Professional Documents
Culture Documents
Sistem Motorik : mengurus pergerakan rangkaian neuron dan otot : Upper Motor Neuron (UMN) saraf dan otot Lower Motor Neuron (LMN) Sambungan Otot
Korteks Motoris (Gyrus Presentralis) Sistem Piramidalis = berkas saraf yang padat Diensefalon (Kapsula interna) Mesensefalon (berkumpul di bagian tengah pedunkulus serebri) Pons (basis pontis) Medula Oblongata Traktus Kortiko Bulbaris TraktusKortiko Spinalis Nukleus Kranial Medula Spinalis
Neuromuscular Junction
Penghubung antara neuron dan otot (motor end plate) Bagian sarcolemma otot yang mengalami spesialisasi lokal Bila ada impuls motorik ujung terminal axon terjadi proses elektrokimia sehingga acetylcholin menjadi aktif dan timbul kontraksi otot Acetylcholin berfungsi memindahkan plasmid akan impuls motorik dari saraf ke otot Gangguannya : Myasthenia Gravis
Otot
Pelaksana sistem motorik Fungsi : berkontraksi a. Isotonis otot berkontraksi bagian tubuh dipindahkan (kerja mekanis) b. Isometris bagian tubuh tidak dipindahkan energi panas
Serabut Otot
Biasa : motor neuron Muscle spindle motor neuron Lengkung Refleks ( loop) mengatur tonus otot motor neuron hiperaktif Pusat eksitasi impuls serabut afferen motor neuron tonus otot Kerusakan pada salah satu bagian loop tonus berkurang/(-)
Gangguan Motorik
Lesi : Lesi pada sistem piramidalis gangguan motorik iritatif : gejala konvulsif (kerusakan di korteks) kejang destruktif : gejala parese kelemahan Lesi di korteks menimbulkan gejala destruksi + iritasi Lesi di jalanan saraf gejala destruksi Pada gangguan motorik : diferensiasi : tipe UMN, tipe LMN analisa topis : letak lesi berdasarkan gejala-gejalanya
refleks tendon refleks kulit refleks telapak kaki : digores dari belakang ke depan strumple (pantarflexi/normal) babinski (dorsofleksi)
TIPE LMN (A3P) parese-paralise (lumpuh) tipe spastis atonia (flaksid) atau hipotoni (lembek) arefleksia atrofi otot
Analisa Topis
KORTEKS Ada lesi iritatif terjadi kejang-kejang (konvulsi) = klinik sindroma epilepsi Iritasi korteks bisa setempat dan bisa seluruhnya Iritasi setempat (fokal) kejang fokal pada sisi kontralateral (Epilepsi Jackson) Iritasi fokal melalui corpus callosum dapat menjalar ke tempat lain sehingga bisa kejang total dan juga kematian Aktivitas iritatif dapat meluas : kejang fokal kejang umum penurunan kesadaran (c/: adanya cicatrix pada bayi yang lama lahir) Lesi iritatif iritasi korteks berlebihan paralise post konvulsif = Todds paralysis (reversible) Lesi iritatif disebabkan oleh : sikatriks, infeksi, trauma, perlunakan, tumor dan gangguan sirkulasi darah Lesi destruktif di korteks hemiparese kontralateral : Gangguan sensibilitas Gangguan fungsi luhur Lesi hemisfer kiri + area Broca (44)/pusat bicara hemiparese kanan + afasia motorik Lesi destruktif disebabkan oleh : trauma, perdarahan, tumor, radang, degenerasi dan gangguan peredaran darah otak KAPSULA INTERNA Gangguan peredaran darah otak (A. Lentikulo striata) hemiparese kontralateral : extremitas atas = bawah, spastisitas (kaku = fenomena pisau lipat) cepat timbulnya Rigiditas gangguan ekstrapiramidal terutama pada penderita parkinson BATANG OTAK Struktur rapat sindroma yang khas = sindroma batang otak = Hemiplegia alternans (kelumpuhan saraf kranial di sisi ipsilateral, dan kelumpuhan badan kontralateral) MESENSEFALON Sindroma Weber hemiplegi alternans occulomotorius (N. III) (lesi unilateral pedinculus cerebri) PONS Sindroma Millard Gubler hemiplegia alternans N. Abduscens (N. VI) dan N.Fascialis (N. VII)/lesi unilateral di basis bagian kaudal pons mulutnya miring MEDULA OBLONGATA Secara Klinis :
Lesi unilateral pada piramid hemiplegi alternans N. Hipoglossus (N. XII) jarang Lesi di bagian dorsolateral medula oblongata (a. Cerebelli posterior inferior cabangdari a. Vertebralis) Sindroma Walleberg = hemiplegi alternans Homolateral : gangguan serebellum, sensibilitas wajah, Glossopharyngeus + nistagmus Kontralateral : gangguan sensibilitas badan ekstremitas N. Vagus +
MEDULA SPINALIS Lesi Transversal pada level C1-C4 : kelumpuhan tipe UMN pada extermitas superior + inferior (tetraplegia) gangguan sensibilitas gangguan vegetatif/otonomik : urin & defekasi Lesi Transversal pada level C5-T1 : parese ekstremitas superior tipe LMN parese ekstremitas inferior tipe UMN gangguan sensibilitas gangguan vegetatif
Note C5, 6, 7 lengan menjadi LMN, tungkai menjadi UMN T4 lengan normal, 2 kaki lemah (paraplegia/paraparese) UMN L paraplegia ekstremitas bawah tipe LMN Hemiseksi Medula Spinalis Hemiseksi Sindroma Brown Sequard Pada level lesi : Homolateral gangguan motorik LMN, gangguan sensibilitas proprioseptif + exteroceptif Di bawah lesi : Homolateral gangguan motorik UMN, gangguan sensibilitas proprioseptif Kontralateral gangguan sensibilitas exteroceptif ; karena yang rusak pada daerah yang berlawanan Note Di bawah level lesi ada perbedaan antara deep sensation dan bagian trauma LESI MOTOR NEURON ; c/: poliomyelitis, diabetes neuropathy syndrome : kelumpuhan LMN fasikulasi degenerasi otot EMG Note Alat Elektromyography (EMG) untuk melihatlesi pada akson atau pada motor neuron LESI AKSON ; c/: neuropati : kelumpuhan LMN fibrilasi radang, kompresi, trauma dan degenerasi LESI NEUROMUSCULAR JUNCTION Pada umumnya proses biokimia Myastenia gravis OTOT : kelainan otot paralise kelumpuhan LMN biasanya otot proksimal fasikulasi (-) familiar
EMG : amplitudo rendah (gangguan primer) c/: DMP, miositis, poliomiositis, miotonia, dll