You are on page 1of 13

Sejarah Prodi S-1 PGMI Di Indonesia

Oleh: Nuffiq Ahmad Baiquni

Sejarah Prodi S-1 PGMI di Indonesia


Click Click Click Click Click Click Click Click

Latar Belakang
Sejarah Berdirinya Prodi PGMI di Indonesia Tujuan Jurusan PGMI Dasar Hukum Pengembangan Kompetensi Kurikulum PGMI Standar Kompetensi Lulusan Prodi PGMI

Beban dan Masa Studi


Sistem Kredit Semester (SKS) Manfaat Prodi PGMI

A. Latar Belakang
Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan dan Undang-Undang (UU) Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, mensyaratkan peningkatan kualifikasi guru SD/MI dari lulusan D-II menjadi minimal lulusan S-1 atau D-IV. Pemberlakuan dua regulasi tersebut berimplikasi pada penyebarluasan Program S-1 PGSD/S-1 PGMI. Sehubungan dengan itu, Direktorat Ketenagaan DIKTI telah menyusun standar kompetensi Guru Kelas SD Lulusan S-1 PGSD.

B. Sejarah Berdirinya Prodi PGMI di Indonesia.


Terkait dengan Pendidikan Guru MI maka ada tiga periode yang dilewatinya. periode pertama, awal berdiri tahun 1969 sampai tahun 1990, Fakultas Tarbiyah Salatiga adalah bagian dari IAIN Walisongo Semarang yang spesifik terfokus menyiapkan guru agama Islam di madrasah dan sekolah.

Periode kedua, merupakan akar kelahiran PGMI yang berawal ketika pada tahun 1990 mulai dibuka program Diploma II program

Periode ketiga, dimulai ketika tahun 2005 yang secara yuridis adalah masa peralihan dari benih yang telah disemai sejak bulan Juli tahun 2003, yaitu dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 tentang Sistem Pendidikan Nasional.

C. Tujuan Jurusan PGMI


prodi PGMI memiliki tujuan antara lain: 1. Menghasilkan guru dengan kompetensi pengajaran Islam yang spesifik serta manajemen. 2. Mampu menghasilkan sarjana di bidang Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah yang memiliki kedalaman spiritualitas, keluhuran akhlak serta keluasan dan integritas keilmuan di bidang Pendidikan Agama Islam dan juga mata pelajaran madrasah ibtidaiyah sehingga tercermin sebagai pendidik madrasah ibtidaiyah yang profesional, akuntabel, inovatif dan responsif terhadap perkembangan zaman. 3. Menghasilkan guru kelas kompetensi pengajaran Islam yang spesifik serta manajemen. 4. Mengembangkan konsep pengajaran, sistem dan teknologi yang mudah diaplikasikan dalam

D. Dasar Hukum Pengembangan Kompetensi Kurikulum PGMI


Dasar hukum pengembangan kompetensi kurikulum jurusan (Prodi) Pendidikan Guru MI di IAIN Sunan Ampel meliputi: 1. Undang-Undang Nomor 14 tahun 2005. 2. Menurut pasal 8 dan pasal 10, guru wajib memiliki kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional. 3. Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005. 4. Menurut pasal 28, pendidik harus memiliki kompetensi sebagai agen pembelajar yang meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi profesional, dan kompetensi sosial. 5. Keputusan Menteri Agama Nomor 353 tahun 2004.

6. Menurut pasal 9, kompetensi lulusan dikelompokkan menjadi kompetensi dasar, kompetensi utama, kompetensi pendukung, dan kompetensi lainnya. 7. Peraturan Dirjen Pendidikan Tinggi Islam Departemen Agama tentang Pedoman Pembukaan dan Penyelenggaraan Program S-1 PGMI. 8. Menurut lampiran peraturan ini, kompetensi lulusan S-1 PGMI meliputi kompetensi paedagogik, kepribadian, profesional, sosial, dan wawasan agama Islam. 9. Statuta IAIN Sunan Ampel.

E. Standar Kompetensi Lulusan Prodi PGMI

Standar kompetensi lulusan adalah kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup pengetahuan, sikap, dan keterampilan. Berangkat dari profil sarjana yang diharapkan di atas, maka kompetensi lulusan Prodi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) dikelompokkan dalam kompetensi dasar, kompetensi utama, dan kompetensi tambahan.

F. Beban dan Masa Studi


Berdasarkan Kepmendiknas 232 tahun 2000 tentang Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi, bahwa beban studi program sarjana sekurang-kurangnya 144 (seratus empat puluh empat) SKS dan sebanyak-banyaknya 160 (seratus enam puluh) SKS yang dijadwalkan untuk 8 (delapan) semester dan dapat ditempuh dalam waktu kurang dari 8 (delapan) semester dan selama-lamanya 14 (empat belas) semester setelah pendidikan menengah.

G. Sistem Kredit Semester (SKS)


Sistem kredit semester adalah suatu sistem penyelenggaraan pendidikan dengan menggunakan satuan kredit semester (SKS) untuk menyatakan beban studi mahasiswa, beban kerja dosen, pengalaman belajar, dan beban penyelenggaraan program. Semester adalah satuan waktu kegiatan yang terdiri atas 16 sampai 19 minggu kuliah atau kegiatan terjadwal lainnya, berikut kegiatan iringannya, termasuk 2 sampai 3 minggu kegiatan penilaian. Satuan kredit semester selanjutnya disingkat SKS adalah takaran penghargaan terhadap pengalaman belajar yang diperoleh selama satu

H. Manfaat Prodi PGMI


Keberadaan SKGK-SD/MI lulusan S-1 PGSD/PGMI ini akan bermanfaat bagi berbagai pihak berikut: a. LPTK penyelenggara S-1 PGSD/PGMI di seluruh Indonesia, sebagai acuan dalam penyelenggaraan program pendidikan guru SD/MI jenjang S-1. b. Instansi terkait yang terlibat dalam perekrutan guru, sebagai acuan penjaminan mutu. c. Lembaga sertifikasi guru SD/MI, sebagai acuan dalam pengembangan tes kompetensi.

d. Instansi yang bertanggung jawab dalam pembinaan dan pengembangan guru kelas SD/MI, sebagai acuan dalam pengembangan program pembinaan. e. Dirjen Dikti, sebagai rambu-rambu penjaminan kualitas (quality assurance) dan pertanggungjawaban publik (accountability). f. Masyarakat luas, termasuk orang tua dan pengguna lulusan, yang antara lain diwakili oleh Penilai Luar (external assessor), sebagai acuan untuk memvalidasi mutu penyelenggaraan program S1 PGSD.

You might also like