You are on page 1of 11

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Muhammadiyah merupakan organisasi gerakan Islam yang sudah cukup lama dikenal oleh masyarakat baik tingkat nasional, regional, bahkan sampai dunia internasional. Organisasi ini memiliki banyak kiprah yang sangat penting yang bukan hanya dalam bidang keagamaan tetapi juga memiliki kontribusi yang besar bagi kemajuan bangsa di bidang sosial kemasyarakatan terutama dalam bidang pendidikan. Sebagai sebuah lembaga besar yang memiliki sejarah perjuangan yang cukup panjang, sudah barang tentu Muhammadiyah harus dapat menanamkan visi, misi, arah dan tujuan yang diembannya kepada generasi penerus agar mereka semua kelak dapat melanjutkan tongkat estafet perjuangan bangsa dengan tidak melupakan landasan hidup utama ummat Islam yaitu Alquran dan Sunnah Rosulullah Muhammad Shalallaahu alaihi wa sallam. Misi perjuangan mreka diharapkan berorientasi pada amar maruf nahyi munkar sebagaimana firman Allah SWT , Kamu adalah umat yang terbaik yang
dilahirkan untuk manusia, menyeru kepada yang maruf, dan mencegah yang munkar, dan beriman kepada Allah. (Q.S.[3]Ali Imran:110)

Generasi muda bangsa ini memiliki kehidupan yang sedikit banyak akan berbeda dengan generasi di masa sekarang. Serbuan informasi dari dunia luar begitu gencarnya menyerang terutama gaya hidup kaum muda. Kita bisa melihat sekarang ini telah banyak pemuda yang telah mengalami kerusakan moral karena terkontaminasi oleh gaya hidup para selebritis yang jauh dari norma-norma agama, susila dan budaya. Hal ini tentu sangat memprihatinkan mengingat generasi muda merupakan generasi penerus yang akan menggantikan para pemimpin bangsa saat ini. Kontribusi positif dari kaum muda sangat dibutuhkan agar bangsa dan negara ini dapat terus eksis dan

berkiprah dalam kancah kemaslahatan kehidupan berbangsa dan bernegara di dunia internasional. Oleh karena itu menjadi suatu keharusan bagi para pengrus dan keder pemimpin Muhammadiyah saat ini melakukan upaya-upaya secara pro aktif dalam menanamkan nilai-nilai kemuhammadiyahan kepada generasi muda baik dalam bidang keagamaan, kemasyarakatan maupun pendidikan. Salah satu upaya yang sampai saat ini terus dilakukan oleh Muhammadiyah adalah menanamkan nilai-nilai kemuhammadiyahan dalam bentuk pendidikan Kemuhammadiyahan sebagai salah satu mata pelajaran yang wajib diikuti oleh seluruh peserta didik di tingkat sekolah mulai dari SD, SMP, SMA sampai dengan Perguruan Tinggi Muhammadiyah. Materi mata pelajaran tersebut antara lain berisi pemahaman tentang sejarah organisasi kemuhammadiyahan, ruang lingkup pendidikan

kemuhammadiyahan yang berisi antara lain mengenai sumber hukum utama Muhammadiyah, landasan dan nilai-nilai serta norma-norma dasar Islam. Dengan memberikan mata pelajaran ini diharapkan generasi muda Muhammadiyah dapat memiliki akidah yang kuat, jauh dari syirik dan khurafat dan dapat terus menebarkan kebajikan (amar maruf) dan mencegah terjadinya kerusakan di muka bumi ini (nahyi munkar) sehingga kehidupan mereka sebagai generasi muslim benar-benar mencerminkan sifat yang rohmatan lil aalamiiin ( penuh rahmat/kasih sayang bagi seluruh alam). B. Perumusan Masalah Dari uraian di atas dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut : 1. Mengapa Al-Quran dan Sunnah Rosulullah menjadi sumber hukum utama organisasi Muhammadiyah ? 2. Apa sajakah yang menjadi landasan dan nilai-nilai serta norma-norma dasar Islam dalam organisasi Muhammadiyah ?

BAB II SUMBER UTAMA DAN LANDASAN FILSAFAT KEMUHAMMADIYAHAN A. Sumber Utama Pedoman Hidup Islam : Al-Quran dan As Sunnah
1. Al-Quran Sebagai Sumber Hukum Islam Sebelum membahas lebih jauh tentang al-quran sebagai sumber hukum islam, mari kita kaji terlebih dahulu pengertian dari al-Quran itu sendiri. AlQuran adalah firman Allah s.w.t. yang di turunkan kepada Nabi Muhammad s.a.w. secara berangsur-angsur melalui malaikat Jibril, sebagai mukjizat dan pedoman hidup bagi umatnya dan membacanya adalah ibadah. Al-Quran ini turun pada sekitar tanggal 17 Ramadhan tahun ke-41 dari kelahiran nabi Muhammad s.a.w.

Telah kita ketahui bahwa Al-Quran merupakan kitab suci umat islam dan merupakan pedoman hidup yang abadi. Dikatakan abadi karena kemurniannya sejak diturunkan sampai di akhir zaman senantiasa terpelihara. Allah s.w.t. menjamin pasti kemurnian al-Quran, seperti dalam firmannya yang berarti Sesungguhnya kami-lah yang menurunkan al-Quran dan sesungguhnya kami benar-benar menjaganya(QS. Al-Hijr, 15:9). Al-Quran merupakan pedoman hidup yang pertama dan utama bagi umat islam. Pada masa rasulullah s.a.w. setiap persoalan solusinya selalu di kembalikan kepada al-Quran. Rasulullah sendiri dalam perilakunya sehari-hari selalu mengacu pada al-Quran. Oleh karena itu kita sebagai seorang muslim kita harus menggunakan al-Quran sebagai pedoman hidup. Sepeti dalam firman-Nya yang berarti Hai orang-orang beriman, taatlah kepada Allah s.w.t. dan Rasul-Nya, dan janganlah kamu berpaling daripada-Nya, sedang kamu mendengar (perintah-perintah-Nya). (QS. Al-Anfal,8:20). Ayat tersebut mengandung dua perintah yang pertama adalah perintah untuk taat

kepada allah, taat berarti kita harus menjalankan smua perintah-perintah Allah dan menjauhi larangan-larangannya. Dan perintah-perintah Allah itu ada dalam al-Quran, jadi kalau kita taat kepada Allah kita harus mengikuti petunjukpetunjuk yang ada dalam al-Quran. Perintah yang kedua adalah taat kepada Rasulullah, artinya kita harus taat kepada sunnah dan hadits-haditsnya. Baik perintah maupun larangannya. Fungsi dari al-Quran itu sendiri ada 4 yaitu petunjuk, penjelas, pembeda dan obat. Petunjuk artinya al-Quran merupakan suatu aturan yang harus diikuti, layaknya sebuah papan jalan yang di temple pada jalan-jalan. Seseorang yang tidak mengetahui jalan, jika ia mengabaikan petujuk jalan itu dan dan berjalan tidak sesuai dengan petunjuknya sudah pastilah orang tersebut akan tersesat. Sama seperti orang hidup di dunia ini, jika ia mengabaikan petunjuk dari Allah maka pastilah jalannya akan tersesat. Fungsi yang kedua adalah penjelas artinya di dalam al-Quran sudah dijelaskan tentang segala sesuatu yang ditanyakan oleh manusia. Dalam fungsinya al-Quran harus dijadikan rujukan dari semua peraturan yang dibuat oleh manusia, jadi manusia tidak boleh membuat aturan sendiri tanpa ada dasardasarnya dari al-Quran. Al-Quran sebagai pembededa, maksudnya sebagai pembeda antara yang benar dan salah. Kita bisa mengetahui suatu hal apakah itu benar atau salah dari al-Quran. Selain itu juga pembeda antar muslim dan luar muslim, antar nilai yang diyakini benar oleh orang mukmin dan nilai yang dipegang oleh orangorang kufur. Selanjutnya fungsi al-Quran sebagai obat. Ibarat resep dari seorang dokter, pasien sering sulit untuk membacanya bahkan memahaminya. Tetapi seorang pasien percaya bahwa resep tersebut tidak mungkin salah karena dokter diyakini tidak mungkin berbohong. Sama seperti halnya dengan al-quran, al-quran adalah resep yang diberikan oleh Allah dan sudah pasti resep tersebut tidak mungkin salah karena Allah maha besar. Dengan demikian tidak menjadi masalah apabila ada beberapa ayat dalam al-Quran yang belum kita mengerti maksud dan tujuannya, maka jalankan sajalah. Sebab kalau harus menunggu kita memahami

semua maksudnya bisa-bisa waktu kita di dunia ini habis terlebih dahulu sebelum kita menjalankan semua perintah-perintah-Nya.

Selain itu, obat yang diberikan oleh dokter tidak semuanya manis kadang ada yang pahit dan manis. Tetapi dokter berpesan agar meminum obat tersebut dengan teratur dan sampai habis, sebab kalau ridak teratur dan habis penyakitnya tidak sembuh. Begitupula dengan al-Quran adalah obat, tidak semua perintah dalam al-Quran sesuai dengan keinginan dan kemauan manusia, tetapi Allah menghendaki kita untuk mengamalkan semua firmannya tanpa terkecuali. Tidak ada pemilihan dan pemilahan ayat-ayat tertentu untuk diamalkan sedangkan yang lain dibiarkan.

2. Assunnah sebagai Sumber Hukum Islam

Dalam tradisi hukum Islam, hadits berarti segala perkataan, perbuatan dan keizinan Nabi Muhammad SAW. Akan tetapi para ulama Ushul Fiqh, membatasi pengertian hadits hanya pada ucapan-ucapan Nabi Muhammad SAW yang berkaitan dengan hukum, sedangkan bila mencakup, pula perbuatan dan taqrir yang berkaitan dengan hukum, maka ketiga hal ini mereka namai dengan Sunnah. Tidak semua perbuatan Nabi Muhammad merupakan sumber hukum yang harus diikuti oleh umatnya, seperti perbuatan dan perkataannya pada masa sebelum kerasulannya. Seperti yang kita ketahui, bahwa Al-Quran merupakan sumber hukum primer/utama dalam Islam. Akan tetapi dalam realitasnya, ada beberapa hal atau perkara yang sedikit sekali Al-Quran membicarakanya, Al-Quran

membicarakan secara global saja, atau bahkan tidak dibicarakan sama sekali. Di sinilah peran dan kedudukan Hadits sebagai tabyin atau penjelas dari Al-Quran atau bahkan menjadi sumber hukum sekunder/kedua_setelah Al-Quran. Sunnah adalah sumber hukum Islam (pedoman hidup kaum Muslimin) yang kedua setelah Al-Quran. Bagi mereka yang telah beriman terhadap AlQuran sebagai sumber hukum Islam, maka secara otomatis harus percaya bahwa

Sunnah juga merupakan sumber hukum Islam. Di dalam Al-Quran dijelaskan antara lain sebagai berikut: 1. Setiap Mumin harus taat kepada Allah dan kepada Rasulullah. (Al Anfal: 20, Muhammad: 33, an-Nisa: 59, Ali Imran: 32, al- Mujadalah: 13, an-Nur: 54, al-Maidah: 92). 2. Orang yang menyalahi Sunnah akan mendapatkan siksa. (Al-Anfal: 13, Al-Mujadilah: 5, An-Nisa: 115). 3. Berhukum terhadap Sunnah adalah tanda orang yang beriman. (An-Nisa: 65). Alasan lain mengapa umat Islam berpegang pada hadits karena selain memang di perintahkan oleh Al-Quran, juga untuk memudahkan dalam menentukan (menghukumi) suatu perkara yang tidak dibicarakan secara rinci atau sama sekali tidak dibicarakan di dalam Al Quran sebagai sumber hukum utama.

B. Landasan dan Nilai-nilai serta norma-norma dasar Islami Organisasi Muhammadiyah selain menetapkan Al-Quran dan Assunnah sebagai sumber utama hukum Islam, juga menetapkan landasan Filsafat Kemuhammadiyahan yang menjadi khazanah ilmu pengetahuan Islami yang dikembangkan dari pemikiran-pemikiran formal atau baku dalam organisasi Muhammadiyah, yaitu :

1. Muqaddimah Anggaran Dasar Muhammadiyah Matan atau isi pokok Muqaddimah Anggaran Dasar

Muhammadiyah diuraikan sebagai berikut : "Dengan nama Allah Yang Maha Pemurah dan Penyayang. Segala puji bagi Allah yang mengasuh semua alam; yang Maha Pemurah dan Penyayang; yang memegang pengadilan pada hari kemudian; Hanya kepada Kau hamba menyembah dan hanya kepada Kau hamba mohon pertolongan; Berilah petunjuk kepada hamba jalan yang lempang; Jalan

orang-orang yang telah Kau beri kenikmatan, yang tidak dimurkai dan tidak tersesat lagi". (al-Qur'an surat alFatihah).

"Saya ridha, bertuhan kepada Allah, beragama kepada Islam dan bernabi kepada Muhammad Rasulullah Shallal ahu 'alaihi wasallam. a. Amma ba'du, Bahwa sesungguhnya ke-Tuhanan itu adalah hak Allah semata-mata. Bertuhan dan beribadah serta tunduk dan ta'at kepada Allah adalah satu-satunya ketentuan yang wajib atas tiap-tiap makhluk, terutama manusia.

b. Hidup bermasyarakat itu adalah sunnah (hukum qudrat-iradat) Allah atass kehidupan manusia. c. Masyarakat yang sejahtera, aman, damai, makmur dan bahagia hanyalah dapat diujudkan di atas dasar keadilan, kejujuran, dengan

persaudaraan

dan

gotong-royong

bertolong-tolongan

bersendikan hukum Allah yang sebenar-benarnya, lepas dari pada pengaruh syaitan dan hawa nafau. Agama Allah yang dibawa dan diajarkan oleh sekalian Nabi yang bijaksana dan berjiwa suci, adalah satu-satunya Pdcok hukum dalam masyarakat yang utama dan sebaikbaiknya. d. Menjunjung tinggi hukum Allah lebih dari pada hukum yang manapun juga, adalah kawajiban mutlak bagi tiap-tiap orang yang mengaku berTuhan kepada Allah. Agama Islam adalah agama Allah yang dibawa oleh sekalian Nabi, sejak Nabi Adam sampai Nabi Muhammad saw. dan diajarkan kepada unmatnya masing-masing untuk mendapatkan hidup bahagia dunia dan akhirat.

e. Syahdan, untuk menciptakan masyarakat yang bahagia dan sentosa sebagai yang tersebut di atas itu, tiap-tiap orang, terutama ummat Islam,
7

ummat yang percaya akan Allah dan Hari Kemudian, wajiblah mengikuti jejak sekalian Nabi yang suci itu; beribadah kepada Allah dan berusaha segiat-giatnya mengumpulkan segala kekuatan dan mempergunakannya untuk menjelmakan masyarakat itu di dunia ini, dengan niat yang kurni-tulus dan ikhlas karena Allah semata-mata dan hanya mengharapkan karunia Allah dan ridla-Nya belaka serta mempunyai rasa tanggung-jawab di hadlirat Allah atas segala perbuatannya; lagi pula harus sabar dan tawakkal bertabah hati menghadapi segala kesukaran atau kesulitan yang menimpa dirinya, atau rintangan yang menghalangi pekerjaannya dengan penuh pengharapan akan perlindungan dan pertolongan Allah Yang Maha Kuasa.

f. Untuk melaksanakan terwujudnya masyarakat yang demikian itu, maka dengan berkat dan rahmat Allah dan didirong oleh firman Allah dalam al-Qur'an :

"Adakanlah dari kamu sekalian golongan yang mengajak kepada keIslaman, menyuruh kepada kebaikan dan mencegah dari pada keburukan. Mereka itulah-golongan yang beruntung berbahagia". (alQur'an surat Ali 'Imran ayat 104)

Pada tanggal 8 Dzulhijjah 1330 Hijriyah atau 18 Nopember 1912 Miladiyah oleh Almarhum K.H.A. sebagai "GERAKAN Dahlan didirikanlah suatu dengan nama

Persyarikatan

ISLAM'

"MUHAMMADIYAH" yang disusun dengan majlis-majlis (Bagianbahgian)nya, mengikuti peredaran zaman serta berdasarkan "syura" yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam permusyawaratan atau Muktamar. g. Kesemuanya itu perlu untuk menunaikan kewa,jiban mengamalkan perintah-perintah Allah dan mengikuti Sunnah Rasul-Nya, Nabi Muhamnad saw, guna mendapatkan karunia dan ridla-Nya, di dunia dan akhirat, dan untuk mencapai masyarakat yang sentosa dan

bahagia, disertai nikmat dan rahmat Allah yang melimpah-limpah, sehingga merupakan :

"Suatu negara yang indah, bersih, suci dan makmur di bawah perlindungan Tuhan Yang Maha Pengampun".

Maka degan Muhammadiyah ini mudah-mudahan umnat Islam dapatlah diantarkan ke pintu gerbang Syurga "Jannatun Na'imi' dengan keridlaan Allah Yang Rahman dan Rahim.

2. Matan Keyakinan dan Cita-cita Hidup Muhammadiyah Sesuai keputusan Tanwir Tahun 1969 di Ponorogo dihasilkan kaputusan tentang Keyakinan dan cita-cita hidup Muhammadiyah yang berisi hal-hal pokok sebagai berikut :

a.

Muhammadiyah adalah Gerakan Islam dan Dakwah Amar Ma'ruf Nahi Munkar, beraqidah Islam dan bersumber pada AlQur'an dan Sunnah, bercita-cita dan bekerja untuk terwujudnya masyarakat utama, adil, makmur yang diridhai Allah SWT, untuk malaksanakan fungsi dan misi manusia sebagai hamba dan khalifah Allah di muka bumi.

b.

Muhammdiyah berkeyakinan bahwa Islam adalah Agama Allah yang diwahyukan kepada Rasul-Nya, sejak Nabi Adam, Nuh, Ibrahim, Musa, Isa dan seterusnya sampai kepada Nabi penutup Muhammad SAW, sebagai hidayah dan rahmat Allah kepada umat manusia sepanjang masa, dan menjamin kesejahteraan hidup materil dan spritual, duniawi dan ukhrawi.

c.

Muhammadiyah dalam mengamalkan Islam berdasarkan: 1) Al-Qur'an: Kitab Allah yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad SAW; 2) Sunnah Rasul: Penjelasan dan palaksanaan ajaran-ajaran AlQur'an yang diberikan oleh Nabi Muhammad SAW dengan

menggunakan akal fikiran sesuai dengan jiwa ajaran Islam.

d.

Muhammadiyah bekerja untuk terlaksananya ajaran-ajaran Islam yang meliputi bidang-bidang: 1) 'Aqidah Muhammadiyah bekerja untuk tegaknya aqidah Islam yang murni, bersih dari gejala-gejala kemusyrikan, bid'ah dan khufarat, tanpa mengabaikan prinsip toleransi menurut ajaran Islam. 2) Akhlak Muhammadiyah bekerja untuk tegaknya nilai-nilai akhlak mulia dengan berpedoman kepada ajaran-ajaran Al-Qur'an dan Sunnah rasul, tidak bersendi kepada nilai-nilai ciptaan manusia 3) Ibadah Muhammadiyah bekerja untuk tegaknya ibadah yang dituntunkan oleh Rasulullah SAW, tanpa tambahan dan perubahan dari manusia. 4) Muamalah Duniawiyah Muhammadiyah bekerja untuk terlaksananya mu'amalat duniawiyah (pengolahan dunia dan pembinaan masyarakat) dengan berdasarkan ajaran Agama serta menjadi semua kegiatan dalam bidang ini sebagai ibadah kepada Allah SWT. 5) Muhammadiyah mengajak segenap lapisan bangsa Indonesia yang telah mendapat karunia Allah berupa tanah air yang mempunyai sumber-sumber kekayaan, kemerdekaan bangsa dan Negara Republik Indonesia yang berdasar pada Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945, untuk berusaha bersamasama menjadikan suatu negara yang adil dan makmur dan diridhoi Allah SWT:"BALDATUN THAYYIBATUB WA ROBBUN GHOFUR"

10

3. Matan Kepribadian Muhammadiyah

4. Khittah Perjuangan Muhammadiyah 5. Pedoman Hidup Islami Warga Muhammadiyah 6. Hasil-hasil Keputusan Majelis Tarjih

11

You might also like