You are on page 1of 9

METODE PENGUKURAN DAN PERAMALAN PERMINTAAN

PENDEKATAN PERAMALAN Pada dasarnya terdapat dua pendekatan utama dalam peramalan dengan metode kuantitatif. Pertama adalah pendekatan Time Series, yakni model yang tidak memperhatikan hubungan sebab akibat atau dengan kata lain hasil peramalan hanya memperhatikan kecenderungan dari data masalalu yang tersedia. Dalam pendekatan ini akan dibahas tentang teknik peramalan dengan metode tren, baik secara linier, kuadratik maupun logaritma. Pendekatan kedua, adalah pendekatan yang memperhatikan hubungan sebab akibat (cause- effects method) atau pendekatan yang menjelaskan terjadinya suatu keadaan (explanatory method) oleh sebab-sebab tertentu. Tidak semua variabelpenyebab atau penjelasan mampu dirangkum secara keseluruhan melainkan beberapa diantaranya yang secara teoretik dinyatakan merupakan variabel penjelas utama tercangkup dalam model persamaan. Dengan kata lain hubungan sebab akibat yang terjadi bukan hubungan deterministic, melainkan hubungan stokastik. Pada model ini diharapkan dapat memiliki tingkat akurasi yang memadai dan dapat meliputi jangka waktu yang panjang, karena secara eksplisit memperhatikan variabel penjelasan. Teknik yang hendak dibahas dalam pendekatan ini adalah teknik regresi dan korelasi baik untuk linier sederhana maupun regresi linier berganda, korelasi biasa, berganda maupunparsial.

PROSEDUR PERAMALAN Secara ringkas prosedur peramalan permintaan yang dilakukan dalam studi kelayakan proyek melalui tahapan sebagai berikut:

1. analisis ekonomi, yakni dengan mengadakan proyeksi terhadap aspek-aspek makro, terutama aspek kependudukan dan pendapatan. 2. analisis industri, yakni analisis terhadap permintaan pasar dari seluruh perusahaan yang menghasilkan produk yang sejenis, dari produk yang diusulkan dalam studi kelayakan proyek. 3. analisis penjualan masa lalu, hal ini dilakukan untuk melihat market positioning produk dalam stuktur persaingan dan daripadanya dapat diketahui market share produk tersebut. 4. analisis peramalan permintaan, baik untuk industri maupun untuk proyek yang diusulkan. Pada tahap ini terlebih dahulu perlu dilakukan identifikasi terhadap kemungkinan variabel ekstern untuk industri dan perubahan variabel intern perusahaan, khususnya yang berkaitan dengan perencanaan program pemasaran dimasa yang akan datang. 5. pengawasan hasil peramalan, yakni usaha melakukan minimisasi kesalahan hasil peramalan dari berbagai teknik peramalan yang digunakan, dan daripadanya dapat ditentukan hasil peramalan yang memadai.

KENDALA PEMILIHAN TEKNIK PERAMALAN Beberapa kendala yang perlu diperhatikan adalah sebagai berikut: a. waktu yang hendak diliput, yakni rentangan waktu masa yang akan datang dan jangkauan peramalan. b. Tingkah laku data, meliputi jumlah, ketepatan dan tingkahlaku data masa lalu yang tersedia. c. Tipe model, yakni apakah model yang digunakan merupakan model time series, kausalitas ataukh model lain yang lebih kompleks dan canggih akan mempengaruhi pemilihan teknik peramalan. d. Biaya yang tersedia untuk maksud peramalan ini dan lebih luas biaya yang tersedia untuk penyusunan studi kelayakan proyek.

e. Tingkat ketepatan yang diinginkan, ini berkaitan dengan kebutuhan manajemen dalam tingkat kecermatan, ketelitian peramalan yang diinginkan. f. Kemudahan penerapan, ini berkaitan dengan kemampuan manajemen, data, dan biaya yang tersedia. PENGUKURAN PERMINTAAN PRODUK Terdapat beberapa metode pengukuran permintaan produk masa lalu dan masa sekarang, beberapa metode tersebut antaralain: a. Penggunaan data impor produk yang bersangkutan, jika selama ini sebelum proyek yang bersangkutan da belum pernah dihasilkan di dalam negri, dan produk yang bersangkutan merupakan produk subtitusi impor. b. Penggunaan data impor, ekspor, dan produksi dalam negri, jika produk yang diusulkan dalam studi kelayakan sebelumnya telah diproduksi dalam negri dan juga telah di ekspor, disamping masih ada impor yang dilakukan untuk pemenuhan kebutuhan dalam negri. Formula yang digunakan untuk keadaan ini adalah: PE = P + (I E) + DC Keterangan: PE = permintaan efektif yang dicari P = produksi dalam negri selama masa yang bersangkutan I = impor yang dilakukan E = ekspor yang dilakukan DC = jumlah perubahan cadangan produk, yakni selisih persediaan awal dan akhir masa c. Metode rasio rantai, yakni metode yang menghitung permintaan efektif dengan cara membagi dalam komponen-komponen yang lebih kecil dari suatu

mata rantai urutan dari variabel yang berpengaruh terhadap permintaan produk yang bersangkutan

RAMALAN PERMINTAAN PRODUK YANG SUDAH MAPAN Batasan yang digunakan dalam permasalahan ini untuk pengertian produk yang sudah mapan adalahproduk yang telah pernah diproduksi oleh investor. Dengan demikian, proyek yang diusulkan adalah proyek perluasan usaha dan konsumen telah mengenal produk yang bersangkutan baik dari investor tersebut maupun dari investor lain. Beberapa metode yang dapat digunakan adalah: 1. Metode pendapat 2. 3. 4. 5. 6. Pendapat pimpinan bagian pemasaran (executive opinion) Pendapat para petugas penjualan (salesman) Pendapat lembaga-lembaga penyalur (channel of distribution) Pendapat konsumen (melalui penelitian pasar) Pendapat para ahli yang dipandang memahami (konsultan)

metode test/eksperimen metode survey metode time series metode regresi korelasi metode input output

PERAMALAN PERMINTAAN PRODUK BARU Metode Time Series metode ini semata-mata mendasarkan diri pada data dan keadaan masa lampau. Jika keadaan dimasa yang akan datang cukup stabil dalam arti tidak banyak perubahan yang berarti dengan keadaan masa lampau,

Metode Tren Linier Khusus metode ini digunakan jika scatter diagram berbentuk garis lurus dengan persamaan umum adalah: Y = a + bX Untuk metode tren linera ini banyak jenisnya: 1. metode least square, metode ini sering digunakan oleh perusahaan karena dianggap paling gampang dan mudah untuk dipraktikan. Y = a + Bx Dimana: Y = variabel yang akan diramalkan,dalam hal ini adalah ramalan penjualan produk perusahaan a = konstanta, yang akan menunjukan besarnya harga Y = (ramalan) apabila X sama dengan 0 (nol) b = variabilitas per X, yaitu menunjukan besarnya perubahan nilai Y dari setiap perubahan satu unit X X = unit waktu/periode, yang dapat dinyatakan dalam minggu, bulan, semester, tahun dan lain sebagainya tergantung kepada kesesuaian yang ada didata perusahaan. Oleh karena itu, dalam penyalesaian peramalan tersebut perlu ditentukan dahulu besarnya nilai a dan b. untuk mencari nilai tersebut dipergunakan rumus: Y A= n =Y B= X2 XY

dengan syarat X = 0

dimana n adalah sama dengan jumlah data. Untuk persamaan least squarenya adalah: Y = A + B x 2. metode produk moment metode ini lazim dinamakan metode momen saja. Metode ini digunakan oleh perusahaan karena dianggap gampang disamping metode least square, karena perlakuan angka X (prediksi) untuk data ganjil maupun genap tidak ada perlakuan khusus seperti halnya pada metode least square. Metode ini digunakan dalam ramalan penjualan perusahaan untuk data yang tersedia adalah mempunyai kecenderungan berbentuk garis lurus persis seperti metode least square terutama nilai ramalanya, persamaanya adalah: Y = a + bX Dimana: Y = variabel yang akan diramalkan, dalam hal ini adalah ramalan penjualan produk perusahaan. a = konstanta, yangakan menunjukkan besarnya harga Y (ramalan) apbila X sama dengan 0 (nol). b = variabel per X, yaitu menunjukkan besarnya perubahan nilai Y dari setiap perubahan satu unit X. X = unit waktu/periode, yang dapat dinyatakan dalam minggu, bulan, semester, tahun dan lain sebagainya tergantung pada kesesuaian yang ada dalam perusahaan. Untuk mencari besarnya nilai a ,b tersebut menggunakan rumus: Persamaan I Y = n.a + bx2 Dengan syarat x 0 Persamaan II XY = a x + b x2

3. metode setengah rata-rata (semi everage method) menurut metode ini garis lurus yang dibuat sebagai pengganti garis patah-patah yang dibentuk dari data-data histories tersebut, diperoleh dengan perhitungan statistika dan mate-matika tertentu, sehingga pengaruh unsur subjektif dapat dihilangkan. Rumus persamaan metode setengah rata-rata y 1 = a + bx1 y2 = a + bx2 koordinat persamaan gabungan: Y = A + BX

4. Metode kuadratik Adalah merupakan tren non linier, dan jika kita gambarberbentuk garis lengkung. Persamaan metode kuadratik adalah: Y = A + BX + Cx2 Dimana: Y = variabel akan diramalkan, dalam hal ini adalah ramalan penjualan produk perusahaan. a = konstanta, yang akan menunjukkan besarnya harga Y (ramalan) apabila X sama dengan 0 (nol) b dan c = variabel per X, yaitu menunjukkan besranya perubahan nilai Y dari setiap perubahan satu unit X

X = unit waktu/periode,yang dapat dinyatakan dalam minggu, bulan, semester, tahun dan lain sebagainya tergantung pada kesesuaian yang ada didalam perusahaan. Sedangkan koefisienya adalah: A = ( Y - cX2) /n B = ( XY / x2) (n X2Y) (( X2) ( Y)) C= (n X4) (( X2)2) Dengan syarat X2 = 0 (nol).

PENGAWASAN RAMALAN PENJUALAN Patokan yang digunakan untuk melakukan pengawasan forecast, adalah: a. Kuadrat terkecil Yaitu dengan cara hasil penjualan riil dikurangi dengan hasil penjualan ramalan selanjutnya mengkuadratkannya, dan menjumlahkan seluruh hasil dari proses tersebut untuk tiap tahun. Dengan rumus: Kuadrat terkecil = ( Y - Y)2 Metode kesalahan rata-rata mutlak (average absolute error) adalah suatu rata-rata selisih absolute antara nilai ramalan penjualandengan nilai senyatanya (riil).

Maka rumusnya adalah:

|Y-Y| AAE = N Dimana: AAE = average absolute error Y Y N = data riil (penjualan riil) = data ramalan = jumlah periode/waktu dari data ramalan = harga mutlak Metode kesamaan kuadrat rata-rata akar (Root Mean Squared Error) Cara perhitunganya adalah dengan jalan menjumlahkan kuadrat kesalahan atau selisih nilai riil dan nilai ramalan, kemudian membagi jumlah tersebut dengan banyaknya waktu ramalan dan kemudian menarik akarnya, atau dirumuskan sebagai berikut:

RASE =

(Y Y )
N

RASE = Root Average Squared Error Y Y N = Data riil = Data ramalan = Jumlah waktu data ramalan.

You might also like