Professional Documents
Culture Documents
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pembahasan tentang peranan negara dan masyarakat tidak dapat dilepaskan dari telah tentang demokrassi. Hal ini disebabkan oleh dua hal. Pertama, hampir semua negara di dunia ini telah menjadikan demokrasi sebagai asasnya yang fundamental. Seperti yang telah ditunjukkan oleh hasil studi UNESCO pada awal 1950-an yang mengumpulkan lebih dari 100 sarjana barat dan timur. Sementara di negara-negara demokrasi itu pemberian peranan kepada negara dan masyarakat hidup dalam porsi yang berbeda-beda. Kedua demokrasi sebagai asas kenegaraan secara esensial telah memberikan arah bagi peranan masyarakat untuk menyelenggarakan sebagai organisasi tertingginya. Tetapi ternyata demokrasi itu berjalan dalam jalur yang berbeda-beda (Rais, 1995: 1). Dalam hubungannya dengan implementasi kedalam sistem pemerintahan, demokrasi juga melahirkan sistem yang bermacam-macam seperti: 1. Sistem predensial yang menyajajarkan antara parlemen dan presiden dengan memberi dua kedudukan kepada presiden yakni sebagai kepala negara dan kepala pemerintahan. 2. Sistem parlementer yang meletakkan pemerintah dipimpin oleh perdana menteri yang hanya berkedudukan sebagai kepala
pemerintahan dan bukan kepala negara, sebab kepala negaranya bisa diduduki oleh raja-raja atau presiden yang hanya menjadi simbol kedaulatan dan persatuan. 3. Sistem referendum yang meletakkan pemerintah sebagai bagian (badan pekerja) daeri parlemen.
B. RUMUSAN MASALAH
Adapun permasalahan yang dirumuskan berdasarkan latar belakang di atas yaitu sebagai berikut: 1. Apakah arti demokrasi ? 2. Bagaimana bentuk-bentuk demokrasi ? 3. Bagaimana perkembangan demokrasi di indonesia ?
C. TUJUAN
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini yaitu: 1. Kita dapat mengetahui apa itu demokrasi. 2. Kita dapat mengetahui bentuk-bentuk demokrasi. 3. Kita dapat memahami perkembangan demokrasi di indonesia.
D. MANFAAT Adapun manfaat dari penulisan makalah ini yaitu: 1. Bagi pembaca dapat mengetahui pengertian demokrasi. 2. Bagi pembaca dapat mengetahui bentuk-bentuk demokrasi.
A. Pengertian Demokrasi Secara etimologis istilah demokrasi berasal dari bahasa Yunani demos yang berarti rakyat dan kratos/kratein berarti kekuasaan. Konsep dasar demokrai berarti rakyat berkuasa (government of rule by the people). Ada pula definisi singkat untuk istilah demokrasi yang diartikan sebagai pemerintahan atau kekuasaan dari rakyat oleh rakyat dan untuk rakyat. Namun demikian, penerapan demokrasi diberbagai negara di dunia, memiliki ciri khas dan spesifikasi masingmasing, yang lazimnya sangat dipengaruh oleh ciri khas masyarakat sebagai rakyat dalam suatu negara. Demokrasi mempunyai arti yang penting bagi masyarakat yang menggunakannya, sebab dengan demokrasi hak masyarakat untuk menentukan sendiri jalannya organisasi negara dijamin. Oleh sebab itu, hampir semua pengertian yang diberikan untuk istilah demokrasi ini selalu memberikan posisi penting bagi rakyat kendati secara operasional implikasinya di berbagai negara tidak selalu sama. Sekedar untuk menunjukkan betapa rakyat diletakkan pada posisi penting dalam asas demokrasi ini berikut akan dikutip beberapa pengertian demokrasi. Demokrasi sebagai dasar hidup bernegara memberi pengertian bahwa pada tingkat terakhir rakyat memberikan ketentuan dalam masalah-masalah pokok mengenai kehidupannya, termasuk dalam menilai kebijaksanaan negara , karena kebijaksanaan tersebut menentukan kehidupan rakyat (Noer, 1983:207). Jadi, negara demokarasi adalah negara yang diselenggarakan berddasarkan kehendak dan kemauan rakyat atau jika ditinjau dari sudut pandang organisasi, itu berarti suatu pengorganisasian negara yang dilakukan oleh rakyat sendiri atau asas persetujuan rakyat karena kedaulatan berada di tangan rakyat.
profesional, dari kader-kader revolusioner dan disiplin (Lenin, 1947). Hanya kepemimpinan yang seperti itu yang mempunyai kemampuan untuk mengorganisasikan pertahanan revolusi melawan kekuatankekuatan kapitalis dan mengawasi rekonstruksi masyarakat. Hal itu dikarenakan perbedaan kepentingan yang fundamental adalaj
kepentingan kelas, karena titik tolak kepentingan kelas pekerja merupakan suatu kepentingan yang progresif dalam masyarakat, dan
1.
Dalam sejarah negara Republik Indonesia yang telah lebih dari setengah abad, perkembangan demokrasi telah mengalami pasang surut. Masalah pokok yang dihadapi oleh bangsa indonesia ialah bagaimana meningkatkan kehidupan ekonomi dan membangun kehidupan sosial dan politik yanng demokratis dalam masyarakat yang beraneka ragam pola adat budayanya. Masalah ini berkisar pada penyusunan suatu sistem politik dengan kepemimpinan cukup kuat untuk melaksanakan pembangunan ekonomi serta character and nation building, dengan partisipasi rakyat, sekaligus menghindarkan timbulnya diktatur perorangan, partai ataupun militer. Perkembangan demokrasi di Indonesia dapat di bagi dalam empat periode : a. Periode 195-1959, masa demokrasi parlementer yang menonjolkan peranan parlemen serta partai-partai. Pada masa ini kelemahan demokrasi parlementer memberi peluang untuk dominasi partai-partai politik dan DPR. Akibatnya persatuan yang digalang selama perjuangan melawan musuh bersama menjadi kendor dan tidak dapat dibina menjadi kekuatan konstruktif sesudah kemerdekaan. b. Periode 1959-1965, masa Demokrasi Terpimpin yang dalam banyak aspek telah menyimpang dari demokrasi konstitusional dan lebih menampilkan beberapa aspek dari demokrasi rakyat. Masa ini ditandai dengan dominasi presiden, terbatasnya peran partai politik,
perkembangan pengaruh komunis, dan peran ABRI sebagai unsur sosial-politik, semakin meluas. c. Periode 1966-1998, masa demokrasi Pancasila era Orde Baru yang merupakan demokrasi konstitusional yang menonjolkan sistem presidensil. Landasan formal periode ini adalah Pancasila, UUD 1945 dan ketetapan MPRS/MPR dalam rangka untuk meluruskan kembali
mengembalikan perimbangan kekuatan antar lembaga negara, antar eksekutif, legislatif dan yudikatif. Pada masa ini peran politik kembali menonjol, sehingga iklim demokrasi memperoleh nafas baru. Jikalau esensi demokrasi adalah kekuasaan di tangan rakyat, maka praktek demokrasi tatkala Pemilih memang demikian, namun dalam
pelaksanaanya setelah pemilu banyak kebijakan tidak mendasarkan pada kepentingan rakyat, melainkan lebih ke arah pembagian kekuasaan antara presiden dan partai politik dalam DPR. Dengan kata lain perkataan model demokrasi era reformasi dewasa ini, kurang mendasarkan pada keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia (walfare state).
2.
a.
1) Bidang Politik dan Konstitusional : Demokrasi Indonesia seperti yang dimaksud dalam Undang-Undang Dasar 1945 berarti menegakkan kembali asas-asas negara hukum di mana kepastian hukum dirasakan oleh segenap warga negara, hak-hak asasi manusia baik dalam aspek kolektif
2) Bidang Ekonomi Demokrasi ekonomi sesuai dengan asas-asas yang menjiwai ketentuan-ketentuan mengenai ekonomi dalam UUD 1945 yang pada hakikatnya berarti kehidupan yang layak bagi semua warganegara yang antara lain mencakup : a) pengawasan oleh rakyat terhadap penggunaan kekayaan dan keuangan negara. b) Koperasi. c) pengakuan atas hak milik perorangan dan kepastian hukum dalam penggunaanya. d) peranan pemerintah yang bersifat pembinaan, penunjuk jalan serta pelindung.
Dewasa ini hampir seluruh Negara mengklaim menjadi penganut setia paham demokrasi. Namun, sebagaimana hasil penelitian yang dilakukan oleh Amos J. Peaslee bahwa dalam kenyataanya demokrasi yang sipraktekkan pada seluruh dunia berbeda-beda dari satu Negara ke Negara lain. Setiap Negara dan orang menerapkan definisi demokrasi menurut criteria masingmasing, bahkan Negara komunis seperti RRC, Kuba, Vietnam juga menyatakan sebagai Negara demokrasi. Berdasarkan kenyataan tersebut di atas, maka pengertian esensial tentang demokrasi yang diterapkan di dalam suatu Negara termasuk
penyelenggaraan Negara maupun pemerintahan. Oleh karena itu kekuasaan pemerintahan Negara di tangan rakyat mengandung pengertian tiga hal : pertama, pemerintah dari rakyat; kedua, pemerintahan oleh rakyat; ketiga, pemerintahan untuk rakyat. Pembukaan UUD 1945 dalam ilmu hokum memiliki kedudukan sebagai staatsfundamentalnorm, oleh karena itu merupakan sumber hokum positif dalam Negara Indonesia. Maka prinsip demokrasi dalam Negara Indonesia, selain tercantum dalam Pembukaan juga kerakyatan, yang juga tercantum dalam Pembukaan UUD 1945. Makna pengertian dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyarawatan perwakilan dimaksudkan bahwa dalam pelaksanaan demokrasi di Indonesia itu didasarkan pada moral kebijaksanaan yang terkandung dalam sila Ketuhanan Yang Maha Esa dan KEmanusiaan yang adil dan beradab. Dasar pelaksanaan demokrasi di Indonesia juga semuanya tertera dalam UUD 1945 dan hasil Amandemen. Sistem demokrasi dalam penyelenggaraan Negara Indonesia juga diwujudkan dalam penentuan kekuasaan Negara, yaitu dengan menentukan dan
Demokrasi sebagai system pemerintah dari rakyat, dalam arti rakyat merupakan kekuatan asal mula terciptanya demokrasi itu sendiri. Secara umum dalam system pemerintahan yang demokratis senantiasa mengandung unsur-unsur yang paling penting dan mendasar yaitu : 1. Keterlibatan warga Negara dalam pembuatan keputusan politik. 2. Tingkat persamaan tertentu diantara warga Negara. 3. Tingkat kebebasan atau kemerdekaan tertentu yang diakui dan diapakai oleh warga Negara. 4. Suatu system perwakilan. 5. Suatu system pemilihan kekuasaan mayoritas. Oleh karenanya dalam kehidupan kenegaraan yang
mengandung system demokrasi, kita akan selalu menemukan adanya Supra Struktur Politik dan Infra Struktur Politik sebagai komponen pendukung tegaknya Struktur Politik meliputi Lembaga Legislatif, Lembaga Eksekutif, dan Lembaga Yudikatif. Undang-Undang Dasar 1945 Pada tanggal 18 Agustus 1945, satu hari setelah Proklamasi Kemerdekaan diproklamirkan, UUD 1945 disahkan. Di dalam UUD 1945 itu diawali dengan Pembukaan dan pada alinea 4 diterangkan bahwa Negara Indonesia berdasarkan PANCASILA yang berbunyi sebagai berikut : 1) KetuhananYang Maha Esa. 2) Kemanusiaan yang adil dan beradab. 3) Persatuan Indonesia.
permusyawaratan/perwakiIan. 5) Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Disamping itu pula di dalam batang tubuh UUD 1945 diterangkan bahwa: 1) Nama negara kita : Republik Indonesia. 2) Bentuk negara kita : Negara Kesatuan. 3) Bentuk pemerintahan : Demokrasi (Kerakyatan) yang berarti pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat. 4) Kepala Negara : Presiden yang dipilih rakyat. 5) Badan Perwakilan Rakyat yang Tinggi : Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR). 6) Bendera Negara : Sang Merah Putih. Bahasa Nasional : Bahasa Indonesia
UUD 1945 terdiri dari : 1) Pembukaan UUD 1945, terdiri dari empat alinea dan pada alinea keempat terdapat dasar negara Pancasila. 2) Batang Tubuh UUD 1945, terdiri dari 16 bab, 37 pasal, 4 pasal aturan peralihan, dan 2 ayat aturan tambahan. 3) Penjelasan Resmi UUD 1945 yang terdiri dari penjelasan umum dan penjelasan pasal demi pasal. Amandemen UUD 1945 Amandemen ke I ST MPR Tahun 1999 Amandemen ke II ST MPR Tahun 2000 Amandemen ke III ST MPR Tahun 2001 Amandemen ke IV ST MPR Tahun 2002
Adapun gambar-gambar yang ada pada perisai tersebut adalah : a. Sila I dilambangkan gambar bintang. b. Sila II dilambangkan rantai emas. c. Sila III dilambangkan pohon beringin. d. Sila IV dilambangkan kepala banteng. e. Sila V dilambangkan padi dan kapas. f. Garis melintang mendatar melambangkan garis katulistiwa yang melintang ditengah-tengah kepulauan Indonesia. Pada pita terdapat tulisan yang berbunyi Bhinneka Tunggal Ika yang berarti berbeda-beda tetapi tetap satu. Adapun yang dimaksud adalah bahwa bangsa Indonesia itu berbeda-beda tempat tinggalnya karena berada di berbagai pulau, sehingga berbeda pula bahasanya, adat-istiadatnya, suku dan juga agamanya. Walaupun demikian tetapi juga satu yaitu bangsa Indonesia. Adapun untuk gambar burung garuda itu sendiri mempunyai arti sebagai berikut:
7 Kunci Pokok Sistem Pemerintahan Negara Republik Indonesia menurut Undang-Undang Dasar 1945 adalah : 1) Indonesia ialah negara berdasarkan hukum.
Presiden ialah penyelenggara pemerintahan negara yang tertinggi di bawah MPR. 3) Presiden tidak bertanggung jawab kepada DPR. 4) Menteri Negara ialah pembantu Presiden. Menteri Negara tidak bertanggung jawab kepada DPR. 5) Kekuasaan kepala negara tidak tak terbatas.
Pemerintahan Daerah Berdasarkan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1974 tentang Pokok- Pokok Pemerintahan di Daerah, pemerintah dalam menyelenggarakan pemerintahan di daerah diwajibkan melaksanakan asas desentralisasi, asas dekonsentrasi, dan asas tugas pemban titan. Pengertian-pengertian yang diberikan UU No. 5 tahun 1974 sebagai berikut : a. Pemerintah Pusat, selanjutnya disebut Pemerintah, adalah perangkat Negara Kesatuan Republik Indonesia yang terdiri dari Presiden beserta pembantu-pembantunya.
A. KESIMPULAN Demokrasi adalah pemerintahan atau kekuasaan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat. Namun demikian, penerapan demokrasi diberbagai negara di dunia, memiliki ciri khas dan spesifikasi masingmasing, yang lazimnya sangat dipengaruhi oleh ciri khas masyarakat sebagai rakyat dalam suatu negara. Bentuk - bentuk demokrasi yang berpegang pada filosofi Negara terbagi atas, Demokrasi Perwakilan Liberal dan Demokrasi Satu Partai dan Komunisme Perkembangan demokrasi di Indonesia dibagi dalam empat priode, yaitu periode 1945-1959, dimana pada masa demokrasi parlementer menonjolkan peranan partai. Kemudian pada masa periode 1959-1965, dimana masa Demokrasi Terpimpin menyimpang dari demokrasi konstitusional, ditandai dengan adanya presiden, serta terbatasnya perkembangan partai.dilanjutkan dengan periode 1966-1998, masa Demokrasi Pancasila pada Masa Orde Baru menonjolkan sistem pemerintahan yang presidensial. Serta pada masa periode 1999sekarang, dimana masa demokrasi Pancasila dan Reformasi
mennojolkan kembali peran partai-partai juga mendengan suara rakyat dan menempatkan rakyat sebagai penentu kekuasaan. B. SARAN Sebaiknya, pemerintah mempraktekkan paham demokrasi dengan sebaik-baiknya.