Professional Documents
Culture Documents
Air yang melalui proses pengolahan atau tanpa proses pengolahan yang memenuhi syarat kesehatan dan dapat langsung diminum.
Air yang didistribusikan melalui pipa Air yang didistribusikan melalui tangki air Air kemasan Air yang digunakanuntuk produksi bahan makanan & minuman
Persyaratan air minum meliputi bakteriologis, kimia, fisik, radioaktif Semua ini harus memenuhi syarat kesehatan (Kepmenkes no.907/MENKES/SK/VII/2002)
Fisik :
Tidak berwarna, tidak berbau, tidak berasa. Tidak boleh mengandung kuman patogen dan parasit. Tidak boleh mengandung zat yang menghasilkan sinar alpha melebihi 0,1 Bq/l (bequerel) Tidak mengandung zat beracun Kandungan fluor antara 1-1,5 mg/l bila kurang menyebabkan karies bila lebih menyebabkan mottled teeth
Bakteriologis :
Radioaktif :
Kimiawi :
TAHAP PENGOLAHAN : Air baku disaring Dialirkan kedalam bak untuk pengendapan. Air dialirkan kedalam bak yang dibubuhi koagulan, sehingga terbentuk flok Flok disaring dengan saringan pasie cepat. Air yang keluar diberi kapur tohor 15-20 ppm Setelah PH memenuhi syarat air diberi kaporit Disinari dengan ozone atau ultra violet Kemudian ditampung di bak penampungan Dialirkan ke instalasi distribusi.
SUMBER AIR
hujan termasuk es dan salju Air permukaan (sungai, rawa, danau, situ, waduk dan muara) Air tanah (akuifer) Mata air
Air
Air hujan :
Bersifat
lunak karena tidak mengandung garam dan mineral. Dapat mengandung zat NH3, CO2, SO2 bila konsentrasi zat ini tinggi maka dapat terjadi hujan asam yang bersifat korosif. Air hujan lebih bersih dari kandungan bakteri
Air permukaan :
Air
waduk ( berasal dari air hujan ) Air sungai ( berasal dari air hujan & mata air ) Air danau ( berasal dari air hujan, mata air, air sungai )
satu, air yang digunakan sebagai air baku air minum. Kelas dua, air yang diperuntukannya dapat digunakan untuk prasarana, sarana rekreasi air, pembudayaan ikan air tawar, peternakan, air untuk mengairi pertanaman. Kelas tiga, air yang peruntukannya digunakan untuk pembudidayaan ikan air tawar, peternakan, mengairi pertamanan Kelas empat, air yang digunakan untuk mengairi tanaman.
PENCEMARAN AIR
Desolved oxygen : jumlah oksigen yang terlarut dalam air, makin tinggi DO makin baik mutu air tersebut Biochemical oxygen demand (BOD) : jumlah oksigen terlarut dalam air yang diperlukan selama stabilisasi dari bahan orgnik yang dapat mengurai oleh kegiatan bakteri aerob. Makin tinggi BOD yang diperlukan maka makin kotor air tsb. Chemical oxygen demand (COD) : jumlah oksigen yang dinyatakan dalam ppm yang dibutuhkan untuk menguraikan bahan organik dalam air .
Sumur
pompa dalam (drilled well) Sumur bor (bored well) Sumur pantek (driven well) Sumur gali (dug well)
Kontaminasi mata air Kontaminasi air perpipaan Seluruh air yang diuraikan diatas dapat tercemar, dan harus dijaga dengan baik.
AIR LIMBAH
Air limbah dihasilkn oleh kegiatan rumah tangga, perkantoran, komersial dan industri. Sistem pembuangan air limbah :
Sistem
Kolam
Mengikuti
Pengolahan secara fisik : Penapisan, sedimentasi, flokulasi, osmosis balik, destilasi dan pendinginan. Osmosis balik dan destilasi digunakan untuk memisahkan garam terlarut secara fisik. Pengolahan secara biologis : Aerob yaitu mikroorganisme memerlukan oksigen untuk mendukung hidupnya. Anaerob yaitu mikro organisme yang menyelenggarakan metabolisme dalam suasana tidak ada oksigen.
Pengolahan secara kimiawi : Memerlukan biaya yang besar Membuat koagulasi yang menggunakan garam aluminium Bahan kimia ini dapat menyebabkan koloid organik, kemudian mengendap TAHAPAN PENGOLAHAN AIR LIMBAH : Pengolahan pendahuluan Pengolahan primer Pengolahan sekunder Pengolahan tertier
Pengolahan pendahuluan :
Tahap ini menghilangkan berbagai benda besar dan benda yang cepat mengendap.
Pengolahan primer :
Air limbah dipompakan kedalam bak pengolah 1 dan diendapkan, lemak dan minyak dapat timbul kemudian diambil, lumpur yang mengendap diolah menjadi padatan dan air dialirkan ke bak 2
Dengan proses aerob yang melibatkan bakteri dan protozoa untuk menguraikan kontaminan organik seperti lemak, gula. Menggunakan lumpur aktif dan diaerasi sehingga terbentuk flok, flok diambil dan air dialirkan ke bak 3
Pengolahan sekunder :
Pengolahan tertier :
Tujuan
pengolahan ini untuk menghasilkan keluaran sesuai dengan standar sebelum dilepas ke lingkungan
Bila banyak limbah dalam sungai maka ikan banyak mati, karena ekosistem terganggu.