You are on page 1of 15

1

BAB VI PROPOSAL PENELITIAN

Kegiatan penelitian merupakan salah satu kegiatan yang bersifat ilmiah. Disebut demikian karena dalam proses pembuatannya maupun penyampaiannya memiliki perbedaan yang sangat nyata dengan bentuk tulisan-tulisan lain, seperti novel, puisi, dan cerita. Perbedaan ini tampak pada teori yang ada sehingga tidak dapat dilaksanakan dan dibuat secara sembarangan. Disamping itu, penelitian ilmiah memiliki tujuan yang jelas, yang nantinya dapat bermanfaat sebagai bahan kajian tentang suatu hal dan yang paling utama adalah sebagai acuan dalam pengambilan keputusan baik untuk kepentingan publik atau pemerintah maupun pihak swasta atau perusahaan. Ketika memulai penelitian, peneliti biasanya memerlukan dukungan atau sponsor dari pihak tertentu. Mahasiswa yang akan membuat tugas akhir memerlukan seorang dosen sebagai pembimbingnya. Demikian pula dengan para peneliti professional, dimana mereka membutuhkan dukungan berupa dana dari pihak yang memerlukan hasil penelitian tersebut. Dari kondisi ini, maka perlu adanya sesuatu yang dapat dipakai sebagai acuan untuk menilai pihak peneliti oleh calon pendukung atau pemberi sponsor. Untuk itulah maka suatu usulan atau proposal penelitian merupakan langkah awal pertama dalam proses penelitian. Bab ini secara khusus akan menguraikan mengenai apa yang dimaksud dengan proposal penelitian, mengapa proposal penting untuk disusun, bagaimana struktur proposal, bagaimana cara mengevaluasi proposal, dan bagaimana contoh proposal?

7.1. ARTI PROPOSAL PENELITIAN


Suatu proposal penelitian adalah suatu usulan penelitian yang diajukan oleh seorang atau suatu badan/perusahaan/organisasi untuk menghasilkan suatu output tertentu atau memberikan jasa penelitian kepada sponsor/pendukung. Usulan penelitian dikenal sebagai rencana kerja, prospektus, skema (outline), pernyataan maksud yang berisikan apa yang akan dilakukan, mengapa suatu penelitian dilakukan, bagaimana hal itu dilakukan, dimana hal itu dilakukan, terhadap siapa hal itu dilakukan, dan manfaat apa saja yang akan didapat dari

apa yang akan kita lakukan. Singkatnya, proposal penelitian merupakan pernyataan tertulis yang rinci mengenai desain penelitian (Gay & Diehl, 1996; Zikmund, 2000: 95). Sedangkan maksud proposal penelitian adalah:

1. Untuk merumuskan masalah apa yang akan diteliti dan mengapa masalah tersebut penting. 2. Untuk mengkaji upaya penelitian-penelitian lain yang telah dilakukan penelitian dalam masalah serupa. 3. Untuk menguraikan jenis data yang diperlukan dalam penyelesaian masalah dan bagaimana metode pengumpulan data, pengolahan data, dan

menganalisis.

7.2. Jenis Proposal Penelitian


Proposal penelitian beraneka ragam dari segi isi, kompleksitas, dan panjang proposal. Dari sudut pandang manajer, proposal dapat berasal dari dalam perusahaan (internal) maupun dari luar perusahaan (eksternal). Proposal internal biasanya dilakukan oleh staf perusahaan atau bagian litbang (penelitian dan pengembangan). Proposal eksternal umumnya kompetitif dan disponsori oleh pihak diluar organisasi/perusahaan, seperti lembaga pemerintah, negara donor, lembaga internasional, lembaga swadaya masyarakat, ataupun

perusahaan. Demikian pula dimana proposal tersebut dipergunakan juga dapat dibagi menjadi internal dan eksternal. Semakin besar sebuah proyek, akan semakin kompleks sebuah proposal. Dalam proyek sektor publik, kompleksitas proposal pada umumnya lebih besar dibandingkan dengan proposal sektor swasta. Ragam proposal penelitian ini sangat luas. Proposal yang satu dengan yang lain dapat berbeda baik dari isi, kompleksitas, maupun panjangnya. Beberapa faktor seperti permasalahan, tujuan penelitian, konsumen penelitian, dan peneliti, juga menambah ragam proposal yang dipersiapkan. Perencanaan penelitian bisa merupakan perencanaan yang ringkas (misalnya, proposal untuk penelitian internal dalam suatu perusahaan), atau juga dapat panjang dan formal (misalnya, proposal yang diajukan untuk lembaga pemerintah dan swasta). Ada tiga tingkatan umum kompleksitas proposal, yaitu: studi eksploratif, studi skala kecil, dan studi skala besar (Cooper & Schindler, 2001: 92). Pada tabel 7.1. ditunjukan bahwa studi eksploratif akan menghasilkan proposal

penelitian yang paling sederhana. Proposal yang lebih kompleks dihasilkan dari studi skala kecil oleh perusahaan bisnis baik berupa studi internal atau kontrak proyek penelitian eksternal. Studi profesional skala besar, yang menghasilkan proposal yang paling kompleks sering kali membutuhkan dana yang sangat besar. Begitu pula dengan proyek skala besar yang dilakukan oleh badan pemerintah yang bisa menghasilkan proposal dengan jumlah halaman yang lebih tebal.

Error! TABEL 7.1

Kompleksitas Proposal

Paling Rendah Jenis

Kompleksit

Paling Tinggi

Proposal Manajemen Internal Eksternal Kontrak eksploratif Studi eksploratif Studi skala kecil Studi skala besar

Kontrak penelitian skala besar Kontrak penelitian skala kecil Kontrak penelitian skala besar

Disponsori pemerintah Proposal akademik Makalah tugas akhir Tesis magister

Disertasi Doktor

Sumber : Dimodifikasi dari Cooper & Schindler (2001: 92)

Untuk tujuan yang berbeda, setiap badan mensyaratkan adanya kandungan proposal yang berbeda pula, tergantung dari kepentingan dan jenis proyek yang akan dilaksanakan. Pada Tabel 7.2. ditunjukan serangkaian isi untuk menyusun proposal, yang sekaligus merupakan garis besar kandungan proposal. Berdasarkan jenis proposal yang akan disusun, kita bisa memilih isi yang dirasa pantas untuk dimasukan. Tabel tersebut hanya merupakan panduan umum, sehingga terkadang kita perlu menambahkan atau mengurangi isi yang ada untuk disesuaikan dengan tujuan penyusunan proposal. Sebagai contoh, studi berskala kecil mungkin tidak memerlukan daftar istilah, sebaliknya untuk proposal yang mengandung istilah khusus yang hanya diketahui oleh pihakpihak tertentu, maka daftar istilah perlu ditambahkan.

TABEL 7.2

Isi proposal: Perbandingan Proposal Berorientasi Manajemen dan Proposal Mahasiswa

Manajemen Jenis Proposal Studi Eksploratif Internal Studi Skala Kecil X X X X X Studi Skala Besar X X X X X X X X X X X Studi Penjajakan X X X Eksternal Kontrak Skala Kecil X X X Kontrak Skala Besar X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X

pemerintah Kontrak Skala Besar X X X X X X X X X X X X X X Tugas Akhir

Mahasiswa

Tesis Masister

Disertasi Doktor

Isi Proposal Ringkasan Eksekutif Perumusan Masalah Tujuan Penelitian Tinjauan Pustaka Manfaat studi Desain penelitian Analisis data Jenis dan bentuk hasil Kualifikasi para peneliti Anggaran Jadwal Fasilitas dan sumber daya khusus Manajemen proyek Bibliography Lampiran / daftar istilah Instrumen Pengukuran

X X X X X

X X X X X X

X X

X X X X

X X X X

X X X X

X X X X X X X X X X

Sumber : Dimodifikasi dari Cooper & Schindler (2001: 93)

7.2.1. Proposal Internal Proposal internal yang kebanyakan dibuat oleh sebuah perusahaan pada umumnya lebih ringkas dibandingkan dengan proposal eksternal. Seperti ditunjukan dalam Tabel 7.2, untuk menyusun sebuah proposal studi eksplorartif cukup dengan satu sampai tiga halaman yang berisi catatan garis besar permasalahan, tujuan studi, desain penelitian, dan jadwal penelitian. Untuk menyusun proposal studi skala kecil, tinjauan pustaka dan bibliografi dapat dicantumkan secara singkat dalam desain penelitian. Anggaran dan jadwal

penelitian diperlukan untuk memperoleh dana. Sedangkan ringkasan eksekutif biasanya dicantumkan pada semua jenis proposal kecuali proposal yang paling sederhana.

7.2.2. Proposal Eksternal Jenis proposal eksternal dapat dibedakan menjadi proposal pesanan dan proposal bukan pesanan. Proposal pesanan biasanya harus melalui sebuah persaingan untuk mendapatrkan kontrak atau dana dengan proposal yang diajukan pihak lain. Contohnya adalah penelitian hibah bersaing yang ditawarkan oleh Departemen Pendidikan Nasional. Proposal bukan pesanan menggambarkan saran dan anjuran peneliti untuk sebuah penelitian yang mungkin akan dilaksanakan. Contoh proposal jenis ini adalah proposal yang diusulkan oleh sebuah lembaga penelitian kepada perusahaan perdagangan untuk meneliti masalah yang muncul akibat adanya perubahan lingkungan politik dan hukum. Keuntungan proposal bukan pesanan adalah tidak perlu bersaing dengan proposal lain, tetapi kerugiannya adalah peneliti harus berspekulasi pada percabangan pilihan manajemen yang dihadapi oleh manajemen sebuah perusahaan. Bagian yang paling penting pada proposal eksternal adalah tujuan, desain, kualifikasi peneliti, jadwal, dan anggaran. Dalam penelitian kontrak, bagian tujuan penelitian dan hasil penelitian merupakan standar yang harus ada dalam proposal. Ringkasan eksekutif proposal eksternal dapat dimasukan ke dalam kata pengantar. Ketika kompleksitas sebuah proyek meningkat, maka diperlukan lebih banyak informasi mengenai manajemen proyek dan fasilitas dan sumber daya khusus. Bagaimana dengan penggunaan sponsor yang membiayai penelitian? Usulan penelitian merupakan langkah awal dalam proses evaluasi. Oleh karena itu, sering kali proposal atau UPP (Usulan Proyek Penelitian) diajukan kepada para sponsor. Sponsor, yang berkepentingan dengan penelitian yang akan dilakukan, biasanya secara cermat menilai kesungguhan maksud dari peneliti, latar belakang, kejelasan desain, luasnya materi, dan kesanggupan untuk melaksanakan kegiatan penelitian sampai selesai. Selain itu suatu proposal juga mengungkapkan seberapa jauh disiplin tim peneliti, sistematika penelitian, dan logika peneliti. Oleh karena itu, setiap UPP harus memperhatikan bahwa peneliti benar-benar menguasai penelitian yang pernah dan akan dilakukan, termasuk

prosedur lengkap dan kesulitan yang mungkin akan dihadapi (Soeratno & Arsyad, 1993: 36-37). Berdasarkan tipe penelitian yang dilakukan dan sponsor yang dimiliki, berbagai aspek dari standar sebuah usulan adalah sangat ditekankan. Oleh karena itu, usulan penelitian merupaka dokumen yang dapat dievaluasi oleh sponsor yang didasarkan atas kebutuhan organisasi, akademis, atau ilmiah.

7.3. MANFAAT PROPOSAL


Penyusunan proposal penelitian, merupakan tahap kritis dalam pelaksanaan penelitian. Proposal penelitian, atau sering disebut sebagai perencanaan penelitian, merupakan deskripsi terperinci dari desain studi yang akan dilakukan untuk menjawab permasalahan yang ada. Termasuk didalamnya adalah hipotesis yang akan diuji, rincian tahap penelitian termasuk pengumpulan dan analisis data, serta perkiraan waktu yang diperlukan untuk pelaksaan penelitian. Proposal penelitian juga merupakan komunikasi formal antara manajer (pihak yang meminta proposal) dengan peneliti (pihak yang membuat proposal). Proposal tertulis dan formal merupakan puncak interaksi manajer dan peneliti, dimana apa yang menjadi perhatian manajemen, telah dituangkan menjadi permasalahan manajemen dan lebih jauh sebagai permasalahan penelitian.

Proposal menunjukan lingkup penyelidikan, garis besar analisis yang digunakan, dan hasil penelitian yang diharapkan.

7.3.1. Manfaat Bagi Peneliti Suatu usulan penelitian lebih bermanfaat bagi peneliti pemula maupun mahasiswa daripada sponsor. Namun ini tidak mengurangi relevansi penelitian bagi sponsor. Bagi mahasiswa atau peneliti pemula adalah mutlak untuk membuat suatu kerangka kerja yang menuntunnya melalui langkah-langkah kerja yang diperlukan untuk mencapai tujuan dalam penelitian tersebut. Dari sisi peneliti, penulisan proposal penelitian yang baik mempunyai beberapa keuntungan tertentu, yaitu (Davis & Cosenza, 1993: 89-90; Gay & Diehl, 1996:Bab 3):

1. Persamaan Persepsi Permasalahan Proposal penelitian yang telah mendapat persetujuan manajer,

menunjukan bahwa sudah terdapat persamaan persepsi tentang permasalahan penelitian antara peneliti dengan manajer. Dengan demikian peneliti sudah dapat meyakinkan diri bahwa permasalahan yang akan diselidiki adalah permasalahan yang diinginkan oleh manajer untuk diselidiki. Dalam hal ini tidak ada perbedaan apakah peneliti tersebut adalah staf ahli perusahaan, ataukah berasal dari lembaga penelitian di luar perusahaan. Fungsi dari penelitian bisnis adalah menyediakan informasi yang berharga bagi manajer untuk kepentingan pengambila keputusan. Apabila permasalahan yang akan diselidiki oleh manajer, maka penelitian tersebut tidak ada nilainya bagi manajer. Penelitian yang tidak ada nilainya bagi manajer sangat logis kalau tidak akan disetujui untuk dilaksanakan. Persamaan persepsi permasalahan antara peneliti dan manajer merupakan hal yang sangat penting sebelum penelitian dilaksanakan, dan hal ini dapat dilihat melalui proposal yang disusun oleh peneliti. 2. Orientasi Penelitian Keseluruhan Penulisan proposal membuat peneliti harus berfikir secara kritis tenntang seluruh aspek penelitian sebelum melakukan penelitian. Salah satu penyebab kegagalan penelitian yang umum dari para peneliti pemula adalah, peneliti belum mampu berfikit tentang seluruh aspek penelitian. Dengan menyusun proposal terlebih dahulu sebelum melaksanakan penelitian, peneliti menjadi lebih mampu melihat ke seluruh aspek penelitian. Data apa saja yang harus dikumpulkan, metoda analisis yang akan digunakan, serta waktu dan anggaran penelitian semuanya dapat dipersiapkan dan dapat diketahui dalam proposal penelitian. 3. Pedoman Pelaksanaan Penelitian Proposal penelitian yang telah disetujui oleh manajer dapat dipergunakan sebagai perencanaan studi dan menjadi pedoman pelaksanaan studi. Dari proposal penelitian, diketahui kegiatan apa saja yang akan dilakukan baik dari jenis kegiatan maupun waktu pelaksanaan kegiatan. Dengan demikian, peneliti dapat menggunakan proposal yang sudah disusun sebagai pedoman pelaksanaan penelitian.

4. Kejelasana Kegiatan Penelitian Dengan menggunakan proposal yang baik, kegiatan penelitian yang akan dilakukan menjadi lebih jelas. Kegiatan yang tidak diperlukan sesuai dengan yang tercantum di dalam proposal. Dengan menggunakan proposal, efisiensi waktu penelitian dapat ditingkatkan, kemungkinan kesalahan penelitian dapat dikurangi, dan pada umumnya akan menghasilkan kualitas penelitian yang lebih tinggi. 5. Kemudahan Evaluasi Penelitian Proposal akan memudahkan evaluasi penelitian yang diusulkan baik bagi peneliti maupun pihak lain yang terkait. Peneliti menjadi lebih tahu tentang apa saja yang akan dilakukannya dalam penelitian. Dari proposal penelitian dapat diketahui kegiatan apa saja yang harus, tidak perlu, atau tidak mungkin dapat di-laksanakan. Pembimbing penelitian, konsumen penelitian, serta pihak lain yang terkait (misalnya berhubungan dengan perijinan penelitian), dapat mengetahui kegiatan apa saja yang akan dilakukan oleh peneliti dan dapat memberikan saran atau koreksi sesuai dengan fungsi dan kepentingan masing-masing. 6. Proteksi Pelaksanaan Penelitian Proposal dapat memberikan perlindungan dari campur tangan pihak lain ketika penelitian sedang berlangsung. Proposal yang sudah disusun dan disetujui berbagai pihak yang terkait dapat menjadi pelindung peneliti dari permintaan perubahan kegiatan penelitian. Perubahan ataupun

penambahan kegiatan penelitian menjadi tidak jelas arahnya. Dari sisi waktu, perubahan ini dapat mengakibatkan tertundanya penyelesaian penelitian. Dengan menunjukan penelitian, campur tangan dari berbagai pihak lain dapat dihindarkan, karena apa yang diminta tidak tertulis dalam proposal. 7. Persetujuan Penelitian Proposal dapat juga berfungsi sebagai dokumen persetujuan antara peneliti dengan manajer. Kadang terjadi bahwa manajer mempunyai harapan yang berlebihan kepada hasil studi yang dilaksanakan. Dari proposal akan diketahui batasan sejauh mana informasi yang akan diperoleh manajer, sehingga akan dapat mengurangi harapan yang berlebihan dari manajer. Dengan demikian, proposal akan dapat

membawa manakjer kepada harapan yang realistis terhadap hasil studi yang dilakukan peneliti.

7.3.2. Manfaat bagi Manajer Manajer juga mendapatkan beberapa keuntungan dari proposal penelitian yang dipersiapkan dengan baik. Dari sisi manajer, beberapa keuntungan yang diperoleh adalah sebagai berikut: 1. Jaminan Kualitas Peneliti Proposal penelitian dapat menjadi jaminan bahwa peneliti sudah mengetahui dengan benar tentang masalah yang dihadapi manajer dalam perusahaan. Permasalahan yang akan diteliti tertulis dengan jelas dalam perumusan masalah. Demikian pula dengan perkiraan hasil studi telah terangkum dalam proposal. Apabila peneliti belum mempunyai pengertian yang benar tentang permasalahan yang dihadapi manajer, dimana hal ini akan dapat terlihat dari perumusan masalah dalam proposal, atau proposal penelitian yang diajukan tidak memberikan informasi yang diinginkan oleh manajer, maka peneliti tersebut dapat diberhentikan sama sekali. Perbaikan proposal atau penghentian penelitian ini perlu dilakukan sebelum manajemen mengeluarkan lebih banyak biaya untuk kegiatan penelitian yang tidak mempunyai nilai manajerial yang cukup. 2. Persetujuan Metode Penelitian Manajer dapat melihat dan mempelajari teknik penelitian yang diusulkan oleh peneliti. Jika manajer berpendapat bahwa metode dan teknik yang dipergunakan tidak sesuai dengan kepentingan manajer, ia bisa memberikan saran kepada peneliti tentang metode dan teknik yang lebih tepat untuk dipergunakan dalam penelitian ini. Dengan demikian, metode dan teknik penelitian dapat disesuaikan dengan permasalahan yang dihadapi manajer atas permintaan manajer sebelum penelitian dilakukan. Jika tidak ada kesatuan pendapat antara peneliti dan manajer tentang metode dan teknik penelitian ini, penelitian lebih baik dihentikan sebelum melangkah lebih jauh. 3. Kendali Penelitian Apabila proposal penelitian telah diterima dan disetujui manajer, proposal tersebut akan menjadi pernyataan resmi dari peneliti tentang apa yang akan diperoleh manajer dari penelitian yang dilaksanakan. Dalam hal

10

penelitian dilakukan oleh lembaga penelitian diluar perusahaan, proposal ini akan berfungsi sebagai kendali pelaksanaan penelitian, sehingga manajer akan dapat memperoleh hasil penelitian dengan menggunakan metode dan teknik sesuai dengan apa yang tertulis dalam proposal. 4. Prioritas Penelitian Proposal akan sangat membantu manajemen dalam melakukan

penyusunan nilain relatif masing-masing usulan penelitian sehingga dapat disusun daftar preferensi penelitian. Daftar ini sangat penting bagi manajer, terutama dalam hubungannya dengan kendala waktu dan dana yang tersedia untuk penelitian, untuk memilih penelitian yang harus dilaksanakan terlebih dahulu, yang dapat ditunda, atau bahkan tidak perlu dilakukan. 5. Penilaian Informasi Dalam rangka penentuan biaya penelitian yang akan dikeluarkan oleh manajemen, nilai informasi penelitian merupakan masukan yang sangat penting. Apalagi kalau usulan penelitian ini dilakukan oleh lembaga penelitian yang berada di luar perusahaan, manajemen perlu menentukan seberapa besar batas anggaran penelitian yang diperkenankan.

7.4. STRUKTUR PROPOSAL PENELITIAN


Kendati jenis proposal penelitian relatif beragam, suatu proposal biasanya mempunyai struktur sebagai berikut (Cooper & Schindler, 2001: 94-102; Davis & Cosenza, 1993: 93-94; Gay & Diehl, 1996: 103-116):

1. Halaman Judul Judul penelitian sebaiknya disusun ringkas-padat dan menarik. Judul seringkali bersifat tentative, yang bisa saja berubah sesuai hasil penelitian. Ringkas-padat mengandung arti judul harus mencerminkan hakekat penelitian dan informatif bagi pembaca, sponsor, ataupun dosen pembimbing. Menarik mengandung arti bahwa topik ini layak dan perlu unutk diteliti.

11

2. Ringkasan Eksekutif (Executive Summary) Ringkasan eksekutif diperlukan untuk penelitian eksternal yang dibiayai oleh sponsor. Pada dasarnya, ringkasan eksekutif merupakan salah satu bentuk lain dari usulan penelitian yang disajikan secara singkatdan padat sehingga memungkinkan bagi para sponsor untuk mengetahi maksud dan tujuan secara cepat dan tepat. Dilihat dari tujuannya, maka ringkasan eksekutif ini merupakan suatu abstraksi yang informatif yang memungkinkan para eksekutif (baca:sponsos penelitian) untuk dapat menangkap inti usulan penelitian tanpa harus membaca secara keseluruhan, dan kemudian mereka menilainya, dan selanjutnya memutuskan mengenai kelanjutan penelitian tersebut. Oleh karena itu, isi dari ringkasan ini antara lain: Rumusan singkat masalah Rumusan singkat tujuan penelitian/pertanyaan penelitian Rumusan singkat mengenai metodologi yang digunakan

3. Latar Belakang Latar belakang berisi uraian singkat mengenai lingkungan di seputar masalah yang akan diteliti. Lingkungan tersebut bisa meliputi: (1) peristiwa tertentu yang menyebabkan penyusunan proposal diperlukan; (2) belum tuntasnya literature dalam menjawab permasalahan atau fenomena tertentu. 4. Rumusan Masalah Bagian ini merupakan hal yang penting untuk mendapatkan perhatian, sebab bagian ini sebenarnya merupakan pintu bagi para pembacanya untuk dapat masuk ke bagian selanjutnya. Oleh karena itu, bagian ini harus ditulis dengan semenarik mungkin. Namun juga harus diperhatikan susunan paragrafnya, agar suatu permasalahan dapat diuraikan secara runtut dan focus dengan dihasilkannya kata akhir suatu permasalahan yang dapat ditangkap dan dimengerti oleh pembaca secara jelas. 5. Tujuan Penelitian Bagian ini menjabarkan secara jelas apa saja yang direncanakan untuk dilakukan dalam usulan penelitian. Dalam studi deskriptif, tujuantujuannya dapat dirumuskan sebagai pertanyaan peneliti, kemudian pertanyaan peneliti tadi dapat diperinci menjadi pertanyaan penyelidikan.

12

Apabila usulannya mengenai studi kausal, maka tujuannya dapat dinyatakan secara umum sebagai hipotesis. Dalam menyusun tujuan ini, hendaknya disesuaikan dengan urutan tujuan menurut kepentingan secara umum, baru kemudian diikuti dengan tujuan secara khusus. Kemudian hal yang harus dilakukan setelah menyelesaikan bagian ini adalah memeriksa konsistensi setiap tujuan yang dibahas, baik dalam desain penelitian, analisis data, dan bagian mengenai temuan. 6. Studi Pustaka Bagian ini melihat kembali semua penelitian yang pernah dilakukan sebelumnya ataupun yang sedang dilakukan, yang memiliki hubungan dengan penelitian yang akan dilakukan ini. Pengumpulan tersebut meliputi berbagai hal seperti, data-data, laporan, dan hasil. Pembahasan dalam bagian ini sebaiknya dimulai dengan membahas mengenai kepustakaan yang berkaitan dan data sekunder yang relevan dari sudut perspektif yang komprehensif, kemudian baru pada kajian-kajian yang lebih khusus yang berkaitan dengan permasalah yang dihadapi. Jika permasalahan memiliki latar belakang histories, maka harus dimulai dengan rujukan-rujukan yang paling awal. 7. Manfaat Penelitian Penekanan pentingnya dilakukan penelitian ini dapat dijabarkan dalam bagian ini. Biasanya bagian ini hanya terdiri dari beberapa paragraf saja. Bagian penting penelitian ini khususnya diperlukan bagi proposal atas permintaan sponsor. Oleh karena itu, dalam usulan penelitian ini para peneliti harus berusaha meyakinkan para sponsor bahwa proposalnya akan memenuhi kebutuhan serta keinginan mereka. 8. Desain Penelitian Desain penelitian menggambarkan apa yang akan dilakukan oleh peneliti dalam terminologi teknis. Dalam hal ini harus mencakup antara lain tahapan yang akan dilakukan, informasi mengenai cara penarikan sampelbila diperlukan survei primer, berapa besarnya sample, metode pengumpulan data, instrument penelitian, dan prosedur teknis penelitian lainnya.

13

9. Analisis Data Dalam bagian ini perlu dijabarkan mengenai metode yang direncanakan dan dasar teoritis untuk memakai teori tersebut (dalam analisis data). Dari penjelasan ini dapat meyakinkan sponsor bahwa peneliti menggunakan asumsi yang sesuai dan memakai prosedur analisis data yang sesuai menurut teori maupun studi yang pernah dilakukan. Dalam menjelaskan maksud analisis data ini, dapat digunakan beberapa trik pendukung, misalnya penggunaan grafik dan contoh tabel. 10. Bentuk Laporan Format laporan yang akan ditampilkan sebagai bentuk akhir penyampaian hasil penelitian juga perlu dijelaskan dalam usulan penelitian ini. Bagian ini juga memuat antara lain kesimpulan statistic, hasil temuan, rekomendasi, rencana kegiatan, model, rencana strategi, dan sebagainya yang merupakan contoh dari bentuk hasil. 11. Kualifikasi Penelitian Latar belakang peneliti perlu dijelaskan dalam usulan penelitian. Dengan demikian, pada bagian ini akan menyebutkan siapa saja yang terlibat dalam pelaksanaan proses penelitian ini. Alangkah baiknya apabila disertai dengan data pribadi atau curriculum vitae dari peneliti. Seberapa jauh kualifikasi, latar belakang pendidikan, pengalaman masing-masing anggota tim peneliti perlu ditonjolkan. 12. Anggaran Penyusunan anggaran sangat diperlukan dalam rangka pendanaan penelitian. Dalam penelitian harus diketahui secara benar pos-pos apa saja yang dianggarkan dalam pelaksanaan penelitian. Hendaknya dalam penyusunan anggaran ini memegang teguh unsure kebenaran. Dengan adanya penyampaian anggaran ini, sposnsor dapat melihat apakah penelitian ini dapat dijalankan secara efisien atau tidak, sehingga kemudian dapat dinilai bagaimana sikap peneliti itu sebenarnya. 13. Jadwal Jadwal ini perlu dibuat untuk memperlihatkan gambaran mengenai kapan dan berapa lama jangka waktu yang diperlukan untuk melaksanakan setiap langkah dalam penelitian. Misalnya tahap survei, pembuatan kuisioner, pengumpulan data sekunder maupun primer, analisis data, dan

14

penulisan laporan. Di sisi lain, jadwal ini merupakan deadline (target waktu) bagi peneliti yang bersangkutan untuk dapat melaksanakan dan menyelesaikan penelitian. Jadwal dapat ditampilkan dalam bentuk diagram atau tabel waktu. Untuk penelitian yang kompleksitasnya tinggi dapat disampaikan dalam sebuah jalur kritis. 14. Daftar Pustaka Semua kegiatan penelitian memerlukan referensi atau kepustakaan dari banyak sumber. Salah satu cara untuk dapat mempertanggungjawabkan penggunaannya dan menghindari unsur penjiplakan, maka diperlukan daftar pustaka ini. 15. Lampiran Lampiran ditujukan untuk memuat hal-hal yang perlu dijelaskan dalam penelitian. Hal ini dilakukan karena apabila hal-hal ini dicantumkan dalam bagian utama usulan penelitian akan banyak memakan tempat dan tampilannya menjadi tidak menarik. Oleh karena itu, disediakan tempat khusus untuk memuatnya. Lampiran dapat meliputi daftar istilah, instrumen pengukuran, surat keputusan, undang-undang, dan lain sebagainya.

7.5. EVALUASI PROPOSAL


Suatu usulan penelitian dapat dievaluasi secara formal maupun tidak formal. Evaluasi formal didasarkan pada criteria yang dibuat oleh sponsor berdasarkan kebutuhan mereka sebelum mereka menilai. Poin penilaian di tiap bagian proposal menunjukan sejauh mana proposal itu dinilai menurut kriteria penilai. Setelah dievaluasi, poin tadi diakumulasi sehingga dapat menentukan usulan mana yang dapat diterima. Evaluasi secara tidak formal penilaiannya didasarkan pada sejauh mana usulan tersebut sesuai dengan kebutuhan suatu proyek beserta kriterianya, tanpa harus didokumentasikan secara baik. Beberpa faktor perlu diperhatikan agar suatu usulan dapat cepat mendapat perhatian pihak sponsor. Pertama, proposal harus ditampilkan secara rapi, terstruktur, terorganisasi. Kedua, topik utama dari proposal hendaknya dapat ditemukan dan dipahami dengan cepat dan mudah. Untuk itu proposal harus memiliki panduan yang spesifik.

15

Aspek penting dalam teknik penulisan proposal: Perumusan masalah harus mudah dipahami Desain penelitian hendaknya memiliki skema dan didasarkan atas metodologi yang jelas Mengemukakan pentingnya penelitian tersebut dengan baik agar sponsor tertarik untuk memberikan dukungan Bagian objektif dan hasil penelitian hendaknya dapat mengkomunikasikan hasil kongkrit yang akan diperoleh dan kegunaanya secara tepat dari hasil studi yang akan dilakukan. Dalam pengembangan dari setiap proposal penelitian bisnis, perlu dilakukan evaluasi baik secara implisit maupun eksplisit. Beberapa aspek yang perlu dilihat dalam evaluasi proposal ini dirangkum dalam Tabel 7.3 berikut (Zikmund, 2000: 97)
TABEL 7.3

Checklist Evaluasi Proposal


Poin yang dinilai

Cakupan Evaluasi 1. Perumusan Masalah

Terdapat latar belakang masalah yang jelas Terdapat spesifikasi kondisi yang menuntun pernyataan masalah Proposal memperlihatkan bahwa peneliti menguasai kompleksitas permasalahan Strategi penelitian untuk memecahkan masalah ditunjukan dengan ringkas Alasan pemilihan strategi dikemukakan dengan jelas Ketepatan desain penelitian Ketepatan desain sample Ketepatan prosedur pencarian data Ketepatan proposal analisis data Garis besar informasi yangakan diperoleh Usulan hasil penelitian untuk menjawab tujuan penelitian Pertimbangan waktu penelitian Pertimbangan anggaran Penelitian mempunyai nilai cukup dibandingkan dengan pengorbanan waktu dan dana Kualifikasi dan pengalaman peneliti menunjukan bahwa yang bersangkuatn dapat melaksanakan penelitian dengan baik

2. Strategi dan Metode Penelitian

3. Perkiraan hasil penelitian

4. Anggaran dan Skedul

5. Latar belakang Peneliti

6. Skor evaluasi keseluruhan

Penilaian total atas cakupan evaluasi dari nomor 1 hingga 5

Sumber : Dimodifikasi dari Davis & Cosenza (1993: 95)

You might also like