinaan statistik pertanian, industri, pertambangan, energi, konstruksi, demografi, ketenagakerjaan dan kesejahteraan rakyat; c. peningkatan mutu data statistik pertanian, industri, pertambangan, energi, konstruksi, demografi, ketenagakerjaan, dan kesejahteraan rakyat; d. penyerasian, pemeliharaan sistem, dan peningkatan kecermatan data statistik pertanian, industri, pertambangan, energi, konstruksi, demografi, ketenagakerjaan, dan kesejahteraan rakyat; e. tugas lain yang ditetapkan oleh kepala BPS. Bagian Ketujuh Deputi Statistik Distribusi dan Neraca Nasional Pasal 16 Deputi Statisik Distribusi dan Neraca Nasional adalah unsur pelaksana sebagian tugas dan fungsi BPS, yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Kepala BPS. Pasal 17 Deputi Statisik Distribusi dan Neraca Nasional mempunyai tugas membantu Kepala BPS dalam melaksanakan penyelenggaraan, koordinasi dan kerjasama, serta pembinaan statistik harga, keuangan, perdagangan dan jasa, neraca produksi, serta neraca konsumsi dan akumulasi.

xlix

Pasal 18 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam pasal 17, Deputi Statistik Distribusi dan Neraca Nasional menyelenggarakan fungsi : a. perumusan kebijakan di bidang statistik distribusi dan neraca nasional; b. penyelenggaraan, koordinasi dan kerjasama, serta pembinaan statistik statistik harga, keuangan, perdagangan dan jasa, neraca produksi, serta neraca konsumsi dan akumulasi; c. peningkatan mutu data statistik statistik harga, keuangan, perdagangan dan jasa, neraca produksi, serta neraca konsumsi dan akumulasi; d. penyerasian, pemeliharaan sistem, dan peningkatan kecermatan data statistik statistik harga, keuangan, perdagangan dan jasa, neraca produksi, serta neraca konsumsi dan akumulasi; e. tugas lain yang ditetapkan oleh kepala BPS. Bagian Kedelapan Perwakilan BPS di Daerah Pasal 19 (1) BPS Propinsi adalah instansi vertikal BPS yang berada di ibukota Propinsi. (2) Dalam rangka pelaksanaan tugas dan fungsi BPS Propinsi, pada tingkat kabupaten/kotamadya dapat dibentuk BPS Kabupaten/Kotamadya. (3) Pembentukan BPS Propinsi dan BPS Kabupaten/Kotamadya ditetapkan dengan Keputusan Kepala BPS setelah mendapat persetujuan tertulis dari Menteri Negara Koordinator Pengawasan Pembangunan dan Pendayagunaan Aparatur Negara.

Pasal 20 (1) Dalam rangka pelaksanaan operasional statistik di lapangan, pada tingkat kecamatan dapat diangkat seorang atau lebih petugas statistik sebagai Mantri Statistik. (2) Pelaksanaan ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), diatur lebih lanjut oleh Kepala BPS. Bagian Kesembilan Unit Pelaksana Teknis

Pasal 21 (1) Dalam rangka menunjang pelaksanaan tugas dan fungsi BPS, di lingkungan BPS dapat dibentuk Unit Pelaksana Teknis yang selanjutnya disebut UPT. (2) UPT merupakan unit teknis yang melaksanakan tugas dan fungsi tertentu dalam rangka menunjang pelaksanaan tugas dan fungsi BPS. Pasal 22 Pembentukan UPT di lingkungan BPS dilaksanakan dan ditetapkan oleh Kepala BPS setelah terlebih dahulu mendapat persetujuan tertulis dari Menteri Negara Koordinator Bidang Pengawasan Pembangunan dan Pendayagunaan Aparatur Negara. BAB III TATA KERJA Pasal 23 (1) Semua unsur di lingkungan BPS dalam melaksanakan tugasnya menerapkan prinsip koordinasi, integrasi, dan sinkronisasi baik dalam lingkungan BPS sendiri maupun dalam hubungan antar instansi lainnya untuk kesatuan gerak sesuai tugas dan fungsinya. (2) Setiap pimpinan satuan organisasi wajib mengawasi bawahannya masing-masing dan bila terjadi penyimpangan diwajibkan mengambil langkah-langkah yang diperlukan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. BAB IV PENGANGKATAN DAN PEMBERHENTIAN Pasal 24 (1) Kepala dan Wakil Kepala adalah jabatan eselon 1a. (2) Deputi adalah jabatan eselon 1b. Pasal 25 (1) Kepala BPS diangkat dan diberhentikan oleh Presiden. (2) Wakil Kepala BPS diangkat dan diberhentikan oleh Presiden atas usul Kepala BPS. (3) Deputi diangkat dan diberhentikan oleh Presiden atas usul Kepala BPS.

li

(4) Pejabat eselon II ke bawah diangkat dan diberhentikan oleh Kepala BPS. BAB V PEMBIAYAAN Pasal 26 (1) Segala pembiayaan dalam rangka pelaksanaan tugas dan fungsi BPS dibebankan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara. (2) Dalam rangka memenuhi kebutuhan data statistik regional bagi pemerintah daerah, penyediaan dana dan fasilitasnya dibebankan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah setempat. (3) BPS dapat menerima dana dari pihak lain dalam rangka kerjasama yang dapat dipergunakan untuk mengembangkan pelaksanaan tugas dan fungsi BPS, yang tata cara penerimaan dan pengeluarannya dilakukan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. BAB VI FORUM MASYARAKAT STATISTIK Pasal 27 Dalam rangka penyelenggaraan statistik Kepala BPS membentuk Forum Masyarakat Statistik. Pasal 28 (1) Forum Masyarakat Statistik bersifat non struktural dan independen yang anggotanya terdiri atas unsur pemerintah, pakar, praktisi, dan tokoh masyarakat. (2) Forum Masyarakat Statistik bertugas memberi saran dan pertimbangan kepada Kepala BPS dalam bidang statistik. (3) Ketentuan lebih lanjut mengenai tugas, susunan organisasi dan tata kerja Firum Masyarakat Statistik diatur oleh Kepala BPS.

BAB VII KETENTUAN PENUTUP

lii

Pasal 29 Rincian tugas, fungsi, susunan organisasi, dan tata kerja satuan organisasi di lingkungan BPS ditetapkan oleh Kepala BPS setelah terlebih dahulu mendapat persetujuan tertulis dari Menteri Negara Koordinator Bidang Pengawasan Pendayagunaan Aparatur Negara. Pasal 30 Semua peraturan pelaksanaan Keputusan Presiden Nomor 6 Tahun 1992 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Susunan Organisasi, dan Tata Kerja Biro Pusat Statistik dinyatakan tetap berlaku sepanjang tidak bertentangan atau diganti dengan yang berdasarkan Keputusan Presiden ini. Pasal 31 Pada saat mulai berlakunya Keputusan Presiden ini, maka Keputusan Presiden Nomor 6 Tahun 1992 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Susunan Organisasi, dan Tata Kerja Biro Pusat Statistik dinyatakan tidak berlaku. Pasal 32 Keputusan Presiden ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

liii

Ditetapkan di Jakarta Pada tanggal 17 Juni 1998 PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA ttd BACHARUDDIN JUSUF HABIBIE Salinan sesuai dengan aslinya SEKRETARIAT KABINET RI Kepala Biro Hukum Dan Perundang-undangan ttd Lambock V. Nahattands

Salinan sesuai dengan aslinya Kepala Biro Kepegawaian Dan Organisasi, BPS

Pietojo, MSA NIP. 340003653

liv

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 1997 TENTANG STATISTIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa statistik penting artinya bagi perencanaan, pelaksanaan, pemantauan, dan evaluasi penyelenggaraan berbagai kegiatan di segenap aspek kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara dalam pembangunan Nasional sebagai pengamalan Pancasila, untuk memajukan kesejahteraan rakyat dalam rangka mencapai cita-cita bangsa sebagaimana tercantum dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945; b. bahwa dengan memperhatikan pentingnya peranan statistik tersebut, diperlukan langkah-langkah untuk mengatur penyelenggaraan statistik nasional terpadu dalam rangka mewujudkan sistem statistik nasional yang andal, efektif, dan efesien; c. bahwa Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1960 tentang Sensus dan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1960 tentang Statistik pada saat ini tidak sesuai lagi dengan perkembangan keadaan, tuntutan masyarakat, dan kebutuhan pembangunan nasional; d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, b, dan c di atas, dipandang perlu membentuk UndangUndang tentang Statistik yang baru; Mengingat : Pasal 5 ayat (1) dan pasal 20 ayat (1) Undang-Undang Dasar 1945; Dengan Persetujuan DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

MEMUTUSKAN : Menetapkan : UNDANG-UNDANG TENTANG STATISTIK

BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Undang-Undang ini yang dimaksud dengan : 1. Statistik adalah data yang diperoleh dengan cara pengumpulan, pengolahan, penyajian, dan analisis serta sebagai sistem yang mengatur keterkaitan antar unsur dalam penyelengaraan statistik. Data adalah informasi yang berupa angka tentang karakteristik (ciri-ciri khusus) suatu populasi. Sistem Statistik Nasional adalah suatu tatanan yang terdiri atas unsur-unsur yang secara teratur saling berkaitan, sehingga membentuk totalitas dalam penyelenggaraan statistik. Kegiatan statistik adalah tindakan yang meliputi upaya penyediaan dan penyebarluasan data, upaya pengembangan ilmu statistik, dan upaya yang mengarah pada berkembangnya Sistem Statistik Nasional. Statistik dasar adalah statistik yang pemanfaatannya ditujukan untuk keperluan yang bersifat luas, baik bagi pemerintah maupun masyarakat, yang memiliki ciriciri lintas sektoral, berskala nasional, makro dan yang penyelenggaraanya menjadi tanggung jawab Badan. Statistik sektoral adalah statistik yang pemanfaatannya ditujukan untuk memenuhi kebutuhan instansi tertentu dalam rangka penyelenggaraan tugas-tugas pemerintahan dan pembangunan yang merupakan tugas pokok instansi yang bersangkutan.

2.

3.

4.

5.

6.

lv

7.

Statistik khusus adalah statistik yang pemanfaatannya ditujukan untuk memenuhi kebutuhan spesifik dunia usaha, pendidikan, sosial budaya, dan kepentingan lain dalam kehidupan masyarakat, yang penyelenggaraannya dilakukan oleh lembaga, organisasi, perorangan, dan atau unsur masyarakat lainnya. Sensus adalah cara pengumpulan data yang dilakukan melalui pencacahan semua unit populasi di seluruh wilayah Republik Indonesia untuk memperoleh karakteristik suatu populasi pada saat tertentu. Survei adalah cara pengumpulan data yang dilakukan melalui pencacahan sampel untuk memperkirakan suatu populasi pada saat tertentu.

8.

9.

10. Kompilasi produk administrasi adalah cara pengumpulan, pengolahan, penyajian, dan analisis data yang didasarkan pada catatan administrasi yang ada pada pemerintah dan atau masyarakat. 11. Badan adalah Badan Pusat Statistik. 12. Populasi adalah keseluruhan unit yang menjadi objek kegiatan statistik baik yang berupa instansi pemerintah, lembaga organisasi, orang, benda maupun objek lainnya. 13. Sampel adalah sebagian unit populasi yang menjadi objek penelitian untuk memperkirakan karakteristik suatu populasi. 14. Sinopsis adalah suatu ikhtisar penyelenggaraan statistik 15. Penyelenggara kegiatan statistik adalah instansi pemerintah, lembaga, organisasi, perorangan, dan atau unsur masyarakat lainnya. 16. Petugas statistik adalah orang yang diberi tugas oleh penyelengara kegiatan statistik untuk melaksanakan pengumpulan data, baik melalui wawancara, pengukuran, maupun cara lain terhadap objek kegiatan statistik. 17. Responden adalah instansi pemerintah, lembaga, organisasi, orang dan atau unsur masyarakat lainnya ditentukan sebagai objek kegiatan statistik. BAB II ASAS, ARAH, DAN TUJUAN

lvi

Pasal 2 Selain berlandaskan asas-asas pembangunan nasional, Undang-Undang ini juga berasaskan : a. Keterpaduan; b. Keakuratan; dan c. Kemutakhiran Pasal 3 Kegiatan Statistik diarahkan untuk : a. mendukung pembangunan nasional; b. mengembangkan statistik nasional yang andal, efektif, dan efesien; c. meningkatkan kesadaran masyarakat akan arti dan kegunaan statistik; dan d. mendukung pengembangan ilmu pengetahuan dan teknoogi. Pasal 4 Kegiatan statistik bertujuan untuk menyediakan data statistik yang lengkap, akurat, dan mutakhir dalam rangka mewujudkan Sistem Statistik Nasional yang andal, efektif, dan efesien guna mendukung pembangunan nasional.

BAB III JENIS STATISTIK DAN CARA PENGUMPULAN DATA Bagian Pertama Jenis Statistik Pasal 5 Berdasarkan tujuan pemanfaatannya, jenis statistik terdiri atas : a. Statistik dasar; b. Statistik sektoral; c. Statistik khusus;

lvii

Pasal 6 (1) Statistik dasar dan statistik sektoral terbuka pemanfaatannya untuk umum, kecuali ditentukan lain oleh peraturan perundang-undangan yang berlaku (2) Setiap orang memiliki kesempatan yang sama untuk mengetahui dan memanfaatkan statistik khusus dengan tetap memperhatikan hak seseorang atau lembaga yang dilindungi undang-undang.

Bagian Kedua Cara Pengumpulan Data Pasal 7 Statistik diselenggarakan melalui pengumpulan data yang dilakukan dengan cara : a. sensus; b. survei; c. kompilasi produk administrasi; dan d. cara lain sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Pasal 8 (1) Sensus sebagaimana dimaksud dalam pasal 7 huruf a diselenggarkan sekurangkurangnya sekali dalam 10 (sepuluh) tahun oleh Badan, yang meliputi : a. sensus penduduk; b. sensus pertanian; dan c. sensus ekonomi. (2) Penetapan tahun penyelenggaraan dan perubahan jenis sensus sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), diatur lebih lanjut dengan Peraturan Pemerintah. Pasal 9 (1) Survei sebagaiman dimaksud dalam pasal 7 huruf b diselenggarakan secara berkala dan sewaktu-waktu untuk memperoleh data yang rinci. (2) Survei antarsensus dilakukan pada pertengahan 2 (dua) sensus sejenis untuk menjembatani 2 (dua) sensus tersebut.

lviii

Pasal 10 (1) Kompilasi produk administrasi sebagaimana dimaksud dalam pasal 7 huruf c dilaksanakan dengan memanfaatkan berbagai dokumen produk administrasi. (2) Hasil kompilasi produk administrasi milik instansi pemerintah terbuka pemanfaatannya untuk umum, kecuali ditentukan lain oleh peraturan perundangundangan yang berlaku. (3) Setiap orang mempunyai kesempatan yang sama untuk mengetahui dan memanfaatkan hasil kompilasi produk administrasi milik lembaga, organisasi, perorangan, dan atau unsur masyarakat lainnya dengan tetap memperhatikan hak seseorang atau lembaga yang dilindungi undang-undang. BAB IV PENYELENGGARAN STATISTIK Bagian Pertama Statistik Dasar Pasal 11 (1) Statistik Dasar diselenggarakan oleh Badan

(2) Dalam menyelenggarakan statistik dasar sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), Badan memperoleh data dengan cara : a. sensus; b. survei; c. kompilasi produk administrasi; dan d. cara lain sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Bagian Kedua Statistik Sektoral Pasal 12

lix

(1) Statistik sektoral diselenggarakan oleh instansi pemerintah sesuai lingkup tugas dan fungsinya, secara mandiri atau bersama dengan Badan. (2) Dalam menyelenggarakan ststistik sektoral, instansi pemerintah memperoleh data dengan cara: a. Survei; b. Kompilasi produk administrasi; dan c. Cara lain sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. (3) Statistik Sektoral harus diselenggarakan bersama dengan Badan apabila statistik tersebut hanya dapat diperoleh dengan cara sensus dan dengan jangkauan populasi berskala nasional. (4) Hasil Statistik Sektoral yang diselenggarakan sendiri oleh instansi pemerintah wajib diserahkan kepada Badan.

Bagian Ketiga Statistik Khusus Pasal 13 (1) Statistik diselenggarakan oleh masyarakat baik lembaga, organisasi, perorangan, maupun unsur masyarakat lainnya secara mandiri atau bersama dengan Badan. (2) Dalam menyelenggarakan statistik khusus sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), masyarakat memperoleh data dengan cara : a. survei; b. kompilasi produk administrasi; c. cara lain sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Pasal 14 (1) Dalam rangka pembangunan Sistem Statistik Nasional, masyarakat sebagaimana dimaksud dalam pasal 13 ayat (1) wajib memberitahukan sinopsis kegiatan statistik yang telah selesai diselenggarakan kepada Badan. (2) Sinopsis sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) memuat : a. Judul; b. Wilayah kegiatan statistik; c. Objek populasi;

lx

d. e. f. g. h.

Jumlah responden; Waktu pelaksanaan; Metode statistik; Nama dan alamat penyelenggara; Abstrak.

(3) Penyampaian pemberitahuan sinopsis dapat dilakukan melalui pos, jaringan komunikasi data, atau cara penyampaian lainnya yang dianggap mudah bagi penyelenggara kegiatan statistik. (4) Kewajiban memberitahukan sinopsis sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), tidak berlaku bagi statistik yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan intern.

BAB V PENGUMUMAN DAN PENYEBARLUASAN Pasal 15 (1) Badan berwenang mengumumkan hasil statistik yang diselenggarakannya. (2) Pengumuman hasil statistk dimuat dalam berita resmi statistik Pasal 16 Badan menyebarluaskan hasil statistik yang diselenggarakannya.

BAB VI KOORDINASI DAN KERJASAMA Pasal 17 (1) Koordinasi dan kerjasama penyelenggaraan statistik dilakukan oleh Badan dengan instansi pemerintah dan masyarakat, di tingkat pusat dan daerah.

lxi

(2) Dalam rangka mewujudkan dan mengembangkan Sistem Statistik Nasional, Badan bekerja sama dengan instansi pemerintah dan masyarakat untuk membangun pembakuan konsep, definisi, klasifikasi, dan ukuran-ukuran. (3) Koordinasi dan kerjasama sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dilaksanakan atas dasar kemitraan dan dengan tetap mengantisipasi serta menerapkan perkenbangan ilmu pengetahuan dan teknologi (4) Ketentuan mengenai tata cara dan lingkup koordinasi dan kerjasama penyelenggaraan statistik antara Badan, instansi pemerintah, dan masyarakat diatur lebih lanjut dengan keputusan presiiden. Pasal 18 (1) Kerja sama penyelenggaraan statistik dapat juga oleh Badan, instansi pemerintah, dan atau masyarakat dengan lembaga internasional, negara asing, atau lembaga swasta asing sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. (2) Kerja sama penyelenggaraan statistik sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) didasarkan pada prinsip bahwa penyelenggara utama adalah Badan, instansi pemerintah, atau masyarakat Indonesia

BAB VII HAK DAN KEWAJIBAN Bagian Pertama Penyelenggara Kegiatan Statistik Pasal 19 Penyelenggara kegiatan statistik berhak memperoleh keterangan dari responden mengenai karakteristik setiap unit populasi yang menjadi objek. Pasal 20 Penyelenggara kegiatan statistik wajib memberikan kesempatan yang sama kepada masyarakat untuk mengetahui dan memperoleh manfaat dari statistik yang tersedia, sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

lxii

Pasal 21 Penyelenggara kegiatan statistik wajib menjamin kerahasiaan keterangan yang diperoleh dari responden. Bagian Kedua Petugas Statistik Pasal 22 Setiap petugas statistik Badan berhak memasuki wilayah kerja yang telah ditentukan untuk memperoleh keterangan yang diperlukan. Pasal 23 Setiap petugas statistik wajib menyampaikan hasil pelaksanaan statistik sebagaimana adanya. Pasal 24 Ketentuan mengenai jaminan kerahasiaan keterangan sebagaimana dimaksud dalam pasal 21 berlaku juga bagi petugas statistik. Pasal 25 Setiap petugas statistik harus memperlihatkan surat tugas dan atau tanda pengenal, serta wajib memperlihatkan nilai-nilai agama, adat istiadat setempat, tata krama, dan ketertiban umum. Bagian Ketiga Responden Pasal 26 (1) Setiap orang berhak menolak untuk dijadikan responden, kecuali dalam penyelenggaraan statistik dasar oleh Badan. (2) Setiap responden berhak menolak petugas statistik yang tidak dapat memenuhi ketentuan sebagaimana dimaksud dalam pasal 25.

lxiii

Pasal 27 Setiap responden wajib memberitahukan keterangan yang diperlukan dalam penyelenggaraan statistik dasar oleh Badan. BAB VIII KELEMBAGAAN Pasal 28 (1) Pemerintah membentuk Badan yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada presiden (2) Badan mempunyai perwakilan wilayah daerah yang merupakan instansi vertikal. (3) Ketentuan mengenai tugas, fungsi, susunan organisasi, dan tata kerja Badan, sebagaimanan dimaksud dalam ayat (1) dan ayat (2), diatur lebih lanjut dengan Keputusan Presiden. Pasal 29 (1) Pemerintah membentuk Forum Masyarakat Statistik yang bertugas memberikan saran dan pertimbangan di bidang statistik kepada Badan. (2) Forum sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) bersifat nonstruktural dan independen, yang anggotanya terdiri atas unsur pemerintah, pakar, praktisi, dan tokoh masyarakat. Pasal 30 (1) Instansi pemerintah dapat membentuk satuan organisasi di lingkungannya untuk melaksanakan statistik sektoral. (2) Ketentuan mengenai tugas, fungsi, susunan organisasi, dan tata kerja satuan organisasi sebagaimanan dimaksud dalam ayat (1) diatur oleh instansi yang bersangkutan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. (3) Dalam menyelenggarakan statistik sektoral, satuan organisasi sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) harus mengadakan koordinasi dengan Badan untuk

lxiv

menerapkan konsep, definisi, klasifikasi, dan ukuran-ukuran yang telah dibakukan dalam rangka pengembangan Sistem Statistik Nasional.

BAB IX PEMBINAAN Pasal 31 Badan bekerja sama dengan instansi pemerintah dan unsur masyarakat melakukan pembinaan terhadap penyelenggara kegiatan statistik dan masyarakat, agar lebih meningkatkan kontribusi dan apresiasi masyarakat terhadap statistik, mengembangkan sistem statistik nasional, dan mendukung pembangunan nasional. Pasal 32 Dalam rangka pembinaan sebagaimana dimaksud dalam pasal 31, Badan melakukan upaya-upaya sebagai berikut : a. meningkatkan kemampuan sumber daya manusia dalam penyelengaraan statistik; b. mengembangkan statistik sebagai ilmu; c. meningkatkan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi yang dapat mendukung penyelenggaraan statistik; d. mewujudkan kondisi yang mendukung terbentuknya pembakuan dan pengembangan konsep, definisi, klasifikasi, dan ukuran-ukuran dalam kerangka semangat kerja sama dengan para penyelenggara kegiatan statistik lainnya; e. mengembangkan sistem informasi statistik; f. meningkatkan penyebarluasan informasi statistik g. meningkatkan kemampuan penggunaan dan pemanfaatan hasil statistik untuk mendukung pembangunan nasional; h. meningkatkan kesadaran masyarakat akan arti dan kegunaan statistik. Pasal 33 Pelaksanaan pembinaan sebagiamana dimaksud dalam pasal 31 diatur lebih lanjut dengan Peraturan Pemerintah.

lxv

BAB X KETENTUAN PIDANA Pasal 34 Setiap orang yang tanpa hak menyelenggarakan sensus sebagaimana dimaksud dalam pasal 11 ayat (2) huruf a, dipidana penjara paling lama 2 (dua) tahun dan denda paling banyak Rp 50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah).

Pasal 35 Setiap orang yang dengan sengaja melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud dalam pasal 14 ayat (1), dipidana dengan pidana kurungan paling lama 1 (satu) tahun atau denda paling banyak Rp 25.000.000,00 (dua puluh lima juta rupiah). Pasal 36 (1) Penyelenggaraa kegiatan statistik yang dengan sengaja dan tanpa alasan yang sah tidak memenuhi kewajiban sebagaimana dimaksud dalam pasal 20, dipidana dengan pidana kurungan paling lama 1 (satu) tahun atau denda paling banyak Rp 25.000.000,00 (dua pulu lima juta rupiah). (2) Penyelenggara kegiatan statistik yang dengan sengaja melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud dalam pasal 21, dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan denda paling banyak Rp. 100.000.000,00 (seratus juta rupiah). Pasal 37 Petugas statistik yang dengan sengaja melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud dalam pasal 24, dipidana dengan pidana penjara paling lama 1 (satu) tahun 6 (enam) bulan dan denda paling banyak Rp. 15.000.000,00 (lima belas juta rupiah). Pasal 38 Responden yang dengan sengaja melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud dalam pasal 27, dipidana dengan pidana penjara paling lama 1 (satu) tahun 6 (enam) bulan dan denda paling banyak Rp 25.000.000,00 (dua puluh lima juta rupiah).

lxvi

Pasal 39 Setiap orang yang dengan sengaja dan tanpa alasan sah mencegah, menghalanghalangi, atau menggagalkan jalannya penyelenggaraan statistik yang dilakukan oleh penyelenggara kegiatan statistik dasar dan atau statistik sektoral, dipidana dengan pidana penjara paling lamam 5 (lima) tahun dan denda paling banyak Rp 100.000.000,00 (seratus juta rupiah). Pasal 40 (1) Tindak pidana sebagaimana dimaksud dalam pasal 34, pasal 36 ayat (2), pasal 37, pasal 38, dan pasal 39 adalah kejahatan. (2) Tindak pidana sebagimana dimaksud dalam pasal 35 dan pasal 36 ayat (1) adalah pelanggaran.

BAB XI KETENTUAN PERALIHAN Pasal 41 Semua peraturan pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1960 tentang Sensus dan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1960 tentang Statistik dinyatakan tetap berlaku sepanjang tidak bertentangan atau belum diganti dengan yang baru berdasarkan undang-undang ini.

BAB XII KETENTUAN PENUTUP Pasal 42 Pada saat mulai berlakunya Undang-Undang ini, maka Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1960 tentang Sensus dan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1960 tentang Statistik dinyatakan tidak berlaku.

lxvii

Pasal 43 Undang-Undang ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan pengundangan UndangUndang ini dengan penempatan dalam Lembaran Negara Republik Indonesia.

Disahkan di Jakarta pada tanggal 19 Mei 1997 PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA ttd. Diundangkan di Jakarta pada tanggal 19 Mei 1997 MENTERI NEGARA SEKRETARIS NEGARA REPUBLIK INDONESIA ttd. MOERDIONO SOEHARTO

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1997 NOMOR 39

lxviii

SEJARAH SINGKAT BELU / THE BRIEF HISTORY OF BELU

SEJARAH SINGKAT KABUPATEN BELU


A BRIEF HISTORY OF BELU REGENCY GambaranUmumMasyarakat Belu

Common Picture Of Belus Society


Observed anthropologically and culturally, Belus people society formatted into four sub-ethnic that is: Ema Tetun, Ema Kemak, Ema Bunak, and Ema Dawan Manlea. Those sub-ethnic inhabit the location of certain characteristic with the individuality of catholic follower as majority. Each ethnic have both difference and similarity language and culture practice. Even that way, the society earn easily live the foundation because of the specific similarity aspects. Their dominant means of livelihood is farming which is still done by traditionally extensive.

Ditinjau dari segi Budaya dan Antropologis, penduduk Kabupaten Belu dalam susunan masyarakatnya terbagi atas 4 sub etnik yang besar yaitu : Ema Tetun, Ema Kemak, Ema Bunak dan Ema Dawan Manlea. Keempat sub etnik mendiami lokasi-lokasi dengan karakteristik tertentu dengan kekhasan penduduk bermayoritas penganut agama Kristen Katolik. Masingmasing etnik tersebut mempunyai bahasa dan praktek budaya yang saling berbeda satu sama lain dan kesamaan dilain segi. Kendati demikian, masyarakat Belu dapat dengan mudah hidup rukun dikarenakan aspek kesamaan-kesamaan spesifik. Mata pencaharian utama adalah bertani yang masih dikerjakan secara ekstensif tradisional. Dari aspek ekologis, kondisi tanah Belu sangat subur karena selain memiliki lapisan tanah jenis berpasir dan hitam juga dikondisikan dengan curah hujan yang relatif merata sepanjang tahun. Daerah Belu yang subur tersebut membuatnya potensial untuk dikembangkan menjadi daerah peternakan dan pertanian. Sub sektor perikanan dengan kawasan pantai yang membentang dari Belu bagian selatan sampai utara turut mempengaruhi pemerataan pekerjaan dan pendapatan. Selain itu dari sub sektor kehutanan kontribusi yang diperoleh juga signifikan dengan beberapa jenis pohon

Ecologically, the condition of land, ground of Belu is fertile because owning black and sandy type of geology as well as the rainfall which is relative flat during the year. The fertile area of Belu making of its potential to be developed to become the ranch and agriculture area. Fishery sub-sector with the coast area unfolding from north to south of Belu take part in influenced the job and earnings generalization. Besides, from forestry sub-sector, contribution obtained are also significant with some productive birch like sandalwood, eucalyptus, red

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008

lxix

SEJARAH SINGKAT BELU / THE BRIEF HISTORY OF BELU

seperti cendana, eukaliptus, kayu merah dan jati. Dari sektor dan sub sektor lainnya seperti perdagangan dan jasa, industri dan lainnya juga memberikan kontribusi yang signifikan terhadap pembentukan PDRB dan peningkatan PAD.

wood, and teak. The sector of trade and services, industry and others also give productivef significant contribution in forming Gross Regional Domestic Products and raising PAD.

SejarahSingkatOrangBelu

BriefHistoryOfBeluResident

Sesuai berbagai penelitian dan cerita sejarah daerah di Belu, manusia Belu pertama yang mendiami wilayah Belu adalah Suku Melus. Orang Melus dikenal dengan sebutan Emafatuk oan ema ai oan, (manusia penghuni batu dan kayu). Tipe manusia Melus adalah berpostur kuat, kekar orangnya dan bertubuh pendek. Selain para pendatang yang menghuni Belu sebenarnya berasal dari Sina Mutin Malaka. Malaka sebagai tanah asal-usul pendatang di Belu yang berlayar menuju Timor melalui Larantuka. Khusus untuk para pendatang baru yang mendiami daerah Belu terdapat berbagai versi cerita. Kendati demikian, intinya bahwa, ada kesamaan universal yang dapat ditarik dari semua informasi dan data. Ada cerita bahwa ada tiga orang bersaudara dari tanah Malaka yang datang dan tinggal di Belu, bercampur dengan suku asli Melus. Nama ketiga bersaudara itu menurut para tetua adat masing-masing daerah berlainan. Dari Makoan Fatuaruin menyebutnya Nekin Mataus (Likusaen), Suku Mataus (Sonbai), dan Bara Mataus (Fatuaruin). Sedangkan Makoan asal Dirma menyebutnya Loro Sankoe (Debuluk, Welakar), Loro Banleo (Dirma, Sanleo) dan Loro Sonbai (Dawan). Namun menurut beberapa makoan asal Besikama yang berasal dari Malaka

According to various research and old story, the first Belu resident was Melus. The tribes of Melus recognized as Emafatuk oan Ema Ai Oan (woods and petrity human being). They had a strong, short posture of body. In fact, all of new comer dwelled in this area came from Sina Mutin Malaka. The land of Malaka was the origin of Belus new comer who sailed to Timor passing through Larantuka. There are various story about Belus new comer. Even that way, there is a universal similarity pulled out from all data and information. Once upon a time, there was three brothers came from Malaka and stayed in Belu, associated with the origin Melus. They had different unique name according to each headman of region. Makoan Fatuaruin called them Nekin Mataus (Likusaen), Mataus (Sonbai), and Bara Mataus (Fatuaruin). Whereas Makoan Dirma called them Loro Sankoe (Debuluk,Welakar), Loro Banleo (Dirma,Sanleo), and Loro Sonbai (Dawan). According to Makoan Besikama, theyre called Wehali Nain, Wewiku Nain, and Haitimuk Nain.

lxx

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008

SEJARAH SINGKAT BELU / THE BRIEF HISTORY OF BELU

ialah; Wehali Nain, Wewiku Nain dan Haitimuk Nain. Bahwa para pendatang dari Malaka itu bergelar raja atau loro dan memiliki wilayah kekuasaan yang jelas dengan persekutuan yang akrab dari masyarakatnya. Kedatangan mereka ke tanah Malaka hanya untuk menjalin hubungan dagang antar daerah di bidang kayu cendana dan hubungan etnis keagamaan. Sedangkan dari semua pendatang di Belu itu pimpinan dipegang oleh Maromak Oan Liurai Nain di Belu bagian Selatan. Bahkan menurut para peneliti asing Maromak Oan kekuasaannya juga merambah sampai sebahagian daerah Dawan (Insana dan Biboki). Dalam melaksanakan tugasnya di Belu, Maromak Oan memiliki perpanjangan tangan yaitu Wewiku-Wehali dan Haitimuk Nain. Selain juga ada di Fatuaruin, Sonbai dan Suai Kamanasa serta Loro Lakekun, Dirma, Fialaran, Maubara, Biboki dan Insane. Maromak Oan sendiri menetap di Laran sebagai pusat kekuasaan kerajaan WewikuWehali. Para pendatang di Belu tersebut, tidak membagi daerah Belu menjadi Selatan dan Utara sebagaimana yang terjadi sekarang. Menurut para sejararawan, pembagian Belu menjadi Belu bagian Selatan dan Utara hanyalah merupakan strategi pemerintah jajahan Belanda untuk mempermudah system pengontrolan terhadap masyarakatnya.

The three brothers were aristhocrat and own their settled dominion with a good association with the society. Their arrival to Malaka was to aim at trading the sandalwoods and built religious-ethnic connection up. Among all Belus new comer, Liurai Nain Maromak Oan in the south of Belu became the leader. According to foreign scientist, the Maromak Oans dominion was expanded to some region of Dawan (Insana and Biboki). In his duty in Belu, Maromak Oan had an autocrat in Wewiku-Wehali and Haitimuk Nain. And also in Fatuaruin, Sonbai, and Suai Kamanasa, Loro Lakekun, Dirma, Fialaran, Maubara, Biboki, and Insana. Maromak Oan itself stayed in Laran as the authority centre of Wewiku-Wehali. All of Belus new comers divided no region of Belu by 2 parts, South and North as it is right now. According to historian, the assignment of Belus regency into south and north Belu was only a colonial Dutch strategies to make the society control system easier. In the custom governmental, a broadcast appear in number from the empire governmental called the empire golden age. What was recorded and known in the history of Belus regency is that there was an empire of Wewiku-Wehali (which its dominion covered in a whole area of Belu). There was an

Dalam keadaan pemerintahan adat tersebut muncullah siaran dari pemerintah raja-raja dengan apa yang disebutnya Zaman Keemasan Kerajaan. Apa yang kita catat dan dikenal dalam sejarah daerah Belu

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008

lxxi

SEJARAH SINGKAT BELU / THE BRIEF HISTORY OF BELU adalah adanya kerajaan Wewiku-Wehali (pusat kekuasaan seluruh Belu). Di Dawan ada kerajaan Sonbay yang berkuasa di daerah Mutis. Daerah Dawan termasuk Miamafo dan Dubay sekitar 40.000 jiwa masyarakatnya. Menurut penuturan para tetua adat dari Wewiku-Wehali, untuk mempermudah pengaturan system pemerintahan, Sang Maromak Oan mengirim para pembantunya ke seluruh wilayah Belu sebagai Loro dan Liurai. Tercatat nama-nama pemimpin besar yang dikirim dari Wewiku-Wehali seperti Loro Dirma, Loro Lakekun, Biboki Nain, Herneno dan Insana Nain serta Nenometan Anas dan Fialaran. Ada juga kerajaan Fialaran di Belu bagian Utara yang dipimpin Dasi Mau Bauk dengan kaki tangannya seperti Loro Bauho, Lakekun, Naitimu, Asumanu, Lasiolat dan Lidak. Selain itu ada juga nama seperti Dafala, Manleten, Umaklaran Sorbau. Dalam perkembangan pemerintahannya muncul lagi tiga bersaudara yang ikut memerintah di Utara yaitu Tohe Nain, Maumutin dan Aitoon. Sesuai pemikiran sejarawan Belu, perkawinan antara Loro Bauho dan Klusin yang dikenal dengan nama As Tanara membawahi dasi sanulu yang dikenal sampai sekarang ini yaitu Lasiolat, Asumanu, Lasaka, Dafala, Manukleten, Sorbau, Lidak, Tohe Maumutin dan Aitoon. Dalam berbagai penuturan di Utara maupun di Selatan terkenal dengan nama empat jalinan terkait. Di Belu Utara bagian Barat dikenal Umahat, Rin besi hat yaitu Dafala, Manuleten, Umaklaran Sorbauan dibagian Timur ada Asumanu

empire of Sonbai which dominate the area of Mutis. The population of Dawan was 40.000 person. According to the elders of Wewiku wehali, in oreder to make the government system arrangement easier, Maromak Oan delegated his servants to the entire region of Belu as Loro and Liurai It was recorded some famous great leaders delegated from wewikuwehali, such as Loro Dirma, Loro Lakekukn, Biboki Nain, Herneno, Insana Nain, Nenometan Anas, and Fialaran. There was also an empire of Fialaran settled in the north of belu which led by Dasi Mau Bauk whose servants were Loro Bauho, Laklukun, Naitimu, Asumanu, Lasiolat, and Lidak. Besides, it was known also Dafala, Manleten, Umaklaran, Sorbau. In its governmental development there was an appearance of three others brothers administrating/ commanding in the north of belu, they are Tohe Nain, maumutin, and Aitoan. According to Belus historian, there was a mixed-marriage between Loro Bauho and Klusin, called As Tanara. Supervices Dasi Sanulu known as Lasiolat, Asumanu, Lasaka, Dafala, Manukleten, Sorbau, Lidak, Tohe Maumutin, and Aitoan. It is known in the north and south that there was four interrelated connection. In the western of north belu there was Umahat, Rin besihat known as Dafala, Manuleten, Umaklaran Sorbayan, and in the eastern there was Asumanu-Tohe, Besikama-Lasaen, Umalor-Lawan. Thus, among the four brothers, one was

lxxii

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008

SEJARAH SINGKAT BELU / THE BRIEF HISTORY OF BELU Tohe, Besikama-Lasaen, Umalor-Lawain. Dengan demikian rupanya keempat bersaudara yang satunya menjelma sebagai tak kelihatan itu yang menandai asal-usul pendatang di Belu membaur dengan penduduk asli Melus yang sudah lama punah.

unvisible, marked the descent of Belus new comer/ stranger assimilated with the original Melus and extinct for a long time.

Membahas tentang struktur masyarakat tidak lain dari pada mengulas tentang tingkatantingkatan dalam masyarakat yang ada dalam suatu komunitas atau persekutuan tertentu. Yang tersusun dalam susunan atau lapisanlapisan dalam masyarakat yang disebut stratifikasi sosial. Pembagian dan pembedaan masyarakat Belu dalam kelaskelas hirarkis di bawah ini di dasarkan pada turunan/ras yang ada sejak penduduk para pendatang sampai dengan kejayaan zaman kerajaan.

Susunan MasyarakatBelu

Strafikasi

StratificationOfBelusSociety
Studying about the society structure means analyze the existing societys level arranged in one community called social stratification. Division and distinction of the society into hierarchical classes as follows rely on the existing race/ generation since the residents came until the gold-age of the empire.

Menurut H. J. Grijzen seperti dikutip dalam Tulisan Rm. Florens Maxi Un Bria dalam The Way To Happiness Of Belu People bahwa masyarakat Belu mengenal klasifikasi masyarakatnya atas 3 (tiga) golongan, yang secara hirarkis terdiri dari : Dasi atau golongan bangsawan yang menempati lapisan terpusat dan dari kelompok inilah terpilih Loro / Liurai / Nai yang akan memangku jabatan kepemerintahan secara turun temurun. Kelompok kedua adalah Golongan Renu yang tidak lain adalah rakyat jelata yang merdeka.

According to H.J Grijen cited in article of Rm. Florens Maxi Un Bria in The Way to Happiness of Belu People that the society recognized its classification for three groups consists of: DASI, a group whose taking the central possession and from this group was chosen Loro/Liurai/NaI to profess the governance hereditarily The second group called Renu, the independent ordinary people The last group called Ata or Klasan representing a faction of sahayas slave. Those who were included into this group usually

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008

lxxiii

SEJARAH SINGKAT BELU / THE BRIEF HISTORY OF BELU

Kelompok terakhir disebut Ata atau Klason yang merupakan golongan hamba sahaya. Mereka yang masuk Jenilu, Atapupu) until it was abolished by Pax dalam golongan ini biasanya merupakan tawanan perang yang dijadikan budak untuk melayani kebutuhan masyarakat golongan renu atau golongan dasi. Perdagangan budak belian ini sempat menjadi komoditi pada tahun 1892 (pada daerah JeniluAtapupu) sampai pada akhirnya di awal abad 20-an Pemerintah Belanda mengeluarkan Pax Nederlandica sehingga perdagangan budak dihapus,.

a prisoner of war taken as slave to serve the requirement of DASI and RENU. The slaves commerce becomes the commodity in the year 1892 (at Nederlandica in the early 20th century of the Dutch governance

Pembagian masyarakat Belu sendiri ditinjau dari segi ekonomis terdiri dari klasifikasi orang berpunya/the haves (Ema Mak Soin) dan kelompok orang miskin/the haves not (Ema Kmukit). Ukuran untuk menentukan dua macam kelas ini tergantung pada pendapatan yang ia peroleh dan cara atau pola hidupnya setiap hari. Dari sudut politik pemerintahan nasional, kita mengetahui bahwa penggolongan masyarakat Jawa atas tiga golongan / tiga kelompok besar yang saling melengkapi satu dengan yang lain. Dalam keterkaiatannya dengan struktur masyarakat Belu maka kita mengenal beberapa kelompok /golongan masyarakat yang teridiri dari : Pertama adalah kelompok teratas atau kelompok raja (Nain Oan) masuk kelompok priyayi.

The stratification itself economically evaluated as consists of the haves (Ema Mak Soin) and the haves not (Ema Kmukit). To determine the classes, it was depend on the earnings they could obtain or their habits every day. From the aspect of national governance politics, we know that the Javanese classified into three big groups which is equipping one another, consists of: - Group of kings (Nain Oan) included aristhocrat - Group of subordinate ordinary people called Hutun Renu Among the two groups there was group of mediators referred as Fukun Dato

Kelompok lain adalah kelompok masyarakat bawah (Hutun Renu) atau marjinal dan orang kecil.

lxxiv

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008

SEJARAH SINGKAT BELU / THE BRIEF HISTORY OF BELU

Antara dua kelompok itu ada kelompok penengah atau disebut Fukun dato. Keterkaitan antara ketiga kelompok utama tersebut terwujud dalam realisasi program dan kerja nyata. Dalam hal ini, kelompok Raja berperan mengawasi pelaksanaan pembangunan dan membuat putusan pemerintahan. Kelompok Hutun Renu sebagai pelaksana program secara nyata. Sedangkan Fukun Dato akan berperan sebagai mediator antara kedua kelompok tersebut. Perlu di catat di sini bahwa dalam proses pengambilan keputusan (fui mutu lian-fui mtun ibun) secara adat dengan korban bakaran. -

Perlu ditambahkan disini bahwa dalam jajaran dan tataran kelompok panututan raja atau kerabatan horizontal yang dinamakan klaken somanAda juga kelompok vertical yang disebut Tohu Larus Hudi Oan. Dalam catatan sejarah lokal, menuturkan bahwa di kerajaan Wewiku Wehali ada 4 dato yang sangat berperan dalam fungsinya sebagai mediator yaitu, Dato Leki Nahak Tamiru Usi Hawai Lerek (penguasa daerah pesisir laut) atau yang disebut Meti Ketuik. Dato Klisuk Rae dan Klisuk Lor yang menguasai daerah enclave laut (hasan). Sedangkan Dato Mota menguasai daerah pesisir kali Benenai (Mota Ninin Here Ninin). Sehingga sesekali dalam kurun waktu tertentu seorang Dato wajib membawah upeti kepada rajanya.

The interrelated among three groups formed in the tangible jobs and realization. In this case, the group of kings had a role of observe the development execution and made the governance decision. Group of Hutun Renu had a role of program executor. While Futun Dato were personating mediator among the two other groups. It is recorded that the course of decision-making (fui mutu lian-fui mtun ibun) was done traditionally by sacrificing burnt up offerings.

Enhanced, in the alignment of Panututan groups, named as horizontal consaquinity Klaken Saman. There was also a vertical groups called Tahu Larus Hudi Oan. Based on local history, the empire of Wewiku-Wehali had four Datos playing a significant function as mediator, called Dato Leki Nahak Tamiru Usi Hawai Lerek (Meti Ketuik). Dato Klisuk Rae and Klisuk Lor were dominating the enclave of sea. While Dato Mota dominating the seaboard of Benenai. Once in a while, nowadays, Dato is obliged to bring the tribute to their king.

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008

lxxv

SEJARAH SINGKAT BELU / THE BRIEF HISTORY OF BELU

Makna, Bentuk dan Motif dalam Lambang Daerah KabupatenBelu


1. Bentuk Lambang Daerah adalah Perisai bersisi lima mempunyai arti sebagai berikut : Perisai melambangkan alat perlindungan rakyat Sisi lima melambangkan Pancasila sebagai dasar negara

Meanings, Form, and Motif In TheSymbolOfBelusRegency


1. Form of the device area is a five side shield mean as follow: The shield symbolize the appliance of peoples protection. The five side symbolize Pancasila as the national philosophy

2.

Warna dan Isi Lambang Tata warna lambang berwarna Merah, Kuning, Coklat, Hijau, Putih dan Hitam; melambangkan kain tenunan rakyat Kabupaten Belu, yang mempunyai arti : Merah melambangkan keberanian; Kuning melambangkan keagungan; Coklat melambangkan ketabahan hati; Hijau melambangkan kemakmuran; Putih melambangkan kesucian; Hitam melambangkan ketenangan/keadilan.

2. Colour and fill of symbol The symbol colored in Red, Yellow, Brown, Green, White, and Black symbolizing Belus woven cloth meaning as follows: Red symbolize the bravery Yellow symbolize the supremacy Brown symbolize the firmness Green symbolize the prosperity White symbolize the chastity Black symbolize the justice

lxxvi

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008

SEJARAH SINGKAT BELU / THE BRIEF HISTORY OF BELU

3.

Arti Lambang Lukisan bintang berwarna kuning emas melambangkan keagungan Tuhan Yang Maha Esa; Padi dan kapas melambangkan kemakmuran sandang pangan; Padi 20 butir dan kapas 12 biji serta angka 1958 menunjukkan hari, tanggal, tahun terbentuknya Kabupaten Belu dalam wilayah daerah Propinsi Nusa Tenggara Timur ; Tiber melambangkan alat asli seni tari rakyat (tarian Likurai) yang telah ada serta tumbuh dalam masyarakat Belu sejak dahulu dan berkembang terus hingga sekarang; Kelewang dalam keadaan tersarung terletak di antara warna merah dan kuning melambangkan perjuangan keberanian, kesungguhan hati dan semangat; Pohon beringin melambangkan persatuan dan tempat rakyat berlindung, terletak di atas tiber dan kelewang; Dibawah Bintang dan di atas Pohon Beringin tertulis dengan huruf latin berbunyi BELU yang berarti SAHABAT.

3. Meaning of symbol The gold star symbolize the Almighty God Paddy and cotton symbolize the food and clothes prosperity 20 items of paddy and 12 seeds of cotton and also numeral of 1958 showing the day, date of, and year Belu Regency was formed in the province area of East Nusa Tenggara Tiber symbolize the original appliance of Belunese art of dance Kelewang located in its case among the ruddling and yellow symbolize the bravely struggle, firmness, and the spirit The banyan tree symbolize the association and peoples protector, placed above Tiber and Kelewang Under the gold star and above the banyan tree, it is written Belu means friend

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008

lxxvii

PENJELASAN UMUM / EXPLANATORY NOTES

PENJELASAN UMUM
Beberapa data yang kami sajikan dalam penerbitan ini merupakan data perbaikan dari penerbitan tahun-tahun sebelumnya. 1. Tanda-tanda yang dipakai: i. ... : Data belum tersedia ii. - : Data tidak tersedia atau dapat diabaikan iii. . : Tanda Desimal

2.

Satuan : i. Batang (sabun cuci).. ii. Botol .. iii. Km (Kilometer) .. iv. Lusin .. v. Ton vi. Zak . vii. Kw (kwintal) viii. Liter ix. Liter (untuk beras) . x. Buah, bungkus, butir, helai, kilogram (kg), meter (m). : 400 gram : 700 cc : 1000 meter : 12 buah : 1000 kg : 40 kg : 100 kg : 1000 cc : 0.80 kg

3. Sumber Data : Data yang ada dalam penerbitan ini ada yang dikumpulkan langsung oleh Badan Pusat Statistik dan ada pula yang bersumber dari Dinas/Instansi/Jawatan di Tingkat Kabupaten. Data yang sumbernya tidak disebutkan, dikumpulkan langsung dari responden oleh Badan Pusat Statistik Kabupaten Belu.

lxxviii

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008

PENJELASAN UMUM / EXPLANATORY NOTES

EXPLANATORY NOTES
Symbol, unit and other which are used in this publication, are as follows. 1. Symbols: i. ... : Data not yet available ii. - : Data not available or data negligible iii. . : Tanda Desimal

2.

UnIt : i. ii. iii. iv. v. vi. vii. viii. ix. x. Briguette for soap . Bottle.. Kilometers (Km) . Dozen ... Metric ton Sack . Quintal (ql) .. Litre Litre (for rice) .. Unit, pach, number, piece, kilogram (kg), meter (m). : 400 gram : 700 cc : 1000 meter : 12 unit : 1000 kg : 40 kg : 100 kg : 1000 cc : 0.80 kg

3.

Sources : Statistical data presented in this publication are based on secondary statistical data compiled as a part of the normal activities of various government and private institution in Belu and some of data represent the result of survey, conducted by the BPS Belu.

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008

lxxix

BAB / CHAPTER

Geografi
Geography

GEOGRAFI / GEOGRAPHY

GEOGRAFI
KEADAANALAM
Kabupaten Belu adalah salah satu kabupaten yang ada di Provinsi Nusa Tenggara Timur yang wilayahnya terletak di sebelah timur. Kabupaten Belu terletak pada koordinat 1240 1260 lintang selatan. Posisinya sangat strategis karena berada pada persimpangan Negara Timor Leste dengan bagian lain Provinsi Nusa Tenggara Timur serta pada titik silang antara Kabupaten Flores Timur dan Kabupaten TTU. Adapun batas wilayah Kabupaten Belu adalah sebagai berikut: sebelah utara dengan Selat Ombai, sebelah selatan dengan Laut Timor, sebelah timur dengan Negara Timor Leste serta sebelah barat dengan Kabupaten Timur Tengah Utara dan Timur Tengan Selatan. Dengan wilayah seluas 2,445.57 Km2 atau 5.16% dari luas wilayah Povinsi Nusa Tenggara Timur yang keseluruhannya berupa daratan, Kabupaten Belu terbagi dalam 24 Kecamatan. Bentuk topografi wilayah Kabupaten Belu merupakan daerah datar berbukit-bukit hingga pegunungan dengan sungai-sungai yang mengalir ke utara dan selatan mengikuti arah kemiringan lerengnya. Sungaisungai yang ada di Kabupaten Belu mengalir dari bagian selatan dan bermuara di Selat Ombai dan Laut Timor. Dari 14 sungai yang bermuara di bagian utara, yang banyak digunakan penduduk untuk pertanian adalah sungai Baukama, Malibaka, dan Talau. Wilayah datar terletak di bagian selatan memanjang sampai ke tenggara pada pesisir pantai Laut Timor dengan kemiringan kurang dari 2%, sedangkan daerah datar berombak sampai bergelombang 3-40% hampir merata di seluruh wilayah yaitu mencapai 55.86% dari luas wilayah. Wilayah pegunungan (>40%) terdapat di wilayah tengah kearah Timur dengan luas wilayah sekitar 17.40%.

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008

GEOGRAFI / GEOGRAPHY

Dari aspek kemampuan tanah, sebagian besar Kabupaten Belu bertekstur tanah sedang yang meliputi hampir seluruh wilayah dan sebagian kecil bertekstur tanah halus dan kasar. Jenis tanah yang ada seperti tanah aluvial dapat di jumpai di dataran Besikama, sepanjang pantai selatan dan sedikit di utara, dan pada umumnya jenis tanah ini sangat subur karena banyak mengandung unsur hara. Intensitas pelapukan-pelapukan di wilayah ini tidak begitu besar disebabkan beriklim sedang. Tanah campuran aluvial dan litosol di jumpai di dataran Oeroki, Halilulik kemudian tanah litosol tersebar merata di Kabupaten Belu dan terakhir campuran tanah mediteran, renzina dan litosol tersebar di wilayah Malaka Tengah

bersifat porous sehingga banyak di jumpai air tanah.

IKLIM
Daerah Kabupaten Belu dengan temperatur rata-rata 24-34C beriklim tropis, umumnya berubahubah tiap setengah tahun berganti dari musim kemarau dan musim penghujan dengan musim kemarau yang lebih dominan. Hal tersebut bisa dilihat dari data hari hujan dan curah hujan yang rendah. Musim hujan yang sangat singkat dimulai dari bulan Januari sampai dengan bulan Mei. Curah hujan tertinggi yaitu 1375 mm terdapat di Kecamatan Malaka Tengah. Letak geografis yang lebih dekat dengan Australia dibanding Asia, membuat Kabupaten Belu memiliki curah hujan yang rendah.

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008

GEOGRAFI / GEOGRAPHY

Gambar 1.1. Banyaknya Hari Hujan di Kabupaten Belu Tahun 2003-2007


14.00 12.00 10.00 8.00 6.00 4.00 2.00 0.00 Jan Peb Mar Apr 2003 Mei 2004 Jun Jul 2005 Ags S ep Okt 2007 Nop Des

2006

Sumber : Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Belu

Gambar 1.2. Banyaknya Curah Hujan di Kabupaten Belu Tahun 2003-2007 (mm)
700.00 600.00 500.00 400.00 300.00 200.00 100.00 0.00 J an Peb Mar Apr Mei 2004 J un J ul 2005 Ags S ep 2006 Okt Nop Des 2007

2003

Sumber : Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Belu

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008

GEOGRAFI / GEOGRAPHY

Gambar 1.3. Banyaknya Hari Hujan Menurut Kecamatan di Kabupaten Belu Tahun 2007
Tasifeto Timur

40 35 30 25 20 15 10 5 0
Rinhat Malaka Barat Weliman Kobalima Malaka Tengah Sasita Mean Malaka Timur

Raihat

Lamaknen

Kakuluk Mesak

Sumber : Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Belu

Gambar 1.4. Banyaknya Curah Hujan Menurut Kecamatan di Belu Tahun 2007 (mm)
1400 1200 1000 800
Malaka Barat Tasifeto Timur Lamaknen Malaka Tengah

600 400 200 0


Sumber : Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Belu
Rinhat Malaka Timur Weliman S asita Mean Kakuluk Mesak Kobalima Raihat

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008

GEOGRAFI / GEOGRAPHY

Tabel / Table 1.1 Luas Daerah Kabupaten Belu Menurut Kecamatan Area of Belu Regency by Districk

Kecamatan Districk (1) 01. Malaka Barat 02. Rinhat 03. Wewiku 04. Weliman 05. Malaka Tengah 06. Sasita Mean*) 07. Malaka Timur 08. Laenmanen 09. Raimanuk 10. Kobalima*) 11. Tasifeto Barat*) 12. Kakuluk Mesak 13. Kota Atambua*) 14. Tasifeto Timur 15. Raihat 16. Lasiolat 17. Lamaknen*)

Luas Area 2 ( Km ) (2) 87.41 151.72 97.90 88.25 168.69 172.30 83.28 94.02 179.42 217.06 284.44 187.54 56.18 211.37 87.20 64.48 214.31 2,445.57

Persentase Percentage (3) 3.57 6.20 4.00 3.61 6.90 7.05 3.41 3.84 7.34 8.88 11.63 7.67 2.30 8.64 3.57 2.64 8.76 100.00

Kabupaten Belu

Sumber : Potensi Desa (PODES) 2005, BPS Source : PODES 2005, BPS Catatan : *) Termasuk Kecamatan Pemekaran

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008

GEOGRAFI / GEOGRAPHY

Tabel / Table 1.2 Luas wilayah Kecamatan Malaka Barat Menurut Desa Area District of Malaka Barat by Village 2005

Desa Village (1) 01. Rabasa 02. Rabasahain 03. Umatoos 04. Fafoe 05. Sikun 06. Lasaen 07. Besikama 08. Umalor 09. Loofoun 10. Maktihan 11. Motaulun 12. Rabasa Haerain 13. Motaain 14. Oanmane 15. Raimatus 16. Naas Kec. Malaka Barat

Luas Area (Km2) (2) 5.76 5.15 12.30 9.70 3.29 5.39 8.04 3.40 5.00 3.27 5.97 5.22 5.12 3.02 3.01 3.77 87.41

Persentase Percentage (3) 6.59 5.89 14.07 11.10 3.76 6.17 9.20 3.89 5.72 3.74 6.83 5.97 5.86 3.45 3.44 4.31 100.00

Sumber : Potensi Desa (PODES) 2005 BPS Source : PODES 2005 BPS

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008

GEOGRAFI / GEOGRAPHY

Tabel / Table 1.3 Luas wilayah Kecamatan Rinhat Menurut Desa Area District of Rinhat by Village 2005

Desa Village (1) 01. Saenama 02. Wekmidar 03. L o t a s 04. Webetun 05. Biudukfoho 06. N i t i 07. B o e n 08. Wekeke 09. Tafuli 10. N a e t 11. Nanin 12. Oekmurak 13. Alala 14. Raisamane 15. Weain 16. Nabutaek 17. Tafuli 18. Nanobot

Luas Area 2 (Km ) (2) 10.54 8.13 6.93 6.17 7.15 7.21 10.78 9.88 13.55 16.84 6.57 8.74 4.84 6.12 6.21 3.60 13.59 4.87

Persentase Percentage (3) 6.95 5.36 4.57 4.07 4.71 4.75 7.11 6.51 8.93 11.10 4.33 5.76 3.19 4.03 4.09 2.37 8.96 3.21

Kec. Rinhat

151.72

100.00

Sumber : Potensi Desa (PODES) 2005,BPS Source : PODES 2005,BPS

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008

GEOGRAFI / GEOGRAPHY

Tabel / Table 1.4 Luas wilayah Kecamatan Wewiku Menurut Desa Area District of Wewiku by Village 2005

Desa Village (1) 01. Lamea 02. Alkani 03. Seserai 04. Lorotolus 05. Weoe 06. Badarai 07. Webriamata 08. Halibasar 09. Weseben 10. Rabasa Biris 11. Weulun 12. Biris Kec. Wewiku Sumber : Potensi Desa (PODES) 2005,BPS Source : PODES 2005,BPS

Luas Area (Km2) (2) 12.50 8.36 7.42 7.78 20.00 8.72 5.87 6.00 7.64 3.61 5.41 4.59 97.90

Persentase Percentage (3) 12.77 8.54 7.58 7.95 20.43 8.91 6.00 6.13 7.80 3.69 5.53 4.69 100.00

10

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008

GEOGRAFI / GEOGRAPHY

Tabel / Table 1.5 Luas wilayah Kecamatan Weliman Menurut Desa Area District of Weliman by Village 2005

Desa Village (1) 01. Forekmodok 02. Lamudur 03. Hauklaran 04. Umalawain 05. Bone Tasea 06. Taaba 07. Leunklot 08. Lakulo 09. Laleten 10. Kleseleon 11. Wedeok 12. Angkaes 13. Haitimuk 14. Wesey Kec. Weliman Sumber : Potensi Desa (PODES) 2005,BPS Source : PODES 2005,BPS

Luas Area 2 (Km ) (2) 5.08 8.00 2.26 2.00 2.26 3.10 3.42 9.73 12.79 6.51 8.71 8.44 7.33 8.62 88.25

Persentase Percentage (3) 5.76 9.07 2.56 2.27 2.56 3.51 3.88 11.03 14.49 7.38 9.87 9.56 8.31 9.77 100.00

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008

11

GEOGRAFI / GEOGRAPHY

Tabel / Table 1.6 Luas wilayah Kecamatan Malaka Tengah Menurut Desa Area District of Malaka Tengah by Village 2005

Desa Village (1) 01. Barene 02. Kakaniuk 03. Bakiruk 04. Kateri 05. Wehali 06. Umanenlawalu 07. Umakatahan 08. Naimana 09. Lawalu 10. Fahiluka 11. Kletek 12. Kamanasa 13. UPT Harekakae 14. Barada 15. Bereliku 16. Railor Tahak 17. Suai

Luas Area (Km2) (2) 11.28 17.57 23.37 20.00 6.10 6.04 6.10 7.40 14.30 9.80 13.68 13.96 0.50 9.54 1.50 4.50 3.05

Persentase Percentage (3) 6.69 10.42 13.85 11.86 3.62 3.58 3.62 4.39 8.48 5.81 8.11 8.28 0.30 5.66 0.89 2.67 1.81

Kec. Malaka Tengah

168.69

100.00

Sumber : Potensi Desa (PODES) 2005, BPS Source : PODES 2005, BPS

12

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008

GEOGRAFI / GEOGRAPHY

Tabel / Table 1.7 Luas wilayah Kecamatan Sasita Mean Menurut Desa Area District of Sasita Mean by Village 2005 Desa Village (1) 01. Kereana 02. Babotin 03. Manulea 04. Naibone 05. Fatuaruin 06. K u f e u 07. As Manulea 08. B i a u 09. Tunabesi 10. Bani - Bani 11. Tunmat 12. Takarai 13. Babotin Selatan 14. Babotin Maemina 15. Beaneno 16. Silole 17. Builaran 18. Umutnana 19. Naisau 20. Fatuoin 21. Ikan Tuanbeis Luas Area 2 (Km ) (2) 19.33 4.60 8.81 6.89 6.89 11.20 7.63 7.63 4.85 11.20 4.85 6.23 4.45 4.42 5.42 5.36 4.94 5.27 14.27 13.79 14.27 Persentase Percentage (3) 11.22 2.67 5.11 4.00 4.00 6.50 4.43 4.43 2.81 6.50 2.81 3.62 2.58 2.57 3.15 3.11 2.87 3.06 8.28 8.00 8.28

Kec. Sasita Mean

172.30

100.00

Sumber : Potensi Desa (PODES) 2005, BPS Source : PODES 2005, BPS

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008

13

GEOGRAFI / GEOGRAPHY

Tabel / Table 1.8 Luas wilayah Kecamatan Malaka Timur Menurut Desa Area District of Malaka Timur by Village 2005

Desa Village (1) 01. Numponi 02. Sanleo 03. Dirma 04. Kusa 05. Wemeda 06. Raiulun

Luas Area (Km2) (2) 5.68 32.92 11.84 4.37 13.62 14.85

Persentase Percentage (3) 6.82 39.53 14.22 5.25 16.35 17.83

Kec. Malaka Timur

83.28

100.00

Sumber : Potensi Desa (PODES) 2005, BPS Source : PODES 2005, BPS

14

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008

GEOGRAFI / GEOGRAPHY

Tabel / Table 1.9 Luas wilayah Kecamatan Laenmanen Menurut Desa Area District of Laenmanen by Village 2005

Desa Village (1) 01. UPT Tniumanu 02. Tniumanu 03. Uabau 04. Bonibais 05. Besesmus 06. Oenaek 07. Naekekusa 08. Kapitanmeo 09. Tesa 10. Meotroy

Luas Area 2 (Km ) (2) 7.80 5.38 12.80 5.37 12.80 12.80 15.00 7.38 7.38 7.31

Persentase Percentage (3) 8.30 5.72 13.61 5.71 13.61 13.61 15.95 7.85 7.85 7.77

Kec. Laenmanen

94.02

100.00

Sumber : Potensi Desa (PODES) 2005, BPS Source : PODES 2005, BPS

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008

15

GEOGRAFI / GEOGRAPHY

Tabel / Table 1.10 Luas wilayah Kecamatan Raimanuk Menurut Desa Area District of Raimanukby Village 2005

Desa Village (1) 01. Tasain 02. Teun 03. Renrua 04. Mandeu Raimanus 05. Faturika 06. Rafae 07. Duakoran 08. Mandeu 09. Leuntolu

Luas Area (Km2) (2) 18.88 18.89 25.50 27.40 23.60 5.00 11.67 13.98 34.50

Persentase Percentage (3) 10.52 10.53 14.21 15.27 13.15 2.79 6.50 7.79 19.23

Kec. Raimanuk

179.42

100.00

Sumber : Potensi Desa (PODES) 2005, BPS Source : PODES 2005, BPS

16

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008

GEOGRAFI / GEOGRAPHY

Tabel / Table 1.11 Luas wilayah Kecamatan Kobalima Menurut Desa Area District of Kobalima by Village 2005

Desa Village (1) 01. Lakekun Barat 02. Lakekun 03. Lakekun Utara 04. Litamali 05. S i s i 06. Rainawe 07. Alas Selatan 08. Babulu Selatan 09. Babulu 10. A l a s 11. Kotabiru 12. Alas Utara

Luas Area 2 (Km ) (2) 6.37 7.23 7.00 16.25 17.00 17.00 30.60 20.65 29.45 27.06 20.05 18.40

Persentase Percentage (3) 2.93 3.33 3.22 7.49 7.83 7.83 14.10 9.51 13.57 12.47 9.24 8.48

Kec. Kobalima Sumber : Potensi Desa 2005 Source : PODES 2005, BPS

217.06

100.00

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008

17

GEOGRAFI / GEOGRAPHY

Tabel / Table 1.12 Luas wilayah Kecamatan Tasifeto Barat Menurut Desa Area District of Tasifeto Barat by Village 2005

Desa Village (1) 01. Fohoeka 02. Nanaeone 03. Lookeu 04. Derok Faturene 05. Nanaet 06. Lawalutolus 07. Dubesi 08. Naitimu 09. Rinbesihat 10. Bakustulama 11. Naekasa 12. Tukuneno

Luas Area (Km2) (2) 12.21 12.22 25.21 27.72 12.21 23.61 23.61 10.14 10.13 27.72 54.60 45.06

Persentase Percentage (3) 4.29 4.30 8.86 9.75 4.29 8.30 8.30 3.56 3.56 9.75 19.20 15.84

Kec. Tasifeto Barat

284.44

100.00

Sumber : Potensi Desa (PODES) 2005, BPS Source : PODES 2005, BPS

18

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008

GEOGRAFI / GEOGRAPHY

Tabel / Table 1.13 Luas wilayah Kecamatan Kakuluk Mesak Menurut Desa Area District of Kakuluk Mesak by Village 2005

Desa Village (1) 01. Fatukety 02. Kabuna 03. Kenebibi 04. Jenilu 05. Leosama 06. Dualaus

Luas Area 2 (Km ) (2) 53.70 37.31 20.74 20.73 37.30 17.76

Persentase Percentage (3) 28.63 19.89 11.06 11.05 19.89 9.47

Kec. Kakuluk Mesak

187.54

100.00

Sumber : Potensi Desa (PODES) 2005, BPS Source : PODES 2005, BPS

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008

19

GEOGRAFI / GEOGRAPHY

Tabel / Table 1.14 Luas wilayah Kecamatan Kota Atambua Menurut Desa Area District of Kota Atambua by Village 2005

Desa Village (1) 01. Fatukbot 02. L i d a k 03. Manuaman 04. Rinbesi 05. Fatubenao 06. Atambua 07. Berdao 08. Beirafu 09. Umanen 10. Tulamalae 11. Manumutin 12. Tenukiik

Luas Area (Km2) (2) 5.80 3.21 3.52 3.20 10.55 1.40 0.62 0.63 11.92 2.38 11.35 1.60

Persentase Percentage (3) 10.32 5.71 6.27 5.70 18.78 2.49 1.10 1.12 21.22 4.24 20.20 2.85

Kec. Kota Atambua

56.18

100.00

Sumber : Potensi Desa (PODES) 2005, BPS Source : PODES 2005, BPS

20

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008

GEOGRAFI / GEOGRAPHY

Tabel / Table 1.15 Luas wilayah Kecamatan Tasifeto Timur Menurut Desa Area District of Tasifeto Timur by Village 2005

Desa Village (1) 01. Fatuba'a 02. Dafala 03. Takirin 04. Manleten 05. Umaklaran 06. Tulakadi 07. Silawan 08. S a d i 09. Sarabau 10. B a u h o 11. Halimodok 12. Tialai Kec. Tasifeto Timur

Luas Area 2 (Km ) (2) 34.00 19.70 9.30 35.40 13.30 15.95 30.00 18.00 6.56 14.40 4.76 10.00 211.37

Persentase Percentage (3) 16.09 9.32 4.40 16.75 6.29 7.55 14.19 8.52 3.10 6.81 2.25 4.73 100.00

Sumber : Potensi Desa (PODES) 2005, BPS Source : PODES 2005, BPS

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008

21

GEOGRAFI / GEOGRAPHY

Tabel / Table 1.16 Luas wilayah Kecamatan Raihat Menurut Desa Area District of Rinhat by Village 2005

Desa Village (1) 01. Asumanu 02. T o h e 03. Raifatus 04. Aitoun 05. Maumutin 06. Toheleten

Luas Area (Km2) (2) 22.95 16.55 8.40 14.40 9.56 15.34

Persentase Percentage (3) 26.32 18.98 9.63 16.51 10.96 17.59

Kec. Raihat

87.20

100.00

Sumber : Potensi Desa (PODES) 2005, BPS Source : PODES 2005, BPS

22

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008

GEOGRAFI / GEOGRAPHY

Tabel / Table 1.17 Luas wilayah Kecamatan Lasiolat Menurut Desa Area District of Lasiolat by Village 2005

Desa Village (1) 01. Lasiolat 02. Maneikun 03. Fatulotu 04. Lakanmau 05. Raiulun 06. Dualasi 07. Baudauk

Luas Area 2 (Km ) (2) 9.20 9.10 9.25 9.00 9.00 9.00 9.93

Persentase Percentage (3) 14.27 14.11 14.35 13.96 13.96 13.96 15.40

Kec. Lasiolat

64.48

100.00

Sumber : Potensi Desa (PODES) 2005, BPS Source : PODES 2005, BPS

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008

23

GEOGRAFI / GEOGRAPHY

Tabel / Table 1.18 Luas wilayah Kecamatan Lamaknen Menurut Desa Area District of Lamaknen by Village 2005

Desa Village (1) 01. Loonuna 02. Lakmaras 03. H e n e s 04. Nualain 05. E k i n 06. Debululik 07. Maudemu 08. D i r u n 09. Leowalu 10. Duarato 11. F u l u r 12. K e w a r 13. Mahuitas 14. M a k i r 15. Lamaksenulu 16. Lutarato 17. Sisi Fatuberal Kec. Lamaknen

Luas Area (Km2) (2) 30.04 21.39 6.22 11.82 4.94 12.00 17.00 15.40 6.28 3.42 9.64 21.64 9.10 14.09 9.33 15.00 7.00 214.31

Persentase Percentage (3) 14.02 9.98 2.90 5.52 2.31 5.60 7.93 7.19 2.93 1.60 4.50 10.10 4.25 6.57 4.35 7.00 3.27 100.00

Sumber : Potensi Desa (PODES) 2005, BPS Source : PODES 2005, BPS

24

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008

GEOGRAFI / GEOGRAPHY

Tabel / Table 1.19 Nama dan Panjang Sungai Menurut Kecamatan di Kabupaten Belu Name and Length of Rivers by District in Regency of Belu

Kecamatan District (1) 1. Malaka Barat

Nama Sungai Name of Rivers (2) Benenai Delek Baen Wedik Talimetan Motahoar Buik Luradik Baukama Baukoek Motamuru Welulik Malibaka Talau

Panjang Sungai Length of Rivers (Km) (3) 100 15 30 10 8 7 40 10 45 10 15 18 50 50

2. Malaka Tengah

3. Malaka Timur

4. Tasifeto Barat

5. Tasifeto Timur

6. Lamaknen

7. Kota Atambua

Sumber : Dinas Kimpraswil Kabupaten Belu

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008

25

GEOGRAFI / GEOGRAPHY

Tabel / Banyaknya Hari Hujan di Kabupaten Numbers of Day of Rain in Regency 2 0

Kecamatan District (1) 01. Malaka Barat 02. Rinhat 03. Wewiku**) 04. Weliman 05. Malaka Tengah 06. Sasita Mean*) 07. Malaka Timur 08. Laen Manen**) 09. Raimanuk**) 10. Kobalima*) 11. Tasifeto Barat*)**) 12. Kakuluk Mesak 13. Kota Atambua*)**) 14. Tasifeto Timur 15. Raihat 16. Lasiolat**) 17. Lamaknen*) Rata-Rata

Januari January (2) 11 6 11 4 7 6 4 7 21 23 15 6.76

Pebruari February (3) 7 5 12 7 8 8 7 5 17 11 17 6.12

Maret March (4) 9 0.53

April April (5) 0.00

Mei May (6) 5 6 8 1 4 1.41

Juni June (7) 9 15 14 25 5 4.00

Sumber : Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Belu Source : Agriculture and Estate Service of Belu Regency Catatan : *) Termasuk kecamatan pemekaran **) Data Tidak Tersedia

26

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008

GEOGRAFI / GEOGRAPHY

Table 1.20 Belu Menurut Kecamatan Per Bulan of Belu by District per Month 0 7

(hari)
Novembe r November

Juli July

Agustus August

Septembe r September

Oktober October

Desember December

Ju mlah Total

(8) 0.00

(9) 0.00

(10) 0.00

(11) 6 14 3 1.35

(12) 17 9 4 14 7 6 7 6 4.12

(13) 21 15 11 13 8 11 18 17 6.06

(14) 80 11 66 47 56 29 64 12 38 60 64 31.00

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008

27

GEOGRAFI / GEOGRAPHY

Tabel / Banyaknya Curah Hujan di Kabupaten Rainfall in Regency 2 0 Januari Januar y (2) 123 104 125 166 103 146 46 66 343 215 267 100.24

Kecamatan District (1) 01. Malaka Barat 02. Rinhat 03. Wewiku**) 04. Weliman 05. Malaka Tengah 06. Sasita Mean*) 07. Malaka Timur 08. Laen Manen**) 09. Raimanuk**) 10. Kobalima*) 11. Tasifeto Barat*)**) 12. Kakuluk Mesak 13. Kota Atambua*)**) 14. Tasifeto Timur 15. Raihat 16. Lasiolat**) 17. Lamaknen*) Rata-Rata

Pebruari February (3) 137 119 168 690 96 189 29 74 507 116 387 147.76

Maret March (4) 192 11.29

April April (5) 0.00

Mei May (6) 74 519 68 38 44 43.71

Juni June (7) 105 417 292 785 43 96.59

Sumber : Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Belu Source : Agriculture and Estate Service of Belu Regency Catatan : *) Termasuk kecamatan pemekaran **) Data Tidak Tersedia

28

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008

GEOGRAFI / GEOGRAPHY

Table 1.21 Belu Menurut Kecamatan Per Bulan of Belu by District per Month 0 7

(mm)
Novembe r November

Juli July

Agustus August

Septembe r September

Oktober October

Desember December

Ju mlah Total

(8) 0.00

(9) 0.00

(10) 0.00

(11) 146 243 112 29.47

(12) 184 186 119 214 102 135 165 104 71.12

(13) 475 264 116 190 214 89 209 123 98.83

(14) 1,362 223 1,060 2,027 603 943 1264 140 850 743 968 599.00

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008

29

BAB / CHAPTER

Pemerintahan
Government

PEMERINTAHAN / GOVERNMENT

Pemerintahan
Kabupaten Belu berdiri pada tanggal 20 Desember 1958 dengan ibukota kabupaten Atambua saat ini wilayahnya terdiri atas 24 kecamatan, yaitu : 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. Kecamatan Malaka Barat Kecamatan Rinhat Kecamatan Wewiku Kecamatan Weliman Kecamatan Malaka Tengah Kecamatan Sasita Mean Kecamatan Botin Leobele Kecamatan Io Kufeu Kecamatan Malaka Timur Kecamatan Laenmanen Kecamatan Raimanuk Kecamatan Kobalima 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. Kecamatan Kobalima Timur Kecamatan Tasifeto Barat Kecamatan Nanaet Dubesi Kecamatan Kakuluk Mesak Kecamatan Kota Atambua Kecamatan Atambua Barat Kecamatan Atambua Selatan Kecamatan Tasifeto Timur Kecamatan Raihat Kecamatan Lasiolat Kecamatan Lamaknen Kecamatan Lamaknen Selatan

Menurut data dari Bagian Pemerintahan Desa pada Kantor Bupati Belu hingga tahun 2007 terdapat 208 desa/kelurahan di Kabupaten Belu yang terdiri dari 196 desa dan 12 kelurahan, dimana sebanyak 87,02 persen adalah desa/kelurahan difinitif, sedangkan sisanya sebanyak 12.98 persen masih merupakan desa persiapan.

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008

33

PEMERINTAHAN / GOVERNMENT

Gambar 2.1. Persentase Jumlah Desa Menurut Klasifikasi Desa di Kabupaten Belu Tahun 2007

S wakarya 73.56%

S wadaya 20.19%

S wasembada 6.25%
Sumber : PMD

Gambar 2.2. Jumlah Wilayah Administrasi Setingkat Desa Menurut Kecamatan di Kabupaten Belu Tahun 2007
20 18 16 14 12 10 8 6 4 2 0 010 011 012 013 020 021 022 023 030 031 032 040 041 050 051 052 060 061 062 070 071 072 080 081

Sumber : Bagian Pemerintahan Desa

34

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008

PEMERINTAHAN / GOVERNMENT

Tabel / Table 2.1 Banyaknya Desa/Kelurahan Menurut Kecamatan Numbers Villages by District 2007
Kecamatan Regency Desa / Kelurahan Village UPT PrePersiapan transmiPre-village gration village (4) (5) 5 7 3 3 5 2 1 1 -

Definitif Definitive (3) 11 13 9 11 12 9 7 5 6 7 8 8 4 8 4 6 4 4 4 11 6 7 9 8

Jumlah Total *) (6) 16 20 12 14 17 9 7 5 6 9 9 8 4 8 4 6 4 4 4 12 6 7 9 8 208

(1) 01. Malaka Barat 02. Rinhat 03. Wewiku 04. Weliman 05. Malaka Tengah 06. Sasita Mean 07. Io Kufeu 08. Botin Leobele 09. Malaka Timur 10. Laen Manen 11. Raimanuk 12. Kobalima 13. Kobalima Timur 14. Tasifeto Barat 15. Nanaet Dubesi 16. Kakuluk Mesak 17. Kota Atambua 18. Atambua Selatan 19. Atambua Barat 20. Tasifeto Timur 21. Raihat 22. Lasiolat 23. Lamaknen 24. Lamaknen Selatan

181 27 Kabupaten Belu Sumber : Bagian Pemerintahan Desa, Kantor Bupati Belu

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008

35

PEMERINTAHAN / GOVERNMENT

Tabel / Table 2.2 Banyaknya Satuan Lingkungan Setempat Menurut Kecamatan 2007
Kecamatan District (3) 01. Malaka Barat 02. Rinhat 03. Wewiku 04. Weliman 05. Malaka Tengah 06. Sasita Mean 07. Io Kufeu 08. Botin Leobele 09. Malaka Timur 10. Laen Manen 11. Raimanuk 12. Kobalima 13. Kobalima Timur 14. Tasifeto Barat 15. Nanaet Dubesi 16. Kakuluk Mesak 17. Kota Atambua 18. Atambua Selatan 19. Atambua Barat 20. Tasifeto Timur 21. Raihat 22. Lasiolat 23. Lamaknen 24. Lamaknen Selatan Kabupaten Belu Dusun/Lingkungan (4) 82 119 66 88 98 49 45 30 46 66 78 48 23 59 20 35 9 9 8 58 31 25 43 39 1,174 Rukun Tetangga (RT) (5) 214 215 211 188 332 93 87 57 109 126 140 119 50 177 40 90 110 79 90 175 91 70 103 109 3,075

Sumber : Bagian Pemerintahan Desa, Kantor Bupati Belu

36

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008

PEMERINTAHAN / GOVERNMENT

Tabel / Table 2.3 Banyaknya Desa/Kelurahan dan Tingkat perkembangan Desa/Kelurahan Menurut Kecamatan Numbers of Villages and Supporting level by District 2007
Perkotaan Kecamatan Regency Swadaya Swakar ya Self Developing (3) 5 7 Swasemba da Supporting (4) Swadaya Pedesaan Swakary a Self Developing (6) 10 13 9 11 10 13 6 7 7 11 12 6 11 6 7 9 Swasemba da Supporting (7) 1 2 1 1 1 Jumlah Desa/ Kelurah an Numbe rs of Villages (8) 16 20 12 14 17 21 6 9 9 12 12 6 12 12 6 7 17

(1)

(2) -

(5) 5 7 3 3 5 8 2 1 8

01. Malaka Barat 02. Rinhat 03. Wewiku 04. Weliman 05. Malaka Tengah 06. Sasita Mean*) 07. Malaka Timur 08. Laen Manen 09. Raimanuk 10. Kobalima*) 11. Tasifeto Barat*) 12. Kakuluk Mesak 13. Kota Atambua*) 14. Tasifeto Timur 15. Raihat 16. Lasiolat 17. Lamaknen*) Kabupaten Belu

42

148

208

Sumber : PMD Source : PMD Catatan : *) Termasuk kecamatan pemekaran

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008

37

PEMERINTAHAN / GOVERNMENT

Tabel / Table 2.4 Banyaknya Pegawai Negeri Sipil Daerah, Pusat dan BUMN/BUMD Menurut Jenis Kelamin dan Kantor/Dinas/Instansi di Kabupaten Belu 2007
Kantor/Dinas/Instansi (1) Pegawai Pegawai sipil Sipil Daerah pusat dipekerjakan L (2) 185 41 19 8 14 44 20 30 25 10 49 39 54 20 19 27 P (3) 100 8 2 3 7 16 5 7 6 3 10 11 8 11 L (4) P (5) BUMN/ BUMD L (6) P (7) Honorer/ Kontrak/PTT L (8) P (9) Jumlah

L (10) 185 41 19 8 14 44 20 30 25 10 49 39 54 20 19 27

P (11) 100 8 2 3 7 16 5 7 6 3 10 11 8 11

01. Sekretariat Daerah 02. Kecamatan a. Malaka Barat b. Rinhat c. Wewiku d. Weliman e. Malaka Tengah f. Sasita Mean g. Malaka Timur h. Laen Manen i. Raimanuk j. Kobalima k. Tasifeto Barat l. Kakuluk Mesak m. Kota Atambua n. Tasifeto Timur o. Raihat p. Lasiolat q. Lamaknen 03. Kelurahan
a. Kota Atambua b. Tenukiik c. Manuaman d. Manumutin e. Tulamalae f. Bardao g. Beirafu h. Lidak i. Umanen

22 15
10 10 9 21 16 16 7 12 13

3 6 5
6 7 4 7 5 6 4 5 6

22 15
10 10 9 21 16 16 7 12 13

3 6 5
6 7 4 7 5 6 4 5 6

Jumlah I

755 264

755 264

38

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008

PEMERINTAHAN / GOVERNMENT

Lanjutan / Continued Tabel 2.4


Pegawai Sipil Daerah L (1) j. Fatubenao k. Fatukbot l. Rinbesi Sekretariat DPRD Kejaksaan Negeri Pengadilan Negeri Departemen Agama Pengadilan Agama BPN BPS Lembaga Pemasyarakatan KPPN PNS Polri PNS Kodim Bandara Udara Haliwen Pengelolaan Pajak Atambua Imigrasi Badan Pengawas Badan Kesbanglinmas Bappeda Bapedalda Badan Kepegawaian Badan PMD Dinas Kimpraswil Dinas Infokom Dinas Perindustrian &Perdagangan Dinas Pendaftaran Penduduk (2) 11 14 11 27 44 26 28 22 20 33 114 41 42 25 P (3) 5 7 4 13 11 10 9 13 15 12 23 17 9 13 Pegawai sipil BUMN/ BUMD pusat dipekerjakan L (4) 21 30 108 14 34 18 48 25 20 228 8 4 31 P (5) 8 11 85 1 7 4 11 2 4 8 3 L (6) P (7) Honorer/ Kontrak/PTT L (8) 6 3 1 4 3 3 P (9) 2 1 1 1 L (10) 11 14 11 27 21 36 111 14 34 19 48 29 20 228 11 7 31 44 26 28 22 20 33 114 41 42 25 Jumlah

Kantor/Dinas/Instansi

P (11) 5 7 4 13 8 13 85 1 7 5 11 3 4 8 1 3 11 10 9 13 15 12 23 17 9 13

Jumlah II

458

161 589

144

20

5 1067 310

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008

39

PEMERINTAHAN / GOVERNMENT

Lanjutan / Continued Tabel 2.4


Pegawai Sipil Pegawai sipil BUMN/ BUMD Daerah pusat dipekerjakan L (1) (2) P (3) L (4) P (5) L (6) P (7) Honorer/ Kontrak/PTT L (8) P (9) L (10) Jumlah

Kantor/Dinas/Instansi

P (11)

Dinas Kebudayaan dan Pariwisata 36 10 Dinas Pendidikan 65 16 Dinas Pendidikan (Guru) 1950 1863 Dinas Kesehatan 243 264 Dinas Nakertrans 26 4 Dinas Pendapatan Daerah 46 13 Dinas Kehutanan 94 16 Dinas Keluarga Berencana 98 30 Dinas Perhubungan 74 10 Dinas Pertanian & Perkebunan 189 30 Dinas Perikanan & Kelautan 30 19 Dinas Pertambangan & Energi 21 15 Dinas Peternakan 62 21 Dinas Koperasi PK&M 38 6 Dinas Kesejahteraan Sosial 22 7 Dinas Kebersihan & Pertamanan 35 25 Kantor Satpol Pamong Praja 35 5 Kantor Arsip Daerah 11 8 Kantor Ketahanan Pangan 92 9 Kantor Perpustakaan 13 12 Kantor PDE PD. Belu Bhakti PDAM Jumlah III 10 9 2 8 3 5

36

10

65 16 1950 1863 243 26 46 94 264 4 13 16

98 74 189 30 21 62 38 22 35 35 11 92 13 10 9 2

30 10 30 19 15 21 6 7 25 5 8 9 12 8 3 5

3201 2399

3201 2399

40

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008

PEMERINTAHAN / GOVERNMENT

Lanjutan / Continued Tabel 2.4


Pegawai Sipil Daerah L (1) (2) P (3) Pegawai sipil BUMN/ BUMD pusat dipekerjakan L (4) P (5) L (6) P (7) Honorer/ Kontrak/PTT L (8) P (9) L (10) Jumlah

Kantor/Dinas/Instansi

P (11)

RSUD Atambua Akademi Perawat Sekretariat KPU


BRI BPD Atambua BPD Capem Atapupu PLN Telkom Pos & Giro Pegadaian Ps. Baru Pegadaian Atambua Pegadaian Betun Asuransi Jiwa Sraya Asuransi Bumi Putra Perum Dolog Atambua Bank Mandiri BNI

85 18 12
-

121 4 5
-

31 11 2 25 4 22 7 6 3 10 2 18 2 4

9 7 2 1 1 1 2 3 2 3 2

16 9 2 46 9 3 2 3 3 22 8 5 4

2 5 6 30 -

85 18 12
47 20 4 71 13 25 8 9 6 10 24 26 7 8

121 4 5
11 7 2 6 6 2 1 2 3 32 3 2

Jumlah IV

115

130

147 33 132 43 393 207 541 6 3180

Jumlah I+II+III+IV
Sumber

4529 2954 589

144

147 33 152 48

: BKD dan masing-masing Instansi, Badan, Kantor BUMN/BUMD

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008

41

PEMERINTAHAN / GOVERNMENT

Tabel / Table 2.5 Banyaknya Pegawai Negeri Sipil Daerah, Pusat dan BUMN/BUMD Menurut Golongan dan Kantor/Dinas/Instansi di Kabupaten Belu 2007
Golongan Kantor/Dinas/Instansi I (1) (2) 16 4 3 2 8 2 1 2 5 8 5 1 3 3 1 1 8 2 3 2 II (3) 164 27 10 5 9 34 13 25 17 5 40 32 45 14 12 22 15 8 7 8 5 14 10 12 4 8 III (4) 91 18 8 6 10 18 10 11 14 8 17 13 9 12 9 5 13 9 8 8 8 6 9 7 7 7 IV (5) 14 (6) BUMN/ BUMD L P (7) Honorer/ Kontrak/PTT L (8) P (9) L (10) 185 41 19 8 14 44 20 30 25 10 49 39 54 20 19 27 22 15 10 10 9 21 16 16 7 12 Jumlah P (11) 100 8 2 3 7 16 5 7 6 3 10 11 8 11 3 3 6 5 6 7 4 7 5 6 4 5

01. Sekretariat Daerah 02. Kecamatan


a. Malaka Barat b. Rinhat c. Wewiku d. Weliman e. Malaka Tengah f. Sasita Mean g. Malaka Timur h. Laen Manen i. Raimanuk j. Kobalima k. Tasifeto Barat l. Kakuluk Mesak m. Kota Atambua n. Tasifeto Timur o. Raihat p. Lasiolat q. Lamaknen a. Kota Atambua b. Tenukiik c. Manuaman d. Manumutin e. Tulamalae f. Bardao g. Beirafu h. Lidak

03. Kelurahan

i. Umanen Jumlah I

1 81

12 6 577 347

14

13 6 755 264

42

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008

PEMERINTAHAN / GOVERNMENT

Lanjutan / Continued Tabel 2.5


Golongan Kantor/Dinas/Instansi I (1) j. Fatubenao k. Fatukbot l. Rinbesi (2) 1 2 2 II (3) 9 11 8 III (4) 6 8 5 IV (5) BUMN/ BUMD L (6) P (7) Honorer/ Kontrak/PTT L (8) P (9) L (10) 11 14 11 Jumlah P (11) 5 7 4

Sekretariat DPRD Kejaksaan Negeri Pengadilan Negeri Departemen Agama Pengadilan Agama BPN BPS Lembaga Pemasyarakatan KPPN PNS Polri PNS Kodim Bandara Udara Haliwen Pengelolaan Pajak Atambua Imigrasi Badan Pengawas Badan Kesbanglinmas Bappeda Bapedalda Badan Kepegawaian Badan PMD Dinas Kimpraswil Dinas Infokom Dinas Perindustrian &Perdagangan Dinas Pendaftaran Penduduk Jumlah II

3 1 -

22 18 15 114 3 9 7 37 17 4 29 2 2 26 16 19
11 14 15 19 72 30 18 14

11 10 22 77 12 31 15 21 10 6 2 2 7 28 10
21 15 17 21 46 20 26 18

4 1 3 5 1 1 1 9 7
5 4 2 5 7 5 7 5

6 1

2 1 1 1 -

27 21 36 111 14 34 19 48 29 20 228 11 7 31 44 26
28 22 20 33 114 41 42 25

13 8 13 85 1 7 5

14 207 4 2 2 1 12 3 1

4 3 3 -

11 3 4 8 1 3 11 10
9 13 15 12 23 17 9 13

255

561 467

72

17

5 1067 310

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008

43

PEMERINTAHAN / GOVERNMENT

Lanjutan / Continued Tabel 2.5


Golongan Kantor/Dinas/Instansi I (1) (2) II (3) III (4) IV (5) BUMN/ BUMD L (6) P (7) Honorer/ Kontrak/PTT L (8) P (9) L (10) Jumlah P (11)

Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Dinas Pendidikan Dinas Pendidikan (Guru) Dinas Kesehatan Dinas Nakertrans Dinas Pendapatan Daerah Dinas Kehutanan Dinas Keluarga Berencana Dinas Perhubungan Dinas Pertanian & Perkebunan Dinas Perikanan & Kelautan Dinas Pertambangan & Energi Dinas Peternakan Dinas Koperasi PK&M Dinas Kesejahteraan Sosial Dinas Kebersihan & Pertamanan Kantor Satpol Pamong Praja Kantor Arsip Daerah Kantor Ketahanan Pangan Kantor Perpustakaan Kantor PDE PD. Belu Bhakti PDAM Jumlah III

1 3 69 6 4

19 42

22 28

4 8 267 6 5 5

36 65

10 16

1343 2134 343 152 11 19 14 31

1950 1863 243 264 26 46 4 13

7 6 1 2 2 7 2 1 1 2 -

48 42 126 23 16 44 15 15 36 27 11 62 18 10 8 4

70

74 32 83 22 13 32 23 9 14 10 6 37 5 7 2 3

30

6 3 4 3 5 5 6 5 3 1 1 2 1 1 345

98 74 189 30 21 62 38 22 35 35 11 92 13 10 9 2

94

30 10 30 19 15 21 6 7 25 5 8 9 12 8 3 5

16

120 2352 2783

3201 2399

44

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008

PEMERINTAHAN / GOVERNMENT

Lanjutan / Continued Tabel 2.5


Golongan Kantor/Dinas/Instansi I (1) (2) II (3) III (4) IV (5) BUMN/ BUMD L (6) P (7) Honorer/ Kontrak/PTT L (8) P (9) L (10) Jumlah P (11)

RSUD Atambua Akademi Perawat Sekretariat KPU


BRI BPD Atambua BPD Capem Atapupu PLN Telkom Pos & Giro Pegadaian Ps. Baru Pegadaian Atambua Pegadaian Betun Asuransi Jiwa Sraya Asuransi Bumi Putra Perum Dolog Atambua Bank Mandiri BNI

2 -

133 5 9
-

68 14 8
-

3 3 -

31 11 2 25 4 22 7 6 3 10 2 18 2 4

9 7 2 1 1 1 2 3 2 3 2

16 9 2 46 9 3 2 3 3 22 8 5 4

2 5 6 30 -

85 18 12
47 20 4 71 13 25 8 9 6 10 24 26 7 8

121 4 5
11 7 2 6 6 2 1 2 3 32 3 2

Jumlah IV

147

90 368 7

147 33 132 43 393 207 541 6 3180

Jumlah I+II+III+IV
Sumber

458 3637

437

147 33 149 48

: BKD dan masing-masing Instansi, Badan, Kantor BUMN/BUMD

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008

45

PEMERINTAHAN / GOVERNMENT

Tabel / Table 2.6 Banyaknya Pegawai Negeri Sipil Daerah, Pusat dan BUMN/BUMD Menurut Tingkat Pendidikan dan Kantor/Dinas/Instansi di Kabupaten Belu 2007
Tingkat Pendidikan Kantor/Dinas/Instansi SD (1) (2) 36 6 1 1 20 7 9 4 1 13 10 21 14 4 8 3 4 2 3 1 11 4 7 2 5 3 SLTP (3) 32 8 2 1 1 6 4 5 6 1 12 9 13 3 2 5 4 3 2 2 1 3 3 2 2 1 SLTA (4) 185 28 13 8 15 28 8 19 13 7 27 24 21 6 8 11 16 8 9 10 8 9 12 11 6 7 12 D1-D3 (5) 25 2 2 1 3 1 1 2 3 2 3 3 3 1 2 1 1 1 1 S1 (6) 6 5 3 2 3 3 5 3 6 4 4 5 4 5 5 5 5 3 3 1 3 4 2 2 2 3 2 S2 (7) 1 Honorer/ Kontrak/ PTT (8) -

Jumlah

(9) 285 49 21 11 21 60 25 37 31 13 59 50 62 31 22 30 28 20 16 17 13 28 21 22 11 17 19

01. Sekretariat Daerah 02. Kecamatan


a. Malaka Barat b. Rinhat c. Wewiku d. Weliman e. Malaka Tengah f. Sasita Mean g. Malaka Timur h. Laen Manen i. Raimanuk j. Kobalima k. Tasifeto Barat l. Kakuluk Mesak m. Kota Atambua n. Tasifeto Timur o. Raihat p. Lasiolat q. Lamaknen a. Kota Atambua b. Tenukiik c. Manuaman d. Manumutin e. Tulamalae f. Bardao g. Beirafu h. Lidak i. Umanen

03. Kelurahan

Jumlah I

200

133

529

58

98

1019

46

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008

PEMERINTAHAN / GOVERNMENT

Lanjutan / Continued Tabel 2.6


Tingkat Pendidikan Kantor/Dinas/Instansi SD (1) j. Fatubenao k. Fatukbot l. Rinbesi Sekretariat DPRD Kejaksaan Negeri Pengadilan Negeri Departemen Agama Pengadilan Agama BPN BPS Lembaga Pemasyarakatan KPPN PNS Polri PNS Kodim (2) 2 5 4 10 3 1 1 1 4 200 SLTP (3) 2 1 1 6 1 1 1 3 6 27 4 SLTA (4) 9 12 8 18 16 18 54 2 30 16 40 12 10 9 3 D1-D3 (5) 1 1 1 61 1 1 1 10 1 S1 (6) 3 2 2 5 10 20 75 9 8 5 15 4 4 S2 (7) 1 1 3 1 Honorer/ Kontrak/ PTT (8) 8 3 2 5 3

Jumlah

(9) 16 21 15 40 29 49 196 15 41 24 59 32 24 236 11

Bandara Udara Haliwen Pengelolaan Pajak Atambua Imigrasi Badan Pengawas Badan Kesbanglinmas Bappeda Bapedalda Badan Kepegawaian Badan PMD Dinas Kimpraswil Dinas Infokom Dinas Perindustrian &Perdagangan Dinas Pendaftaran Penduduk Jumlah II

1 7 5 1 7 2 2 19 5 5 4 289

2 4 3 5 4 4 8 6 1 1 91

2 29 27 20 12 11 14 22 66 40 32 20 552

1 4 1 3 1 2 4 11 1 2 2 110

1 4 15 6 15 11 12 13 32 5 10 11 297

3 1 1 1 1 13

4 25

8 34 55 36 37 35 35 45 137 58 51 38 1377

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008

47

PEMERINTAHAN / GOVERNMENT

Lanjutan / Continued Tabel 2.6


Tingkat Pendidikan Kantor/Dinas/Instansi SD (1) Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Dinas Pendidikan Dinas Pendidikan (Guru) Dinas Kesehatan Dinas Nakertrans Dinas Pendapatan Daerah Dinas Kehutanan Dinas Keluarga Berencana Dinas Perhubungan Dinas Pertanian & Perkebunan Dinas Perikanan & Kelautan Dinas Pertambangan & Energi Dinas Peternakan Dinas Koperasi PK&M Dinas Kesejahteraan Sosial Dinas Kebersihan & Pertamanan Kantor Satpol Pamong Praja Kantor Arsip Daerah Kantor Ketahanan Pangan Kantor Perpustakaan Kantor PDE PD. Belu Bhakti PDAM (2) 4 4 19 2 6 1 1 12 13 5 3 7 1 1 13 3 1 1 5 1 3 SLTP (3) 1 3 54 1 5 2 7 7 17 2 2 3 2 4 8 2 2 2 3 3 2 SLTA (4) 24 27 1211 335 15 30 77 76 50 116 25 19 39 24 17 30 26 11 58 13 9 3 6 D1-D3 (5) 7 8 851 68 4 5 5 6 6 22 7 1 10 5 2 2 2 2 6 1 1 S1 (6) 10 39 1751 27 8 13 25 38 9 50 9 10 23 12 5 7 7 3 34 3 5 3 1 1 1 1 1 4 S2 (7) Honorer/ Kontrak/ PTT (8) -

Jumlah

(9) 46 81 3813 507 30 59 110 128 84 219 49 36 83 44 29 60 40 19 101 25 18 12 7

Jumlah III

106

132

2241 1021 2092

5600

48

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008

PEMERINTAHAN / GOVERNMENT

Lanjutan / Continued Tabel 2.6


Tingkat Pendidikan Kantor/Dinas/Instansi SD (1) (2) 6 1 1 1 SLTP (3) 8 1 1 1 SLTA (4) 173 15 14 31 D1-D3 (5) 19 4 1 3 S1 (6) 1 21 S2 (7) 1 (8) (9) 206 22 17 58 Honorer/ Jumlah Kontrak/PTT

RSUD Atambua Akademi Perawat Sekretariat KPU BRI BPD Atambua BPD Capem Atapupu PLN Telkom Pos & Giro Pegadaian Ps. Baru Pegadaian Atambua Pegadaian Betun Asuransi Jiwa Sraya Asuransi Bumi Putra Perum Dolog Atambua Bank Mandiri BNI Jumlah IV Jumlah I+II+III+IV
Sumber

1 2 1 5 18 613

5 3 19 375

2 24 3 13 7 3 4 11 50 9 1 1 368

1 1 1 2 1 1 36

2 1 1 1 2 3 2 6 3 4 56

1 1 3 25

51 15 3 2 3 8 5 4 100 125

6 77 19 25 10 10 8 13 56 26 10 10 600 8499

27

3656 1225 2543

: BKD dan masing-masing Instansi, Badan, Kantor BUMN/BUMD

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008

49

BAB / CHAPTER

Penduduk & Tenaga Kerja


Population & Man Power

PENDUDUK & TENAGA KERJA / POPULATIONS & MAN POWER

PENDUDUK & TENAGA KERJA


PENDUDUK
Tema kepedudukan selalu muncul menjadi suatu permasalahan yang cukup menarik dan hangat untuk diperdebatkan karena mempunyai kaitan erat dengan kesejahteraan hidup manusia. Perkembangan penduduk yang pesat tanpa diimbangi dengan persediaan resourses yang memadai maka jumlah penduduk yang banyak tersebut menjadi beban bagi pembangunan. Sebaliknya percepatan pertumbuhan penduduk jauh lebih lamban dari percepatan pertambahan sumber daya dan sumber dana yang ada maka penduduk yang banyak dengan kualitas yang memadai akan menjadi modal pembangunan yang sangat berharga. Pemerintah dalam berbagai format perencanaan selalu menempatkan masalah kependudukan sebagai kerangka acuannya, karena penduduk dengan aspek kualitas dan kuantitasnya merupakan pelaku sentral sekaligus sebagi objek yang menikmati hasil-hasil pembangunan secara lebih adil dan berkeprikemanusiaan. Penduduk yang banyak dengan kualitas yang tinggi akan menjadi asset yang berharga bagi kelancaran proses pembangunan, sedangkan apabila sebagian besar dari mereka berkualitas rendah tentu akan menjadi sumber kemiskinan dan keterbelakangan yang tidak lain juga menjadi musuh utama dari misi pembangunan bangsa. Dari hasil Sensus Penduduk, jumlah penduduk di Kabupaten Belu tahun 1990 sebanyak 216,019 jiwa dan meningkat menjadi 277,484 jiwa pada tahun 2000, dengan pertumbuhan ratarata 2,54%. Tingkat pertumbuhan ini sedikit lebih tinggi dibanding pertumbuhan 1980-1990 yang hanya 1,78%. Pada tabel 3.1.1. jumlah penduduk Kabupaten Belu 2007 dari 378,882 jiwa, dengan tingkat kepadatan rumah tangga rata-rata 4 orang dan kepadatan penduduk 155 orang per Km. Dibandingkan tahun sebelumnya angka pertumbuhan penduduk periode 2000-2007 tergolong cukup tinggi yakni 53

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008

PENDUDUK & TENAGA KERJA / POPULATIONS & MAN POWER

4.55%. Hal ini karena selain perkembangan penduduk secara alamiah, juga diakibatkan oleh adanya eksodus ex pengungsi Timor Timur ke wilayah Kabupaten Belu yang pada Sensus Penduduk 2000 belum terhitung. Faktor migrasi masuk juga menjadi pemicu tingginya angka pertumbuhan penduduk mengingat kedudukan wilayah geografis Kabupaten Belu yang berbatasan langsung dengan Negara Timor Leste akan menjadi daerah transit bagi penduduk dari luar untuk expansi usaha ke negara baru tersebut. Selain itu dengan adanya pergeseran paradigma Keluarga Berencana dari Norma Keluarga Kecil Bahagia menjadi menjadi Keluarga Berkualitas disalah tafsirkan sebagai peluang untuk banyak anak asal bisa/mampu menghidupinya. Pada kasus ini, hidup layak sebuah keluarga menjadi relatif dan sangat tergantung pada pandangan kepentingan yang bersifat subjektif. Analisis kependudukan tahun 2007 memperlihatkan indikator sebagai berikut: - Angka sex ratio pada tahun 2007 sebesar 99, menunjukkan bahwa 54

jumlah penduduk laki-laki sedikit lebih rendah dari penduduk perempuan yakni setiap 99 penduduk laki-laki terdapat 100 orang penduduk perempuan. Dilihat dari struktur umur penduduk memperlihatkan bahwa sebagaian besar penduduk Belu berada pada usia muda, dimana konstruksi piramida penduduknya masih berbentuk ekspansif. Dari 378,882 pada tahun 2007 38.20%, merupakan penduduk usia muda yang berumur 0 14 tahun. Angka ketergantungan (Dependency Ratio) pada tahun 2007 adalah 79 yang menunjukkan bahwa setiap 100 orang penduduk usia produktif harus menanggung sekitar 79 orang yang belum atau tidak produktif.

KETENAGAKERJAAN
Penduduk usia kerja didefinisikan sebagai penduduk yang berumur 10 tahun keatas, sedangkan khusus dalam Sensus

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008

PENDUDUK & TENAGA KERJA / POPULATIONS & MAN POWER

Penduduk 2000 dan Sakernas 2007 menggunakan konsep penduduk berumur 15 tahun keatas. Mereka terdiri dari angkatan kerja dan bukan angkatan kerja. Proporsi penduduk yang tergolong angkatan kerja dikenal dengan istilah Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja ( T P A K). TPAK mengkikuti pola huruf *U* terbalik. Angka ini rendah pada usia muda (usia sekolah), kemudian naik sejalan dengan kenaikan umur sampai mencapai puncaknya pada umur 2529 tahun, yang selanjutnya turun lagi perlahan pada umur-umur berikutnya (antara lain karena pensiun, kesehatan yang tidak memungkinkan dan telah mencapai usia tua). Selama kurun waktu 2000- 2007, TPAK Kabupaten Belu sedikit berfluktuasi yakni 77.64 di tahun 2000, 61.35 pada tahun 2005, 61.00 tahun 2006 dan tahun 2007 ini meningkat menjadi 68.28%. Diduga fluktuasi TPAK ini erat kaitannya dengan situasi kesulitan ekonomi yang dialami sebagian besar masyarakat. Pada kondisi ekonomi masyarakat secara umum relatif baik maka ada sebagian penduduk usia kerja terutama ibu rumah tangga tidak aktif mencari nafkah. Sebaliknya

ketika kondisi ekonomi tingkat rumah tangga memasuki fase kronis maka sebagian ibu rumah tangga terpaksa ikut mencari nafkah melalui usaha antara lain kerajinan rumah tangga, perdagangan eceran atau sebagai pekerja keluarga pada sektor pertanian. Angka kesempatan kerja merupakan perbandingan antara penduduk yang bekerja dengan angkatan kerja. Pada tahun 2007 angka kesempatan kerja Kabupaten Belu tergolong tinggi yakni 96.87%. Ini berarti angka pengangguran terbuka pada tahun 2007 hanya sebesar 3.13% atau lebih sedikit dibanding hasil sensus SP 2000 sebesar 7.44%. Kendatipun tingkat pengangguran terbuka relatif kecil, namun bila dibandingkan dengan tingkat pendapatan perkapita penduduk yang masih rendah menunjukkan bahwa sebenarnya angka setengah pengangguran dan pengangguran terselubung di Kabupaten Belu terutama pada sektor pertanian di pedesaan masih cukup tinggi. Komposisi penduduk yang bekerja pada tahun 2007 memperlihatkan bahwa sebagian besar yakni 60.84 % dari penduduk yang bekerja,mempunyai lapangan pekerjaan utama di sektor 55

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008

PENDUDUK & TENAGA KERJA / POPULATIONS & MAN POWER

pertanian. Sementara sisanya masing masing bekerja pada sektor sekunder (industri 10.04% dan 29.12% sisanya bekerja pada sektor tersier (perdagangan 5.45%, jasa jasa 13.43% dan lainnya 10.24%) bila di bandingkan dengan hasil sensus penduduk tahun 1990 dan 2000 di mana penduduk yang bekerja di sektor pertanian masing masing 68.28% dan 76.15% maka selama lebih dari dua dekade terakhir ini hampir tidak terjadi transformasi tenaga kerja dari sektor primer ke sektor ekonomi moderen secara signifikan. Padahal kunci dari kemajuan pembangunan ekonomi terletak pada akselarasi kinerja dari sektor-sektor ekonomi moderen yang dimanifestasikan lewat semakin besarnya porsi tenaga kerja yang bekerja pada sektor sekunder dan tersier. Lambatnya transformasi tenaga kerja ke sektor moderen sangat erat kaitannya dengan tingkat pendidikan kerja. Data hasil Sakernas 2007 memperlihatkan bahwa sekitar 73.10.penduduk yang bekerja berpendidikan paling tinggi hanya tamat Sekolah Dasar (SD). Dengan masih rendahnya tingkat pendidikan maka kemampuan untuk mengadopsi perkembangan teknologi produksi 56

yang lebih baik maupun pikiran kreatif untuk menyeleksi aktivitas ekonomi yang lebih menguntungkan menjadi relatif terbatas. Penyebaran penduduk yang bekerja menurut jumlah jam kerja selama seminggu memperlihatkan bahwa sebagian besar pekerja kita masih memiliki ethos kerja yang lebih rendah. Dari 163,221 Penduduk yang bekerja pada tahun 2007 sekitar 80.71% di antaranya bekerja dibawah jam kerja normal yakni rata-rata di bawah 6 jam perhari. Penduduk yang bekerja di atas 44 jam perminggu atau lebih dari 7 jam perhari baru sekitar 19.29%. Untuk mengetahui tingkat kemandirian dan kesejahteraan pekerja dapat di amati dari status pekerjaannya. Dari jumlah pekerja pada tahun 2007 memperlihatkan bahwa 28.85% (47.091 Jiwa) diantaranya adalah pekerja keluarga/pekerja tidak di bayar sementara sisanya masing-masing bekerja di bantu dengan buruh tidak di bayar/pekerja keluarga 35.78% berusaha sendiri dan di bantu buruh di bayar masing masing 16.55 % dan 1.73 % buruh karyawan 16.68 dan pekerja bebas cuma 0.40 % .

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008

PENDUDUK & TENAGA KERJA / POPULATIONS & MAN POWER

Gambar 3.1. Jumlah Penduduk Kabupaten Belu Tahun 1995 - 2007


400000 350000 300000 250000 231815235508 200000 150000 100000 50000 0 1995 1996 1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007

378882 361862 371530 331385 324165 256815 277137 284074 291967

243236 245224

Sumber : Registrasi Penduduk 1995-2007

Gambar 3.2. Piramida Penduduk Kabupaten Belu Tahun 2007


75+ 70 - 74 65 - 69 60 - 64 55 - 59 50 - 54 45 - 49 40 - 44 35 - 39 30 - 34 25 - 29 20 - 24 15 - 19 10 - 14 5-9 0-4
-30000 -20000 -10000 0 10000 20000 30000

laki laki perempuan

Kelompok Umur Sumber : Registrasi Penduduk 2007, BPS

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008

57

PENDUDUK & TENAGA KERJA / POPULATIONS & MAN POWER

Gambar 3.3. Penduduk Kabupaten Belu Menurut Kecamatan Tahun 2007


Lamaknen Lasiolat Raihat Tasifeto Timur Atambua S elatan Atambua Barat Kota Atambua Kakuluk Mesak N anaet D ubesi Kobalima Timur Raimanuk Laen Manen Malaka Timur Io Kufeu Botin Leobele S asita Mean Weliman Wew iku Rinhat Malaka Barat Tasifeto Barat Kobalima

Malaka Tengah

5,000

10,000

15,000 20,000 penduduk

25,000 30,000 rumah tangga

35,000

40,000

45,000

Sumber : Registrasi Penduduk 2007

Gambar 3.4. Kepadatan Penduduk per Km di Kabupaten Belu Tahun 2007

Lamaknen S elatan Lamaknen Lasiolat Raihat Tasifeto Timur Kakuluk Mesak Nanaet Dubesi Tasifeto Barat Kobalima Timur Kobalima Raimanuk Laen Manen Malaka Timur Botin Leobele Io Kufeu S asita Mean Malaka Tengah Weliman Wewiku Rinhat Malaka Barat 0 200 400 600 800 1,000

Kota Atambua

Atambua S elatan Atambua Barat

1,200

1,400

1,600

Sumber : Registrasi Penduduk 2007

58

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008

PENDUDUK & TENAGA KERJA / POPULATIONS & MAN POWER

Gambar 3.5. Persentase Wanita 10 Tahun ke Atas yang Pernah Kawin Menurut Umur
Perkawinan Pertama di Kabupaten Belu Tahun 2007
25 tahun ke atas 17.78% 19 - 24 tahun 57.75% 15 tahun ke bawah 2.64%

16 tahun 3.77%

17 - 18 tahun 18.05%

Sumber : Susenas 2007, BPS

Gambar 3.6. Persentase Penduduk Kabupaten Belu Usia 15 Tahun Menurut Status
Pekerjaan Utamanya Tahun 2007

lain lain 0.41%

Berusaha sendiri 16.55%

Berusaha dg. buruh tidak tetap 30.11%

Pekerja tak dibayar 27.85% Buruh/ karyawan 15.54%


Sumber : Sakernas 2007, BPS

Berusaha dg. buruh tetap 2.35%

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008

59

PENDUDUK & TENAGA KERJA / POPULATIONS & MAN POWER

Gambar 3.7. Persentase Penduduk Kabupaten Belu Usia 15 Tahun Menurut Jumlah
Jam Kerjanya Tahun 2007

35 +

15 - 34

1 - 14

0* )

0.00

10.00

20.00

30.00

40.00

50.00

Sumber : Sakernas 2007, BPS

Gambar 3.8. Jumlah Permintaan dan Pencari Kerja yang Terdaftar di Dinas Tenaga
Kerja & Transmigrasi Kabupaten Belu Tahun 1998 - 2007

12000 10000 8000 6000 4000 2000 0 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 pencari kerja permintaan tenaga kerja

Sumber : Dinas Tenaga Kerja & Transmigrasi Kabupaten Belu

60

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008

PENDUDUK & TENAGA KERJA / POPULATIONS & MAN POWER

Gambar 3.9. Jumlah Pencari Kerja yang Terdaftar di Dinas Tenaga Kerja &
Transmigrasi Kabupaten Belu Menurut Tingkat Pendidikannya Tahun 2005 - 2007
1800 1600 1400 1200 1000 800 600 400 200 0 SD SMTP SMTA D I, D II D III Sarjana 2005 2006 2007

Sumber : Dinas Tenaga Kerja & Transmigrasi Kabupaten Belu

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008

61

Penduduk
Populations

PENDUDUK & TENAGA KERJA / POPULATIONS & MAN POWER

Tabel / Table 3.1.1 Jumlah Penduduk, Rumah Tangga, Luas Wilayah, dan kepadatan penduduk per Km2 dan per Rumah Tangga Menurut Kecamatan Number of Population, Household, Area, and Density per Districk 2007
Kecamatan Districk
(1)

Penduduk Population
(2)

Rumah Tangga House-hold


(3)

Luas Area 2 (Km )


(4)

Kepadatan Density 2 (Km )


(5)

Kepadatan Per RT Density per Household


(6)

01. Malaka Barat 02. Rinhat 03. Wewiku 04. Weliman 05. Malaka Tengah 06. Sasita Mean 07. Botin Leobele 08. Io Kufeu 09. Malaka Timur 10. Laen Manen 11. Raimanuk 12. Kobalima 13. Kobalima Timur 14. Tasifeto Barat 15. Nanaet Dubesi 16. Kakuluk Mesak 17. Kota Atambua 18. Atambua Barat 19. Atambua Selatan 20. Tasifeto Timur 21. Raihat 22. Lasiolat 23. Lamaknen 24. Lamaknen Selatan Kabupaten Belu

22,765 16,524 20,930 21,138 39,170 11,067 9,554 8,138 8,946 11,024 11,864 17,226 6,600 21,979 4,627 16,021 26,631 23,045 19,939 20,363 14,419 6,786 12,307 7,819 378,882

5,534 4,097 4,852 4,696 8,315 2,539 4,792 2,014 2,211 2,949 2,881 5,112 1,951 4,297 1,054 3,751 6,200 3,924 3,773 4,673 3,613 1,547 2,278 1,497 88,550

87.41 151.72 97.90 88.25 168.69 65.48 39.03 67.79 83.28 94.02 179.42 120.95 96.11 224.19 60.25 187.54 24.90 15.55 15.73 211.37 87.20 64.48 105.90 108.41 2,445.57

260 109 214 240 232 169 245 120 107 117 66 79 68 98 77 85 1070 1482 1268 96 165 105 116 72 155

4 4 4 4 5 4 2 4 4 4 4 3 3 5 4 4 4 6 5 6 4 4 5 5 4

Sumber : Registrasi Penduduk 2007

2/1/2009

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008

65

PENDUDUK & TENAGA KERJA / POPULATIONS & MAN POWER

Tabel / Table 3.1.2 Penduduk Menurut Kecamatan dan Jenis Kelamin Population by Districk and Sex 2007 Kecamatan
Districk (1) 01. Malaka Barat 02. Rinhat 03. Wewiku 04. Weliman 05. Malaka Tengah 06. Sasita Mean 07. Botin Leobele 08. Io Kufeu 09. Malaka Timur 10. Laen Manen 11. Raimanuk 12. Kobalima 13. Kobalima Timur 14. Tasifeto Barat 15. Nanaet Dubesi 16. Kakuluk Mesak 17. Kota Atambua 18. Atambua Barat 19. Atambua Selatan 20. Tasifeto Timur 21. Raihat 22. Lasiolat 23. Lamaknen 24. Lamaknen Selatan

Laki-laki Male
(2) 11,238 8,208 10,532 10,618 19,074 5,036 4,792 3,720 4,448 5,440 5,784 8,512 3,271 11,146 2,290 8,043 13,374 12,617 10,347 10,120 7,305 3,347 6,111 3,931 189,304

Perempuan Female
(3) 11,527 8,316 10,398 10,520 20,096 6,031 4,762 4,418 4,498 5,584 6,080 8,714 3,329 10,833 2,337 7,978 13,257 10,428 9,592 10,243 7,114 3,439 6,196 3,888 189,578

Jumlah Total
(4) 22,765 16,524 20,930 21,138 39,170 11,067 9,554 8,138 8,946 11,024 11,864 17,226 6,600 21,979 4,627 16,021 26,631 23,045 19,939 20,363 14,419 6,786 12,307 7,819 378,882

Kabupaten Belu

Sumber : Registrasi Penduduk 2007

66

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008

PENDUDUK & TENAGA KERJA / POPULATIONS & MAN POWER

Tabel / Table 3.1.3 Penduduk Menurut Kecamatan dan Kewarganegaraan Population by Districk and Cityzenship 2007 Kecamatan Districk (1)
01. Malaka Barat 02. Rinhat 03. Wewiku 04. Weliman 05. Malaka Tengah 06. Sasita Mean 07. Botin Leobele 08. Io Kufeu 09. Malaka Timur 10. Laen Manen 11. Raimanuk 12. Kobalima 13. Kobalima Timur 14. Tasifeto Barat 15. Nanaet Dubesi 16. Kakuluk Mesak 17. Kota Atambua 18. Atambua Barat 19. Atambua Selatan 20. Tasifeto Timur 21. Raihat 22. Lasiolat 23. Lamaknen 24. Lamaknen Selatan

WNI Indonesian (2)


22,765 16,524 20,930 21,138 39,170 11,067 9,554 8,138 8,946 11,024 11,864 17,226 6,600 21,979 4,627 16,021 26,631 23,045 19,939 20,363 14,419 6,786 12,307 7,819

WNA Cina Cinesse (3)


-

WNA lainnya Others (4)


-

Jumlah Total (5)


22,765 16,524 20,930 21,138 39,170 11,067 9,554 8,138 8,946 11,024 11,864 17,226 6,600 21,979 4,627 16,021 26,631 23,045 19,939 20,363 14,419 6,786 12,307 7,819

Kabupaten Belu

378,882

378,882

Sumber : Registrasi Penduduk 2007

2/1/2009

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008

67

PENDUDUK & TENAGA KERJA / POPULATIONS & MAN POWER

Tabel / Table 3.1.4 Perkembangan Jumlah Penduduk Kabupaten Belu Berdasarkan Sensus Penduduk Dirinci Menurut Kecamatan 1980, 1990, 2000

Penduduk (Jiwa) Kecamatan District (1) 01. Malaka Barat 02. Malaka Tengah 03. Malaka Timur 04. Kobalima 05. Tasifeto Barat 06. Atambua 07. Tasifeto Timur 08. Lamaknen 1980 (2) 1990 (3) 2000 (4) 67,058 47,459 28,998 15,174 29,242 44,965 26,590 17,998

Pertumbuhan 1980 1990 1990 2000 (5) (6) 1.49 1.37 1.62 * 3.16 * 1.44 0.95 2.30 2.07 -2.12 * -4.64 * 0.66 1.13

46,090 53,427 33,755 38,665 30,583 35,922 * *

34,437 47,027 * *

21,574 24,894 14,634 16,084

Jumlah/Total

181,073 216,019

277,484

1.78

2.53

Sumber : Sensus Penduduk 1980, 1990, 2000, BPS Source : Population Census 1980, 1990, 2000, , BPS Keterangan : * ) Masih tergabung dengan kecamatan induk

68

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008

PENDUDUK & TENAGA KERJA / POPULATIONS & MAN POWER

Tabel / Table 3.1.5 Penduduk Kabupaten Belu Berumur 10 Tahun ke Atas Menurut Status Perkawinan Population 10 years old in Belu Regency by Marital Status 2007

Status Perkawinan Marital Status (1) Belum Kawin / single kawin / married cerai hidup / divorced cerai mati / widowed

Laki-laki Male (2) 62,491 79,285 985 3,904

Perempuan Female (3) 52,247 81,225 5,034 13,845

Jumlah Total (4) 114,738 160,510 6,019 17,749

Persentase Percentage (5) 38.37 53.68 2.01 5.94

Jumlah / Total

146,665

152,351

299,016

100.00

Sumber : Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) 2007, BPS Source : National Social Economic Survey 2007, BPS

2/1/2009

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008

69

PENDUDUK & TENAGA KERJA / POPULATIONS & MAN POWER

Tabel / Table 3.1.6 Penduduk Kabupaten Belu Menurut Golongan Umur dan Jenis Kelamin Population in Belu Regency by Age Group and Sex 2007 Golongan Umur Age Group (1) 0-4 5-9 10 - 14 15 - 19 20 - 24 25 - 29 30 - 34 35 - 39 40 - 44 45 - 49 50 - 54 55 59 60 64 65 69 70 74 75 + Laki-Laki Male (2) 25,794 28,671 21,162 23,033 15,846 18,104 9,316 10,310 5,017 8,520 7,450 4,674 3,304 3,154 1,864 3,085 Perempuan Female (3) 28,058 26,452 23,912 15,024 14,424 13,233 15,571 12,530 11,383 8,742 5,718 4,313 4,055 2,379 1,992 1,792 Jumlah Total (4) 53,852 55,123 45,074 38,057 30,270 31,337 24,887 22,840 16,400 17,262 13,168 8,987 7,359 5,533 3,856 4,877

Jumlah / Total

189,304

189,578

378,882

Sumber : Registrasi Penduduk 2007

70

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008

PENDUDUK & TENAGA KERJA / POPULATIONS & MAN POWER

Tabel / Table 3.1.7 Penduduk Menurut Kecamatan dan Golongan Umur Population by Districk and Age Group 2007 Kecamatan Districk
(1)

0-4
(2)

5-9
(3)

10 - 14
(4)

15 - 19
(5)

20 - 24
(6)

25 - 29
(7)

01. Malaka Barat 02. Rinhat 03. Wewiku 04. Weliman 05. Malaka Tengah 06. Sasita Mean 07. Botin Leobele 08. Io Kufeu 09. Malaka Timur 10. Laen Manen 11. Raimanuk 12. Kobalima 13. Kobalima Timur 14. Tasifeto Barat 15. Nanaet Dubesi 16. Kakuluk Mesak 17. Kota Atambua 18. Atambua Barat 19. Atambua Selatan 20. Tasifeto Timur 21. Raihat 22. Lasiolat 23. Lamaknen 24. Lamaknen Selatan

3,181 2,309 2,926 2,954 5,372 1,514 1,313 1,113 1,295 1,595 1,718 2,493 955 3,082 649 2,247 3,735 3,226 2,795 3,103 2,199 1,034 1,861 1,183

3,427 2,488 3,153 3,184 5,731 1,616 1,399 1,189 1,371 1,689 1,817 2,638 1,011 3,050 642 2,223 3,696 3,191 2,765 2,954 2,092 984 1,720 1,093

2,961 2,150 2,726 2,752 4,780 1,347 1,167 991 1,054 1,299 1,398 2,030 778 2,536 535 1,850 3,075 2,652 2,299 2,135 1,513 711 1,428 907

2,038 1,479 1,873 1,891 3,854 1,091 939 802 751 925 995 1,445 554 2,768 582 2,017 3,353 2,903 2,511 1,734 1,228 578 1,068 678

1,578 1,144 1,446 1,462 2,771 787 674 578 624 770 831 1,203 461 2,198 463 1,603 2,665 2,298 1,992 1,581 1,117 528 915 581

1,778 1,289 1,630 1,647 2,959 842 719 621 766 946 1,019 1,476 564 2,034 429 1,483 2,465 2,127 1,843 1,602 1,134 534 875 555

Kabupaten Belu

53,852

55,123

45,074

38,057

30,270

31,337

Sumber : Proporsi Registrasi Penduduk terhadap hasil Sensus Penduduk 1990 dan 2000

2/1/2009

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008

71

PENDUDUK & TENAGA KERJA / POPULATIONS & MAN POWER

Lanjutan Tabel 3.1.7 Kecamatan Districk


(1)

30 - 34
(8)

35 -39
(9)

40 - 44
(10)

45 - 49
(11)

50 - 54
(12)

55 - 59
(13)

01. Malaka Barat 02. Rinhat 03. Wewiku 04. Weliman 05. Malaka Tengah 06. Sasita Mean 07. Botin Leobele 08. Io Kufeu 09. Malaka Timur 10. Laen Manen 11. Raimanuk 12. Kobalima 13. Kobalima Timur 14. Tasifeto Barat 15. Nanaet Dubesi 16. Kakuluk Mesak 17. Kota Atambua 18. Atambua Barat 19. Atambua Selatan 20. Tasifeto Timur 21. Raihat 22. Lasiolat 23. Lamaknen 24. Lamaknen Selatan

1,491 1,082 1,370 1,383 2,423 687 591 504 618 763 821 1,191 457 1,518 320 1,107 1,838 1,600 1,378 1,256 888 418 723 460

1,536 1,115 1,412 1,427 2,360 667 575 491 593 732 787 1,143 438 1,184 249 863 1,435 1,247 1,076 1,151 814 383 711 451

1,074 779 987 997 1,711 482 418 355 416 514 552 803 308 807 172 589 979 845 732 988 699 329 529 335

1,072 779 988 997 2,057 579 503 426 407 501 539 784 302 806 169 586 975 851 733 1,027 728 342 679 432

796 578 732 739 1,519 427 371 315 327 403 432 629 241 610 128 444 737 646 555 856 607 285 484 307

557 404 513 518 1,016 286 248 212 198 244 262 382 146 388 83 283 470 408 353 674 477 224 392 249

Kabupaten Belu

24,887

22,840

16,400

17,262

13,168

8,987

72

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008

PENDUDUK & TENAGA KERJA / POPULATIONS & MAN POWER

Lanjutan Tabel 3.1.7 Kecamatan Districk


(1)

60 - 64
(14)

65 - 69
(15)

70 - 74
(16)

75 +
(17)

Jumlah
(18)

01. Malaka Barat 02. Rinhat 03. Wewiku 04. Weliman 05. Malaka Tengah 06. Sasita Mean 07. Botin Leobele 08. Io Kufeu 09. Malaka Timur 10. Laen Manen 11. Raimanuk 12. Kobalima 13. Kobalima Timur 14. Tasifeto Barat 15. Nanaet Dubesi 16. Kakuluk Mesak 17. Kota Atambua 18. Atambua Barat 19. Atambua Selatan 20. Tasifeto Timur 21. Raihat 22. Lasiolat 23. Lamaknen 24. Lamaknen Selatan

473 343 435 440 837 237 204 174 186 229 246 357 137 324 68 235 392 341 294 462 328 154 283 180

343 249 315 319 696 196 169 145 134 166 178 258 99 226 49 165 274 238 205 308 220 102 293 186

239 173 219 222 412 117 100 86 91 112 119 174 66 185 39 136 224 196 168 249 176 83 165 105

221 163 205 206 672 192 164 136 115 136 150 220 83 263 50 190 318 276 240 283 199 97 181 117

22,765 16,524 20,930 21,138 39,170 11,067 9,554 8,138 8,946 11,024 11,864 17,226 6,600 21,979 4,627 16,021 26,631 23,045 19,939 20,363 14,419 6,786 12,307 7,819

Kabupaten Belu

7,359

5,533

3,856

4,877

378,882

2/1/2009

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008

73

PENDUDUK & TENAGA KERJA / POPULATIONS & MAN POWER

Tabel / Table 3.1.8 Jumlah Rumah Tangga dan Penduduk Miskin Menurut Kecamatan Number of Household and Poor People by District 2006 Jumlah Rumah Tangga (3) 5,204 3,771 4,260 3,756 6,054 6,034 2,067 2,786 3,498 4,535 5,779 3,823 1,2913 3,937 3,340 1,618 4,699 78,074 Rumah Tangga dan Penduduk Miskin Rumah Penduduk Tangga (4) (5) 3,349 2,470 3,015 2,721 5,422 3,944 1,902 2,129 2,813 3,666 3,091 2,533 7,440 3,346 2,621 898 2,830 54,190 16,018 11,510 14,009 13,126 25,614 19,510 8,836 9,678 13,113 8,614 15,854 11,826 34,856 15,834 11,848 4,838 13,817 248,901

Kecamatan Districk (1) 01. Malaka Barat 02. Rinhat 03. Wewiku 04. Weliman 05. Malaka Tengah 06. Sasita Mean 07. Malaka Timur 08. Laen Manen 09. Raimanuk 10. Kobalima 11. Tasifeto Barat 12. Kakuluk Mesak 13. Kota Atambua 14. Tasifeto Timur 15. Raihat 16. Lasiolat 17. Lamaknen Kabupaten Belu

Jumlah SLS/RT*) (2) 201 165 181 167 272 191 104 97 118 145 206 61 221 129 70 60 195 2,583

Catatan : *) SLS = Satuan Lingkungan Setempat RT = Rukun Tetangga Jumlah RT sudah termasuk eks pengungsi Timor Timur Sumber : Pendataan Sosial Ekonomi 2005, BPS

74

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008

Tingkat Kelahiran
Fertility Rate

PENDUDUK & TENAGA KERJA / POPULATIONS & MAN POWER

Tabel / Tabel 3.2.1 Perkiraan Angka Kelahiran Total / TFR menurut Kabupaten 1989-2005

Kabupaten Regency (1) 01. Sumba Barat 02. Sumba Timur 03. Kupang 04. Timor Tengah Selatan 05. Timor Tengah Utara 06. Belu 07. Alor 08. Lembata 09. Flores Timur 10. Sikka 11. Ende 12. Ngada 13. Manggarai 71. Kota Kupang

1989-1990*)

1995-1996**)

2004/2005

(2) 5.60 4.15 4.67 4.66 3.45 4.46 3.86 3.92 3.96 4.09 3.93 5.03 -

(3) 4.99 4.08 4.31 3.48 3.54 4.48 3.45 2.97 2.81 2.94 3.57 4.34 -

(4) 4.93 3.78 3.80 2.99 3.65 3.63 2.85 3.06 3.39 2.59 2.50 3.39 4.25 2.54

Nusa Tenggara Timur Catatan :

3.83

3.49

*) Dihitung dari Sensus Penduduk 1980 dan 1990 (metode arriaga) **) Dihitung dari data gabungan (SP90 dan Susenas 96 metode Role ***) Laporan indikator database 2004/2005

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008

77

PENDUDUK & TENAGA KERJA / POPULATIONS & MAN POWER

Tabel / Tabel 3.2.2 Penduduk Wanita 10 Tahun ke Atas Pernah Kawin Menurut Umur Perkawinan Pertama di Kabupaten Belu Population of Women 10 Years Old and Over Who Ever Married by Age at First Marriage 2007

Umur Perkawinan Pertama Age at First Marriage (1) 15 tahun 16 tahun 17 - 18 tahun 19 - 24 tahun 25 tahun ke atas

Jumlah Numbers (2) 2,647 3,777 18,069 57,808 17,803

Persentase Percentage (3) 2.64 3.77 18.05 57.75 17.78

Jumlah / Total

100,104

100.00

Sumber : Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) 2007, BPS Source : National Social Economic Survey 2007, BPS

78

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008

PENDUDUK & TENAGA KERJA / POPULATIONS & MAN POWER

Tabel / Tabel 3.2.3 Penduduk Wanita 10 Tahun ke Atas Pernah Kawin Menurut Jumlah Anak yang Lahir Hidup di Kabupaten Belu Population of Women 10 Years Old and Over Who Ever Married by Numbers of Children 2007 Jumlah Anak Yang Lahir Hidup Numbers of Children Still live (1) 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10+ Jumlah Numbers (2) 5,590 13,385 15,307 16,667 13,422 10,684 8,950 6,309 4,605 1,825 3,360 Persentase Percentage (3) 5.58 13.37 15.29 16.65 13.41 10.67 8.94 6.30 4.60 1.82 3.36

Jumlah / Total

100,104

100.00

Sumber : Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) 2007, BPS Source : National Social Economic Survey 2007, BPS

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008

79

PENDUDUK & TENAGA KERJA / POPULATIONS & MAN POWER

Tabel / Tabel 3.2.4 Penduduk Wanita 10 Tahun ke Atas Pernah Kawin Menurut Jumlah Anak yang Masih Hidup di Kabupaten Belu Population of Women 10 Years Old and Over Who Ever Married by Numbers of Children Still live 2007 Jumlah Anak Yang Masih Hidup Numbers of Children Still live (1) 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10+ Jumlah / Total Jumlah Numbers (2) 6,569 16,334 16,117 19,199 15,821 11,506 7,270 2,955 2,804 1,112 417 100,104 Persentase Percentage (3) 6.56 16.32 16.10 19.18 15.80 11.49 7.26 2.95 2.80 1.11 0.42 100.00

Sumber : Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) 2007, BPS Source : National Social Economic Survey 2007, BPS

80

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008

Tingkat Kematian
Mortality Rate

PENDUDUK & TENAGA KERJA / POPULATIONS & MAN POWER

Tabel / Table 3.3.1 Tingkat Kematian Bayi per 1000 Kelahiran Menurut Kabupaten Infant Mortality Rate ( IMR) per 1000 birth by Regency 1999, 2002, 2004

Kabupaten Regency (1) 01. Sumba Barat 02. Sumba Timur 03. K u p a n g *) 04. Timor Tengah Selatan 05. Timor Tengah Utara 06. B e l u 07. A l o r 08. Flores Timur 09. S i k k a 10. E n d e 11. N g a d a 12. Manggarai 13. Kodya Kupang 14. Lembata Nusa Tenggara Timur

1999 (2) 64 76 57 49 50 57 59 46 47 60 51 54 62.6

2002 (3) 60 73 52 46 49 55 57 44 45 56 48 52 51

2004 (4) 55 53 55 53 50 46 54 46 48 44 42 47 24 47 49

Keterangan : Laporan Indonesia Pembangunan Manusia 2001, 2004 Remarks : *) Termasuk Kodya Kupang / Include Kodya Kupang

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008

83

PENDUDUK & TENAGA KERJA / POPULATIONS & MAN POWER

Tabel / Table 3.3.2 Tingkat Harapan Hidup Penduduk Berumur Nol Tahun Menurut Kabupaten The Life Expectancy At Birth by Regency 1999, 2002, 2004

Kabupaten Regency (1) 01. Sumba Barat 02. Sumba Timur 03. K u p a n g *) 04. Timor Tengah Selatan 05. Timor Tengah Utara 06. B e l u 07. A l o r 08. Flores Timur 09. S i k k a 10. E n d e 11. N g a d a 12. Manggarai 13. Kodya Kupang 14. Lembata Nusa Tenggara Timur

1999 (2) 61.7 59.0 63.4 65.2 65.1 63.5 62.9 66.0 65.7 62.8 64.7 64.1 63.6

2002 (3) 62.4 59.4 64.2 65.7 65.4 63.7 63.1 66.1 65.9 63.1 65.1 64.2 64.9 63.8

2004 (4) 63.6 64.0 63.7 64.7 64.8 65.8 63.9 65.8 65.3 66.3 66.8 65.6 65.5 65.1

Keterangan : Laporan Indonesia Pembangunan Manusia 2001, 2004 Remarks : *) termasuk Kodya Kupang / include Kodya Kupang

84

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008

PENDUDUK & TENAGA KERJA / POPULATIONS & MAN POWER

Tabel / Tabel 3.3.3 Penduduk Wanita 10 Tahun ke Atas Pernah Kawin Menurut Jumlah Anak yang Sudah Meninggal di Kabupaten Belu 2007

Jumlah Anak Yang Sudah Meninggal (1) 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 +

Jumlah Numbers (2) 66,365 19,042 7,288 3,638 2,375 840 278 139 139 -

Persentase Percentage (3) 66.30 19.02 7.28 3.63 2.37 0.84 0.28 0.14 0.14 -

Jumlah / Total

100,104

100.00

Sumber : Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) 2007, BPS Source : National Social Economic Survey 2007, BPS

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008

85

Angkatan Kerja
Labour Force

PENDUDUK & TENAGA KERJA / POPULATION & MAN POWER

Tabel / Table 3.4.1 Penduduk 15 Tahun ke Atas Menurut Jenis Kelamin dan Kegiatannya Seminggu yang Lalu Population 15 Years Old and Over by Sex and Activity During The Previous Week 2007
Kegiatan Seminggu yang Lalu Activity During The Previous Week (1) a. Angkatan kerja economically active 1. Bekerja / Worked 2. Mencari Pekerjaan / Pengangguran looking for work Laki-Laki Male Jumlah % (3) 87.15 85.72 1.43 Perempuan Female Jumlah % Jumlah Jumlah Total % (7) 54.99 52.07 2.92 168,491 163,221 5,270 70.49 68.28 2.21

Numbers

Numbers

Numbers

(2) 100,351 98,704 1,647

(4) 68,140 64,517 3,623

b. Bukan angkatan kerja not economically active 1. Sekolah attending school 2. Urus rumah tangga house keeping 3. Lainnya / others

14,790

12.85

55,761

45.00

70,551

29.51

5,921 3,717 5,152

5.14 3.23 4.48

10,186 42,882 2,693

8.22 34.61 2.17

16,107 46,599 7,845

6.74 19.49 3.28

Jumlah / total

115,141

100.00

123,901

100

239,042

100.00

Sumber : Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) 2007, BPS Source : National Labor ForceSurvey 2007, BPS

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008

89

PENDUDUK & TENAGA KERJA / POPULATION & MAN POWER

Tabel / Table 3.4.2 Penduduk 15 Tahun ke Atas di Kabupaten Belu Menurut Jenis Kegiatan Population 15 Years Old and Over by Type of Activity in Belu Regency 2000 Jumlah Total Jumlah Numbers (2) 133,125 130,273 2,852 % (3) 77.64 75.98 1.66

Jenis Kegiatan Type of Activity (1) a. Angkatan kerja / economically active 1. Bekerja / Worked 2. Mencari Pekerjaan / looking for work

b. Bukan angkatan kerja / not economically active 1. Sekolah / attending school 2. Mengurus rumah tangga / house keeping 3. Lainnya / others *)

38,347 13,390 24,957

22.36 7.81 14.55

Jumlah / total Sumber : Sensus Penduduk 2000, BPS Source : Population Census 2000, BPS Keterangan : termasuk mengurus rumah tangga Remarks : including house keeping

171,472

100.00

90

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008

PENDUDUK & TENAGA KERJA / POPULATION & MAN POWER

Tabel / Table 3.4.3 Penduduk Berumur 15 Tahun ke Atas Yang Bekerja Selama Seminggu Yang Lalu Menurut Status Pekerjaan Utama dan Jenis Kelamin Population 15 Years Old and Over Who Worked During The Previous Week By Main Employment Status and Sex 2007 Perempuan Female (3) 11,426 13,643

Status Pekerjaan Utama Main Employment Status (1)


1. Berusaha sendiri tanpa dibantu orang lain / self employed 2. Berusaha sendiri dibantu buruh tidak tetap/buruh tidak dibayar

Laki-Laki Male (2) 15,579 44,762

Jumlah Total (4) 27,005 58,405

Persentase Percentage

(5) 16.55 35.78

3. Berusaha dengan dibantu buruh dibayar / employer 4. Buruh, karyawan / employee 5. Pekerja bebas pertanian 6. Pekerja bebas non-pertanian 7. Pekerja tak dibayar

2,311

513

2,824

1.73

19,163 127 536 16,226

8,070 30,865

27,233 127 536 47,091

16.68 0.0 0.40 28.85

Jumlah / total

98,704

64,517

163,221

100.00

Sumber : Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) 2007, BPS Source : National Labor Force Survey 2007, BPS

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008

91

PENDUDUK & TENAGA KERJA / POPULATION & MAN POWER

Tabel / Table 3.4.4 Penduduk Berumur 15 Tahun ke Atas Yang Bekerja Selama Seminggu Yang Lalu Menurut Status Pekerjaan Utama dan Jenis Kelamin Population 15 Years Old and Over Who Worked During The Previous Week by Main Employmen Status and Sex 2000
Status Pekerjaan Utama Main Employment Status (1)
1. Berusaha sendiri tanpa dibantu orang lain Self employed 2. Berusaha sendiri dibantu dg. Buruh tidak tetap Self employed assisted by member / temporary worker

Laki-Laki Male (2) 14,400

Perempuan Female (3) 11,751

Jumlah Total (4) 26,151

33,437

3,890

37,327

3. Berusaha dengan dibantu buruh tetap Employer 4. Buruh / Karyawan / Employee 5. Pekerja Keluarga / Family worker 6. Tak Terjawab / No Stated

373

117

490

10,607 13,431 21

3,162 39,074 10

13,769 52,505 31

Jumlah / Total Sumber : Sensus Penduduk 2000, BPS Source : Population Census 2000, BPS

72,269

58,004

130,273

92

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008

PENDUDUK & TENAGA KERJA / POPULATION & MAN POWER

Tabel / Table 3.4.5 Penduduk Berumur 15 Tahun ke Atas yang Bekerja Selama Seminggu yang Lalu Menurut Jam Kerja Seluruhnya Population 15 Years Old and Over Who Worked During The Previous Week by Total Working Hours 2007 Jumlah Jam Kerja Seluruhnya Total Working Hours (1) 0*) 1 - 14 15 - 34 35 + Laki-Laki Male Jumlah Numbers (2) 3,183 5,821 34,649 55,051 % (3) 3.22 5.90 35.10 55.78 Perempuan Female Jumlah Numbers (4) 4,573 7,647 31,914 20,383 % (5) 7.09 11.85 49.47 31.59 Jumlah Total Jumlah Numbers (6) 7,756 13,468 66,563 75,434 % (7) 4.75 8.25 40.78 46.22

Jumlah / Total

98,704

100.00

64,517

100.00

163,221

100.00

Keterangan / remarks : *) Sementara tidak bekerja / Temporary not working Sumber : Diproporsikan dari jumlah penduduk NTT, yang bekerja menurut jam kerja hasil Sakernas 2007

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008

93

PENDUDUK & TENAGA KERJA / POPULATION & MAN POWER

Tabel / Table 3.4.6 Penduduk Berumur 15 Tahun ke Atas yang Bekerja Selama Seminggu yang Lalu Menurut Jam Kerja Seluruhnya Population 15 Years Old and Over Who Worked During The Previous Week by Total Working Hours 2000 Jumlah Jam Kerja Seluruhnya Total Working Hours (1) 0*) 1 - 14 15 24 25 34 35 44 45 54 55 64 65 74 75 + Laki-Laki Male Jumlah Numbers (2) 465 2,494 8,572 12,452 19,239 10,371 2,934 1,047 772 % (3) 0.80 4.28 14.69 21.34 32.97 17.78 5.03 1.79 1.32 Perempuan Female Jumlah Numbers (4) 1,111 4,950 12,324 8,296 5,981 2,233 345 159 279 % (5) 3.11 13.88 34.54 23.25 16.76 6.26 0.97 0.45 0.78 Jumlah Total Jumlah Numbers (6) 1,576 7,444 20,896 20,748 25,220 12,604 3,279 1,206 1,051 % (7) 1.68 7.92 22.22 22.07 26.82 13.40 3.49 1.28 1.12

Jumlah / Total

58,346
)

100.00

35,678

100.00

94,024

100.00

Keterangan / remarks : * Sementara tidak bekerja / Temporary not working Sumber : Sensus Penduduk 2000, BPS Source : Population Census 2000, BPS

94

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008

PENDUDUK & TENAGA KERJA / POPULATION & MAN POWER

Tabel / Table 3.4.7 Penduduk 15 Tahun ke Atas yang Bekerja Selama Seminggu Yang Lalu Menurut Lapangan Usaha Utama dan Jenis Kelamin Population 15 Years Old and Over Who Worked During The Previous Week by Main Industry and Sex 2007 Laki-Laki Male Jumlah Numbers (2) 61,215 4,361 % (3) 62.02 4.42 Perempuan Female Jumlah Numbers (4) 38,088 12,018 % (5) 59.03 18.63 Jumlah Total Jumlah Numbers (6) 99,303 16,379 % (7) 60.84 10.04

Lapangan Usaha Utama Main Industry (1) 01. Pertanian, kehutanan, perburuan dan perikanan 02. Industri Pengolahan 03. Perdagangan besar, eceran, rumah makan dan hotel 04. Jasa kemasyarakatan
05. Lainnya (Pertambangan dan penggalian; Listrik, gas dan air; Bangunan, angkutan, pergudangan, komunikasi, keuangan, asuransi, Usaha persewaan Bangunan, tanah dan jasa perusahaan.

3,121 14,286

3.16 14.47

5,779 7,639

8.96 11.84

8,900 21,925

5.45 13.43

15,721 98,704

15.93 100.00

993 64,517

1.54

16,714

10.24 100.00

Jumlah / Total

100.00 163,221

Sumber : Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) 2007, BPS Source : National Labor ForceSurvey 2007, BPS

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008

95

PENDUDUK & TENAGA KERJA / POPULATION & MAN POWER

Tabel / Table 3.4.8 Penduduk 15 Tahun ke Atas yang Bekerja Selama Seminggu Yang Lalu Menurut Lapangan Usaha Utama dan Jenis Kelamin Population 15 Years Old and Over Who Worked During The Previous Week by Main Industry and Sex 2000 Laki-Laki Male Jumlah Numbers (2) 57,019 537 2,980 8,464 1,645 1,622 2 % (3) 78.90 0.74 4.12 11.71 2.28 2.24 0.00 Perempuan Female Jumlah Numbers (4) 42,188 8,587 2,403 3,029 78 1,713 6 % (5) 72.73 14.80 4.14 5.22 0.13 2.95 0.01 Jumlah Total Jumlah Numbers (6) 99,207 9,124 5,383 11,493 1,723 3,335 8 % (7) 76.15 7.00 4.13 8.82 1.32 2.56 0.01

Lapangan Usaha Utama Main Industry (1) 01. Pertanian 02. Industri 03. Perdagangan 04. Jasa 05. Angkutan 06. Lainnya 07. Tidak terjawab

Jumlah / Total

72,269

100.00

58,004

100.00

130,273

100.00

Sumber : Sensus Penduduk 2000, BPS Source : Population Census 2000, BPS

96

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008

PENDUDUK & TENAGA KERJA / POPULATION & MAN POWER

Tabel / Table 3.4.9 Penduduk 10 Tahun ke Atas yang Bekerja Selama Seminggu Yang Lalu Menurut Jenis Pekerjaan Utama dan Jenis Kelamin Population 10 Years Old and Over Who Worked During The Previous Week by Type of Main Occupation and Sex 2006 Laki-Laki Male Jenis Pekerjaan Utama Type of Main Occupation Jumlah Number s (2) 4,158 522 2,624 8,458 1,446 71,176 13,536 670 134 102,724 % (3) 4.05 0.51 2.55 8.23 1.41 69.28 13.18 0.65 0.13 100.00 Perempuan Female Jumlah Number s (4) 2,726 134 850 6,620 984 33,730 10,290 194 268 55,796 % (5) 4.89 0.24 1.52 11.86 1.76 60.45 18.44 0.35 0.48 100.00 Jumlah Total Jumlah Number s (6) 6,884 656 3,474 15,078 2430 104,906 23,826 864 402 158,520 % (7) 4.34 0.41 2.19 9.51 1.53 66.18 15.03 0.55 0.25 100.00

(1) 1. Tenaga Profesional 2. Tenaga Kepemimpinan


3. Pejabat Pelaksana Tata Usaha

4. Tenaga Usaha Penjualan 5. Tenaga Usaha Jasa 6. Tenaga Usaha Pertanian 7. Tenaga Produksi 8. Anggota TNI 9. Lainnya Jumlah

Sumber : Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) 2006, BPS Source : National Social Economic Survey 2006, BPS

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008

97

PENDUDUK & TENAGA KERJA / POPULATION & MAN POWER

Tabel / Table 3.4.10 Jumlah Pencari Kerja, Permintaan, dan Penempatan Tenaga Kerja yang Terdaftar Menurut Jenis Kelamin Numbers of Registered Job Applications, Vacancies, and Placement of Workers by Sex 2007

Jenis Kegiatan Activity (1) 01. Pencari kerja / job applications 02. Permintaan tenaga kerja / vacanciens 03. Penempatan tenaga kerja / placement

Laki-Laki Male (2) 931 116 116

Perempuan Female (3) 1,656 477 477

Jumlah Total (4) 2,587 593 593

Sumber : Dinas Transmigrasi dan Tenaga Kerja Kabupaten Belu Source : Transmigration and Man Power Service of Belu Regency

98

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008

PENDUDUK & TENAGA KERJA / POPULATION & MAN POWER

Tabel / Table 3.4.11 Jumlah Pencari Kerja yang Terdaftar Menurut Tingkat Pendidikan Terakhir yang Ditamatkan dan Jenis Kelamin Numbers of Registered Job Applicants by Educational Attainment and Sex 2007

Tingkat Pendidikan Educational Attainment (1) 01. SD dan sederajat / primary school 02. SMTP / junior high school 03. SMTA / senior high school 04. D I, D II / diploma I, II 05. D III / academy, diploma III 06. Universitas / university

Laki-Laki Male (2) 43 58 322 18 86 404

Perempuan Female (3) 110 272 415 102 190 567

Jumlah Total (4) 153 330 737 120 276 971

Jumlah / total

931

1,656

2,587

Sumber : Dinas Transmigrasi dan Tenaga Kerja Kabupaten Belu Source : Transmigration and Man Power Service of Belu Regency

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008

99

PENDUDUK & TENAGA KERJA / POPULATION & MAN POWER

Tabel / Table 3.4.12 Perbandingan Rata-Rata Upah/Gaji Bersih Karyawan dengan Kebutuhan Hidup Minimum (KHM) dan Upah Minimum Regional (UMR) Selama Sebulan Di Kabupaten Belu 2005 - 2007 Wilayah (1) Belu a. Rata-rata Upah/Gaji Bersih Sebulan b. Kebutuhan Hidup Minimum (KHM) c. Upah Minimum Regional (UMR) 350,000 500,000 450,000 425,000 625,000 550,000 575,000 750,000 600,000 2005 (2) 2006 (3) 2007 (4)

Nusa Tenggara Timur a. Rata-rata Upah/Gaji Bersih Sebulan b. Kebutuhan Hidup Minimum (KHM) c. Upah Minimum Regional (UMR) 450,000 550,000 725,000 600,000

Sumber : Dinas Transmigrasi dan Tenaga Kerja Kabupaten Belu Source : Transmigration and Man Power Service of Belu Regency

100

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008

PENDUDUK & TENAGA KERJA / POPULATION & MAN POWER

Tabel / Table 3.4.13

Banyaknya Transmigran dirinci per Kecamatan di Kabupaten Belu Number of Transmigrant by District in Belu Regency
2007

Kecamatan Districk (1) 01. Malaka Barat 02. Rinhat 03. Wewiku 04. Weliman 05. Malaka Tengah 06. Sasita Mean 07. Malaka Timur 08. Laen Manen 09. Raimanuk 10. Kobalima 11. Tasifeto Barat 12. Kakuluk Mesak 13. Kota Atambua 14. Tasifeto Timur 15. Raihat 16. Lasiolat 17. Lamaknen

Kepala Kelurga
(2) 16 104 -

Jiwa
(3) 78 -

491 -

Kabupaten Belu

120

569

Sumber : Dinas Transmigrasi dan Tenaga Kerja Kabupaten Belu Source : Transmigration and Man Power Service of Belu Regency

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008

101

PENDUDUK & TENAGA KERJA / POPULATION & MAN POWER

Tabel / Table 3.4.14 Banyaknya Penduduk Pelintas Batas di Kabupaten Belu Numbers of Transitter in Belu Regency 2007 Bulan (1) 01. Januari 02. Pebruari 03. Maret 04. April 05. Mei 06. Juni 07. Juli 08. Agustus 09. September 10. Oktober 11. Nopember 12. Desember Jumlah Masuk (2) 973 729 522 471 688 978 1,206 1,259 1,571 1,809 1,476 2,230 13,912 Keluar (3) 1,371 1,025 159 603 793 1,292 1,590 1,639 1,183 1,944 2,011 2,195 15,805

Sumber : Kantor Imigrasi Source : Imigration Service of Belu Regency

102

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008

BAB / CHAPTER

Konsumsi & Keadaan RumahTangga

Consumption & Household Condition

KONSUMSI & KEADAAN RUMAH TANGGA / CONSUMPTION AND HOUSEHOLD CONDITION

KONSUMSI & KEADAAN RUMAH TANGGA


KONSUMSI
Pengeluaran konsumsi perkapita merupakan indikator yang menggambarkan tingkat kemampuan rata-rata penduduk suatu wilayah dalam membiayai kebutuhan konsumsinya. Indikator ini secara tidak langsung mencerminkan tingkat kesejahteraan masyarakat terutama dari sisi kemampuan ekonomi masyarakat untuk memenuhi kebutuhan dasar dan kebutuhan komplementer lainnya. Pengeluaran rata-rata perkapita sebulan menurut hasil susenas 2007 di kabupaten Belu mencapai Rp. 177,744 Dari jumlah pengeluaran rata rata perkapita 177,744 perbulan sebesar 71.43 % atau Rp.126.992 di antaranya adalah pengeluaran untuk kebutuhan makanan sedangkan sisanya 28.55 % adalah pengeluaran non makanan seperti perkiraan sewa rumah, aneka barang dan jasa, pendidikan, kesehatan, pakaian dan lain-lain. Bila diamati data hasil susenas sejak tahun 1993-2004, memperlihatkan bahwa belum terjadi pergeseran pola konsumsi secara berarti karena selama kurun waktu tersebut pengeluaran konsumsi makanan masih berkisar antara 69-72% dari total pengeluaran. Ini memperlihatkan bahwa tingkat kesejahteraan penduduk Belu masih relatif rendah sehingga sebagian besar dari porsi pendapatannya dibelanjakan untuk kebutuhan makanan, bukan untuk kebutuhan yang selevel lebih maju seperti kebutuhan sekunder dan tersier. Dibandingkan dengan tahun 2005 yang lalu, rata-rata pengeluaran perkapita secara nominal mengalami peningkatan.Kenaikan yang cukup tajam ini diduga tidak saja disebabkan karena adanya perubahan pola konsumsi masyarakat yang semakin baik namun juga karena meningkatnya harga nominal berbagai kebutuhan pokok. Pola meningkatnya pengeluaran semacam ini diprediksikan akan terus berlanjut pada tahun-tahun mendatang karena fenomena

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008

105

KONSUMSI & KEADAAN RUMAH TANGGA / CONSUMPTION AND HOUSEHOLD CONDITION

kenaiakan harga kebutuhan pokok tetap menjadi isu sensitive dalam krisis ekonomi negara kita yang belum berujung sapai dengan saat ini. Untuk pengeluaran makanan pada tahun 2007 sekitar 40.53% diantaranya dibelanjakan untuk bahan pangan jagung, padipadian, umbi-umbian dan kacangkacangan. Sementara sisanya masing-masing, ikan, daging, telur dan susu 15.49%, sayur-sayuran dan buah-buahan 16.86%, tembakau dan sirih pinang 8.67%, minyak dan lemak 4.11%, bahan minuman dan makanan jadi 4.03%, bumbu-bumbuan, alcohol dan konsumsi lainnya 3.25%. Untuk pengeluaran perkapita untuk sebulan non makanan sebesar Rp 50752 dimana sekitar 44.68% diantaranya adalah perkiraan sewa rumah, 20.89% untuk aneka barang dan jasa, 9.47% untuk pakaian dan alas kaki, 5.71% untuk biaya kesehatan, 5.60% untuk pendidikan, 7.87% untuk keperluan pesta, 4.20% untuk barang tahan lama serta pembayaran pajak dan asuransi 1.59%.

KEADAAN TANGGA

RUMAH

Dari aspek sumber penerangan rumah tangga data Susenas memperlihatkan bahwa pada tahun 2007 dari 86,848 rumah tangga ternyata sekitar 30.55% dijangakau oleh listrik PLN dan 2.52% listrik non PLN dan sisanya 66.93% menggunakan lampu minyak tanah atau pelita. Kondisi rumah tangga dari aspek kesehatan menunjukkan bahwa pada tahun 2007 dari 86848 rumah tangga ternyata yang mempunyai sumber air minum ledeng hanya 8.4% sementara sisanya masing-masing sumur 51.13%, mata air 28.06%, sungai, air hujan dan lainnya 10.72%. Sementara ini untuk bahan dinding perumahan masih didominasi rumah dengan dinding bebak 78.95% dan tembok hanya 11.05%.

106

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008

KONSUMSI & KEADAAN RUMAH TANGGA / CONSUMPTION & HOUSEHOLD CONDITION

Gambar 4.1. Jumlah Penduduk Kabupaten Belu Menurut Besarnya Pengeluaran Perkapita Selama Sebulan Tahun 2007
120,000 100,000 80,000 60,000 40,000 20,000 0
da ri 10 10 0, 00 0, 00 0 0 -1 49 15 ,0 0, 00 00 0 -1 99 20 ,9 0, 99 00 0 -2 99 30 ,9 0, 99 00 0 -4 99 ,9 99 > 50 0, 00 0

Sumber : Susenas 2007

Gambar 4.2 Jumlah Rumah Tangga di Kabupaten Belu Menurut Kondisi Tempat Tinggalnya Tahun 2006 dan 2007
45000 40000 35000 30000 25000 20000 15000 10000 5000 0 Berlantai Penerang Berdindi Bukan an ng Tanah Lampu Tembok Lis trik

K ur an g

2007 2006 Air Minum Ledeng

Sumber : Susenas 2006 & 2007

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008

107

Pengeluaran & Konsumsi Penduduk


Population Expenditure & Consumption

KONSUMSI & KEADAAN RUMAH TANGGA / CONSUMPTION & HOUSEHOLD CONDITION

Tabel / Table 4.1.1 Rumah Tangga di Kabupaten Belu Menurut Golongan Pengeluaran Per Kapita Sebulan Numbers of Household in Belu by Percapita Monthly Expenditure Classes 2003

Golongan Pengeluaran Expenditure Classes (Rupiah) (1) < 15,000 15,000 - 19,999 20,000 - 29,999 30,000 - 39,999 40,000 - 59,999 60,000 - 79,999 80,000 - 99,999 100,000 - 149,999 150,000 - 199,999 >199,999

Jumlah Numbers (2) 0 0 0 0 2,220 7,436 11,313 27,519 9,868 10,025

Persentase Percentage (3) 0.00 0.00 0.00 0.00 3.25 10.87 16.54 40.24 14.43 14.66

Jumlah / total

68,381

100.00

Sumber : Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) 2003, BPS Source : National Social Economic Survey 2003, BPS

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008

111

KONSUMSI & KEADAAN RUMAH TANGGA / CONSUMPTION & HOUSEHOLD CONDITION

Tabel / Table 4.1.2 Rumah Tangga di Kabupaten Belu Menurut Pengeluaran untuk Makanan dan Bukan Makanan Per Kapita Sebulan Numbers of Household in Belu by Percapita Monthly Expenditure for Food and Non-Food 2003 Golongan Pengeluaran Expenditure Classes (Rupiah)
(1)

Untuk Makanan for Food Banyaknya Numbers


(2)

Untuk bukan Makanan For Non-Food Banyaknya Numbers


(4)

%
(3)

%
(5)

< 15,000 15,000 - 19,999 20,000 - 29,999 30,000 - 39,999 40,000 - 59,999 60,000 - 79,999 80,000 - 99,999 100,000 - 149,999 150,000 - 199,999 >199,999 Jumlah / total

0 0 0 1,776 9,335 16,876 15,248 18,453 4,949 1,744 68,381

0.00 0.00 0.00 2.60 13.65 24.68 22.30 26.99 7.24 2.55 100.00

4,140 8,260 18,305 13,774 12,086 6,751 1,623 1,880 480 1,082 68,381

6.05 12.08 26.77 20.14 17.67 9.87 2.37 2.75 0.70 1.58 100.00

Sumber : Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) 2003 BPS Source : National Social Economic Survey 2003, BPS

112

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008

KONSUMSI & KEADAAN RUMAH TANGGA / CONSUMPTION & HOUSEHOLD CONDITION

Tabel / Table 4.1.3 Penduduk di Kabupaten Belu Menurut Golongan Pengeluaran Per Kapita Sebulan Population in Belu by Percapita Monthly Expenditure Classes 2007

Golongan Pengeluaran Expenditure Classes (Rupiah) (1) 100,000 100,000 - 149,999 150,000 - 199,999 200,000 - 299,999 300,000 - 499,999 500,000 - 749,999 750,000 - 999,999 > 1,000,000

Jumlah Numbers (2) 58,958 107,842 84,165 95,564 31,306 1,047 -

Persentase Percentage (3) 15.56 28.46 22.21 25.22 8.26 0.28 -

Jumlah/Total

378,882

100.00

Sumber : Hasil Susenas 2007 diproporsikan dengan jumlah penduduk Registrasi Penduduk 2007

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008

113

KONSUMSI & KEADAAN RUMAH TANGGA / CONSUMPTION & HOUSEHOLD CONDITION

Tabel / Table 4.1.4 Rata-Rata Konsumsi Bahan Makanan Per kapita Seminggu Menurut Jenis Bahan Makanan Penting di Nusa Tenggara Timur Average of Per Capita Food Consumption by Selected Food in Nusa Tenggara Timur 2005 Jenis Pengeluaran Expenditure Items
(1) 01. Beras & Hasilnya / Cereal & their products 02. Jagung Basah dg Kulit / Fresh Maize in Husk

Satuan
(2)

Rata-Rata Perkapita (3)

Kg Kg Kg Kg Kg Kg Kg Kg Kg Ons Kg Kg Btr Btr Ltr Ltr Ons Ons

1.980 0.144 0.687 0.455 0.014 0.037 0.014 0.096 0.033 0.172 0.013 0.183 0.005 0.263 0.073 0.062 0.131 1.434

03. Jagung Pipilan / Maize 04. Ketela Pohon / Cassava 05. Gaplek / Moniac 06. Talas / Keladi 07. Tepung Gaplek / Moniac Flour 08. Ketela Rambat/ Sweet Potatoes 09. Ikan segar / Fresh Fish 10. Ikan teri diawetkan / Preserved Fish 11. Daging Sapi/ Kerbau/ Beef / Buffalo 12. Telur ayam / Hens Eggs 13. Telur itik manila / Duck manila eggs 14. Kelapa / Coconut 15. Minyak Kelapa/Coconut oil 16. Minyak goreng/Cooking oil 17. Gula Merah/Other sugar 18. Gula Pasir/Refined Sugar

Sumber : Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) 2005, BPS Source : National Social Economic Survey 2005, BPS

114

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008

KONSUMSI & KEADAAN RUMAH TANGGA / CONSUMPTION & HOUSEHOLD CONDITION

Tabel / Table 4.1.5 Rata-Rata Pengeluaran Perkapita Sebulan Untuk Makanan dan Non Makanan menurut Kabupaten/Kota 2005 Non Makanan (3) 35223 42154 35878 24434 39269 48855 37132 36324 53832 41903 45555 51328 26892 35120 43448 135026 44626

Kabupaten / Kota (1)


01. Sumba Barat 02. Sumba Timur

Makanan (2) 88661 98478 91865 80398 89216 96226 95850 106585 116758 87540 96485 108520 81441 89651 90916 160512 96730

Jumlah

(4) 123885 140632 127744 104831 128485 145080 132982 142909 170590 129443 142040 159848 108333 124771 134364 295538 141356

03. Kupang 04. Timor Tengah Selatan 05. Timor Tengah Utara 06. Belu 07. Alor 08. Lembata 09. Flores Timur 10. Sikka 11. Ende 12. Ngada 13. Manggarai 14. Rote Ndao 15. Manggarai Barat 16. Kota Kupang Nusa Tenggara Timur

Sumber : Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) 2005, BPS Source : National Social Economic Survey 2005, BPS

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008

115

KONSUMSI & KEADAAN RUMAH TANGGA / CONSUMPTION & HOUSEHOLD CONDITION

Tabel / Rata-Rata Pengeluaran Per Kapita Sebulan


Average of Per Capita Monthly Expenditure 2 0 Jenis Pengeluaran Expenditure Items (1) 01. Padi-padian / Cereals 02. Ubi-ubian / Cassava 03. Ikan / Fish 04. Daging / Meats 05. Telur & Susu / Eggs & Milk 06. Sayuran / Vegetables 07. Kacang / Nuts 08. Buah / Fruits 09. Minyak & Lemak / Fats & Cooking Oil 10. Bahan Minuman/Non Prepared Drink 11. Bumbu-bumbuan / Spices 12. Konsumsi lainnya / Miscellaneous Food Itery 13. Makanan & Minuman Jadi / Prepared Food & Drink 14. Minumanalkohol/Alcoholic Beverages Golongan Pengeluaran / Group of Expenditure 100,000 150,000 100,000 149,999 199,999 (2) (3) (4) 29,057 42,520 54,306 2,675 1,755 1,003 276 8,704 1,596 1,626 3,025 1,919 1,365 1,280 964 3,595 3,635 1,705 890 11,480 2,293 2,201 4,165 4,067 1,600 2,790 2,486 3,018 5,404 3,825 2,367 14,488 2,913 3,191 4,987 5,952 2,008 3,924 4,080

242

391 8,107 91,925

759 10,293 121,515

5,262 15. Tembakau&Sirih/Tobacco & Betelnuts Jumlah / Total 60,747 Sumber : Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) 2007, BPS Source : National Social Economic Survey 2007, BPS

116

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008

KONSUMSI & KEADAAN RUMAH TANGGA / CONSUMPTION & HOUSEHOLD CONDITION

Table 4.1.6
untuk Kelompok Makanan di Kabupaten Belu and Food Item in Belu Regency 0 7 Golongan Pengeluaran / Group of Expenditure 200,000 300,000 >499,000 299,999 499,999 (5) (6) (7) 56,886 2,909 12,540 12,747 7,988 19,226 5,552 4,176 6,568 8,554 2,365 5,783 61,700 3,698 27,727 28,145 18,593 23,585 6,749 6,238 9,207 11,257 3,632 9,312 59,732 5,946 42,857 43,500 24,750 24,107 6,643 8,143 12,107 17,625 4,232 11,250

rata-rata (8) 48,299 3,165 8,081 7,152 4,441 14,705 3,524 3,180 5,215 5,915 2,022 4,125

8,190

14,893

20,143

5,116

1,662 15,372

3,427 20,612

0 14,144

1,020 11,032

170,518

248,773

295,179

126,992

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008

117

KONSUMSI & KEADAAN RUMAH TANGGA / CONSUMPTION & HOUSEHOLD CONDITION

Tabel / Rata-Rata Pengeluaran Per Kapita Sebulan Average of Capita Monthly Expenditure 2 0 Jenis Pengeluaran Expenditure Items (1) 1. Perumahan Housing 2. Aneka Barang dan Jasa Miscellaneous Goods and service 3. Biaya Pendidikan Cost of Education 4. Biaya Kesehatan Cost of Health 5. Pakaian dan Alas Kaki Clothing and Footwear 6. Barang Tahan Lama Durable Goods 7. Pajak dan Asuransi Tax and Insurance 8. Keperluan Pesta Parties Jumlah / Total Golongan Pengeluaran / Group of Expenditure 100,000 150,000 100,000 149,999 199,999 (2) (3) (4) 8,483 14,515 21,448

3,265

5,842

10,681

1,315

2,671

2,825

1,757

2,180

3,441

2,838

4,098

5,152

781

1,532

2,091

212

455

670

1,894

2,060

5,174

20,545

33,353

51,482

Sumber : Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) 2007, BPS Source : National Social Economic Survey 2007, BPS

118

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008

KONSUMSI & KEADAAN RUMAH TANGGA / CONSUMPTION & HOUSEHOLD CONDITION

Table 4.1.7 untuk Kelompok Bukan Makanan di Kabupaten Belu and Non Food Item in Belu Regency 0 7

Golongan Pengeluaran / Group of Expenditure 200,000 299,999 (5) 31,626 300,000 499,999 (6) 49,915 500,000 799,999 (7) 129,615 rata-rata (8) 22,676

14,931

24,119

108,104

10,601

3,448

4,393

5,208

2,840

3,472

4,202

6,667

2,899

5,262

8,441

9,844

4,804

2,750

4,609

12,198

2,130

1,012

2,771

4,076

807

5,462

6,811

8,729

3,995

67,963

105,261

284,441

50,752

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008

119

KONSUMSI & KEADAAN RUMAH TANGGA / CONSUMPTION & HOUSEHOLD CONDITION

Tabel / Tabel 4.1.8 Penduduk Menurut Golongan Pengeluaran Sebulan di Kabupaten Belu dan NTT 2007 Golongan Pengeluaran

Kabupaten Belu Jumlah (2) 65275 119397 93184 105804 34660 1160 Persentase (3) 15.56 28.46 22.21 25.23 8.26 0.28 -

Propinsi NTT Jumlah (4) 595549 1524351 1040727 777925 382960 97523 21110 5962 Persentase (5) 13.39 34.29 23.41 17.50 8.61 2.19 0.48 0.13

(1) < 100.000 100.000 149.999 150.000 199.999 200.000 299.999 300.000 499.999 500.000 749.999 750.000 999.999 1.000.000 dan lebih

Jumlah

419480

100.00

4446107

100.00

Sumber : Survei Sosial Ekonomi Nasional 2007, BPS Source : National Social Economic Survey 2007, BPS

120

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008

Keadaan Rumah Tangga & Tempat Tinggal


Household Condition & Home Owner

KONSUMSI & KEADAAN RUMAH TANGGA / CONSUMPTION & HOUSEHOLD CONDITION

Tabel / Table 4.2.1 Rumah Tangga di Kabupaten Belu Menurut Luas Lantai Household in Belu regency by Area of Floor 2007

Luas Lantai 2 Area of Floor (m ) (1) < 20 20 - 49 50 - 99 100 -149 > 149 Jumlah / Total

Jumlah Numbers (2) 5,323 49,455 26,923 3,399 1,748 86,848

Persentase Percentage (3) 6.13 56.94 31.00 3.91 2.01 100.00

Sumber : Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) 2007, BPS Source : National Social Economic Survey 2007, BPS

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008

125

KONSUMSI & KEADAAN RUMAH TANGGA / CONSUMPTION & HOUSEHOLD CONDITION

Tabel / Table 4.2.2 Rumah Tangga di Kabupaten Belu Menurut Jenis Atap Terluas Household in Belu regency by Primary Roof Type 2007

Jenis Atap terluas Primary Roof Type (1) Beton / Conerete Genteng / Tile Sirap Seng / Zine Asbes Ijuk / rumbia Lainnya / Others

Jumlah Numbers (2) 262 700 0 57,884 0 5,110 22,892

Persentase Percentage (3) 0.30 0.81 0.00 66.65 0.00 5.88 26.36

Jumlah / Total

86,848

100.00

Sumber : Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) 2007, BPS Source : National Social Economic Survey 2007, BPS

126

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008

KONSUMSI & KEADAAN RUMAH TANGGA / CONSUMPTION & HOUSEHOLD CONDITION

Tabel / Table 4.2.3 Rumah Tangga di Kabupaten Belu Menurut Jenis Lantai terluas Household in Belu regency by Primary Floor Type 2007

Jenis lantai Terluas Primary Floor Type

Jumlah Numbers

Persentase Percentage

(1) Bukan Tanah / Non-dirth earth Tanah / Dirt Earth

(2) 43,438 43,410

(3) 50.02 49.98

Jumlah / Total

86,848

100.00

Sumber : Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) 2007, BPS Source : National Social Economic Survey 2007, BPS

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008

127

KONSUMSI & KEADAAN RUMAH TANGGA / CONSUMPTION & HOUSEHOLD CONDITION

Tabel / Table 4.2.4 Rumah Tangga di Kabupaten Belu Menurut Jenis Dinding Terbanyak Household in Belu regency by Area of Primary Roof Type 2007

Jenis Dinding Terbanyak Primary Roof Type (1) Tembok / Brick Kayu / Wood Bambu / bamboo Lainnya / Others

Jumlah Numbers (2) 15,100 1,153 2,029 68,566

Persentase Percentage (3) 17.39 1.33 2.34 78.95

Jumlah / Total

86,848

100.00

Sumber : Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) 2007, BPS Source : National Social Economic Survey 2007, BPS

128

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008

KONSUMSI & KEADAAN RUMAH TANGGA / CONSUMPTION & HOUSEHOLD CONDITION

Tabel / Table 4.2.5 Rumah Tangga di Kabupaten Belu Menurut Sumber Penerangan Household in Belu regency by Source of Lighting 2007

Sumber Penerangan Source of Lighting (1) Listrik PLN / Elictricity (PLN) Listrik Non PLN / Elictricity (NonPLN) Petromak / Pumped Lamp Pelita, Sentir, Obor / Kerosene Lainnya / Others

Jumlah Numbers (2) 26,528

Persentase Percentage (3) 30.55

2,190 57,692 438

2.52 66.43 0.50

Jumlah / Total

86,848

100.00

Sumber : Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) 2007, BPS Source : National Social Economic Survey 2007, BPS

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008

129

KONSUMSI & KEADAAN RUMAH TANGGA / CONSUMPTION & HOUSEHOLD CONDITION

Tabel / Table 4.2.6 Rumah Tangga di Kabupaten Belu Menurut Sumber Air Minum Household in Belu regency by Source of Drinking Water 2007

Sumber Air Minum Source of Drinking Water (1) Air Dalam Kemasan Ledeng / Pipe Pompa / Water Pump Sumur Terlindung / Well Sumur Tak Terlindung Mata Air Terlindung / Spring Mata Air Tak Terlindung Sungai / River Lainnya / Others *)

Jumlah Numbers (2) 539 7,295 932 30,649 13,649

Persentase Percentage (3) 0.62 8.40 1.07 35.41 15.72

13,417 10,950 7,738 1,572

15.45 12.61 8.91 1.81

Jumlah / Total

86,848

100.00

Sumber : Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) 2007, BPS Source : National Social Economic Survey 2007, BPS

Keterangan : *) Termasuk air hujan / Rain water

130

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008

KONSUMSI & KEADAAN RUMAH TANGGA / CONSUMPTION & HOUSEHOLD CONDITION

Tabel / Table 4.2.7 Rumah Tangga di Kabupaten Belu Menurut Jenis Jamban Household in Belu regency by Toilet Facilities 2007

Jenis Jamban Toilet Facility (1) Leher Angsa / Closet Plengsengan Cemplung Tidak pakai

Jumlah Numbers (2) 19,457 24,857 11,837 4,582

Persentase Percentage (3) 32.04 40.93 19.49 7.54

Jumlah / Total

60,733

100.00

Sumber : Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) 2007, BPS Source : National Social Economic Survey 2007, BPS

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008

131

KONSUMSI & KEADAAN RUMAH TANGGA / CONSUMPTION & HOUSEHOLD CONDITION

Tabel / Table 4.2.8 Rumah Tangga di Kabupaten Belu Menurut Status Penguasaan Tempat Tinggal Household in Belu regency by Status of House 2007

Status Rumah Status of House (1) Milik Sendiri / Self Owned Kontrak / Rent Longtem Basis Sewa / rent Montly Basis Bebas Sewa / Free of Charge Dinas / Provided by Employer Rumah Milik Orang Tua/Sanak/Saudara Lainnya / Others

Jumlah Numbers (2) 70,456 524 3,058 1,048 1,722

Persentase Percentage (3) 81.13 0.60 3.52 1.21 1.98

8,434 1,606

9.71 1.85

Jumlah / Total

86,848

100.00

Sumber : Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) 2007, BPS Source : National Social Economic Survey 2007, BPS

132

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008

KONSUMSI & KEADAAN RUMAH TANGGA / CONSUMPTION & HOUSEHOLD CONDITION

Tabel / Table 4.2.9 Rumah Tangga di Kabupaten Belu Menurut Tempat Pembuangan Tinja Household in Belu regency by Faeces Place of Exile 2007

Tempat Pembuangan Tinja Faeces Place of Exile (1) Tangki Kolam / Sawah Sungai / Danau / Laut Lubang Tanah Pantai / Kebun Lainnya

Jumlah Numbers (2) 30,272 861 30,285 17,606 7,824

Persentase Percentage (3) 34.86 0.99 34.87 20.27 9.01

Jumlah / Total

86,848

100.00

Sumber : Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) 2007, BPS Source : National Social Economic Survey 2007, BPS

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008

133

BAB / CHAPTER

S o s i a l

Social Affairs

SOSIAL / SOCIAL

SOSIAL
PENDIDIKAN
Berhasil atau gagalnya kelangsungan pembangunan suatu bangsa banyak dipengaruhi oleh tingkat pendidikan sebagaian besar penduduknya. Semakin tinggi tingkat pendidikan akan membawa dampak positif bagi masa depan berbagai bidang kehidupan, baik sosial maupun ekonomi. Demikian pentingnya peranan pendidikan , maka tidaklah mengherankan apabila pendidikan senantiasa mendapat perhatian pemerintah maupun dari kalangan swasta. Peningkatan partisipasi sekolah dari berbagai lapisan masyarakat tentunya harus diimbangi penyediaan sarana fisik pendidikan maupun tenaga guru yang memadai. Pada tahun 2006 jumlah Taman Kanak-Kanak 23 unit dengan jumlah murid 1 325 siswa. Di tahun 2007 jumlah sekolah SD 332 unit, SLTP 42 unit ,SLTA umum 20 unit dan kejuruan 7 unit. . Dibandingkan dengan tahun lalu , guru SD meningkat 14.52%, guru SLTP 7.48% dan SLTA 73.67%. Sementara untuk julah murid masing-masing jenjang pendidikan yaitu SD naik 0.51% SLTP turun, naik 0.24% Dilihat dari tingkat pendidikan yang ditamatkan sesuai hasil Susenas 2007 memperlihatkan bahwa sebanyak 218,577 (73.10%) penduduk umur 10 tahun ke atas berpendidikan paling tinggi cuma tamat SD. Sedangkan sisanya tamat SLTP 11,47%, tamat SLTA 11,61%, serta tamat akdemi dan perguruan tinggi cuma 3,82 %. Sebagai perbandingan Sensus Penduduk 2000 menunjukkan bahwa dari penduduk umur 5 tahun keatas pada tahun 2000, yang paling tinggi sampai tingkat SD 82,62%, tamat SLTP 8,68%, tamat SLTA 7,54 % dan tamat akademi dan sarjana 1,15%. Dengan masih rendahnya tingkat pendidikan formal dari sebagian besar penduduk Belu akan sangat mempengaruhi akselerasi pembangunan, dan kecepatan transformasi tenaga kerja dari sektor ekonomi

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008

137

SOSIAL / SOCIAL AFFAIRS

tradisional ke sektor-sektor ekonomi modern. Untuk melihat kemampuan penduduk dalam membaca dan menulis di suatu aderah dapat dilihat dari angka melek hurufnya. Persentase penduduk umur 10 tahun keatas yang buta huruf pada tahun 2007 hanya 0,56%, dimana lebih dari separuhnya 54,17%, yang buta huruf adalah kaum perempuan. Ini memperlihatkan bahwa pendidikan bagi kaum perempuan masih dianggap kurang perlu oleh sebagian besar masyarakat di Kabupaten Belu.

KESEHATAN

Pembangunan bidang kesehatan bertujuan agar semua lapisan masyarakat dapat memperoleh pelayanan kesehatan secara mudah, merata dan murah. Dengan tujuan yang demikian diharapkan seluruh program dan kegiatan di bidang kesehatan diarahkan untuk tercapainya derajat kesehatan masyarakat yang baik dan pada gilirannya tercipta kehidupan yang sehat dan produktif. Pada tahun 2007 ketersediaan sarana kesehatan

secara umum mengalami sedikit peningkatan dibandingkan dengan tahun sebelumnya antara lain puskesmas naik, 18,75%, rumah sakit 66,67% . Sejalan dengan menigkatnya sarana, jumlah tenaga pelayanan kesehatan (medis dan paramedis) juga mengalami sedikit peningkatan seperti S1 Kesehatan 66,67%, D3 kesehatan 40,23% perawat dan Bidan naik 13,18 % dan 40 %. Jumlah penderita rawat jalan pada puskesmas , selama tahun 2007 sebanyak 477 763 kali kunjungan (pasien) atau naik 29,34% dibanding dengan keadaan tahun lalu. Dari jumlah kunjungan tersebut, komposisi jenis penyakit yang dominan masing-masing Infeksi Saluran Pernafasan (ispa), 30.82%, rematik 14.38%. Sementara khusus pada penderita rawat inap selama tahun 2007 pada RSU Atambua sebanyak 1 700 kunjungan (pasien) atau turun 10,67% dari keadaan tahun sebelumnya. Komposisi penyakit dominan untuk kunjungan rawat inap masing-masing malaria 23.89%, gastroetris 16.98%, TBC 14.93%, Dispepsia 9,25%, pneumonia 8,90 % dan penyakit-penyakit lainnya 31.91%.

138

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008

SOSIAL / SOCIAL

Jumlah pasangan usia subur (PUS) pada tahun 2007 sebanyak 49,966 pasang, dimana 31,862 (63.77%) diantarannya adalah peserta pasangan peserta KB aktif. Dari metode kontrasepsi yang digunakan oleh pasangan KB aktif sebanyak 82.52% memilih KB suntik, sedangkan sisanya adalah pil 6.34%, IUD 3.06 Implant 4.87%, MOW dan MOP 1.90 dan cara kondom 0.07%.

beragama bagi masyarakatnya, sehingga setiap pemeluknya memiliki hak yang sama untuk menunaikan kewajiban-kewajiban keagamaannya.

KRIMINALITAS

AGAMA
Sesuai dengan falsafah negara, kehidupan beragama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa senantiasa dikembangkan dan ditingkatkan penghayatannya sehingga dapat tercipta kondisi kehidupan yang rukun dan damai. Dewasa ini sebagian besar masyarakat kita mempunyai sensitifitas yang tinggi terhadap masalahmasalah yang berkaitan dengan agama. Karena itu apabila terjadi pemaksaan kehendak pemeluk agama tertentu terhadap pemeluk agama lainnya maka akan menimbulkan konflik sosial yang berkepanjangan. Dalam hal ini pemerintahan dituntut untuk memfasilitasi kehidupan

Banyaknya perkara yang masuk dan terselesaikan di Pengadilan Negeri Atambua pada tahun 2006 dengan karakteristik terdakwa/tertuduh serta sikapnya terhadap putusan tersaji dalam sub bab ini, yang kesemuanya merupakan data sekunder dari Pengadilan Negeri Atambua, disamping data dari Kepolisian Resort Belu tentang masalahmasalah sosial yang terjadi di Kabupaten ini. Tingkat kriminalitas di Kabupaten Belu masih cukup memprihatinkan karena dibandingkan dengan tahun 2006 ternyata masalah sosial meningkat dari 628 kasus menjadi 680 kasus dengan tetap masalah penganiayaan yang terbanyak.

SOSIAL LAINNYA
Data dalam sub bab ini berisikan data-data tentang kondisi sosial masyarakat di

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008

139

SOSIAL / SOCIAL AFFAIRS

Kabupaten Belu, seperti jumlah fakir miskin, penyandang cacat, manusia lanjut usia (jompo), dan lain-lain. Data infrastruktur kesejahteraan masyarakat juga dapat dilihat dari tabel-tabel dalam sub bab ini. Selain data kejadian bencana alam yang pernah terjadi di tahun 2007. Semua data pada sub bab ini bersumber dari Dinas Sosial dan Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Belu.

Masalah sosial yang masih meminta perhatian di Kabupaten Belu adalah lanjut usia terlantar dan anak yatim piatu terlantar karena pada tahun 2006 tercatat 7,044 dan 5,529 orang meningkat masingmasing pada tahun 2007 menjadi 6,358 dan 6,332 orang.

140

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008

SOSIAL / SOCIAL AFFAIRS

Gambar 5.1. Rata-Rata Jumlah Murid per Sekolah Menurut Status Sekolah 1998-2007
600 500 400 300 200 100 0 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 SD 2006 2007 SLTA Umum SLTA Kejuruan SLTP

Sumber : Dinas Pendidikan Nasional Kabupaten Belu

Gambar 5.2. Persentase Penduduk Belu Usia 10 Tahun Ke Atas Menurut Ijasah Tertinggi yang Dimilikinya Tahun 2007
SMU 11.62% DI/DII 0.71%

SLTP 11.47% DIII 1.14%

SD 29.16%

Tidak/Belum punya ijas ah 43.94%

Sarjana 1.96%

Sumber : Susenas 2007, BPS

140

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008

SOSIAL / SOCIAL AFFAIRS

Gambar 5.3. Jumlah Fasilitas Kesehatan di Kabupaten Belu Tahun 1998 2007
60 50 40 30 20 10 0 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 Rumah Sakit Balai Pengobatan Puskesmas Pus. Pembantu

Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Belu

Gambar 5.4. Frekuensi masalah sosial yang dilaporkan di Polres Belu Tahun 2002 - 2007
80 70 60 50 40 30 20 10 0 J an Peb Mar Apr 2003 Mei J un 2004 J ul Ags 2005 Sep Okt Nop 2007 Des 2002 2006

Sumber : Polres Belu

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008

141

Pendidikan
Education

SOSIAL / SOCIAL AFFAIRS

Tabel / Table 5.1.1 Banyaknya Sekolah, Guru, dan Murid Menurut Tingkat Pendidikan Numbers of Schools, Teachers, and Pupils by Education Level 2007
RataRata Murid Per Sekolah

Tingkat Pendidikan Education Level (1)


01. Taman Kanak-Kanak*) kindgarden 02. Sekolah Dasar primary school 03. SMTP umum junior high school (general) 04. SMTP Kejuruan junior high school (vacational) 05. SMP Terbuka Umum 06. SMP Terbuka Kejuruan 07. SMTA umum senior high school (general) 08. SMTA kejuruan senior high school (vacational) a. STM senior technical school b. SMKK senior home economics high school c. SMEA senior economics high school d. lainnya / others

Sekolah School

Guru Teacher

Murid Pupil

RataRata Guru Per Sekolah

(2)
23 332 42 6 20

(3)
79 4,078 767 147 512

(4)
1,325 63,200 14,766 3,488 7,752

(5)
3.43 12.28 18.26 24.50 25.60

(6)
57.61 190.36 351.57 581.33 387.60

1 4

32 95

267 757

32.00 23.75

267.00 189.25

2 -

74 -

1,063 -

37.00 -

531.50 -

Sumber : Dinas Pendidikan Nasional Kabupaten Belu Source : National Education Service of Belu Regency Keterangan : *) Data tahun 2006

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008

145

SOSIAL / SOCIAL AFFAIRS

Tabel / Table 5.1.2 Banyaknya Sekolah, Guru, dan Murid Taman Kanak Kanak (TK) Negeri dan Swasta di Kabupaten Belu Menurut Kecamatan Numbers of School, Teacher, and Pupil of Public and Private Kindgarden in Belu Regency by District 2006 TK Negeri Public Kindgarden Sekolah Guru Murid School Teacher Pupil (2) (3) (4) 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3 0 0 0 0 3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 55 0 0 0 0 55 TK Swasta Private Kindgarden Sekolah Guru Murid School Teacher Pupil (5) (6) (7) 1 1 1 0 1 1 2 1 0 1 2 2 7 0 0 0 2 22 2 1 1 0 4 5 5 2 0 2 7 4 41 0 0 0 2 76 40 10 20 0 25 32 155 20 0 27 108 83 686 0 0 0 64 1,270

Kecamatan District (1) 01. Malaka Barat 02. Rinhat 03. Wewiku 04. Weliman 05. Malaka Tengah 06. Sasita Mean 07. Malaka Timur 08. Laen Manen 09. Raimanuk 10. Kobalima 11. Tasifeto Barat 12. Kakuluk Mesak 13. Kota Atambua 14. Tasifeto Timur 15. Raihat 16. Lasiolat 17. Lamaknen Kabupaten Belu

Sumber : Dinas Pendidikan Nasional Kabupaten Belu Source : National Education Service of Belu Regency

146

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008

SOSIAL / SOCIAL AFFAIRS

Tabel / Table 5.1.3 Banyaknya Sekolah, Guru, dan Murid Sekolah Dasar (SD) Negeri dan Swasta di Kabupaten Belu Menurut Kecamatan Numbers of School, Teacher, and Pupil of Public and Private Primary School in Belu Regency by District 2007 SD Negeri Public Elementry School Sekolah Guru Murid School Teacher Pupil (2) (3) (4) 5 11 9 9 20 20 9 9 7 15 14 8 14 12 9 5 14 190 65 98 111 121 264 176 78 75 84 163 143 98 351 146 97 48 137 2,255 836 1,529 1,339 1,882 3,244 2,314 1,230 1,122 1,475 2,029 2,689 2,255 5,914 1,967 1,594 646 1,658 33,723 SD Swasta Private Elementry School Sekolah Guru Murid School Teacher Pupil (5) (6) (7) 15 8 10 7 14 10 3 7 5 13 10 4 10 7 4 3 12 142 164 72 141 101 215 108 43 73 63 151 95 58 230 86 52 46 125 1,823 2,924 1,220 1,939 1,645 2,861
,

Kecamatan District (1) 01. Malaka Barat 02. Rinhat 03. Wewiku 04. Weliman 05. Malaka Tengah 06. Sasita Mean 07. Malaka Timur 08. Laen Manen 09. Raimanuk 10. Kobalima 11. Tasifeto Barat 12. Kakuluk Mesak 13. Kota Atambua 14. Tasifeto Timur 15. Raihat 16. Lasiolat 17. Lamaknen Kabupaten Belu

1,608 582 993 1,280 2,597 2,237 1,316 4,005 1,289 616 541 1,824 29,477

Sumber : Dinas Pendidikan Nasional Kabupaten Belu Source : National Education Service of Belu Regency

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008

147

SOSIAL / SOCIAL AFFAIRS

Tabel / Table 5.1.4 Banyaknya Sekolah, Guru, dan Murid Sekolah Menengah Tingkat Pertama (SMTP) Umum Negeri dan Swasta di Kabupaten Belu Menurut Kecamatan Numbers of School, Teacher, and Pupil of Public and Private Junior High School (General) in Belu Regency by District 2007 SMPNegeri Public Juniorr High School Sekolah Guru Murid School Teacher Pupil (2) (3) (4) 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 3 1 1 0 1 14 32 0 19 0 47 14 18 0 0 21 20 16 122 25 14 0 20 368 665 0 196 0 1,017 308 472 0 0 558 422 408 2,779 336 291 0 578 8,030 SMP Swasta Private Juniorr High School Sekolah Guru Murid School Teacher Pupil (5) (6) (7) 1 1 2 1 3 2 1 1 0 2 2 1 9 0 0 1 1 28 10 9 33 15 38 31 10 13 0 24 46 9 136 0 0 14 11 399 510 217 585 176 881 320 106 177 0 511 869 174 1,797 0 0 203 210 6,736

Kecamatan District (1) 01. Malaka Barat 02. Rinhat 03. Wewiku 04. Weliman 05. Malaka Tengah 06. Sasita Mean 07. Malaka Timur 08. Laen Manen 09. Raimanuk 10. Kobalima 11. Tasifeto Barat 12. Kakuluk Mesak 13. Kota Atambua 14. Tasifeto Timur 15. Raihat 16. Lasiolat 17. Lamaknen Kabupaten Belu

Sumber : Dinas Pendidikan Nasional Kabupaten Belu Source : National Education Service of Belu Regency

148

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008

SOSIAL / SOCIAL AFFAIRS

Tabel / Table 5.1.5 Banyaknya Sekolah, Guru, dan Murid Sekolah Menegah Tingkat Atas (SMTA) Umum Negeri dan Swasta di Kabupaten Belu Menurut Kecamatan Numbers of School, Teacher, and Pupil of Public and Private Senior High School (General) in Belu Regency by District 2007 SMU Negeri Public Senior High School Sekolah Guru Murid School Teacher Pupil (2) (3) (4) 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 5 25 0 0 0 33 0 0 0 0 0 23 0 63 0 0 0 18 162 633 0 0 0 626 0 0 0 0 0 613 0 785 0 0 0 396 3,053 SMU Swasta Private Senior High School Sekolah Guru Murid School Teacher Pupil (5) (6) (7) 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 2 0 8 0 0 0 1 15 13 0 17 15 32 0 0 0 0 0 49 0 213 0 0 0 11 350 76 0 296 135 860 0 0 0 0 0 414 0 2,824 0 0 0 94 4,699

Kecamatan District (1) 01. Malaka Barat 02. Rinhat 03. Wewiku 04. Weliman 05. Malaka Tengah 06. Sasita Mean 07. Malaka Timur 08. Laen Manen 09. Raimanuk 10. Kobalima 11. Tasifeto Barat 12. Kakuluk Mesak 13. Kota Atambua 14. Tasifeto Timur 15. Raihat 16. Lasiolat 17. Lamaknen Kabupaten Belu

Sumber : Dinas Pendidikan Nasional Kabupaten Belu Source : National Education Service of Belu Regency

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008

149

SOSIAL / SOCIAL AFFAIRS

Tabel / Table 5.1.6 Banyaknya Sekolah, Guru, dan Murid Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri dan Swasta di Kabupaten Belu Menurut Kecamatan Numbers of School, Teacher, and Pupil of Public and Private Senior High School (Vocational) in Belu Regency by District 2007 SMK Negeri Public Senior High School Sekolah Guru Murid School Teacher Pupil (2) (3) (4) 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 24 0 24 58 0 0 0 0 106 0 0 0 0 0 0 0 0 0 230 0 174 855 0 0 0 0 1,259 SMK Swasta Private Senior High School Sekolah Guru Murid School Teacher Pupil (5) (6) (7) 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 4 0 0 0 0 16 0 0 0 0 0 32 23 24 0 0 0 0 95 0 0 0 0 208 0 0 0 0 0 267 116 237 0 0 0 0 828

Kecamatan District (1) 01. Malaka Barat 02. Rinhat 03. Wewiku 04. Weliman 05. Malaka Tengah 06. Sasita Mean 07. Malaka Timur 08. Laen Manen 09. Raimanuk 10. Kobalima 11. Tasifeto Barat 12. Kakuluk Mesak 13. Kota Atambua 14. Tasifeto Timur 15. Raihat 16. Lasiolat 17. Lamaknen Kabupaten Belu

Sumber : Dinas Pendidikan Nasional Kabupaten Belu Source : National Education Service of Belu Regency

150

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008

SOSIAL / SOCIAL AFFAIRS

Tabel / Table 5.1.7 Banyaknya Sekolah, Guru, dan Murid Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP) Terbuka Negeri dan Swasta di Kabupaten Belu Menurut Kecamatan 2007 Negeri Public School Sekolah Guru School Teacher (2) (3) 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 2 0 0 0 0 6 28 0 0 0 9 0 18 0 0 0 0 16 76 0 0 0 0 147 Swasta Private School Sekolah Guru Murid School Teacher Pupil (5) (6) (7) 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Kecamatan District (1) 01. Malaka Barat 02. Rinhat 03. Wewiku 04. Weliman 05. Malaka Tengah 06. Sasita Mean 07. Malaka Timur 08. Laen Manen 09. Raimanuk 10. Kobalima 11. Tasifeto Barat 12. Kakuluk Mesak 13. Kota Atambua 14. Tasifeto Timur 15. Raihat 16. Lasiolat 17. Lamaknen Kabupaten Belu

Murid Pupil (4) 224 0 0 0 1,017 0 472 0 0 0 0 408 1,367 0 0 0 0 3,488

Sumber : Dinas Pendidikan Nasional Kabupaten Belu Source : National Education Service of Belu Regency

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008

151

SOSIAL / SOCIAL AFFAIRS

Tabel / Table 5.1.8 Penduduk Berumur 10 Tahun ke Atas di Kabupaten Belu Menurut Ijasah Tertinggi yang Dimiliki dan Jenis Kelamin Population 10 Years Old and Over in Belu Regency by Education Attainment and Sex 2007 Laki-Laki Male Jumlah Numbers (2)
66,337

Pendidikan Yang Ditamatkan Education Attainment (1)


Tidak / Belum Mempunyai Ijasah Did not completed/Not yet Completedl SD / Primary School SLTP / Junior High school SMU Umum Senior High School (General) SMU Kejuruan Senior High School (Vocational) D I, II / Diploma I, II DIII/DiplomaIII, academy DIV / S1 S2/S3 Jumlah / Total

Perempuan Female % (3)


45.23

Jumlah Numbers (4)


65,050

% (5)
42.70

Laki + Perempuan Male + Female Jumlah % Numbers (6) (7)


131,387 43.94

38,646 16,158

26.35 11.02

48,544 18,140

31.86 11.91

87,190 34,298

29.16 11.47

13,336

9.09

10,206

6.70

23,542

7.87

5,934

4.05

5,263

3.45

11,197

3.74

973 1,849 3,287 145 146,665

0.66 1.26 2.24 0.10 100.00

1,136 1,571 2,296 145 152,351

0.75 1.03 1.51 0.10 100.00

2,109 3,420 5,583 290 299,016

0.71 1.14 1.87 0.10 100.00

Sumber : Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) 2007, BPS

Source : National Social Economic Survey 2007, BPS

152

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008

SOSIAL / SOCIAL AFFAIRS

Tabel / Table 5.1.9 Penduduk 7 Tahun ke Atas yang Masih Sekolah, Tidak/Belum Pernah Sekolah, dan Tidak Sekolah Lagi Menurut Kelompok Umur di Kabupaten Belu Population 7 Years and over who Attending School, Never/Not Yet Attending School in Belu Regency by Age Group 2007

Golongan Umur Age Group

Jumlah Penduduk Population

Masih Sekolah Attending School (3) 64,233 20,099 10,913 3,976

Tidak/Belum Pernah Sekolah Never/Not yet attending school (4) 2,792 1,251 1,680 2,230

Tidak Sekolah Lagi

(1) 7 12 13 15 16 18 19 24

(2) 68,705 26,946 20,147 36,801

(5) 1,680 5,596 7,554 30,595

Sumber : Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) 2007, BPS Source : National Social Economic Survey 2007, BPS

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008

153

SOSIAL / SOCIAL AFFAIRS

Tabel / Table 5.1.10 Penduduk Berumur 10 Tahun ke Atas di Kabupaten Belu Menurut Kemampuan Membaca dan Menulis per Jenis Kelamin Population 10 Years Old and Over in Belu Regency by Literacy per Sex 2007 Laki + Perempuan Male + Female Jumlah Number s (6)
248,729 1,831

Kemampuan Membaca Dan Menulis Literacy (1) Huruf Latin Huruf lainnya
Huruf Latin + Lainnya Tidak Dapat

Laki-Laki Male Jumlah Number s (2)


123,682 840

Perempuan Female Jumlah Number s (4)


125,047 991

% (3)
84.33 0.57

% (5)
82.08 0.65

% (7)
83.19 0.61

707 21,436

0.48 14.62

979 25,334

0.64 16.63

1,686 46,770

0.56 15.64

Jumlah / Total

146,665

100.00

152,351

100.00

299,016

100.00

Sumber : Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) 2007, BPS Source : National Social Economic Survey 2007, BPS

154

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008

SOSIAL / SOCIAL AFFAIRS

Tabel / Table 5.1.11 Hasil Ujian Nasional SD/MI Di Kabupaten Belu Tahun Pelajaran 2006/2007 Kecamatan (1) 01. Malaka Barat 02. Rinhat 03. Wewiku 04. Weliman 05. Malaka Tengah 06. Sasita Mean 07. Malaka Timur 08. Laen Manen 09. Raimanuk 10. Kobalima 11. Tasifeto Barat 12. Kakuluk Mesak 13. Kota Atambua 14. Tasifeto Timur 15. Raihat 16. Lasiolat 17. Lamaknen Kabupaten Belu Peserta (2) 418 258 294 384 717 444 211 279 291 490 551 363 1,361 331 196 115 425 7,128 Lulus Persentase (4) 99.76 98.45 100.00 99.22 99.02 97.29 100.00 100.00 100.00 97.34 98.91 99.17 100.00 94.26 98.47 86.08 92.00 98.30 Tidak Lulus Jumlah Persentase (5) (6) 1 4 3 7 12 13 6 3 19 3 16 34 121 0.24 1.55 0.78 0.98 2.70 2.65 1.09 0.83 5.74 1.53 13.91 8.00 1.70

Jumlah (3) 417 254 294 381 710 432 211 279 291 477 545 360 1,361 312 193 99 391 7,007

Sumber : Dinas Pendidikan Nasional Kabupaten Belu Source : National Education Service of Belu Regency

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008

155

SOSIAL / SOCIAL AFFAIRS

Tabel / Table 5.1.12 Hasil Ujian Nasional SMP/MTs/SMPT Di Kabupaten Belu Tahun Pelajaran 2006/2007 Kecamatan (1) 01. Malaka Barat 02. Rinhat 03. Wewiku 04. Weliman 05. Malaka Tengah 06. Sasita Mean 07. Malaka Timur 08. Laen Manen 09. Raimanuk 10. Kobalima 11. Tasifeto Barat 12. Kakuluk Mesak 13. Kota Atambua 14. Tasifeto Timur 15. Raihat 16. Lasiolat 17. Lamaknen Kabupaten Belu Peserta (2) 316 64 238 50 664 221 261 36 247 264 178 1,446 92 81 43 188 4,389 Lulus Persentase (4) 73.10 54.69 74.79 100.00 30.42 41.18 60.92 44.44 57.49 72.73 32.02 43.36 60.87 70.37 69.77 38.30 50.01 Tidak Lulus Jumlah Persentase (5) (6) 85 29 60 0 462 130 102 20 105 72 121 819 36 24 13 116 2,194 26.90 45.31 25.21 0 69.58 58.82 39.08 55.56 42.51 27.27 67.98 56.64 39.13 29.63 30.23 61.70 49.99

Jumlah (3) 231 35 178 50 202 91 159 16 142 192 57 627 56 57 30 72 2,195

Sumber : Dinas Pendidikan Nasional Kabupaten Belu Source : National Education Service of Belu Regency

156

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008

SOSIAL / SOCIAL AFFAIRS

Tabel / Table 5.1.13 Hasil Ujian Nasional SMA/MA Di Kabupaten Belu Tahun Pelajaran 2006/2007 Kecamatan (1) 01. Malaka Barat 02. Rinhat 03. Wewiku 04. Weliman 05. Malaka Tengah 06. Sasita Mean 07. Malaka Timur 08. Laen Manen 09. Raimanuk 10. Kobalima 11. Tasifeto Barat 12. Kakuluk Mesak 13. Kota Atambua 14. Tasifeto Timur 15. Raihat 16. Lasiolat 17. Lamaknen Kabupaten Belu Peserta (2) 421 125 219 274 1,992 110 3,141 Lulus Persentase (4) 74.58 80.00 96.35 97.08 69.53 94.55 75.77 Tidak Lulus Jumlah Persentase (5) (6) 107 25 8 8 607 6 761 25.42 20.00 3.65 2.92 30.47 5.45 24.23

Jumlah (3) 314 100 211 266 1,385 104 2,380

Sumber : Dinas Pendidikan Nasional Kabupaten Belu Source : National Education Service of Belu Regency

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008

157

SOSIAL / SOCIAL AFFAIRS

Tabel / Table 5.1.14 Hasil Ujian Nasional SMK Di Kabupaten Belu Tahun Pelajaran 2006/2007 Kecamatan (1) 01. Malaka Barat 02. Rinhat 03. Wewiku 04. Weliman 05. Malaka Tengah 06. Sasita Mean 07. Malaka Timur 08. Laen Manen 09. Raimanuk 10. Kobalima 11. Tasifeto Barat 12. Kakuluk Mesak 13. Kota Atambua 14. Tasifeto Timur 15. Raihat 16. Lasiolat 17. Lamaknen Kabupaten Belu Peserta (2) 66 35 51 28 355 61 596 Lulus Persentase (4) 100 94.29 100 78.57 84.23 100 89.26 Tidak Lulus Jumlah Persentase (5) (6) 0 2 0 6 56 0 64 0 5.71 0 21.43 15.77 0 10.74

Jumlah (3) 66 33 51 22 299 61 532

Sumber : Dinas Pendidikan Nasional Kabupaten Belu Source : National Education Service of Belu Regency

158

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008

Kesehatan
Health

SOSIAL / SOCIAL AFFAIRS

Tabel / Table 5.2.1 Jumlah Sarana Kesehatan di Kabupaten Belu Menurut Kecamatan Numbers of Health Service in Belu Regency by District 2007 Sarana Kesehatan Health Service Puskesmas Puskesmas Pembantu Community Community Health Health Sub Centre Centre
(3) (4)

Kecamatan District

Rumah Sakit Hospital


(2)

Balai Pengobatan Health Service House


(5)

(1)

01. Malaka Barat 02. Rinhat 03. Wewiku 04. Weliman 05. Malaka Tengah 06. Sasita Mean*) 07. Malaka Timur 08. Laen Manen 09. Raimanuk 10. Kobalima*) 11. Tasifeto Barat*) 12. Kakuluk Mesak 13. Kota Atambua*) 14. Tasifeto Timur 15. Raihat 16. Lasiolat 17. Lamaknen*) Kabupaten Belu

0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 3 0 0 0 0 5

1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 2 1 1 1 0 2 19

2 4 2 2 5 4 1 3 1 5 3 1 3 4 1 2 5 48

1 0 0 0 2 0 0 1 0 1 1 1 4 0 0 1 1 13

Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Belu Source : Health Service of Belu Regency Catatan : *) Termasuk kecamatan pemekaran

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008

161

SOSIAL / SOCIAL AFFAIRS

Tabel / Jumlah Tenaga Kesehatan Menurut Status Tenaga Numbers of Health Personal by Health Personal 2 0 Dokter Umum PNS (3) 0 0 0 0 2 0 0 0 0 0 0 1 11 0 0 0 0 14 PTT (4) 1 2 1 1 3 2 1 1 1 1 3 1 3 1 1 0 2 25 S1 Kesehatan (5) 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 5 15 0 0 0 0 20 D3 Kesehatan (6) 1 2 6 2 12 4 3 4 2 2 3 14 55 3 3 1 5 122

Kecamatan District (1) 01. Malaka Barat 02. Rinhat 03. Wewiku 04. Weliman 05. Malaka Tengah 06. Sasita Mean*) 07. Malaka Timur 08. Laen Manen 09. Raimanuk 10. Kobalima*) 11. Tasifeto Barat*) 12. Kakuluk Mesak 13. Kota Atambua*) 14. Tasifeto Timur 15. Raihat 16. Lasiolat 17. Lamaknen*) Kabupaten Belu

Dokter Ahli (2) 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3 0 0 0 0 3

Perawat (7) 8 7 9 5 14 5 3 7 4 14 6 8 39 2 5 1 9 146

Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Belu Source : Health Service of Belu Regency Catatan : *) Termasuk kecamatan pemekaran

162

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008

SOSIAL / SOCIAL AFFAIRS

/ Table 5.2.2 Kesehatan per Kecamatan di Kabupaten Belu Personal Status per District in Belu Regency 0 7 Bidan Desa (PTT) (9) 8 8 5 9 7 8 2 4 5 5 8 2 8 7 2 3 10 101

Bidan (PNS) (8) 5 3 3 2 15 9 4 2 3 10 3 14 46 6 3 2 3 133

SPRG (10) 0 1 2 1 4 1 1 1 0 1 1 1 9 1 1 0 1 26

SMAK (11) 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 1 1 3 0 1 0 1 10

SPAG (12) 1 0 1 0 1 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 1 7

SPPH (13) 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 2 0 0 0 0 5

SMF (14) 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 8 1 1 0 1 15

PKE (15) 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

PKU (16) 0 0 0 0 1 0 0 0 0 2 2 0 7 0 0 0 0 12

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008

163

SOSIAL / SOCIAL AFFAIRS

Lanjutan / Continued Table 5.2.2 Pemb. Perawat (18) 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Jurkes / Jurkim (19) 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Kecamatan District (1) 01. Malaka Barat 02. Rinhat 03. Wewiku 04. Weliman 05. Malaka Tengah 06. Sasita Mean*) 07. Malaka Timur 08. Laen Manen 09. Raimanuk 10. Kobalima*) 11. Tasifeto Barat*) 12. Kakuluk Mesak 13. Kota Atambua*) 14. Tasifeto Timur 15. Raihat 16. Lasiolat 17. Lamaknen*) Kabupaten Belu

PKAB (17) 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1

Pekes (20) 2 0 4 0 5 1 4 1 0 0 3 1 16 0 0 0 0 37

PKF (21) 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Lainnya (22) 1 0 2 2 9 1 1 2 0 8 3 32 66 6 0 1 4 138

Jumlah (23) 28 23 33 22 76 31 21 22 15 46 35 81 293 27 17 8 37 815

Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Belu Source : Health Service of Belu Regency Catatan : *) Termasuk kecamatan pemekaran

164

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008

SOSIAL / SOCIAL AFFAIRS

Tabel / Table 5.2.3 Jumlah Penderita Rawat Jalan Menurut Puskesmas di Kabupaten Belu 2007

Puskesmas Community Health Centre (1) 01. Puskesmas Halilulik 02. Puskesmas Atapupu 03. Puskesmas Wedomu 04. Puskesmas Haekesak 05. Puskesmas Weoe 06. Puskesmas Besikama 07. Puskesmas Biudukfoho 08. Puskesmas Seon 09. Puskesmas Betun 10. Puskesmas Kaputu 11. Puskesmas Namfalus 12. Puskesmas Weluli 13. Puskesmas Kota 14. Puskesmas Nurobo 15. Puskesmas Nualaian 16. Puskesmas Haliwen 17. Puskesmas Tunabesi 18. Puskesmas Webora 19. Puskesmas Weliman Jumlah / total
Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Belu Source : Health Service of Belu Regency

Jumlah Total (2) 35,537 21,555 25,798 39,206 39,112 39,045 12,957 28,383 41,379 28,172 46,443 27,706 81,499 31,123 29,469 29,030 13,371 19,488 28,688 617,961

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008

165

SOSIAL / SOCIAL AFFAIRS

Tabel / 10 Penyakit Terbanyak dari Di 19 Puskesmas 20

Jenis Penyakit Type of disease (1) 01. ISPA 02. Penyakit pada sistem otot (Termasuk Reumatik) 03. Diare 04. Gastritis 05. Penyakit Kulit Alergi 06. Malaria Klinis 07. Asma 08. Penyakit kulit infeksi 09. Kecelakaan dan Rudapaksa 10. Penyakit Kulit Karena Jamur 11. Penyakit lain-lain

Pus Halilulik (2) 14516

Pus. Atapupu (3) 7180

Pus. Wedomu (4) 9699

Pus Haekesak (5) 13098

4800 1602 1314 1296 1144 1118 1063 672 555 7457

3194 1691 1382 1114 956 799 732 712 548 3247

2708 1125 1006 852 658 651 619 548 464 7468

6080 1856 1796 1739 1619 968 799 629 551 10071

Jumlah
Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Belu

35537

21555

25798

39206

Source : Health Service of Belu Regency

166

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008

SOSIAL / SOCIAL AFFAIRS

Table 5.2.4 Kunjungan Rawat Jalan di Kabupaten Belu 07

Pus Weoe (6) 9830 5915 3462 1969 1922 1857 1764 1735 1024 620 9014

Pus Pus Besikama Biudukfoho (7) 11599 5526 2391 1381 1308 1280 1246 690 683 448 12493 (8) 2931 2412 1056 925 784 594 590 494 484 458 2229

Pus Seon (9) 7895 4445 1666 1607 1082 905 687 675 530 525 8366

Pus Betun (10) 11764 4217 2927 2245 2002 1884 1734 1087 1028 933 11558

Pus Kaputu (11) 8560 4791 1810 919 879 847 706 580 487 468 8125

Pus Namfulus (12) 13459 6677 3623 1996 1737 1722 1689 1290 995 876 12379

39112

39045

12957

28383

41379

28172

46443

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008

167

SOSIAL / SOCIAL AFFAIRS

Lanjutan Tabel / Table 5.2.4

Jenis Penyakit Type of disease (1) 01. ISPA 02. Penyakit pada sistem otot (Termasuk Reumatik) 03. Diare 04. Gastritis 05. Penyakit Kulit Alergi 06. Malaria Klinis 07. Asma 08. Penyakit kulit infeksi 09. Kecelakaan dan Rudapaksa 10. Penyakit Kulit Karena Jamur 11. Penyakit lain-lain

Pus Weluli (13) 8836

Pus Kota Atambua (14) 27692

Pus Nurobo (15) 8290

Pus Nualain (16) 8739

3516 2077 1409 1239 1216 1188 957 813 724 5731

7002 6245 6080 6008 2846 2703 2225 2027 1448 17223

4583 2355 1468 1450 1390 1199 931 618 550 8289

4042 1900 1255 1037 1015 893 875 794 645 8274

Jumlah Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Belu Source : Health Service of Belu Regency

27706

81499

31123

29469

168

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008

SOSIAL / SOCIAL AFFAIRS

Pus Haliwen (17) 8285 4533 3519 1684 1457 978 955 867 864 722 5166

Pus Tunabesi (18) 4045 1849 1067 964 441 381 319 315 206 193 3591

Pus Webora (19) 6108 3019 1063 841 796 764 761 752 512 447 4425

Pus Weliman (20) 7985 4039 1904 1567 1229 1061 953 628 568 534 8220

Jumlah (21) 190511 83348 43339 31808 28372 23117 20923 17314 14194 11709 153326

29030

13371

19488

28688

617961

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008

169

SOSIAL / SOCIAL AFFAIRS

Tabel / Table 5.2.5 10 Penyakit Terbanyak Menurut Jumlah Pasien Rawat Inap Pada Pelayanan Rawat Inap Rumah Sakit Umum Atambua 2007

Jenis Penyakit Type of disease (1) 01. Malaria 02. Gastroenteritis 03. Tuberkulosis Paru 04. Dispepsia 05. Pneumonia 06. Appendiks 07. ISPA 08. Hipertensi 09. Penyakit Sistem Kemih 10. Hiperplasia Prostat

Jumlah Kunjungan (2) 408 290 255 158 152 123 110 85 85 42

Jumlah Sumber : Rumah Sakit Umum Daerah Atambua

1708

170

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008

SOSIAL / SOCIAL AFFAIRS

Tabel / Table 5.2.6


Status Gizi Balita Menurut Kecamatan Menurut Puskesmas di kabupaten Belu Nutritional Status of Children Under Five Years Old by Communitiy Health Centre in Belu Regency 2007 Status Gizi / Nutritional Status Jumlah Anak Ditimbang (2) 2,241 1,637 1,661 2,468 2,465 2,558 1,523 1,288 3,164 1,607 2,077 1,673 3,201 1,541 1,026 1,080 2,253 1,788 1,350 36,601 Baik Normal (3) 1,165 847 954 1,287 1,568 1,426 970 757 2,063 950 1,220 1,090 1,998 1,017 466 593 1,046 1,001 1,046 21,242 % (4) 52.0 51.8 57.4 52.2 63.6 55.8 63.7 58.8 65.2 59.1 58.7 65.2 62.4 66.0 45.5 54.9 46.4 56.0 46.4 58.0 Kurang Moderat e (5) 857 631 562 981 802 967 487 466 909 558 723 569 1,028 460 451 399 960 657 960 12,944 % (6) 39.0 38.5 33.8 39.7 32.5 37.8 31.9 36.2 28.7 34.7 34.8 34.0 32.1 29.8 44.0 37.0 42.6 36.7 42.6 35.4 Buruk Severe (7) 202 158 146 200 96 165 67 64 193 99 134 14 174 64 108 88 247 130 247 2,116 % (8) 9.0 9.7 8.8 8.1 3.9 6.4 4.4 5.0 6.1 6.2 6.4 0.8 5.4 4.1 10.5 8.1 11.0 7.3 11.0 6.6

Puskesmas Community Health Centre (1) 01. Pus. Halilulik 02. Pus. Atapupu 03. Pus. Wedomu 04. Pus. Haekesak 05. Pus. Weoe 06. Pus. Besikama 07. Pus.Biudukfoho 08. Pus. Seon 09. Pus. Betun 10. Pus. Kaputu 11. Pus. Namfalus 12. Pus. Weluli 13. Pus. Kota 14. Pus. Nurobo 15. Pus. Nualaian 16. Pus. Tunabesi 17. Pus. Weliman 18. Pus. Webora 19. Pus. Haliwen Jumlah / total

Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Belu Source : Health Service of Belu Regency

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008

171

SOSIAL / SOCIAL AFFAIRS

Tabel / Banyaknya Peserta Aktif Menurut Metode Kontrasepsi Numbers of Active Acceptor by Contraceptive 2 0

Kecamatan District (1) 01. Malaka Barat 02. Rinhat 03. Wewiku 04. Weliman 05. Malaka Tengah 06. Sasita Mean*) 07. Malaka Timur 08. Laen Manen 09. Raimanuk 10. Kobalima*) 11. Tasifeto Barat*) 12. Kakuluk Mesak 13. Kota Atambua*) 14. Tasifeto Timur 15. Raihat 16. Lasiolat 17. Lamaknen*) Kabupaten Belu

IUD Spiral (2) 11 13 8 6 134 93 7 3 18 37 50 49 499 9 8 2 28 975

Pil Pill (3) 50 234 2 25 108 124 49 130 95 163 177 54 672 31 43 43 19 2,019

Kondom Condom (4) 16 47 14 12 7 2 11 14 1 114 12 250

Sumber : Dinas Keluarga Berencana Kabupaten Belu Source : Family Planning Service of Belu Regency Catatan : *) Termasuk kecamatan pemekaran

172

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008

SOSIAL / SOCIAL AFFAIRS

Table 5.2.7 yang Digunakan per Kecamatan di Kabupaten Belu Method Used per District in Belu Regency 0 7

MOP (5) 9 1 15 13 21 24 14 12 25 13 36 36 305 21 10 8 24 587

MOW (6) 9 1 3 63 3 15 3 8 6 13 15 2 20 161

OV (7) -

Suntikan Injection (8) 1,903 1,468 919 1,158 2,622


,

Implant Implant (9) 138 18 192 127 43 263 15 75 31 61 44 35 10 39 82 368 1,541

Jumlah Total (10) 2,136 1,734 1,137 1,332 3,038 2,249 770 1,081 1,288 1,973 2,264 1,435 5,737 2,166 969 668 1,685 31,662

1,731 673 851 1,102 1,685 1,979 1,251 4,106 2,082 842 531 1,226 26,129

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008

173

SOSIAL / SOCIAL AFFAIRS

Tabel / Table 5.2.8 Banyaknya Klinik, Peserta Keluarga Berencana (KB), dan Pasangan Usia Subur Menurut Kecamatan di Kabupaten Belu Numbers of Health Personal Service by Health Personal Status and District in Belu Regency 2007 Peserta KB Pasangan Persentase Klinik KB Aceptor Usia Subur CU terhadap Kecamatan Family Family Fertile Age PUS District Planing Planing Couple Percentage Clinics (CU) (PUS) CU to PUS (1) (2) (3) (4) (5) 01. Malaka Barat 02. Rinhat 03. Wewiku 04. Weliman 05. Malaka Tengah 06. Sasita Mean*) 07. Malaka Timur 08. Laen Manen 09. Raimanuk 10. Kobalima*) 11. Tasifeto Barat*) 12. Kakuluk Mesak 13. Kota Atambua*) 14. Tasifeto Timur 15. Raihat 16. Lasiolat 17. Lamaknen*) Kabupaten Belu 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 18 2,136 1734 1137 1332 3038 2249 770 1081 1288 1973 2264 1435 5737 2166 969 668 1685 31662 2,259 2,676 2,577 2,306 4,617 3,066 1,158 1,579 2,110 3,518 3,115 2,215 9,293 3,595 1,947 997 2,938 49,966 94.56 64.79 44.12 57.76 65.80 73.35 66.49 66.46 61.04 56.08 72.68 64.78 61.73 60.25 49.76 67.00 57.35 63.37

Sumber : Dinas Keluarga Berencana Kabupaten Belu Source : Family Planning Service of Belu Regency Catatan : *) Termasuk kecamatan pemekaran

174

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008

Kriminalitas
Crime

SOSIAL / SOCIAL AFFAIRS

Tabel / Table 5.3.1 Jumlah Perkara dan Terdakwa/Tertuduh Dalam Perkara Pidana yang Diterima, Diputuskan Menurut Bulan Numbers of Criminal Cases and Defendants Received , Settled by Month 2007 Yang Diterima Received Perkara Terdakwa Criminal Defendants Cases (2) (3) 45 46 43 57 62 70 71 83 88 89 70 62 46 59 77 77 74 89 95 109 84 78 Yang Diputuskan Setlled Perkara Terdakwa Criminal Defendants Cases (4) (5) 10 13 9 42 10 25 23 27 19 55 28 21 33 302 14 17 10 31 19 31 23 43 30 44 41 316

Bulan Month (1) Januari / January Pebruari / February Maret / March April / April Mei / May Juni / June Juli / July Agustus / August September / September Oktober / October Nopember / November

59 62 Desember / December Tahun 2007 799 896 Sumber : Kantor Pengadilan Negeri Atambua

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008

177

SOSIAL / SOCIAL AFFAIRS

Tabel / Table 5.3.2 Jumlah Terdakwa/Tertuduh Dalam Perkara Pidana yang diselesaikan Menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin di Kabupaten Belu Numbers of Defendants in Criminal Cases that Setlled by Age Group and Sex in Belu Regency 2007 < 16 tahun < 16 years old LakiWanita laki Female Male (2) (3) 1 1 2 16 30 tahun 16 30 years old

Bulan Month (1) Januari / January Pebruari / February Maret / March April / April Mei / May Juni / June Juli / July Agustus / August September / September Oktober / October Nopember / November Desember / December Tahun 2007

Lakilaki Male (4) 7 6 6 7 16 5 11 14 23 15 16 25 151

Wanita Female (5) 1 1 2 1 5

> 30 tahun > 30 years old LakiWanita laki Female Male (6) (7) 4 6 9 3 15 11 15 8 18 11 10 16 126 2 2 2 4 1 2 1 2 16

Sumber : Kantor Pengadilan Negeri Atambua Keterangan : Diluar Rol/Pelanggaran

178

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008

SOSIAL / SOCIAL AFFAIRS

Tabel / Table 5.3.3 Jumlah Terdakwa/Tertuduh yang diselesaikan Pengadilan Negeri Atambua Menurut bulan dan Sikap Terhadap Putusan di Kabupaten Belu Numbers of Defendants and Settled by Court, by Month and 2007 Menerim a (2) 13 14 17 10 30 18 31 23

Bulan (1) Januari / January Pebruari / February Maret / March April / April Mei / May Juni / June Juli / July Agustus / August September / September Oktober / October Nopember / November Desember / December Tahun 2007

Banding (3) 1 1 -

Grasi (4) -

Kasasi (5) -

Jumlah (6) 13 14 17 10 31 19 31 23

43 28

43 30

42 39 308

2 2 8

44 41 316

Sumber : Kantor Pengadilan Negeri Atambua

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008

179

SOSIAL / SOCIAL AFFAIRS

Masalah Sosial (1) 01. Pembunuhan 02. Penganiayaan biasa 03. Penganiayaan ringan 04. Pencurian biasa 05. Pencurian pemberatan 06. Pencurian kekerasan 07. Pengroyokan 08. Perkosaan 09. Perzinahan 10. Pengrusakan 11. Perjudian 12. Penggelapan 13. Penipuan 14. Pengancaman 15. Pemfitnahan/Penghinaan 16. Pemerasan/Perampokan 17. Penculikan anak 18. Penadahan 19. Membawa senjata tajam 20. Melarikan anak bawah umur 21. Melarikan perempuan 22. Percabulan 23. Penyelundupan 24. Lain-lain Jumlah / total

Jan (2) 13 6 1 3 1 9 1 1 7 7 2 1 1 10 63

Peb (3) 7 1 2 4 9 2 1 2 4 1 2 1 1 1 1 39

Tabel Banyaknya Masalah Sosial 2 0 Frekuensi Terjadi Mar Apr Mei Jun (4) (5) (6) (7) 11 7 3 5 6 1 4 5 2 11 3 4 62 14 4 3 10 15 1 2 4 2 3 7 1 1 2 2 71 11 3 3 3 1 8 2 1 2 3 1 2 2 6 48 10 6 4 6 8 3 1 1 3 4 4 3 6 59

Keterangan : terbatas pada masalah yang dilaporkan ke pihak kepolisian Sumber : Kepolisian Resort Belu

180

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008

SOSIAL / SOCIAL AFFAIRS

/ Tabel 5.3.4 yang terjadi di Kabupaten Belu 0 7 Frekuensi Terjadi Sep Okt (10) (11) 13 5 4 2 1 13 1 1 2 5 1 2 1 4 55 15 5 3 6 16 1 1 5 1 5 4 1 2 6 71 Jumlah Total (14) 1 150 50 30 54 4 115 13 10 24 8 34 34 42 29 4 2 1 1 3 10 2 59 680

Jul (8) 7 5 1 2 1 2 2 3 2 3 3 2 1 1 35

Ags (9) 13 1 4 7 4 1 1 2 1 1 4 4 1 10 54

Nop (12) 1 15 4 1 3 9 1 4 2 1 2 2 1 2 5 53

Des (13) 21 3 1 3 16 1 3 8 1 3 3 1 1 5 70

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008

181

SOSIAL / SOCIAL AFFAIRS

Tabel / Table 5.3.5 Masalah Sosial di Kabupaten Belu

Masalah Sosial (1) 01. Pembunuhan 02. Penganiayaan biasa 03. Penganiayaan ringan 04. Pencurian biasa 05. Pencurian pemberatan 06. Pencurian kekerasan 07. Pengroyokan 08. Perkosaan 09. Perzinahan 10. Pengrusakan 11. Perjudian 12. Penggelapan 13. Penipuan 14. Pengancaman 15. Pemfitnahan 16. Pemerasan 17. Penculikan 18. Penadahan 19. Membawa senjata tajam 20. Melarikan anak bawah umur 21. Melarikan perempuan 22. Percabulan 23. Penyelundupan 24. Lain-lain Jumlah / total

2006 (2) 5 97 6 39 49 3 66 6 3 21 1 20 20 29 1 2 1 9 1 11 15 23 428

2007 (3) 1 150 50 30 54 4 115 13 10 24 8 34 34 42 29 4 2 1 1 3 10 2 59 681

Perubahan (%) (4) -80.00 54.64 733.33 -23.08 10.20 33.33 74.24 116.67 233.33 14.29 700.00 70.00 70.00 44.83 2800.00 100.00 0.00 -88.89 200.00 -9.09 -86.67 156.52 59.11

Keterangan : terbatas pada masalah yang dilaporkan ke pihak kepolisian Sumber : Kepolisian Resort Belu

182

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008

Agama
Religion

SOSIAL / SOCIAL AFFAIRS

Tabel / Table 5.4.1 Jumlah Pemeluk Agama Menurut Kecamatan di Kabupaten Belu Numbers of Religion Follower by District in Belu Regency 2007 Kristen Protesta n Christian (3) 4,751 2,103 1,505 1,368 1,810 601 570 718 401 245 1,655
,

Kecamatan District (1) 01. Malaka Barat 02. Rinhat 03. Wewiku 04. Weliman 05. Malaka Tengah 06. Sasita Mean*) 07. Malaka Timur 08. Laen Manen 09. Raimanuk 10. Kobalima*) 11. Tasifeto Barat*) 12. Kakuluk Mesak 13. Kota Atambua*) 14. Tasifeto Timur 15. Raihat 16. Lasiolat 17. Lamaknen*) Kabupaten Belu

Katholik Catholic (2) 18,319 15,356 8,256 19,360 37,891 27,695 17,063 12,782 12,921 22,031 23,808 15,310 51,988 20,445 11,097 6,862 24,344 345,528

Islam Moslem (4) 86 4 1,170 14 8 8 70 538 421 3,671 425 9 5 6,429

Hindu Hinduis m (5) 3 1 11 3 38 5 5 228 85 1 380

Budha Budhism (6) 93 93

450 7,213 231 12 10 23,643

Sumber : Kantor Departemen Agama Kabupaten Belu Source : Office of The Departments of Religions of Belu Regency Catatan : *) Termasuk kecamatan pemekaran

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008

185

SOSIAL / SOCIAL AFFAIRS

Tabel / Table 5.4.2 Jumlah Tempat Ibadah di Kabupaten Belu Menurut Golongan Agama per Kecamatan Numbers of Mosque/Private Mosque, Church, Temple, and Vikoa in Belu regency by District 2007 Gereja Katholik/ Kapela Catholic Church (2) 3 14 11 4 15 32 19 15 6 23 26 4 7 6 11 7 28 231 Gereja Protestan Christian Church (3) 3 12 6 12 8 1 1 6 1 5 5 8 3 71 Masjid, Langgar Mosque, Private Mosque (4) 3 1 1 7 1 13

Kecamatan District (1) 01. Malaka Barat 02. Rinhat 03. Wewiku 04. Weliman 05. Malaka Tengah 06. Sasita Mean*) 07. Malaka Timur 08. Laen Manen 09. Raimanuk 10. Kobalima*) 11. Tasifeto Barat*) 12. Kakuluk Mesak 13. Kota Atambua*) 14. Tasifeto Timur 15. Raihat 16. Lasiolat 17. Lamaknen*) Kabupaten Belu

Pura Temple (5) 1 1 2

Wihara Vihara (6) -

Sumber : Kantor Departemen Agama Kabupaten Belu Source : Office of The Departments of Religions of Belu Regency Catatan : *) Termasuk kecamatan pemekaran

186

Kabupaten Belu Dalam Angka / BeluRegency in Figures 2008

SOSIAL / SOCIAL AFFAIRS

Tabel / Table 5.4.3 Banyaknya Rohaniawan di Kabupaten Belu Menurut Kecamatan Numbers of Spiritualist in Belu Regency by District 2007

Kecamatan District (1)


01. Malaka Barat 02. Rinhat 03. Wewiku 04. Weliman 05. Malaka Tengah 06. Sasita Mean*) 07. Malaka Timur 08. Laen Manen 09. Raimanuk 10. Kobalima*) 11. Tasifeto Barat*) 12. Kakuluk Mesak 13. Kota Atambua*) 14. Tasifeto Timur 15. Raihat 16. Lasiolat 17. Lamaknen*)

Chati Pendet Guru Pinandit Imam Pastor Bruder Suster a b a Injil (2) 4 1 1 5 1 1 3 1 17 34 (3) 2 2 4 1 14 1 24 (4) 1 1 2 2 1 4 3 1 3 1 33 2 7 2 2 4 69 (5) 17 1 18 (6) 2 4 2 108 3 4 8 131 (7) 2 2 (8) 6 2 2 14 2 26 (9) 6 2 2 14 2 26

Kabupaten Belu

Sumber : Kantor Departemen Agama Kabupaten Belu Source : Office of The Departments of Religions of Belu Regency Catatan : *) Termasuk kecamatan pemekaran

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008

187

Sosial Lainnya
Others Social

SOSIAL / SOCIAL AFFAIRS

Tabel / Table 5.5.1 Penyebaran Infra Struktur Kesejahteraan Sosial di Kabupaten Belu Menurut Kecamatan Infra Structure of Social Affair Distribution in Belu Regency by District 2007 Pekerja Sosial Masyarakat Social Worker (2) 77 20 7 5 35 33 50 6 11 12 30 6 20 38 25 8 69 452 Tenaga Kesejahteraan Sosial Sukarela (3) 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Pembinaan Tokoh Karang KesejahWanita Taruna Youth teraan Promoment Organization Sosial Women (4) 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 (5) 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 (6) 13 13 9 11 14 21 6 10 6 12 12 6 12 13 8 9 20 195

Kecamatan District (1) 01. Malaka Barat 02. Rinhat 03. Wewiku 04. Weliman 05. Malaka Tengah 06. Sasita Mean*) 07. Malaka Timur 08. Laen Manen 09. Raimanuk 10. Kobalima*) 11. Tasifeto Barat*) 12. Kakuluk Mesak 13. Kota Atambua*) 14. Tasifeto Timur 15. Raihat 16. Lasiolat 17. Lamaknen*) Kabupaten Belu

Sumber : Dinas Kesejahteraan Sosial Kabupaten Belu Source : Social Affair Service of Belu Regency Catatan : *) Termasuk kecamatan pemekaran

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008

191

SOSIAL / SOCIAL AFFAIRS

Tabel / Table 5.5.2 Banyaknya Fakir Miskin dan Perumahan Tidak Layak di Kabupaten Belu Menurut Kecamatan 2007

Kecamatan District (1) 01. Malaka Barat 02. Rinhat 03. Wewiku 04. Weliman 05. Malaka Tengah 06. Sasita Mean*) 07. Malaka Timur 08. Laen Manen 09. Raimanuk 10. Kobalima*) 11. Tasifeto Barat*) 12. Kakuluk Mesak 13. Kota Atambua*) 14. Tasifeto Timur 15. Raihat 16. Lasiolat 17. Lamaknen*) Kabupaten Belu

Fakir Miskin (2) 3,349 2,470 3,015 2,721 5,422 3,951 1,902 2,147 2,813 3,666 3,091 2,533 7,449 3,346 2,621 898 2,828 54,222

Rumah Tidak Layak (3) 341 510 92 63 1,412 465 939 78 205 655 271 115 563 486 100 147 417 6,859

Sumber : Dinas Kesejahteraan Sosial Kabupaten Belu Source : Social Affair Service of Belu Regency Catatan : *) Termasuk kecamatan pemekaran

192

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008

SOSIAL / SOCIAL AFFAIRS

Tabel / Table 5.5.3 Jumlah Penduduk Lanjut Usia Terlantar dan Anak Yatim Piatu Di Kabupaten Belu Menurut Kecamatan Numbers of Over Age and No Parents in Belu regency by District 2007

Kecamatan District (1) 01. Malaka Barat 02. Rinhat 03. Wewiku 04. Weliman 05. Malaka Tengah 06. Sasita Mean*) 07. Malaka Timur 08. Laen Manen 09. Raimanuk 10. Kobalima*) 11. Tasifeto Barat*) 12. Kakuluk Mesak 13. Kota Atambua*) 14. Tasifeto Timur 15. Raihat 16. Lasiolat 17. Lamaknen*) Kabupaten Belu

Lanjut Usia Terlantar (2) 237 101 409 328 462 427 483 353 351 722 171 149

Anak Terlantar (3) 254 375 49 196 271 187 430 320 209 582 232 121

Balita Terlantar (4) 21 -

384 603 390 419 369


6,358

789 777 104 104 332


5,332

65 50 57
193

Sumber : Dinas Kesejahteraan Sosial Kabupaten Belu Source : Social Affair Service of Belu Regency Catatan : *) Termasuk kecamatan pemekaran

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008

193

SOSIAL / SOCIAL AFFAIRS

Tabel / Table 5.5.4 Banyaknya Penyandang Cacat, Ex Penyakit Kronis, Wanita Rawan Sosial, dan Masyarakat Terasing di Kabupaten Belu Menurut Kecamatan 2007

Kecamatan District (1) 01. Malaka Barat 02. Rinhat 03. Wewiku 04. Weliman 05. Malaka Tengah 06. Sasita Mean*) 07. Malaka Timur 08. Laen Manen 09. Raimanuk 10. Kobalima*) 11. Tasifeto Barat*) 12. Kakuluk Mesak 13. Kota Atambua*) 14. Tasifeto Timur 15. Raihat 16. Lasiolat 17. Lamaknen*) Kabupaten Belu

Penyandang Cacat (2) 100 42 52 92 266 140 190 47 52 214 75 38 80 298 72 40 130 1,928

Ex Penyakit Wanita Masyarakat Kronis Rawan Sosial Terasing (3) 38 63 42 254 98 120 40 62 187 164 34 98 74 37 147 1,458 (4) 149 102 110 126 328 213 288 120 149 503 115 60 226 350 81 90 285 3,295 (5) 250 250 500

Sumber : Dinas Kesejahteraan Sosial Kabupaten Belu Source : Social Affair Service of Belu Regency Catatan : *) Termasuk kecamatan pemekaran

194

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008

SOSIAL / SOCIAL AFFAIRS

Tabel / Table 5.5.5 Banyaknya Yayasan yang Mengasuh Anak dengan Sistim Non Panti dan Jumlah Anak asuh di Kabupaten Belu 2007 Jumlah Anak Numbers of Children (2) 40 24 140 120 82 50 24 75 20 50 Lokasi Location Kecamatan Desa District Village (3) Malaka Tengah Kota Atambua Tasifeto Barat Malaka Timur Kota Atambua Tasifeto Timur Kota Atambua Kota Atambua Kota Atambua Malaka Timur Kota Atambua Kota Atambua Kakuluk Mesak (4)

Nama Yayasan

(1) 01. Yayasan Regina Angelorum 02. Yayasan Bina Bunga Bangsa 03. Yayasan Kongregasi Biarawan SVD Timor 04. Yayasan Remaja Suluh Obor 05. Yayasan SMKK Kusumah St. Theresia 06. Yayasan St. Petrus Lahurus 07. Yayasan Hadinan Haklaran 08. Yayasan Membagi Kasih 09. Yayasan ALMA 10. Yayasan Bina Karya Seon 11. Yayasan SDLB Tenubot 12. Yayasan Sola Gracia 13. Yayasan

Umakatahan Manuaman Naikasa Rafae Atambua Fatulotu Atambua Atambua Tulamalae Wemeda Ribesi Tenukiik
Dualaus

52 677

Jumlah / Total

Sumber : Dinas Kesejahteraan Sosial Kabupaten Belu Source : Social Affair Service of Belu Regency

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008

195

SOSIAL / SOCIAL AFFAIRS

Tabel / Table 5.5.6 Bencana Alam Yang Terjadi dan Jumlah Korban Akibat Bencana Alam di Kabupaten Belu Menurut Kecamatan dan Taksiran Kerugian yang Diderita 2007 Kecamatan District (1) 01. Malaka Barat Jenis Bencana (2) Banjir Rawan Pangan Rumah terbakar Hama belalang Rawan Pangan Rumah terbakar Angin Putting beliung Rawan Pangan Rumah terbakar Banjir Rawan Pangan Rumah terbakar Banjir Hama belalang Rawan Pangan Rumah terbakar Rawan Pangan Rumah terbakar Rawan Pangan Hama belalang Rumah terbakar Rawan Pangan Rumah terbakar Rawan pangan Jumlah Korban KK / Jiwa (4) 15262 Jw 528 KK 1,213 KK 1 4 3,764 KK 13 5952 Jw 1,289 KK 7477 Jw 1,288 KK 258 KK 188 KK 4 11 8 3 1 5 Bangunan (6) 3 -

Frekuensi (3) 13

02. Rinhat

03. Wewiku

04. Weliman

05. Malaka Tengah

13

06. Sasita Mean*) 07. Malaka Timur

08. Laen Manen 09. Raimanuk

1,468 KK 1,807 KK

196

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008

SOSIAL / SOCIAL AFFAIRS

Lanjutan / continued Tabel / Table 5.5.6 Kecamatan District (1) Jenis Bencana (2) Angin p. beliung Rumah terbakar Banjir Rawan Pangan Rumah terbakar Angin p. beliung Hama belalang Rumah terbakar Rawan Pangan Rawan Pangan Rumah terbakar Angin p. beliung Hama belalang Rumah terbakar Angin p. beliung Hama belalang Rumah terbakar Rawan pangan Angin p. beliung Rawan Pangan Rawan pangan Rumah terbakar Hama belalang Rumah terbakar Rawan Pangan Frekuensi (3) Jumlah Korban KK / Jiwa (4) Bangunan (6) 49 8 6 1

10. Kobalima*)

13

1870 Jw 2295 KK

11. Tasifeto Barat*)

918 KK 3684 KK 13 4 3 3 3 6 17 1547 KK 460 KK 2 6

12. Kakuluk Mesak 13. Kota Atambua*)

14. Tasifeto Timur

979 KK

15. Raihat 16. Lasiolat 17. Lamaknen

655 KK -

Kabupaten Belu
Sumber : Dinas Kesejahteraan Sosial Kabupaten Belu Source : Social Affair Service of Belu Regency Catatan : *) Termasuk kecamatan pemekaran

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008

197

BAB / CHAPTER

Pertanian
Agriculture

PERTANIAN / AGRICULTURE

PERTANIAN
TANAMANPANGAN
Masalah pangan selalu dirasa vital karena menyangkut kehidupan manusia yang paling asasi. Untuk mempertahankan eksistensinya, manusia berupaya untuk mencukupi kebutuhan pangan baik secara langsung maupun tidak langsung. Apabila kebutuhan primer tersebut tidak dapt dipenuhi, maka kerawanan pangan akan berdampak luas ke dalam sendi sendi kehidupan masyarakat yang kompleks. Bagi daerah yang struktur perekonomiannya didominasi oleh sektor pertanian khususnya sub sektor tanaman pangan seperti di Kabupaten Belu di mana menjadi tempat bagi sebagian besar masyarakatnya mencari sumber penghasilan, maka keberadaan dan keberlangsungan sub sektor ini menjadi sangat strategis. Untuk itu Pemda Belu telah memfokuskan sektor pertanian khusus tanaman pangan menjadi salah satu Program utama dalam mengkatalisasi pertumbuhan ekonomi daerah. Misinya adalah dengan meningkatkan pemanfaatan teknologi pertanian tepat guna, merevisi pola bertani yang bersifat sub system pedesaan tradisional ke pola pertanian yang berorientasi pasar, penguatan kelembagaan dan melakukan restrukturisasi aspek sosial budaya yang menghambat produktivitas petani. Produksi tanaman pangan selama tahun 2007 secara umum mengalami sedikit fluktuasi di bandingkan dengan tahun sebelumnya. Hal ini tidak terlepas dari pengaruh kondisi curah hujan yang fluktuatif sepanjang tahun 2007. Bagi tanaman makanan yang waktu penanamannya relative tepat dan adaptif terhadap fluktuasi curah hujan memperhatikan hasil yang cendrung membaik seperti padi lading, jagung, kacang tanah dan ubi jalar sedangkan tanaman seperti padi sawah ,kacang hijau, ubi kayu mengalami sedikit penurunan karena rata-rata curah hujan baru normal setelah fase pembuahan pada tanaman tersebut sudah lewat. Ketersediaan produksi pangan dari komoditas padi selama tahun 2007 sebanyak 20.633.34 ton 201

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008

PENDUDUK & TENAGA KERJA / POPULATIONS & MAN POWER

gabah kering giling (Konversi ke beras13.411.67 ton) atau mengalami sedikit penurunan sebesar 10.14% dari keadaan sebelumnya. Secara parsial produksi padi sawah turun 14.11% sementara padi ladang justru mengalami kenaikan produksi 84.76% penurunan produksi padi lebih banyak disebabkan curah hujan. Ketersediaan produksi pangan dari komoditi jagung yang menjadi makanan pokok sebagian besar masyarakat Belu selama tahun 2007 sebanyak 61127 ton Jagung atau mengalami kenaikan 58.64% dari tahun lalu. Untuk produksi tanaman kacangkacangan masing masing kacang tanah naik 5.20%, kacang hijau turun 18.04 dan kacang kedelei naik 75%. Ketersediaan produksi untuk makanan berpati selama tahun 2007 yakni ubi kayu menurun tajam 66.39% sementara ubi jalar naik 4.11% Produksi komoditas sayursayuran selama musim panen tahun 2007 memperlihatkan hasil yang cukup fluktuatif yakni untuk beberapa jenis sayur, sayuran mengalami peningkatan, sementara pada jenis lainnya mengalami sedikit penurunan

produksi dibanding dengan tahun sebelumnya. Diduga hal ini lebih disebabkan karena kemampuan adaptif secara alamiah ataupun ketepatan waktu tanam bagi beberapa komoditas dengan kondisi curah hujan yang bersifat flutuatif tersebut. Adapun jenis sayuransayuran yang mengalami peningkatan produksi masingmasing bawang putih naik 207,5%, kubis 1,87%, petsai/kubis 73,24%, kacang panjang 157,14% dan cabe 301,87%. Tomat 569,35%, terung 623,58%, kangkung 829,65%, semangka 59,36%. Sedangkan yang mengalami penurunan produksi antara lain bawang merah turun 58,78% dan wortel 3,33%. Untuk komoditi buahbuahan dalam musim panen tahun 2007 hampir seluruhnya mengalami penurunan produksi secara drastis. Dibandingkan dengan tahun 2006 yang lalu, produksi advokat turun 64,02%, 76,86% , jambu biji 41,00%, jambu air 66,30%, pisang 5,27%, nenas 4,65% dan salak 90,10%, nangka 9,46%, jeruk naik 151,02%, papaya 36,00% dan sirsak 14,08%

202 Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008

PERTANIAN / AGRICULTURE

PERKEBUNANRAKYAT
Pada umumnya baik produksi maupun luas panen komoditas perkebunan di Kabupaten Belu pada tahun 2007 belum memperlihatkan kapasitas yang cukup memadai. Hal ini disebabkan penanganan budi daya perkebunan rakyat oleh sebagian besar petani masih diletakkan sebagai usaha komplementer dari usaha pokok yaitu usaha tanaman pangan. Produksi tanaman kelapa pada tahun 2007 sebesar 9.379,50 ton atau mengalami sedikit penurunan sebesar 6,12%. Produksi tersebut dihasilkan dari luas panen 8.528 ha atau sekitar 87,81% dari potensi areal tanam yang ada. Tanaman kopi sebagai salah satu tanaman potensi yang harus dikembangkan di daerah, pada tahun 2007 menghasilkan 42,85 ton atau mengalami peningkatan 8,26% dari keadaan tahun 2006. produksi tersebut dihasilkan dari luas panen panen 237,29 ha. Kakao sebagai komoditi daerah yang sedang digalakan pada tahun 2007 baru menghasilkan 26,43 ton atau mengalami peningkatan 28,24 % dari keadaan tahun 2006. produksi

tersebut dihasilkan dari luas areal panen 515,68 ha. Untuk komoditas perkebunan yang lain, kapasitas produksi selama tahun 2007 masing-masing kapuk 37,66 ton, kemiri 2 656,05 ton, jambu mente 127,70 ton, pinang 38,02 ton, dan tembakau 10,06 ton.

KEHUTANAN
Hutan memiliki peranan penting bagi kelestraian alam dan menopang kehidupan komonitas ekosistim alam di sekitarnya. Luas hutan di Kabupaten Belu 69.401,57 ha atau sekitar 28,38 % dari luas daratan Belu. Bila diamati menurut fungsi hutan maka komposisi luasnya sebagai berikut : hutan lindung 74,70 %, hutan produksi 4,60 %, dan hutan Cagar Alam 12,29 %, hutan suaka marga satwa 6,77 %, dan hutan dapat di konversi 1,64 %. Primadona hasil hutan berupa kayu cendana baik produksi maupun populasinya belakangan semakin menurun. Data tahun 2007 produksi kayu cendana sebesar 11.000 kg atau menurun 735,23 % dibandingkan dengan tahun yang lalu, yang jumlahnya 91.875 kg. Diperkirakan pada tahun-tahun yang akan datang produksinya akan terus 203

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008

PENDUDUK & TENAGA KERJA / POPULATIONS & MAN POWER

anjlok mengingat populasinya semakin terbatas dan cenderung punah. Hasil hutan lain yang cukup menonjol adalah kemiri isi 387,29 ton (naik 17,55 %). Asam biji 284,18 ton (naik 11,37 %) asam isi 1.160,47 ton.

PETERNAKAN
Peternakan merupakan salah satu sector vital yang mampu menyanggah kehidupan ekonomi sebagaian besar keluarga tani di pedesaan. Paling tidak dengan memelihara ternak rumahtangga tani dapat membiayai kebutuhan di luar pangan seperti menyekolahkan anak, kesehatan dan perumahan. Bahkan pada saat kondisi kritis seperti gagal panen, komoditi ternak justru diandalkan untuk menopang pengadaan ketersediaan pangan keluarga. Populasi sapi tahun 2007 sebanyak 94.499 ekor atau meningkat 1,36 % dibandingkan dengan keadaan tahun sebelumnya. Upaya pemerintah daerah untuk meningkatkan populasi ternak andalan ini menghadapi kendala yang semaikn serius karena belakangan ini lalulintas mutasi ternak keluar, terutama bibit pejantan menjadi 204

semakin sulit dikendalikan; ditambah ancaman penyakit brucellosis yang sampai dengan saat ini terus menjadi momok yang menghantui para peternak. Kendala lainnya adalah sebagian besar petani ternak masih bertahan pada pola budaya yang bersifat tradisional sebagai akibat dari kurang variatifnya pola pembinaan dan penyuluhan yang selama ini terkesan konvensional. Pola budidaya ternak yang bersifat sub system ini mengakibatkan pertambahan populasi ternak berjalan lambat dan terkesan alamiah tanpa rekayasa teknologi peternakan secara signifikan. Mutasi ternak yang sempat tercatat selama tahun 2007 adalah sebagai berikut: di potong RPH dan di luar RPH yang sempat dilaporkan sebanyak 2412 ekor sedangkan yang diantar pulaukan melalui pelabuhan Atapupu ataupun transportai darat sebanyak 10 294 ekor. Jumlah mutasi penggunaan yang cukup tinggi ini jika tidak diimbangi dengan mutasi pengadaan terutama lahir baru maka dipastikan populasi sapi pada masa datang akan semakin berkurang. Populasi ternak kecil dan unggas pada tahun 2007 masing-

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008

PERTANIAN / AGRICULTURE

masing babi 55 309 ekor (naik 0,84 %), kambing 9 173 ekor (turun 6,01 %) dan ayam buras 236 380 ekor (naik 1,71 %).

PERIKANAN
Komoditas perikanan memiliki nilai ekonomis tinggi karena selain menjadi bahan pangan yang memiliki kandungan protein tinggi, juga mampu memberikan tingkat kehidupan yang layak bagi keluarga tani nelayan. Dengan semakin terbatasnya lahan pertanian yang subur belakangan ini, sector perikanan diharapkan menjadi alternative lapangan kerja yang menjanjikan bagi pertambahan angka kerja baru. Produksi ikan di kabupaten Belu sebagian besar berasal perikanan laut. Dari total produksi 1161,27 ton pada tahun 2007 sebanyak 92,64 % atau 1 075,82 ton diantaranya adalah produksi perikanan laut, sedangkan sisanya 7,36 % adalah produksi perikanan darat, yang mencakup perairan umum, tambak, kolam dan sawah. Produksi perikanan laut hanya terdapat pada enam kecamatan yang secara geografis memiliki pontensi kelautan yakni

Malaka Barat, Wewiku, Malaka Tengah, Kobalima, Kakuluk Mesak dan Tasifeto Timur. Sedangkan kecamatan lainnya hanya memiliki potensi perikanan darat, khususnya dari kolam. Produksi perikanan laut pada tahun 2007, masih didominasi jenis ikan tembang, kembung, kakap dan ekor kuning. Sementara jenis ikan perairan lainnya seperti kerapu, tuna, cumicumi belum diproduksi secara maksimal karena keterbatasan sarana penangkapan. Dari 1,088 rumah tangga nelayan pada tahun 2007 sekitar 25,46 % diantaranya adalah nelayan sambilan tambahan, 40,99 % adalah nelayan sambilan utama dan 33,55 % adalah nelayan penuh, dengan alat penangkapan yang digunakan adalah perahu tanpa motor 560 (66,35 %), perahu motor temple 258 (30,59 %) dan kapal motor 26 (3,08 %). Dengan sebagian besar rumah tangga nelayan yang memiliki sarana penangkapan ikan yang masih bersifat tradisional maka dipastikan kemampuan wilayah operasi penangkapannya masih sebatas wilayah perairan pesisir dengan hasil tangkapan yang kurang maksimal.

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008

205

PERTANIAN / AGRICULTURE

Gambar 6.1. Persentase Penggunaan Lahan di Kabupaten Belu Tahun 2007

lainnya 60.50%

sawah 4.82% pekarangan 3.57%

ladang 6.22%
Sumber : Dinas Pertanian & Perkebunan Kabupaten Belu

lahan tanaman kayukayuan 8.22%

perkebunan 16.67%

Gambar 6.2. Produksi Padi, Jagung dan Ubi Kayu di Kabupaten Belu Tahun 2002-2007 (ton)
120000

100000

80000

60000

40000

20000

0 2002 2003 2004 padi jagung 2005 ubi kayu 2006 2007

Sumber : Dinas Pertanian & Perkebunan Kabupaten Belu

206

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008

PERTANIAN / AGRICULTURE

Gambar 6.3. Produksi Ubi Jalar, Kacang Tanah dan Kacang Hijau di Kabupaten Belu
Tahun 2002-2007 (ton)
8000 7000 6000 5000 4000 3000 2000 1000 0 2002 2003 Ubi Jalar 2004 2005 2006 Kacang Hijau 2007

Kacang Tanah

Sumber : Dinas Pertanian & Perkebunan Kabupaten Belu

Gambar 6.4. Produksi Hasil Perkebunan di Kabupaten Belu Tahun 2002 2007 (ton)
10000 8000 6000 4000 2000 2002 0 2003 2004

2005

2006

Tanaman Lainnya

Kemiri

Kelapa

Sumber : Dinas Pertanian & Perkebunan Kabupaten Belu

Kabupaen Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008

2007

207

PERTANIAN / AGRICULTURE

Gambar 6.5. Jumlah Ternak di Kabupaten Belu Tahun 2001 2007

100,000 80,000 60,000 40,000 20,000 0 S api Kambing Kerbau


Sumber : Dinas Peternakan Kabupaten Belu

2007 2005 2003 2001

Gambar 6.6. Produksi Perikanan di Kabupaten Belu Tahun 2002 2007 (ton)

2500.00 2000.00 1500.00 1000.00 500.00 0.00 2002 2003 2004 2005 2006 2007

Perikanan Darat
Sumber : Dinas Perikanan & Kelautan Kabupaten Belu

Perikanan Laut

208

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008

Tanaman Pangan
Food Crops

PERTANIAN / AGRICULTURE

Tabel / Table 6.1.1 Luas Panen, Rata-Rata Hasil dan Produksi Padi di Kabupaten Belu Menurut Kecamatan Area Harvested, Yield Rate and Production of Paddy by District 2007 Luas Panen Area Harvested (Ha) (2) 380 14 136 1,107 86 29 172 360 224 300 25 16 1,176 727 72 583 5,407 Rata-Rata Produksi Yield Rate (Ton/Ha) (3) 3.7 3.3 4.2 3.9 3.3 2.1 3.8 4.1 3.6 3.1 2.8 3.3 3.8 4.2 2.9 3.7 3.8 Produksi / Production (ton) Gabah Kering Giling Pre Cereals (4) 1411.6 46.06 575.28 4353.48 282.94 60.03 646.72 1483.1 810.07 929.00 70.5 52.64 4521 3047.46 207.78 2135.68 20633.34 Beras Cereals (5) 918 29.94 373.93 2829.76 183.91 39.02 420.37 964.02 526.55 603.85 45.82 34.22 2938.65 1980.85 135.57 1388.19 13411.67

Kecamatan District (1) 01. Malaka Barat 02. Rinhat 03. Wewiku 04. Weliman 05. Malaka Tengah 06. Sasita Mean*) 07. Malaka Timur 08. Laen Manen 09. Raimanuk 10. Kobalima*) 11. Tasifeto Barat*) 12. Kakuluk Mesak 13. Kota Atambua*) 14. Tasifeto Timur 15. Raihat 16. Lasiolat 17. Lamaknen*) Kabupaten Belu

Sumber : Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Belu Source : Agriculture & Estate Service of Belu Regency Catatan : *) Termasuk kecamatan pemekaran

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008

211

PERTANIAN / AGRICULTURE

Tabel / Table 6.1.2 Luas Panen, Rata-Rata Hasil dan Produksi Padi Sawah di Kabupaten Belu Menurut Kecamatan Area Harvested, Yield Rate and Production of Wetland Paddy by District 2007 Luas Panen Area Harvested (Ha) (2) 270 14 136 900 86 172 314 177 140 25 16 1,116 712 52 553 4,683 Rata-Rata Produksi Yield Rate (Ton/Ha) (3) 4.2 3.3 4.2 4.2 3.3 3.8 4.4 4.0 4.0 2.8 3.3 4.0 4.2 3.3 3.8 4.0 Produksi / Production (ton) Gabah Kering Giling Pre Cereals (4) 1,142.10 46.06 575.28 3807.0 282.94 646.72 1,387.88 699.15 553 70.5 52.64 4408.2 3,011.76 171.08 2,079.28 18,933.59 Beras Cereals (5) 742.36 29.94 373.93 2,474.55 183.91 420.37 902.12 454.45 359.45 45.82 34.22 2,865.33 1,957.64 112.02 1,351.53 1,2306.83

Kecamatan District (1) 01. Malaka Barat 02. Rinhat 03. Wewiku 04. Weliman 05. Malaka Tengah 06. Sasita Mean*) 07. Malaka Timur 08. Laen Manen 09. Raimanuk 10. Kobalima*) 11. Tasifeto Barat*) 12. Kakuluk Mesak 13. Kota Atambua*) 14. Tasifeto Timur 15. Raihat 16. Lasiolat 17. Lamaknen*) Kabupaten Belu

Sumber : Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Belu Source : Agriculture & Estate Service of Belu Regency Catatan : *) Termasuk kecamatan pemekaran

212

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008

PERTANIAN / AGRICULTURE

Tabel / Table 6.1.3 Luas Panen, Rata-Rata Hasil dan Produksi Padi Ladang di Kabupaten Belu Menurut Kecamatan Area Harvested, Yield Rate and Production of Dryland Paddy by District 2007 Rata-Rata Produksi Yield Rate (Ton/Ha) (3) 2.4 Produksi / Production (ton) Gabah Kering Giling Pre Cereals (4) 269.5 546.48 60.03 95.22 110.92 376 112.80 35.70 36.7 56.40 1,699.75 Beras Cereals (5) 175.18 355.21 39.02 61.89 72.10 244.40 73.32 23.20 23.86 36.66 1,104.84

Kecamatan District (1) 01. Malaka Barat 02. Rinhat 03. Wewiku 04. Weliman 05. Malaka Tengah 06. Sasita Mean*) 07. Malaka Timur 08. Laen Manen 09. Raimanuk 10. Kobalima*) 11. Tasifeto Barat*) 12. Kakuluk Mesak 13. Kota Atambua*) 14. Tasifeto Timur 15. Raihat 16. Lasiolat 17. Lamaknen*) Kabupaten Belu

Luas Panen Area Harvested (Ha) (2) 110 207 29 46 47 160 60 15 20 30 724

2.6

2.1 2.1 2.4 2.4 1.9

2.4 1.9
1.9 2.3

Sumber : Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Belu Source : Agriculture & Estate Service of Belu Regency Catatan : *) Termasuk kecamatan pemekaran

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008

213

PERTANIAN / AGRICULTURE

Tabel / Table 6.1.4 Luas Panen, Rata-Rata Hasil dan Produksi Jagung di Kabupaten Belu Menurut Kecamatan Area Harvested, Yield Rate and Production of Maize by District 2007 Luas Panen Area Harvested (Ha) (2) 4,542 240 2,856 2,357 3,158 3,747 755 1,881 1,490 2,353 1,666 127 486 1,625 1,953 1,649 3,474 34,359 Rata-Rata Produksi Yield Rate (Ton/Ha) (3) 1.5 0.9 1.6 1.5 1.5 1.5 1.9 2.0 2.1 2.0 2.3 0.8 1.8 2.0 2.2 2.0 2.0 1.8 Produksi Production (ton) (4) 6,813 216 4,570 3,536 4,737 5,621 1,435 3,762 3,129 4,706 3,832 102 875 3,250 4,297 3,298 6,948 61,127

Kecamatan District (1) 01. Malaka Barat 02. Rinhat 03. Wewiku 04. Weliman 05. Malaka Tengah 06. Sasita Mean*) 07. Malaka Timur 08. Laen Manen 09. Raimanuk 10. Kobalima*) 11. Tasifeto Barat*) 12. Kakuluk Mesak 13. Kota Atambua*) 14. Tasifeto Timur 15. Raihat 16. Lasiolat 17. Lamaknen*) Kabupaten Belu

Sumber : Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Belu Source : Agriculture & Estate Service of Belu Regency Catatan : *) Termasuk kecamatan pemekaran

214

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008

PERTANIAN / AGRICULTURE

Tabel / Table 6.1.5 Luas Panen, Rata-Rata Hasil dan Produksi Ubi Kayu di Kabupaten Belu Menurut Kecamatan Area Harvested, Yield Rate and Production of Cassava by District 2007 Luas Panen Area Harvested (Ha) (2) 183 1,200 419 95 467 1,570 486 502 1,095 479 1,247 106 125 421 372 160 2,085 11,012 Rata-Rata Produksi Yield Rate (Ton/Ha) (3) 3.4 3.2 3.2 3.2 3.5 3.0 3.2 3.2 3.5 3.5 3.4 2.5 2.8 3.5 3.2 2.6 3.0 3.2 Produksi Production (ton) (4) 622 3,840 1,341 304 1,635 4,710 1,555 1,606 3,833 1,677 4,240 265 350 1,474 1,190 416 6,255 35,313

Kecamatan District (1) 01. Malaka Barat 02. Rinhat 03. Wewiku 04. Weliman 05. Malaka Tengah 06. Sasita Mean*) 07. Malaka Timur 08. Laen Manen 09. Raimanuk 10. Kobalima*) 11. Tasifeto Barat*) 12. Kakuluk Mesak 13. Kota Atambua*) 14. Tasifeto Timur 15. Raihat 16. Lasiolat 17. Lamaknen*) Kabupaten Belu

Sumber : Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Belu Source : Agriculture & Estate Service of Belu Regency Catatan : *) Termasuk kecamatan pemekaran

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008

215

PERTANIAN / AGRICULTURE

Tabel / Table 6.1.6 Luas Panen, Rata-Rata Hasil dan Produksi Ubi Jalar di Kabupaten Belu Menurut Kecamatan Area Harvested, Yield Rate and Production of Sweet Potatoes by District 2007 Luas Panen Area Harvested (Ha) (2) 100 21 48 5 10 13 45 892 5 15 177 29 32 22 1,414 Rata-Rata Produksi Yield Rate (Ton/Ha) (3) 3.0 Produksi Production (ton) (4) 300 63 144 10 25 39 135 2,854 10 45 531 87 96 66 4,405

Kecamatan District (1) 01. Malaka Barat 02. Rinhat 03. Wewiku 04. Weliman 05. Malaka Tengah 06. Sasita Mean*) 07. Malaka Timur 08. Laen Manen 09. Raimanuk 10. Kobalima*) 11. Tasifeto Barat*) 12. Kakuluk Mesak 13. Kota Atambua*) 14. Tasifeto Timur 15. Raihat 16. Lasiolat 17. Lamaknen*) Kabupaten Belu

3.0 3.0 2.0 2.5 3.0 3.0 3.2 2.0 3.0 3.0 3.0 3.0 3.0 3.1

Sumber : Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Belu Source : Agriculture & Estate Service of Belu Regency Catatan : *) Termasuk kecamatan pemekaran

216

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008

PERTANIAN / AGRICULTURE

Tabel / Table 6.1.7 Luas Panen, Rata-Rata Hasil dan Produksi Kacang Tanah di Kabupaten Belu Menurut Kecamatan Area Harvested, Yield Rate and Production of Peanuts by District 2007 Luas Panen Area Harvested (Ha) (2) 10 134 45 29 5 132 181 185 16 15 330 204 153 350 1,789 Rata-Rata Produksi Yield Rate (Ton/Ha) (3) Produksi Production (ton) (4) 10 161 50 32 5 145 217 204 14 15 396 245 168 420 2,082

Kecamatan District (1) 01. Malaka Barat 02. Rinhat 03. Wewiku 04. Weliman 05. Malaka Tengah 06. Sasita Mean*) 07. Malaka Timur 08. Laen Manen 09. Raimanuk 10. Kobalima*) 11. Tasifeto Barat*) 12. Kakuluk Mesak 13. Kota Atambua*) 14. Tasifeto Timur 15. Raihat 16. Lasiolat 17. Lamaknen*) Kabupaten Belu

1.0 1.2
1.1 1.1 1.0 1.1 1.2 1.1 0.9 1.0 1.2 1.2 1.1 1.2 1.2

Sumber : Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Belu Source : Agriculture & Estate Service of Belu Regency Catatan : *) Termasuk kecamatan pemekaran

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008

217

PERTANIAN / AGRICULTURE

Tabel / Table 6.1.8 Luas Panen, Rata-Rata Hasil dan Produksi Kacang Hijau di Kabupaten Belu Menurut Kecamatan Area Harvested, Yield Rate and Production of Green Peas by District 2007 Luas Panen Area Harvested (Ha) (2) 1,205 232 2,695 1,505 611 77 75 242 176 741 5 4 777 170 137 233 8,885 Rata-Rata Produksi Yield Rate (Ton/Ha) (3) 0.9 0.6 0.8 0.8 0.9 0.7 0.7 0.7 0.7 0.8 0.6 0.5 0.8 0.9 0.7 0.9 0.8 Produksi Production (ton) (4) 1,085 139 2,156 1,204 550 54 53 169 123 593 3 2 622 153 96 210 7,212

Kecamatan District (1) 01. Malaka Barat 02. Rinhat 03. Wewiku 04. Weliman 05. Malaka Tengah 06. Sasita Mean*) 07. Malaka Timur 08. Laen Manen 09. Raimanuk 10. Kobalima*) 11. Tasifeto Barat*) 12. Kakuluk Mesak 13. Kota Atambua*) 14. Tasifeto Timur 15. Raihat 16. Lasiolat 17. Lamaknen*) Kabupaten Belu

Sumber : Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Belu Source : Agriculture & Estate Service of Belu Regency Catatan : *) Termasuk kecamatan pemekaran

218

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008

PERTANIAN / AGRICULTURE

Tabel / Table 6.1.9 Perkembangan Luas Panen Tanaman Pangan di Kabupaten Belu Area Harvested of Food Crops in Belu Regency 2002 - 2007 Jenis Tanaman Type of Crops (1) 1. Padi Paddy 2. Jagung Maize 3. Ubi Kayu Cassava 4. Ubi Jalar Sweet Potatoes 5. Kacang Tanah Peanuts 6. Kacang Kedele Soyabens 7. Kacang Hijau Green Peas

(hektar) 2007 (7) 5,407

2002 (2) 5,799

2003 (3) 4,631

2004 (4) 4,779

2005 (5) 2,590

2006 (6) 6,166

32,182

27,750

37,704

24,832

32,653

34,359

10,297

8,456

8,336

5,377

12,096

11,012

511

742

726

505

911

1,414

1,137

1,039

947

1,164

2,404

1,789

300

10

12

21

5,708

6,740

7,081

4,983

6,977

8,885

Sumber : Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Belu Source : Agriculture & Estate Service of Belu Regency

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008

219

PERTANIAN / AGRICULTURE

(ton)

Tabel / Table 6.1.10 Perkembangan Produksi Tanaman Pangan di Kabupaten Belu Food Production in Belu Regency 2002 - 2007

Jenis Tanaman Type of Crops (1) 1. Padi Paddy 2. Jagung Maize 3. Ubi Kayu Cassava 4. Ubi Jalar Sweet Potatoes 5. Kacang Tanah Peanuts 6. Kacang Kedele Soyabens 7. Kacang Hijau Green Peas 8. Lain-Lain / Others

2002 (2) 20,864

2003 (3) 15,141

2004 (4) 7,846

2005 (5) 9,429

2006 (6) 22,962

2007 (7) 20,633

49,882

52,727

48,238

32,283

38,531

61,127

39,334

38,055

4,168

46,993

105,066

35,313

1,635

2,301

363

4,216

4,231

4,405

682

624

319

697

1,979

2,082

156

7.2

12.6

3,702

4,179

3,540

6,477

6,110

7,212

164

Sumber : Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Belu Source : Agriculture & Estate Service of Belu Regency

220

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008

PERTANIAN / AGRICULTURE

Tabel / Table 6.1.11 Produksi Sayur-Sayuran di Kabupaten Belu Vegetables Production in Belu Regency 2002- 2007 (ton) Jenis Sayuran Type of Vegetable (1) 01. Bawang merah 02. Bawang putih 03. Bawang daun 04. Kentang 05. K u b i s 06. Petsai / sawi 07. Wortel 08. Lombok 09. Kacang merah 10. Kacang panjang 11. C a b e 12. T o m a t 13. Terung 14. Buncis 15. Ketimun 16. Labu siam 17. Kangkung 18. Bayam 19. Semangka 2002 (2) 80.0 135.0 0.0 24.0 64.0 57.0 0.0 0.0 0.0 80.0 40.0 50.0 50.0 12.0 91.0 56.0 64.0 37.0 215.0 2003 (3) 120.0 195.0 2.0 29.0 101.0 120.0 0.0 0.0 0.0 124.0 68.0 85.0 82.0 8.0 72.0 86.0 75.0 33.0 130.0 2004 (4) 436.5 187.5 4.0 10.5 54.5 157.5 19.5 0.0 5.0 12.7 139.8 126.2 109.6 2.0 114.0 113.0 132.2 66.0 75.0 2005 (5) 440.50 87.50 15.00 12.50 171.20 119.40 46.00 0.00 0.00 10.70 148.50 153.50 39.50 15.00 83.50 42.90 108.40 40.00 108.00 2006 (6) 361.50 80.00 0.00 7.50 1.22 177.50 60.00 0.00 0.00 1.40 53.00 1.24 1.23 0.00 0.00 0.00 1.99 0.00 100.40 2007 (7) 149.00 246.00 2.00 0.00 24.00 307.50 58.00 0.00 3.50 3.60 213.00 8.30 8.90 4.00 13.80 7.70 18.50 11.00 160.00

Jumlah / total

1,055.0

1,330.0

1,765.5

1,642.10

1,551.40

1,238.80

Sumber : Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Belu Source : Agriculture & Estate Service of Belu Regency

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008

221

PERTANIAN / AGRICULTURE

Tabel / Table 6.1.12 Produksi Buah-Buahan di Kabupaten Belu Fruits Production in Belu Regency 2002 - 2007 Jenis Buah Type of Fruit (1) 01. Advokat 02. Mangga 03. Rambutan 04. Duku / langsa 05. Jeruk 06. Durian 07. Jambu biji 08. Jambu air 09. Jambu bol 10. S a w o 11. Pepaya 12. Pisang 13. Nanas 14. Salak 15. Nangka 16. Sirsak 17. Lainnya Jumlah / total 2002 (2) 6.8 80.0 0.0 0.0 276.3 0.0 76.2 0.0 0.0 0.0 60.0 140.0 76.5 0.1 643.1 270.3 1629.3 2003 (3) 11.0 106.5 0.0 0.0 151.5 0.0 39.2 1.1 0.0 0.0 83.6 594.6 126.1 0.8 327.8 299.9 0.0 1742.1 2004 (4) 6.7 145.4 0.0 0.0 8.5 0.0 12.3 1.7 0.0 0.0 937.8 944.3 25.6 9.2 44.3 15.1 0.1 2151.0 2005 (5) 3.3 525.8 0.0 0.0 28.9 0.0 24.1 0.9 0.0 0.0 41.4 318.5 18.7 0.1 28.2 14.0 0.1 1004.0 2006 (6) 27.1 1927.4 0.0 0.0 24.5 0.0 61.7 7.4 0.0 0.0 733.8 1300.5 186.9 10.2 19.7 25.1 0.0 4324.3

(ton) 2007 (7) 9.8 446.9 0.0 0.0 61.6 0.0 36.4 2.5 0.0 0.0 998.0 1231.9 178.2 10.1 17.8 28.6 3021.8

Sumber : Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Belu Source : Agriculture & Estate Service of Belu Regency

222

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008

PERTANIAN / AGRICULTURE

Tabel 6.1.13/ Table 6.1.13 Luas Tanah Menurut Penggunaan di Kabupaten Belu Land Area by Used Type in Belu Regency 2005 - 2007 Jenis PenggunaanTanah Land Used Type (1) 01. Luas lahan sawah / weatland area a. Irigasi teknis b. Irigasi setengah teknis c. Irigasi sederhana d. Irigasi desa / non PU e. Irigasi tadah hujan 02. Luas lahan kering / dryland area a. pekarangan untuk bangunan dan halaman house compound and soroundings b. tegal, kebun / dryland, garden c. penggembalaan, padang rumput / meadows d. ladang, huma / dryland, garden e. rawa (tidak ditanam) / swams f. tambak / coasted water pond g. kolam, tebak, empang / fresh water pond h. tanah kering sementara tidak digunakan temporary fallow land
i. lahan yang ditanami tanaman kayu-kayuan, hutan rakyat private wood land

(hektar) 2007 (4) 11,790 388 2,905.5 1,385 1,399 5,712.5 232,767 8,728.58 40,773.05 22,814.20 15,207.85 702.59 423.10 11.85 60,336.33 20,107.30 6,347.00 7,349.46 49,965.69 244,557

2005 (3) 10,078 595 5,589 1,381 1,296 1,217 234,479 11,955 37,396 16,314 15,432 0 267 321 60,606 21,559 17,474 5,014 48,141 244,557

2006 (4) 10,078 595 5,589 1,381 1,296 1,217 234,479 11,955 37,396 16,314 15,432 0 267 321 60,606 21,559 17,474 5,014 48,141 244,557

j. hutan negara / state estate k. lahan perkebunan / crop land l. lain-lain / others Jumlah / total

Sumber : Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Belu Source : Agriculture & Estate Service of Belu Regency

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008

223

PERTANIAN / AGRICULTURE

Tabel / Table 6.1.14 Banyaknya Rumah Tangga, Rumah Tangga Pertanian, Rumah Tangga Pertanian Pengguna Lahan dan Rumah Tangga Petani Gurem di Belu 1993 dan 2003 1993 Uraian (1) 1. Rumah Tanga (RT) 2. RT Pertanian (RTP) 3. RTP Penggguna Lahan 4. RT Gurem Kota (2) * 616 Desa (3) * 39,947 Kota+ Desa (4) * 40,563 Kota (5) 9,560 5,026 2003 Desa (6) 53,604 51,374 Kota+ Desa (7) 63,164 56,400

622 356

39,941 6,580

40,563 6,936

5,026 3,156

51,134 11,115

56,160 14,271

Sumber : Sensus Pertanian 1993 dan 2003 Keterangan : *) Data tidak dicantumkan

224

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008

PERTANIAN / AGRICULTURE

Tabel / Table 6.1.15 Banyaknya Rumah Tangga Pertanian Pengguna Lahan Menurut Jenis Usaha Pertaniannya di Belu 1993 dan 2003 Rumah Tangga Pertanian 1993 (2) 35,583 * * 17,563 16,346 40,563 25,318 2003 (3) 54,634 10,806 53,023 31,225 13,947 26,789 26,754 Pertumbuhan per tahun (%) (4) 4.16 7.78 -1.47 -3.40 0.57

Sub Sektor (1) 1. Padi / Palawija - Padi - Palawija 2. Hortikultura 3. Perkebunan 4. Budidaya Tanaman 5. Peternakan

Rumah Tangga Pertanian

40,563

56,400

3.90

Sumber : Sensus Pertanian 1993 dan 2003 Keterangan : *) Data tidak tersedia

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008

225

Perkebunan
Estate

PERTANIAN / AGRICULTURE

Tabel / Table 6.2.1 Luas Areal dan Produksi Tanaman Kapuk Menurut Kecamatan di Kabupaten Belu Kapok Plantinarea and Production of Estate by District in Belu Regency 2007 Luas / Area (ha) Kecamatan District Belum Menghas ilkan Not Yet Yielding (2) 2.00 4.41 2.00 2.00 2.19 2.00 5.00 3.00 2.46 5.92 1.12 1.52 1.21 1.30 1.97 1.27 2.83 42.20 Sudah Mengha silkan Yielding (3) 11.00 14.52 10.00 9.29 21.00 9.30 21.00 11.20 5.10 36.88 5.26 7.97 6.62 10.35 6.45 5.00 8.57 199.51 Jumlah luas Areal Total of area (ha) (5) 13.00 18.93 12.00 11.29 23.19 11.30 26.00 14.20 7.56 42.80 6.38 9.49 7.83 11.65 8.42 6.27 11.40 241.71 Jumlah Produksi Total Production (ton) (6) 2.15 2.58 1.82 1.67 3.81 1.67 4.12 2.10 0.94 7.14 1.04 1.48 1.26 2.14 1.16 1.02 1.56 37.66

Rusak destroyed

Produktivitas Produktivity (ton/ha) (7) 0.20 0.18 0.18 0.18 0.18 0.18 0.20 0.19 0.18 0.19 0.20 0.19 0.19 0.21 0.18 0.20 0.18 0.19

(1) 01. Malaka Barat 02. Rinhat 03. Wewiku 04. Weliman 05. Malaka Tengah 06. Sasita Mean*) 07. Malaka Timur 08. Laen Manen 09. Raimanuk 10. Kobalima*) 11. Tasifeto Barat*) 12. Kakuluk Mesak 13. Kota Atambua*) 14. Tasifeto Timur 15. Raihat 16. Lasiolat 17. Lamaknen*) Kabupaten Belu

(4) -

Sumber : Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Belu Source : Agriculture & Estate Service of Belu Regency Catatan : *) Termasuk kecamatan pemekaran

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu regency in Figures 2008

229

PERTANIAN / AGRICULTURE

Tabel / Table 6.2.2 Luas Areal dan Produksi Tanaman Kemiri Menurut Kecamatan di Kabupaten Belu Cande Nut Plantinarea and Production of Estate by District in Belu Regency 2007 Luas / Area (ha) Kecamatan District Belum Mengha silkan Not Yet Yielding (2) 398.62 167.27 15.41 247.51 130.00 53.00 22.23 59.29 52.51 0.37 1.87 15.26 26.34 39.00 111.24 1,339.92 Sudah Mengha silkan Yielding (3) 321.46 17.33 30.20 301.53 190.00 50.00 19.38 136.24 80.54 1.48 3.69 90.08 21.37 106.30 144.85 1,514.45 Jumlah luas Areal Total of area (ha) (5) 720.08 184.80 45.61 549.04 320.00 103.00 41.61 195.53 133.05 1.85 5.56 105.34 47.71 145.30 256.09 2,854.57 Jumlah Produksi Total Production (ton) (6) 356.62 17.27 31.48 332.69 145.08 52.03 20.68 147.94 86.29 1.59 3.67 97.38 22.36 111.69 156.55 1,583.32

Rusak destroyed

Produktivitas Produktivity (ton/ha) (7) 1.11 1.00 1.04 1.10 0.76 1.04 1.07 1.09 1.07 1.07 0.99 1.08 1.05 1.05 1.08 1.05

(1) 01. Malaka Barat 02. Rinhat 03. Wewiku 04. Weliman 05. Malaka Tengah 06. Sasita Mean*) 07. Malaka Timur 08. Laen Manen 09. Raimanuk 10. Kobalima*) 11. Tasifeto Barat*) 12. Kakuluk Mesak 13. Kota Atambua*) 14. Tasifeto Timur 15. Raihat 16. Lasiolat 17. Lamaknen*) Kabupaten Belu

(4) -

Sumber : Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Belu Source : Agriculture & Estate Service of Belu Regency Catatan : *) Termasuk kecamatan pemekaran

230

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008

PERTANIAN / AGRICULTURE

Tabel / Table 6.2.3 Luas Areal dan Produksi Tanaman Kelapa Menurut Kecamatan di Kabupaten Belu Coconut Plantinarea and Production of Estate by District in Belu Regency 2007 Luas / Area (ha) Kecamatan District Belum Mengha silkan Not Yet Yielding (2) 210.00 7.50 153.00 110.00 511.00 7.00 30.00 Sudah Mengha silkan Yielding (3) 1636.00 58.50 1021.00 586.00 4026.00 52.00 379.00 Jumlah luas Areal Total of area (ha) (5) 1,862.00 71.00 1,186.00 710.00 4,558.00 60.00 414.00 Jumlah Produksi Total Production (ton) (6) 1,795.96 75.35 1,045.50 596.70 4,550.22 62.46 430.51

Rusak destroyed

Produktivitas Produktivity (ton/ha) (7) 1.10 1.29 1.02 1.02 1.13 1.20 1.14 0.85 0.88 1.09 1.07 0.99 1.11 1.14 1.10 1.11 1.11 1.10

(1) 01. Malaka Barat 02. Rinhat 03. Wewiku 04. Weliman 05. Malaka Tengah 06. Sasita Mean*) 07. Malaka Timur 08. Laen Manen 09. Raimanuk 10. Kobalima*) 11. Tasifeto Barat*) 12. Kakuluk Mesak 13. Kota Atambua*) 14. Tasifeto Timur 15. Raihat 16. Lasiolat 17. Lamaknen*) Kabupaten Belu

(4)

16.00 5.00 12.00 14.00 21.00 1.00 5.00 2.00 1.00 77

10.00 9.00
36.00 4.00 12.00 3.00 11.00 2.00 6.00 5.00 1,126.5

40.00 25.00
450.50 23.00 57.00 22.00 79.00 14.00 24.00 35.00 8528

32.00 35.00
486.50 27.00 69.00 25.00 90.00 16.00 30.00 40.00 9,711.5

34.08 21.91
490.25 24.62 56.35 24.37 90.43 15.33 26.70 38.76 9,379.5

Sumber : Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Belu Source : Agriculture & Estate Service of Belu Regency Catatan : *) Termasuk kecamatan pemekaran

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu regency in Figures 2008

231

PERTANIAN / AGRICULTURE

Tabel / Table 6.2.4 Luas Areal dan Produksi Tanaman Kopi Menurut Kecamatan di Kabupaten Belu Coffee Plantinarea and Production of Estate by District in Belu Regency 2007 Luas / Area (ha) Kecamatan District Belum Mengha silkan Not Yet Yielding (2) Sudah Mengha silkan Yielding (3) Jumlah luas Areal Total of area (ha) (5) Jumlah Produksi Total Production (ton) (6)

Rusak destroyed

Produktivitas Produktivity (ton/ha) (7)

(1) 01. Malaka Barat 02. Rinhat 03. Wewiku 04. Weliman 05. Malaka Tengah 06. Sasita Mean*) 07. Malaka Timur 08. Laen Manen 09. Raimanuk 10. Kobalima*) 11. Tasifeto Barat*) 12. Kakuluk Mesak 13. Kota Atambua*) 14. Tasifeto Timur 15. Raihat 16. Lasiolat 17. Lamaknen*) Kabupaten Belu

(4)

1.46

15.27

1.53 2.00

0.24
0.56 5.30 9.63

16.73

3.08

0.20

0.24
0.56 6.83 11.63

0.06
0.13 1.77 2.24

0.25
0.23 0.33 0.23

2.56
1.28 2.50

10.15
5.13 16.30

12.71
6.41 18.80

3.06
1.21 3.71

0.30
0.24 0.23

0.48 2.12 1.51 2.20 33.74 51.38

2.39 11.03 4.46 8.20 97.25 185.91

2.87 13.15 5.97 10.40 130.99 237.29

0.36 2.69 0.84 1.99 21.71 42.85

0.15 0.24 0.19 0.24 0.22 0.23

Sumber : Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Belu Source : Agriculture & Estate Service of Belu Regency Catatan : *) Termasuk kecamatan pemekaran

232

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008

PERTANIAN / AGRICULTURE

Tabel / Table 6.2.5 Luas Areal dan Produksi Tanaman Jambu Mente Menurut Kecamatan di Kabupaten Belu Chasen Plantinarea and Production of Estate by District in Belu Regency 2007 Luas / Area (ha) Kecamatan District Belum Mengha silkan Not Yet Yielding
(2)

Sudah Mengha silkan Yielding


(3)

Rusak destroyed (4)

Jumlah luas Areal Total of area (ha)


(5)

Jumlah Produksi Total Production (ton)


(6)

Produk -tivitas Produk -tivity (ton/ha)


(7)

(1)

01. Malaka Barat 02. Rinhat 03. Wewiku 04. Weliman 05. Malaka Tengah 06. Sasita Mean*) 07. Malaka Timur 08. Laen Manen 09. Raimanuk 10. Kobalima*) 11. Tasifeto Barat*) 12. Kakuluk Mesak 13. Kota Atambua*) 14. Tasifeto Timur 15. Raihat 16. Lasiolat 17. Lamaknen*) Kabupaten Belu

0.50

2.72

26.57 40.00 300.00 59.00 300.00 149.00 134.51 50.00 154.10 2.43 54.26 1,270.37

5.27 23.25 3.74 10.00 60.60 67.60 6.15 4.60 64.00 8.57 20.08 1.54 278.12

3.22

1.21

0.44

31.84 63.25 303.74 69.00 360.60 216.60 140.66 54.60 218.10 11.00 74.34 1.54 1,548.49

1.80 10.93 1.84 4.93 22.16 33.19 2.21 1.50 33.11 4.41 9.62 0.79 127.70

0.34 0.47 0.49 0.49 0.37 0.49 0.36 0.33 0.52 0.51 0.48 0.51 0.46

Sumber : Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Belu Source : Agriculture & Estate Service of Belu Regency Catatan : *) Termasuk kecamatan pemekaran

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu regency in Figures 2008

233

PERTANIAN / AGRICULTURE

Tabel / Table 6.2.6 Luas Areal dan Produksi Tanaman Kakao Menurut Kecamatan di Kabupaten Belu Cocoa Plantinarea and Production of Estate by District in Belu Regency 2007 Luas / Area (ha) Kecamatan District Belum Mengha silkan Not Yet Yielding (2) 10.00 Sudah Mengha silkan Yielding (3) 31.19 Jumlah luas Areal Total of area (ha) (5) 58.05 Jumlah Produksi Total Production (ton) (6) 6.22

Rusak destroyed

Produktivitas Produktivity (ton/ha) (7) 0.20

(1) 01. Malaka Barat 02. Rinhat 03. Wewiku 04. Weliman 05. Malaka Tengah 06. Sasita Mean*) 07. Malaka Timur 08. Laen Manen 09. Raimanuk 10. Kobalima*) 11. Tasifeto Barat*) 12. Kakuluk Mesak 13. Kota Atambua*) 14. Tasifeto Timur 15. Raihat 16. Lasiolat 17. Lamaknen*) Kabupaten Belu

(4)

25.00
180.00 44.30 2.50

12.00 85.00 12.20

16.86 18.00 14.00 8.91 57.77

25.00
210.00 143.30 23.61

2.28 16.22 1.07

0.19 0.19 0.09

50.00 -

0.47

0.47

0.08

0.17

4.81 0.21

54.81 0.21

0.39 0.02

0.08 0.10

311.80

0.12 0.11

0.12 0.11

0.02 0.13

0.17 1.18

146.11

515.68

26.43

0.18

Sumber : Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Belu Source : Agriculture & Estate Service of Belu Regency Catatan : *) Termasuk kecamatan pemekaran

234

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008

PERTANIAN / AGRICULTURE

Tabel / Table 6.2.7 Luas Areal dan Produksi Tanaman Pinang Menurut Kecamatan di Kabupaten Belu Areca Nut Plantinarea and Production of Estate by District in Belu Regency 2007 Luas / Area (ha) Kecamatan District Belum Mengha silkan Not Yet Yielding (2) Sudah Mengha silkan Yielding (3) Jumlah luas Areal Total of area (ha) (5) Jumlah Produksi Total Production (ton) (6)

Rusak destroyed

Produktivitas Produktivity (ton/ha) (7)

(1) 01. Malaka Barat 02. Rinhat 03. Wewiku 04. Weliman 05. Malaka Tengah 06. Sasita Mean*) 07. Malaka Timur 08. Laen Manen 09. Raimanuk 10. Kobalima*) 11. Tasifeto Barat*) 12. Kakuluk Mesak 13. Kota Atambua*) 14. Tasifeto Timur 15. Raihat 16. Lasiolat 17. Lamaknen*) Kabupaten Belu

(4)

1.25
8.23 1.00 1.19 3.00 6.00 3.00 1.11 1.20 5.11 3.46 0.47 0.23 1.48 3.16 4.00 4.52 48.41

2.75
12.56 2.00 2.00 8.80 12.53 8.00 3.20 3.06 13.50 7.25 0.41 0.36 2.67 4.85 7.50 10.24 101.68

4.00
20.79 3.00 3.19 11.80 18.53 11.00 4.31 4.26 18.61 10.71 0.88 0.59 4.15 8.01 11.50 14.76 150.09

0.12
2.53 0.70 0.78 2.24 2.77 11.55 4.62 1.50 3.16 1.75 0.16 0.09 0.71 1.14 1.78 2.42 38.02

0.04
0.20 0.35 0.39 0.25 0.22 1.44 1.44 0.49 0.23 0.24 0.39 0.25 0.27 0.24 0.24 0.24 0.37

Sumber : Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Belu Source : Agriculture & Estate Service of Belu Regency Catatan : *) Termasuk kecamatan pemekaran

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu regency in Figures 2008

235

PERTANIAN / AGRICULTURE

Tabel / Table 6.2.8 Luas Areal dan Produksi Tanaman Tembakau Menurut Kecamatan di Kabupaten Belu tobacco Plantinarea and Production of Estate by District in Belu Regency 2007 Luas / Area (ha) Kecamatan District Belum Mengha silkan Not Yet Yielding (2) Sudah Mengha silkan Yielding (3) Jumlah luas Areal Total of area (ha) (5) Jumlah Produks i Total Production (ton) (6)

Rusak destroyed

Produktivitas Produktivity (ton/ha) (7)

(1) 01. Malaka Barat 02. Rinhat 03. Wewiku 04. Weliman 05. Malaka Tengah 06. Sasita Mean*) 07. Malaka Timur 08. Laen Manen 09. Raimanuk 10. Kobalima*) 11. Tasifeto Barat*) 12. Kakuluk Mesak 13. Kota Atambua*) 14. Tasifeto Timur 15. Raihat 16. Lasiolat 17. Lamaknen*) Kabupaten Belu

(4)

7.00 10.00 17.00

7.00 10.00 17.00

4.20 5.86 10.06

0.60 0.59 0.59

Sumber : Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Belu Source : Agriculture & Estate Service of Belu Regency Catatan : *) Termasuk kecamatan pemekaran

236

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008

Peternakan
Livestock

PERTANIAN / AGRICULTURE

Tabel / Table 6.3.1 Banyaknya Ternak Menurut Jenis Ternak dan Kecamatan di Kabupaten Belu Numbers of Livestock by Kind and District in Belu Regency 2007

(ekor)

Kecamatan District (1) 01. Malaka Barat 02. Rinhat 03. Wewiku**) 04. Weliman**) 05. Malaka Tengah 06. Sasita Mean*) 07. Malaka Timur 08. Laen Manen**) 09. Raimanuk**) 10. Kobalima*) 11. Tasifeto Barat*) 12. Kakuluk Mesak 13. Kota Atambua*) 14. Tasifeto Timur 15. Raihat 16. Lasiolat**) 17. Lamaknen*) Kabupaten Belu

Kuda Horse (2) 105 94 192 345 246 268 170 3 3 50 59 747 2,282

Sapi Cow (3) 8,579 6,406 7,404 7,337 17,894 9,370 13,005 5,056 2,592 7,424 2,826 6,606 94,499

Kerbau Buffalo (4) 11 8 73 11 445 387 114 8 84 173 81 1,395

Kambing Goat

Domba Sheep (6) 18 1 19

Babi Pig (7) 11,956 3,442 5,314 5,645 8,611 4,213 4,320 1,629 2,879 2,204 1,055 4,041 55,309

(5) 671 320 533 894 2,234 1,002 989 882 494 320 834 9,173

Sumber : Dinas Peternakan Kabupaten Belu Source : Livestock Service of Belu Regency Catatan : *) Termasuk kecamatan pemekaran **) Data masih tergabung di Kecamatan induk

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008

239

PERTANIAN / AGRICULTURE

Tabel / Table 6.3.2 Banyaknya Ternak Unggas Menurut Jenis Ternak dan Kecamatan di Kabupaten Belu Numbers of Poultry by Kind and District in Belu Regency 2007 (ekor) Kecamatan District (1) 01. Malaka Barat 02. Rinhat 03. Wewiku**) 04. Weliman**) 05. Malaka Tengah 06. Sasita Mean*) 07. Malaka Timur 08. Laen Manen**) 09. Raimanuk**) 10. Kobalima*) 11. Tasifeto Barat*) 12. Kakuluk Mesak 13. Kota Atambua*) 14. Tasifeto Timur 15. Raihat 16. Lasiolat**) 17. Lamaknen*) Ayam Ras Layer (2) Ayam Kampung Domestic Hens (3) 75,216 21,954 18,001 28,426 27,423 8,666 11,649 7,339 4,908 14,305 4,967 13,526 236,380 Itik Duck (4) 20,622 4,941 272 5,949 279 244 8,684 7,138 9,665 66 57,860

Kabupaten Belu

Sumber : Dinas Peternakan Kabupaten Belu Source : Livestock Service of Belu Regency Catatan : *) Termasuk kecamatan pemekaran **) Data masih tergabung di Kecamatan induk

240

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008

PERTANIAN / AGRICULTURE

Tabel / Table 6.3.3 Banyaknya Ternak Berpenyakit SE Menurut Jenis Ternak dan Kecamatan di Kabupaten Belu Numbers of Livestock that SE Virus by Kind and District in Belu Regency 2007 (ekor) Kecamatan District (1) 01. Malaka Barat 02. Rinhat 03. Wewiku 04. Weliman 05. Malaka Tengah 06. Sasita Mean*) 07. Malaka Timur 08. Laen Manen 09. Raimanuk 10. Kobalima*) 11. Tasifeto Barat*) 12. Kakuluk Mesak 13. Kota Atambua*) 14. Tasifeto Timur 15. Raihat 16. Lasiolat 17. Lamaknen*) Kabupaten Belu Kuda Horse (2) Sapi Cow (3) 3 4 2 21 1 3 3 37 Kerbau Buffalo (4) Kambing Goat (5) Domba Sheep (6) Babi Pig (7) 1 7 31 12 5 56

Sumber : Dinas Peternakan Kabupaten Belu Source : Livestock Service of Belu Regency Catatan : *) Termasuk kecamatan pemekaran

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008

241

PERTANIAN / AGRICULTURE

(ekor)

Tabel / Table 6.3.4 Banyaknya Ternak yang Divaksinasi SE,Brucellosis, dan Hog-Cholera Menurut Jenis Ternak dan Kecamatan di Kabupaten Belu Numbers of Livestock that SE, Brucellosis, and Hog-Cholera Vacination by Kind and District in Belu Regency 2007 SE Sapi (2) 2,245 3,729 3,133 2,756 7,868 8,045 5,562 10,000 7,617 9,094 8,143 5,226 2,033 5,000 3,149 3,500 7,051 Kerbau (3) Babi (4) 4,255 2,271 1,867 2,244 1,132 450 1,821 1,633 1,600 2,774 5,906 2,839 500 907 30,199 Brucello -sis Sapi (5) 1,000 770 500 380 750 1,200 2,500 2,000 1,350 1,700 850 500 500 200 500 300 15,000 Hoq Cholera Babi (6) 750 2,000 1,200 2,500 1,000 1,500 1,151 2,750 349 700 1,600 2,000 4,000 500 2,000 500 500 25,000

Kecamatan District (1) 01. Malaka Barat 02. Rinhat 03. Wewiku 04. Weliman 05. Malaka Tengah 06. Sasita Mean*) 07. Malaka Timur 08. Laen Manen 09. Raimanuk 10. Kobalima*) 11. Tasifeto Barat*) 12. Kakuluk Mesak 13. Kota Atambua*) 14. Tasifeto Timur 15. Raihat 16. Lasiolat 17. Lamaknen*)

Kabupaten Belu 94,151

Sumber : Dinas Peternakan Kabupaten Belu Source : Livestock Service of Belu Regency Catatan : *) Termasuk kecamatan pemekaran

242

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008

PERTANIAN / AGRICULTURE

Tabel / Table 6.3.5 Banyaknya Pemotongan Hewan yang terjadi di luar Rumah Potong Menurut Kecamatan di Kabupaten Belu Numbers of Slaughting that happened out of Slaughter House by District in Belu Regency 2007 (ekor) Kecamatan District (1) 01. Malaka Barat 02. Rinhat 03. Wewiku 04. Weliman 05. Malaka Tengah 06. Sasita Mean*) 07. Malaka Timur 08. Laen Manen 09. Raimanuk 10. Kobalima*) 11. Tasifeto Barat*) 12. Kakuluk Mesak 13. Kota Atambua*) 14. Tasifeto Timur 15. Raihat 16. Lasiolat 17. Lamaknen*) Kabupaten Belu Kuda Horse (2) Sapi Cow (3) 6 3 9 9 27 Kerbau Buffalo (4) Kambing Goat (5) Domba Sheep (6) Babi Pig (7) -

Sumber : Dinas Peternakan Kabupaten Belu Source : Livestock Service of Belu Regency Catatan : *) Termasuk kecamatan pemekaran

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008

243

PERTANIAN / AGRICULTURE

Tabel / Table 6.3.6 Banyaknya Pemotongan Hewan yang terjadi di dalam Rumah Potong Menurut Kecamatan di Kabupaten Belu Numbers of Slaughting that happened in Slaughter House by District in Belu Regency 2007 (ekor) Kecamatan District (1) 01. Malaka Barat 02. Rinhat 03. Wewiku 04. Weliman 05. Malaka Tengah 06. Sasita Mean*) 07. Malaka Timur 08. Laen Manen 09. Raimanuk 10. Kobalima*) 11. Tasifeto Barat*) 12. Kakuluk Mesak 13. Kota Atambua*) 14. Tasifeto Timur 15. Raihat 16. Lasiolat 17. Lamaknen*) Kuda Horse (2) 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Sapi Cow (3) 16 0 0 0 586 0 0 0 0 0 194 0 1,589 0 0 0 0 Kerbau Buffalo (4) 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 41 0 0 0 0 Kambing Goat (5) 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Domba Sheep (6) 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Babi Pig (7) 0 0 0 0 9 0 0 0 0 0 42 0 983 0 0 0 0

Kabupaten Belu

2,385

42

1,034

Sumber : Dinas Peternakan Kabupaten Belu Source : Livestock Service of Belu Regency Catatan : *) Termasuk kecamatan pemekaran

244

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008

PERTANIAN / AGRICULTURE

Tabel / Table 6.3.7 Pengeluaran Ternak dan Hasil Ikutannya Menurut Jenis Ternak di Kabupaten Belu Livestock Product and Others Product by Kind in Belu Regency 2007 Hasil Ternak dan Ikutannya Livestock Product and others product Bibit (ekor) (2) 0 0 0 0 0 0 0 Potong (ekor) (3) 84 9,643 456 106 5 0 0 Kulit (Kg) (4) 0 14,232 0 0 0 0 0

Jenis Ternak Kind of Livestock (1) 01. Kuda / horse 02. Sapi / cow 03. Kerbau / buffalo 04. Kambing / goat 05. Babi / pig 06. Ayam / hens 07. Lainnya / others

Jumlah / total

10,294

14,232

Sumber : Dinas Peternakan Kabupaten Belu Source : Livestock Service of Belu Regency

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008

245

PERTANIAN / AGRICULTURE

Tabel / Banyaknya Ternak Menurut Asal Ternak , 2 0

Jenis Ternak Kind of Livestock (1) 01. Kuda / horse 02. Sapi / cow 03. Kerbau / buffalo 04. Kambing / goat 05. Babi / pig 06. Ayam / hens Asal Belu (2) 0 0 0 0 0 0

Ternak Bibit Luar Belu (3) 0 0 0 0 0 0 Jumlah (4) 0 0 0 0 0 0

Jumlah / total

Sumber : Dinas Peternakan Kabupaten Belu Source : Livestock Service of Belu Regency

246

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008

PERTANIAN / AGRICULTURE

Table 6.3.8 Pengunaanya, dan Jenisnya di Kabupaten Belu 0 7

Ternak Potong (ekor) Asal Belu (5) 84 9,643 456 106 5 0 10,294 Luar Belu (6) 0 0 0 0 0 0 0 Jumlah (7) 84 9,643 456 106 5 0 10,294 Asal Belu (8) 0 0 0 0 0 0 0

Kulit (lembar) Luar Belu (9) 0 0 0 0 0 0 0 Jumlah (10) 0 0 0 0 0 0 0

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008

247

Kehutanan
Foresty

PERTANIAN /AGRICULTURE

Tabel / Table 6.4.1. Rencana Luas Kawasan Hutan Menurut Pola Tata Guna Hutan per Kecamatan di Kabupaten Belu Planning Foresty Area by it Function per District in Belu Regency 2007 (Hektar) Fungsi Hutan / Foresty Function Kecamatan District Hutan Lindung Protective Forest (2) 2,150.00 9,950.00 3,127.47 20,166.16 4,632.40 296.27 5,768.95 5,750.00 51,841.25 Hutan Tetap Difinitive Forest (3) Hutan Produksi Productive Forest (4) 2,241.97 591.92 355.39 3,189.28 Cagar Alam Original Forest (5) 3,775.00 3,356.00 1,400.72 8,531.72 Suaka Marga Satwa Natural Park (6) 2,950.32 1,375.00 374.00 4,699.32

(1) 01. Malaka Barat 02. Rinhat 03. Wewiku 04. Weliman 05. Malaka Tengah 06. Sasita Mean*) 07. Malaka Timur 08. Laen Manen 09. Raimanuk 10. Kobalima*) 11. Tasifeto Barat*) 12. Kakuluk Mesak 13. Kota Atambua*) 14. Tasifeto Timur 15. Raihat 16. Lasiolat 17. Lamaknen*) Kabupaten Belu

Sumber : Dinas Kehutanan Kabupaten Belu Source : Foresty Forest of Belu Regency Catatan : *) Termasuk kecamatan pemekaran

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008

249

PERTANIAN / AGRICULTURE

Lanjutan / Continued Table 6.4.1 Fungsi Hutan / Foresty Function Kecamatan District Taman Burung Bird Park (7) Taman Wisata Reserve Forest (8) Hutan yang Dapat Dikonversi Convered Foresty (9) 1,140.00 1,140.00 Jumlah Total

(1) 01. Malaka Barat 02. Rinhat 03. Wewiku 04. Weliman 05. Malaka Tengah 06. Sasita Mean*) 07. Malaka Timur 08. Laen Manen 09. Raimanuk 10. Kobalima*) 11. Tasifeto Barat*) 12. Kakuluk Mesak 13. Kota Atambua*) 14. Tasifeto Timur 15. Raihat 16. Lasiolat 17. Lamaknen*) Kabupaten Belu

(10) 3,775.00 2,241.97 6,306.32 3,525.00 11,090.00 4,902.19 20,758.08 4,632.40 651.66 5,768.95 5,750.00 69,401.57

Sumber : Dinas Kehutanan Kabupaten Belu Source : Foresty Service of Belu Regency Catatan : *) Termasuk kecamatan pemekaran

250

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008

PERTANIAN /AGRICULTURE

Tabel / Table 6.4.2 Produksi Kayu Cendana di Kabupaten Belu Menurut Kecamatan Production of Cendana Wood in Belu Regency by District 2007

(kg)

Kecamatan District (1) 01. Malaka Barat 02. Rinhat 03. Wewiku 04. Weliman 05. Malaka Tengah 06. Sasita Mean*) 07. Malaka Timur 08. Laen Manen 09. Raimanuk 10. Kobalima*) 11. Tasifeto Barat*) 12. Kakuluk Mesak 13. Kota Atambua*) 14. Tasifeto Timur 15. Raihat 16. Lasiolat 17. Lamaknen*) Kabupaten Belu

Kelas Campuran (2) 1,126 1,342 2,607 1,200 6,275

Kelas Gubal (3) 992 1,182 1,417 1,134 4,725

Jumlah Total (4) 2,118 2,524 4,024 2,334 11,000

Sumber : Dinas Kehutanan Kabupaten Belu Source : Foresty Service of Belu Regency Catatan : *) Termasuk kecamatan pemekaran

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008

251

PERTANIAN / AGRICULTURE

Tabel / Table 6.4.3 Produksi Kayu dan Hasil Ikutannya Production of Wood and Others Product 2007 Produksi Numbers of Production (3) Nilai Produksi (Rp 000,- ) (5)

Jenis Hasil Perincian Production Type (1)

satuan (2)

Harga/Unit ( Rupiah ) (4)

A. Kayu pertukangan/penjualan 1. Kayu jati bulat 2. Kayu jati olahan 3. Kayu rimba bulat 4. Kayu rimba campuran 5. Mahoni Olahan 6. Kayu Indah 7. Kayu Lamtoro Gung 8. Balok Kelapa B. Hasil hutan ikutan 01. Kemiri biji 02. Kemiri isi 03. Asam biji 04. Asam isi 05. Lilin 06. Madu 07. Nuri 08. Siri Hutan 09. Kayu jati bulat besar 10. Sirih hutan Kg Kg Kg Kg Kg Ltr Ekor Kg M3 ton 108,310 387,290 2,841,810 1,160,470 3,720 800 2,500 4,000 1,000 1,250 1,000 10,000 270,775.00 1,549,160.00 2,841.81 1,450,588.00 3,720.00 8,000.00 M3 M3 M3 M3 M3 M3 Kg M3 379.48 4,508.13 9.79 7.08 600,000 1,000,000 500,000 900,000 227,691.06 4,508,126.10 4,894.80 6,371.28 -

252

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008

PERTANIAN /AGRICULTURE

Lanjutan Tabel / Continued Table 6.4.3 Produksi Numbers of Production (3) 660 4,725 5,275 Nilai Produksi ( Rp 000,- ) (5) 2,500 5,000 75,000 1,650.00 23,625.00 395,625.00 -

Jenis Hasil/Perincian Production Type (1) 11. Utas / ules


12. Kayu rimba bulat besar kelas III

Satuan (2) kg Lmbr Btg kg M3 kg Kg kg

Harga /Unit ( Rupiah ) (4)

13. Kayu kuning 14. Biji lamtoro gung 15. Kunyit 16. Bebak 17. Bambu 18. Sarang burung 19. Balok kelapa 20. Sheed lack 21.a. perlel dada kuning b. kakatua putih kecil c. ayam hutan d. b e o e. nuri duski f. cecak rawo g. perkutut h. sarang burung walet 22. Kayu cendana a. kelas gubal b. kelas campuran

23. Kayu bakar Sumber : Dinas Kehutanan Kabupaten Belu Source : Foresty Service of Belu Regency

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008

253

PERTANIAN / AGRICULTURE

Tabel / Table 6.4.4 Pengiriman Antar Pulau Hasil Hutan Non Kayu 2007 Jenis Hasil Hutan Bulan (1) Januari Pebruari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober Nopember Desember Asam Biji (Kg) (2) 6,910 27,000 182,000 159,000 317,000 205,500 521,000 346,000 494,600 234,000 Kemiri Kemiri Kulit (Kg) Kupas (Kg) (3) 6,200 24,640 5,050 11,800 1,500 4,400 14,080 10,400 14,240 16,000 (4) 20,200 105,510 120,800 35,000 64,010 5,000 12,500 2,800 5,000 7,200 9,270 Kayu Kuning (Kg) (5) 660 Madu (liter) (6) 800 Lilin (kg) (7) 3,600 120 -

Jumlah

2,493,010 108,310

387,290

660

800

3,720

Sumber : Dinas Kehutanan Kabupaten Belu Source : Foresty Service of Belu Regency

254

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008

PERTANIAN /AGRICULTURE

Tabel / Table 6.4.5 Pengiriman Antar Pulau / ke luar Daerah Hasil Hutan Kayu 2007 Jenis Hasil Hutan Bulan (1) Januari Pebruari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober Nopember Desember kayu jati Kayu Rimba olahan (M3) Olahan (M3) (2) (3) 151.35 482.20 481.48 295.45 756.28 200.79 529.17 591.05 168.29 206.65 253.36 392.04 4.99 4.80 Kayu Jati Bulat (M3) (4) 6.44 24.26 85.04 41.95 78.79 12.24 53.41 32.41 44.43 Kayu Rimba Kayu Indah Bulat (M3) Olahan (M3) (5) (6) 7.08 -

Jumlah

4,508.11

9.79

378.97

7.08

Sumber : Dinas Kehutanan Kabupaten Belu Source : Foresty Service of Belu Regency

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008

255

Perikanan
Fishery

PERTANIAN / AGRICULTURE

Tabel / Table 6.5.1 Jumlah Rumah Tangga Perikanan Laut di Kabupaten Belu Menurut Kategori Usaha Numbers of Marine Fishing Household in Belu Regency by Categories 2007

Kategori Usaha Category

Jumlah Nelayan/Jiwa Numbers (2) 971 1,150 737

Jumlah rumah tangga perikanan Marine fishing household (3) 365 446 277

(1) 1. Nelayan Penuh 2. Nelayan sambilan utama 3. Nelayan sambilan tambahan

Jumlah Sumber : Dinas Perikanan Kabupaten Belu Source : Fishery Service of Belu Regency

2,858

1,088

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008

259

PERTANIAN / AGRICULTURE

Tabel / Table 6.5.2 Jumlah Perahu/Kapal Penangkap Ikan di Kabupaten Belu Menurut Jenisnya Numbers of Marine Fishing Boat in Belu Regency by Type of Boat 2005 - 2007

Kategori Category (1) 1. Perahu Tanpa Motor / Non Powered Boat - Jukung / Dogout Boat - Perahu Kecil / Small Boat - Perahu Sedang / Medium Boat - Perahu Besar / Big Boat/Ship 2. Perahu Motor Tempel / Out Board Motor

2005 (2)

2006 (3)

2007 (4)

355 99 29 180

385 25 18 9 250

516 20 17 7 258

3. Kapal Motor - 0 - 5 GT - 6 - 10 GT - 10 GT ke atas / 10 GT and Over 35 18 3 22 4 -

Sumber : Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Belu Source : Fishery Service of Belu Regency

260

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008

PERTANIAN / AGRICULTURE

Tabel / Table 6.5.3 Jumlah Alat Penangkapan Ikan di Kabupaten belu Menurut Jenisnya Numbers of Marine Fishing Gear in Belu Regency by Type of Gear 2005 - 2007 Kategori Usaha Category (1) 1. Pukat Kantong / Basket Scine - Payang Lampara / Payang - Pukat Pantai / Beach scine 2. Pukat Cincin / Ring Scine 3. Jaring Insang / Gill Net 4. Trammel Net 5. Jaring Angkat - Bagan Tancap - Bagan Rakit/ Perahu - Lainnya / Others 6. Pancing / Pole and line - Long Line Dasar - Pole and Line - Pancing Tonda - Pancing Lainnya / others 7. Alat Lainnya - Jala lempar - Bubu Source : Fishery Service of Belu Regency 75 52 139 132 136 115 4 0 99 129 6 0 106 168 10 2 117 170 1 2 0 0 0 0 1 0 0 9 573 86 2 0 6 746 112 6 100 8 919 181 2005 (2) 2006 (3)

(unit)

2007 (4)

Sumber : Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Belu

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008

261

PERTANIAN / AGRICULTURE

Tabel / Table 6.5.4 Produksi Perikanan di Kabupaten Belu Menurut Sub Sektor Production of Fishery in Belu Regency by Fisheries Group 2005 - 2007 (ton) Sub Sektor Group (1) 1. Perikanan Laut / Sea Fishery 2005 (2) 744.14 2006 (3) 907.24 2007 (4) 1,381.92

2. Perikanan Darat / In Land Fishery

124.18

120.37

85.45

- Perikanan Umum / Open Water - Tambak / Breakish Water pond - Kolam / Fresh Water Pond - Sawah / Wet land Sumber : Dinas Perikanan Kabupaten Belu Source : Fishery Service of Belu Regency

0.00 119.98 4.20 -

0.00 117.07 4.00 -

0.00 81.90 3.55 -

262

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008

PERTANIAN / AGRICULTURE

Tabel / Table 6.5.5 Luas dan Produksi Budidaya Perikanan Darat di Kabupaten Belu In Land Fishery Production in Belu Regency 2007 Luas Area (Hektar) (2) 22.71 396.15 Produksi Production (ton) (3) 3.55 81.90 -

Kategori Usaha Category (1) 1. Kolam / Fresh Water Pond 2. Tambak / Breakish Water Pond 3. Perairan Umum / Open Water

Jumlah / Total Sumber : Dinas Perikanan Kabupaten Belu Source : Fishery Service of Belu Regency

418.86

85.45

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008

263

PERTANIAN / AGRICULTURE

Tabel / Table 6.5.6 Produksi Ikan Laut di Kabupaten Belu Menurut Jenis Ikan Sea Fisheris Production by Type 2007 Jenis Ikan / kinds of fish (1) 01. Tuna 02. Cakalang 03. Tongkol 04. Tenggiri 05. Alu-Alu 06. Kakap Merah 07. Kakap Putih 08. Kerapu Lumpur 09. Kerapu Karang 10. Kerapu Balong 11. Karapu Sunu 12. Tetengkek 13. Kembung 14. Terbang 15. Belanak 16. Tembang 17. Tembang Kobi 18. Tembang Kaleng 19. Julung Julung (Nipi) 20. Terubuk 21. Lencam 22. Biji Nangka 23. Kurisi Produksi / Production (ton) (2) 210.12 35.20 78.84 25.93 2.28 38.26 15.84 1.66 2.12 1.66 5.99 27.11 35.79 61.04 47.06 0.68 21.98 47.72 7.28 3.01 6.99 -

264

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008

PERTANIAN / AGRICULTURE

Lanjutan / continued table 6.5.6 Jenis Ikan / kinds of fish (1) 24. Layang 25. Kwee 26. Talang-Talang 27. Pinjalo 28. Bentong 29. Gerot Gerot 30. Selanget 31. Baronang 32. Selar 33. Teri 34. Pari 35. Kepiting Bakau 36. Kerang Hijau 37. Kerang Darah 38. Tiram 39. Simping 40. Remis 41. Cumi Cumi 42. Gurita 43. Udang Putih 44. Udang Windu 45. Udang Lobster 46. Ikan Lainnya Produksi / Production (ton) (2) 27.27 26.36 7.98 33.50 9.15 18.13 3.30 30.76 12.64 2.23 3.79 1.63 0.82 9.87 6.71 48.08 11.11 8.00 444.04 1,381.92

Jumlah
Sumber : Dinas Perikanan Kabupaten Belu Source : Fishery Service of Belu Regency

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008

265

BAB / CHAPTER

Industri & Energi


Industries & Energy

INDUSTRI & ENERGI / INDUSTRIES & ENERGY

INDUSTRI & E N E R G I
INDUSTRIPENGOLAHAN
Pembangunan industri adalah bagian dari pembangunan ekonomi yang diharapkan dapat mengacu laju pertumbuhan ekonomi secara simultan dengan memanfaatkan output sektor primer sebagai bahan dasarnya. Dengan industri yang berkembang maju maka akan menjadi lokomotif yang menarik gerbong pertumbuhan sektor-sektor supply sebagai penyedia bahan-bahan baku dan pada gilirannya akan mendorong maju sektor demand seperti perdagangan, transportasi, lembaga keuangan dan sektor jasa-jasa. Perkembangan industri di Kabupaten Belu relative lamban, bahkan cenderung berjalan ditempat. Hal ini disebabkan karena usaha industri kita didominasi sub sector industri kerajinan rumah tangga yang kapasitas produksinya sangat terbatas, bersifat padat karya dan rentan terhadap krisis karena memiliki akses pasar lokal yang nota bene memiliki keterbatasan daya beli. Apa lagi bagi sebagian besar rumah tangga pengrajin, usaha ini diposisikan semata-mata sebagai usaha sampingan dan bersifat musiman dengan kemampuan modal yang sangat terbatas. Pada tahun 2007 jumlah usaha industri di Kabupaten Belu sebanyak 3,144 unit atau naik sebesar 248.34% dari keadaan tahun lalu. Dari jumlah tersebut sebanyak 44.50 % diantaranya diklasifikasikan sebagai industri aneka. Dilihat dari komposisi jenis industri, sebanyak 1399 unit (44.50%) diantaranya industri aneka, dan industri hasil pertanian dan kehutanan 1001 unit (31.84%) dan industri logam, mesin dan kimia 744 unit (23.66%). Penyerapan tenaga kerja untuk sektor industri pada tahun 2007 sebanyak 6,573 orang terdiri dari tenaga kerja formal 284 orang (4.32%) dan non formal 6,289 orang (95.68%). Penyerapan tenaga kerja di sektor industri ini sebenarnya baru sekitar 4.03% dari total pekerja di Kabupaten Belu (163,221 orang). Sama halnya dengan komposisi penyebaran jenis perusahaan industri sub sektor industri aneka menyedot tenaga kerja 2,832 orang (43.09%) dan sub sektor industri hasil

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008

269

INDUSTRI & ENERGI / INDUSTRIES & ENERGY

pertanian dan kehutanan menyedot tenaga kerja 2,152 orang (32.74%) serta sub sektor industri logam mesin dan kimia menyedot tenaga kerja 1,589 orang (24.17%).

KONSTRUKSI, PERTAMBANGAN PENGGALIAN

DAN

Konstruksi merupakan segala kegiatan yang berkaitan dengan pembuatan, pemasangan, rehabilitasi dan pemeliharaan bangunan/konstruksi yang menyatu dengan lahan tempat kedudukannya seperti gedung, jalan, jembatan, waduk jaringan listrik, instalasi air, pengeboran sumur pompa dan pemasangan atap serta rehab gedung. Pada umumnya kegiatan konstruksi termasuk kegiatan yang melibatkan barang-barang modal, karena itu membutuhkan spesifikasi keahlian dan kekuatan modal yang memadai. Sesuai dengan kondisi perekonomian di Kabupaten Belu perusahaan konstruksi yang ada merupakan perusahaan borongan yakni mengerjakan borongan konstruksi berdasarkan pesanan pemilik proyek semata-mata dalam hal ini adalah proyek-

proyek pemerintah. Sedangkan pengerjaan konstruksi yang bersifat direct investment praktis sulit dilakukan karena kendala keterbatasan modal para pengusaha dan kapasitas daya beli masyarakat. Pada tahun 2007 jumlah perusahaan konstruksi sebanyak 425 unit dengan perincian klasifikasi perusahaan sebagai berikut: klasifikasi M sebesar 20 unit (4,71%) dan K sebesar 405 unit (95,29%). Dilihat dari penyebaran tempat kedudukan perusahaan secara kewilayaan sebanyak 88,94% dari perusahaan yang ada bermukim di Kota Atambua sedangkan sisanya masing-masing Malaka Tengah 3,53%, Tasifeto Barat 2,35%, Malaka Barat 1,88%, Malaka Timur 1,65%, Laen Manen 0,71%, Kakuluk Mesak 0,71% dan Kobalima 0,23%. Realisasi pemakaian bahan bangunan galian golongan C selama tahun 2007 di dominasi batu gelondongan 147,817.49 m, sertu 130,105.30 m, pasir 103,105.30 m dan batu pecah 39,930 m.

LISTRIKDANAIRMINUM

Kebijaksanaan pemerintah dibidang kelistrikan ditujukan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mendorong

270

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008

INDUSTRI & ENERGI / INDUSTRIES & ENERGY

kegiatan ekonomi, teruntama aktifitas sector industri dan jasajasa. Untuk mencapai sasaran tersebut diupayakan peningkatan daya pasang pembangkit tenaga listrik dan perluasan jaringan distribusi agar tersedia tenaga listrik dalam jumlah yang memadai dengan mutuh pelayanan yang prima. Pada tahun 2007, daya terpasang pembangkit tenaga listrik PLN di Kabupaten Belu sebesar 12,512,700 VA dengan pemakaian 1,745,266 Kwh Secara umum jumlah pelanggang listrik di Kabupaten Belu sampai pada tahun 2007 sebanyak 11,134 unit atau meningkat 89,97 % dari tahun yang lalu. Dari jumlah pelanggan tersebut sebesar 8,618 unit (77,40 %) diantaranya pelanggan rumah tangga; sedangkan sisanya masing-masing pelanggan bisnis dan perhotelan 18,51 %, Badan social 2,19 %, Kantor Pemerintahan dan penerangan jalan 1,86 % serta pelanggan usaha industri hanya 0,04 %. Keberadaan air bersih merupakan tuntutan yang sangat vital karena menyangkut kelangsungan hidup manusia sehari-hari. Dengan semakin bertambahnya jumlah penduduk dari tahun ke tahun yang dibarengi dengan kerumitan

aktifitas social ekonominya membawa dampak pada peningkatan jumlah dan ragam permintaan akan air bersih. Jumlah pelanggan air bersih di Kabupaten Belu tahun 2007 sebanyak 2,915 pelanggan yang terdiri dari 4 kelompok pelanggan. Kelompok I. sebanyak 19 pelanggan yaitu 1. Hidran umum/ kran umum: 9 pelanggan 2. Kamar mandi/WC umum: 3. Terminal air: 1 pelanggan 4. Tempat ibadah: 9 pelanggan Kelompok II Sebanyak 34 pelanggan yaitu: 1. RSS : 2. Panti Asuhan : 3. Yayasan Sosial: 4 pelanggan 4. Sekolah Negeri : 25 pelanggan 5. Rumah Sakit Pemerintah : 5 pelanggan Kelompok III. sebanyak 2,792 pelanggan yaitu: 1. Rumah (selain RSS dan Mewah 2,622 pelanggan 2. Niaga kecil 126 pelanggan 3. Industri rumah tangga :4. Instansi pemerintah/ABRI Tk. Kabupaten 44 pelanggan Kelompok IV. sebanyak 70 pelanggan yaitu: 1. Rumah mewah: 2. Niaga besar : 70 pelanggan

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008

271

INDUSTRI & ENERGI / INDUSTRIES & ENERGY

Gambar 7.1. Jumlah Perusahaan/Industri Pengolahan Menurut Golongan Industri di Kabupaten Belu Tahun 1997 - 2000
2500 2000 1500 1000 500 Industri Kerajinan 0 1997 1998 1999 Industri Kecil Industri besar/sedang 2000

Sumber : Dinas Perindag Kabupaten Belu

Gambar 7.2. Persentase Industri Pengolahan Menurut Bidang Usahanya di Kabupaten Belu Tahun 2007

Industri Logam, mesin dan kimia 29%

Industri Hasil Pertanian & Kehutanan 33%

Industri Aneka 38%

Sumber : Dinas Perindag Kabupaten Belu

272

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008

Industri
Industries

INDUSTRI & ENERGI / INDUSTRIES & ENERGY

Tabel / Table 7.1.1 Banyaknya Perusahaan / Usaha Sektor Industri Pengolahan Menurut Golongan Industri dan Kecamatan Numbers of Manufacturing / Etablishment by District 2007 Industri Hasil Pertanian & Kehutanan (2) 128 20 30 196 2 46 20 40 86 60 40 189 84 20 40 Industri Logam, Mesin & Kimia (4) 251 1 38 20 40 21 47 89 134 93 10 -

Kecamatan District (1) 01. Malaka Barat 02. Rinhat 03. Wewiku 04. Weliman 05. Malaka Tengah 06. Sasita Mean*) 07. Malaka Timur 08. Laen Manen 09. Raimanuk 10. Kobalima*) 11. Tasifeto Barat*) 12. Kakuluk Mesak 13. Kota Atambua*) 14. Tasifeto Timur 15. Raihat 16. Lasiolat 17. Lamaknen*)

Industri Aneka (3) 158 70 20 60 45 24 70 80 100 100 93 129 170 60 60 160

Jumlah Total (5) 537 91 88 80 281 26 137 100 40 186 207 222 452 347 90 60 200

Kabupaten Belu

1,001

1,399

744

3,144

Sumber : Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Belu Source : Industry and Trade Service of Belu Regency Catatan : *) Termasuk kecamatan pemekaran

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008

275

INDUSTRI & ENERGI / INDUSTRIES & ENERGY

Tabel / Table 7.1.2 Banyaknya Pekerja Sektor Industri Pengolahan Menurut Golongan Industri dan Kecamatan Numbers of Person Enganged in Manufacturing Sector by Industry Categories and District 2007 Industri Hasil Pertanian & Kehutanan (2) 265 40 60 373 5 92 40 80 132 120 80 597 168 20 80 2,152 Industri Logam, Mesin & Kimia (4) 513 10 76 40 84 45 94 178 339 190 20 1,589

Kecamatan District (1) 01. Malaka Barat 02. Rinhat 03. Wewiku 04. Weliman 05. Malaka Tengah 06. Sasita Mean*) 07. Malaka Timur 08. Laen Manen 09. Raimanuk 10. Kobalima*) 11. Tasifeto Barat*) 12. Kakuluk Mesak 13. Kota Atambua*) 14. Tasifeto Timur 15. Raihat 16. Lasiolat 17. Lamaknen*) Kabupaten Belu

Industri Aneka (3) 283 140 40 180 90 48 140 140 200 200 186 285 340 120 120 320 2,832

Jumlah Total (5) 1,061 190 176 220 547 53 277 180 80 332 414 444 1,221 698 160 120 400 6,573

Sumber : Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Belu Source : Industry and Trade Service of Belu Regency Catatan : *) Termasuk kecamatan pemekaran

276

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008

INDUSTRI & ENERGI / INDUSTRIES & ENERGY

Tabel / Table 7.1.3 Banyaknya Usaha Industri di Kecamatan Malaka Barat Menurut Jenis Industri, dan Sub Jenis Industri Numbers of Manufacturing / Etablistment and Man Power in District Malaka Barat by Industry Kinds 2007 unit usaha Kelompok Industri
(1)

tenaga kerja formal


(4)

formal
(2)

non formal
(3)

non formal
(5)

I. INDUSTRI HASIL PERTANIAN & KEHUTANAN


01. Ind. Minyak goreng dari kelapa 02. Ind. Roti manis, kue kering & sejenisnya 0 0 120 8 0 0 240 25

JUMLAH I II. INDUSTRI ANEKA 01. Ind. Pertenunan 02. Ind. Pakaian jadi dari tekstil (penjahit) 03. Ind. Tambur likurai 04. Ind. Sapu ijuk 05. Ind. Perabotan RT (meubel) JUMLAH II III. INDUSTRI LOGAM, MESIN & KIMIA
01. Ind. Alat pertanian dari logam 02. Ind. Bengkel mobil 03. Ind. Garam yodium/garam rakyat 04. Ind. Gerabah

128

265

0 0 0 0 2 2

115 16 20 7 0 158

0 0 0 0 14 14

190 32 40 7 0 269

0 1 0 0

41 0 134 76

0 4 0 0

89 0 268 152

JUMLAH III JUMLAH I + II + III

1 3

251 537

4 18

509 1,043

Sumber : Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Belu Source : Industry and Trade Service of Belu Regency

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008

277

INDUSTRI & ENERGI / INDUSTRIES & ENERGY

Tabel / Table 7.1.4 Banyaknya Usaha Industri di Kecamatan Rinhat Menurut Jenis Industri, dan Sub Jenis Industri Numbers of Manufacturing / Etablistment and Man Power in District Rinhat by Industry Kinds 2007 unit usaha Kelompok Industri (1) I. INDUSTRI HASIL PERTANIAN & KEHUTANAN
01. Ind. Minyak goreng dari kelapa 02. Ind. Roti manis, kue kering & sejenisnya

tenaga kerja formal (4) non formal (5)

formal (2)

non formal (3)

0 0

0 20

0 0

0 40

JUMLAH I II. INDUSTRI ANEKA 01. Ind. Pertenunan 02. Ind. Pakaian jadi dari tekstil (penjahit) 03. Ind. Tambur likurai JUMLAH II III. INDUSTRI LOGAM, MESIN & KIMIA 01. Ind. Alat pertanian dari logam 02. Ind. Bengkel mobil 03. Ind. Garam yodium/garam rakyat 04. Ind. Batu merah JUMLAH III JUMLAH I + II + III

20

40

0 0 0 0

60 10 0 70

0 0 0 0

120 20 0 140

0 0 0 0 0 0

0 0 0 1 1 91

0 0 0 0 0 0

0 0 0 10 10 190

Sumber : Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Belu Source : Industry and Trade Service of Belu Regency

278

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008

INDUSTRI & ENERGI / INDUSTRIES & ENERGY

Tabel / Table 7.1.5 Banyaknya Usaha Industri di Kecamatan Wewiku Menurut Jenis Industri, dan Sub Jenis Industri Numbers of Manufacturing / Etablistment and Man Power in District Wewiku by Industry Kinds 2007 unit usaha Kelompok Industri (1) I. INDUSTRI HASIL PERTANIAN & KEHUTANAN
01. Ind. Minyak goreng dari kelapa 02. Ind. Roti manis, kue kering & sejenisnya 03. Tahu Tempe

tenaga kerja formal (4) non formal (5)

formal (2)

non formal (3)

0 0 0

20 0 10

0 0 0

40 0 20

JUMLAH I II. INDUSTRI ANEKA 01. Ind. Pertenunan 02. Ind. Pakaian jadi dari tekstil (penjahit) 03. Ind. Tambur likurai JUMLAH II III. INDUSTRI LOGAM, MESIN & KIMIA 01. Ind. Alat pertanian dari logam 02. Ind. Bengkel mobil 03. Ind. Garam yodium/garam rakyat 04. Ind. Gerabah JUMLAH III JUMLAH I + II + III

30

60

0 0 0 0

20 0 0 20

0 0 0 0

40 0 0 40

0 0 0 0 0 0

0 0 0 38 38 88

0 0 0 0 0 0

0 0 0 76 76 176

Sumber : Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Belu Source : Industry and Trade Service of Belu Regency

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008

279

INDUSTRI & ENERGI / INDUSTRIES & ENERGY

Tabel / Table 7.1.6 Banyaknya Usaha Industri di Kecamatan Weliman Menurut Jenis Industri, dan Sub Jenis Industri Numbers of Manufacturing / Etablistment and Man Power in District Weliman by Industry Kinds 2007 unit usaha Kelompok Industri (1) I. INDUSTRI HASIL PERTANIAN & KEHUTANAN 01. Ind. Minyak goreng dari kelapa 02. Ind. Roti manis, kue kering & sejenisnya JUMLAH I II. INDUSTRI ANEKA 01. Ind. Pertenunan 02. Ind. Pakaian jadi dari tekstil (penjahit) 03. Ind. Tambur likurai JUMLAH II III. INDUSTRI LOGAM, MESIN & KIMIA 01. Ind. Alat pertanian dari logam 02. Ind. Bengkel mobil 03. Ind. Garam yodium/garam rakyat 04. Ind. Ind. Pande Besi JUMLAH III JUMLAH I + II + III 0 0 0 0 0 0 0 0 0 20 20 80 0 0 0 0 0 0 0 0 0 40 40 220 0 0 0 0 60 0 0 60 0 0 0 0 180 0 0 180 formal (2) non formal (3) tenaga kerja formal (4) non formal (5)

0 0 0

0 0 0

0 0 0

0 0 0

Sumber : Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Belu Source : Industry and Trade Service of Belu Regency

280

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008

INDUSTRI & ENERGI / INDUSTRIES & ENERGY

Tabel / Table 7.1.7 Banyaknya Usaha Industri di Kecamatan Malaka Tengah Menurut Jenis Industri, dan Sub Jenis Industri Numbers of Manufacturing / Etablistment and Man Power in District Malaka Tengah by Industry Kinds 2007 unit usaha Kelompok Industri
(1) I. INDUSTRI HASIL PERTANIAN & KEHUTANAN 01. Ind. Minyak goreng dari kelapa 02. Ind. Roti manis kering, dan sejenisnya 03. Ind. Gula merah 04. Ind. Macam-macam es 05. Ind. Keripik pisang/ubi 06. Ind. Perabot kelengkapan rum tangga dari kayu 07. Ind. Foto copy 08. Ind. Penggilingan Padi 09. Ind. Kerupuk udang

tenaga kerja formal


(4)

formal
(2)

non formal
(3)

non formal
(5)

0 0 0 1 0 3 1 1 0

107 40 5 0 24 0 0 0 20

0 0 0 6 0 13 1 2 0

205 48 10 0 48 0 0 0 40

JUMLAH I
II. INDUSTRI ANEKA 01. Ind. Pertenunan 02. Ind. Pakaian jadi dari tekstil (penjahit)

6
0 0

196
40 5

22
0 0

351
80 10

JUMLAH II
III. INDUSTRI LOGAM, MESIN, & KIMIA 01. Ind. Bengkel motor 02. Ind. Bengkel Motor 03. Ind. Garam yodium/rakyat 04. Ind. Barang dari semen

45

90

1 0 0 0

0 40 0 0

4 0 0 0

0 80 0 0

JUMLAH III JUMLAH I + II + III

1 7

40 281

4 26

80 521

Sumber : Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Belu Source : Industry and Trade Service of Belu Regency

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008

281

INDUSTRI & ENERGI / INDUSTRIES & ENERGY

Tabel / Table 7.1.8 Banyaknya Usaha Industri di Kecamatan Sasita Mean Menurut Jenis Industri, dan Sub Jenis Industri Numbers of Manufacturing / Etablistment and Man Power in District Sasita Mean by Industry Kinds 2007 unit usaha Kelompok Industri (1)
I. INDUSTRI HASIL PERTANIAN & KEHUTANAN 01. Ind. Minyak goreng dari kelapa 02. Ind. Roti manis kering, dan sejenisnya 03. Ind. Gula merah 04. Ind. Macam-macam es 05. Ind. Keripik pisang/ubi 06. Ind. Perabot kelengkapan rum tangga dari kayu 07. Ind. Foto copy 08. Ind. Penggilingan Padi 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 5 0 0

tenaga kerja formal (4) non formal (5)

formal (2)

non formal (3)

JUMLAH I II. INDUSTRI ANEKA


01. Ind. Pertenunan 02. Ind. Pakaian jadi dari tekstil (penjahit)

0 0

24 0

0 0

48 0

JUMLAH II III. INDUSTRI LOGAM, MESIN, & KIMIA


01. Ind. Bengkel motor 02. Ind. Bengkel Motor 03. Ind. Garam yodium/rakyat

24

48

0 0 0

0 0 0

0 0 0

0 0 0

JUMLAH III

0 0

0 53

0 26 JUMLAH I + II + III Sumber : Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Belu Source : Industry and Trade Service of Belu Regency

282

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008

INDUSTRI & ENERGI / INDUSTRIES & ENERGY

Tabel / Table 7.1.9 Banyaknya Usaha Industri di Kecamatan Malaka Timur Menurut Jenis Industri, dan Sub Jenis Industri Numbers of Manufacturing / Etablistment and Man Power in District Malaka Timur by Industry Kinds 2007 unit usaha Kelompok Industri (1) I. INDUSTRI HASIL PERTANIAN & KEHUTANAN 01. Ind.Pengupas&pembersih biji selain kopi (mete) 02. Ind. Gula merah 03. Ind. Anyam-anyaman dari lontar dan pandan JUMLAH I II. INDUSTRI ANEKA 01. Ind. Pertenunan JUMLAH II III. INDUSTRI LOGAM, MESIN, & KIMIA 01. Industri gerabah 02. Industri Marmer JUMLAH III JUMLAH I + II + III 0 0 0 0 20 1 21 137 0 0 0 0 40 5 45 277 0 0 70 70 0 0 140 140 0 0 0 0 5 10 31 46 0 0 0 0 10 20 62 92 formal (2) Non formal (3) tenaga kerja formal (4) non formal (5)

Sumber : Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Belu Source : Industry and Trade Service of Belu Regency

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008

283

INDUSTRI & ENERGI / INDUSTRIES & ENERGY

Tabel / Table 7.1.10 Banyaknya Usaha Industri di Kecamatan Laen Manen Menurut Jenis Industri, dan Sub Jenis Industri Numbers of Manufacturing / Etablistment and Man Power in District Laen Manen by Industry Kinds 2007 unit usaha Kelompok Industri (1) I. INDUSTRI HASIL PERTANIAN & KEHUTANAN
01. Ind. Minyak goreng dari kelapa 02. Ind. Roti manis, kue kering & sejenisnya 03. Gula lempeng

tenaga kerja formal (4) non formal (5)

formal (2)

non formal (3)

0 0 0

0 0 20

0 0 0

0 0 40

JUMLAH I II. INDUSTRI ANEKA


01. Ind. Pertenunan 02. Ind. Pakaian jadi dari tekstil (penjahit) 03. Ind. Anyaman Lontar

20

40

0 0 0

60 0 20

0 0 0

100 0 40

JUMLAH II III. INDUSTRI LOGAM, MESIN & KIMIA


01. Ind. Alat pertanian dari logam 02. Ind. Bengkel mobil 03. Ind. Bengkel motor 04. Ind. Gerabah

80

140

0 0 0 0

0 0 0 0

0 0 0 0

0 0 0 0

JUMLAH III JUMLAH I + II + III

0 0

0 100

0 0

0 180

Sumber : Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Belu Source : Industry and Trade Service of Belu Regency

284

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008

INDUSTRI & ENERGI / INDUSTRIES & ENERGY

Tabel / Table 7.1.11 Banyaknya Usaha Industri di Kecamatan Raimanuk Menurut Jenis Industri, dan Sub Jenis Industri Numbers of Manufacturing / Etablistment and Man Power in District Raimanuk by Industry Kinds 2007 unit usaha Kelompok Industri (1) I. INDUSTRI HASIL PERTANIAN & KEHUTANAN 01. Ind. Minyak goreng dari kelapa 02. Ind. Roti manis, kue kering & sejenisnya JUMLAH I II. INDUSTRI ANEKA 01. Ind. Pertenunan 02. Ind. Pakaian jadi dari tekstil (penjahit) 03. Ind. Tambur likurai 04. Ind. Sapu ijuk JUMLAH II III. INDUSTRI LOGAM, MESIN & KIMIA 01. Ind. Alat pertanian dari logam 02. Ind. Bengkel mobil 03. Ind. Garam yodium/garam rakyat JUMLAH III JUMLAH I + II + III 0 0 0 0 0 0 0 0 0 40 0 0 0 0 0 0 0 0 0 80 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 40 40 0 0 0 0 80 80 formal (2) non formal (3) tenaga kerja formal (4) non formal (5)

Sumber : Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Belu Source : Industry and Trade Service of Belu Regency

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008

285

INDUSTRI & ENERGI / INDUSTRIES & ENERGY

Tabel / Table 7.1.12 Banyaknya Usaha Industri di Kecamatan Kobalima Menurut Jenis Industri, dan Sub Jenis Industri Numbers of Manufacturing / Etablistment and Man Power in District Kobalima by Industry Kinds 2007 Unit usaha Kelompok Industri (1) Formal (2) non formal (3) tenaga kerja formal (4) non formal (5)

I. INDUSTRI HASIL PERTANIAN & KEHUTANAN 01. Ind. Keripik pisang/ubi 0 02. Ind. Biskuit dari ubi kayu/pisang 0 03. Ind. Minyak Kelapa Rakyat 0 JUMLAH I 0

26 40 20 86

0 0 0 0

52 40 40 132

II. INDUSTRI ANEKA 01. Ind. Pertenunan JUMLAH II JUMLAH I + II

0 0 0

100 100 186

0 0 0

200 200 332

Sumber : Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Belu Source : Industry and Trade Service of Belu Regency

286

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008

INDUSTRI & ENERGI / INDUSTRIES & ENERGY

Tabel / Table 7.1.13 Banyaknya Usaha Industri di Kecamatan Tasifeto Barat Menurut Jenis Industri, dan Sub Jenis Industri Numbers of Manufacturing / Etablistment and Man Power in District TasifetoBarat by Industry Kinds 2007 unit usaha Kelompok Industri
(1)

tenaga kerja formal


(4)

formal
(2)

Non formal
(3)

Non formal
(5)

I. INDUSTRI HASIL PERTANIAN & KEHUTANAN


01. Ind.Pengupas&pembersihbiji selain kopi (mete)

0 0 0 0 0

10 10 20 20 60

0 0 0 0 0

20 20 40 40 120

02. Ind. Madu

03. Ind. Biskuit Pisang 04. Ind. Dendeng/Abon Sapi JUMLAH I II. INDUSTRI ANEKA 01. Ind. Pertenunan 02. Ind. Tas tali gewang 03. Ind. Penjahit JUMLAH II III. INDUSTRI LOGAM, MESIN, & KIMIA 01. Industri gerabah 02. Ind. Batu bata dari tanah liat JUMLAH III JUMLAH I + II + III

0 0 0 0

60 20 20 100

0 0 0 0

120 40 40 200

0 0 0 0

24 23 47 207

0 0 0 0

48 46 94 414

Sumber : Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Belu Source : Industry and Trade Service of Belu Regency

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008

287

INDUSTRI & ENERGI / INDUSTRIES & ENERGY

Tabel / Table 7.1.14 Banyaknya Usaha Industri di Kecamatan Kakuluk Mesak Menurut Jenis Industri, dan Sub Jenis Industri Numbers of Manufacturing / Etablistment and Man Power in District Kakuluk Mesak by Industry Kinds 2007 unit usaha non formal formal (2) (3) tenaga kerja non formal formal (4) (5)

Kelompok Industri (1) I. INDUSTRI ANEKA 01. Ind. Pertenunan 02. Ind. Penjahitan 03. Ind. Tas Tali Gewang JUMLAH I II. INDUSTRI LOGAM, MESIN, & KIMIA 01. Ind. Garam yodium/garam rakyat 02. Ind. Pande Besi

0 0 0 0

50 3 40 93

0 0 0 0

100 6 80 186

0 0 0

79 10 89

0 0 0

158 20 178

JUMLAH II III. INDUSTRI HASIL PERTANIAN & KEHUTANAN 01. Ind. Emping Jagung 02. Ind. Dendeng/Abon Sapi JUMLAH III JUMLAH I + II + III

0 0 0 0

20 20 40 222

0 0 0 0

40 40 80 444

Sumber : Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Belu Source : Industry and Trade Service of Belu Regency

288

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008

INDUSTRI & ENERGI / INDUSTRIES & ENERGY

Tabel / Table 7.1.15 Banyaknya Usaha Industri di Kecamatan Tasifeto Timur Menurut Jenis Industri, dan Sub Jenis Industri Numbers of Manufacturing / Etablistment and Man Power in District Tasifeto Timur by Industry Kinds 2007 unit usaha non formal formal (2) (3)
0 0 0 0 10 10 44 20

Kelompok Industri (1) I. INDUSTRI HASIL PERTANIAN & KEHUTANAN


01. Ind.Pengupas&pembersih biji selain kopi (mete) 02. Ind. Madu 03. Ind. Anyam-anyaman dari lontar dan pandan 04. Ind. Dendeng/Abon Ikan

tenaga kerja non formal formal (4) (5)


0 0 0 0 20 20 88 40

JUMLAH I II. INDUSTRI ANEKA 01. Ind. Pertenunan 02. Ind. Sapu ijuk 03. Ind. Tas Tali Gewang 04. Ind. Tas Tali Sisil JUMLAH II III. INDUSTRI LOGAM, MESIN, & KIMIA 01. Ind. Alat pertanian dari logam 02. Ind. Garam yodium/garam rakyat 03. Ind. Kapur JUMLAH III JUMLAH I + II + III

84

168

0 0 0 0 0

120 10 20 20 170

0 0 0 0 0

240 20 40 40 340

0 0 0 0 0

5 69 19 93 347

0 0 0 0 0

14 138 38 190 698

Sumber : Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Belu Source : Industry and Trade Service of Belu Regency

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008

289

INDUSTRI & ENERGI / INDUSTRIES & ENERGY

Tabel / Table 7.1.16 Banyaknya Usaha Industri di Kecamatan Raihat Menurut Jenis Industri, dan Sub Jenis Industri Numbers of Manufacturing / Etablistment and Man Power in District Raihat by Industry Kinds 2007 unit usaha non formal formal (2) (3) tenaga kerja non formal formal (4) (5)

Kelompok Industri (1) I. INDUSTRI HASIL PERTANIAN & KEHUTANAN 01. Ind.Pengupas&pembersih biji selain kopi (mete)
02. Ind. Madu

03. Ind. Anyam-anyaman dari lontar dan pandan 04. Ind. Biskuit dari ubi kayu/pisang JUMLAH I II. INDUSTRI ANEKA 01. Ind. Pertenunan 02. Ind. Sapu ijuk JUMLAH II III. INDUSTRI LOGAM, MESIN, & KIMIA 01. Ind. Alat pertanian dari logam 02. Ind. Garam yodium/garam rakyat 03. Ind. Gerabah JUMLAH III JUMLAH I + II + III

0 0 0 0 0

0 0 0 20 20

0 0 0 0 0

0 0 0 20 20

0 0 0

60 0 60

0 0 0

120 0 120

0 0 0 0 0

0 0 10 10 90

0 0 0 0 0

0 0 20 20 160

Sumber : Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Belu Source : Industry and Trade Service of Belu Regency

290

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008

INDUSTRI & ENERGI / INDUSTRIES & ENERGY

Tabel / Table 7.1.17 Banyaknya Usaha Industri di Kecamatan Lasiolat Menurut Jenis Industri, dan Sub Jenis Industri Numbers of Manufacturing / Etablistment and Man Power in District Lasiolat by Industry Kinds 2007 unit usaha non formal formal (2) (3) tenaga kerja non formal formal (4) (5)

Kelompok Industri (1) I. INDUSTRI HASIL PERTANIAN & KEHUTANAN 01. Ind.Minyak goring dari kelapa
02. Ind. Roti manis, kue & sejenisnya

03. Ind. Saos Tomat JUMLAH I II. INDUSTRI ANEKA 01. Ind. Pertenunan 02. Ind. Pakaian jadi dari tekstil (penjahit) JUMLAH II III. INDUSTRI LOGAM, MESIN, & KIMIA 01. Ind. Alat pertanian dari logam 02. Ind. Garam yodium/garam rakyat 03. Ind. Kapur JUMLAH III JUMLAH I + II + III

0 0 0 0

0 0 0 0

0 0 0 0

0 0 0 0

0 0 0

60 0 60

0 0 0

120 0 120

0 0 0 0 0

0 0 0 0 60

0 0 0 0 0

0 0 0 0 120

Sumber : Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Belu Source : Industry and Trade Service of Belu Regency

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008

291

INDUSTRI & ENERGI / INDUSTRIES & ENERGY

Tabel / Table 7.1.18 Banyaknya Usaha Industri di Kecamatan Lamaknen Menurut Jenis Industri, dan Sub Jenis Industri Numbers of Manufacturing / Etablistment and Man Power in District Lamaknen by Industry Kinds 2007 unit usaha non formal formal (2) (3) tenaga kerja non formal formal (4) (5)

Kelompok Industri (1) I. INDUSTRI HASIL PERTANIAN & KEHUTANAN 01. Ind.Pengupas&pembersih biji selain kopi (mete)
02. Ind. Madu

03. Ind. Anyam-anyaman dari lontar dan pandan 04. Ind. Tahu/Tempe 05. Ind. Meubel dari kayu 06. Ind. Meubel bambu JUMLAH I II. INDUSTRI ANEKA 01. Ind. Pertenunan 02. Ind. Pakaian jadi dari tekstil (penjahit) 03. Ind. Tas Tali Gewang JUMLAH II

0 0 0 0 0 0 0

0 0 20 0 0 20 40

0 0 0 0 0 0 0

0 0 40 0 0 40 80

0 0 0 0

100 0 60 160

0 0 0 0

200 0 120 320

JUMLAH I + II

200

400

Sumber : Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Belu Source : Industry and Trade Service of Belu Regency

292

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008

INDUSTRI & ENERGI / INDUSTRIES & ENERGY

Tabel / Table 7.1.19 Banyaknya Usaha Industri di Kecamatan Kota Atambua Menurut Jenis Industri, dan Sub Jenis Industri Numbers of Manufacturing / Etablistment and Man Power in District Kota Atambua by Industry Kinds 2007 unit usaha non formal formal (2) (3)
5 0 1 8 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 24 2 0 3 8 0 7 1 0 30 2 6 0 9 5 0 0 0 0 7 33 5 16 1 0 10

Kelompok Industri (1)


I. INDUSTRI HASIL PERTANIAN & KEHUTANAN 01. Ind. pengolahan & pengawetan daging 02. Ind.Pengupas&pembersih biji selain kopi (mete) 03. Ind. Mie basah 04. Ind. Roti manis, kue kering & sejenisnya 05. Ind. Macam-macam es 06. Ind. Kelapa parut 07. Ind. Pengolahan kopi 08. Ind. Tempe 09. Ind. Tahu 10. Ind. Keripik pisang/ubi 11. Ind. Kerupuk kulit 12. Ind. Minuman ringan/sari buah 13. Ind. Jamu 14. Ind. Peti mati 15. Ind.Perabot&keleng.rum.tangga dari kayu (meubel) 16. Ind.Kerajinan ukir-ukiran dari kayu kecuali meubel 17. Industri kasur bantal 18. Ind. Percetakan dan penjilidan 19. Ind. Photo copy 20. Ind. Tahu Tempe

tenaga kerja non formal formal (4) (5)


13 0 2 37 0 0 2 0 4 2 4 5 5 0 137 8 0 11 18 0 15 2 0 108 4 7 0 21 14 0 0 0 0 16 99 9 32 2 0 20

JUMLAH I

57

132

248

349

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008

293

INDUSTRI & ENERGI / INDUSTRIES & ENERGY

Lanjutan Tabel / Continued Table 7.1.19 unit usaha non formal formal
(2) (3)

Kelompok Industri
(1)

tenaga kerja non formal formal


(4) (5)

II. INDUSTRI ANEKA 01. Ind. Pertenunan 02. Ind. Perajutan (obras) 03. Ind. Pakaian jadi dan tekstil (penjahit) 04. Ind. Aneka sovenir dari tenunan 05. Ind. Pengawetan kulit 06. Ind. Reperasi sepatu 07. Ind. Reparasi radio, tape, TV dll 08. Ind. Stempel karet 09. Ind. Pemangkas rambut 10. Ind. Tambal ban 11. Ind. Salon kecantikan 12. Ind. Foto studio 13. Ind. Cuci cetak foto bewarna 14. Ind. Sablon JUMLAH II 0 0 3 0 1 0 1 0 0 1 0 3 2 0 11 30 11 27 8 2 2 5 2 4 9 12 0 0 6 118 0 0 12 0 8 0 1 0 0 2 0 3 8 0 34 60 11 92 16 4 4 10 2 4 17 18 0 0 13 251

294

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008

INDUSTRI & ENERGI / INDUSTRIES & ENERGY

Lanjutan Tabel / Continued Table 7.1.19 unit usaha Non formal formal (2) (3) tenaga kerja Non formal formal (4) (5)

Kelompok Industri (1) III. INDUSTRI LOGAM, MESIN & KIMIA A. INDUSTRI LOGAM 01. Ind. Permata (batu aji) 02. Ind. Pandai emas/perak B.INDUSTRI MESIN 01. Ind. Bengkel mobil 02. Ind. Bengkel motor
03. Ind. Karoseri kendaraan roda empat atau lebih

1 1 13 7 4 0 2 2 0 4 0 0 34

5 3 8 7 1 4 8 0 2 1 60 1 100

4 1 50 24 10 0 6 5 0 28 0 0 128

10 6 24 14 3 8 16 0 2 3 120 5 211

04. Ind. Ind. Reparasi jam 05. Ind. Bengkel las C.INDUSTRI KIMIA 01. Ind. Vulkanisir Ban 02. Ind. Pemotongan kaca 03. Ind. Barang dari semen 04. Ind. Batu bata dari tanah liat 05. Ind. Genteng dari tanah liat JUMLAH III

JUMLAH I + II + III

102

350

410

811

Sumber : Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Belu Source : Industry and Trade Service of Belu Regency

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008

295

Listrik
Electricity

INDUSTRI & ENERGI / INDUSTRIES & ENERGY

Tabel / Table 7.2.1 Banyaknya Pelanggan, Daya Pasang dan Pemakaian Listrik PLN Menurut Klasifikasi Tarif Numbers of Costumers, Value of Power and Cunsumption PLN Electric by Clasification 2007 Ranting : Atambua Pemakaian Jumlah Pelanggan Daya Pasang Klaisifikasi Tarif Value of Numbers of Value of Power Classification Consumption Costumer (VA) (KWH) (1) (2) (3) (4) S R B I P 90 4,685 1,309 3 130 562,000 4,494,650 2,568,450 27,500 521,750 92,614 533,109 492,990 2,808 115,412

Jumlah / Total

6,217

8,174,350

1,236,933

Sumber : Perusahaan Listrik Negara Ranting Atambua Source : State Electrical Company Branch of Atambua

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008

299

INDUSTRI & ENERGI / INDUSTRIES & ENERGY

Tabel / Table 7.2.2 Banyaknya Pelanggan, Daya Pasang dan Pemakaian Listrik PLN Menurut Klasifikasi Tarif Numbers of Costumers, Value of Power and Cunsumption PLN Electric by Clasification 2007 Ranting : Atapupu Pemakaian Jumlah Pelanggan Daya Pasang Klaisifikasi Tarif Value of Numbers of Value of Power Classification Consumption Costumer (VA) (KWH) (1) (2) (3) (4) S R B I P 13 392 54 1 16 16,600 286,850 138,350 23,000 22,350 1,972 32,855 20,173 1,369 3,001

Jumlah

476

487,150

59,370

Sumber : Perusahaan Listrik Negara Ranting Atambua Source : State Electrical Company Branch of Atambua

300

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008

INDUSTRI & ENERGI / INDUSTRIES & ENERGY

Tabel / Table 7.2.3 Banyaknya Pelanggan, Daya Pasang dan Pemakaian Listrik PLN Menurut Klasifikasi Tarif Numbers of Costumers, Value of Power and Cunsumption PLN Electric by Clasification 2007 Ranting : Betun Pemakaian Jumlah Pelanggan Daya Pasang Klaisifikasi Tarif Value of Numbers of Value of Power Classification Consumption Costumer (VA) (KWH) (1) (2) (3) (4) S R B I P 35 1,333 261 13 54,000 1,158,450 335,850 13,650 5,193 110,820 48,808 1,402

Jumlah

1,642

1,561,950

166,223

Sumber : Perusahaan Listrik Negara Ranting Atambua Source : State Electrical Company Branch of Atambua

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008

301

INDUSTRI & ENERGI / INDUSTRIES & ENERGY

Tabel / Table 7.2.4 Banyaknya Pelanggan, Daya Pasang dan Pemakaian Listrik PLN Menurut Klasifikasi Tarif Numbers of Costumers, Value of Power and Cunsumption PLN Electric by Clasification 2007 Ranting : Besikama Pemakaian Jumlah Pelanggan Daya Pasang Klaisifikasi Tarif Value of Numbers of Value of Power Classification Consumption Costumer (VA) (KWH) (1) (2) (3) (4) S R B I P 10 385 94 4 13,650 241,700 111,600 3,550 1,608 25,311 17,194 383

Jumlah

493

370,500

44,496

Sumber : Perusahaan Listrik Negara Ranting Atambua Source : State Electrical Company Branch of Atambua

302

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008

INDUSTRI & ENERGI / INDUSTRIES & ENERGY

Tabel / Table 7.2.5 Banyaknya Pelanggan, Daya Pasang dan Pemakaian Listrik PLN Menurut Klasifikasi Tarif Numbers of Costumers, Value of Power and Cunsumption PLN Electric by Clasification 2007 Ranting : Naitimu Pemakaian Jumlah Pelanggan Daya Pasang Klaisifikasi Tarif Value of Numbers of Value of Power Classification Consumption Costumer (VA) (KWH) (1) (2) (3) (4) S R B I P 43 735 177 11 94,500 484,750 167,000 17,650 6,610 43,599 20,936 2,521

Jumlah

966

763,900

73,666

Sumber : Perusahaan Listrik Negara Ranting Atambua Source : State Electrical Company Branch of Atambua

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008

303

INDUSTRI & ENERGI / INDUSTRIES & ENERGY

Tabel / Table 7.2.6 Banyaknya Pelanggan, Daya Pasang dan Pemakaian Listrik PLN Menurut Klasifikasi Tarif Numbers of Costumers, Value of Power and Cunsumption PLN Electric by Clasification 2007 Ranting : Silawan Pemakaian Jumlah Pelanggan Daya Pasang Klaisifikasi Tarif Value of Numbers of Value of Power Classification Consumption Costumer (VA) (KWH) (1) (2) (3) (4) S R B I P 2 126 3 10 2,200 69,150 19,800 21,900 59 3,903 1,987 5,025

Jumlah

141

113,050

10,974

Sumber : Perusahaan Listrik Negara Ranting Atambua Source : State Electrical Company Branch of Atambua

304

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008

INDUSTRI & ENERGI / INDUSTRIES & ENERGY

Tabel / Table 7.2.7 Banyaknya Pelanggan, Daya Pasang dan Pemakaian Listrik PLN Menurut Klasifikasi Tarif Numbers of Costumers, Value of Power and Cunsumption PLN Electric by Clasification 2007 Ranting : Lamaknen Pemakaian Jumlah Pelanggan Daya Pasang Klaisifikasi Tarif Value of Numbers of Value of Power Classification Consumption Costumer (VA) (KWH) (1) (2) (3) (4) S R B I P 8 149 54 4 11,800 81,450 60,650 2,650 1,302 5,388 7,823 700

Jumlah

215

156,550

15,213

Sumber : Perusahaan Listrik Negara Ranting Atambua Source : State Electrical Company Branch of Atambua

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008

305

INDUSTRI & ENERGI / INDUSTRIES & ENERGY

Tabel / Table 7.2.8 Banyaknya Pelanggan, Daya Pasang dan Pemakaian Listrik PLN Menurut Klasifikasi Tarif Numbers of Costumers, Value of Power and Cunsumption PLN Electric by Clasification 2007 Ranting : Manleten Pemakaian Jumlah Pelanggan Daya Pasang Klaisifikasi Tarif Value of Numbers of Value of Power Classification Consumption Costumer (VA) (KWH) (1) (2) (3) (4) S R B I P 9 173 45 5 11,000 263,950 49,650 3,550 1,644 90,544 7,342 227

Jumlah

232

328,150

99,757

Sumber : Perusahaan Listrik Negara Ranting Atambua Source : State Electrical Company Branch of Atambua

306

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008

INDUSTRI & ENERGI / INDUSTRIES & ENERGY

Tabel / Table 7.2.9 Banyaknya Pelanggan, Daya Pasang dan Pemakaian Listrik PLN Menurut Klasifikasi Tarif Numbers of Costumers, Value of Power and Cunsumption PLN Electric by Clasification 2007 Ranting : Kobalima Pemakaian Jumlah Pelanggan Daya Pasang Klaisifikasi Tarif Value of Numbers of Value of Power Classificaton Consumption Costumer (VA) (KWH) (1) (2) (3) (4) S R B I P 6 186 3 5 9,650 144,500 19,100 4,850 465 5,160 844 411

Jumlah

200

178,100

6,880

Sumber : Perusahaan Listrik Negara Ranting Atambua Source : State Electrical Company Branch of Atambua

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008

307

INDUSTRI & ENERGI / INDUSTRIES & ENERGY

Tabel / Table 7.2.10 Banyaknya Pelanggan, Daya Pasang dan Pemakaian Listrik PLN Menurut Klasifikasi Tarif Numbers of Costumers, Value of Power and Cunsumption PLN Electric by Clasification 2007 Ranting : Boas Pemakaian Jumlah Pelanggan Daya Pasang Klaisifikasi Tarif Value of Numbers of Value of Power Classification Consumption Costumer (VA) (KWH) (1) (2) (3) (4) S R B I P 17 221 23 3 16,250 134,900 22,300 1,350 1,248 11,044 3,446 310

Jumlah

264

174,800

16,048

Sumber : Perusahaan Listrik Negara Ranting Atambua Source : State Electrical Company Branch of Atambua

308

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008

INDUSTRI & ENERGI / INDUSTRIES & ENERGY

Tabel / Table 7.2.11 Banyaknya Pelanggan, Daya Pasang dan Pemakaian Listrik PLN Menurut Klasifikasi Tarif Numbers of Costumers, Value of Power and Cunsumption PLN Electric by Clasification 2007 Ranting : Kaputu Pemakaian Jumlah Pelanggan Daya Pasang Klaisifikasi Tarif Value of Numbers of Value of Power Classification Consumption Costumer (VA) (KWH) (1) (2) (3) (4) S R B I P 5 84 17 2 7,000 62,700 15,800 1,750 951 4,082 1,867 246

Jumlah

108

87,250

7,146

Sumber : Perusahaan Listrik Negara Ranting Atambua Source : State Electrical Company Branch of Atambua

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008

309

INDUSTRI & ENERGI / INDUSTRIES & ENERGY

Tabel / Table 7.2.12 Banyaknya Pelanggan, Daya Pasang dan Pemakaian Listrik PLN Menurut Klasifikasi Tarif Numbers of Costumers, Value of Power and Cunsumption PLN Electric by Clasification 2007 Ranting : Biudukfoho Pemakaian Jumlah Pelanggan Daya Pasang Klaisifikasi Tarif Value of Numbers of Value of Power Classification Consumption Costumer (VA) (KWH) (1) (2) (3) (4) S R B I P 3 79 10 3 4,800 47,750 6,700 3,050 396 2,348 696 103

Jumlah

95

62,300

3,543

Sumber : Perusahaan Listrik Negara Ranting Atambua Source : State Electrical Company Branch of Atambua

310

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008

INDUSTRI & ENERGI / INDUSTRIES & ENERGY

Tabel / Table 7.2.13 Banyaknya Pelanggan, Daya Pasang dan Pemakaian Listrik PLN Menurut Klasifikasi Tarif Numbers of Costumers, Value of Power and Cunsumption PLN Electric by Clasification 2007 Ranting : Haekesak Pemakaian Jumlah Pelanggan Daya Pasang Klaisifikasi Tarif Value of Numbers of Value of Power Classification Consumption Costumer (VA) (KWH) (1) (2) (3) (4) S R B I P 3 70 11 1 3,900 41,000 8,450 1,300 258 3,465 973 321

Jumlah

85

54,650

5,017

Sumber : Perusahaan Listrik Negara Ranting Atambua Source : State Electrical Company Branch of Atambua

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008

311

INDUSTRI & ENERGI / INDUSTRIES & ENERGY

Tabel / Table 7.2.14 Banyaknya Pelanggan, Daya Pasang dan Pemakaian Listrik PLN di Kabupaten Belu Menurut Klasifikasi Tarif Numbers of Costumers, Value of Power and Cunsumption PLN Electricin Belu Regency by Clasification 2007 Jumlah Pelanggan Numbers of Costumer (2) 244 8,618 2,061 4 207 Daya Pasang Value of Power (VA) (3) 807,350 7,511,800 3,523,700 50,500 619,350 Pemakaian Value of Consumption (KWH) (4) 114,320 871,628 625,079 4,177 130,062

Klaisifikasi Tarif Classification (1) S R B I P

Jumlah

11,134

12,512,700

1,745,266

Sumber : Perusahaan Listrik Negara Ranting Atambua Source : State Electrical Company Branch of Atambua

312

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008

Air Minum
Water Supply

INDUSTRI & ENERGI / INDUSTRIES & ENERGY

Tabel / Table 7.3.1 Volume dan Nilai Air Minum Air Bersih / Minum yang disalurkan Menurut Jenis Pelanggan Numbers of Costumers Water Supply by Costumer Type 2007 Jumlah Pelanggan (2) 19 Volume (m3) (3) 7,467 Nilai (Rp) (4) 15,630,100

Kategori Pelanggan (1) I. KELOMPOK PELANGGAN I

1. Hidran Umum/Kran Umum 2. Kamar Mandi/WC Umum 3. Terminal Air 4. Tempat Ibadah II. KELOMPOK PELANGGAN II 1. RSS 2. Panti Asuhan 3. Yayasan Sosial 4. Sekolah Negeri 5. RS Pemerintah 6. Ins. Pem/ABRI Tngkt Kec & Kel III. KELOMPOK PELANGGAN III 1. Rumah (selain RSS & Mewah) 2. Niaga Kecil 3. Industri RT 4. Ins. Pem/ABRI Tngkt Kabupaten

9 1 9 34 4 25 5 2,792 2,622 126 44

4,955 321 2,191 9,156 1,034 7,198 924 613,582 571,695 28,845 13,042

11,717,100 839,300 3,073,700 20,515,700 2,475,900 15,729,500 2,310,300 1,406,131,900 1,245,830,100 124,682,000 35,619,800

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008

315

INDUSTRI & ENERGI / INDUSTRIES & ENERGY

Lanjutan / Continued Table 7.3.1 Jumlah Pelanggan (2) 70 70 Volume (m3) (3) 18,077 18,077 Nilai (Rp) (4) 110,070,000 110,070,000 -

Kategori Pelanggan (1) IV. KELOMPOK PELANGGAN IV 1. Rumah Mewah 2. Niaga Besar 3. Ins. Pem/ABRI Tngkt Propinsi 4. Kedubes/Konsulat Asing V. KELOMPOK PELANGGAN KHUSUS

VI. SUSUT (HILANG DLM PENGELUARAN)

TOTAL

2,915

648,282

1,552,347,700

Sumber : Badan Pengelola Air Minum Kabupaten Belu Source : State Water Board of Belu Regency

316

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008

Pertambangan Mining

INDUSTRI & ENERGI / INDUSTRIES & ENERGY

Tabel / Table 7.4.1 Banyaknya Perusahaan Jasa Konstruksi menurut Kecamatan dan Kualifikasinya di Kabupaten Belu 2007 Kecamatan
(1)

Kualifikasi Perusahaan Menengah (M) Kecil (K)


(2) (3)

Jumlah
(7)

01. Malaka Barat 02. Rinhat 03. Wewiku 04. Weliman 05. Malaka Tengah 06. Sasita Mean 07. Malaka Timur 08. Laen Manen 09. Raimanuk 10. Kobalima 11. Tasifeto Barat 12. Kakuluk Mesak 13. Kota Atambua 14. Tasifeto Timur 15. Raihat 16. Lasiolat 17. Lamaknen Kabupaten Belu

20 20

8 15 7 3 1 10 3 358 405

8 15 7 3 1 10 3 378 425

Sumber : Bagian Pembangunan Pemda Belu Source :

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008

319

INDUSTRI & ENERGI / INDUSTRIES & ENERGY

Tabel / Table 7.4.2 Banyaknya Perusahaan Jasa Konstruksi menurut Bentuk Badan Hukum dan Kecamatan Di Kabupaten Belu 2007 Kecamatan
(1)

PT (Persero)
(2)

PT
(3)

CV
(4)

Perusahaan Daerah
(5)

Jumlah
(6)

01. Malaka Barat 02. Rinhat 03. Wewiku 04. Weliman 05. Malaka Tengah 06. Sasita Mean 07. Malaka Timur 08. Laen Manen 09. Raimanuk 10. Kobalima 11. Tasifeto Barat 12. Kakuluk Mesak 13. Kota Atambua 14. Tasifeto Timur 15. Raihat 16. Lasiolat 17. Lamaknen Kabupaten Belu

20 20

8 15 7 3 1 10 3 357 404

1 1

8 15 7 3 1 10 3 378 425

Sumber : Bagian Pembangunan Pemda Belu Source :

320

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008

INDUSTRI & ENERGI / INDUSTRIES & ENERGY

Tabel / Table 7.4.3 Penggunaan Bahan Galian Golongan C menurut Jenis dan Kecamatan Di Kabupaten Belu 2007 Jenis Bahan Galian (M) Batu pecah Batu Batu Batu (2/3Gelondon Sirtu Karang Kapur 3/5g 5/7)
(3) 3,718.63 1,288.05 1,230.94 4,700.66 66,934.25 1,101.00 4,921.88 362.86 121.62 338.51 7,901.06 272.11 17,106.78 16,464.97 191.21 3,450.90 (4) (5) 243.79 680.85 3,094.86 4,046.27 10,897.60 1,490.87 3,391.30 343.44 72.02 143.68 1,909.72 380.80 6,965.72 3,089.86 2,765.06 13.12 401.22 39,930.18 (6) 2,673.77 1,332.16 652.03 29,316.37 45,471.59 18,494.73 1,783.29 1,021.26 2,593.43 1,176.23 5,428.53 586.48 14,286.81 12,667.40 6,349.76 703.61 3,280.03 147,817.49 (7) -

Kecamatan

Pasir

(1) 01. Malaka Barat 02. Rinhat 03. Wewiku 04. Weliman 05. Malaka Tengah 06. Sasita Mean 07. Malaka Timur 08. Laen Manen 09. Raimanuk 10. Kobalima 11. Tasifeto Barat 12. Kakuluk Mesak 13. Kota Atambua 14. Tasifeto Timur 15. Raihat 16. Lasiolat 17. Lamaknen

(2) 2,194.44 766.31 1,035.08 20,804.73 27,677.90 12,205.01 973.57 990.89 1,611.89 693.35 3,210.66 1,427.01 12,870.68 9,054.21 5,442.84 352.31 1,938.45

Kabupaten Belu

10,3249.33 130,105.43

Sumber : Dinas Pertambangan

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008

321

INDUSTRI & ENERGI / INDUSTRIES & ENERGY

Lanjutan Tabel / Table 7.4.3 Jenis Bahan Galian (M) Kecamatan Marmer
(2) -

Batu Warna/ Batu Aji


(3) -

Tanah
(4) 1,526.00 1,045.33 7,057.77 109,649.28 3,683.79 2,205.97 3,657.20 2,511.00 3,288.09 622.93 53,549.11 6,288.97 10,120.80 261.72 1,204.78

Tanah Liat
(5) 114.40 86.35 173.01 71.22 263.20 206.29 48.78 65.04 26.40 172.19 61.26 88.64 1,199.31 52.00 55.85 20.05 164.93

Tanah Putih Batu Kapur


(6) -

(1) 01. Malaka Barat 02. Rinhat 03. Wewiku 04. Weliman 05. Malaka Tengah 06. Sasita Mean 07. Malaka Timur 08. Laen Manen 09. Raimanuk 10. Kobalima 11. Tasifeto Barat 12. Kakuluk Mesak 13. Kota Atambua 14. Tasifeto Timur 15. Raihat 16. Lasiolat 17. Lamaknen

Kabupaten Belu Sumber : Dinas Pertambangan Source

206,672.74

2,868.92

322

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008

INDUSTRI & ENERGI / INDUSTRIES & ENERGY

Tabel / Table 7.4.4 Realisasi Penerimaan Pajak Pengambilan Pemanfaatan Bahan Galian Golongan C menurut Kecamatan di Kabupaten Belu 2007 Kecamatan
(1)

Target (Rupiah)
(2)

Realisasi (Rupiah)
(3)

Persentase (%)
(4)

01. Malaka Barat 02. Rinhat 03. Wewiku 04. Weliman 05. Malaka Tengah 06. Sasita Mean 07. Malaka Timur 08. Laen Manen 09. Raimanuk 10. Kobalima 11. Tasifeto Barat 12. Kakuluk Mesak 13. Kota Atambua 14. Tasifeto Timur 15. Raihat 16. Lasiolat 17. Lamaknen Kabupaten Belu Sumber : Dinas Pertambangan

38,378,369.68 20,357,045.00 31,261,513.00 292,607,601.50 838,856,123.00 161,500,507.00 56,194,800.00 17,242,530.00 27,773,661.00 16,156,405.00 83,798,725.46 14,041,270.50 332,893,459.00 186,126,519.26 96,642,664.50 568,8210.00 40,112,481.10 2,259,631,885.00

100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00

Source

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008

323

INDUSTRI & ENERGI / INDUSTRIES & ENERGY

Tabel / Table 7.4.5 Realisasi Penerimaan Pajak Air Bawah Tanah menurut Kecamatan Di Kabupaten Belu Actual Receipts Retribution Under Soil Water by District in Belu Regency 2007 Kecamatan District
(1)

Sasaran Target (Rupiah)


(2)

Realisasi Realitation (Rupiah)


(3)

Persentase Percentage (%)


(4)

01. Malaka Barat 02. Rinhat 03. Wewiku 04. Weliman 05. Malaka Tengah 06. Sasita Mean 07. Malaka Timur 08. Laen Manen 09. Raimanuk 10. Kobalima 11. Tasifeto Barat 12. Kakuluk Mesak 13. Kota Atambua 14. Tasifeto Timur 15. Raihat 16. Lasiolat 17. Lamaknen Kabupaten Belu

30,112,500 30,112,500

21,211,900 21,211,900

70.44 70.44

Sumber : Dinas Pertambangan

324

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008

BAB / CHAPTER

Perdagangan & Perhotelan


Trade & Hotels

PERDAGANGAN & HOTEL / TRADE & HOTELS

PERDAGANGAN & PERHOTELAN


PERDAGANGAN
Sektor perdagangan merupakan sektor yang sangat strategis dalam mata rantai aktivitas ekonomi karena berperan sebagai mediator antara rumah-tangga konsumen dan rumahtangga produsen. Sebagai jaringan distribusi yang melayani kebutuhan masyarakat baik untuk barang konsumtif maupun produktif maka segala kebijakan di sektor perdagangan selalu diarahkan untuk menjamin penyebaran serta ketersediaan berbagai barang kebutuhan tersebut secara lebih merata dengan harga yang dapat dijangkau daya beli masyarakat. Pada tahun 2007 jumlah perusahaan di sektor perdagangan yang telah mengantongi surat izin usaha perdagangan sebanyak 1814 unit dengan klasifikasi jenis usaha perdagangan besar 26 unit (1.43%), perdagangan menengah 551 unit (30.37%), perdagangan kecil/eceran 1152 unit (63.51%) serta rumah makan sebanyak 69 unit (3.80%). Dari penyebaran secara geografis memperlihatkan bahwa 66.26% dari jumlah usaha perdagangan yang ada tersebar di wilayah kecamatan Kota Atambua sedangkan sisanya kecamatan Malaka Tengah 10.53%, Tasifeto Barat 5.13%, Malaka Barat 3.58%, Kakuluk Mesak 3.03%, Malaka Timur 2.32%, Raihat 1.93%, Tasifeto Timur 1.82% dan kecamatan lainnya sebesar 5.40%. Pada tabel 8.14 dapat dilihat volume pengadaan beberapa komoditi strategis terutama yang berasal dari luar wilayah Belu dimana pada umumnya mencakup barangbarang hasil pertanian dan industri pengolahan seperti beras, jagung, gula pasir, minyak goreng, dan minyak tanah. Pengadaan bahan makanan biasanya memuncak pada bulan-bulan yang berkaitan dengan hari raya seperti hari raya Lebaran, Natal maupun Tahun Baru. Sedangkan untuk pengadaan barang-barang non makanan jumlahnya relatif sama setiap bulan kecuali bahan bangunan yang biasanya membengkak pada bulan-bulan akhir tahun karena berkaitan dengan pengerjaan proyek konstruksi/ pemerintah

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008

327

PERDAGANGAN & HOTEL / TRADE & HOTELS

yang segera diselesaikan pada akhir tahun anggaran.

PERHOTELAN
Banyaknya akomodasi perhotelan sampai akhir tahun 2007 sebanyak 16 buah dengan total kapasitas tempat tidur yang tersedia 485 buah yang tersebar dalam 258 buah kamar tidur. Kapasitas tempat tidur yang ada hanya meliputi 15 buah hotel karena satu buah hotel yakni hotel Kalpataru sepanjang tahun 2007 tidak ada aktivitas penginapan. Jumlah tamu yang menginap selama tahun 2007 sebanyak 13,369 orang dengan perincian 12,740 orang (95.30%) adalah tamu domestik dan sisanya 629 orang (4.70%) merupakan tamu asing. Dibandingkan dengan keadaan tahun yang lalu jumlah tamu mengalami peningkatan sebesar 33.17%. Kendatipun meningkat, namun dengan jumlah tamu yang relatif kecil diduga ada kaitannya dengan perubahan pola lama dimana pada tahun-tahun sebelumnya sebagian besar tamu adalah aparat pemerintah tingkat propinsi maupun pusat yang melakukan tugas-tugas kedinasan di wilayah Kabupaten Belu. Namun semenjak diberlakukannya

pelaksanaan otonomi daerah, frekuensi kunjungan dalam rangka konsultasi dan pengawasan di daerah telah banyak berkurang. Justru yang terjadi sebaliknya adalah meningkatnya frekuensi kunjungan dari Kabupaten ke tingkat propinsi dan pusat untuk kepentingan konsultasi. Untuk tamu dari kalangan swasta masih bertumpu pada kalangan dunia usaha dan tamu-tamu asing. Sedangkan tamu non niaga atau tamu keluarga yang menggunakan jasa akomodasi masih relatif kecil karena berkaitan dengan keterbatasan kemampuan ekonomi masyarakat. Rata-rata tarif per hariorang yakni tarif minimum Rp 35,000,- dan tarif maksimum Rp 600,000,-. Sedangkan secara parsial antar hotel tarif terendah di hotel Merdeka, Wisata, dan Minang yakni Rp 35,000. sedangkan yang tertinggi untuk kelas VIP di hotel Nusantara II, Permata, Timor dan King Star masing-masing Rp 232,000,-, Rp 375,000,-, Rp 385,000,-, dan Rp 600,000,-.

328

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008

PERDAGANGAN & PERHOTELAN / TRADE & HOTELS

Gambar 8.1. Banyaknya Tamu yang Menginap pada Hotel di Kabupaten Belu Menurut Kewarganegaraannya Tahun 1998 2007
14000 12000 10000 8000 6000 4000 2000 0 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007

WNI
Sumber : BPS Kabupaten Belu

WNA

Gambar 8.2. Tingkat Hunian Kamar Hotel di Kabupaten Belu Tahun 1998 2007
2007 2006 2005 2004 2003 2002 2001 2000 1999 1998
Sumber : BPS Kabupaten Belu
11.95 7.23 6.66 8.22 10.61 13.70 7.93 9.39 11.27 9.32

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008

329

Perdagangan
Trade

PERDAGANGAN & PERHOTELAN / TRADE & HOTELS

Tabel / Table 8.1.1 Banyaknya Perusahaan/Usaha Sektor Perdagangan Menurut Jenis Usaha dan Kecamatan Numbers of Etablishment by Trade Scale and District 2007

Kecamatan District

Perdaganga n Besar Large Scale

Perdagang Menengah Medium Scale

Swalayan Super Market

Perdaganga n Kecil Small Scale

Rumah Makan Restorant

Hotel Losmen Hotel

Jumlah Total

(1)
01. Malaka Barat 02. Rinhat 03. Wewiku 04. Weliman 05. Malaka Tengah 06. Sasita Mean 07. Malaka Timur 08. Laen Manen 09. Raimanuk 10. Kobalima 11. Tasifeto Barat 12. Kakuluk Mesak 13. Kota Atambua 14. Tasifeto Timur 15. Raihat 16. Lasiolat 17. Lamaknen Kabupaten Belu

(2) 26 26

(3) 27 2 1 0 45 1 14 0 0 3 18 14 412 9 0 0 5 551

(4) -

(5) 38 4 6 4 132 14 28 7 3 22 72 40 699 22 35 1 25 1152

(6) 11 3 1 52 2 69

(7) 3 13 16

(8) 65 6 7 4 191 15 42 7 3 25 93 55 1202 33 35 1 30 1814

Sumber : Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Belu Source : Industry and Trade Service of Belu Regency

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008

333

PERDAGANGAN & PERHOTELAN / TRADE & HOTELS

Tabel / Table 8.1.2 Banyaknya Perusahaan/Usaha dan Tenaga Kerja Menurut Kategori Lapangan Usaha di Kabupaten Belu 2006

Kategori Lapangan Usaha (1)


01. Pertambangan dan Penggalian 02. Industri Pengolahan 03. Listrik, Gas dan Air 04. Konstruksi 05. Perdagangan Besar dan Eceran 06. Akomodasi dan Makan Minum 07. Transportasi, Pergudangan dan Komunikasi 08. Perantara Keuangan 09. Real Estate, Usaha Persewaan 10. Jasa Pendidikan 11. Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 12. Jasa Kemasyarakatan, Sosbud, Hiburan Dan Perorangan lainnya 13. Jasa Yang Melayani RT

Perusahaan/Usaha

Tenaga Kerja

(2) 438 6,881 35 713 14,630 318 3,342 144 2,025 410 252 792 22

(3) 837 12,651 95 2,467 24,334 714 4,219 900 3,884 6,188 778 1,621 23

Jumlah

30,002

58,711

Sumber : Sensus Ekonomi 2006, BPS Source : Economic Census 2006, BPS

334

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008

PERDAGANGAN & PERHOTELAN / TRADE & HOTELS

Tabel / Table 8.1.3 Banyaknya Perusahaan/Usaha dan Tenaga Kerja Menurut Skala Usaha di Kabupaten Belu 2006

Skala Usaha (1)


01. Mikro 02. Kecil 03. Menengah 04. Besar 05. Tidak dapat diklasifikasikan

Perusahaan/Usaha

Tenaga Kerja

(2) 28,461 1,452 67 16 6

(3) 51,174 6,583 686 244 24

Jumlah

30,002

58,711

Sumber : Sensus Ekonomi 2006, BPS Source : Economic Census 2006, BPS

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008

335

PERDAGANGAN & PERHOTELAN / TRADE & HOTELS

Tabel / Volume Antar Pulau ke Luar Untuk 2 0


Volume

Jenis Komoditas (1) 01. Kacang hijau 02. Bawang putih 03. K o p r a 04. Ketumbar 05. Kemiri kupas 06. Sapi potong 07. Sapi bibit 08. Kerbau potong 09. Kulit sapi kering 10. Asam biji 11. Kacang tanah 12. Biji mente 13. Kopi biji 14. Asam Biji 15. Kemiri Kulit 16. Jagung Biji 17. K a y u 18. Kunyit 19. Biji Kapok 20. Kedele 21. Drum Kosong 22. Kayu jati olahan 23. Siri hutan 24. Maek 25. Mengkudu 26. Kulit jeruk 27. Besi Tua 28. Kulit sapi basah 29. Lainnya

Satuan

Januari

Pebruari

Maret

April

Mei

(2) ton ton ton ton ton Ekor Ekor Ekor ton ton ton ton ton ton ton ton ton ton ton ton ton ton/m ton ton ton ton ton ton ton

(3)
88.81 37.00 162 3 13.08 119.46 128.44 491.10 23.00 13.44 36.19

(4)
90.11 91.46 445 12 10.75 40.15 15.84 84.33 344.57 2.16

(5)
167.5 365.775 445 12 20.95 40.00 92.50 112.32 171.18 295.00 60.00 619..098 5.04 200 23.01

(6)
21.475 78.52 69.40 659 19 2.25 34.48 206.46 303.00 92.32 152.271 13.38 35.96

(7)
25.7 114.98 2523 51 5.700 91.95 3.50 25.32 35.00 264.999 0.2 4.00 56.00

Sumber : Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Belu Source : Industry and Trade Service of Belu Regency

336

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008

PERDAGANGAN & PERHOTELAN / TRADE & HOTELS

Table 8.1.4 Beberapa Komoditas di Kabupaten Belu 0 7


Volume Juni Juli Agst Sep Okt Nop Des Jumlah

(8)
25.00 60.88 11.56 2119 57 3.55 86.90 21.32 14.88 0.66 3.0 11.50 18.27

(9)
25.475 78.52 69.40 743 19 2.25 74.48 106.46 303.00 92.32 152.271 13.38 30.66

(10)
124.98 2523 51 5.700 91.95 3.50 35.00 164.999 0.2 4.00 33.00

(11)
43.76 145.95 2.50 2.80 3217 57 10.00 16.00 6.00 885.35 48.24 148.573 0.3 6.60 266.73

(12)
4.00 91.00 5.00 150.00 3948 165 8.50 500.00 3.00 7.50 665.00 59.60 914.30 2.50 148.04

(13)
123.40 10.10 30.00 1418 44 36.30 562.30 22.50 126.30 550.00 15.52 79.30 0.36 6.00 97.52

(14)
15.00 42.00 16.84 1146 20 3.50 300.00 4.50 20.00 334.60 123.00 0.40 3.60 31.10

(15)
160.41 1206.65 17.60 844.24 19348.00 510.00 122.53 1626.35 232.40 563.02 696.87 4241.62 405.88 2000.37 4.46 83.44 200.00 778.64

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008

337

PERDAGANGAN & PERHOTELAN / TRADE & HOTELS

Tabel / Pengadaan Barang Strategis di Kabupaten Belu 2 0 Volume Jan (3)


570.00 4600.00 21.30 6 7 0.90 4900 1780.14 70.00 -

Jenis Komoditas (1)


01. Beras 02. Gula pasir 03. S e m e n 04. Besi beton 05. M o b i l 06. Sepeda motor 07. Tekstil 08. Sabun cuci 09. Sarung tenunan 10. Minyak goreng 11. Benang tenunan 12. A s p a l 13. Seng atap 14. Barang campuran 15. Tepung terigu 16. Mesin jahit 17. Televisi 18. Radio tape 19. Tape recorder 20. Jagung

Satuan (2)
ton ton ton ton Unit Unit M2 ton M2 ton ton ton Lembar ton Unit Unit Unit Unit ton

Peb (4)
3322.00 3450.00 17.067 11 35 6.270 18.296 37030 990.32 -

Mar (5)
1995.00 4000.00 47.273 1 1 16.018 3989.14 35.00

Apr (6)
915.00 200.00 2000.00 41.442 4 0.851 27.727 2.933 13.95 2212 1338.78 100.00 54 79.15

Mei (7)
1630.00 3200.00 64.97 9 50 1.00 25.23 5.381 11.904 221.651 24900 1742.16 345.00 52 -

Sumber : Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Belu Source : Industry and Trade Service of Belu Regency

338

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008

PERDAGANGAN & PERHOTELAN / TRADE & HOTELS

Table 8.1.5 Menurut Jenis Barang dan Bulan 0 7 Volume Juni (8)
1879.00 4400.00 7.458 9 65 0.656 10.646 155.00 974.946 49.308 82.15

Juli (9)
942.00 250.00 3000.00 41.652 4 0.851 27.70 2.875 13.34 2412 1365.78 100.00 23 -

Ags (10)
1630.00 5200.00 64.97 9 50 1 27.23 5.381 11.904 221.651 24900 1742.16 345.00 52 -

Sep (11)
2794.00 200.00 2200.00 83.641 0.48 3.30 13.13 279.00 62300 1768.15 290.00 76 -

Okt (12)
2445.00 2800.00 175.40 10 128 2 21.10 298.28 1300 1342.00 50.00 -

Nop (13)
4239.00 4990.00 13 21 3 1142.00 645.00 -

Des (14)
781.00 4358.00 5 13 1135.21 70.00 -

Jumlah (15)
23142.00 650.00 44198.00 565.17 81.00 370.00 17.01 52.46 0.00 69.49 92.79 1218.89 159954.00 19310.79 2064.31 0.00 257.00 0.00 0.00 196.30

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008

339

PERDAGANGAN & PERHOTELAN / TRADE & HOTELS

Tabel / Table 8.1.6

Banyaknya Komoditi Beras yang Disalurkan menurut Kelompok Penggunaan dan Bulan Penyaluran di Kabupaten Belu
2007 (Ton) Bulan (1) 01. Januari 02. Pebruari 03. Maret 04. April 05. Mei 06. Juni 07. Juli 08. Agustus 09. September 10. Oktober 11. Nopember 12. Desember Tahun 2007 Sumber : Perum Dolog Source : PNS/POLRI/ TNI (2) 370 399 358 364 331 335 343 358 359 359 347 347 4,270 RASKIN (3) 819 589 596 622 434 534 392 250 755 4,991 Pedagang/ Usaha Lainnya (4) 915 915 Jumlah (5) 370 1,314 1,177 953 927 957 777 892 751 609 1,102 347 10,176

340

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008

Perhotelan
Hotels

PERDAGANGAN & PERHOTELAN / TRADE & HOTELS

Tabel / Table 8.2.1 Banyaknya Akomodosi Hotel/Losmen, Jumlah Kamar, dan Tempat Tidur Menurut Kecamatan Numbers of Hotel/Lodgings, Rooms, and Beds by District 2006 - 2007 2006 Kecamatan District Hotel, Losmen Hotel, Lodgin gs (2) 0 0 0 0 3 0 0 0 0 0 0 0 13 0 0 0 0 16 Kamar Rooms (3) 0 0 0 0 35 0 0 0 0 0 0 0 216 0 0 0 0 251 Tempat Tidur Beds (4) 0 0 0 0 59 0 0 0 0 0 0 0 417 0 0 0 0 476 Hotel, Losmen Hotel, Lodgin gs (5) 0 0 0 0 3 0 0 0 0 0 0 0 13 0 0 0 0 16 2007 Kamar Rooms (6) 0 0 0 0 35 0 0 0 0 0 0 0 223 0 0 0 0 258 Tempat Tidur Beds (7) 0 0 0 0 59 0 0 0 0 0 0 0 426 0 0 0 0 485

(1) 01. Malaka Barat 02. Rinhat 03. Wewiku 04. Weliman 05. Malaka Tengah 06. Sasita Mean 07. Malaka Timur 08. Laen Manen 09. Raimanuk 10. Kobalima 11. Tasifeto Barat 12. Kakuluk Mesak 13. Kota Atambua 14. Tasifeto Timur 15. Raihat 16. Lasiolat 17. Lamaknen Kabupaten Belu

Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Belu Source : BPS Statistics of Belu Regency

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008

343

PERDAGANGAN & PERHOTELAN / TRADE & HOTELS

Tabel / Table 8.2.2 Banyaknya Tamu Menurut Kewarganegaraan dan Rata-Rata Tingkat Penghunian Kamar Numbers of Guest by Citizen and Average Occupancy Rate of Hotel 2007 Banyaknya Tamu Nuimbers of Guest Kecamatan District Jumlah Total

WNA Foreigner

WNI Indonesian

Rata-Rata Tingkat Penghunian Kamar Average Occupanc y Rate (5) 0 0 0 0 5.80 0 0 0 0 0 0 0 9.89 0 0 0 0 9.32

(1) 01. Malaka Barat 02. Rinhat 03. Wewiku 04. Weliman 05. Malaka Tengah 06. Sasita Mean 07. Malaka Timur 08. Laen Manen 09. Raimanuk 10. Kobalima 11. Tasifeto Barat 12. Kakuluk Mesak 13. Kota Atambua 14. Tasifeto Timur 15. Raihat 16. Lasiolat 17. Lamaknen Kabupaten Belu

(2) 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 629 0 0 0 0 629

(3) 0 0 0 0 1,407 0 0 0 0 0 0 0 11,333 0 0 0 0 12,740

(4) 0 0 0 0 1,407 0 0 0 0 0 0 0 11,962 0 0 0 0 13,369

Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Belu Source : BPS Statistics of Belu Regency

344

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008

BAB / CHAPTER

Transportasi & Komunikasi


Transportation & Communications

TRANSPORTASI & KOMUNIKASI / TRANSPORTATION & COMMUNICATION

TRANSPORTASI & KOMUNIKASI


PERHUBUNGANDARAT
Sebagai bagian dari sistem transportasi regional yang terpadu, transportasi darat diharapkan tampil sebagai urat nadi kehidupan sosial, politik, kebudayaan, dan hankam di Kabupaten Belu. Sistem transportasi harus ditata sedemiakian rupa agar dapat mendorong pertumbuhan ekonomi daerah pedesaan dalam rangka mobilisasi barang material maupun manusia sebagai faktor produksi sehingga pada gilirannya dapat memperpendek jarak kesenjangan tingkat pembangunan dengan daerah perkotaan. Prasaran jalan merupakan media vital bagi kelancaran arus transportasi darat. Guna menopang kelancaran perhubungan darat di Kabupaten Belu sampai dengan akhir tahun 2007 telah dibangun jalan sepanjang 932.55 Km dengan perincian manurut status jalan sebagai berikut: jalan Kabupaten 689.95 Km (73.98%), jalan Propinsi 169.90 km (18.19%) dan jalan Negara 73.00 km (7.83%) Dilihat dari aspek kualitas permukaan jalan dari panjang jalan keseluruhan tersebut di atas yang berkategori diaspal 510.88 Km (38.88%) kerikil/ diperkeras 264.90 Km (38.40%) dan jalan tanah sepanjang 156.77 Km (22.72%). Kendatipun panjang jalan tanah relatif masih cukup banyak namun cukup menggembirakan bahwa hampir semua desa yang tersebar di wilayah Kabupaten Belu dapat dijangkau dengan kendaran umum. Bila prasaran jalan sebagai urat nadi, maka sarana angkutan ibarat darah yang mengalir melewati jalur urat nadi tersebut. Dalam kurun waktu 2005-2007 jumlah beberapa jenis kendaraan bermotor tiap tahunnya selalu menunjukkan peningkatan. Pada tahun 2005 jumlah kendaraan bermotor roda dua 15,095 unit dan meningkat tajam menjadi 19,928 unit pada tahun 2007 atau naik 32.02%. Kendaraaan roda empat atau lebih untuk angkutan penumpang (mikrolet dan bus) pada tahun 2005 sebanyak 1,225 unit dan meningkat menjadi 1,282 unit pada tahun 2007 atau naik 4.65%. Sedangkan untuk

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008

347

PENDUDUK & TENAGA KERJA / POPULATIONS & MAN POWER

kendaraan angkutan barang (truk, light truk, dan pick up pada periode waktu yang sama mengalami peningkatan 14.72%. Dari jumlah kendaraan roda empat atau lebih tersebut di atas, yang berfungsi sebagai kendaraan umum sebanyak 588 unit dengan perincian untuk angkutan penumpang 289 unit (naik 0.70%) dan angkutan barang 299 unit (naik 6.03%) dari tahun yang lalu.

PERHUBUNGANLAUT

Wilayah Kabupaten Belu adalah daerah bukan kepulauan (daerah daratan) tapi perhubungan laut merupakan sarana yang cukup penting untuk menunjang aktivitas perekonomian daerah. Dari satusatunya pelabuhan laut di Kabupaten Belu yakni pelabuhan laut Atapupu sesuai data akhir tahun 2007 terdapat 532 kali kunjungan kapal yang semuanya berklasifikasi sebagai pelayaran nusantara. Pelabuhan laut Atapupu terletak di Kecamatan Kakuluk Mesak dan kegiatan pelabuhan ini relatif ramai karena mempunyai jaringan angkutan laut yang sifatnya regular. Volume bongkar barang lewat pelabuhan Atapupu pada

tiga tahun terakhir perkembangannya cukup baik. Volume bongkar terus bertambah. Jumlah bongkar barang pada tahun 2005 sebanyak 88,330 ton, menurun menjadi 84,830 ton (3.99%) pada tahun 2006 dan pada tahun 2007 meningkat menjadi 106,646 ton (naik 20.74%). Sedangkan banyaknya muat barang lewat pelabuhan Atapupu pada tahun 2005 sebanyak 25,995 ton menurun menjadi 19,786.6 ton (turun 23.88%) pada tahun 2006 dan pada tahun 2007 turun lagi menjadi 15,370 ton (turun 23.32%). Dengan volume bongkar jauh lebih tinggi dari volume barang yang dimuat menunjukkan bahwa hasil produksi Kabupaten Belu yang diantar pulaukan ke daerah lain masih sangat terbatas, dan sebaliknya lebih menjadi wilayah pasar hasil produksi dari Jawa dan daerah lainnya. Kegiatan lalu lintas laut Kabupaten Belu yang tercatat adalah banyaknya kapal, volume bongkar muat barang dan jumlah penumpang, baik yang datang berangkat. Jumlah penumpang yang datang pada tahun 2006 sebanyak 2293 dan pada tahun 2007 tercatat sebanyak 3,007 orang (naik 31.04%). Sedangkan yang berangkat pada tahun 2006

348

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008

TRANSPORTASI & KOMUNIKASI / TRANSPORTATION & COMMUNICATION

sebanyak 1,470 orang dan pada tahun 2007 tercatat 2,431 orang atau naik 6.5%.

PERHUBUNGANUDARA

Di Kabupaten Belu mempunyai satu pelabuhan udara yakni pelabuhan udara Haliwen. Jumlah pesawat yang datang dan berangkat pada tahun 2007 sebanyak 98 kunjungan pesawat. Bila dibandingkan dengan tahun 2006, pesawat yang datang dan berangkat tercatat 100 kunjungan sehingga mengalami penurunan sebesar 2.00%. Jumlah penumpang yang datang dan berangkat pada tahun 2007 sebanyak 2,154 orang yang terdiri dari 1,034 orang yang datang dan 1,120 yang berangkat dibandingkan dengan tahun 2006 jumlah penumpang yang datang dan berangkat tercatat sebanyak 3,304 orang atau turun sebesar 34.81%.

POSDANTELEKOMUNIKASI

Pembangunan pos dan telekomunikasi merupakan sarana yang amat penting mencakup jangkauan pelayanan regional, nasional dan internasional sehingga arus informasi dan data dapat menjangkau seluruh dimensi ruang dengan baik dan lancar sebagaimana upaya yang telah dilakukan pemerintah melalui Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang kompeten. Meningkatnya permintaan akan jasa pos dan telekomunikasi sebagai

konsekuensi logis dari adanya kemajuan pembangunan dan meningkatnya kesejahteraan masyarakat. PT Pos dan Giro serta PT Telkom diharapkan mampu meningkatkan kinerja pelayanannya sejalan dengan meningkatnya permintaan masyarakat tersebut. Pada tahun 2007 di Kabupaten Belu tercatat satu buah kantor pos dan 5 kantor pos pembantu. Dari jumlah sarana kantor pos tersebut sepanjang tahun 2007 melayani pengiriman surat sebanyak 22,800 buah paket surat dengan rincian surat biasa 3,505 buah atau 15.37%, kilat 17,718 atau 77.71% dan surat tercatat 1,577 buah atau 6.92%. Sedangkan jumlah barang yang dipaketkan dan jumlah uang yang diweselkan melalui kantor pos ini masing-masing sebanyak 17,409 kg dan Rp 2,896,060,000,Untuk sarana telekomunikasi pada tahun 2007 terdapat satu buah kantor BUMN. Jumlah pelanggan sampai akhir tahun 2007 sebanyak 3,119 sambungan pelanggan dengan perincian sebagai berikut pemerintah 395 sambungan atau 12.66% dan 2,724 sambungan atau 87.34% adalah pelanggan swasta dan perorangan. Dibandingkan dengan tahun lalu, jumlah pelanggan telepon mengalami peningkatan sebesar 41.52%.

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008

349

TRANSPORTASI & KOMUNIKASI / TRANSPORTATION & COMMUNICATION

Gambar 9.1. Persentase Panjang Jalan di Belu Menurut Kondisi Jalan Tahun 2007

Rusak Berat 28.47%

Baik 37.75% Rusak 17.73% Sedang 16.04%


Sumber : Dinas Kimpraswil Kabupaten Belu

Gambar 9.2. Banyaknya Kendaraan Bermotor di Kabupaten Belu Menurut Jenisnya Tahun 1998 - 2007
20000 18000 16000 14000 12000 10000 8000 6000 4000 2000 0 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 Sepeda Motor Truck 2006 Sedan 2007

Sumber : Polres Belu

350

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008

TRANSPORTASI & KOMUNIKASI / TRANSPORTATION & COMMUNICATION

Gambar 9.3. Banyaknya Pemasangan Jaringan Telepon oleh PT Telkom di Kabupaten Belu Tahun 1998 - 2007
60000 50000 40000 30000 20000 10000 0 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007

Sumber : PT Telkom Atambua

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008

351

Perhubungan Darat
Land Transportations

TRANSPORTASI & KOMUNIKASI / TRANSPORTATION & COMMUNICATION

Tabel / Table 9.1.1 Banyaknya Kendaraan Bermotor di Kabupaten Belu Menurut Jenis Kendaraan Numbers of Motor Vehicles in Belu regency by Type of Motor Vehicles 2006- 2007 Perubaha n (%) (4) 29.54 9.46 12.5 4.40 11.49 8.57 23.67 -

Jenis Kendaraan Type of Vehicles (1) 01. Sepeda motor / motor cycle 02. Jeep / salon station 03. Sedan / car 04. Bis, bis mini, combi, dan sejenisnya/ bus, microbus 05. Truck, pick-up, light truck, tangki, traktor 06. Ambulance 07. Station Wagon 08. Lain - lain / others

2006 (2) 15,384 338 40 1,228 1,440 35 376 -

2007 (3) 19,928 370 45 1,282 1,605 38 465 -

Jumlah / total Sumber : Resort Kepolosian Belu Source : Resort Police Office of Belu

18,806

23,733

26.20

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008

355

TRANSPORTASI & KOMUNIKASI / TRANSPORTATION & COMMUNICATION

Tabel / Table 9.1.2 Banyaknya Pelanggaran dan Kecelakaan Lalu Lintas di Kabupaten Belu Numbers of Delinquency and Traffic Accident in Belu regency 2006 - 2007

Jenis Kendaraan Type of Vehicles (1) 01. Pelanggaran / delinquency

2006 (2) 3,401 1,290 1,711 208 317 38 96 183 286,450,000

2007 (3) 1,802 477 1,180 145 179 29 79 71 246,800,000

Perubahan (%) (4) -47.02 -63.02 -31.03 -30.29 -43.53 -23.68 -17.71 -61.20 -13.83

- tilang - non tilang - kecelakaan / accident 02. Korban

- mati / death - luka berat / seriously - luka ringan / light 03. Kerugian (rupiah) Sumber : Resort Kepolosian Belu Source : Resort Police Office of Belu

356

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008

TRANSPORTASI & KOMUNIKASI / TRANSPORTATION & COMMUNICATION

Tabel / Table 9.1.3 Banyaknya SIM, STNK, dan BPKB, yang dikeluarkan Resort Kepolisian Kabupaten Belu Numbers of Driving and Vehicles License Issued by Type 2006 -2007 Perubahan (%) (4) -19.01 -30.40 -91.89 -0.71 -83.54 -15.82 -26.36 152.77

Rincian (1) 01. Surat ijin mengemudi / driving lisence -A - A umum -BI - B I umum - B II -C 02. STNK 03. BPKP Sumber : Resort Kepolosian Belu Source : Resort Police Office of Belu

2006 (2) 3,708 352 37 141 79 3,091 5,355 3,102

2007 (3) 3,003 245 3 140 13 2,602 3,943 7,841

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008

357

TRANSPORTASI & KOMUNIKASI / TRANSPORTATION & COMMUNICATION

Tabel / Table 9.1.4 Banyaknya Mobil, Bus Menutur Trayek di Kabupaten Belu 2006 - 2007 Perubahan (%) (4) -1.39 -3.62 10.39 -

Trayek (1) 01. Angkutan kota 02. Angkutan pedesaan 03. Angkutan antar kota dalam propinsi 04. Angkutan antar kota antar propinsi

2006 (2) 72 138 77 -

2007 (3) 71 133 85 -

Jumlah / total Sumber : Dinas Perhubungan Kabupaten Belu

287

289

0.70

358

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008

TRANSPORTASI & KOMUNIKASI / TRANSPORTATION & COMMUNICATION

Tabel / Table 9.1.5 Banyaknya Mobil Barang di Kabupaten Belu Menurut Jenis dan Sifat 2007 Sifat Umum (2) 29 255 11 4 Tidak Umum (3) 43 328 244 52

Jenis (1) 01. Truck 02. Truck mini 03. Pick-up 04. Tangki

Jumlah (4) 72 583 255 56

Jumlah / total

299

667

966

Sumber : Dinas Perhubungan Kabupaten Belu

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008

359

TRANSPORTASI & KOMUNIKASI / TRANSPORTATION & COMMUNICATION

(kilometer)

Tabel / Table 9.1.6 Panjang Jalan Menurut Status Jalan di Kabupaten Belu Length of Road by Road Status in Belu Regency 2007

Status Jalan Road Status (1) Negara / state Propinsi / provicial Kabupaten / regency Lokal / local

Panjang Length (2) 73.00 169.60 689.95 -

Persentase (3) 7.83 18.19 73.98 -

Jumlah / total Sumber : Dinas Kimpraswil Kabupaten Belu

932.55

100.00

360

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008

TRANSPORTASI & KOMUNIKASI / TRANSPORTATION & COMMUNICATION

Tabel / Table 9.1.7 Panjang Jalan Menurut Jenis Permukaan Jalan di Kabupaten Belu Length of Road by Type of Surface in Belu Regency 2007 Panjang Length
Jalan negara State road Jalan Propinsi Province road Jalan Kabupaten Regency road

(kilometer)

Jenis Permukaan Jalan Type of Surface (1) Aspal / asphalt Kerikil / grave Tanah / earth Lainnya / others Jumlah / total

% (3) 100.00 100.00

% (5) 100.00 100.00

% (7) 38.88 38.40 22.18 0.54 100.00

(2) 73.00 73.00

(4) 169.60 169.60

(6) 268.28 264.91 153.02 3.75 689.95

Sumber : Dinas Kimpraswil Kabupaten Belu

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008

361

TRANSPORTASI & KOMUNIKASI / TRANSPORTATION & COMMUNICATION

Tabel / Table 9.1.8 Panjang Jalan Menurut Kondisi Jalan di Kabupaten Belu Length of Road by Condition in Belu Regency 2007 (kilometer) Panjang Length
Jalan negara State road Jalan Propinsi Province road Jalan Kabupaten Regency road

Jenis Permukaan Jalan Type of Surface

% (3) 89.75 10.25 -

% (5) 65.27 11.07 5.73 17.93

% (7) 25.49 17.87 22.56 34.08

(1) Baik / good Sedang / moderate Rusak / damaged Rusak berat badly damaged

(2) 65.52 7.48 -

(4) 110.700 18.78 9.72 30.40

(6) 175.85 123.31 155.65 235.14

Jumlah / total

73.00

100.00

169.60

100.00

689.95

100.00

Sumber : Dinas Kimpraswil Kabupaten Belu

362

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008

TRANSPORTASI & KOMUNIKASI / TRANSPORTATION & COMMUNICATION

Tabel / Table 9.1.9 Panjang Jalan Menurut Kelas Jalan di Kabupaten Belu Length of Road by Class Road in Belu Regency 2007 (kilometer) Panjang Length
Jalan negara State road Jalan Propinsi Province road Jalan Kabupaten Regency road

Jenis Permukaan Jalan Type of Surface

% (3) 100.00 100.00

% (5)

% (7)

(1) Kelas I Kelas II Kelas III Kelas IIIA Kelas IIIB Kelas IIIC Tidak terperinci no stated Jumlah / total

(2) 73.00 73.00

(4) 169.60 169.60

(6) 689.95 689.95

100.00 100.00

100.00 100.00

Sumber : Dinas Kimpraswil Kabupaten Belu

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008

363

Perhubungan Udara
Air Transportations

TRANSPORTASI & KOMUNIKASI / TRANSPORTATION & COMMUNICATION

Tabel / Table 9.2.1 Jumlah Pesawat dan Penumpang Datang dan Berangkat di Pelabuhan Udara Haliwen Menurut Bulan Numbers of Aircraft and Passengers Arrival and Departures Via Haliwen Air Port by Month 2007 Pesawat Aircraft Datang Berangkat Arrivals Departures (2) (3) 9 7 8 9 9 7 9 9 4 13 7 7 98 9 7 8 9 9 7 9 9 4 13 7 7 98 Penumpang Passengers Datang Berangkat Arrivals Departures (4) (5) 193 81 44 68 123 58 95 109 22 106 63 72 1,034 119 119 96 78 159 63 102 140 29 86 47 82 1,120

Bulan (1)
Januari / January Pebruari / February Maret / March April / April Mei / May Juni / June Juli / July Agustus / August September / September Oktober / October Nopember / November Desember / December

Jumlah

Sumber : Kantor Pelabuhan Udara Haliwen, Atambua Source : Haliwen Air Port Office, Atambua

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008

367

TRANSPORTASI & KOMUNIKASI / TRANSPORTATION & COMMUNICATION

Tabel / Table 9.2.2 Banyaknya Bongkar Muat Barang, Bagasi, dan Pos Paket Lewat Pelabuhan Udara Haliwen Menurut Bulan Volume of Cargo Loaded/ Unloaded Via Haliwen Air Port by Month 2007 Barang (kg) Muat Bongkar Load Unload (2) (3) 0 0 0 0 0 0 0 45 0 0 0 0 45 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Bagasi (kg) Muat Bongkar Load Unload (4) (5) 738 838 890 470 10,271 387 490 932 159 484 173 524 16,356 649 575 292 629 1,039 499 573 927 193 118 658 431 6,583 Pos Paket Muat Bongkar Load Unload (6) (7) 0 0 56 32 30 0 0 10 0 10 0 0 138 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Bulan / Month (1) Januari / January Pebruari / February Maret / March April / April Mei / May Juni / June Juli / July Agustus / August September / September Oktober / October Nopember /November Desember / December Jumlah

Sumber : Kantor Pelabuhan Udara Haliwen, Atambua Source ; Haliwen Air Port Office, Atambua

368

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008

Perhubungan Laut
Sea Transportations

TRANPORTASI & KOMUNIKASI / TRANSPORTATION & COMMUNICATION

Tabel / Table 9.3.1 Banyaknya Kunjungan Kapal dan Arus Penumpang di Pelabuhan Atapupu Menurut Bulan Numbers of Ship Visit and Passenger via Atapupu Port by Month 2007 Kunjungan Kapal Ship Visit (2) 26 47 46 39 43 37 41 44 52 56 64 37 Penumpang Passengers Datang Berangkat Arrivals Departures (3) (4) 94 120 193 30 76 155 542 520 179 578 275 245 94 53 174 70 145 175 401 282 216 319 318 184

Bulan (1) Januari / January Pebruari / February Maret / March April / April Mei / May Juni / June Juli / July Agustus / August September / September Oktober / October Nopember / November Desember / December

Jumlah

532

3,007

2,431

Sumber : Kantor Pelabuhan Atapupu Source : Atapupu Port Office

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008

371

TRANSPORTASI & KOMUNIKASI / TRANSPORTATION & COMMUNICATION

Tabel / Table 9.3.2 Banyaknya Bongkar BBM, Barang, dan Hewan Lewat Pelabuhan Atapupu Menurut Bulan Volume of Cargo Loaded Via Atapupu Port by Month 2007

Bulan (1) Januari / January Pebruari / February Maret / March April / April Mei / May Juni / June Juli / July Agustus / August September / September Oktober / October Nopember / November Desember / December

BBM (kiloliter) (2) 3,548 2,495 3,597 2,501 3,361 3,810 3,617 2,458 3,602 3,182 3,865 4,168

Barang (ton) (3) 4,289 8,850 10,170 4,012 9,834 8,986 8,114 9,608 10,173 13,620 12,261 6,729

Hewan (ekor) (4) 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Jumlah

40,204

106,646

Sumber : Kantor Pelabuhan Atapupu Source : Atapupu Port Office

372

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008

TRANPORTASI & KOMUNIKASI / TRANSPORTATION & COMMUNICATION

Tabel / Table 9.3.3 Banyaknya Muat BBM, Barang, dan Hewan Lewat Pelabuhan Atapupu Menurut Bulan Volume of Cargo UnLoaded Via Atapupu Port by Month 2007 Bulan (1) Januari / January Pebruari / February Maret / March April / April Mei / May Juni / June Juli / July Agustus / August September / September Oktober / October Nopember / November Desember / December BBM (kiloliter) (2) 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Barang (ton) (3) 710 477 1,979 2,236 1,567 439 1,048 647 1,526 1,304 2,102 1,335 Hewan (ekor) (4) 267 281 1,223 996 3,268 2,216 2,223 2,773 3,272 1,975 1,485 1,303 Rumput (M3) (5) 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Jumlah

15,370

21,282

Sumber : Kantor Pelabuhan Atapupu Source : Atapupu Port Office

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008

373

Pos & Telekomunikasi


Post & Telecommunications

TRANSPORTASI & KOMUNIKASI / TRANSPORTATION & COMMUNICATION

Tabel / Table 9.4.1 Banyaknya Surat Yang dikirim lewat Kantor Pos di Kabupaten Belu Menurut Triwulanan dan Jenis Surat Numbers of Postal Mailed by Triple-Month and Type 2007 Surat Yang Dikirim Postal Mailed Triwulan Biasa General Mail (2) 261 276 1,410 1,558 3,505 Kilat Express Mail (3) 4,433 4,359 4,197 4,729 17,718 Tercatat Registered Mail (4) 292 366 480 439 1,577

Jumlah Total (5) 4,986 5,001 6,087 6,726 22,800

(1) I II III IV Jumlah / total

Sumber : PT. Pos Indonesia, Atambua

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008

377

TRANSPORTASI & KOMUNIKASI / TRANSPORTATION & COMMUNICATION

Tabel / Table 9.4.2 Banyaknya Uang Yang diweselkan lewat Kantor Pos di Kabupaten Belu Menurut Triwulanan 2006 - 2007 (rupiah) Triwulan (1) I II III IV Jumlah / total 2006 (2) 239,616,000 288,300,000 218,750,000 276,475,000 1,023,141,000 2007 (3) 752,309,000 673,809,000 663,604,800 806,337,200 2,896,060,000

Sumber : PT. Pos Indonesia, Atambua

378

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008

TRANSPORTASI & KOMUNIKASI / TRANSPORTATION & COMMUNICATION

Tabel / Table 9.4.3 Banyaknya Barang yang Dipaketkan lewat Kantor Pos di Kabupaten Belu Menurut Triwulanan 2006 - 2007 (Kilogram) Triwulan (1) I II III IV Jumlah / total Sumber : PT. Pos Indonesia, Atambua 2006 (2) 3,667.00 2,841.00 3,042.00 5,379.00 14,929.00 2007 (3) 409 5,357 1,188 10,455 17,409

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008

379

TRANSPORTASI & KOMUNIKASI / TRANSPORTATION & COMMUNICATION

Tabel / Table 9.4.4 Jumlah Sambungan Telepon Yang Disambung Menurut Jenis Pelanggan per Triwulan 2007 (Sambungan) Triwulan (1) I II III IV Pemerintah (2) 395 395 395 395 Swasta / Perorangan (3) 2,724 2,724 2,724 2,724 Jumlah (4) 3,119 3,119 3,119 3,119

Sumber : Kantor Cabang Telekomunikasi Atambua

380

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008

BAB / CHAPTER

10

Keuangan & Harga - Harga

Financial & Prices

KEUANGAN & HARGA-HARGA / FINANCIAL & PRICES

KEUANGAN & HARGA-HARGA


KEUANGANDAERAH
Dalam perencanaan anggaran dan belanja daerah, pemerintah pada umumnya cenderung menggunakan prinsip anggaran berimbang dan dinamis. Berimbang berarti harus diusahakan keseimbangan antara penerimaan dan pengeluaran sedangkan dinamis berarti makin meningkatnya jumlah anggaran dan sumber pendapatan Asli Daerah (PAD) sehingga kemampuan untuk membiayai daerah sendiri semakin nyata sekaligus ketergantungan pada bantuan pusat melalui Dana Alokasi Umum (DAU) dan Dana Alokasi Khusus (DAK) semakin dikurangi. Seiring dengan tuntutan kebutuhan dan pembangunan pemerintah daerah untuk semakin menggairahkan aktivitas ekonomi dan sosial melalui pola pemberdayaan masyarakat, maka keinginan untuk meningkatkan pengeluaran pemerintah semakin mendesak. Akibatnya dalam perencanaan anggaran publik pada waktu mendatang akan bergeser dari pola anggaran berimbang ke anggaran defisit. Apalagi ada kesan bahwa masingmasing sektor institusi pelayananan publik berlombalomba mencari legitimasi politis pihak legislatif untuk mendapatkan anggaran yang lebih besar. Pada tahun anggaran 2006 realisasi penerimaan APBD Kabupaten Belu 374,943 milyar rupiah atau meningkat 51.22% dari tahun anggaran sebelumnya. Dari total penerimaan tersebut, PAD hanya memberikan kontribusi sebesar 3.95%, sedangkan selebihnya masing-masing subsidi daerah otonom dan bantuan pembangunan pemerintah pusat atau dana perimbangan 94.59%, lain-lain pendapatan yang sah 1.46%. Dengan PAD yang terdiri dari komponen pajak daerah, retribusi daerah, laba BUMD dan penerimaan lain-lain yang hanya sebesar 3.95% dari total penerimaan memperlihatkan bahwa otonomi daerah masih dalam jargon politis. Sedangkan secara finansial perlu upaya yang lebih keras dari pemda dan seluruh komponen masyarakat untuk mewujudkannya. Dari sisi pengeluaran dalam tahun anggaran 2006

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008

383

KEUANGAN & HARGA-HARGA / FINANCIAL & PRICES

sebanyak 330,097 milyar rupiah atau meningkat 38.91% dari tahun anggaran 2005 dari jumlah pengeluaran belanja aparatur seperti belanja pegawai, belanja barang, belanja perjalanan dinas, biaya pemeliharaan, dan lain-lain sebesar 100,152 milyard rupiah (30.34%). Sementara 69,66% (229,945 milyar) adalah pengeluaran untuk belanja pelayanan publik. Khusus untuk pengeluaran belanja publik sendiri yang berjumlah 229,945 milyard rupiah tercatat pos pengeluaran yang menyedot dana paling tinggi adalah belanja Administrasi Umum 52,91 %, belanja Modal 23,51 %, belanja Operasi dan Pemeliharaan 20,91 %, belanja bagi hasil dan bantuan keuangan 2,48 % dan belanja tidak terduga 0,19 %. Dengan posisi pengeluaran pemerintah daerah yang di dominasi pengeluaran untuk belanja publik sampai 69,66% memperlihatkan bahwa komitmen pemerintah terhadap kepentingan masyarakat dalam bidang alokasi anggaran perlu ditingkatkan lagi pada waktuwaktu mendatang.

KOPERASI 384

Koperasi merupakan soko guru perekonomian nasional dan sebagai salah satu pelaku ekonomi yang memperoleh legitimasi formal dalam konstitusi. Karena itu secara konseptual koperasi harus mampu tampil sebagai penyelamat ekonomi rakyat dari ancaman badai ekonomi kapitalis yang mengandalkan kekuatan modal individual. Namun dalam operasionalisasinya, lembaga koperasi terutama Koperasi Unit Desa (KUD) masih kalah bersaing bahkan mati suri karena keterbatasan Sumber Daya Manusia yang berwatak sosial. Hal ini diperparah dengan ulah segilintir pengusaha swasta yang sering memperalat koperasi untuk melegitimasi aktivitas terselubung dalam mengeruk keuntungan pribadi. Pada tahun 2007 jumlah KUD di Kabupaten Belu sebanyak 14 unit dan 67 unit koperasi non KUD, dimana semua telah berbadan hukum. Jumlah anggota KUD sebanyak 15,889 orang dengan total simpanan sebesar 1,113,760 juta rupiah atau ratarata tiap anggota mempunyai simpanan sebesar 70,118 rupiah. Dibandingkan dengan tahun lalu,

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008

KEUANGAN & HARGA-HARGA / FINANCIAL & PRICES

jumlah simpanan anggota KUD menurun 8,02 %. Untuk koperasi non KUD jumlah anggota 5,754 orang (naik 32,52%) dengan jumlah simpanan 2,807,110 juta rupiah (naik 29,82%).

HARGAHARGA
Harga merupakan tingkat nilai dari suatu barang atau jasa yang ditawarkan atau nilai perolehan atas barang dan jasa yang harus dibayar konsumen. Gejala meningkatnya harga barang dan jasa secara umum dikenal dengan istilah inflasi. Ada banyak faktor yang menyebabkan inflasi antara lain karena kapasitas permintaan terhadap suatu barang dan jasa melebihi volume persediaannya, naiknya harga struktur input barang import yang sangat rentan terhadap kurs mata uang asing, struktur ekonomi yang kurang seimbang dan tingginya jumlah uang yang beredar di tangan masyarakat. Karena itu upaya pencegahan inflasi harus berawal dari pengamatan yang cermat terhadap faktor penyebab utama inflasi di suatu wilayah. Indeks Harga Konsumen (IHK) merupakan dasar perhitungan laju inflasi dengan menjadikan Kota Atambua sebagai barometer fluktuasi harga berbagai kebutuhan pokok masyarakat di Kabupaten Belu. Adapun laju inflasi umum yang terjadi berdasarkan akumulasi

perubahan IHK per bulan di kota Atambua terhadap tujuh kelompok komoditas barang dan jasa 5,59% pada tahun 2004 naik menjadi 16,05% pada tahun 2005 serta tahun 2006, dan 2007 masing-masing dengan laju inflasi 7,06 % dan 10,74%. Secara parsial pada tahun 2007 tingkat inflasi tertinggi terjadi pada kelompok perumahan 30.03% menyusul bahan makanan 7.50%, sandang dan kesehatan 4.11%, makanan jadi, rokok, dan tembakau 3.76%, transportasi dan komunikasi 0.19%. Sedangkan tingkat inflasi untuk pendidikan, rekreasi, dan olahraga adalah sebesar -0.27%. Tingkat inflasi tertinggi di Belu pernah terjadi pada tahun 1998 sebesar 58,14% yang disebabkan oleh dampak krisis moneter dan krisis ekonomi yang melanda Indonesia sejak tahun 1997 dan mencapai momentum pada tahun tersebut. Pada tahun-tahun setelah itu tingkat laju inflasi berjalan fluktuatif karena manajemen perekonomian nasional masih ditandai dengan kebijakan kenaikan harga barang dan jasa strategis seperti listrik, minyak tanah, bensin, solar, dan tarif telepon yang terus mengalami penyesuaian harga sehingga pada gilirannya akan menaikan berbagai kebutuhan pokok karena barang-barang strategis tersebut mempunyai kaitan langsung dengan produksi dan distribusi.

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008

385

KEUANGAN & HARGA HARGA / FINANCIAL & PRICES

Gambar 10.1. Laju Inflasi Kota Atambua Tahun 1998 - 2007


60 50 40 30 20 10 0 -10 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006
Sumber : BPS Kabupaten Belu

2007

Gambar 10.2. Laju Inflasi Kota Atambua Menurut Bulan Tahun 2001 - 2007

12.00 10.00 8.00 6.00 4.00 2.00 0.00 -2.00 -4.00 2001
Sumber : BPS Kabupaten Belu
J an Peb Mar Apr Mei J un J ul Ags Sep Okt Nop Des

2002

2003

2004

2005

2006

2007

386

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008

Keuangan Pemerintah Daerah


Finance of The Regional Government

KEUANGAN & HARGA HARGA / FINANCIAL & PRICES

Tabel / Table 10.1.1 Realisasi Penerimaan Daerah Kabupaten Belu Tahun Anggaran 2006 ( rupiah) Jenis Penerimaan (1)
1. BAGIAN SISA LEBIH PERHITUNGAN ANGGARAN TAHUN LALU

Jumlah (2) 14,811,791,435 2,295,704,594 5,659,530,348 597,489,701 6,259,066,792 354,643,605,060 20,637,167,560 2,169,437,500 303,447,000,000 28,390,000,000 5,487,589,590 374,942,986,085

2. BAGIAN PENDAPATAN ASLI DAERAH 2.1. Pajak Daerah 2.2. Retribusi Daerah 2.3. Bagian Laba Usaha Milik Daerah 2.4. Pendapatan Asli Daerah yang Sah Lainnya 3. BAGIAN DANA PERIMBANGAN 3.1. Bagi Hasil Pajak dan Bagi Hasil Bukan Pajak 3.2. Bagi Hasil Pajak dan Bantuan Keuangan dari Propinsi 3.3. Dana Alokasi Umum (DAU) 3.4. Dana Alokasi Khusus (DAK) 4. PENERIMAAN LAINNYA 5. TRANFER DARI DANA CADANGAN 6. PINJAMAN PEMERINTAH DAERAH PENERIMAAN DAERAH Sumber : Survei Keuangan Pemerintah Daerah Belu

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008

389

KEUANGAN & HARGA HARGA / FINANCIAL & PRICES

Tabel / Table 10.1.2 Realisasi Pengeluaran Pemerintah Daerah Kabupaten Belu Tahun Anggaran 2006 (rupiah) Jenis Pengeluaran (1) A. BELANJA APARATUR DAERAH 1. BELANJA ADMINISTRASI UMUM 1.1. Belanja Pegawai / Personalia 1.2. Belanja Barang dan Jasa 1.3. Belanja Perjalanan Dinas 1.4. Belanja Pemeliharaan 2. BELANJA OPERASI DAN PEMELIHARAAN 2.1. Belanja Pegawai / Personalia 2.2. Belanja Barang dan Jasa 2.3. Belanja Perjalanan Dinas 2.4. Belanja Pemeliharaan 3. BELANJA MODAL 3.1. Belanja Modal Tanah 3.2. Belanja Modal Instalasi 3.3. Belanja Modal Jaringan 3.4. Belanja Modal Bangunan Gedung 3.5. Belanja Modal Alat-Alat Angkutan 3.6. Belanja Modal Alat-Alat Kantor 3.7. Belanja Modal Alat-Alat Studio 3.8. Belanja Modal Buku Perpustakaan 3.9. Belanja Modal Pos Jaga Jumlah (2) 100,152,530,879 77,612,746,107 52,986,329,766 8,539,591,299 10,501,113,925 5,585,711,117 15,166,503,622 4,920,432,739 5,503,456,497 4,521,505,000 221,109,386 7,373,281,150 -

390

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008

KEUANGAN & HARGA HARGA / FINANCIAL & PRICES

Lanjutan / Continued Table 10.1.2 (rupiah) Jenis Pengeluaran (1) B. BELANJA PELAYANAN PUBLIK 1. BELANJA ADMINSTRASI UMUM 1.1. Belanja Pegawai / Personalia 1.2. Belanja Barang dan Jasa 1.3. Belanja Perjalanan Dinas 1.4. Belanja Pemeliharaan 2. BELANJA OPERASI DAN PEMELIHARAAN 2.1. Belanja Pegawai / Personalia 2.2. Belanja Barang dan Jasa 2.3. Belanja Perjalanan Dinas 2.4. Belanja Pemeliharaan 3. BELANJA MODAL 3.1. Belanja Modal Tanah 3.2. Belanja Modal Alat-Alat Kantor 3.3. Belanja Bangunan Air 3.4. Belanja Modal Instalasi 3.5. Belanja Modal Jaringan 3.6. Belanja Modal Bangunan Gedung 3.7. Belanja Modal Alat-Alat Besar 3.8. Belanja Modal Alat-Alat Angkutan 3.9. Belanja Modal Alat-Alat Bengkel Jumlah (2) 229,944,671,375 121,673,931,226 108,385,954,390 8,500,346,776 3,094,906,176 1,692,723,243 48,086,198,108 8,418,274,057 26,227,883,308 6,885,317,500 6,554,723,243 54,049,762,391 -

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008

391

KEUANGAN & HARGA HARGA / FINANCIAL & PRICES

Lanjutan / Continued Table 10.1.2 (rupiah) Jenis Pengeluaran (1) 3.10. Belanja Modal Alat-Alat Studio 3.11. Belanja Modal Alat-Alat Kedokteran 3.12. Belanja Modal Alat-Alat Laboratorium 3.13. Belanja Modal Buku Perpustakaan 3.14. Belanja Modal Barang Bercorak Kebudayaan 3.15. Belanja Modal Hewan 3.16. Belanja Modal Usaha 3.17. Belanja Modal Sarana Penunjang 4. BELANJA BAGI HASIL DAN BANTUAN KEUANGAN 4.1. Belanja Bagi Hasil Pajak Kepada Pemerintah Kab./Kota 4.2. Belanja Bagi Hasil Retribusi Kepada Pemerintah Desa 4.3. Belanja Bantuan Keuangan Kepada Organisasi Kemasyarakatan 4.4. Belanja Bantuan Keuangan Kepada Organisasi Profesi 5. BELANJA TIDAK TERSANGKA 5.1. Belanja Tidak Tersangka 426,366,500 Jumlah (2) 5,708,413,157

JUMLAH BELANJA DAERAH Sumber : Survei Keuangan Pemerintah Daerah Belu

330,097,202,254

392

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008

KEUANGAN & HARGA HARGA / FINANCIAL & PRICES

Tabel / Table 10.1.3 Jumlah Wajib Pajak , Target, dan Realisasi Penerimaan Pajak Menurut Kecamatan di Kabupaten Belu 2007 Jumlah Wajib Pajak (2) 4,811 6,011 4,363 4,450 9,051 5,978 2,061 3,358 4,442 7,976 7,000 2,111 8,133 5,822 3,227 3,289 7,163 89,246 Target Penerimaan Pajak (Rupiah) (3) 1,553,178,004 68,523,660 52,823,217 42,141,773 48,941,319 182,827,543 42,647,498 21,416,090 37,227,944 46,154,160 161,661,143 102,741,742 62,825,761 464,273,417 64,070,165 43,177,723 31,469,593 79,204,756 Realisasi Penerimaan Pajak (Rupiah) (4) 1,553,178,004 68,523,660 52,823,217 42,141,773 48,941,319 182,827,543 42,647,498 21,416,090 37,227,944 46,154,160 161,661,143 102,741,742 62,825,761 464,273,417 64,070,165 43,177,723 31,469,593 79,204,756 Persentase realisasi (%) (5) 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100

Kecamatan District (1) 01. Malaka Barat 02. Rinhat 03. Wewiku 04. Weliman 05. Malaka Tengah 06. Sasita Mean*) 07. Malaka Timur 08. Laen Manen 09. Raimanuk 10. Kobalima*) 11. Tasifeto Barat*) 12. Kakuluk Mesak 13. Kota Atambua*) 14. Tasifeto Timur 15. Raihat 16. Lasiolat 17. Lamaknen*) B. Pajak Pertambangan Jumlah A + B

A. Pajak Bumi dan Bangunan 91,490

13,692,000,000 13,692,000,000 15,244,178,004 15,244,178,004

Sumber : Dinas Pendapatan Daerah Tk.II Belu Catatan : *) Termasuk kecamatan pemekaran

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008

393

Koperasi
Cooperative

KEUANGAN & HARGA HARGA / FINANCIAL & PRICES

Tabel / Table 10.2.1 Banyaknya Koperasi, Anggota dan Simpanan Menurut Jenis Koperasi Numbers of Cooperative, Members and Saving Deposits by Kind of Cooperative 2007 Banyaknya Jenis Koperasi Koperasi Cooperativ e (2) 28 4 2 9 2 22 Anggota Members (3) 2,167 1,311 476 526 376 898 5,754 Simpanan Saving Deposits ( ribuan rupiah) (4) 923,416,000 261,505,000 605,651,000 516,354,000 2,608,000 497,576,000 2,807,110,000

(1) 01. KPN 02. KOPERASI ABRI 03. KOPERASI PENSIUNAN 04. KOPERASI SIMPAN PINJAM 05. KOPERASI PEMUDA 06. KOPERASI SEKOLAH 07. KOPERASI LAIN-LAIN Jumlah

67

Sumber : Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Belu

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008

397

KEUANGAN & HARGA HARGA / FINANCIAL & PRICES

Tabel / Table 10.2.2 Banyaknya Koperasi Unit Desa, Anggota, Simpanan di Koperasi Unit Desa Menurut Kecamatan di Kabupaten Belu Numbers of Member and Saving deposits in Village Unit Cooperation by District 2007 Banyaknya Kecamatan District (1) 01. Malaka Barat 02. Rinhat 03. Wewiku 04. Weliman 05. Malaka Tengah 06. Sasita Mean*) 07. Malaka Timur 08. Laen Manen 09. Raimanuk 10. Kobalima*) 11. Tasifeto Barat*) 12. Kakuluk Mesak 13. Kota Atambua*) 14. Tasifeto Timur 15. Raihat 16. Lasiolat 17. Lamaknen*) Kabupaten Belu Koperasi Unit Desa (KUD) (2) 1 1 2 1 1 1 1 2 1 1 1 1 14 Anggota Members (3) 1,657 449 1,427 545 396 608 1,455 1,404 4,558 1,547 585 1,253 15,884 Simpanan Saving Deposits ( Ribuan Rupiah) (4) 149,382,000 40,060,000 225,206,000 40,741,000 9,699,000 41,568,000 102,927,000 46,411,000 243,810,000 56,750,000 48,531,000 108,675,000 1,113,760,000

Sumber : Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Belu Catatan : *) Termasuk kecamatan pemekaran

398

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008

Harga -Harga
Prices

KEUANGAN & HARGA HARGA / FINANCIAL & PRICES

Tabel / Table 10.3.1 Rata-Rata Indeks Harga Sembilan Bahan Pokok di Kota Atambua Average of Indeks Price of 9 Essential Commodities in Kota Atambua 2002 - 2007 Komoditi Commodities (1) 01. Beras / rice 02. Ikan asin / salted fish
03. Minyak goreng / cooking oil

2002 (2) 256.31 260.14 269.49 236.11 333.33 434.23 308.63 335.57 557.09

2003 (3) 264.09 239.01 243.24 265.16 312.50 520.05 310.75 336.00 587.94

2004 (4) 261.74 321.49 267.02 345.86 249.99 585.90 312.45 284.00 652.16

2005 (5) 279.72 256.15 344.97 333.40 543.19 428.62 409.82 369.22 662.38

2006 (6) 313.58 280.92 441.23 345.86 592.57 432.72 461.05 373.92 678.94

2007 (7) 133.42 187.16 178.42 126.78 75.00 142.36 113.99 98.99 102.78

04. Gula pasir / refined sugar 05. Garam hancur / salt 06. Minyak tanah / karosene 07. Sabun cuci / soap 08. Tekstil kasar / textile 09. Batik kasar / batik

rata-rata / average

332.32

311.68

331.42

330.10

435.64

128.77

Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Belu Source : BPS Statistics of Belu Regency

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008

401

KEUANGAN & HARGA HARGA / FINANCIAL & PRICES

Tabel / Rata-Rata Bulanan Harga Eceran Sembilan Bahan Pokok Average retail Price of 9 Essential Commodities and 2 0 Beras / Kg (2) 4,500.00 Ikan Asin / Kg (3) 19,500.00 21,000.00 21,000.00 21,000.00 21,000.00 23,000.00 24,500.00 24,500.00 24,500.00 24,500.00 25,750.00 25,750.00 Minyak Goreng / Botol (4) 7,750.00 7,750.00 7,750.00 7,750.00 7,750.00 7,896.67 7,896.67 7,896.67 7,896.67 7,896.67 7,896.67 7,896.67 Gula Pasir / Kg (5) 6,500.00 6,500.00 6,500.00 6,500.00 6,500.00 6,750.00 6,750.00 6,750.00 6,750.00 6,750.00 6,750.00 6,750.00 Garam Hancur / Kg (6) 2,000.00 2,000.00 2,000.00 2,000.00 2,000.00 2,000.00 2,000.00 2,000.00 2,000.00 2,000.00 2,000.00 2,000.00

Bulan (1) Januari / January Pebruari / February Maret / March April / April Mei / May Juni / June Juli / July Agustus / August September / September Oktober / October Nopember / November Desember / December

4,500.00 4,588.67 4,766.67 4,850.00 4,988.89


4,988.89 5,033.33 5,033.33 5,133.33 5,188.89 5,188.89

rata-rata / average

4,896.75

23,000.00

7,835.56

6,645.83

2,000.00

Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Belu Source : BPS Statistics of Belu Regency

402

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008

KEUANGAN & HARGA HARGA / FINANCIAL & PRICES

Table 10.3.2 dan Barang Srategis lainnya di Pasar Atambua Others Stratigies Commodities in Atambua Market 0 7 Minyak Tanah / Botol (7) 1,400.00 1,400.00 1,400.00 1,400.00 1,666.67 1,666.67 1,750.00 1,750.00 1,866.67 1,866.67 2,166.67 2,166.67 Sabun Cuci / Batang (8) 5,850.00 5,850.00 5,850.00 6,135.00 6,135.00 6,818.89 6,950.00 6,950.00 6,950.00 6,955.30 6,955.30 7,253.33 Textil Kasar / Meter (9) 9,300.00 9,300.00 9,300.00 9,300.00 9,300.00 9,300.00 9,300.00 10,825.00 10,825.00 10,825.00 10,825.00 11,275.00 Batik Kasar /lembar (10) 9,000.00 9,000.00 9,000.00 9,000.00 9,000.00 9,000.00 9,500.00 9,500.00 9,500.00 9,500.00 9,500.00 9,500.00 Tepung Terigu / Kg (11) 4,450.00 4,450.00 4,450.00 4,450.00 5,133.33 5,133.33 5,250.00 5,350.00 5,350.00 5,350.00 5,500.00 5,500.00 Semen / Sak (12) 32,000.00 32,000.00 32,500.00 32,500.00 32,500.00 32,500.00 33,000.00 33,500.00 33,500.00 33,500.00 33,500.00 33,500.00 Emas / Gram (13) 127,500.00 127,500.00 127,500.00 137,500.00 137,500.00 148,750.00 148,750.00 168,500.00 168,500.00 186,000.00 186,000.00 216,666.67

1,708.34

6,554.40

9,972.92

9,250.00

5,030.56

32,875.00

156,722.22

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008

403

KEUANGAN & HARGA HARGA / FINANCIAL & PRICES

Tabel / Rata-Rata Indeks Harga Sembilan Average Indeks Price of 9 Essential 2 0 Beras / Kg (2) 122.61 Ikan Asin / Kg (3) 158.68 170.88 170.88 170.88 170.88 187.16 199.36 199.36 199.36 199.36 209.53 209.53 Minyak Goreng / Botol (4) 176.47 176.47 176.47 176.47 176.47 179.81 179.81 179.81 179.81 179.81 179.81 179.81 Gula Pasir / Kg (5) 124.00 124.00 124.00 124.00 124.00 128.77 128.77 128.77 128.77 128.77 128.77 128.77

Bulan (1) Januari / January Pebruari / February Maret / March April / April Mei / May Juni / June Juli / July Agustus / August September / September Oktober / October Nopember / November Desember / December

122.61 125.03 129.88 132.15 135.93


135.93 137.14 137.14 139.87 141.38 141.38

rata-rata / average

133.42

187.16

178.42

126.78

Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Belu Source : BPS Statistics of Belu Regency

404

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008

KEUANGAN & HARGA HARGA / FINANCIAL & PRICES

Table 10.3.3 Bahan Pokok di Kota Atambua Commodities in Kota atambua 0 7 Garam Hancur / Kg (6) 75.00 75.00 75.00 75.00 75.00 75.00 75.00 75.00 75.00 75.00 75.00 75.00 Minyak Tanah / Botol (7) 116.67 116.67 116.67 116.67 138.89 138.89 145.83 145.83 155.56 155.56 180.56 180.56 Sabun Cuci / Batang (8) 101.74 101.74 101.74 106.70 106.70 118.59 120.87 120.87 120.87 120.96 120.96 126.14 Textil Kasar / Meter (9) 92.31 92.31 92.31 92.31 92.31 92.31 92.31 107.44 107.44 107.44 107.44 111.91 Batik Kasar /lembar (10) 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 105.56 105.56 105.56 105.56 105.56 105.56

75.00

142.36

113.99

98.99

102.78

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008

405

KEUANGAN & HARGA HARGA / FINANCIAL & PRICES

Tabel / Inflasi Atambua Menurut Bulan Inflation Rate in Atambua 2 0 Makanan Jadi, Rokok, dan Tembakau (3) 1.45 1.34 0.00 0.00 0.00 0.03 0.00 0.36 0.50 0.04 0.00 0.00

Bulan Month (1) Januari / January Pebruari / February Maret / March April / April Mei / May Juni / June Juli / July Agustus / August September / September Oktober / October Nopember / November

Bahan Makanan (2) 1.21 0.07 1.00 1.30 0.63 1.35 0.04 -0.91 0.00 0.85 0.54 1.20

Perumahan (4) 10.44 0.00 0.02 0.00 1.17 3.13 0.37 6.14 0.46 1.05 2.77 1.53

Sandang (5) 0.31 3.27 0.06 0.04 0.00 0.16 0.00 0.00 0.00 0.56 0.00 -0.32

Desember / December Inflasi 2007

7.50

3.76

30.03

4.11

Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Belu Source : BPS Statistics of Belu Regency

406

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008

KEUANGAN & HARGA HARGA / FINANCIAL & PRICES

Table 10.3.4 dan Kelompok Kebutuhan by Month and Group 0 7 Pendidikan, Rekreasi, dan Olahraga (2) 0.00 0.35 0.00 0.00 0.00 -0.38 0.00 -0.24 0.00 0.00 0.00 0.00 Transportasi dan Komunikasi (3) 0.00 0.24 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 -0.06 0.00 0.00 0.00 0.00

( persen ) Umum (4) 3.39 3.61 4.00 4.51 5.06 6.43 6.55 7.92 8.06 8.76 9.81 10.06

Kesehatan (1) 0.31 3.27 0.06 0.04 0.00 0.16 0.00 0.00 0.00 0.56 0.00 -0.32

4.11

-0.27

0.19

10.74

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008

407

KEUANGAN & HARGA HARGA / FINANCIAL & PRICES

Tabel / Table 10.3.5 Laju Inflasi Kota Atambua Inflation Rate in Kota Atambua 2002 - 2007

Komoditi Commodities (1) 1. Bahan Makanan 2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok & Tembakau 3. Perumahan 4. Sandang 5. Kesehatan 6. Pendidikan, rekreasi, & Olahraga 7. Transportasi & Komunikasi

2002 (2) 9.97 3.75

2003 (3) -1.99 4.53

2004 (4) 11.95 2.79

2005 (5) 8.35 3.94

2006 (6) 20.13 0.96

2007 (7) 7.50 3.76

-2.48 1.34 0.71 30.34

-0.12 0.38 6.03 -46.61

3.76 -2.98 -2.98 -0.03

6.81 76.11 76.11 6.06

0.03 0.00 0.00 0.00

30.03 4.11 4.11 -0.27

4.32

0.75

-0.13

57.03

0.27

0.19

Umum

4.43

-2.99

5.59

16.05

7.06

10.74

Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Belu Source : BPS Statistics of Belu Regency

408

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008

KEUANGAN & HARGA HARGA / FINANCIAL & PRICES

Tabel / Table 10.3.6

Banyaknya Barang dan Nilai Barang yang Digadai Menurut Jenis dan Bulan di Kabupaten Belu
2007 Cabang : Pasar Baru Emas/Pe Bulan rhiasan (Gram) (1) (2) 01. Januari 5,085 02. Pebruari 5,277 03. Maret 04. April 05. Mei 06. Juni 07. Juli 08. Agustus 09. September 10. Oktober 11. Nopember 12. Desember Tahun 2007 4,907 4,531 5,063 4,883 4,641 4,765 4,384 5,070 4,695 4,270 57,571

Mobil/ TV/Tape Tanah Motor (Buah) (Bidang) (Buah) (3) (4) (5) 14 11 10 16 10 11 3 10 4 20 6 9 124 23 37 31 17 25 25 24 28 20 27 22 21 300 -

Bangu nan (Buah) (6) -

Lainnya (7) -

Nilai Gadaian (000 Rp) (8) 1,802,339 1,809,447 1,770,819 1,668,781 2,007,032 1,809,293 1,721,694 1,822,389 1,711,263 2,121,942 1,809,987 1,698,744 21,753,730

Sumber : Pegadaian Pasar Baru Source : Pasar barus Pawnshop

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008

409

KEUANGAN & HARGA HARGA / FINANCIAL & PRICES

Tabel / Table 10.3.7

Banyaknya Barang dan Nilai Barang yang Digadai Menurut Jenis dan Bulan di Kabupaten Belu
2007 Cabang : Atambua Bulan (1) 01. Januari 02. Pebruari 03. Maret 04. April 05. Mei 06. Juni 07. Juli 08. Agustus 09. September 10. Oktober 11. Nopember 12. Desember Tahun 2007 Emas/Pe rhiasan (Gram) (2) 7,311 7,400 7,749 7,048 7,657 7,406 7,401 7,268 6,604 7,834 7,463 6,030 87,171 146 Mobil/ TV/Tape Tanah Motor (Buah) (Bidang) (Buah) (3) (4) (5) 12 17 16 16 10 12 14 11 9 10 13 6 229 20 23 13 17 25 17 15 20 30 25 15 9 Bangu nan (Buah) (6) Lainnya (7) Nilai Gadaian (000 Rp) (8) 2,205,000 2,279,000 2,615,000 2,219,000 2,621,000 2,386,000 2,582,000 2,517,000 2,375,000 2,781,000 2,727,000 2,185,000 29,492,000

Sumber : Pegadaian Atambua Source : Atambuas Pawnshop

410

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008

KEUANGAN & HARGA HARGA / FINANCIAL & PRICES

Tabel / Table 10.3.8

Banyaknya Barang dan Nilai Barang yang Digadai Menurut Jenis dan Bulan di Kabupaten Belu
2007 Cabang : Betun Bulan (1) 01. Januari 02. Pebruari 03. Maret 04. April 05. Mei 06. Juni 07. Juli 08. Agustus 09. September 10. Oktober 11. Nopember 12. Desember Tahun 2007 Emas/ Mobil/ TV/Tape Tanah Perhiasan Motor (Buah) (Bidang) (Potong) (Buah) (2) (3) (4) (5) 4,672 4,344 5,324 3,970 4,703 4,281 4,737 4,197 4,010 4,580 4,264 3,874 52,956 14 1 2 1 1 2 2 3 1 1 44 1 2 9 4 1 2 6 2 3 4 6 4 Bangu nan (Buah) (6) Lainnya (7) Nilai Gadaian (000 Rp) (8) 1,124,437 1,061,052 1,312,201 985,996 1,254,367 1,055,914 1,231,847 1,116,993 1,147,193 1,205,561 1,185,222 1,065,240 13,746,023

Sumber : Pegadaian Betun Source : Betuns Pawnshop

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008

411

BAB / CHAPTER

11

Pendapatan Regional
Regional Income

PENDAPATAN REGIONAL / REGIONAL INCOME

PENDAPATAN REGIONAL
PDRB ATAS DASAR BERLAKU DAN HARGA KONSTAN
Pendapatan regional menggambarkan tingkat produksi dari suatu wilayah yang dicapai dalam suatu tahun tertentu termasuk perubahannya dari tahun ke tahun, sehingga mempunyai peranan penting dalam mengetahui tingkat kegiatan ekonomi dan kepesatan pertumbuhannya. Salah satu indikator penting dalam mengetahui pendapatan regional adalah Produk Domestik Regional Bruto (PDRB). PDRB merupakan total nilai tambah barang dan jasa yang diproduksi dalam wilayah tertentu, dalam hal ini Kabupaten Belu, dalam satu tahun tertentu. Apabila PDRB dihitung dengan menggunakan harga yang berlaku pada masing-masing tahun penghitungan disebut sebagai PDRB harga berlaku. Sedangkan, apabila PDRB dihitung menggunakan harga yang berlaku pada tahun dasar, (tahun 2000) disebut sebagai PDRB harga konstan. Tabel 11.1 memperlihatkan nilai PDRB atas dasar harga berlaku yang terus meningkat dalam kurun waktu 2005-2006. Pada tahun 2005 nilainya mencapai 898,024 milyar rupiah dan meningkat 10.8% pada tahun 2006 atau menjadi 995,146 milyar rupiah. Sekalipun PDRB atas dasar harga berlaku mengalami peningkatan yang cukup siginifikan yaitu 10.8%, namun nilai PDRB atas dasar harga konstan pada tabel 11.2 hanya bertumbuh sebesar 4.66% (bandingkan dengan tabel 11.10). Kondisi ini menunjukkan bahwa walaupun secara absolut rata-rata pendapatan masyarakat meningkat namun daya beli dari pendapatan tersebut masih tergolong rendah.

STRUKTUR EKONOMI
Bila diamati menurut sektor, kontribusi terbesar dalam perekonomian Kabupaten Belu berasal dari sektor pertanian (lihat tabel 11.3) sebesar 36%. Dibandingkan tahun sebelumnya, kontribusi sektor pertanian tahun 2006 mengalami sedikit peningkatan. Sementara itu, sektor

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008

415

PENDAPATAN REGIONAL / REGIONAL INCOME

jasa-jasa memberikan kontribusi terbesar kedua dalam struktur perekonomian Kabupaten Belu sebesar 24.92%. Secara parsial, pada sektor jasa-jasa didominasi oleh sub sektor pemerintahan umum yang memberikan share 17.88% sedangkan jasa swasta hanya 7.05% terhadap total PDRB. Kecilnya kontribusi jasa swasta mengindikasikan masih sangat terbatasnya aktivitas sektor jasa oleh kalangan swasta, sehingga apabila alokasi anggaran jasa pemerintah melalui DAU dan DAK mengalami goncangan maka dapat dipastikan akan sangat mempengaruhi aktivitas sektor jasa-jasa bahkan terhadap perekonomian secara keseluruhan. Sektor berikutnya yang tidak kalah penting dalam perekonomian Kabupaten Belu adalah sektor perdagangan, hotel, dan restoran yang memberikan share 14.97% pada tahun 2006, sementara pada tahun sebelumnya mencapai 16.04%. Sektor perdagangan yang didominasi oleh sub sektor perdagangan besar dan eceran secara sederhana menggambarkan perputaran uang serta fluktuasi barang yang diperdagangkan yang berasal dari sektor pertanian, industri, serta penggalian di

Kabupaten Belu, baik yang berasal dari produksi local maupun dari daerah lain. Sektor-sektor ekonomi lainnya yang memberikan kontribusi terhadap PDRB masingmasing sektor pengangkutan dan komunikasi 7.19%, sektor konstruksi 6.62%, setor keuangan, persewaan, dan jasa perusahaan 4.91%, sektor penggalian 3.17%, sector industri 1.98%, dan yang terendah adalah sektor listrik dan air minum sebesar 0.24%.

PERTUMBUHAN EKONOMI

Pada tahun 2005, secara agregat perekonomian Kabupaten Belu bertumbuh sebesar 4.99% lalu turun menjadi 4.66% pada tahun 2006 (lihat tabel 11.10). Hal ini tidak lepas dari kontribusi nilai tambah sektor-sektor vital Kabupaten Belu. Bila dicermati secara parsial, sektor pertanian mengalami pertumbuhan negatif sebesar 5.67% pada tahun 2005, namun pada tahun 2006 mencapai pertumbuhan positif sebesar 4.62%. Pertumbuhan tertinggi pada tahun 2006 dicapai oleh sektor jasa-jasa yaitu sebesar 5.97%. namun demikian. Secara umum

416

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008

PENDAPATAN REGIONAL / REGIONAL INCOME

seluruh sektor PDRB menunjukkan laju pertumbuhan yang menurun (kecuali sektor pertanian) dibandingkan tahun sebelumnya.
PENDAPATAN PERKAPITA

Angka pendapatan perkapita merupakan indickator yang paling sering digunakan untuk mengukur tingkat kesejahteraan penduduk dalam suatu wilayah. Dengan demikian meningkatnya akumulasi nilai tambah dari aktivitas berbagai sektor ekonomi di satu sisi, sementara di sisi lain bila terjadi penekanan laju pertumbuhan penduduk maka akan mendorong lebih cepat perkembangan tingkat pendapatan perkapita. Apabila peningkatan produksi fisik barang dan jasa sekaligus diikuti dengan peningkatan indikator harga, maka secara nominal pendapatan perkapita akan bertambah dengan pesatnya. Pada tahun 2006 rata-rata pendapatan perkapita penduduk Belu mencapai 2,683 juta rupiah, meningkat dari tahun sebelumnya yang sebesar 2,484 juta rupiah (tabel 11.11). Walaupun mengalami peningkatan, secara riil (pendapatan perkapita menurut

harga konstan) pergerakannya perkapita penduduk Kabupaten Belu tergolong relatif kecil, yaitu meningkat hanya sebesar 2.03%. Angka ini memperlihatkan bahwa produktivitas penduduk Kabupaten Belu meningkat sebesar 2.03%. sekalipun angka pendapatan perkapita dijadikan sebagai indikator kesejahteraan namun belum mutlak menggambarkan penyebaran pendapatan pada setiap strata masyarakat, karena nilai pendapatan perkapita yang ada merupakan hasil bagi antara akumulasi nilai tambah dari seluruh strata ekonomi masyarakat (baik kaya maupun miskin) dengan total penduduknya. Selain itu apabila peningkatan nilai nominal pendapatan perkapita masyarakat ternyata lebih banyak dikontribusi oleh meningkatnya harga balas jasa faktor-faktor produksi maka dapat dikatakan bahwa peningkatan pendapatan perkapita tersebut belum mendongkrak daya beli masyarakat secara riil.

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008

417

PENDAPATAN REGIONAL / REGIONAL INCOME

Gambar 11.1. Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Belu Tahun 2000 - 2006


10.00% 8.00% 6.00% 4.00% 2.00% 0.00% -2.00% -4.00% -6.00% 95 96 97 98 99

00

01

02

03

04

05

06

Sumber : BPS Kabupaten Belu

Gambar 11.2. Pendapatan Perkapita Penduduk Kabupaten Belu Tahun 2000 - 2006

2,500,000 2,000,000 1,500,000 1,000,000 500,000 0 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006

Sumber : BPS Kabupaten Belu

418

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008

PENDAPATAN REGIONAL / REGIONAL INCOME

Gambar 11.3. Persentase Peranan Sektor Sektor Terhadap Pembentukan PDRB di Kabupaten Belu Tahun 2000 - 2006
100.00% 90.00% 80.00% 70.00% 60.00% 50.00% 40.00% 30.00% 20.00% 10.00% 0.00%

2000

2001 primer

2002

2003 sekunder

2004 tersier

2005

2006

Sumber : BPS Kabupaten Belu

Keterangan : Primer Sekunder Tertier

: Sektor Pertanian, Pertambangan dan Penggalian : Industri Pengolahan, Listrik & Air Bersih, Bangunan : Perdagangan, Pengangkutan, Keuangan dan Jasa-Jasa

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008

419

PENDAPATAN REGIONAL / REGIONAL INCOME Tabel / Table 11.1 Produk Domestik Bruto Kabupaten Belu Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha Gross Regional Product of Belu Regency by Industrial Origin at Current Market Prices 2005-2006 (juta rupiah) Lapangan Usaha Industrial Origin (1) 1. PERTANIAN / AGRICULTURE a. tanaman bahan makanan / farm food crops b. tanaman perkebunan / farm non food crops c. peternakan & hasil-hasilnya / livestock & products d. kehutanan / foresty e. perikanan / fishery 2. PERTAMBANGAN & PENGGALIAN MINNING & QUARRYING 3. INDUSTRI PENGOLAHAN MANUFACTURING INDUSTRIES 4. LISTRIK, GAS,&AIR BERSIH ELECTRICITY, GAS & WATER SUPPLY a. listrik / electricity b. gas / gas c. air bersih / water supply 5. BANGUNAN / CONSTRUCTIONS 6. PERDAGANGAN, RESTORAN, & HOTEL a. perdagangan besar & eceran / wholesail & retail trade b. perhotelan / hotels c. restoran, rumah makan / restaurant 2005 (2) 320,705.76 152,051.09 23,061.44 127,934.31 894.42 16,764.50 29,384.35 2006 (3) 358,244.88 179,569.40 25,817.28 134,178.99 961.15 17,718.06 31,547.05

18,211.78

19,682.80

2,244.22 1,955.07 0 289.15 52,034.06 144,011.37 140,623.28 644.78 2,743.31

2,406.87 2,017.78 0 389.09 65,857.46 149,016.49 145,388.90 674.74 2,952.86

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008

421

PENDAPATAN REGIONAL / REGIONAL INCOME Lanjutan / Continued table 11.1 (juta rupiah) Lapangan Usaha Industrial Origin (1) 7. PENGANGKUTAN & KOMUNIKASI TRANSPORTATIONS & COMMUNICATIONS a. angkutan / transportation 1. angkutan rel 2. pengangkutan jalan raya / road transport 3. pengangkutan laut / sea transport 4. pengangkutan sungai, danau / inland water transport 5. pengangkutan udara / air transport 6. Jasa penunjang angkutan / service allied to transport b. komunikasi / communications 8. KEUANGAN, PERSEWAAN & JASA PERUSAHAAN FINANCIAL, OWNERSHIP & BUSSINES a. bank / bank b. lembaga keuanagn non bank c. jasa penunjang keuangan d. sewa bangunan /building retail e. jasa perusahaan / bussines service 9. JASA - JASA / SERVICE a. pemerintahan umum / government b. swasta / private 1. sosial kemasyarakatan / social & community services 2. hiburan & rekreasi / amusement & recreation services 3. perorangan & RT / personal & household services PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO GROSS REGIONAL DOMESTIC PRODUCT Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Belu Source : BPS Statistics of Belu Regency 2005 (2) 64,889.49 56,221.90 0 45,305.53 2,370.47 0 237.62 8,308.28 8,667.59 45,156.63 20,722.58 11,144.94 0 12,959.18 329.93 221,386.53 158,121.36 63,265.17 29,957.53 320.00 32,915.64 898,024.184 2006 (3) 71,517.80 61,492.75 0 49,621.33 2,700.31 0 250.54 8,920.57 10,025.05 48,866.72 22,722.10 11,864.47 0 13,929.04 351.11 248,006.57 177,884.94 70,121.63 33,228.89 425.90 36,466.84 995,146.635

422

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008

PENDAPATAN REGIONAL / REGIONAL INCOME Tabel / Table 11.2 Produk Domestik Bruto Kabupaten Belu Atas Dasar Harga Konstan 2000 Menurut Lapangan Usaha Gross Regional Product of Belu Regency by Industrial Origin at Constant 2000 Market Prices 2005 - 2006 (Juta Rupiah) Lapangan Usaha Industrial Origin (1) 1. PERTANIAN / AGRICULTURE a. tanaman bahan makanan / farm food crops b. tanaman perkebunan / farm non food crops c. peternakan & hasil-hasilnya / livestock & products d. kehutanan / foresty e. perikanan / fishery 2. PERTAMBANGAN & PENGGALIAN MINNING & QUARRYING 3. INDUSTRI PENGOLAHAN MANUFACTURING INDUSTRIES 4. LISTRIK, GAS,&AIR BERSIH ELECTRICITY, GAS & WATER SUPPLY a. listrik / electricity b. gas / gas c. air bersih / water supply 5. BANGUNAN / CONSTRUCTIONS 6. PERDAGANGAN, RESTORAN, & HOTEL a. perdagangan besar & eceran / wholesail & retail trade b. perhotelan / hotels c. restoran, rumah makan / restaurant 2005 (2) 236,289.14 97,634.87 13,755.44 109,625.32 525.37 14,748.14 6,079.66 2006 (3) 247,205.76 104,754.23 14,727.85 111,998.93 537.42 15,187.33 6,210.12

6,370.12

6,558.39

1,493.88 1,287.83 0 206.05 28,773.10 87,685.35 85,416.00 307.26 1,962.09

1,533.19 1,318.73 0 214.46 29,628.57 90,368.10 88,065.90 310.84 1,991.37

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008

423

PENDAPATAN REGIONAL / REGIONAL INCOME Lanjutan / Continued table 11.2 (Juta Rupiah) Lapangan Usaha Industrial Origin (1) 7. PENGANGKUTAN & KOMUNIKASI TRANSPORTATIONS & COMMUNICATIONS a. angkutan / transportation 1. angkutan rel 2. pengangkutan jalan raya / road transport 3. pengangkutan laut / sea transport 4. pengangkutan sungai, danau / inland water transport 5. pengangkutan udara / air transport 6. Jasa penunjang angkutan / service allied to transport b. komunikasi / communications 8. KEUANGAN, PERSEWAAN & JASA PERUSAHAAN FINANCIAL, OWNERSHIP & BUSSINES a. bank / bank b. lembaga keuanagn non bank c. jasa penunjang keuangan d. sewa bangunan /building retail e. jasa perusahaan / bussines service 9. JASA - JASA / SERVICE a. pemerintahan umum / government b. swasta / private 1. sosial kemasyarakatan / social & community services 2. hiburan & rekreasi / amusement & recreation services 3. perorangan & RT / personal & household services PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO GROSS REGIONAL DOMESTIC PRODUCT Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Belu Source : BPS Statistics of Belu Regency 2005 (2) 45,481.56 41,059.17 0 34,691.38 3,160.82 0 209.66 2,997.31 4,422.39 27,438.12 16,838.74 5,055.50 0 5,247.57 296.31 148,926.90 98,782.78 50,144.12 28,967.07 382.52 20,794.53 588,537.823 2006 (3) 47,711.76 43,016.43 0 36,375.20 3,286.88 0 216.26 3,137.99 4,695.42 28,913.32 18,024.58 5,241.47 0 5,338.44 308.83 157,820.47 105,040.70 52,779.78 30,847.85 407.81 21,524.12 615,949.675

424

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008

PENDAPATAN REGIONAL / REGIONAL INCOME Tabel / Table 11.3 Distribusi Persentase Produk Domestik Bruto Kabupaten Belu Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha Percentage Distribution of Gross Domestic Product by Industrial Origin at Current Market Prices 2005 - 2006 (persen) Lapangan Usaha Industrial Origin (1) 1. PERTANIAN / AGRICULTURE a. tanaman bahan makanan / farm food crops b. tanaman perkebunan / farm non food crops c. peternakan & hasil-hasilnya / livestock & products d. kehutanan / foresty e. perikanan / fishery 2. PERTAMBANGAN & PENGGALIAN MINNING & QUARRYING 3. INDUSTRI PENGOLAHAN MANUFACTURING INDUSTRIES 4. LISTRIK, GAS,&AIR BERSIH ELECTRICITY, GAS & WATER SUPPLY a. listrik / electricity b. gas / gas c. air bersih / water supply 5. BANGUNAN / CONSTRUCTIONS 6. PERDAGANGAN, RESTORAN, & HOTEL a. perdagangan besar & eceran / wholesail & retail trade b. perhotelan / hotels c. restoran, rumah makan / restaurant 2005 (2) 35.71 16.93 2.57 14.25 0.10 1.87 3.27 2006 (3) 36.00 18.04 2.59 13.48 0.10 1.78 3.17

2.03

1.98

0.25 0.22 0.00 0.03 5.79 16.04 15.66 0.07 0.31

0.24 0.20 0.00 0.04 6.62 14.97 14.61 0.07 0.30

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008

425

PENDAPATAN REGIONAL / REGIONAL INCOME Lanjutan / Continued table 11.3 (persen) Lapangan Usaha Industrial Origin (1) 7. PENGANGKUTAN & KOMUNIKASI TRANSPORTATIONS & COMMUNICATIONS a. angkutan / transportation 1. angkutan rel 2. pengangkutan jalan raya / road transport 3. pengangkutan laut / sea transport 4. pengangkutan sungai, danau / inland water transport 5. pengangkutan udara / air transport 6. Jasa penunjang angkutan / service allied to transport b. komunikasi / communications 8. KEUANGAN, PERSEWAAN & JASA PERUSAHAAN FINANCIAL, OWNERSHIP & BUSSINES a. bank / bank b. lembaga keuanagn non bank c. jasa penunjang keuangan d. sewa bangunan /building retail e. jasa perusahaan / bussines service 9. JASA JASA / SERVICE a. pemerintahan umum / government b. swasta / private 1. ocial kemasyarakatan / social & community services 2. hiburan & rekreasi / amusement & recreation services 3. perorangan & RT / personal & household services PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO GROSS REGIONAL DOMESTIC PRODUCT Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Belu Source : BPS Statistics of Belu Regency 2005 (2) 7.23 6.26 0.00 5.05 0.26 0.00 0.03 0.93 0.97 5.03 2.31 1.24 0.00 1.44 0.04 24.65 17.61 7.04 3.34 0.04 3.67 100.00 2006 (3) 7.29 6.18 0.00 4.99 0.27 0.00 0.03 0.90 1.01 4.91 2.28 1.19 0.00 1.40 0.04 24.92 17.88 7.05 3.34 0.04 3.66 100.00

426

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008

PENDAPATAN REGIONAL / REGIONAL INCOME Tabel / Table 11.4 Distribusi Persentase Produk Domestik Bruto Kabupaten Belu Atas Dasar Harga Konstan 2000 Menurut Lapangan Usaha Percentage Distribution of Gross Domestic Product by Industrial Origin at Constant 2000 Market Prices 2005- 2006 (persen) Lapangan Usaha Industrial Origin (1) 1. PERTANIAN / AGRICULTURE a. tanaman bahan makanan / farm food crops b. tanaman perkebunan / farm non food crops c. peternakan & hasil-hasilnya / livestock & products d. kehutanan / foresty e. perikanan / fishery 2. PERTAMBANGAN & PENGGALIAN MINNING & QUARRYING 3. INDUSTRI PENGOLAHAN MANUFACTURING INDUSTRIES 4. LISTRIK, GAS,&AIR BERSIH ELECTRICITY, GAS & WATER SUPPLY a. listrik / electricity b. gas / gas c. air bersih / water supply 5. BANGUNAN / CONSTRUCTIONS 6. PERDAGANGAN, RESTORAN, & HOTEL a. perdagangan besar & eceran / wholesail & retail trade b. perhotelan / hotels c. restoran, rumah makan / restaurant 2005 (2) 40.15 16.59 2.34 18.63 0.09 2.51 1.03 2006 (3) 40.13 17.01 2.39 18.18 0.09 2.47 1.01

1.08

1.06

0.25 0.22 0.00 0.04 4.89 14.90 14.51 0.05 0.33

0.25 0.21 0.00 0.03 4.81 14.67 14.30 0.05 0.32

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008

427

PENDAPATAN REGIONAL / REGIONAL INCOME Lanjutan / Continued table 11.4 (persen) Lapangan Usaha Industrial Origin (1) 7. PENGANGKUTAN & KOMUNIKASI TRANSPORTATIONS & COMMUNICATIONS a. angkutan / transportation 1. angkutan rel 2. pengangkutan jalan raya / road transport 3. pengangkutan laut / sea transport 4. pengangkutan sungai, danau / inland water transport 5. pengangkutan udara / air transport 6. Jasa penunjang angkutan / service allied to transport b. komunikasi / communications 8. KEUANGAN, PERSEWAAN & JASA PERUSAHAAN FINANCIAL, OWNERSHIP & BUSSINES a. bank / bank b. lembaga keuanagn non bank c. jasa penunjang keuangan d. sewa bangunan /building retail e. jasa perusahaan / bussines service 9. JASA - JASA / SERVICE a. pemerintahan umum / government b. swasta / private 1. sosial kemasyarakatan / social & community services 2. hiburan & rekreasi / amusement & recreation services 3. perorangan & RT / personal & household services PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO GROSS REGIONAL DOMESTIC PRODUCT
Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Belu Source : BPS Statistics of Belu Regency Keterangan : )* Angka sementara

2005 (2) 7.73 6.98 0.00 5.89 0.54 0.00 0.04 0.51 0.75 4.66 2.86 0.86 0.00 0.89 0.05 25.30 16.78 8.52 4.92 0.06 3.53 100.00

2006 (3) 7.75 6.98 0.00 5.91 0.53 0.00 0.04 0.51 0.76 4.69 2.93 0.85 0.00 0.87 0.05 25.62 17.05 8.57 5.01 0.07 3.49 100.00

428

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008

PENDAPATAN REGIONAL / REGIONAL INCOME Tabel 11.5 / Table 11.5 Index Berantai Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Belu Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha Chained Index of Gross Domestic Product by Industrial Origin at Current Market Prices 2005 - 2006

Lapangan Usaha Industrial Origin (1) 1. PERTANIAN / AGRICULTURE a. tanaman bahan makanan / farm food crops b. tanaman perkebunan / farm non food crops c. peternakan & hasil-hasilnya / livestock & products d. kehutanan / foresty e. perikanan / fishery 2. PERTAMBANGAN & PENGGALIAN MINNING & QUARRYING 3. INDUSTRI PENGOLAHAN MANUFACTURING INDUSTRIES 4. LISTRIK, GAS,&AIR BERSIH ELECTRICITY, GAS & WATER SUPPLY a. listrik / electricity b. gas / gas c. air bersih / water supply 5. BANGUNAN / CONSTRUCTIONS 6. PERDAGANGAN, RESTORAN, & HOTEL a. perdagangan besar & eceran / wholesail & retail trade b. perhotelan / hotels c. restoran, rumah makan / restaurant

2005 (2) 96.87 82.64 124.35 112.31 132.00 120.39 144.90

2006 (3) 111.71 118.10 111.95 104.88 107.46 105.69 107.36

134.14

108.08

121.17 119.76 0.00 131.62 124.26 119.71 119.86 149.80 107.32

107.25 103.21 0.00 126.57 126.57 103.48 103.39 104.65 107.64

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008

429

PENDAPATAN REGIONAL / REGIONAL INCOME Lanjutan / Continued table 11.5

Lapangan Usaha Industrial Origin (1) 7. PENGANGKUTAN & KOMUNIKASI TRANSPORTATIONS & COMMUNICATIONS a. angkutan / transportation 1. angkutan rel 2. pengangkutan jalan raya / road transport 3. pengangkutan laut / sea transport 4. pengangkutan sungai, danau / inland water transport 5. pengangkutan udara / air transport 6. Jasa penunjang angkutan / service allied to transport b. komunikasi / communications 8. KEUANGAN, PERSEWAAN & JASA PERUSAHAAN FINANCIAL, OWNERSHIP & BUSSINES a. bank / bank b. lembaga keuanagn non bank c. jasa penunjang keuangan d. sewa bangunan /building retail e. jasa perusahaan / bussines service 9. JASA - JASA / SERVICE a. pemerintahan umum / government b. swasta / private 1. sosial kemasyarakatan / social & community services 2. hiburan & rekreasi / amusement & recreation services 3. perorangan & RT / personal & household services PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO GROSS REGIONAL DOMESTIC PRODUCT Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Belu Source : BPS Statistics of Belu Regency

2005 (2) 128.74 126.25 0.00 123.34 115.97 0.00 110.39 149.93 147.66 136.04 134.14 148.50 0.00 130.31 112.38 132.50 135.12 126.37 120.21 121.82 132.61 115.19

2006 (3) 110.21 109.38 0.00 109.53 113.91 0.00 105.44 107.37 115.66 108.22 109.65 106.46 0.00 107.48 106.42 112.02 112.50 110.84 110.92 108.65 110.79 110.82

430

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008

PENDAPATAN REGIONAL / REGIONAL INCOME Tabel / Table 11.6 Index Berantai Produk Domestik Bruto Kabupaten Belu Atas Dasar Harga Konstan 2000 Menurut Lapangan Usaha Chained Index of Gross Domestic Product by Industrial Origin at Constant Market 2000 2005- 2006

Lapangan Usaha Industrial Origin (1) 1. PERTANIAN / AGRICULTURE a. tanaman bahan makanan / farm food crops b. tanaman perkebunan / farm non food crops c. peternakan & hasil-hasilnya / livestock & products d. kehutanan / foresty e. perikanan / fishery 2. PERTAMBANGAN & PENGGALIAN MINNING & QUARRYING 3. INDUSTRI PENGOLAHAN MANUFACTURING INDUSTRIES 4. LISTRIK, GAS,&AIR BERSIH ELECTRICITY, GAS & WATER SUPPLY a. listrik / electricity b. gas / gas c. air bersih / water supply 5. BANGUNAN / CONSTRUCTIONS 6. PERDAGANGAN, RESTORAN, & HOTEL a. perdagangan besar & eceran / wholesail & retail trade b. perhotelan / hotels c. restoran, rumah makan / restaurant

2005 (2) 94.33 79.02 111.29 107.78 111.50 119.12 104.02

2006 (3) 104.62 107.29 107.07 102.17 102.29 102.98 102.15

108.02

102.96

105.24 106.66 0.00 97.15 105.28 105.12 105.15 124.99 101.32

102.63 102.40 0.00 104.08 102.97 103.06 103.10 101.16 101.49

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008

431

PENDAPATAN REGIONAL / REGIONAL INCOME Lanjutan / Continued table 11.6

Lapangan Usaha Industrial Origin (1) 7. PENGANGKUTAN & KOMUNIKASI TRANSPORTATIONS & COMMUNICATIONS a. angkutan / transportation 1. angkutan rel 2. pengangkutan jalan raya / road transport 3. pengangkutan laut / sea transport 4. pengangkutan sungai, danau / inland water transport 5. pengangkutan udara / air transport 6. Jasa penunjang angkutan / service allied to transport b. komunikasi / communications 8. KEUANGAN, PERSEWAAN & JASA PERUSAHAAN FINANCIAL, OWNERSHIP & BUSSINES a. bank / bank b. lembaga keuanagn non bank c. jasa penunjang keuangan d. sewa bangunan /building retail e. jasa perusahaan / bussines service 9. JASA - JASA / SERVICE a. pemerintahan umum / government b. swasta / private 1. sosial kemasyarakatan / social & community services 2. hiburan & rekreasi / amusement & recreation services 3. perorangan & RT / personal & household services PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO GROSS REGIONAL DOMESTIC PRODUCT Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Belu Source : BPS - Statistics of Belu Regency

2005 (2) 114.42 113.96 0.00 112.79 128.41 0.00 127.75 113.26 118.90 118.05 124.96 115.43 0.00 102.62 108.13 120.87 121.09 120.45 118.85 121.14 122.74 104.99

2006 (3) 104.90 104.77 0.00 104.85 103.99 0.00 103.15 104.69 106.17 105.38 107.04 103.68 0.00 101.73 104.22 105.97 106.34 105.26 106.49 106.61 103.51 104.66

432

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008

PENDAPATAN REGIONAL / REGIONAL INCOME Tabel / Table 11.7 Index Perkembangan Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Belu Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha Development Index of Gross Domestic Product by Industrial Origin at Current Market Prices 2005- 2006

Lapangan Usaha Industrial Origin (1) 1. PERTANIAN / AGRICULTURE a. tanaman bahan makanan / farm food crops b. tanaman perkebunan / farm non food crops c. peternakan & hasil-hasilnya / livestock & products d. kehutanan / foresty e. perikanan / fishery 2. PERTAMBANGAN & PENGGALIAN MINNING & QUARRYING 3. INDUSTRI PENGOLAHAN MANUFACTURING INDUSTRIES 4. LISTRIK, GAS,&AIR BERSIH ELECTRICITY, GAS & WATER SUPPLY a. listrik / electricity b. gas / gas c. air bersih / water supply 5. BANGUNAN / CONSTRUCTIONS 6. PERDAGANGAN, RESTORAN, & HOTEL a. perdagangan besar & eceran / wholesail & retail trade b. perhotelan / hotels c. restoran, rumah makan / restaurant

2005 (2) 143.36 130.99 285.78 142.15 252.06 182.11 497.90

2006 (3) 160.14 154.70 319.93 149.09 270.87 192.47 534.55

362.06

391.31

179.58 191.44 0.00 126.56 179.73 191.10 191.75 352.82 149.07

192.59 197.58 0.00 170.31 227.48 197.74 198.25 369.21 160.45

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008

433

PENDAPATAN REGIONAL / REGIONAL INCOME Lanjutan / Continued table 11.7

Lapangan Usaha Industrial Origin (1) 7. PENGANGKUTAN & KOMUNIKASI TRANSPORTATIONS & COMMUNICATIONS a. angkutan / transportation 1. angkutan rel 2. pengangkutan jalan raya / road transport 3. pengangkutan laut / sea transport 4. pengangkutan sungai, danau / inland water transport 5. pengangkutan udara / air transport 6. Jasa penunjang angkutan / service allied to transport b. komunikasi / communications 8. KEUANGAN, PERSEWAAN & JASA PERUSAHAAN FINANCIAL, OWNERSHIP & BUSSINES a. bank / bank b. lembaga keuanagn non bank c. jasa penunjang keuangan d. sewa bangunan /building retail e. jasa perusahaan / bussines service 9. JASA - JASA / SERVICE a. pemerintahan umum / government b. swasta / private 1. sosial kemasyarakatan / social & community services 2. hiburan & rekreasi / amusement & recreation services 3. perorangan & RT / personal & household services PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO GROSS REGIONAL DOMESTIC PRODUCT Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Belu Source : BPS - Statistics of Belu Regency

2005 (2) 208.20 195.91 0.00 182.53 137.43 0.00 211.59 407.17 351.12 298.64 290.37 368.55 0.00 272.91 155.94 311.51 313.79 305.95 239.18 233.64 412.22 196.27

2006 (3) 229.47 214.27 0.00 199.92 156.56 0.00 223.10 437.17 406.11 323.17 318.38 392.35 0.00 293.33 165.95 348.97 353.01 339.11 265.29 253.84 456.70 217.49

434

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008

PENDAPATAN REGIONAL / REGIONAL INCOME Tabel / Table 11.8 Index Perkembangan Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Konstan 2000 Menurut Lapangan Usaha Development Index of Gross Domestic Product by Industrial Origin at Constant Market 2000 2005- 2006

Lapangan Usaha Industrial Origin (1) 1. PERTANIAN / AGRICULTURE a. tanaman bahan makanan / farm food crops b. tanaman perkebunan / farm non food crops c. peternakan & hasil-hasilnya / livestock & products d. kehutanan / foresty e. perikanan / fishery 2. PERTAMBANGAN & PENGGALIAN MINNING & QUARRYING 3. INDUSTRI PENGOLAHAN MANUFACTURING INDUSTRIES 4. LISTRIK, GAS,&AIR BERSIH ELECTRICITY, GAS & WATER SUPPLY a. listrik / electricity b. gas / gas c. air bersih / water supply 5. BANGUNAN / CONSTRUCTIONS 6. PERDAGANGAN, RESTORAN, & HOTEL a. perdagangan besar & eceran / wholesail & retail trade b. perhotelan / hotels c. restoran, rumah makan / restaurant

2005 (2) 105.62 84.11 170.46 121.81 148.06 160.21 103.02

2006 (3) 110.50 90.25 182.51 124.44 151.45 164.98 105.23

126.64

130.39

119.54 126.10 0.00 90.19 99.39 116.36 116.47 168.13 106.62

122.68 129.13 0.00 93.87 102.34 119.92 120.09 170.09 108.21

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008

435

PENDAPATAN REGIONAL / REGIONAL INCOME Lanjutan / Continued table 11.8

Lapangan Usaha Industrial Origin (1) 7. PENGANGKUTAN & KOMUNIKASI TRANSPORTATIONS & COMMUNICATIONS a. angkutan / transportation 1. angkutan rel 2. pengangkutan jalan raya / road transport 3. pengangkutan laut / sea transport 4. pengangkutan sungai, danau / inland water transport 5. pengangkutan udara / air transport 6. Jasa penunjang angkutan / service allied to transport b. komunikasi / communications 8. KEUANGAN, PERSEWAAN & JASA PERUSAHAAN FINANCIAL, OWNERSHIP & BUSSINES a. bank / bank b. lembaga keuanagn non bank c. jasa penunjang keuangan d. sewa bangunan /building retail e. jasa perusahaan / bussines service 9. JASA - JASA / SERVICE a. pemerintahan umum / government b. swasta / private 1. sosial kemasyarakatan / social & community services 2. hiburan & rekreasi / amusement & recreation services 3. perorangan & RT / personal & household services PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO GROSS REGIONAL DOMESTIC PRODUCT Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Belu Source : BPS - Statistics of Belu Regency

2005 (2) 145.93 143.07 0.00 139.77 183.26 0.00 186.70 146.89 179.15 181.46 235.94 167.18 0.00 110.51 140.05 209.55 196.03 242.50 231.27 227.99 260.42 128.63

2006 (3) 153.09 149.89 0.00 146.55 190.56 0.00 192.58 153.78 190.21 191.21 252.56 173.33 0.00 112.42 145.96 222.07 208.45 255.25 246.28 243.06 269.56 134.62

436

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008

PENDAPATAN REGIONAL / REGIONAL INCOME Tabel / Table 11.9 Index Implisit Produk Domestik Bruto Kabupaten BeluAtas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha Implisit Index of Gross Domestic Product by Industrial Origin at Current Market Prices 2005- 2006

Lapangan Usaha Industrial Origin (1) 1. PERTANIAN / AGRICULTURE a. tanaman bahan makanan / farm food crops b. tanaman perkebunan / farm non food crops c. peternakan & hasil-hasilnya / livestock & products d. kehutanan / foresty e. perikanan / fishery 2. PERTAMBANGAN & PENGGALIAN MINNING & QUARRYING 3. INDUSTRI PENGOLAHAN MANUFACTURING INDUSTRIES 4. LISTRIK, GAS,&AIR BERSIH ELECTRICITY, GAS & WATER SUPPLY a. listrik / electricity b. gas / gas c. air bersih / water supply 5. BANGUNAN / CONSTRUCTIONS 6. PERDAGANGAN, RESTORAN, & HOTEL a. perdagangan besar & eceran / wholesail & retail trade b. perhotelan / hotels c. restoran, rumah makan / restaurant

2005 (2) 135.73 155.73 167.65 116.70 170.25 113.67 483.32

2006 (3) 144.92 171.42 175.30 119.80 178.85 116.66 507.99

285.89

300.12

150.23 151.81 0.00 140.33 180.84 164.24 164.63 209.85 139.82

156.99 153.01 0.00 181.43 222.28 164.90 165.09 217.07 148.28

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008

437

PENDAPATAN REGIONAL / REGIONAL INCOME Lanjutan / Continued table 11.9

Lapangan Usaha Industrial Origin (1) 7. PENGANGKUTAN & KOMUNIKASI TRANSPORTATIONS & COMMUNICATIONS a. angkutan / transportation 1. angkutan rel 2. pengangkutan jalan raya / road transport 3. pengangkutan laut / sea transport 4. pengangkutan sungai, danau / inland water transport 5. pengangkutan udara / air transport 6. Jasa penunjang angkutan / service allied to transport b. komunikasi / communications 8. KEUANGAN, PERSEWAAN & JASA PERUSAHAAN FINANCIAL, OWNERSHIP & BUSSINES a. bank / bank b. lembaga keuanagn non bank c. jasa penunjang keuangan d. sewa bangunan /building retail e. jasa perusahaan / bussines service 9. JASA - JASA / SERVICE a. pemerintahan umum / government b. swasta / private 1. sosial kemasyarakatan / social & community services 2. hiburan & rekreasi / amusement & recreation services 3. perorangan & RT / personal & household services PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO GROSS REGIONAL DOMESTIC PRODUCT
Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Belu Source : BPS - Statistics of Belu Regency Keterangan : )* Angka sementara

2005 (2) 142.67 136.93 0.00 130.60 75.00 0.00 113.33 277.19 195.99 164.58 123.06 220.45 0.00 246.96 111.35 148.65 160.07 126.17 103.42 102.48 158.29 152.29

2006 (3) 149.90 142.95 0.00 136.42 82.15 0.00 115.85 284.28 213.51 169.01 126.36 226.36 0.00 260.92 113.69 157.14 169.35 132.86 107.72 104.44 169.42 161.56

438

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008

PENDAPATAN REGIONAL / REGIONAL INCOME Tabel / Table 11.10 Pertumbuhan Ekonomi Menurut Sektor Kabupaten Belu Regional Economic Growth by Sector 2005 - 2006 (persen / Percent) Sektor Sector (1) 1. Pertanian Agriculture 2. Pertambangan & Penggalian Minning & Quarrying 3. Industri Pengolahan Manufacturing Industries 4. Listrik,Gas & Air Bersih Electricity, Gas & Water Supply 5. Bangunan Construction 6. Perdagangan,Restoran&Hotel Trade,Restaurant & Hotels 7. Pengangkutan&Komunikasi Transport&Communication 8. Keuangan, Persewaan & Jasa Perusahaan Financial, Ownnership & Bussines 9. Jasa-Jasa Service 2005 (4) -5.67 2006 (5) 4.62

4.02

2.15

8.02

2.96

5.24

2.63

5.28

2.97

5.12

3.06

14.42

4.90

18.05

5.38

20.87

5.97

Pertumbuhan Ekonomi / Economic Growth


Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Belu Source : BPS - Statistics of Belu Regency Keterangan : )* Angka sementara

4.99

4.66

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008

439

PENDAPATAN REGIONAL / REGIONAL INCOME

Tabel / Table 11.11 Rata-Rata Pendapatan Per Kapita Penduduk Kabupaten Belu atas Dasar Harga Berlaku Population Average Per Capita Income at Current Market prices of Belu Regency 2000 - 2006 ( ribuan rupiah) Tahun Year (1) 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Belu Source : BPS - Statistics of Belu Regency Pendapatan Per Kapita Income Per Capita (2) 1,642.756 1,901.483 1,975.826 2,253.444 2,499.641 2,484.170 2,683.877

440

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008

PENDAPATAN REGIONAL / REGIONAL INCOME

Tabel / Table 11.12 Rata-Rata Pendapatan Per Kapita Penduduk Kabupaten Belu atas Dasar Harga Konstan 2000 Population Average Per Capita Income at Constant 2000 Market Price Belu Regency 2000 - 2006 ( ribuan rupiah)

Tahun Year

Pendapatan Per Kapita Income Per Capita

(1) 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Belu Source : BPS - Statistics of Belu Regency

(2) 1,642.756 1,696.488 1,747.571 1,818.346 1,896.545 1,628.048 1,661.195

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2008

441

You might also like