You are on page 1of 8

TUGAS TERSTRUKTUR SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN KELOMPOK 4

PENGARUH PEMBERIAN KOMPENSASI TERHADAP KINERJA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR


PT. JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk.

Disusun oleh : 1. Adji Setya Prabowo 2. Dinda Nur Hakim 3. Gilang Praharani 4. Wahyu Jati Utomo 5. Untsa Azizah C1C010002 C1C010013 C1C010016 C1C010046 C1C010051

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN FAKULTAS EKONOMI PURWOKERTO 2012

KATA PENGANTAR

Puji serta syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat dan kuasa-Nya lah penulis dapat menyelesaikan penulisan makalah ini. Makalah ini memberikan ulasan dan pemikiran kami tentang pengaruh pemberian insentif dan kompensasi terhadap kinerja pada perusahaan manufaktur. Penulis ucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah mendukung dalam penyusunan makalah ini yaitu dosen mata kuliah Sistem Perencanaan Manajemen, ayah dan ibu, serta teman-teman. Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat yang berarti baik bagi penulis sendiri maupun secara umum bagi masyarakat luas, semoga makalah ini dapat dikembangkan menjadi sesuatu yang lebih baik dimasa yang akan datang. Dalam pembuatan makalah ini penulis mengucapkan mohon maaf apabila dalam penulisan makalah ini banyak terdapat kesalahan baik itu kesalahan penulisan, pemahaman ataupun kesalahan penafsiran. Hal ini dikarenakan penulis masih dalam tahap pembelajaran. Maka dari itu, penulis mengharapkan kritik dan saran untuk perbaikan di masa yang akan datang dalam penulisan-penulisan selanjutnya.

Purwokerto, 15 Desember 2012

Tim Penyusun

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Dewasa ini, seringkali terjadi masalah-masalah pada perusahaan yang disebabkan oleh tidak adanya pengendalian atau kurang maksimalnya penerapan pengendalian dalam suatu perusahaan. Hal ini disebabkan oleh ketidaktahuan karyawan akan target perusahaannya, ketidakmauan untuk mencapai targetnya ataupun ketidakmampuan dalam melaksanakan usaha mencapai target perusahaan. Oleh karena itu diperlukan strategi-strategi pengendalian yang tepat untuk mengatasinya. Strategi yang dilakukan agar sistem pengendalian dapat bekerja dengan baik, yaitu melalui result control, action control dan people control. Selain itu, ada juga pengendalian melalui kompensasi. Kebutuhan kepuasan individu seseorang sangat dipengaruhi oleh insentif yang positif (pemberian penghargaan) atau yang negatif (hukuman). Pemberian penghargaan akan merangsang kepuasan kebutuhan seseorang pada saat bergabung pada suatu organisasi atau perusahaan. Oleh karena itu, pengendalian melalui kompensasi dirasa penting untuk meningkatkan kinerja perusahaan. Pengendalian melalui kompensasi ini, akan efektif apabila dapat berhasil meningkatkan kualitas kerja, memotivasi karyawan untuk memberi yang terbaik, serta dapat memberikan sentuhan pribadi bagi karyawan, sehingga karyawan merasa sesuai dengan tujuan organisasi.

B. RUMUSAN MASALAH Apakah kompensasi itu? Apakah kompensasi berpengaruh terhadap kinerja karyawan pada perusahaan manufaktur? Apa saja bentuk kompensasi yang sering ditemui pada perusahaan manufaktur?

C. TUJUAN Menjelaskan apa yang dimaksud dengan kompensasi. Menjelaskan apakah kompensasi berpengaruh terhadap kinerja perusahaan manufaktur. Menjelaskan bentuk-bentuk kompensasi yang sering ditemui pada perusahaan manufaktur.

BAB II ISI A. LANDASAN TEORI Secara umum, orang akan lebih termotivasi untuk bekerja lebih keras pada pekerjaan yang menjanjikan imbalan yang lebih baik. Karena itu, imbalan atau kompensasi seringkali dijadikan sarana untuk mengendalikan orang. Teori yang mendasari hal ini adalah teori ekspektasi (expectancy theory). Teori ekspektasi mengatakan bahwa motivasi dan usaha seseorang akan bergantung pada harapan seseorang setelah ia berhasil menyelesaikan suatu pekerjaan akan mendapatkan apa dan seberapa kuat ia menginginkan hasil tersebut. Ada beberapa pilihan paket kompensasi yang dapat diberikan kepada Manajer Unit Bisnis, ini meliputi : 1. Jenis Insentif (Kompensasi) a. Penghargaan keuangan, yang terdiri dari : Peningkatan Gaji Bonus Manfaat Fasilitas

b. Penghargaan sosial dan psikologi, yang terdiri dari : Kemungkinan promosi Peningkatan tanggungjawab Peningkatan otonomi Menempatkan pada wilayah geografis yang lebih baik Pengakuan

2. Ukuran Relatif Bonus terhadap Gaji: a. Batas atas b. Batas bawah 3. Bonus didasarkan kepada : a. Laba unit usaha b. Laba perusahaan

c. Kombinasi laba unit usaha dan laba perusahaan 4. Kriteria Kinerja, ini terdiri dari : a. Kriteria Keuangan, yang meliputi : Kontribusi margin Laba langsung unit usaha Laba unit usaha yang bisa dikendalikan Laba usaha sebelum pajak Laba bersih Tingkat pengembalian investasi (ROI) EVA (Residual Income) b. Periode Waktu : Kinerja keuangan tahunan Kinerja keuangan multi tahun c. Bobot Relatif yang diberikan berdasarkan kriteria keuangan dan non keuangan : d. Tolok ukur (pengukur perbandingan : Anggaran Laba Kinerja masa lalu Kinerja pesaing 5. Pendekatan Penentuan Bonus, yang terdiri dari : a. Berdasarkan rumus b. Subyektif c. Kombinasi (gabungan) berdasarkan rumus dan subyektif 6. Bentuk Pembayaran Bonus, yang terdiri dari : a. Tunai b. Saham c. Opsi Saham d. Saham Fantom e. Saham Kinerja

B. PEMBAHASAN Kompensasi adalah imbalan (reward) dalam bentuk uang atau setara uang. Kompensasi bisa berbentuk gaji, benefit, dan insentif. Pada perusahaan manufaktur juga sering dijumpai pengendalian melalui kompensasi. Pada makalah ini, kami mengambil contoh salah satu perusahaan manufaktur yang merupakan perusahaan agri-food terbesar dan terintegrasi di Indonesia, yaitu PT. Japfa Comfeed Indonesia Tbk.

Profil Perusahaan Nama Perusahaan Jenis Perusahaan Didirikan pada Tahun Bergerak di bidang : : : : PT. Japfa Comfeed Indonesia Tbk. Manufaktur 1971 Pembuatan pakan hewan, pembibitan ayam, pengolahan unggas dan budidaya pertanian.

PT. Japfa Comfeed Indonesia merupakan salah satu perusahaan agri-food terbesar dan paling terintegrasi di Indonesia. Perusahaan ini telah melakukan semua strategi pengendalian secara maksimal. Perusahaan ini juga menerapkan pengendalian melalui kompensasi pada manajemennya. Jenis kompensasi yang diberikan biasanya berupa bonus, insentif, kenaikan jabatan, dan paket liburan ke luar negeri. Manajer perusahaan ini selalu memberikan kompensasi pada setiap karyawannnya agar karyawan selalu terpacu untuk melakukan pekerjaan yang lebih baik. Pemberian kompensasi yang rutin dilakukan setiap bulan yaitu seperti bonus, tunjangan seperti kesehatan, selalu rutin diberikan oleh perusahaan. sedangkan pada akhir tahun selalu ada paket liburan ke luar negeri bagi divisi yang memberikan kontribusi yang baik bagi perusahaan. hal tersebut membuat karyawan merasakan bahwa perusahaan terutama manajer sangat mengayomi karyawan hingga lini terbawah. Hal ini menguntungkan perusahaan secara jangka panjang karena dengan adanya system kompensasi seperti ini karyawan akan merasa nyaman bekerja sehingga loyal di perusahaan tersebut meskipun banyak tawaran yang menarik dari perusahaan pesaing.

BAB III PENUTUP

A. KESIMPULAN Sistem kompensasi insentif merupakan alat pengendalian kunci manajemen. Beberapa faktor harus dipertimbangkan ketika mengalokasi kantong bonus total untuk menyatukan para eksekutif dan para manajer unit usaha. Sebuah sistem insentif yang secara eksplisit memasukkan hal-hal berikut ini mempunyai kesempatan lebih baik untuk sukses : 1. Kebutuhan, nilai kepercayaan manajer umum yang diberi imbalan. 2. Budaya organisasi. 3. Faktor luar seperti karakteristik industri, pesaing, praktik kompensasi, pasar tenaga kerja manajerial dan isu-isu legal. 4. Strategi organisasi.

B. SARAN 1. Perlu adanya jenis kompensasi yang lebih variatif sehingga dapat menjangkau semua elemen perusahaan. 2. Kompensasi dibuat berjenjang sesuai prestasi dari karyawan. 3. Kompensasi yang diaplikasikan haruslah mempertimbangkan biaya dan keuntungan yang diterima oleh perusahaan nantinya.

You might also like