You are on page 1of 2

Itik peking berasal dan dikembangkan pertama kali di daratan Tientsien, Cina.

Itik peking kali pertama didatangkan dari Cina ke Amerika Serikat pada tahun 1870. Popularitasnya sebagai itik penghasil daging telah menyebar ke seluruh dunia, baik di belahan bumi utara maupun selatan, termasuk di daerah tropis. Itik peking memiliki badan yang lebih kompak di bandingkan dengan beberapa jenis itik lainnya.Dalam bidang pembibitan, itik peking banyak disilangkan dengan itik jenis lain guna untuk memperbaiki penampilan keturunannya. Jenis itik yang sering disilangkan dengan itik peking di antaranya itik alyesbury. Untuk daerah Indonesia sendiri, itik ini banyak disilangkan dengan jenis itik kaki Campbell, mojosari dan jenis itik lainnya. Hasilnya pun tidak perlu diragukan lagi, akan tetapi perlu usaha penelitian lagi lebih lanjut untuk pengembangannya.Kapasitas produksi telur itik peking dapat mencapai 110-130 butir per tahun. Jumlah produksi telur ini termasuk tinggi untuk jenis itik pedaging. Telur itik peking biasanya juga memiliki daya fertilitas yang cukup tinggi. Hal ini dikarenakan seekor pejantan itik peking mampu mengawini 5-6 ekor betina dengan tingkat fertilitas yang cukup memadai pula. Itik peking pertama kali bertelur sekitar umur 6 bulan. Karkas itik peking berwarna kuning dan kelihatan sangat menarik. Tekstur dagingnya juga sangat bagus. Kalau anda pesan menu masakan daging itik di restoran atau hotel berbintang kebanyakan yang disajikan adalah daging itik peking karena kekhasan warna, rasa, dan bentuknya. Persilangan dengan itik alyesbury menghasilkan keturunan dengan tekstur daging yang lebih bagus lagi. Berikut spesifikasi bentuk standar itik peking jantan dan betina :

Kepala : agak besar dengan crown (pial) yang tinggi, bagian depan crown tersebut agak terangkat ke atas, seolah-olah terangkat dari rahang atas. Pipinya tampak penuh dan berisi Paruh : relatif pendek tetapi tebal karena kulmen yang tinggi dan membulat. Warna orange cerah dengan ujung paruh agak putih Mata : tampak liar dan siaga, tetapi agak terlindung olah alis yang menonjol dan pipi yang berisi, warna mata kebiruan Punggung : sekitar 65% lebih panjang dari lebarnya, namun demikian tampak agak pendek karena bagian ekor terangkat ke atas, serta rump (tungging) yang menebal, sedangkan bagian depan punggung rata Ekor : terangkat, lebat menyebar, dan cukup panjang Badan : berimbang antara panjang dan lebar, relatif kekar, berdaging dan penuh. Tanpa kesan adanya keel. Dada lebar, perut besar dan penuh, tetapi tidak terjatuh Kaki : kuat dan tidak terlalu panjang, warna merah-orange Bulu : lebar dan fluffy terutama pada bagian posterior, warna putih-krem sampai krem Penampilan : antara 35-40 dari garis horizontal, hidup dan agile atau ringan dalam pergerakan Berat standar : jantan dewasa 4,5 kg dan betina dewasa 4 kg

Itulah beberapa ciri dan bentuk standar dari itik peking, semoga bisa menjadi pedoman bagi anda yang hendak membeli ternak ini agar terhindar dari oknum-oknum yang kurang bertanggung jawab.

You might also like