You are on page 1of 5

Panduan Praktikum Sistem Pengisian IC Regulator Pertemuan Ke 2

A. Rangkaian Sistem Pengisian Ic Regulator

Keterangan gambar : B = kabel output alternator yang mensuplai langsung ke aki. IG = indikator kontak yang ada dialternator. S = digunakan oleh regulator untuk mengatur strum pengisian ke aki. L = kabel yang digunakan oleh regulator untuk indikator lampu ( CHG ). IGN. SW. = Ignition Switch (kunci kontak) Vehicle Loads = Beban Chaerge lamp = Lampu indikator pengisian Lokasi IC regulator menjadi satu kesatuan dengan altenator, pada altenator terdapat 4 terminal yaitu terminal B, IG, S dan L. Terminal B merupakan terminal output altenator, dihubungkan ke baterai dan beban, terminal IG dihubungkan ke kunci kontak untuk mensuplai arus ke IC regulator, terminal S dihubungkan ke baterai langsung dan terminal L ke lampu indicator pengisian.

Panduan Praktikum Sistem Pengisian IC Regulator Pertemuan Ke 2

B. Pengetesan sistem pengisian IC Regulator menggunakan beban

a. Tujuan pengetesan Untuk mengetahui kondisi alternator, apakah masih dapat bekerja dengan baik b. Prosedur Pengujian 1. Siapkan trainer sistem pengisian IC regulator 2. Rangkai sistem pengisian sesuai dengan gambar dibawah ini

Keterangan gambar : B = kabel output alternator yang mensuplai langsung ke aki. IG = indikator kontak yang ada dialternator. S = digunakan oleh regulator untuk mengatur strum pengisian ke aki. L = kabel yang digunakan oleh regulator untuk indikator lampu ( CHG ). IGN. SW. = Ignition Switch (kunci kontak) Vehicle Loads = Beban

Panduan Praktikum Sistem Pengisian IC Regulator Pertemuan Ke 2

Chaerge lamp = Lampu indikator pengisian

Penjelasan : Lokasi IC regulator menjadi satu kesatuan dengan altenator, pada altenator terdapat 4 terminal yaitu terminal B, IG, S dan L. Terminal B merupakan terminal output altenator, dihubungkan ke baterai dan beban, terminal IG dihubungkan ke kunci kontak untuk mensuplai arus ke IC regulator, terminal S dihubungkan ke baterai langsung dan terminal L ke lampu indicator pengisian. 3. Rangkai Volt meter seperti gambar Di bawah ini, tapi sebelumnya jangan lupa lepas dulu kabel yang menuju baterai agar ukuran tegangan yang didapatkan menjjadi valid.

Keterangan : Terminal 30 (+) pada volt meter rangkaikan dengan terminal B (+) pada alternator, sebaliknya terminal 31 (-) pada Volt meter dirangkaian pada terminal E (-) pada alternator. Tujuan dari pemasangan volt meter

Panduan Praktikum Sistem Pengisian IC Regulator Pertemuan Ke 2

adalah untuk mengukur tegangan baterai saat proses pengisian berlangsung. 4. Rangkai Ampere meter seperti gambar dibawah ini

Keterangan : Terminal pada amper meter ada dua yang keduanya merupakan terminal 30 (+). Itu tandanya bahwa penempatan amper meter berada out put terminal B (+) Alternator, yang cara merangkaianya di pasang seri pada rangkaian Baterai/accu. Tujuan dari pemasangan ampermeter adalah untuk mengetahai besarnya kuat arus yang keluar dari alternator. 5. Nyalakan motor listrik pada trainer dan pastikan v belt terpasang

dengan baik. Atur kecepatan putaran motor dengan memutar potensio meter mulai dari 1000 rpm, 1500 rpm, 2000 rpm, sampai 2500 rpm. 6. Amati nilai yang terukur pada Amper meter maupun Volt meter. Lakukan uji coba ini dua kali yaitu yang pertama menggunakan beban

Panduan Praktikum Sistem Pengisian IC Regulator Pertemuan Ke 2

(saklar lampu beban pada kondisi on), yang kedua tanpa menggunakan beban (saklar lampu beban pada kondisi off).
C. Kriteria alternator bekerja dengan baik 1. Saat putaran mesin dari idle sampai 2000 rpm jika voltmeter terbaca 13,9 s/d 15,1

volt dan amper meter terbaca kurang dari 10 Ampere (saat pengetesan tanpa beban) dan lebih dari 30 Ampere (saat pengetesan dengan beban), pertanda altrernator bekerja dengan baik, hal ini memiliki arti bahwa untuk

memungkinkan baterai (accu) dapat melakukan pengisian maka tegangan listrik harus melebihi tegangan normal baterai yaitu 12,5 Volt. Apabila tegangan yang dihasilkan alternator 12,5 volt maka baterai (accu) tidak akan terjadi proses pengisian (charging).
2. jika voltmeter terbaca kurang dari 12,5 pertanda alternator tidak bekerja dengan

baik, yang artinya tidak akan terjadi proses pengisian pada baterai (accu), dikarenakan syarat terjadinya proses pengisian (charging) tegangan yang dihasilkan pada alternator harus melebihi 12,5 Volt.
3. Saat putaran mesin terus meningkat tetapi pada voltmeter yang terbaca juga ikut

meningkat dan melebihi spesifikasi yaitu 15,1 volt maka dapat disimpulkan tegangan out put dari alternator tidak terkendali dikarenakan adanya kerusakan pada IC Regulator.

You might also like