You are on page 1of 11

SEJARAH PRODI S1 PGMI DI INDONESIA

Oleh : Irfaniyah

A. Latar Belakang Berdirinya PGMI
Perguruan tinggi sebagai pusat keunggulan (centre of excellence)
diharapkan mampu menggali dan menumbuhkembangkan, sekaligus
menyebarluaskan ilmu pengetahuan kepada peserta didik (mahasiswa). Hal ini
merupakan sebuah tanggung jawab ilmiah dan akademik. Upaya ini harus
diorientasikan atas kepentingan peserta didik dan masyarakat pengguna jasa
pendidikan (stakeholder).
Dalam konteks era global, pendidikan mau tidak mau akan memasuki
globalisasi pendidikan, dengan globalisasi ini, menuntut perguruan tinggi untuk
lebih terbuka dan transparan serta melakukan daya banding dan daya saing
(benchmark) di tengah lingkungannya, baik dalam skala lokal maupun global.
Antisipasi ke arah ini, telah dituangkan dalam PP. No. 19 tahun 2005, secara tegas
tentang Standar Nasional Pendidikan.
Standar Nasional Pendidikan (SNP) yang ditetapkan, pada dasarnya
memacu praktisi pendidikan, pengelola pendidikan, para dosen, guru dan
masyarakat untuk lebih serius membenahi pendidikan. Persoalannya, di tengah
tuntutan pada era globalisasi pendidikan, justru kita tengah menghadapi kesulitan
dalam mendesain kurikulum pendidikan, pemenuhan sumber belajar, SDM dan
kompetensi Dosen, mutu output/outcome pendidikan, pembiayaan pendidikan,
lemahnya sistem rekrutmen, bahkan SDM pimpinan.
Belum lagi perguruan tinggi dihadapkan pada perkembangan masyarakat
yang semakin cerdas, baik Karena hasil dari produk pendidikan maupun Karena
era keterbukaan dengan akses teknologi yang semakin mudah. Karena itulah
dalam menyiasati keberadaan guru khususnya guru MI/SD perlu dilakukan
pengembangan melalui program PGMI.
1


1
Lihat: http://www.ditpertais.net/06/download/contoh_desainkurikulum_pgmi.pdf (diakses pada
26 Desember 2012)
Menurut data Direktorat Tenaga Kependidikan, jumlah ketersediaan
pendidik masih kurang dan hal ini merupakan salah satu kendala yang dihadapi
dalam usaha meningkatkan kualitas pendidikan sekolah. Banyak SD/MI yang
hanya memiliki tiga atau empat orang guru sehingga harus mengajar secara
paralel dan simultan. Disamping itu, banyak tenaga pendidik yang tidak
memenuhi persyaratan akademis, baik yang menyangkut pendidikan minimal
yang harus dipenuhi maupun kesesuaian latar belakang bidang studi dengan
pelajaran yang harus diberikan. Sebagai gambaran, dari sekitar 1.779.904 guru SD,
baru sekitar 1.000 guru yang telah menempuh pendidikan jenjang sarjana atau
diploma empat. Disamping itu, masih banyak pula ditemukan tenaga pendidik
dengan latar belakang pendidikan umum mengajar pendidikan agama, dan
sebaliknya.
2

Karena itu, dengan hadirnya Program PGMI menjanjikan harapan yang
besar bagi peningkatan peran pendidikan khususnya bagi guru madrasah
Ibtidaiyah. Melalui program PGMI ini, maka desain dan format pendidikan
dibangun melalui rekonstruksi kurikulum yang meliputi bangunan filosofi
kurikulum, desain kurikulum, uji kelayakan, dan pembentukan silabus PGMI yang
mengarah pada kompetensi tamatan, kompetensi rumpun (hasil belajar,
kompetensi PTAI) dan kompetensi mata pelajaran.
3

Hadirnya Program Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) secara
institusional ini, paling tidak telah memberikan ruang gerak, arah, kebijakan serta
strategi dalam kerangka menyiapkan kompetensi keguruan kepada calon guru agar
menjadi ahli dan profesional secara akademik, serta memiliki sejumlah
pengetahuan keguruan yang menjadi modal dasar untuk menjadi tenaga pendidik
yang layak, kompeten, serta terikat dengan sejumlah kode etik keguruan pada
tingkatan madrasah Ibtidaiyah. Program PGMI ini menjanjikan sejumlah harapan
kepada calon guru MI dengan bekal legalitas sarjana sebagai tenaga pengajar pada
MI dengan sertifikasi untuk mengajar di MI.
4



2
Lihat: http://stia.almaata.ac.id/institusi/prodi-pgmi.html (diakses pada 26 Desember 2012)
3
Ibid.
4
Ibid.
Dalil tentang Menuntut Ilmu dan mengamalkannya sebagai mahasiswa
Prodi S1 PGMI calon guru MI. Surat Al-Baqarah Ayat 151
.EE 4LUEcO :Og
LOc4O :Lg)` W-OUu-4C
7^OU4 E4g-4C-47
:1g4ONC4 N:ggUENC4
=U4-^- OE-:g4^-4
7ggUENC4 E`
W-O+^O7> 4pOUu> ^)
Artinya : Sebagaimana (kami telah menyempurnakan nikmat Kami kepadamu)
Kami telah mengutus kepadamu Rasul diantara kamu yang membacakan ayat-ayat
Kami kepada kamu dan mensucikan kamu dan mengajarkan kepadamu Al kitab
dan Al-Hikmah, serta mengajarkan kepada kamu apa yang belum kamu ketahui.
Program PGMI yang diselenggarakan akan memberikan sejumlah
kematangan bagi seorang sarjana agar memiliki karakteristik dan profil sebagai
tenaga pendidik sesuai dengan kapabilitas keilmuan yang dimiliki pada jenjang
pendidikan yang dilalui.
5

Berlatarbelakang tentang Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 19 Tahun
2005 tentang Standar Nasional Pendidikan dan Undang-Undang (UU) Nomor 14
Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, mensyaratkan peningkatan kualifikasi guru
SD/MI dari lulusan DII menjadi minimal lulusan S1 atau DIV. Pemberlakuan
kedua regulasi tersebut berimplikasi pada penyebarluasan Program S1 PGSD/S1
PGMI.
6

Sehubungan dengan itu, Direktorat Ketenagaan DIKTI telah menyusun
standar kompetensi Guru Kelas SD Lulusan S1 PGSD. Standar kompetensi
tersebut seyogianya dijadikan acuan dalam pengembangan kurikulum yang

5
Ibid
6
Lihat : http://ft.sunan-ampel.ac.id/publikasi/artikel/216-studi-orientasi-kurikulum-s-1-pgmi-
fakultas-tarbiyah-iain-sunan-ampel-surabaya.html (diakses pada 26 Desember 2012)
dilakukan pada Program Studi S1 PGSD maupun S1 PGMI di setiap perguruan
tinggi yang melaksanakan program tersebut.
7

Kehadiran Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI)
melalui SK Direktur Jenderal Pendidikan Islam Nomor Dj.I/257/2007 merupakan
Prodi yang diharapkan mampu menyelesaikan persoalan pendidikan dasar, seperti
ketersedian guru MI/SD yang masih kurang, minimnya kemampuan guru MI/SD,
sehingga pembelajaran tidak berjalan maksimal. PGMI bertujuan untuk
menghasilkan calon-calon guru kelas di MI/SD yang memiliki kompetensi
paedagogik, kepribadian, professional, dan sosial. Kompetensi seperti ini
diharapkan dapat memenuhi kebutuhan masyarakat terhadap dunia pendidikan
dan dapat menjawab tantangan sebagai akibat akselerasi perkembangan Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi. Melalui program PGMI ini, maka desain dan format
pendidikan dibangun melalui rekonstruksi kurikulum yang meliputi bangunan
filosofi kurikulum, desain kurikulum, uji kelayakan, dan pembentukan silabus
PGMI yang mengarah pada kompetensi tamatan, kompetensi rumpun (hasil
belajar, kompetensi PTAI) dan kompetensi mata pelajaran.
8

B. Visi
Menjadi Program Studi PGMI yang professional , kompetitif dan Islam.
C. Misi
1. Mencetak sarjana muslim calon guru MI yang menguasai ilmu
pengetahuan dan teknologi informasi serta memiliki akhlak mulia
2. Melaksanakan kegiatan pendidikan dan pengajaran, penelitian dan
pengabdian masyarakat yang terencana dan berkualitas.
3. Meningkatkan sumberdaya manusia dan sarana prasarana penunjang
pengelolaan PGMI yang mempunyai daya saing tinggi.
4. Meningkatkan peran serta dalam pemberdayaan masyarakat melalui
penerapan pendidikan Islam bagi terwujudnya masyarakat madani

7
Lihat :

http://blog.sunan-ampel.ac.id/taufik/?p=241 (diakses pada 26 Desember 2012)

8
Lihat : http://pgmi.fitk-uinjkt.ac.id/akademik/program-kerjasama/one-mode-system.html (diakses
pada 26 Agustus 2012)

5. Meningkatkan kerjasama dengan berbagai pihak untuk meningkatkan
pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi terutama dalam bidang
penelitian dan pengabdian masyarakat dan peningkatan SDM
D. Tujuan
1. Mewujudkan tenaga pendidik yang beriman, bertaqwa dan berakhlak
mulia, memiliki pemahaman yang terpadu antara ilmu dan agama,
berkepribadian Indonesia, serta memiliki kompetensi akademik,
berkualitas dan professional yang dapat menerapkan dan mengembangkan
keilmuan yang dimilikinya.
2. Memahami ilmu pengetahuan dan teknologi, berwawasan lingkungan dan
siap melaksanakan tugas sebagai guru MI yang professional dengan
melestarikan dan membudayakan nilai-nilai luhur Islam
3. Menyiapkan tumbuhnya generasi muslim yang utuh dan memiliki
keunggulan moral, senantiasa dapat memadukan ilmu dan amalnya dalam
seluruh aspek kehidupan sebagai hamba Allah dan sekaligus khalifah-Nya
4. Turut serta membantu program pemerintah, berusaha menceerdaskan
kehidupan bangsa melalui sector pendidikan
5. Menjadi pusat studi yang unggul dibidang pendidikan Guru MI.
E. Standar Kompetensi Lulusan
a. Kompetensi Dasar
Kompetensi dasar adalah kompetensi yang dimiliki oleh setiap
mahasiswa sebagai dasar bagi kompetensi utama, kompetensi pendukung
dan kompetensi lainnya:
1) Menguasai ilmu tentang Islam serta mampu menerapkannya di
masyarakat dan dalam menjalankan profesinya sebagai guru di MI.
2) Menguasai general knowledge untuk menunjang profesi guru di MI
3) Sarjana Muslim yang beriman, takwa, dan akhlak mulia.
4) Beragama, memiliki rasa kebanggaan, kebhinekaan, demokratis, dan
rasa solidaritas sosial.
5) Mencintai ilmu pengetahuan, cinta kebenaran, rasional, kritis, obyektif,
menghargai pendapat orang lain.
b. Kompetensi Utama
Kompetensi utama adalah kompetensi yang dimiliki oleh setiap
mahasiswa sesudah menyelesaikan pendidikannya di suatu program studi
tertentu:
1) Menguasai karakteristik peserta didik usia sekolah dasar yang
berkaitan dengan aspek fisik, intelektual, sosial-emosional, moral,
spiritual, dan latar belakang sosial-budaya dalam mata pelajaran di MI.
2) Memahami kemampuan awal peserta didik usia sekolah dasar dalam
sepuluh mata pelajaran MI.
3) Memahami kesulitan peserta belajar usia sekolah dasar dalam lima
mata pelajaran MI.
4) Menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang
mendidik terkait dengan sepuluh mata pelajaran MI.
5) Menguasai berbagai pendekatan, strategi, metode, dan teknik
pembelajaran dalam sepuluh mata pelajaran di MI.
6) Memahami pendekatan pembelajaran tematik di MI.
7) Menguasai tahap-tahap dan prosedur dalam pengembangan kurikulum
yang terkait dengan sepuluh mata pelajaran di MI.
8) Melaksanakan pembelajaran yang mendidik di kelas, laboratorium, dan
di lapangan.
9) Menyusun perencanaan pembelajaran.
10) Melaksanakan pembelajaran yang mendidik di laboratorium.
11) Melaksanakan pembelajaran di sekolah.
12) Melaksanakan pembelajaran out bond yang mendidik.
13) Mengembangkan media pembelajaran di MI.
14) Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi dalam
pembelajaran.
910


9
Ibid.
10
Ibid.
15) Mengelola kelas yang dapat mendorong peserta didik
mengaktualisasikan potensi mereka untuk mencapai prestasi belajar
secara optimal.
11

16) Memiliki ketrampilan berkomunikasi secara efektif, empatik, dan
santun dengan peserta didik.
17) Menguasai ketrampilan penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar
sesuai dengan karakteristik lima mata pelajaran di MI.
18) Memanfaatkan hasil penilaian dan evaluasi untuk kepentingan
pembelajaran.
19) Melakukan tindakan reflektif untuk peningkatan kualitas pembelajaran
untuk perbaikan dan pengembangan lima mata pelajaran di MI melalui
penelitian tindakan kelas.
20) Bertindak sesuai dengan norma agama, hukum, sosial, dan kebudayaan
nasional Indonesia.
21) Berkepribadian yang jujur, berakhlak mulia, dan menjadi teladan bagi
peserta didik dan masyarakat.
22) Berkepribadian yang mantap, stabil, dewasa, arif, dan berwibawa.
23) Memiliki etos kerja, tanggung jawab yang tinggi, rasa bangga menjadi
guru, dan rasa percaya diri.
24) Menjunjung tinggi kode etik profesi guru
25) Bersikap inklusif, bertindak objektif, serta tidak diskriminatif karena
pertimbangan jenis kelamin, agama, ras, kondisi fisik, latar belakang
keluarga, dan status sosial ekonomi.
26) Berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan sesama
pendidik, tenaga kependidikan, orang tua, dan masyarakat, dalam
bentuk tulisan maupun lisan
27) Menguasai materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan yang
mendukung mata pelajaran bahasa Indonesia, Matematika, IPA, IPS,
PKn, al-Qur'an, Hadis, Aqidah Akhlaq, Fiqih, dan SKI di MI.

11
Ibid.
28) Menguasai standar kompetensi dan kompetensi dasar 11 (sebelas) mata
pelajaran/bidang pengembangan.
29) Mengembangkan materi pembelajaran yang diampu secara kreatif.
30) Mengembangkan keprofesionalan secara berkelanjutan dengan
melakukan tindakan reflektif.
31) Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk
berkomunikasi dan mengembangkan diri.
12

32) Profesional dan memiliki prespektif yang luas terhadap dunia nyata
dan bisnis.
33) Profesional dan memiliki integritas tinggi serta tanggap perubahan dan
kemajuan teknologi.
34) Memiliki ketrampilan yang kuat dalam berpikir kritis dan analitis.
35) Memiliki penguasaan teknik dan metode untuk menyelesaikan masalah
dengan komputer.
36) Memiliki kemampuan mendesain dan mengimplementasikan solusi
teknologi informasi yang dapat meningkatkan kinerja
organisasi/perusahaan/ pemerintahan.
13

c. Kompetensi Pendukung
Kompetensi pendukung adalah kompetensi yang diharapkan dapat
mendukung kompetensi utama.
1) Kompetensi Peneliti Aksi Partisipatori: Mahasiswa terampil
melakukan penelitian aksi partisipatori
2) Kompetensi Penulis Ilmiah Populer: Mahasiswa terampil menulis
karya ilmiah popular
3) Kompetensi Pengembangan Pembelajaran Berbasis Penelitian
Mahasiswa terampil mengembangkan pembelajaran berbasis
penelitian
14

F. Program Kerja PGMI

12
Lihat : http://staiibrahimy.eu5.org/s1_pgmi.html (diakses pada 26 Desember 2012)
13
Lihat : http://staimnu.com/v2/index.php/program/sarjana-s1/pgmi (diakses 26 Desember 2012)
14
Lihat : http://staiibrahimy.eu5.org/s1_pgmi.html (diakses 26 Desember 2012)
Program Studi PGMI melakukan berbagai program kerja untuk
menggapai tujuan yang diharapkan. Program kerja terdiri atas dua hal,
yang pertama bersifat rutin sebagai bagian dari kerja pengelolaan
kelembagaan, dan yang kedua berupa program kerja penguatan lembaga.
Program kerja rutin adalah program kerja yang dilakukan meliputi
tugas-tugas khas lembaga, seperti rapat rutin pengelola harian; masalah
kerja akademik seperti mengadakan sosialisasi program studi, perekrutan
mahasiswa, pelaksanaan tes penerimaan mahasiswa baru, orientasi
pengenalan kampus, penyusunan jadwal, mengadakan ujian, pelaksanaan
munaqosah, wisuda, pemantauan kerja harian, dan tak lupa mengadakan
praktikum-praktikum pengayaan berbagai keilmuan untuk mahasiswa.
Adapun program kerja yang berupa penguatan lembaga dilakukan dengan
mengejar target akreditasi yang diharapkan selesai tahun 2011 ini.
Penyusunan borang, dan persiapan menghadapi visitasi dilakukan hingga
saat ini.
15


G. Kurikulum PGMI
Kurikulum PGMI disusun berdasarkan kepada dimensi yang
dikemukakan oleh bapak Kurikulum yakni, Ralp W. Tyler (1949), dalam
bukunya Basic Principles of Curriculum and Instruction. Tyler
mengemukakan ada empat dimensi yang dapat dikembangkan dalam
sebuah kurikulum, yaitu:
1. Tujuan Pendidikan dan pembelajaran.
2. Materi Ajar/Mata Kuliah (Content).
3. Pengalaman Belajar/Proses Pembelajaran (Experience).
4. Evaluasi.
16

Selanjutnya pengembangan kurikulum dikembangkan oleh
lembaga-lembaga atau instansi-instansi terkait.

15
Lihat : http://stainsalatiga.ac.id/jurusan/jurusan-tarbiyah/program-guru-madrasah-ibtidiyah-
pgmi/ (diakses pada 26 Desember 2012)
16
Lihat : http://pgmi.fitk-uinjkt.ac.id/akademik/kurikulum.html (diakses pada 26 Desember 2012)



H. Kompetensi Dosen PGMI
Sebagai program yang terarah, maka program PGMI haruslah
melibatkan peran dan kompetensi dosen secara maksimal dalam situasi
pembelajaran kepada para mahasiswa (calon guru MI). karena itulah, maka
program PGMI sebagai strategi dan wadah melahirkan guru yang
profesional sangatlah ditentukan oleh kompetensi dosennya. Karena itulah,
salah satu unsur terpenting yang menjadi perhatian bagi pengembangan
PGMI di 62 perguruan tinggi IAIN dan UIN se Indonesia adalah dosen.
Dosen merupakan SDM pendidikan yang memegang peranan
penting dalam proses transfer of knowledge, transfer of value ang transfer
of experience kepada peserta didik. Karena itu dosen memegang peran
kunci dalam melakukan transformasi pendidikan kepada mahasiswa
program PGMI agar menjadi berhasil.
Untuk memberikan layanan pendidikan yang berkualitas pada guru
MI melalui program PGMI, maka dosen yang menjadi tenaga pengajar
adalah diupayakan secara bertahap melalui pengadaan dosen PGMI atau
dari lulusan pendidikan khusus (cross program)
Dosen PGMI se-Indonesia, kemudian dosen yang mengajar
tersebut adalah memiliki jenjang pendidikan minimal strata dua (S2),
memiliki kepribadian menarik, memiliki jiwa keguruan, dan memiliki
kompetensi keguruan. Yakni, kompetensi pedagogis, kompetensi personal,
kompetesi sosial dan kompetensi profesional.
17




17
Lihat : http://www.ditpertais.net/06/download/contoh_desainkurikulum_pgmi.pdf (diakses 26
Desember 2012)
Daftar Pustaka

http://www.ditpertais.net/06/download/contoh_desainkurikulum_pgmi.pdf
(Diakses pada 26 Desember 2012)
http://ft.sunan-ampel.ac.id/publikasi/artikel/216-studi-orientasi-kurikulum-s-1-
pgmi-fakultas-tarbiyah-iain-sunan-ampel-surabaya.html (Diakses pada 26
Desember 2012)
http://blog.sunan-ampel.ac.id/taufik/?p=241 (Diakses pada 26 Desember 2012)
http://pgmi.fitk-uinjkt.ac.id/akademik/program-kerjasama/one-mode system. html
(Diakses pada 26 Desember 2012)
http://staiibrahimy.eu5.org/s1_pgmi.html (Diakses pada 26 Desember 2012)
http://staimnu.com/v2/index.php/program/sarjana-s1/pgmi (Diakses pada 26
Desember 2012)
http://stainsalatiga.ac.id/jurusan/jurusan-tarbiyah/program-guru-madrasah-
ibtidiyah-pgmi/ (Diakses pada 26 Desember 2012)
http://pgmi.fitk-uinjkt.ac.id/akademik/kurikulum.html (Diakses pada 26 Desember
2012)
http://stia.almaata.ac.id/institusi/prodi-pgmi.html (Diakses pada 26 Desember
2012)
http://pgmikita.blogspot.com/2012/06/sejarah-berdirinya-pgmi.html (Diakses
pada 26 Desember 2012)

You might also like