You are on page 1of 2

aini Isnaini said: "Benar-benar mengharukan kisah Ayyas seorang mahasiswa yang melakukan penelitian di ke Rusia, negara bekas

komunis Stalin, yang sekarang menjadi negara yang sangat menjungjung tinggi seks bebas, yang sebagian masyarkatnya Atheis. Awal kedatangannya di Moskwa banyak cobaan didapatnya, terutama cobaan Iman, salah bertindak sedikit saja, maka citranya bisa hancur, yang bisa juga menghancurkan citra Islam dan citra negaranya yaitu Indonesia. Cobaan itu berupa para perempuan cantik, cerdas, dan perfect, sehingga sangat susah untuk menolaknya jika saja mereka satu akidah. Tapi sesungguhnya kehidupan yang terlalu bebas dan Individualis itu sendiri membuat masyarakatnya sering terancam, tenang tenang secara bathin meskipun segi materi mereka tidak kekurangan, sepertinya hal yang di alami Yelena, Anastasia dan Linor. Bagus dari segi pengetahuan dan sejarahnya tentang latar negara rusia dan pengenalan budaya rusia. Salut, Risetnya mengenai negara rusia benar-benar dilakukan dengan menyeluruh. Isinya yang penuh mengajak kebaikan, ilmu agama yang kental. Dan pesan-pesan moral kehidupan yang jelas tertulis. Novel ini mampu membangunkan jiwajiwa terlelap akan kelalaian mensyukuri nikmat Tuhan. Tetapi sampai tengah-tengah plot ceritanya mulai terasa sangat agak datar dan mudah ditebak. Apalagi endingnya seperti roman-roman picisan karena tak ada 3.5 bintangnya. Ketika peristiwa pengeboman terjadi saya berharap ini menjadi klimaks cerita tentang kedzaliman yang harus dihadapi Ayyas, namun sayang sekali ini tidak kita jumpai. Tokoh Ayyas di sini tidak menghadapi konflik yang berarti alias bahagia-bahagia saja sepanjang cerita. Dibandingkan AAC, lebih suka karakter utama BC. Meski kurang puas dengan penyelesaian cerita yang nampak buru-buru. Tentang Doktor Anastasia yang tidak disinggung lagi, padahal di bab-bab sebelumnya cukup sering dikemukakan. Tentang Linor yang justru menjadi tokoh penting di akhir cerita. Dialog-dialognya panjang dan berat. Bisa jadi akan membosankan untuk (sebagian) pembaca

Agustin said: "Walaupun saya bukan termasuk fans Kang Abik, naun novel Bumi Cinta ini masih merupakan novel yang segar dan patut untuk dibaca. Banyak pesan dan hikmah yang mengalir di tulisan ini. Seperti biasa, novel Kang Abik banyak berisi ilmu-ilmu agama yang teraplikasi secara detail dalam kehidupan sang tokoh utamanya. Saya begitu menikmati melihat Ayyas menghabiskan malamnya dengan Tahajjud, mengisi paginya dengan Tilawah dan Al Matsurat juga berperilaku sangat sopan. Nilai-nilai luhur ini kuat mengakar dalam kepribadian Ayyas hingga menjadikannya lelaki Istimewa, baik di dunia maupun di akhirat. Selain itu, beberapa pembahasan tentang fakta Ilmiah Al quran juga kebengisan Israel dan beberapa catatan penting tentang sejarah Rusia membuat novel ini lebih bermutu dan berisi. Sedikit ada kesan ini buku Ilmiah yang di novel-kan. Pembangunan alur cerita [menurut saya] cukup membosankan. Tema cerita yang dibawa sebenarnya menarik, Ayyas yang dikisahkan menjadi seorang peneliti di MGU, adalah jaminan kisah ini akan menarik, apalagi settingan di Moskwo-Rusia. Hanya saja, Kang Abik terlalu memaksakan beberapa fakta sejarah yang ditulis dengan detail dan gamblang dalam novel ini. Bisa di bilang nyaris penuh setiap babnya dengan penjelasan. Banyak dialog-dialog yang kelihatan terlalu janggal dengan meletakkan berbagai macam teori ilmiah maupun fakta sejarah.

Selain itu, novel ini terlalu tipis [hehehe] untuk merangkum semua cerita yang menurutku begitu sayang untuk tidak didetailkan. Bagaimana beliau membeberkan teori-teori ketuhanan dan melawan paham atheisme, juga menunjukkan fakta-fakta sejarah tentang pembantaian ummat Islam Palestina oleh Israel. Satu bab yang cukup menggangguku, bahkan terkesan seperti membaca sebuah buku ilmiah adalah bab Jenis-Jenis Atheisme. Rasanya sangat aneh membaca bab ini. Cerita dimulai setelah Yelena dan Linor (terutama Yelena) yang masih penasaran dengan teori atheisme yang disampaikan Ayyas selama seminar di MGU. Full bab ini menjelaskan jenis-jenis atheisme dengan detail. Tapi sisi positifnya saya jadi tahu tentang teori tersebut :) Akhirnya, Bumi Cinta sebagaimana novel Kang Abik sebelumnya memang menawarkan sebuah kisah romansa yang sangat indah dengan tetap dibalut nilai-nilai Islami.

You might also like