You are on page 1of 9

*Games Outbound* MEMBENTUK TIM

Teknis Pelaksanaan: Peserta diminta membentuk lingkaran. Kemudian instruktur memberikan perintah untuk membentuk kelompok dengan jumlah anggota sesuai dengan perintah dari instruktur. Misalnya menbentuk tim dengan komposisi anggota harus 5 orang. Peserta yang tidak mendapatkan kelompok dihukum sesuai kesepakatan bersama. Pemaknaan: menanamkan semangat untuk cepat berpikir karena waktu itu sangat berharga.

BALAP MEMBAWA KELERENG


Perlengkapan: sendok dan kelereng. Teknis Pelaksanaan: Peserta dibagi ke dalam 3 - 4 tim. Setiap tim dibekali dengan 5 sendok dan 1 kelereng. Instruktur meminta setiap tim untuk membawa kelereng dengan sendok secara estafet secepat mungkin, dengan syarat kelereng tidak boleh jatuh. Bila kelereng jatuh tim harus mengulang dari awal lagi. Tim paling cepat yang menjadi pemenangnya. Pemaknaan: Seorang fotografer harus mempunyai tangan yang dapat meredam getar sehingga gambar yang diambilnya menggunakan kamera tidak kabur dan terlihat jelas dan baik.

MENGGABUNGKAN TITIK
Perlengkapan: 3 lembar kertas dan sebuah pulpen untuk masing-masing peserta. Sebuah whiteboard atau flipchart untuk menggambar titik-titik, atau sebuah transparansi OHP yang telah disiapkan. Teknis Pelaksanaan: waktu yang dibutuhkan permainan ini sekitar 10 15 menit. Langkah pelaksaan adalah sebagai berikut: a. Katakan kepada peserta bahwa yang kita miliki adalah cara berpikir tradisional dalam memecahkan masalah. Bagikan kertas dan pulpen.

b. Berikan masalah 9 titik kepada para peserta. Katakan bahwa mereka mempunyai waktu 2 menit untuk menggabungkan kesembilan titik tersebut dengan 4 garis lurus yang tidak terputus dan mereka tidak diperbolehkan mengangkat pulpen dari atas kertas atau membuat garis dobel. c. Setelah 2 menit, tunjukkan kepada peserta bagaimana cara

melakukannya. Tekankan gagasan bahwa mereka harus berpikir di luar kotak keterbatasan diri yang terkadang kita gunakan dalam berpikir. d. Selanjutnya berikan masalah 12 titik kepada peserta. Mereka harus menggabungkan kedua belas titik tersebut dengan 5 garis lurus yang tidak terputus.sekali lagi, mereka tidak boleh mengangkat pulpen dari atas kertas atau membuat garis dobel. e. Bagi para peserta yang belum juga menemukan solusi yang tepat, tunjukkan jawabannya dan sekali lagi tekankan gagasan bahwa mereka harus berpikir di luar batas pemikiran mereka. f. Akhirnya berikan masalah 16 titik kepada para peserta. Mereka harus menggabungkan titik-titik tersebut dengan 6 garis yang tidak terputus. Mereka tetap tidak diperbolehkan mengangkat pulpen dari atas kertas atau membuat garis dobel. g. Tunjukkan solusi kepada para peserta yang berupaya keras mencari jawabannya. Lagi-lagi tekankan bahwa mereka harus meningkatkan batas pemikiran mereka. h. Pilihan: Sebelum mengakhiri latihan ini katakan kepada peserta bahwa ada solusi kedua untuk masalah 9 titik. Biarkan mereka berpikir semalaman untuk mencari solusi tersebut. Pemaknaan: permainan ini merupakan latihan yang sederhana namun efektif bagi peserta untuk melatih ide berpikir diluar kotak keterbatasan diri kita.

MENANGKAP JARI
Teknis Pelaksanaan: para peserta membentuk lingkaran dan kemudian ada 1 panitia menjadi instruktur di luar lingkaran. Lalu telunjuk tangan kanan peserta A diangkat dan kemudian tangan kiri peserta A berada diatas telunjuk tangan kanan peserta B. Begitu seterusnya sampai semua peserta. Kemudian panitia menyebut clue atau kata, misalnya babi, setiap keluar kata babi yang masuk dalam sebuah cerita maka tangan kiri secepatnya memegang jari peserta lain. Jika tertangkap kalah dan keluar lingkaran sampai selesei. Pemaknaan: bahwa setiap peserta harus kosentrasi agar tidak tertangkap oleh tangan peserta lain. Dalam hal ini harus memperhatikan perkataan panitia.

PIJAT-PIJATAN
Teknis Pelaksanaan: Peserta berdiri dan melakukan baris 2 banjar, karena cuma ada 10 peserta maka setiap banjar ada 5 peserta. Dan sambil melakukan pijat dengan temen didepannya. Lalu mereka diputarkan lagu kemudian kalau lagu berhenti maka peserta balik arah dan melakukan pijat lagi. Lalu lagu diputar maka balik badan lagi sambil lakukan pijat. Pemaknaan: permainan ini supaya bisa menyehatkan badan dan tidak mengantuk. Dari permainan ini juga harus konsentrasi untuk balik-balik badan.

ULAT BULU
Teknis Pelaksanaan: Peserta tetep dibagi 2 banjar. Lalu setiap peserta memegang pantat peserta yang dibelakangnya sambil menunduk. Setelah itu mereka harus berjalan mundur sejauh 200meter dengan menundukan kepala dan pegang pantat temennya. Ada 1 peserta yang jadi kepala ulat bulu.

Pemaknaan: melalui permainan para peserta harus bekerja sama supaya dapat cepat sampai garis finish dengan gerakan bersama-sama. Kerja sama tim harus dilakukan dalam game ini.

MENGHITUNG MUNDUR
Teknis Pelaksanaan: a. Minta peserta untuk berdiri mambentuk suatu lingkaran. Setiap peserta menghitung secara bergiliran mulai dari 1 sampai 50 (atau sejumlah peserta). Pada saat menghitung, minta peserta memenuhi peraturan: setiap angka tujuh atau kelipatan tujuh, angka itu tidak disebutkan, melainkan diganti dengan tepuk tangan. Apabila ada peserta yang salah melaksanakan tugasnya, maka permainan dimulai dari awal. Sesudah 3 4 ronde, permainan tahap 1 selesai. b. Permainan tahap ke 2 dimulai dengan cara yang sama seperti di atas, tetapi hitungannya dimulai dari angka 50 mundur terus sampai dengan angka 1. Peraturan yang diterapkan juga sama, yaitu setiap angka tujuh atau angka kelipatan tujuh, angka itu tidak disebutkan, melainkan diganti dengan tepuk tangan. Setelah 3 4 ronde, permainan selesai. Pemaknaan: Minta peserta untuk mendiskusikan: (1) Manakah yang lebih baik banyak terjadi kesalahan, cara 1 atau cara 2? (2) Mengapa demikian? (3) Kira-kira, apa hubungannya permainan ini dengan cara kerja kita dalam kelompok belajar atau di tengah-tengah kehidupan masyarakat kita (apakah mudah mengganti kebiasaan pendekatan dari atas dengan yang dari bawah)?

MEMASUKKAN SPIDOL KE BOTOL


Teknis Pelaksanaan: Sebelum permainan dimulai siapkan terlebih dahulu sebuah botol yang bisa dimasuki pensil. Sebuah pensil yang diikat oleh 4 utas tali rapia, dengan panjang masing-masing 2 meter. Tali rapia tersebut harus bisa ditarik ke empat arah yang berbeda. Mintalah 8 orang peserta

sebagai sukarelawan, sedangkan peserta lain menjadi pengamat. Tugaskan 8 orang peserta tersebut untuk berpasangan (menjadi 4 pasang), pasanganpasangan tersebut berdiri membentuk lingkaran dimana di tengah-tengah lingkaran diletakkan sebuah botol. Salah seorang dari setiap pasangan ditutup matanya dan bertugas untuk memegang tali rapia yang mengikat pensil. Pasangan yang tidak ditutup matanya, berdiri di belakang yang ditutup matanya dan memberikan perintah (aba-aba) untuk memasukkan pensil tersebut ke dalam botol. Apabila peserta belum berhasil memasukkan pensil ke dalam botol, mintalah mereka untuk mencoba beberapa kali sampai berhasil. Pemaknaan: Setelah selesai permainan, tanyakan kepada peserta. Mengapa mereka memilih pasangannya masing-masing? Cukup mudahkah atau susah untuk memasukkan pensil ke dalam botol? Kalau mudah apa saja faktor yang mempengaruhi hal tersebut menjadi mudah? Apabila susah, apa saja yang membuat hal tersebut menjadi susah? Apa yang dirasakan oleh pasangan yang matanya ditutup? Adakah interaksi atau komunikasi antara pasangan yang satu dengan pasangan yang lain? Tanyakan kepada para pengamat, apa yang mereka amati selama proses permainan berlangsung? Dari pertanyaan tersebut temukan kata kunci dari peserta: untuk dapat berhasil memasukkan pensil ke dalam botol, memerlukan kerjasama di antara mereka, tanpa kerjasama akan sulit untuk mencapai tujuan bersama. Bahas bersama peserta faktorfaktor yang bisa mempengaruhi dan menghambat kerjasama.

MEMATAHKAN RANTING KAYU DENGAN KELINGKING


Tujuan: Peserta lebih percaya diri dengan kemampuannya, kemampuan dapat meningkat dengan adanya keyakinan dalam diri yang kuat. Alat dan bahan: ranting kayu 40 buah.

Teknis Pelaksanaan: Motivator mengajak peserta untuk berdiri agak ke depan untuk melakukan game. Peserta akan dibagi dalam 20 kelompok, masing-masing kelompok terdiri dari 2 orang. Panitia memberikan ranting kayu yang panjangnya kurang lebih 25 cm dengan diameter 0,8 cm. Ranting kayu diletakkan diantara dua buah jari telunjuk kanan dan kiri salah satu peserta. Peserta lainnya bersiap mematahkan dengan kelingking seperti pertunjukkan karate membelah batu bata. Motivator memberi kata-kata penyemangat dan member aba-aba peserta untuk mulai mengayunkan jari kelingking kearah ranting kayu. Setelah selesai peserta tepuk tangan.

MEMECAHKAN KERAMIK DENGAN BOHLAM LAMPU


Tujuan: Peserta dapat lebih meyakini kemampuan diri, memiliki motivasi, semangat juang dan pantang menyerah untuk menaklukan semua tantangan dan ujian. Alat dan bahan: bohlam lampu, keramik lantai ketebalan 0,2 cm. Teknis Pelaksanaan: Motivator menawarkan bagi peserta yang ingin melakukan game. Peserta maju ke depan ke tempat yang telah direncanakan untuk bermain game. Motivator menjelaskan tata cara melakukan game. Setelah paham, peserta melakukan game dengan cara menjatuhkan bohlam dari ketinggian 1,2 m yang langsung mengenai keramik. Dengan keyakinan dan kalimat yang bertujuan memotivasi, pembicara memberikan semangat kepada peserta.

MEMBANGUN ISTANA PASIR


Perlengkapan: Ember bekas cat. Teknis Pelaksanaan: Peserta dibagi kedalam 3 Tim. Setiap tim dibekali dengan ember. Instruktur meminta setiap tim untuk membentuk istana pasir sebebas-bebasnya, dengan syarat harus ada ember di tengahnya dan harus menjadi bagian dari istana tersebut. Pembangunan istana pasir ini

dilakukan di dekat pantai, jadi peserta harus bisa menghalangi ombak agar istana mereka tidak hancur diterjang ombak sebelum waktu habis (5 Menit). Tim paling cepat dan paling kreatif yang menjadi pemenangnya. Pemaknaan: Seorang pelajar dan pekerja harus memiliki semangat untuk tetap maju mencapai cita-cita dan tujuan hidup apapun itu halangannya. Seperti membangun istana pasir yang harus tetap dibangun walaupun setiap saat, ombak mengancam untuk menghancurkannya. Membangun istana pasir kita dituntut agar ember harus ada di tengah dan menjadi bagian dari istana pasir tersebut, artinya sebagai seorang pelajar atau pekerja kita harus selalu meningkatkan kemampuan diri kita dengan tuntutan hidup dan tanggung jawab kita sebagai seorang laki-laki. Entrepreneur harus memiliki semangat kreatif berbeda dari orang lain, seperti saat kita membangun istana pasir, kita dituntut untuk berbeda dari tim lain dan harus lebih bagus dari tim lain.

MENGISI AIR
Perlengkapan: Botol air mineral bekas 1,5 liter yang dipotong bagian atasnya dan dilubangi bagian samping-sampingnya. Teknis Pelaksanaan: Setiap tim diminta untuk mengisi air dari pantai ke dalam ember dengan menggunakan botol bekas air mineral yang sudah dilubangi. Peserta diberi kebebasan cara untuk mengambil airnya, boleh estafet, boleh bersama-sama, boleh juga ranting. Tantangannya disini, adalah ombak tepat peserta mengambil air, tidak selalu dekat dengan ember. Saat ombak datang ke pantai jarak untuk mengambil air dekat, ada kalanya juga saat ombak menjauh dari pantai maka jarak untuk mengambil air akan semakin jauh. Tim yang tercepat memenuhi emberah yang menang. Pemaknaan: mengisi ember dengan dengan menggunakan botol berlubang bermakna bahwa sebagai seorang pelajar maupun pekerja kita harus bisa bekerja cepat, apapun kelemahan kita, kita harus bisa mengatur strategi yang tepat agar tujuan kita tetap bisa tercapai.

Mengisi air secara tim, boleh bergantian, ranting mapun bersama-sama, untuk menumbuhkan Semangat kebersamaan dan teamwork. Dalam belajar maupun bekerja kita tidak bisa sendiri, karena setiap manusia mempunyai kelemahan dan kelebihan masing-masing. Untuk itu perlu berpikir kreatif, strategi apa yang terbaik sesuai dengan kemampuan dan kelemahan anggota pada tim.

MENAKAR MINYAK
Perlengkapan: Botol air mineral bekas 1,5 liter yang dipotong bagian atasnya. Botol air mineral bekas 1,5 liter yang dipotong setengah. Cup bekas air mineral. Teknis Pelaksanaan: Instruktur menjelaskan kepada peserta bahwa setiap tim adalah penjual minyak yang akan menjual minyak kepada seorang pembeli. Pembeli tersebut meminta minyak sebanyak 4 liter. Padahal takaran yang disediakan hanya 3 liter dan 5 liter. Hanya dengan menuang dan menukar isi dari botol 3 liter dan 5 liter, Peserta diminta mengisi botol dengan air sebanyak 4 liter tanpa dikira-kira. Pemaknaan: Seorang pelajar dan pekerja harus bisa menemukan jalan paling cepat dan benar dalam melaksanakan tugasnya. Berani berinisiatif, berani mencoba, berani mengemukakan pendapat.

FIVE SENSE
Teknis Pelaksanaan: Seluruh peserta di bagi kedalam tiga atau 4 kelompok, terganti jumlah peserta. mereka mendapat intruksi bahwa kelompok satu dengan kelompok lain akan berkompetisi untuk mencari nilai tertinggi. Nilai didapat dari keterampilan menggunakan panca indra mereka, tetapi di kemas secara permainan yang menyenangkan. a. Indera Peraba: Trainer menyediakan kantong, di dalamnya di isi dengan 10 benda berupa alat tulis dan benda benda kecil lainnya. Setiap perwakilan maju kedepan dengan mata ditutup kain, ia meroboh

kantong dalam waktu maksimal 2 menit. Setelah 2 menit selesai ia berkomunikasi dengan temannya dan mencatat spuluh benda yang ia raba di dalam kantong. Tugas kelompok membantu menerangkan

benda tertentu yang bisa di rasakan oleh peraba. Anggota kelompok kemudian memberikan masukannya. Walaupun tidak memegang sendiri. Kelompok yang bisa menebak banyak akan di nyatakan pemenangnya . b. Indera Perasa: Training menyediakan lima macam rasa minuman di gelas. Gelas ditutup sekelilingnya dengan kertas dan yang atas di tutup juga, cuma kelihatan sedotan aja. Setiap wakil kelompok mencoba

minuman dengan mata tertutup dan menulis apa yang ia rasakan. Peserta (kelompok) yang bisa menebak paling banyak itu menjadi pemenang. c. Indera Penciuman: Trainer menyedakan lima macam aroma yang ditempatkan di botol, misalnya aroma karbol, sabun mandi, sambal terasa, cuka, dan bumbu sate. Seluruh bagian botol ditutup rapat. Hanya ada lubang sedikit di bagian atas untuk di cium peserta. Mata peserta ditutup dengan kain penuntup mata. Peserta (kelompok) yang paling banyak menebak dengan benar akan keluar sebagian pemenang.

You might also like