You are on page 1of 16

BAB I PENDAHULUAN

I.1

Latar Belakang Masing masing individu maupun kelompok yang tergabung

pasti mempunyai suatu tujuan bagi pribadinya , yang dapat meningkatkan mereka ke suatu tingkat yang lebih tinggi dari sebelumnya dalam melangsungkan kehidupan. Untuk meraih dan mempertahankan suatu kepentingan itu tidak mudah , kita harus bekerja keras dan melakukan perjuangan yang berhubungan dengan setiap individu, masyarakat maupun pihak yang lebih luas yaitu negara dan pihak internasional. Ini semua memerlukan suatu kekuatan dan dorongan dari semua pihak agar mendapat respon serius dari masyarakat maupun mereka yang merupakan tujuan dari kepentingan tersebut. Bentuk kekuatan yang memiliki daya dukung merupakan suatu kekuatan yang didalamnya terkandung lebih dari dua orang yang bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama. Bentuk kekuatan ini bisa digolongkan dalam suatu organisasi. Organisasi kepentingan yang ini memiliki kekuatan suatu dukungan organisasi untuk suatu

merupakan

kepentingan,

contohnya Organisasi kemasyarakatan ( Ormas ) disini ia memiliki dukungan dari orang orang yang terkandung didalamnya, yang bersama melakukan sebuah perlawanan untuk membela rakyat yang memiliki masalah dengan suatu lembaga tertentu yang

merugikan Masyarakat

masyarakat dan

banyak,

ada

juga

Lembaga Suatu

Swadaya hal yang

lembaga

sosial

lainnya.

melatarbelakangi lahirnya suatu kelompok kepentinga ini adalah dominasi dari setiap individu, masyarakat , negara dengan negara lain yang mempunyai kekuatan yang berpengaruh besar terhadap indiviu , masyarakat dan negara yang lemah dan atau baru berkembang yang ini merupakan suatu yang membahayakan bagi kelangsungan hidup bermasyarakat , berbangsa dan bernegara.

I.2

Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah di kemukakan di atas maka masalah yang akan dibahas dapat di jabarkan menjadi : - Apa pengertian dari Kelompok Kepentingan ? - Apa tujuan dan sifat dari Kelompok Kepentingan ? - Apa jenis jenis dari Kelompok Kepentingan ? - Bagaimana upaya mencapai kaum berpengaruh ?

I.3

Tujuan Penulisan Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan di atas, maka yang menjadi tujuan penulisan makalah ini adalah : Mengetahui pengertian dari Kelompok Kepentingan; Mengetahui jenis dan sifat dalam Kelompok Kepentingan; Mengetahui jenis jenis dari Kelompok Kepentingan; Dapat mengerti upaya yang dilakukan untuk mencapai kaum berpengaruh.

BAB II PEMBAHASAN

II.1

Pengertian

Kelompok

Kepentingan

merupakan

suatu

sarana

yang

digunakan sekelompok individu maupun kelompok yang mempunyai kepentingan sama dan secara bersama sama menyampaikan kepentingan mereka kepada yang mempunyai pengaruh.

Kepentingan tersebut dapat berupa suatu kebutuhan yang belum terpenuhi, keinginan yang masih belum tercapai, nilai nilai , dan harapan harapan yang sebenarnya bisa terpenuhi, akan tetapi bisa juga dikecewakan oleh berbagai tindakan pemerintah.

Seseorang ataupun sekelompok orang bisa pula diuntungkan akan tetapi bisa dirugikan oleh tindakan atau keputusan tersebut. Dengan demikian warga negara setiap sangat memperhatikan yang dibuat dan oleh

berkepentingan

dengan

keputusan

pemerintah. Mereka mengutarakan kepentingan mereka kepada lembaga lembaga politik dan pemerintah melalui kelompok kelompok yang mereka bentuk bersama dengan orang lain yang memiliki kepentingan yang sama. Kelompok kepentingan yang

terorganisir tidak mudah dibedakan dengan partai politik, akan tetapi ada satu perbedaan yang nampaknya secara umum diterima yaitu suatu kelompok kepentingan adalah setiap organisasi yang berusaha mempengaruhi berbagai kebijakan pemerintah tanpa

berkeinginan memperoleh

jabatan publik. Sebalikanya, partai

politik benar benar bertujuan untuk menguasai jabatan jabatan publik, yaitu jabatan politik, maupun jabatan pemerintahan. Dalam praktek, perbedaan tersebut tidaklah setegas itu. Keanggotaan yang ada dalam kelompok kepentingan dan keanggotaan partai politik sering tumpang tindih, dan sering terlibat dalam

penyeleksian calon calon keanggotaan partai politik serta selalu berusaha agar anggota anggotanya terwakili dalam komisi komisi yang dibentuk oleh pemerintah. Terkadang kelompok

kepentingan bahkan bisa berkembang menjadi partai politik.

II.2

Tujuan dari Kelompok Kepentingan

Tujuan

dari

didirikannya

lembaga dari

Kelompok adanya

Kepentinganuntuk

melindungi

kepentingannya

dominasi dan penyelewengan oleh pemerintah atau negara. Selain itu kelompok kepentingan juga sebagai sarana bagi pemberdayaan masyarakat dalam kehidupannya serta menjadi pengawasan dan pengamatan terhadap pelaksanaan tugas dan fungsi pemerintah dan negara. Dan juga kelompok kepentingan ini sebagai wadah kajian dan analisis bagi aspek aspek pembangunan nasional dalam semua bidang kehidupan. Sifat kelompok kepentingan : 1) Independen

Artinya bahwa dalam menjalannya visi,, misi, tujuan, program, sasaran dll dilakukan secara bebas tanpa ada intervensi pihak lain. 2) Netral Artinya bahwa dalam menjalankan eksistensinya tidak tergantung pada pihak lain. 3) Kritis Adalah bahwa dalam menjalannya eksistensinya dilakukan dengan berdasarkan pada data, fakta dan analisis yang mendalam 4) Mandiri Artinya bahwa dalam menjalankan eksistensinya dilakukan dengan konsep dari, oleh dan masyarakat itu senditi yang ditujuan bagi kesejahteraan masyarat luas.

II.3

Jenis Jenis Kelompok Kepentingan

Suatu kelompok kelompok kepentingan itu berbeda beda dari segi struktur, sumber pembiyaan kelompok, gaya yang dipakai dalam bertindak dan basis dukungannya. Perbedaan itu sangat berpengaruh dalam dunia politik, ekonomi dan sosial suatu bangsa, walaupun kelompok kelompok kepentingan juga diorganisir berdasarkan keanggotaan , kesukuan, ras, etnis, agama ataupun berdasarkan isu isu kebijakan, kelompok kepentingan yang paling kuat, paling besar dan secara financial paling mampu merupakan kelompok yang sehari hari dan karier serta repotasi juga pencitraan seorang yang paling cepat dan paling dapat langsung

dipengaruhi oleh kebijakan atau tindakan pemerintah. Oleh sebab itu, sebagian besar negara memiliki serikat buruh, himpunan pengusaha, kelompok tani, persatuan dokter, advokat , insinyur dan juga guru. Sebagaimana dikatakan oleh Gabriel A. Almond, berikut ini adalah beberapa jenis kelompok kepentingan yang dikenal,

diantaranya adalah : 1. Kelompok Anomik Berasal dari kata anomie yang artinya terasing. Kelompok anomik muncul secara kebetulan (incidental / temporer), bersikap informal, muncul karna adanya isu tertentu, anggotanya muncul dan menghilang tidak tertentu, bekerja tidak teratur, tidak memiliki nilai nilai dan norma norma yang mengatur serta tidak terorganisir. kelompok ini sering tumpah tindih (overlap) dengan bentuk bentuk partisipasi politik non konvensional, seperti demonstrasi, kerusuhan, tindak kekerasan politik , dll. Contoh : Persatuan pedagang yang akan digusur bersatu saat ingin digusur dengan berdemo dan menghilang saat aspirasi mereka terpenuhi. 2. Kolompok Non-Assosiasional Suatu kelompok kepentingan yang bersifat informal, memiliki suatu lembaga atau organisasi yang agak sedikit mapan, anggotanya berasal dari faktor keturunan dan tidak ada unsur memilih untuk menjadi anggota kelompok ini, muncul bila ada kepentingan khusus, bekerja tidak teratur pada waktu tertentu saja, memiliki

kepemimpinan yang relative longgar, bersifat sukarela seperti paguyuban, dan kurang begitu efektif. Contoh : Persatuan warga Batak di Jakarta. 3. Kelompok Institusional Kelompok kepentingan institutional suatu organisasi yang telah mapan, kegiatan yang teratur, jaringan organisasi yang luas, tujuan organisasi yang luas, kepemimpinan yang terseleksi. Anggotanya terkait dengan kepentingan ekonomi atau bisanya terkait dengan pekerjaan. Sangat efektif dalam mempengaruhi kebijakan

pemerintah karena memiliki struktur , visi, misi ,tugas, serta fungsi dan juga sebagai artikulasi kepentingan. Kelompok kepentingan institusional sangat besar pengaruhnya, hal ini disebabkan oleh basis organisasinya yang kuat. Jenis kelompok kepentingan ini sangat dominan pengaruhnya di negara-negara maju, jika

dibandingkan dengan jenis kelompok non-assosiasional. Contoh : KOPRI, PGRI, TNI, POLRI, dll.

4. Kelompok Assosiasional Kelompok yang dibentuk mewakili kepentingan kelompok yang khusus atau spesifik, memiliki lembaga yang mapan, menggunakan tenaga professional, memiliki dan prosedur tuntutan, yang teratur untuk yang

merumuskan

kepentingan

kepemimpinan

terseleksi dan tujuan yang bersifat khusus . Efektif mempengaruhi kebijakan pemerintah. Secara khas kelompok ini menyatakan

kepentingan dengan cara memakai tenaga staf professional serta memiliki Kelompok prosedur ini standar untuk merumuskan kepentingan. membela

sangat

besar

pengaruhnya

dalam

kepentingan mereka. Kelompok ini juga berusaha mempengaruhi pendapat umum ( public opinion) dengan cara kampanye lewat iklan. Contoh : Ikatan Dokter Indonesia, termasuk serikat perdagangan dan serikat pengusaha.

II.4

Upaya yang Dapat Mencapai Kaum Berpengaruh

Mencapai suatu yang diinginkan tidaklah mudah apalagi untuk mencapai suatu kaum yang berpengaruh dalam kelangsungan hidup orang banyak. Kelompok kepentingan dapat saja menyatakan kepentingan anggotanya secara informal maupun formal. Tetapi tanpa mampu mempengaruhi struktur pembuatan keputusan politik mereka tidak akan berhasil. Kelompok kepentingan harus mampu mencapai atau berhubungan langsung dengan pembuat keputusan politik utama. strategi yang Kelompok - kelompok kepentingan ini mempunyai berbeda beda untuk untuk mencapai kaum

berpengaruh, dan cara mereka mengorganisir pengaruh pula berbeda - beda dimasing - masing sistem politik. Salah satu contyohnya, bila hanya ada satu saluran utama yang sah untuk mencapai kaum berpengaruh, seperti dalam sistem politik yang didominasi oleh satu partai tunggal dan totaliter sangat sulit bagi

semua kelompok untuk secara efektif berhubungan langsung dengan kaum berpengaruh tersebut. Tuntutan yang disalurkan melalui saluran yang tunggal tersebut bisa jadi diselewengkan sebelum mencapai para pembuat keputusan utama. Dengan demikian para pembuat keputusan dihalangi dalam memperoleh informasi tentang kebutuhan dan tuntutan dari kelompok -

kelompok kepentingan dalam masyarakat. Dalam jangka panjang, hal ini dengan mudah dapat membuat para pengambil keputusan tersebut salah perhitungan dan dapat menimbulkan keresahan dari kelompok - kelompok yang tidak puas yang dapat menimbulkan kerusuhan. Dalam mengkomunikasikan tuntutan politik, individu individu yang mewakili kelompok kepentingan atau dirinya sendiri biasanya tidak hanya ingin sekadar memberi informasi. Mereka bertujuan agar pandangan - pandangan mereka dipahami oleh para pembuat keputusan yang relevan dengan kepentingan mereka, dan memperoleh tanggapan baik. Karena itulah kelompok kepentingan berusaha mencari saluran - saluran khusus untuk menyalurkan tuntutan mereka dan mengembangkan teknik teknik

penyampaian pesan agar tuntutan itu diperhatikan dan ditanggapi. Dan saluran saluran untuk besar menyatakan pendapat dalam menentukan dalam dan

masyarakat

berpengaruh

luas

efektifnya tuntutan kelompok kepentingan. Saluran - saluran paling penting adalah sebagai berikut. 1. Demonstrasi dan Tindakan Kekerasan

Salah satu sarana untuk menyatakan tuntutan adalah melalui demonstrasi dan tindak kekerasan fisik. Seperi telah kita sebut di muka, kerusuhan, demonstrasi, dan pembunuhan merupakan ciri khas kelompok kepentingan anomik, tetapi sering jugakelompok kepentingan lain menggunakan sarana ini : karena itu perlu dibedakan antara (1) tindakan kekerasan spontan oleh kelompok kepentingan

anomik ; dengan (2) tindak kekerasan dan demonstrasi sebagai sarana menyatukan tuntutan yang bisa dipakai olehkelompok kepentingan yang lain.

2. Hubungan Pribadi Sarana kedua untuk mencapai elit politik adalah melalui hubungan pribadi , misalnya dengan menggunakan keluarga, sekolah,

hubungan - hubungan kedaerahan sebagai perantara. Walaupun hubungan pribadi ini umumnya dipergunakan kelompok non assosiasional yang mewakili kepentingan keluarga atau daerah, tetapi sering juga digunakan oleh kelompok assosiasional dan kelompok kepentingan lain. Hal ini terjadi di semua sistem politik, baik yang tradisional maupun yang modern. Hubungan langsung melalui tatap muka merupakan salah satu cara paling efektif dalam membentuk sikap seseorang. Bila hubungan ini terjadi dalam suasana yang ramah tamah dan bersahabat, besar kemungkinan akan memperoleh tanggapan baik. Tuntutan yang disampaikan oleh seorang teman, anggota keluarga, atau tetangga baik, lebih banyak

diperhatikan daripada bila disampaikan secara formal oleh orang yang belum dikenal.

3. Perwakilan Langsung Perwakilan atau representasi langsung dalam badan legislatif dan birokrasimemungkinkan suatu kelompok kepentingan untuk

mengkomunikasikan secara langsung dan kontinyu kepentingan kepentingannya struktur pembuat melalui seorang Anggota anggota kelompok aktif dalam

keputusan.

kepentingan

institusional pemerintahan sering mempunyai hubungan sehari hari dengan para pembuat keputusan, dan biasanya anggota anggotanya sendiri terlibat dalam pembuatan keputusan dalam

suatu depertemen ataukah bagian pemerintahan tempat mereka beraktivitas.

4. Saluran Formal dan institusional lain Saluran - saluran lain tersebut yang harus diperhatikan salah satunya adalah media massa seperti surat kabar, radio, televisi, dan majalah. Akan tetapi bila media massa itu dikendalikan atau disensor oleh elit politik penguasa, maka fungsinya jadi merosot, atau hanya menyalurkan kepentingan kelompok yang disukai oleh penguasa saja. Dalam masyarakat terbuka media massa merupakan penyalur utama tuntutan politik dan sarana mencapai pembuatan keputusan. Saluran institusional penting kedua adalah partai politik. Tetapi ada beberapa faktor yang mempengaruhi efektifitasnya.

Partai yang sangat ideologis dengan struktur berbentuk hirarki seperti partai komunis,

oreganisasinya cenderung

lebih

untuk mengendalikan kelompok - kelompok kepentingan yang berafiliasi dengannya dan kurang mengkomunikasikan tuntutan tuntutan dari kelompok - kelompok tersebut. Saluran institusional ketiga adalah melalui badan legislatif, kabinet, maupun birokrasi. Dengan menggunakan strategi lobbying suatu tuntutan atau

informasi dapat disampaikan melalui pernyataan di depan anggota parlemen, pejabat pemerintah, dan pejabat birokrasi yang lainnya. Hubungan dengan birokrasi di berbagai tingkatan dan depertemen sangat penting terutama bila wewenang pembuatan keputusan didelegasikan ke bawah.

BAB III PENUTUPAN

III. 1

Kesimpulan Kelompok kepentingan memegang peranan yang sangat besar dalam demokrasi, bahkan kelompok kepentingan nyatanya lebih berpengaruh dalam mengambil keputusan daripada institusi pengambil keputusan formal (resmi). Ini terjadi karena pada kenyataanya pengaruh individu dalam proses pengambilan keputusan sangatlah kecil. Maka untuk memuaskan kebutuhan, individu-individu sebuah akan

menggabungkan

kekuatan

kedalam

kelompok

kepentingan. Oleh karena itu, cara yang efektif untuk memperjuangkan kepentingan adalah bergabung

membentuk kelompok kepentingan. Lebih efektif bila kelompok tesebut bisa memiliki kekuatan penekan

(pressure group).

DAFTAR ISI

Bacaan : Budiarjo Miriam, Prof, Dasar Dasar Ilmu Politik, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Website : http://id.wikipedia.org/wiki/Kepentingan_kelompok http://www.proz.com/kudoz/english_to_indonesian/social_science _sociology_ethics_etc/3254081-interest_group.html http://ika-kireina09.blogspot.com/feeds/posts/default? orderby=updated http://www.slideshare.net/reneeshable/kelompok-kepentingan

Kelompok Kepentingan
Dosen Pengampu : Sri Pangestuti

ADLIA NINDYA GHASSANI F1C011066

KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS NEGERI JENDERAL SOEDIRMAN APRIL 2012

You might also like