You are on page 1of 10

I. TUJUAN Menguji pemuaian benda gas. II.

RUMUSAN MASALAH Apa yang terjadi pada balon setelah botol di panaskan ? Apa penyebab terjadinya perubahan pada balon setelah di panaskan ? Bagaimana kesimpulannya? DASAR TEORI

PEMUAIAN Jika sebuah benda dipanasi, maka partikel-partikelnya di dalam akan bergetar lebih kuat dan partikel-partikel itu tidak jatuh akan tetapi bergerak keluar sehingga benda itu memuai. Jika benda didinginkan, getaran-getaran partikel lebih lemah dan partikel-partikel saling mendekat satu sama lain sehingga benda menyusut. Dengan kata-kata zat akan memuai bila suhunya bertambah dan akan menyusut bila suhunya berkurang. Pemuaian di alami oleh zat padat, zat cair dan gas. PEMUAIAN ZAT PADAT Muai Panjang Alat untuk mengamati adanya pemuian pada zat padat dinamakan MUSSCHEN BROEK. Koefisien Muai Panjang Koefisien muai panjang sesuatu zat padat ialah bilangan yang menyatakan pertambahan panjang tiap satuan panjang zat, kalau suhunya dinaikkan dan 0 C sampal 10 C. Jika panjang batang pada 0C disebut L C disebut Lt, serta koefisien muai panjang batang disebut c, maka: a. Lt - Lo : Lo x t atau Lt = Lo (1 + a x At)

Tabel koefisien / angka muai panjang beberapa zat:

Jenis Zat : Alumunium Tembaga Besi Baja Platina Angka Muai Panjang (/C) 0,000026 0,000017 0,000012

0,000011 0,000009 Contoh Soal: Panjang sebatang alumunium pada suhu 0 C adalah 100 cm. Berapa panjang pada suhu 100 C, bila angka muai panjangnya 0,000026/ C? Periyelesaian: Diketahui 0 C, L0.= 100 cm ti = 100, = 0,000026/C Ditanya : L1 Jawab L1 = Lo (1 + c At) = 100{1 0,000026(100-0)} = 100{1 +0,000026x100} = 100 {1,0026}= 100,26 cm Jadi, panjang sebatang alumunium = 100,26 cm

Jika suhu mula-mula tidak sama dengan 0 C (t bukan sama dengan 0 C) maka berlaku rumus:

Keterangan: L2 = panjang pada suhu t2, satuan cm atau m L1 = panjang pada suhu t1, satuan cm atau m a angka muai panjang, satuan / C t2 = suhu sesUdah dipanaskan, satuan C t1 = suhu sebelum dipanaskan, satuan C Contoh Soal: Sebatang besi pada suhu 30 C panjangnya 100 cm, dipanaskan hingga suhunya 90 C.

Berapakah pertambahan panjang besi jika koefisien muai panjang besi 0,000012/ C? Penyelesaian: Diketahui t1 = 30 C, L1 = 100 cm, t2 = 90 C cx=0,0000121C Ditanya Jawab : L2 = L1 {1 + a.. At) AL = L2 - L1 = 100{1 +0,000012x(90-30)} = 100,072- 100 = 100 {1 + 0000012 x 60} 0,072 cm = 1000{1 +0,00072} = 100,072 cm Jadi pertambahan panjangnya adalah 0,072 cm Koefisien Muai Ruang (Muai Volum) Yaltu angka yang menunjukkan pertambahan volum untuk tiap 1 m3 bahan yang mengalami kenaikan suhu 10 C. Koefisien muai ruang dilambangkan g" dibaca gamma. Besar angka muai ruang gamma dengan tiga kali muai panjang, bila dinyatakan dengan rumus: y = 3a atau cx =1/3 Y Persamaan yang berlaku pada mual ruang dapat dinyatakan dengan Vt = Vo {1 + y . At} Keterangan: V1 = Volum pada suhu t C Vo = Volum pada suhu 0C y = Koefisien muai ruang / C At = Seljsih kenaikan suhu dan 0 C menjadi tC Untuk menentukan besarnya koefisien muai ruang dapat ditulls: y = AV/Vo.t atau y = Vt - Vo/Bo.t Contoh Soal: 1. Volum sebuah kubus yang terbuat dari logam pada suhu 0 adalah 2 dm3. Berapa volum kubus itu pada suhu 100C, bila koefisien muai panjang logam = 0,0000171C? Penyelesaian:

Diketahui : V0 = 2 dm3, t0 = 0C t1 = 100C, cx 00000171C Jawab : V = V0 {1 + y . Zt} = 2 (1 + 3 x 0,000017 (100 - 0)} = 2 {1 + 0,000051 x 100} = 2 {1 + 0,0051} = 20102dm3 Jadi, volum kubus adalah 2.0102 dm3 2. Volum minyak tanah dalam sebuah wadah pada suhu 0C adalah 1 dm3, setelah dipanaskan hingga mencapai suhu 100 C volum menjadi 1,0955 dm3. Penyelesaian: Berapakah: a. Koefisien muai ruang b. Koefisien muai panjang Diketahul Vo = = 1 dma, Vt= 1,0955 dm3 ti = 100C Ditanya : a. y b. a Jawab : a. y = Vt-Vo/Vo.t = 1,09551-1/1x1000 y = 0,0009551C

b. cx = 1/3 y = 1/3 x 0,000955 = 0, 000318/C Bila zat cair atau padat volum mula-mula V1 dan suhu t1 dipanaskan hingga menjadi V2 dan t2 maka berlaku.

Rumus: V2 = V1 {1 + y. At} Keterangan: y = koefisien muai ruang V1 = volum benda pada suhu t1 V2 = volum benda pada suhu t2 At = kenaikan suhu dan t1C menjadi t2C = (t2 - t1) Contoh Soal: Volum kubus tembaga pada 30C sarna dengan 1 dm3 dan koefisien muai panjangnya 0,000017/C. Berapa volum kubus tembaga pada suhu 120C Penyelesaian: Diketahui : t1 = 30C V1 = 1 dm3 a = 0,000017/C t2 = 120C Ditanya : V2 Jawab: V2 = V1{1+y.At} = I {1 + 3 x 0.000017 x (120 - 30)) = I {1 + 0.000051 x 90) = 1 {1.00459) = 100459dm3 Jadi, volum kubus adalah 1,00459 dm3
Koefisien Muai Gas Angka muai gas untuk semua jenis gas besarnya sama yaitu : Ygas = fC Untuk menghitung perubahan volum terhadap perubahan suhu pada tekanan tetap digunakan rumus : Vt = Vo {1 + y. t} atau Vt = Vo {1 + 1/273 . t} Keterangan: y = koefisien muat gas = 1/273 1C t = kenaikan suhu dari 0C menjadi tC

Vo = volum gas pada 0C Vt = volum gas pada tC Contoh soal: Volum gas yang terdapat di dalam sebuah kubus 2 C pada suhu 0C. Berapa volum gas, bila dipanaskan menjadi 30C? Penyelesaian: Diketahui : Vo 2l t = 30C Ditanya : Vt Jawab : V1 Vo {1 + y. t} = 2{1 + 30/273 } = 2,0073 liter Jadi, volum gas adalah 2.0073 liter Untuk menghitung perubahan tekanan terhadap perubahan suhu pada volum tetap digunakan persamaan : P = Po (1+ At/273) Keterangan Pt = tekanan pada suhu t Po = tekanan pada suhu 0 Dt = perubahan suhu Bimetal Bimetal dapat diartikan dua keping logam yang angka muai panjangnya berbeda-beda dan dikeling atau digabung menjadi satu. Gambar bimetal:

Bila bimetal dipanaskan maka akan melengkung ke arah logam yang angka muainya keciL

Penggunaan bimetal antara lain: Sebagai saklar otomatis Untuk trmostat Termometer bimetal

Anomali Air

Anomali air adalah keanehan pemuaian pada air. Gambar grafis anomali air Air dipanaskan dari suhu 0C sampai 4C volumnya menyusut Air pada suhu 4C volumnya terkecil dan massa jenisnya terbesar. Akibat anomali air 1) Es terapung di air 2) p air > p pes 3) Bentuk es lilin menggelembung di bagian tengah

Penerapan Pemuaian Untuk termometer air raksa, alkohol, bimetal Untuk memasang ban baja pada kereta api Untuk melepas tutup botol dan logam yang mengalami kesulitan Untuk pemasangan kaca jendela Untuk pemasangan kawat telepon Untuk pemasangan jembatan

IV. ALAT DAN BAHAN 1. Botol beling : 1 buah. 2. Lilin 3. korek api : 1 buah. : 1 buah. : 1 buah. : 1 buah.

4. kain lap 5. balon

V.
-

LANGKAH KERJA
Siapkan alat-alat yang di butuhkan. Masukkan mulut balon ke mulut botol. Panaskan bagian bawah botol menggunakan lilin yang sudah di siapkan. Pegang botol dengan kain lap. Perhatikan apa yang terjadi! Berikan kesimpulannya!

VI. HASIL KEGIATAN Botol yang di panaskan menyebakan balon yang di letakkan di mulut botol mengembang. VII. PEMBAHASAN Setelah beberapa saat setelah botol di panaskan balon yang semula kempes sedikit demi sedikit mengembang karena udara dalam botol terjadi pemuaian. VIII. KESIMPULAN

Semakin besar kenaikan suhu, maka semakin besar pula muai gasnya.

LAPORAN PRAKTIKUM PEMUAIAN GAS (FISIKA)

DI SUSUN OLEH : RUSMIATI WULANDARI (32)

SMA NEGERI 3 PAMEKASAN


Jln. Pintu gerbang 36,

You might also like