You are on page 1of 5

Majelis Ta’lim Sabtu Shubuh

Kajian Management Nubuwwah


(Pengelolaan Hidup Berbasis Keteladanan Nabi Muhammad SAW)
Oleh Ustadz H. Reza M. Syarief, MA, MBA
di Masjid Al-Fauzien Gema Pesona Depok
Kajian ke-11 tanggal 03-01-2009

Sehubungan dengan kepulangan Ustad Reza dari tanah suci, maka pertemuan kali ini special
membahas perihal HAJI.
I. 17 Kesalahan Besar Yang Dapat Menggugurkan Nilai Haji, Bahkan
Berkemungkinan Membatalkan Ibadah Haji
1. Disorientasi Niat
Sangat sulit mengukur niat, tapi dari adanya indikasi-indikasi tertentu bisa diduga
adanya kesalahan dalam berniat. Indikasinya antara lain adanya ketidaksamaan antara
niat yang diucapkan dengan pelaksanaan dilapangan.
 Bertujuan ingin memperoleh gelar haji, sekedar menggugurkan
kewajiban, mencuci dosa, karena keberadaan ustad (public figure)
Banyak jamaah yang setelah sampai di tanah air atau bahkan masih di Jeddah
sudah membuka jilbab, memakai baju/celana ketat karena sudah merasa terbebas
dari aturan haji. Padahal saat di Masjidil Haram begitu ketat dalam menjaga aurat,
bahkan ada yang bersarung tangan dan berkaos kaki.
Semestinya setelah selesai ibadah haji ketaatan yang dijalani selama haji, tetap
dilaksanakan.
 Mencuci dosa
Hanya berniat ingin mencari pahala, mencuci dosa. Sebenar-benarnya niat adalah
karena Allah.
 Karena keberadaan ustad (public figure)
Jangan sampai keberangkatan kita karena adanya ustad yang kita sukai tsb. merasa
kurang afdhal kalau ibadahnya tidak dengan ustad tertentu
2. Melewati batas miqat
Rata-rata jamaah Indonesia miqatnya di udara, maka jamaah harus waspada jangan
sampai terlewat batas tanpa berniat dan berihram. Kebanyakan hal inbi terjadi karena
ini karena pilotnya tidak mengingatkan bahwa pesawat akan memasuki batas miqat.
3. Melakukan rafats
Berbicara yang tidak senonoh atau yang menimbulkan syahwat. Bahkan masih dalam
kondisi masih berpakaian ihram, banyak yang melakukan rafats.
4. Melakukan jidal (debat)
Berdebat antar jamaah atau dengan pihak travel. Berbagai persoalan misalnya
akomodasi, bis, makanan, tempat tinggal.
5. Melakukan fusuq
Berbuat dosa : menipu, mencuri, bohong dll
6. Melakukan mabit diluar batas (mina, arafah, muzdhalifah)
Karena berbagai alasan: ketidaktahuan atau sengaja.
7. Ikhtilat
Bercampurnya antara jamaah lelaki dan perempuan, terutama saat di Arafah dan
Mina.
8. Tidur saat wukuf
Inti ibadah haji adalah wukuf, maka semaksimal mungkin isilah saat wukuf dengan
doa dan zikir. Kemungkinan karena kecapean dengan rangkaian acara sebelumnya
maka ada juga jamaah yang tidur saat wukuf.
9. Tidak menyempurnakan mabit
Datang ke Mina hanya saat melempar jumrah, menginapnya di apartemen (di luar
Mina). Hal ini terjadi kemungkinan berasal dari jamaah yang golongan atas yang
tidak biasa menginap di tenda, kondisi WC tidak layak (karena ada jamaah lain yang
jorok) dll.
10. Melewatkan munajat di Masy’aril Haram.
Sunnah dilakukan Ba’da subuh (setelah dari Muzdalifah). Karena berbagai alasan:
ketidaktahuan atau sengaja.
11. Menjama’ Jumrah
Melempar jumrah seharusnya sebanyak tiga hari (tanggal 11, 12, 13) tetapi ada yang
digabung dalam satu hari.
12. Tidak menyempurnakan tahallul
Berdasarkan hadits tahallul ada dua macam mencukur sebagian atau gundul / habis.
Banyak jamaah yang hanya memotong rambutnya sangat sedikit.
13. Tidak membayar Dam haji Tamattu
Ada travel yang tidak memungut dam, sehingga jamaah juga tidak membayar.
14. Mencari berkah pada berbagai tempat
Mengusap dan menggosok-gosok dinding Ka’bah, Rukun Yamani, Maqam Ibrahim,
Hajar Aswad.
15. Mewajibkan berdoa sesuai buku doa
Buat yang awam hal tsb sangat berat serta doa yang termuat di buku tsb tidak ada dalil
yang kuat.
16. Tidak faham jumlah sa’i
Terutama sering menghitung Sofa-Marwah-Sofa dihitung satu kali, seharusnya dua
kali.
17. Selesai thawaf wada’ kemudian berjalan mundur sampai keluar masjid.

II. Tujuh Pesan Haji Untuk Muharram


1. Thowaf
Arti kata thowaf adalah berkeliling. Berlawanan jarum jam.
Artinya : putar balik, flashback, introspeksi
2. Maqam Ibrahim
Pesan dari maqam ibrahim  Nabi Ibrahim sudah membuat prestasi dan sejarah
sehingga ber-hak tapak kakinya diabadikan. Sudahkah kita membuat sejarah seperti
Nabi Ibrahim? Baik sebagai ayah, ibu, anak, ustad, pegawai dll.
Jika tahun ini belum, maka tahun depan harus diusahakan.
Ada suatu keunikan dengan sholat sunnah di belakang maqam Ibrahim, surah pertama
adalah Al Kafirun, yang bermakna yang bisa membuat sejarah adalah yang bisa tegas
dengan orang kafir. Surah kedua adalah Al Ikhlas (tauhid) yang berarti yang membuat
sejarah adalah orang bertauhid.
3. Hijr Ismail
Wilayah Hijr Ismali adalah sama dengan dalam kabah. Nabi Ismail berasal dari Ibu
Siti Hajar yang wanita budak hitam. Tetapi berkesempatan untuk berada disisi kabah,
jadi kemuliaan kita adalah karena takwa bukan dari fisiknya. Pesan Ketakwaan.
4. Hajar Aswad
Berdasarkan hadits, memegang Hajar Aswad seperti berbaiat pada Allah. Doa dan
zikir yang diucapkan pada saat thowaf merupakan baiat kepada Allah, sehingga kita
tidak akan mengkhianati Allah. Pesan Kesetiaan.
5. Sai
Sofa artinya kesucian, kebersihan. Sedangkan Marwah artinya kesejahteraan.
Jika ingin sejahtera maka sucikan diri, hati dan harta. Pesan Kesejahteraan dan
Kesucian.
6. Arafah
Di Arafah melakukan wukuf yang artinya berhenti. Dalam hidup kadang perlu
berhenti sejenak untuk men-charge imannya.
Arafah berarti mengenal. Wukuf di Arafah juga dalam rangka mengenal dirinya.
Barang siapa ingin mengenal dirinya maka kenalilah Allah. Barang siapa berusaha
mengenal Allah maka Allah akan membantu untuk mengenal diri manusia tsb.
7. Jumrah
Konfrontasi dengan syetan dan berkomitmen untuk bermusuhan dengan syetan. Jadi
sikap dan tindakan kita tidak mengikuti bujukan syetan.

Tanya Jawab :
1. Bapak Thoefur
Bagaimana ber-miqat di atas pesawat?
Jawaban :
Kira-kira lima menit sebelum titik miqat sudah siap dengan pakain dan niat. Mengingat
keterbatasan sarana di pesawat maka mandi dan berpakaian ihram bisa dilakukan saat
masih di asrama (sesaat sebelum berangkat ke bandara).

2. Bapak Munawwir
Bagaimana jika Sholat Arbain tidak berhasil tuntas 8 hari? Hukum hadist Arbain?
Jawaban :
Sholat Arbain tidak ada contoh dari Nabi. Sholat Arbain tidak ada dalilnya. Nilai
kebaikannya adalah pembiasaan sholat di masjid.

3. Bapak Sasmoyo
a. Apa esensi dari haji
Haji berasaldari huruf H yang berarti Hub (cinta). Rasa cinta yang begitu mendalam
pada Allah adalah landasan ibadah yang paling afdhal. Cintailah Allah dari yang
lainnya. Kemudian cintailah Rasul lebih dari diri kita sendiri. Cintailah mukmin
sebagaimana pada diri kita sendiri.
Huruf J yang berarti jihad. Haji adalah persiapan jihad yang sesungguhnya. Baik
secara fisik maupun mental dan material.
b. Perihal niat haji, apa sesungguhnya yang tepat menjadi niat kita dalam berhaji.
Niat kita adalah mencari ridho Allah.

4. Ibu Fulani
Saat saya berhaji, tidak sempat melakukan Thowaf Wada’ karena ada udzur. Bagaimana
hukum haji saya?
Jawaban :
InsyaaLlah sah, karena Thawaf Wada’ bukan termasuk rukun haji.

You might also like