You are on page 1of 12

Sejarah Perkembangan Madrasah Ibtidaiyah Di Indonesia

Perkembangan Madrasah Di Indonesia

Pada masa awal pemerintahan Orde Baru, kebijakan mengenai madrasah bersifat melanjutkan dan memperkuat kebijakan pemerintah Orde Lama.

Pada era ini, madrasah masih belum dianggap sebagai bagian dari sistem pendidikan secara nasional, akan tetapi madrasah menjadi lembaga otonom di bawah pengawasan menteri agama.

Madrasah adalah tiap-tiap tempat pendidikan yang mengajarkan ilmu pengetahuan agama Islam sebagai pokok pengajarannya. (Penjelasan Pasal I dalam Peraturan Menteri Agama No.1 tahun 1946, tanggal 19 Desember 1946 tentang pemberian bantuan madrasah.)

Madrasah pada masa Orde Baru belum mempunyai kurikulum yang standar, manajemen dan struktur yang berbeda di setiap madrasah, sehingga menimbulkan sulitnya pemerintah mengontrolnya.

Perkembangan Madrasah Ibtidaiyah Pada Masa Orde Baru

Pada masa Orde baru, perkembangan Madrasah Ibtidaiyah ditandai dengan adanya perhatian pemerintah yang diwujudkan dengan adanya rangkaian dikeluarkannya peraturan pemerintah (PP) sejak masa orde lama, yakni PP No 33 tahun 1949 dan PP No 33 tahun 1950

Dalam Pasal 4 TAP MPRS No.XXVII/MPRS/1966 disebutkan tentang isi pendidikan, yaitu: a. Mempertinggi mental, moral, budi pekerti dan memperkuat keyakinan beragama b. Mempertinggi kecerdasan dan ketrampilan c. Membina dan mengembangkan fisik yang kuat dan sehat.

Eksistensi Madrasah Ibtidaiyah Pada Masa Orde Baru

Usaha pemerintah dalam mengintegrasikan madrasah ke dalam Sistem Pendidikan Nasional yaitu dengan memperkuat struktur madrasah, kurikulum dan jenjangnya

Tujuan Surat Keputusan Bersama (SKB) Tiga menteri tahun 1974 tentang peningkatan mutu Pendidikan pada madrasah adalah:
a. Ijazah madrasah dapat mempunyai nilai yang sama dengan ijazah sekolah umum. b. Lulusan madrasah dapat melanjutkan ke sekolah umum setingkat lebih tinggi c. siswa madrasah dapat pindah ke sekolah umum yang sama tingkatannya

Thank You. . . . . .

You might also like