You are on page 1of 11

Masa kepemimpinan sby Sby dilantik sbg presiden ke-6 RI, pada tanggal 20 oktober 2004..

Kebijakan yang ditempuh yaitu a. ketika dilantik menjadi presiden, ekspor hingga oktober 2004 naik jika disbandingkan dengan periode yang sama yaitu pada tahun 2003. b. Kebijakan soal aceh ditunjukan oleh presiden dengan memperpanjang status darurat sipil c. Pelunasan utang terhadap IMF pada bulan oktober 2006 dan dilakukan dalam 2 tahap d. Pada massa pemerintahanya presiden SBY menaikan harga BBM sebanyak 3 kali e. Kenaikan harga BBM digunakan guna mengurangi subsidi BBM Kebijakan kebijakan pada masa SBY 1. anggaran pendidikan ditingkatkan menjadi 20% dari keseluruhan APBN 2. konversi minyak tanah ke gas 3. memberikan BLT (Bantuan Langsung Tunai) 4. pembayaran utang secara bertahap kepada badan PBB 5. Buy Back saham BUMN 6. pelayanan UKM (usaha kecil menengah) 7. subsidi BBM 8. memudahkan investor asing berinvestasi di Indonesia 9. meningkatkan sektor pariwisata dengan mencanangkan Visit Indonesia 2008 10. pemberian bibit unggul pada petani 11. pemberantasan korupsi melalui KPK masalah yang ada 1. 2. 3. 4. masalah pembangunan ekonomi buncana alam yang selalu melanda Indonesia masalah keamanan dan politik masalah Korupsi, mulai dari dasar hukumnya sampai peradilan

kalau tujuan buy back saham BUMN ini untuk menahan kejatuhan BEI. Tidak mungkin, karena pengaruh saham-saham BUMN kecil dibandingkan dengan jumlah nilai kesuluruhan saham di BEI. Kalau ini yang menjadi tujuan buy back, saya tidak setuju. Lebih baik uang itu dipergunakan untuk hal-hal yang lain yang lebih berguna untuk mencegah situasi perekonomian menjadi lebih buruk. Prepare the worst, hope the best.

Masa SBY-Budiono Kebijakan di bidang politik 1. me-resuffle kabinet 2. partai demokrat berkoalisi dengan beberapa partai kebijakan bidang ekonomi 1. buy back saham BUMN

2. 3.

melaksanakan program BLT melakukan pinjaman luar negeri melalui IMF

TRIBUNNEWS.COM - Pengamat politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Siti Zuhro mengungkap, reshuffle kabinet yang sudah dilakukan Presiden SBY tidak menjanjikan perubahan yang lebih baik. Meski, katanya, ada penambahan 13 Wakil Menteri (Wamen). Reshuffle yang dilakukan, lebih mengakomodasi parpol koalisi, sementara menteri-menteri yang tersangkut korupsi seperti di Kemanakertrans dan Kemenpora tidak tersentuh. Saya pesimistis, karena presiden bermain dua kaki yaitu berusaha menciptakan politik harmoni melalui pendekatan stabilitas melalui cara yang elitis dengan hanya mengakomodasi kepentingan koalisi dan ingin memuaskan publik dengan menempatkan Wamen. Itu berstandar ganda karena tidak efektif, tidak efisien, netralitasnya dipertanyakan, demikian pula loyalitasnya, kata Siti Zuhro dalam diskusi bertajuk Dibalik Reshuffle Kabinet, Kamis (20/10/2011). Akar permasalahnya adalah lanjut Siti Zuhro, faktor pengungkit yang dijadikan reshuffle ini kinerja. Dari sisi moral atau prestasi? Kemenakertrans, Kemenpora dan masalah parpol lainnya berbarengan dengan maraknya korupsi. Padahal, katanya lagi, reformasi birokrasi itu menyangkut percepatan dan akselerasi dalam menjalankan program SBY. "Belum lagi hubungan menteri dan Wamen sampai ke bawah itu tidak mudah. Jadi, reshuffle kabinet yang dilakukan membuat pesimisme," ungkapnya.

JAKARTA - Setidaknya ada lima efek buruk program kompensasi Bantuan Langsung Tunai (BLT) beranggaran Rp14,1 triliun yang digelontorkan pemerintah tahun ini. Hal itu dikemukakan Tim Pusat Penelitian Ekonomi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (Tim P2E-LIPI), pada keterangan pers dampak sosial kenaikan harga BBM di Kantor pusat LIPI, Jalan Gatot Soebroto, Jakarta, Rabu (28/5/2008). Pertama, banyak warga miskin yang belum menerima BLT pada tahap pertama 2008, karena belum terdata sebagai penerima BLT. Akibat lemahnya metodologi dalam validasi data penerima BLT. Saat ini data yang digunakan adalah data warga miskin tahun 2005. "Padahal dalam kurun waktu 3 tahun sesudahnya data tersebut belum tentu valid, karena kemungkinan ada warga yang pindah atau meninggal dunia," kata Peneliti Senior P2E LIPI Wijaya Adi. Kedua, distribusi kartu BLT saat ini belum merata. Contoh terjadi di Bandung pelaksanaan pencairan kartu BLT masih sepi, karena rumah tangga miskin (RTM) belum menerima kartu BLT yang diperlukan untuk mencairkan dana BLT.

"Ketiga, kurangnya koordinasi antara pemerintah pusat dengan cabang PT Pos Indonesia di daerah," jelas Wijaya. Sejumlah warga miskin di kota Manado, Sulawesi Utara, dan Kotabaru Kalimantan Selatan belum menerima penyaluran BLT, karena PT Pos Indonesia di sana menyatakan belum menerima instruksi resmi penyaluran BLT dari pemerintah pusat. Keempat, pemberian BLT dinilai kurang efektif untuk memecahkan kesulitan warga miskin. Dengan jumlah dana BLT sebesar Rp 100.000,- /bulan tetap saja tidak mampu memenuhi kebutuhan keluarga. Apalagi jumlah dananya juga tidak bertambah dari tahun 2005 hingga sekarang. "Padahal tingkat inflasi meningkat dan harga barang-barang kebutuhan pokok juga merangkak naik," katanya. Kelima, program BLT berpotensi menimbulkan konflik sosial di masyarakat. Sebagai contoh, kata dia, ratusan kepala desa di wilayah III Cirebon menolak kebijakan pemberian BLT sebagai kompensasi kenaikan harga BBM. Berdasarkan pengalaman BLT pada 2005, pembagian BLT selalu menyisakan gejolak di masyarakat karena pasti ada warga miskin yang tidak masuk daftar akibatnya melakukan protes ke kepala desa. (Muhammad Ma'ruf/Sindo/rhs)

Alasan Pemberhentian Program BLT, Menteri Koordinator bidang Kesejahteraan Rakyat Agung Laksono mengatakan, program Bantuan Langsung Tunai (BLT) pada tahun 2010, dihentikan sementara."Untuk sementara, pada tahun 2010 ini BLT tidak dianggarkan," kata Agung, usai berkunjung di Sekolah Tinggi Kesejahteraan Sosial, Bandung, Jum`at (12/3). Agung menjelaskan, alasan penghentian sementara program BLT sebesar Rp300 ribu/bulan mulai tahun 2010 ini adalah membaiknya kondisi perekonomian. Selain itu, Agung menambahkan, konsep BLT diprogramkan oleh pemerintah tergantung situasi dan kondisi perekonomian di Indonesia. "Jika tidak ada kondisi yang sangat buruk seperti kenaikan harga BBM, krisis keuangan, melonjaknya harga kebutuhan bahan dasar dan lain sebagainya, maka BLT tidak dianggarkan," katanya. Meski demikian, Agung menegaskan jika program bantuan lain seperti bantuan lanjut usia, Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan Operasional Sekolah (BOS) tetap dilanjutkan. "Program bantuan lain yang terkait dengan kesejahteraan masyarakat tetap akan dilanjutkan," katanya. Bahkan, Agung juga mengatakan, jika Kementerian Koordinator bidang Kesejahteraan Rakyat juga mencanangkan berbagai program terobosan untuk masyarakat Indonesia. Bantuan tersebut di antaranya Bantuan Operasional Kesehatan (BOK), program penataan kali Ciliwung dan Citarum, penataan bantaran rel kereta api, percepatan penanggulangan bencana alam dan program bedah kampung di pedesaan. Menteri juga menambahkan, pihaknya akan memprioritaskan program-program tersebut untuk wilayah Indonesia bagian timur yang dinilai masih sangat membutuhkan program peningkatan kesejahteraan rakyat.

Kontraproduktif? Di Padang, Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Padang (UNP) Prof Dr Syamsul Amar MS, menyatakan langkah pemerintah menghentikan BLT pada 2010, merupakan kebijakan kontradiktif dalam perekonomian. "Ada dua kebijakan kontraproduktif pemerintah pada 2010. Pertama menghentikan BLT, dan kedua akan menaikkan tarif dasar listrik (TDL)," kata Syamsul, Sabtu, ketika ditanya berkaitan dengan pernyataan Menko Kesra di Banduing. Menurut dia, dua kebijakan pemerintah tersebut akan berimbas pada anjloknya demand (permintaan) masyarakat. BLT merupakan subsidi yang diberikan pemerintah kepada masyarakat tertentu, agar mampu memenuhi kebutuhan minimal. Penerimanya adalah masyarakat yang tingkat kesejahteraannya rendah. Jika BLT dihilangkan, kata Syamsul, tingkat kesejahteraan rakyat miskin akan terus menurun. demand mereka rendah. Akibatnya, program negara welfare state tidak terwujud.Ditanya soal pernyataan Menko Kesra Agung Laksono bahwa perekonomian negara membaik, Syamsul mempertanyakan, ekonomi masyarakat lapisan mana yang membaik. "Persoalan ekonomi kita adalah terkait disparitas (perbedaan) yang tinggi dalam pendapatan. Ekonomi membaik itu ada pada level menengah ke atas. Sementara di level bawah, dari waktu ke waktu tidak jauh berubah," kata Syamsul.Meski begitu, dia menyatakan setuju BLT dihilangkan, namun harus dilakukan secara bertahap. Apakah dihentikan BLT, karena anggarannya telah dipakai untuk menambahkan kekayaan para petinggi negara. Lantas bantuan A$215 milyun yang diberkian oleh Australia untuk membasmi kemiskinan dikemanakan?
INILAH.COM, Jakarta - Pemerintah Indonesia berhasil mengusulkan pinjaman IMF tanpa kondisionalitas dalam pertemuan negara-negara G20 di Washington 15 November 2008 lalu. Indonesia sendiri akan melakukan pinjaman dari IMF untuk neraca pembayaran (Balance of payment/BOP) APBN 2009 sebagai antisipasi terjadinya krisis ekonomi global. Menurut Kepala Badan Kebijakan Fiskal Anggito Abimanyu, usulan Presiden RI dalam pertemuan G20 tentang pinjaman IMF tanpa Letter of Intens (LoI). "Usulan ini disetujui tetapi ini untuk emergency fundingAPBN. Kita belum mengusulkan menggunakan paket ini," katanya di Depkeu, Senin (17/11). Pinjaman ini untuk mengantisipasi kalau sumber pembiayaan dari penjualan obligasi tidak dapat terserap pasar. Sebab saat ini dana di pasar tersedot ke AS dan Eropa. Pinjaman tersebut disediakan oleh IMF dan Bank Dunia untuk negara-negara yang fundamental ekonominya kuat. Indikatornya adalah cadangan devisa banyak dan ekspornya masih tinggi. "Usulan ini didukung oleh 10 negara lain seperti Argentina, Brazil, Turki, Mexico dan lain-lain. Jumlahnya belum ditentukan yang penting kalau kita pinjam tidak ada lagi LoI seperti dulu," ujarnya. Paket ini disediakan dan saat Indonesia membutuhkan, jadi tinggal mengambilnya. Namun tingkat bunga dan jangka waktunya belum ditentukan.[cms]

Definisi Subsidi BBM Istilah subsidi mungkin juga sudah tidak asing lagi bagi kita. Bahwasanya subsidi menurut bahasa berarti tunjangan. Dan subsidi BBM adalah bayaran yang harus dilakukan oleh pemerintah pada Pertamina dalam simulasi dimana pendapatan yang diperoleh Pertamina dari tugas menyediakan BBM di tanah air adalah lebih rendah dibandingkan dengan biaya yang dikeluarkan. (http://www.pu.go.id/publik/pengumuman/subsidi-pkps-bbm-050907.htm) Definisi di atas menunjukkan bahwa subsidi dilakukan untuk membantu warga negara yang kurang mampu, namun kenyataannya disalahgunakan oleh kalangan kelas menengah keatas. Hal ini menyebabkan subsidi BBM salah sasaran dalam penyaluran, karena subsidi yang tujuannya diberikan oleh kelompok yang kurang mampu tapi ternyata lebih banyak dinikmati oleh golongan masyarakat kelas atas. Subsidi BBM adalah salah satu contoh suatu kebijakan ekonomi yang tidak adil. Menurut data dari sebuah survei misalnya, pemilik mobil pribadi rata-rata menikmati subsidi dari BBM sebesar 1,2 juta perbulan, sangat tidak sebanding dengan apa yang diterima oleh masyarakat yang kurang mampu terutama yang tidak mempunyai kendaraan bermotor. (http://arsipnalarekonomi.blogspot.com/2008/06) Subsidi memang sangat membantu masyarakat kurang mampu untuk menjangkau harga BBM. Tapi kalau dibiarkan terus menerus, subsidi yang diberikan oleh pemerintah akan menggerogoti keuangan negara dalam APBN. Karena ternyata subdisi tersebut salah sasaran. Masyarakat kelas atas yang sebenarnya mampu membeli BBM yang secara normal ternyata malah disubsidi. Sedangkan kendaraan-kendaraan roda dua milik masyarakat kurang mampu biasanya membeli BBM yang dijual di kios-kios eceran yang harganya pasti lebih mahal dari SPBU. Harga BBM yang bersubsidi di kios-kios. Jadi jika subsidi ini diteruskan saya rasa hanya akan buang-buang uang dari APBN karena hanya kalangan menengah ke atas saja yang menikmati subsidi ini. 2.2. Kebijakan Subsidi BBM Di zaman modern, mesin sangat penting untuk menunjang mobilitas manusia yang semakin tinggi. Hal ini menyebabkan BBM sangat vital bagi perekonomian suatu negara. Karena tanpa BBM dunia seakan berhenti berdenyut. Setelah sekian lama masyarakat difasilitasi oleh pemerintah dengan subsidi BBM, akhirnya di era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono diberlakukan gebrakan yang sangat sensasional. Mulai dari menaikkan BBM industri di tahun 2007, pengurangan subsidi di awal 2008 dan akhirnya dihapus pada akhir 2008. VIVAnews - Posisi Indonesia dalam rantai perekonomian global semakin membaik. Sebab, realisasi investasi ke dalam negeri terus meningkat dan berpotensi mendorong Indonesia masuk dalam jajaran negara-negara dengan perekomian terbesar di dunia. Menurut catatan Badan Koordinasi Penanaman Modal atau BKPM, total realisasi investasi semester I-2011 mencapai Rp115,6 triliun berasal dari Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sebesar Rp33 triliun dan realisasi Penanaman Modal Asing (PMA) sebesar Rp82,6 triliun. Dibandingkan periode sama tahun sebelumnya tren PMDN melonjak 50,7 persen, sedangkan realisasi PMA tumbuh 16,2 persen. Pada investasi PMA, terlihat saat ini sejumlah negara seperti Korea Selatan dan India sangat antusias menanamkan modalnya yang diperkirakan bakal menggeser dominasi negara lainnya dalam investasi terbesar di Indonesia. Sedangkan realisasi investasi PMA pada semester I-2011 berdasarkan lokasi yaitu Jawa Barat sebesar US$2 miliar, DKI Jakarta US$1,5 miliar, Papua US$0,8 miliar, Banten US$0,8 miliar, dan Sumatera Selatan US$0,5 miliar.

Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), Sofjan Wanandi berpendapat, meningkatnya investasi di Indonesia tersebut mesti dibarengi langkah pemerintah dalam memberikan sentimen positif pada roda investasi. Terutama, bagi pemodal dari luar negeri. "Investor asing cukup berminat menanamkan modalnya di Indonesia, asal diikuti dengan kepastian hukum terutama soal pembebasan lahan dan tata ruang," ujarnya saat dihubungi VIVAnews.com di Jakarta, Selasa 20 September 2011. Bahkan, Sofjan menuturkan, pemodal negara Eropa yang saat ini didera ancaman krisis turut menyatakan minatnya untuk meningkatkan investasinya di Indonesia. "Saat pertemuan di Brusel, Belgia, negara-negara Eropa mengungkapkan keinginannya itu, disaksikan Dubes Uni Eropa untuk Indonesia," kata dia. Sejumlah perusahaan dari Eropa, dia menambahkan, bertekad meningkatkan investasinya di Indonesia bila kepastian hukum dan pembangunan infrastruktur dijamin Pemerintah Indonesia. Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia, Julian Wilson, juga mengungkapkan, peluang investasi dari Uni Eropa bisa ditingkatkan lebih dari 1,6 persen dari total investasi Eropa di Indonesia. "Indonesia mendapatkan 1,6 persen dari FDI (Foreign Direct Investment) Uni Eropa, ini bisa ditingkatkan," kata Julian Wilson, dalam Rapat Sosialisasi Vision Group Report Indonesia-Uni Eropa di kantor Kadin, Jakarta, Selasa. Peluang membuka lapangan kerja, Wilson menambahkan, turut dapat ditingkatkan. Bila saat ini Indonesia mendapatkan 1,6 persen investasi Eropa--dari sekitar 700 perusahaan dengan total investasi sekitar 50 miliar euro--bisa menciptakan sekitar 500 ribu lapangan kerja. "Dengan kerja sama CEPA (Comprehensive Economic Partnership Agreement) bisa sampai dua atau tiga kali lipat," ungkap diplomat asal Inggris itu. Peluang lainnya, lanjut Wilson, investor dari Eropa dapat memberikan teknologi dan transfer pengetahuan dengan standar Corporate Social Responsibility (CSR) atau tanggung jawab sosial perusahaan yang tinggi. "Eropa juga berpartisipasi dalam MP3EI (Master Plan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia)," kata dia. Tentunya, Wilson menambahkan, Indonesia bisa lebih kompetitif dari negara tetangga lainnya. Uni Eropa berencana meningkatkan investasinya di Indonesia, kata Wilson, setelah menilai sejumlah kelebihan yang dimiliki Indonesia seperti pelayanan tenaga kerja yang intensif. "Terutama di bidang pariwisata, transportasi, dan konstruksi," kata Wilson. Namun, lanjut Wilson, Indonesia juga mempunyai kelemahan yang dapat menghambat investasi Uni Eropa. Kelemahan itu di antaranya kualitas pelayanan publik, infrastruktur, dan tidak adanya kepastian hukum. "Ini harus diperbaiki jika ingin investasi meningkat," ujar dia.

Berdasarkan data BKPM, realisasi investasi PMA dari Uni Eropa terlihat terus meningkat. Pada kuartal I-2011, tercatat hanya mencapai US$596,3 juta atau setara Rp5,27 triliun tapi pada kuartal II-2011 naik sekitar 38,64 persen menjadi US$826,7 juta atau setara Rp7,31 triliun. Belanda terlihat menjadi negara paling banyak menambatkan investasinya di Indonesia, dengan 51 proyek senilai US$634,3 juta atau setara Rp5,61 triliun pada kuartal II-2011, meningkat dari kuartal sebelumnya yang hanya sebanyak 24 proyek senilai US$93,3 juta atau sekitar Rp825,66 miliar. Fauzi Ichsan, Ekonom Stanchart memperkirakan, derasnya investasi asing ke Indonesia tersebut karena dipicu tiga pilar. Pertama, roda perekonomian Indonesia ditopang konsumsi domestik yang tinggi. "Di saat krisis global, pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap kuat. Sebab, 70 persen ditopang konsumsi domestik," ujarnya saat dihubungiVIVAnews.com di tempat terpisah, Selasa. Pilar kedua, dia menambahkan, adalah sektor komoditas. "Kita tahu, dalam 5-10 tahun ke depan permintaan komoditas seperti batu bara, minyak bumi, dan gas tetap tinggi. Nah, Indonesia merupakan negara kaya akan komoditas," kata Fauzi. Sedangkan pilar ketiga, Fauzi melanjutkan, komitmen pemerintah dalam membangun sektor infrastruktur. "Lihat saja, dengan infrastruktur yang kurang memadai saja, pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa tumbuh 6-6,5 persen. Apalagi ditopang infrastruktur, kemungkinan bisa tembus angka delapan persen," tuturnya. Untuk itulah, kata dia, investor asing atau sejumlah negara terus melirik Indonesia sebagai ladang investasi. Tak terkecuali, negara-negara Eropa yang saat ini sedang dihantui krisis ekonomi. "Indonesia akan menemani China dan India, sebagai negara berkekuatan ekonomi baru di Asia," ujar Fauzi. Duta Besar Uni Eropa juga menyatakan, kendati tengah krisis, perdagangan negara Eropa dengan Indonesia tetap terjalin meski akan mengalami penurunan. "Meski UE mungkin mengalami krisis, bukan berarti kami hilang," kata Dubes UE, Julian Wilson di kantor Kadin, Jakarta, Selasa. Bahkan, dampak krisis di negara-negara Eropa, kata Wilson, terutama terhadap Indonesia, hingga saat ini belum terasa. Jika dilihat sejarah hubungan perdagangan Indonesia-Eropa, pada krisis 2009, sangat kuat. "Bahkan pada 2011 pertumbuhan hubungan perekonomian kita mencapai hingga 15 persen," kata Wilson. Indonesia, lanjutnya, memiliki produk yang bagus dan perusahaan-perusahaan tertarik dengan produk-produk tersebut. Wilson mengakui, Eropa mungkin saat ini mengalami kesulitan, tapi Wilson meyakini UE akan

membaik dan menguat sehingga kondisi ini tidak akan memengaruhi perdagangan dan perjanjian investasi dengan berbagai negara. Ia juga mengingatkan negara yang dilanda krisis, seperti Yunani memiliki ekonomi kurang dua persen dari Eropa. Sementara itu, Wakil Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Bidang Investasi, Peter F Gontha, mengatakan pengusaha Indonesia terancam kehilangan pangsa pasar di Uni Eropa, dikalahkan kompetitornya dari China dan Vietnam. Kadin juga menilai Indonesia relatif kurang banyak dilirik oleh investor asing dari benua Eropa. Hal itu terlihat dari kecilnya porsi investor Eropa dan anggota Uni Eropa di Tanah Air dibandingkan negara ASEAN lainnya. "Pengusaha kita terancam kehilangan pangsa pasar di Uni Eropa dibanding China dan Vietnam," kata Peter Gontha, pada Rapat Sosialisasi Vision Group Report Indonesia-Uni Eropa di kantor Kadin, Jakarta, Selasa. Gontha menegaskan, posisi Indonesia akan makin dikucilkan dari pasar Eropa, jika negara ini tidak menjalin kerja sama ekonomi secara lebih komprehensif dengan Uni Eropa. Padahal, negara-negara lain sudah mulai gencar menjalankan kerja sama. Tak hanya pasar yang hilang, Gontha juga menilai jumlah investasi negara-negara Eropa di Indonesia masih terbilang sangat kecil. Dari total investasi Eropa pada 2010 sebesar US$200 miliar di Asia Tenggara, Indonesia hanya bisa meraih investor sebesar US$15 miliar, atau 10 persen. "Ini lebih kecil jika dibandingkan dengan Malaysia yang mencapai US$27 miliar atau 13 persen dari investasi Eropa," kata Gontha. Sedangkan Ketua Vision Group yang juga ekonom CSIS, Djisman Simanjuntak, mengatakan hubungan kerja sama Indonesia dengan Eropa dianggap sehat, kendati secara status quo tidak memuaskan. "Namanya sehat 'kurus', untuk itu diperlukan upaya baru untuk meningkatkan kualitas kerja sama ini," katanya. Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia, Julian Wilson, mengaku perdagangan maupun investasi Uni Eropa di Indonesia maupun sebaliknya dinilai memang masih sangat kecil jika dibandingkan negara-negara Asia maupun ASEAN lainnya. "Hubungan perdagangan Singapura, tiga kali lebih besar daripada hubungan perdagangan Indonesia ke Uni Eropa," kata Wilson. Negara yang lebih kecil, lanjut Wilson, justru memiliki hubungan perdagangan yang lebih besar daripada Indonesia. Dia mencontohkan Singapura yang memiliki total perdagangan

sebesar 42,59 miliar euro atau 1,5 persen dari total perdagangan Uni Eropa. Posisi Singapura berada pada urutan ke-12. Nilai perdagangan Indonesia ke Eropa juga masih kalah dibandingkan Taiwan yang berada pada posisi 14, serta Malaysia dan Thailand yang masing-masing berada pada posisi 22 dan 24. "Indonesia hanya menempati urutan 32 dengan 20,04 miliar euro atau 0,7 persen dari total perdagangan Eropa," ungkap Wilson. Wilson menegaskan, Uni Eropa sebenarnya sangat tertarik untuk menanamkan investasi di bidang jasa. Selain itu, Uni Eropa sangat berminat mengembangkan perdagangan dan tidak terbatas pada sektor komoditas. "Indonesia memiliki potensi yang sangat besar. Saya rasa tidaklah tepat jika Malaysia memiliki nilai investasi lebih tinggi bila dibandingkan Indonesia, karena mereka memiliki perdagangan yang logis, seharusnya Indonesia bisa," kata dia. Nilai investasi Uni Eropa di Malaysia tercatat mencapai US$5 miliar. Sementara itu, investasi Uni Eropa di Indonesia hanya US$3 miliar dari total investasi Uni Eropa ke ASEAN sebesar US$35 miliar. Sebelumnya, Menteri Koordinator bidang Perekonomian, Hatta Rajasa menjelaskan pemerintah akan berupaya menarik investasi lokal dan asing melalui kawasan ekonomi khusus atau KEK. Berbagai fasilitas akan ditawarkan pemerintah agar KEK menarik buat para investor diantaranya keringanan pajak, infrastruktur dan berbagai penunjang lainnya dalam berbisnis. KEK yang sudah dituangkan dalam Undang-Undang Nomor 39 tahun 2009 diharapkan pada tahun 2012 Indonesia sudah memiliki sembilan KEK yang tersebar di Papua, Sulawesi, Kalimantan dan Sumatera. "Kawasan ekonomi khusus itu memang ini semacam suatu kawasan free trade yang memang tentu harus kita lihat masing-masing daerah memiliki keunggulan, intinya adalah bahwa ke depan kita tidak ingin lagi raw material yang kita ekspor, tetapi kita harus meningkatkan value added-nya, meningkatkan manufaktur," ujar Hatta Rajasa. (eh) VIVAnews Kebijakan Pemerintah Sby Jk Di Metro TV televisi yang dimiliki oleh salah seorang pembesar Partai Golongan karya, disiarkan hasil telepolling yang dilakan di beberapa kota besar, diantaranya Jakarta, Surabaya, medan, Yogyakarta dan beberapa kota besar lainnya. Walaupun katanya hasil survey ini bukanlah menggambarkan pendapat dari seluruh rakyat Indonesia, karena banyak rakyat Indonesia belum menikmati teknologi telekomunikasi, karena tidak adanya sarana dan fasilitas yang seharusnya disedia oleh pemerintah, sehingga tidak dapat sangat banyak rakyat Indonesia yang tidak dapat dijadikan sebagai sampling dari survey ini. Minimal katanya lagi, survey ini menggambarkan pendapat kalangan menengah dimasyarakat Indonesia.

Berikut adalah daftar kebijaksanaan pemerintah yang paling menjengkelkan : 1. Kenaikan Harga BBM 2. Kenaikan Harga Sembako 3. Bantuan Langsung tunai 4. Konversi minyak tanah ke Gas 5. Pemberantasan Korupsi 6. Anggaran Pendidikan 7. Kasus Lapindo Brantas 8. Privatisasi BUMN 9. Outsourching perburuhan 10. Penghematan Listrik Kalau dilihat dari daftar tersebut, terlihatlah bahwa seluruh kebanggaan yang dianggap sebagai prestasi oleh pemerintah SBY-JK, merupakan kegagalan dimata masyarakat. Mari kita bahas satu persatu : 1. Kenaikan Harga BBM, pada saat harga BBM dunia melambung tinggi, pemerintah melakukan kenaikan harga BBM. Beberapa kali. Sampai pada akhirnya mencapai harga Rp. 6.000 rupiah perliter untuk premium. Kemudian pada saat harga BBM dunia turun, SBY menurunkan harga BBM sampai 3 kali, menjadi Rp 4.500,-. Lucunya lagi dalam salah satu acara dialog lucu-lucuan yang dihadiri oleh Andi Mallarangeng (Pengurus Partai Demokrat merangkap juru bicara Presiden) dan Pramono Anung (PDIP), Bung Andi dengan gaya bicara yang ngotot dan tidak mau kalah, selalu mengulang-ulang pernyataan bahwa Pemerintah SBY-JK sudah menurunkan 3 kali harga BBM, yang ditekankan adalah jumlah penurunannya bukan rupiah penurunan. Dan terkesan bahwa bung andi yang dulu kita kenal sebagai seorang pengamat yang santun dan menghargai perbedaan pendapat, telah berubah menjadi seorang andi yang mau menang sendiri dan tidak mau menerima kritik. Tentu kita dapat menyimpulkan bahwa yang sedang bicara tersebut bukanlah andi mallarangeng sebagai diri pribadi, tetapi merupakan seorang kader Partai Demokrat yang sedang mengemban tugas untuk membela partainya. Tetapi sikap tidak mau dikritik dan mau menang sendiri itu, membuat kita bertanya-tanya, apakah memang begini karakter Partai Demokrat. 2. Kenaikan Harga Sembako. Pada saat harga BBM melambung tinggi, harga kelapa sawit juga melambung tinggi, harga sembako juga ikut melambung tinggi. Setelah harga BBM diturunkan sebanyak 3 kali, ternyata harga sembako tetap tidak turun. Salah seorang tetangga saya yang berbisnis Pischok (pisang Coklat) penasaran dan bertanya-tanya, tentang Minyakita minyak yang kualitasnya diatas minyak goreng curah, tetapi harganya dibawah minyak goreng kemasan, katanya SBY-JK telah meluncurkan produk itu, dan sering disiarkan ditelevisi, tetapi waktu dicari dipasar tidak ada satupun pedagang yang menjualnya. Ataukah minyak itu hanya diproduksi satu truk saja hanya untuk iklan televisi saja (. Kampanye mercusuar neh). Belum lagi persengketaan antara tukang sayur dan sekelompok ibu-ibu yang membeli dagangannya. Semua barang sembako masih mahal, untuk keperluan masak didapur, memasak masakan seadanya saja bisa menghabiskan uang 50 ribuan sehari, yang masih terbilang mahal bagi rakyat Indonesia. 3. Bantuan Langsung Tunai, Politik dagang pemerintah SBY-JK terlihat benar dalam kebijaksanaan. Kebijaksanaan kenaikan harga BBM dipertukarkan dengan pemberian Bantuan Langsung Tunai, yang banyak terjadi kontraversi, bahkan menyebabkan banyak para lanjut usia yang ikut antri kehilangan nyawa. Dana yang dikucurkan sebanyak 14 Milyar rupiah, jika dikelola oleh Fund manager dan kemudian hasil investasinya diberikan kepada rakyat, tentu akan dapat menjadi jaminan social yang berkelanjutan. Tetapi itulah system yang dijalankan, kadang aneh dan tidak masuk logika. Bayangkan, dengan kenaikan harga yang melonjak tinggi, uang Rp 100 ribu yang dibagikan hanya cukup untuk hidup 3 hari. Padahal kalau harga tidak dinaikan, bisa saja biaya hidup tidak setinggi itu. 4. Konversi Minyak tanah ke Gas. Inilah lucunya pemerintahan ini, dalam melakukan pelaksanaan kebijaksaan pengalihan minyak tanah, dilakukan dengan secara mendadak, pasokan minyak tanah

dikurangi dalam jumlah yang cukup drastic. Sehingga menyebabkan minyak tanah langka, rakyat yang masih menggunakan minyak tanah harus antri, seperti kejadian resesi pada akhir pemerintahan Soekarno, zaman orde lama. Dan yang paling lucu lagi, setelah minyak tanah diganti dengan gas, minyak tanah tidak ada, dan ternyata gasnya juga hilang dari peredaran. Dengan alas an bahwa ada gangguan di produksi gas dan JK juga pernah menyatakan bahwa kenaikan penggunaan gas naik 600 % , sehingga pertamina tidak mampu mengantisipasi kenaikan ini. (lucu..) kondisi ini menyebabkan banyak masyarakat yang harus menggunakan kayu bakar untuk memasak. (kembali kezaman batu Pak ). 5. Pemberantasan korupsi. Walaupun sang besan SBY juga ditangkap dalam kasus korupsi di Bank Indonesia, tetapi masyarakat merasakan bahwa prestasi Komisi Pemberantasan Korupsi, masih tebang pilih. Pemberantasan korupsi masih tebang pilih. Banyak pada tersangka yang sampai saat ini masih bebas berkeliaran, tanpa tersentuh hokum. Apapun alasannya, tetap saja nuasa ketidak adilan tersebut dirasakan pemerintah. 6. Anggaran Pendidikan 20 % dari APBN. Partai golongan karya, belakangan ini didalam kampanye dimedia televisi dengan bangganya menginformasikan kepada masyarakat bahwa kebijaksanaan anggaran pendidikan 20 % dari APBN merupakan prestasi partainya. Tetapi masyarakat tidak merasakan bahwa biaya pendidikan menjadi murah. Tambah lagi undang-undang BHP yang baru-baru di syahkan mendapat tentangan dari masyarakat terutama mahasiswa. Karena dengan berlakunya undang-undang tersebut, biaya pendidikan akan semakin tinggi. 7. Kasus Lapindo Brantas. Meluapnya lumpur lapindo tidak mendapat penanganan yang serius dari pemerintah SBY-JK, padahal yang memiliki perusahaan yang menyebabkan bencana lumpur lapindo ini adalah salah seorang menteri yang seharusnya mengurusi kesejahteraan rakyat. Penangannya seakan diperlambat, bahkan untuk warga yang tidak masuk kedalam peta terkena dampak PT lapindo, tetapi kenyataan terpengaruh oleh bencana ini, tidak mendapatkan ganti rugi dari lapindo. 8. Privatisasi BUMN. SBY JK mengkritisi kebijaksanaan pemerintahan Megawati pada saat dilakukan privatisasi BUMN yang dilakukan oleh pemerintahan megawati pada waktu itu. Tetapi pada kenyataannya, pada masa SBY JK ada beberapa BUMN yang dilakukan privatisasi, bahkan Krakatau steel pun yang merupakan BUMN yang menguntungkan akan dijual murah kepada asing. 9. Outsourching perburuhan. Memang susah memiliki wakil presiden yang bekas pengusaha. Paradigma yang ada dalam wawasannya lebih cenderung berpihak kepada pengusaha. Keputusan untuk pembolehan Outsourching di bidang perburuhan menyebabkan banyak perusahaan swasta yang memberlakukan system ini. Bahkan kebanyakan dari perusahaan swasta tersebut merupakan perusahaan asing yang sebagian besar sahamnya sudah dimiliki asing. 10. Penghematan Listrik. Pada saat harga BBM melambung, PLN yang sebagian pasokan listriknya berasal dari bahan bakar Gas atau BBM, tidak mampu memberikan pasokan listrik yang memadai, penghematan listrikpun dilakukan, memang penghematan merupakan suatu hal yang baik, tetapi kalau disatu sisi, rakyat disuruh hemat listrik, tagihan listrik selalu tinggi. Bahkan pada saat harga BBM turunpun, harga listrik belum diturunkan.

You might also like