You are on page 1of 21

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang Dewasa ini perkembangan dunia perekonomian di Indonesia sangat pesat, kebutuhan

akan informasi yang lengkap, tepat waktu, dan berkualitas tentang suatu perusahaan semakin tinggi. Diharapkan dari informasi yang diperoleh dapat menilai bagaimana kinerja dalam perusahaan tersebut, sehingga informasi tersebut dapat memberikan manfaat bagi

pemakainya sebagai pertimbangan dalam mengambil keputusan. Penyampaian laporan keuangan merupakan suatu wahana bagi perusahaan untuk mengkomunikasikan berbagai informasi dan pengukuran secara ekonomi mengenai sumber daya yang dimiliki perusahaan serta kinerja kepada berbagai pihak yang mempunyai kepentingan atas informasi tersebut. Informasi akan mempunyai manfaat jika disampaikan tepat waktu kepada para pemiliknya guna pengambilan keputusan. Nilai dari ketepatan waktu penyampaian keuangan merupakan determinan penting bagi tingkat kemanfaatan laporan tersebut. Laporan keuangan pada dasarnya bertujuan untuk menyediakan informasi yang

menyangkut posisi keuangan, kinerja perusahaan serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sebagian besar pemakai dalam pengambilan keputusan secara ekonomi. Hal ini juga didukung tujuan Laporan Keuangan menurut Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI) yaitu menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan. Sedangkan dalam PSAK No.01 tujuan laporan
Fakultas Ekonomi Profesi Akuntansi Universitas Widyatama Lingkungan Bisnis dan Hukum Komersial

keuangan secara umum adalah laporan keuangan yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan bersama sebagian besar pengguna laporan. Ketepatan waktu pelaporan informasi laporan keuangan merupakan unsur penting yang sangat dibutuhkan oleh pemakai informasi untuk membuat keputusan investasi dan kredit. Ketepatan waktu juga dapat mempengaruhi relevansi informasi keuangan yang

disajikan. Informasi pada laporan keuangan dikatakan relevan apabila informasi tersebut disampaikan secara tepat waktu dan mempunyai manfaat bagi pemakai informasi sedangkan informasi keuangan dikatakan tidak relevan apabila terjadi penundaan dalam penyampaian laporan keuangan. Oleh karena itu, ketepatan waktu erat kaitannya dengan tujuan laporan keuangan. Laporan keuangan perusahaan yang go public di bursa efek merupakan media komunikasi antara perusahaan dengan stockholder. Standar Akuntansi Keuangan

menjelaskan bahwa laporan keuangan digunakan untuk pertanggungjawaban dan untuk pengambilan keputusan. Ketepatan waktu pelaporan keuangan juga telah diatur dalam Undang-undang (UU) No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal dinyatakan secara jelas bahwa perusahaan publik wajib menyampaikan laporan berkala dan laporan insidental lainnya kepada Bapepam. Ketentuan yang lebih spesifik tentang pelaporan perusahaan publik diatur dalam Peraturan Bapepam Nomor VIII.G.2, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam Nomor: KEP-38/PM/2003 tentang Laporan Tahunan yang berlaku sejak tanggal 17 Januari 1996. Kemudian pada tanggal 7 Desember 2006, untuk meningkatkan kualitas keterbukaan informasi kepada publik, diberlakukanlah Peraturan Bapepam dan Lembaga Keuangan (LK) Nomor X.K.6, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK Nomor: KEP-134/BL/2006 tentang Kewajiban Penyampaian Laporan Tahunan bagi Emiten atau Perusahaan Publik.

Fakultas Ekonomi Profesi Akuntansi Universitas Widyatama Lingkungan Bisnis dan Hukum Komersial

Pada tahun 1996, Bapepam mengeluarkan Lampiran Keputusan Ketua Bapepam Nomor: KEP-80/PM/1996, yang mewajibkan bagi setiap emiten dan perusahaan publik untuk menyampaikan laporan keuangan tahunan perusahaan dan laporan auditor independennya kepada Bapepam selambat-lambatnya pada akhir bulan keempat (120 hari) setelah tanggal laporan keuangan tahunan perusahaan. Namun sejak tanggal 30 September 2003, Bapepam semakin memperketat peraturan dengan dikeluarkannya Peraturan Bapepam Nomor X.K.2, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam Nomor: KEP-36/PM/2003 tentang Kewajiban Penyampaian Laporan Keuangan Berkala. Peraturan tersebut menyatakan bahwa semua perusahaan yang telah terdaftar dalam pasar modal wajib menyampaikan laporan keuangan secara berkala kepada Bapepam dan mengumumkannya kepada masyarakat. Apabila

perusahaan tersebut terlambat menyampaikan laporan keuangannya sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan oleh Bapepam akan dikenakan sanksi administrasi sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan dalam undang-undang. Sanksi dan denda yang dikenakan berjenjang tergantung berat tidaknya kesalahan, mulai dari sebatas peringatan sampai dengan delisting dari bursa. Dalam peraturan ini disebutkan bahwa perusahaan wajib menyampaikan laporan keuangan tahunan yang telah diaudit oleh akuntan independen, selambat-lambatnya 90 hari terhitung sejak tanggal berakhirnya tahun buku. Laporan keuangan dan pelaporan keuangan sendiri dianggap sebagai good news atau bad news. Good news artinya informasi yang disajikan dianggap merupakan hal penting dan dapat digunakan sebagai kredit dan investasi. Adapun bad news maksudnya informasi yang disajikan tidak dapat memenuhi informasi keuangan sehingga mereka memandang bahwa laporan keuangan masih berguna tetapi perlu diperbaiki. Fenomena yang terjadi yaitu Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) mencatat, pada periode Januari hingga 2 Maret 2011, tercatat 50 emiten dan perusahaan publik yang mendapat sanksi administratif. Sanksi tersebut dikarenakan terlambat
Fakultas Ekonomi Profesi Akuntansi Universitas Widyatama Lingkungan Bisnis dan Hukum Komersial

menyerahkan laporan keuangan. Sanksi yang dikenakan emiten atau perusahaan publik tersebut yakni denda sebesar Rp 1 juta per hari dari setiap keterlambatannya menyerahkan laporan tersebut. Akan tetapi jika dalam jangka waktu lebih dari 500 hari waktu keterlambatannya maka denda yang dikenakan hanya sebesar Rp 500 juta rupiah. Berdasarkan laporan yang dikeluarkan oleh Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) , Jakarta, Minggu 6 Maret 2011, PT Perkebunan Nusantara III (Persero) terkena denda administratif sebesar Rp96 juta. Selain itu, emiten dan perusahaan public yang juga terkena sanksi administratif di antaranya PT Eratex Djaja Tbk (ERTX) sebesar Rp 94 juta rupiah, lalu PT Arpeni Pratama Ocean Line Tbk (APOL) sebesar Rp73 juta, PT Mitra Energi Persada Tbk sebesar Rp67 juta, PT Sunson Textile manufacture Tbk sebesar Rp59 juta. (Sumber : http://www.okezone.com) Banyak perusahaan yang masih saja terlambat dalam menyampaikan laporan keuangannya kepada public. Sehingga perusahaan tersebut menanggung resiko sendiri. Antara lain risiko sanksi, kepercayaan investor, maupun masyarakat. Maka dengan adanya kejadian ini perlu dilakukan penelitian lebih lanjut. Oleh karena pentingnya laporan keuangan tersebut bagi para pelaku bisnis di Pasar Modal dan faktor-faktor yang mempengaruhi ketepatan pelaporan laporan keuangan maka disini diperlukannya peran penting dalam percepatan penyusunan laporan keuangan dalam mewujudkan Laporan Keuangan yang tepat waktu. Sehingga Peran Profesi Akuntansi disini sangat dibutuhkan dimana profesi akuntansi memiliki kepercayaan dari setiap perusahaan Ketepatan waktu dalam penyampaian laporan keuangan dapat berpengaruh bagi kualitas laporan keuangan hal ini dikarenakan ketepatan waktu tersebut menunjukkan bahwa informasi yang diberikan bersifat baru dan tidak out of date dan informasi yang baru tersebut menunjukkan bahwa kualitas dari laporan keuangan tersebut baik. Kerelevanan suatu

Fakultas Ekonomi Profesi Akuntansi Universitas Widyatama Lingkungan Bisnis dan Hukum Komersial

laporan keuangan dapat diperoleh apabila laporan keuangan tersebut dapat disajikan dengan tepat waktu. Ketepatan waktu tidak menjamin relevansi tetapi relevansi tidaklah mungkin tanpa ketepatan waktu. Oleh karena itu, ketepatan waktu adalah batasan yang penting pada publikasi laporan keuangan. Profesi akuntansi sebagai pemeran penting dalam penyusunan Laporan Keuangan memiliki tanggung jawab dalam ketepatan waktu penyampaian laporan keungan ini di lain hal isi lapoan keungan yang berkualitas. Dimana tekah dipercayakan oleh perusahaan sebagai seorang akuntan yang professional dalam perusahaan. Ketetapan waktu penyampaian laporan keuangan diatur dalam Undang-Undang No.8 tahun 1995 tentang pasar modal. Perusahaan public atau emiten wajib menyampaikan laporan secara berkala dan laporan atau kejadian material kepada otoritas pasar modal. Pasal 86 no. 8 tahun 1995 menyatakan bahwa emiten yang pernyataan perndaftarannya telah menjadi efektif atau perusahaan public wajib : 1. Menyampaikan laporan secara berkala kepada BAPEPAM dan mengumumkan laporan tersebut kepada masyarakat.
2. Menyampaikan laporan kepada BAPEPAM dan mengumumkan kepada masyarakat

tentang peristiwa material yang dapat mempengaruhi harga efek selambatnya pada akhir hari kerja kedua setelah terjadinya peristiwa tersebut. Pelaporan berkala oleh BAPEPAM diatur dalam peraturan No. X.K.2 tentang kewajiban penyampaian laporan berkala. Atas setiap keterlambatan penyampaian laporan berkala, maka BAPEPAM menggunakan sanksi administrasi dan denda. BAPEPAM juga mendelegasikan pengwasan penyampaian laporan tempat obilgasi atau saham dicatatkan. keuangan berkala kepada Bursa Efek

Fakultas Ekonomi Profesi Akuntansi Universitas Widyatama Lingkungan Bisnis dan Hukum Komersial

Dalam peraturan No. X.K.2 dinyatakan bahwa perusahaan public diwajibkan menyampaikan laporan keuangan tahunan yang telah diaudit oleh akuntan yang terdaftar di BAPEPAM selambat-lambatnya 90 hari terhitung sejak tanggal berakhirnya tahun fiscal emiten. Untuk laporan keuangan tengah tahunan :
(1) paling lambat pada akhir bulan pertama setelah tanggal laporan keuangan tengah

tahunan, jika tidak disertai laporan Akuntan; (2) Paling lambat pada akhir bulan kedua setelah tanggal laporan keuangan tengah tahunan, jika disertai laporan Akuntan dalam rangka penelahaan terbatas; dan (3) Paling lambat pada akhir bulan ketiga setelah tanggal lapoan keuangan tengah tahunan, jika disertai laporan Akuntan dalam rangka audit atas laporan keuangan. Jika sampai habis batas waktu tersebut belum diserahkan juga, emiten diberikan kesempatan lagi selama 30 hari sejak tanggal surat peringatan dari BEI. dengan denda 10 juta. Jika batas waktu ini pun dilewati, sahamnya akan dihentikan sementara dan diberi jangka waktu 15 hari ini tetap belum bisa menyerahkan maka emiten ini akan masuk dalam criteria dari BEI untuk delisting ( sahamnya dikeluarkan dari perdagangan di lantai bursa ). Dalam upaya mengembalikan kepercayaan investor kepada pasar modal, BAPEPAM juga telah mempertimbangkan penerapan sanksi social terhadap emiten bermasalah termasuk yang berkali-kali terlambat memberikan laporan keuangan. Sanksi tersebut berupa pengumuman kepada public nama-nama Direksi dan Komisaris yang bertanggungjawab terhadap emiten yang bermasalah. Maka adanya keterkaitan Peran profesionalisme akuntan dalam menyusun laporan keuangan dan menyampaikannya secara tepat waktu kepada public. Agar kepercayaan masyarakat maupun direksi terhadap akuntan menjadi gambaran bagaimana seharusnya
Fakultas Ekonomi Profesi Akuntansi Universitas Widyatama Lingkungan Bisnis dan Hukum Komersial

akuntan yang professional. Maka dituntut setiap akuntan untuk menempuh jenjang profesi akuntansi ini BAB II PEMBAHASAN 2.1 Akuntansi Sebagai Profesi dan Peran Akuntan Profesi akuntansi merupakan sebuah profesi yang menyediakan jasa atestasi maupun non-Atestasi kepada masyarakat dengan dibatasi kode etik yang ada. Akuntansi sebagai profesi memiliki kewajiban untuk mengabaikan kepentingan pribadi dan mengikuti etika profesi yang telah ditetapkan. Kewajiban akuntan sebagai profesional mempunyai tiga kewajiban yaitu; kompetensi, objektif dan mengutamakan integritas. Yang dimaksud dengan profesi akuntan adalah semua bidang pekerjaan yang mempergunakan keahlian di bidang akuntansi, termasuk bidang pekerjaan akuntan publik, akuntan intern yang bekerja pada perusahaan industri, keuangan atau dagang, akuntan yang bekerja di pemerintah, dan akuntan sebagai pendidik. Dalam arti sempit, profesi akuntan adalah lingkup pekerjaan yang dilakukan oleh akuntan sebagai akuntan publik yang lazimnya terdiri dari pekerjaan audit, akuntansi, pajak dan konsultan manajemen. 2.2 Peran Akuntan 2.2.1 Akuntan Publik (Public Accountants) Akuntan publik atau juga dikenal dengan akuntan eksternal adalah akuntan independen yang memberikan jasa-jasanya atas dasar pembayaran tertentu. Mereka bekerja bebas dan umumnya mendirikan suatu kantor akuntan. Yang termasuk dalam kategori akuntan publik adalah akuntan yang bekerja pada kantor akuntan publik (KAP) dan dalam prakteknya sebagai seorang akuntan publik dan mendirikan kantor akuntan, seseorang harus memperoleh izin dari Departemen Keuangan. Seorang akuntan publik dapat melakukan pemeriksaan (audit), misalnya terhadap jasa perpajakan, jasa konsultasi manajemen, dan jasa penyusunan system manajemen.
Fakultas Ekonomi Profesi Akuntansi Universitas Widyatama Lingkungan Bisnis dan Hukum Komersial

2.2.2 Akuntan Intern (Internal Accountant) Akuntan intern adalah akuntan yang bekerja dalam suatu perusahaan atau organisasi. Akuntan intern ini disebut juga akuntan perusahaan atau akuntan manajemen. Jabatan tersebut yang dapat diduduki mulai dari Staf biasa sampai dengan Kepala Bagian Akuntansi atau Direktur Keuangan. tugas mereka adalah menyusun sistem akuntansi, menyusun laporan keuangan kepada pihak-pihak eksternal, menyusun laporan keuangan kepada pemimpin perusahaan, menyusun anggaran, penanganan masalah perpajakan dan pemeriksaan intern. 2.2.3 Akuntan Pemerintah (Government Accountants) Akuntan pemerintah adalah akuntan yang bekerja pada lembaga-lembaga pemerintah, misalnya di kantor Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP), Badan Pengawas Keuangan (BPK). 2.2.4 Akuntan Pendidik Akuntan pendidik adalah akuntan yang bertugas dalam pendidikan akuntansi, melakukan penelitian dan pengembangan akuntansi, mengajar, dan menyusun kurikulum pendidikan akuntansi di perguruan tinggi.

2.3 Ekspektasi Publik Masyarakat pada umumnya mengatakan akuntan sebagai orang yang profesional khususnya di dalam bidang akuntansi. Karena mereka mempunyai suatu kepandaian yang lebih di dalam bidang tersebut dibandingkan dengan orang awam sehingga masyarakat berharap bahwa para akuntan dapat mematuhi standar dan sekaligus tata nilai yang berlaku dilingkungan profesi akuntan, sehingga masyarakat dapat mengandalkan kepercayaannya terhadap pekerjaan yang diberikan. Dalam hal ini, seorang akuntan dipekerjakan oleh sebuah organisasi atau KAP, tidak akan ada undang-undang atau kontrak tanggung jawab terhadap pemilik perusahaan atau publik.Walaupun demikian, sebagaimana tanggung jawabnya pada
Fakultas Ekonomi Profesi Akuntansi Universitas Widyatama Lingkungan Bisnis dan Hukum Komersial

atasan, akuntan professional publik mengekspektasikannya untuk mempertahankan nilai-nilai kejujuran, integritas, objektivitas, serta pentingannya akan hak dan kewajiban dalam perusahaan 2.4 Nilai-nilai Etika vs Teknik Akuntansi/Auditing Integritas: setiap tindakan dan kata-kata pelaku profesi menunjukan sikap transparansi, kejujuran dan konsisten. Kerjasama: mempunyai kemampuan untuk bekerja sendiri maupun dalam tim Inovasi: pelaku profesi mampu memberi nilai tambah pada pelanggan dan proses kerja dengan metode baru. Simplisitas: pelaku profesi mampu memberikan solusi pada setiap masalah yang timbul, dan masalah yang kompleks menjadi lebih sederhana. Teknik akuntansi adalah aturan-aturan khusus yang diturunkan dari prinsip-prinsip akuntan yang menerangkan transaksi-transaksi dan kejadian-kejadian tertentu yang dihadapi oleh entitas akuntansi tersebut.

2.5 Perilaku Etika dalam Pemberian Jasa Akuntan publik Dari profesi akuntan publik inilah Masyarakat kreditur dan investor mengharapkan penilaian yang bebas Tidak memihak terhadap informasi yang disajikan dalam laporan Keuangan oleh manajemen perusahaan. Profesi akuntan publik menghasilkan berbagai jasa bagi Masyarakat, yaitu: - Jasa assurance adalah jasa profesional independen Yang meningkatkan mutu informasi bagi pengambil keputusan. - Jasa Atestasi terdiri dari audit, pemeriksaan (examination), review, dan Prosedur yang disepakati (agreed upon procedure). - Jasa atestasi Adalah suatu pernyataan pendapat, pertimbangan orang yang Independen dan kompeten tentang apakah asersi suatu entitas sesuai Dalam semua hal yang material, dengan kriteria yang telah ditetapkan.

Fakultas Ekonomi Profesi Akuntansi Universitas Widyatama Lingkungan Bisnis dan Hukum Komersial

10

- Jasa nonassurance adalah jasa yang dihasilkan oleh akuntan public Yang di dalamnya ia tidak memberikan suatu pendapat, keyakinan Negatif, ringkasan temuan, atau bentuk lain keyakinan. Setiap profesi yang menyediakan jasanya kepada masyarakat memerlukan kepercayaan dari masyarakat yang dilayaninya. Kepercayaan masyarakat terhadap mutu jasa akuntan publik akan menjadi lebih tinggi, jika profesi tersebut menerapkan standar mutu tinggi terhadap pelaksanaan pekerjaan profesional yang dilakukan oleh anggota profesinya. Aturan Etika Kompartemen Akuntan Publik merupakan etika profesional bagi akuntan yang berpraktik sebagai akuntan publik Indonesia. Aturan Etika Kompartemen Akuntan Publik bersumber dari Prinsip Etika yang ditetapkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia.

2.6 Laporan Keuangan Akuntansi kerap disebut sebagai universal language of business sebutan tersebut tidak berlebihan mengingat akan menjadi sumber informasi utama yang digunakan dalam proses pengambilan keputusan oleh para pemakai informasi tersebut. Agar menjadi efektif, penerima informasi tersebut harus dapat mengerti isi atau pesan yang terkandung dalam informasi tersebut. Setiap perusahaan yang melakukan proses akan mengakhiri proses tersebut pada penyusunan Laporan Keuangan. Laporan Keuangan ini disusun oleh manajemen perusahaan sebagai alat komunikasi yang dimaksud diatas untuk memenuhi kebutuhan internal dan eksternal perusahaan.

2.7 Pengertian Laporan Keuangan Menurut IAI pengertian laporan keuangan sebagai berikut : Laporan keuangan merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan. Laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan posisi keuangan (yang dapat disajikan dalam berbagai cara misalnya, sebagai laporan arus kas,atau laporan arus dana), catatan dan laporan lain serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral dari laporan keuangan.
Fakultas Ekonomi Profesi Akuntansi Universitas Widyatama Lingkungan Bisnis dan Hukum Komersial

11

2.8 Tujuan Laporan Keuangan Hasil akhir dari suatu proses pencatatan keuangan diantaranya adalah laporan keuangan, laporan keuangan ini merupakan pencerminan dari prestasi manajemen perusahaan pada satu periode tertentu. Selain sebagai alat pertanggungjawaban, laporan keuangan diperlukan sebagai dasar pengambilan keputusan ekonomi Menurut IAI (2004:4) laporan keuangan bertujuan untuk : 1. Menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi. 2. Laporan keuangan tidak menyediakan semua informasi yang mungkin dibutuhkan pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi karena secara umum menggambarkan pengaruh keuangan dari kejadian di masa lalu, dan tidak diwajibkan untuk menyediakan informasi non keuangan
3. Laporan keuangan menunjukan apa yang telah dilakukan manajemen, atau

pertanggungjawaban manajemen atas sumber daya yang dipercayakan kepadanya.

2.9 Laporan Keuangan Sebagai Suatu Informasi Akuntansi merupakan suatu sistem informasi yang memberikan keterangan mengenai data ekonomi untuk pengambilan keputusan bagi siapa saja yang membutuhkannya. Dalam akuntansi, informasi yang dimaksudkan itu disusun dalam ikhtisar dalam laporan keuangan. Sebagai suatu system informasi, akuntansi memproses data akuntansi berupa transaksi dan kejadian keuangan lainnya. Hasil (output) dari proses akuntansi adalah informasi akuntansi berupa laporan keuangan. Laporan keuangan mempunyai peranan penting karena laporan keuangan bertujuan untuk menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan,
Fakultas Ekonomi Profesi Akuntansi Universitas Widyatama Lingkungan Bisnis dan Hukum Komersial

12

kinerja, serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi. Investor sebagai pihak pengambil keputusan invetasi membutuhkan informasiinformasi yang dimiliki laporan keuangan. Karena informasi-informasi yang disajikan oleh laporan keuangan tersebut mengandung sebuah good news atau bad news yang dapat mempengaruhi keputusan investasi. Good news merupakan berita baik bagi investor sebagai signal yang baik dalam menentukan keputusan investasi. Sedangkan bad news merupakan berita buruk bagi investor sebagai signal yang kurang baik dalam menentukan keputusan investasi. Dalam fungsi laporan keuangan menurut Statement of Financial Accounting

Concept (SFAC) No.1 menyatakan suatu laporan keuangan merupakan informasi penting bagi para pemakainya. Hal tersebut diuraikan sebagai berikut : 1) Pelaporan keuangan harus memberikan informasi yang berguna bagi investor potensial dan kreditur dan pengguna lainnya dalam rangka pengambilan keputusan investasi rasional, kredit dan keputusan sejenis lainnya. 2) Menyediakan informasi untuk membantu investor dan potensial investor, kreditur, dan pengguna lainnya untuk menilai jumlah, waktu dan ketidakpastian prospek perolehan kas dari dividen, atau bunga dari penerimaan, penjualan, penebusan, atau pinjaman. 3) Menyediakan informasi tentang sumber daya perusahaan, klaim terhadap sumber daya tersebut, dan pengaruh transaksi, kejadian dan lingkungan serta klaim yang dapat berpengaruh terhadap sumber daya tersebut.

2.10

Karakteristik Kualitatif Laporan Keuangan

Karakteristik kualitatif merupakan cirri khas yang membuat informasi dalam laporan keuangan bagi pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi. Karakteristik kualitatif
Fakultas Ekonomi Profesi Akuntansi Universitas Widyatama Lingkungan Bisnis dan Hukum Komersial

13

yang pokok menurut IAI (2004:7) terdapat empat karakteristik kualitatif laporan keuangan yaitu dipahami, relevan, keandalan, dan dapat diperbandingkan . Keempat karakteristik kualitatif laporan keuangan tersebut dapat diuraikan sebagai berikut :

1.

Dapat dipahami Kualitas penting informasi yang ditampung dalam laporan keuangan adalah

kemudahannya untuk segera dapat dipahami oleh pemakai. Untuk maksud ini, pemakai diasumsikan memiliki pengetahuan yang memadai tentang aktivitas ekonomi dan bisnis, akuntansi, serta kemampuan untuk mempelajari informasi dengan ketekunan yang wajar. Namun demikian, informasi kompleks yang seharusnya dimasukkan dalam laporan keuangan tidak dapat dikeluarkan hanya atas dasar pertimbangan bahwa informasi tersebut terlalu sulit dipahami oleh pemakai tertentu. 2. Relevan Informasi harus relevan untuk memahami kebutuhan pemakai dalam proses pengambilan keputusan. Informasi memiliki kaulitas relevan apabila dapat mempengaruhi keputusan ekonomi pemakai dengan membantu mereka mengevaluasi peristiwa masa lalu, masa kini, atau masa depan, menegakan, atau mengoreksi hasil evaluasi mereka di masa lalu. Peran informasi dalam peramalan (predictive) dan penegasan (confirmatory) berkaitan satu sama lain. Misalnya, informasi struktur dan besarnya aktiva yang dimiliki bermanfaat bagi pemakai ketika mereka berusaha meramalkan kemampuan perusahaan dalam memanfaatkan peluang dan bereaksi terhadap situasi yang merugikan. Informasi yang sama juga berperan sama dalam penegasan (confirmatoy role) terhadap prediksi yang lalu,
Fakultas Ekonomi Profesi Akuntansi Universitas Widyatama Lingkungan Bisnis dan Hukum Komersial

14

misalnya tentang bagaimana struktur keuangan perusahaan diharapkan tersusun atau tentang hasil dari operasi yang direncanakan. Informasi posisi keuangan dan kinerja dimasa lalu sering kali digunakan sebagai dasar untuk memprediksi posisi keuangan dan kimerja masa depan dan hal-hal lain yang langsung menarik perhatian pemakai, seperti pembayaran dividend an upah, pergerakan harga

sekuritas dan kemampuan perusahaan untuk memenuhi komitmennya ketika jatuh tempo. Untuk memiliki nilai prediktif, informasi tidak harus dalam bentuk ramalan eksplisit, namun demikian kemampuan laporan keuangan untuk membuat prediksi dapat ditingkatkan dengan menampilkan informasi tentang transaksi dan peristiwa masa lalu. Misalnya, nilai prediktif laporan laba rugi dapat ditingkatkan jika pos-pos penghasilan atau beban yang tidak biasa, abnormal, dan jarang terjadi diungkapkan secara terpisah. 3. Keandalan Informasi juga harus andal (reliable). Informasi memiliki kualitas andal jika bebas dari pengertian yang menyesatkan, kesalahan material, dan dapat diandalkan pemakainya sebagai penyajian yang tulus atau jujur dari yang seharusnya disajikan atau secara wajar diharapkan dapat disajikan. Informasi mungkin relevan tetapi jika hakikat, penyajianya tidak dapat diandalkan maka penggunaan informasi tersebut secara potensial dapat menyesatkan. Misalnya, jika keabsahan dan jumlah tuntutan atas kerugian dalam suatu tindakan hukum masih dipersengketakan, mungkin tidak tepat bagi perusahaan untuk mengakui jumlah seluruh tuntutan tersebut dalam neraca, meskipun mungkin tepat untuk mengungkapkan jumlah serta kendala dari tuntuan tersebut. 4. Dapat dibandingkan

Fakultas Ekonomi Profesi Akuntansi Universitas Widyatama Lingkungan Bisnis dan Hukum Komersial

15

Pemakai harus dapat memperbandingkan laporan keuangan perusahaan antar periode untuk mengidentifikasi kecenderungan (trend) posisi dan kinerja keuangan. Pemakai juga haru dapat memperbandingkan laporan keuangan antar perusahaan untuk mengevaluasi posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan secara relative. Oleh karena itu, pengukuran dan penyajian dampak keuangan dari transaksi dan persitiwa lain yang serupa harus dilakukan secara konsisten untuk perusahaan tersebut, antar periode perusahaan yang sama dan untuk perusahaan yang berbeda. Implikasi penting dari karakteristik kualitatif dapat diperbandingkan adalah bahwa pemakai harus mendapat informasi tentang kebijakan akuntansi yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan dan perubahan kebijakan serta pengaruh perubahan tersebut. Para pemakai harus dimingkinkan untuk dapat mengidentifikasikan perbedaan kebijakan akuntansi yang diberlakukan untuk transaksi serta peristiwa lain yang sama dalan sebuah perusahaan dari suatu periode ke periode dan dalam perusahaan yang berbeda ketaatan pada Standar Akuntansi Keuangan, termasuk pengungkapan kebijakan akuntansi yang digunakan oleh perusahaan, membantu pencapai daya banding. Kebutuhan terhadap daya banding jangan dikacaukan dengan keseragaman semata-mata dan tidak seharusnya menjadi hambatan dalam memperkenalkan Standar Akuntansi Keuangan yang lebih baik. Perusahaan tidak perlu meneruskan kebijakan akuntansi yang tidak lagi selara dengan karakteristik kualitatif relevan dan keandalan. Perusahaan juga tidak perlu mempertahankan suatu kebijakan akuntansi jika ada laternatif lain yang lebih relevan dan lebih andal. Berhubung pemakai ingin membandingkan posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan antar periode maka perusahaan perlu menyajikan informasi periode sebelumnya dalam laporan keuangan.

Fakultas Ekonomi Profesi Akuntansi Universitas Widyatama Lingkungan Bisnis dan Hukum Komersial

16

Menurut Standar Akuntansi Keuangan , ada 4 kendala informasi yang relevan dan andal, yaitu : 1. Tepat waktu Jika terdapat penundaan yang tidak semestinya dalam pelaporan, maka informasi yang dihasilkan akan kehilangan relevansinya. Manajemen mungkin perlu menyeimbangkan manfaat relative antar pelaporan tepat waktu dan ketentuan informasi andal. Untuk menyediakan informasi tepat waktu, seringkali perlu sebelum seluruh aspek transaksi atau peristiwa lainnya diketahui, sehingga mengurangi keandalan informasi. Sebaiknya, jika pelaporan ditunda sampai seluruh aspek diketahui, informasi yang dihasilkan mungkin sangat andal tetapi kurang bermanfaat bagi pengambilan keputusan. Dalam usaha mencapai keseimbangan anatar relevansi dan keandalan, kebutuhan pengambilan keputusan merupakan pertimbangan yang menentukan. 2. Keseimbangan antara biaya dan manfaat Keseimbangan antara biaya dan manfaat lebih merupakan kendala yang perpasif daripada karakteristik kualitatif. Manfaat yang dihasilkan informasi seharusnya melebihi biaya penyusutannya. Namun demikian, evaluasi biaya dan manfaat merupakan proses pertimbangan yang substansial. Biaya tersebut juga tidak perlu harus dipikul oleh pemakai informasi yang menikmati manfaat. Manfaat mungkin juga dinikmati oleh pemakai lain disamping mereka yang menjadi tujuan informasi, misalnya, penyediaan informasi lanjutan kepada kreditor mungkin mengurangi biaya pinjaman yang dipikul perusahaan karena alasan inilah maka sulit untuk mengaplikasikan uji biaya manfaat pada kasus tertentu. Namun demikian, komite

Fakultas Ekonomi Profesi Akuntansi Universitas Widyatama Lingkungan Bisnis dan Hukum Komersial

17

penyusunan Standar Akuntansi Keuangan Keuangan pada khususnya, seperti juga para penyusunandan pemakai laporan keuangan harus menyadari kendala ini.
3. Keseimbangan diantara Karakteristik Kualitatif

Dalam praktek, keseimbangan atau trade off diantara berbagai karakteristik kualitatif sering diperlukan. Pada umumnya tujuannya adalah untuk mencapai suatu keseimbangan yang tepat diantara berbagai karakteristik dalam berbagai kasus yang berbeda merupakan masalah pertimbangan professional. 4. Penyajian Wajar Laporan keuangan sering dianggap menggambarkan pandangan yang wajar atau menyajikan dengan wajar, posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan. Meskipun kerangka dasar ini menangani secara langsung konsep tersebut, penerapan karaktersitik kualitatif pokok dan standar akunatansi keuangan yang sesuai biasanya menghasilkan laporan keuangan yang menggambarkan apa yang ada pada umumnya dipahami sebagai suatu pandangan yang wajar dari, atau menyajikan dengan wajar, informasi semacam itu. Laporan keuangan mempunyai peranan penting bagi banyak pihak, sehingga ketepatan waktu dalam penyampaian laporan keuangan sangat dibutuhkan.

2.11

Peran Profesi Akuntansi terhadap Ketepatan waktu Penyampaian Laporan Keuangan Akuntan adalah orang yang mempunyai kompetensi dan keahlian dibidang akuntansi

yang telah menempuh jenjang pendidikan sebagai akuntan. Definisi akuntansi sendiri menurut Weygandt et al (2011), pada saat ini akuntansi lebih diperlakukan sebagai suatu
Fakultas Ekonomi Profesi Akuntansi Universitas Widyatama Lingkungan Bisnis dan Hukum Komersial

18

sistem yang menyediakan informasi keuangan walaupun dahulu akuntansi pernah di definisikan suatu seni atau ilmu social murni. Hal tersebut juga tercermin dalam The Framework for the Preparation and Presentation of Financial Statement yang dihasilkan oleh IASC. Kerangka tersebut menyebutkan bahwa tujuan dari laporan keuangan adalah untuk menyediakan informasi keuangan yang bermanfaat bagi banyak pengguna dalam pengambilan keputusan elektronik. Berdasarkan definisi diatas, profesi akuntan sendiri adalah bertugas untuk

menyediakan informasi keuangan yang bermanfaat bagi banyak pengguna dalam pengambilan keputusan ekonomik. Hal tersebut menerangkan bahwa betapa pentingnya profesi akuntan dalam dinamika ekonomi global. Profesi akuntan dianggap sebagai suatu urat nadi perekonomian global. Informasi yang dihasilkan akan menjadi landasan utama setiap kebijakan ekonomi yang akan diambil oleh pihak berkepentingan, kehandalan dan kompetensitas menjadi suatu keharusan yang harus dimiliki seorang akuntan. Pada saat ini profesi akuntan tidak hanya sebagai seorang pencatat transaksi, pengolah transaksi, ataupun sekedar penghasil informasi semata. Profesi akuntan pada saat ini dituntut mampu memberikan suatu nilai tambah terhadap entitasnya di tempat dia bernaung. Dapat diprediksi apabila seorang akuntan hanya bertugas untuk menghasilkan informasi keuangan tanpa adanya unsur nilai tambah dari akuntan tersebut maka informasi yang dihasilkan akan menyesatkan para penggunanya. Mekanisme perekonomian global yang telah menciptakan satu kesatuan sistem ekonomi dunia telah merubah cara pandang profesi akuntan pada saat ini, profesi akuntan diharapkan bisa memenuhi kebutuhan informasi para pelaku ekonomi global khususnya para pemegang saham dari setiap penjuru dunia sehingga tingkat standar kompetensi dari seorang akuntan diharapkan terus terbaharui sehingga menjadi nilai tambah dalam entitasnya. Semakin banyaknya persaingan perusahaan dalam mewujudkan proftabilitasnya maka perusahaan berlomba-lomba menunjukan performancenya. Terutama dari segi laporan keuangannya perusaahan menyampaikan laporan keuangan secara tepat waktu dengan dibantu oleh peran profesi akuntan ini. Sehingga semakin perusahaan cepat dalam menyampaikan laporan keuangan yang berkualitas maka peran seorang akuntan tidak lepas dalam percepatan laporan keuangan tersebut. Laporan yang tepat waktu dan berkualitas adalah hasil dari peran profesi akuntansi.
Fakultas Ekonomi Profesi Akuntansi Universitas Widyatama Lingkungan Bisnis dan Hukum Komersial

19

BAB III KESIMPULAN 3.1 Kesmpulan

Fakultas Ekonomi Profesi Akuntansi Universitas Widyatama Lingkungan Bisnis dan Hukum Komersial

20

Profesi akuntansi dipandang sebagai orang kepercayaan dalam perusahaan yang dalam mewujudkan perceptana laporan keuangan salah satunya. Baik dari segi kualitas dan percepatan. Sehingga profesi akuntan semakin berkembang dalam dunia bisnis, dan banyak perusahaan yang akan membutuhkan peran dari profesi akuntan ini. Tepat waktunya laporan keuangan yang disampaikan tidak lepas dari peran akuntan yang professional . Maka apabila dilihat dari fenomena yang ada masih banyak profesin akuntan dibutuhkan dalam perusahaan . Dimana profesi akuntan ini juga tidak hanya berpengaruh dalam perusahaannya tetapi juga berpengaruh terhadap lingkungan eskternal dimana para pemegang saham mempercayai laporan keuangan yang disusun oleh akuntan yang professional. Sehingga peran profesi akuntan tidak hanya berpengaruh dalam lingkungan perusahaan saja tetapi lingkungan antar perusahaan. Hal ini dalam rangka memperluas peran dan fungsi profesi akuntansi dalam dunia bisnis sekarang

DAFTAR PUSTAKA Okezone Economy - Bapepam Jatuhi Sanksi 50 Emiten! dalam www.okezone.com BAPEPAM, Peraturan No. X.K.6 tentang Kewajiban Penyampaian Laporan Keuangan Berkala
Fakultas Ekonomi Profesi Akuntansi Universitas Widyatama Lingkungan Bisnis dan Hukum Komersial

21

Ikatan Akuntan Indonesia. 2009. Standar Akuntansi Indonesia. Jakarta : Penerbit Salemba Empat. Peraturan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No.1 dalam http://www.iaiglobal.or.id Undang-Undang No.8 Tahun 1995 tentang Peraturan Pasar Modal dalam

http://ariejatmiko.blogspot.com/2010/07/undang-undang-pasar-modal.html http://accounting1st.wordpress.com/2012/04/15/

Fakultas Ekonomi Profesi Akuntansi Universitas Widyatama Lingkungan Bisnis dan Hukum Komersial

You might also like