You are on page 1of 5

I. IDENTIFIKASI Nama No.

medrec Umur Alamat Status Agama : Islam Pekerjaan Pekerjaan Suami : Sopir MRS

: : : : :

Ny. R. Imah 686400 38 tahun Dalam Kota Menikah

: Ibu Rumah Tangga : 20 Desember 2012

II. ANAMNESIS (autoanamnesis) Keluhan Utama : Keluar darah dari kemaluan Riwayat Perjalanan Penyakit : Sejak 1 hari sebelum masuk rumah sakit, pasien mengeluh keluar d arah dari kemaluan, banyaknya 2 kali ganti kain dalam basah. Nyeri perut (-). R iwayat keluar gumpalan-gumpalan seperti hati ayam (+) 1 kali, riwayat keluar gel embung seperti telur ikan (-). Riwayat melakukan hubungan dengan suami (+) semal am. Riwayat trauma (-), riwayat perut diurut (-), riwayat minum jamu atau obat p eluruh (-), riwayat mual dan muntah (-), riwayat terlambat haid (+) 3 bulan yang lalu. Riwayat pernah dioperasi gondok 5 tahun yang lalu di RS Muhammadiyah. Pasien kemudian berobat ke RS Muhammadiah, dikatakan menometrora gia. Lalu pasien dirujuk ke RSMH. Riwayat Reproduksi: Menarche : 13 tahun Sikklus haid : 28 hari, tidak teratur lamanya 3 hari, jumlah darah yang kelu ar sedang. HPHT : 1 September 2012 Riwayat perkawinan : 1 kali, lamanya 19 tahun Jumlah anak : 3 orang, hidup. Umur anak paling kecil 6 tahun. Riwayat operasi : (-) Riwayat penyakit yang pernah diderita : (-) Riwayat aborsi : (-) Riwayat memakai kontrasepsi : (+) Pil KB Riwayat nyeri saat BAK sebelumnya : (-) Riwayat keputihan : (-) III. PEMERIKSAAN FISIK Status Present Keadaan Umum : tampak sakit sedang Kesadaran : compos mentis Tekanan darah : 110/70 mmHg Nadi : 78 x/mnt Frekuensi pernapasan : 20 x/mnt Suhu : 36,6 0 C Berat badan : 52 kg Tinggi badan : 157 cm Konjungtiva palpebra pucat : +/+ Sklera ikterik : -/Gizi : sedang Jantung : murmur (-), gallop (-) Paru-paru :bising napas vesikuler normal,ronki(-), wheezing(-) Hati & Lien : tidak ada perbesaran hepar atau lien Edema pretibia : -/Varises : -/Refleks fisiologis : +/+ +/+ Reflels Patologis : -/-

-/Status Ginekologi Pemeriksaan Luar: Abdomen datar, lemas, simetris, nyeri tekan (-), tinggi fundus uteri 1 jari di atas simfisis, massa (-), tanda cairan bebas (-). Pemeriksaan Dalam: Inspekulo : Portio livide, OUE terbuka, tampak jaringan dari muara OUE, fluor (), fluxus (+), darah fase tidak aktif, erosi (-), laserasi(-), polip (-). Vaginal Toucher: portio lunak, OUE terbuka 1 cm, teraba jaringan dari muara OUE, fundus uteri sesuai usia kehamilan 10 minggu, lunak, adneksa parametrium kanan kiri lemas, kavum douglas tidak menonjol. Rectal Toucher : Tonus sfingter ani baik, mukosa licin, ampula recti kosong, kav um doglas tidak menonjol. IV. 1. Darah Pemeriksaan Penunjang Pemeriksaan Laboratorium (20 Desember 2012) :Hb = 7,19 g% Leukosit = 8.100 mm3 Trombosit = 203.000 mm3 2. Tes kehamilan : (+) V. Diagnosa Kerja Abortus Inkomplit VI. Rencana Terapi Rencana kuretase Observasi tanda vital dan perdarahan Persiapan tindakan (izin, obat, alat, darah) Injeksi antibiotic VII. Prognosis Quo vitam et fungsionam : dubia BAB II PEMBAHASAAN

BAB III TINJAUAN PUSTAKA I. BATASAN ABORSI : Abortus ialah ancaman berakhirnya atau dikeluarkannya hasil konsepsi seb elum janin dapat hidup diluar kandungan, dan sebagai batasan digunakan kehamilan kurang dari 20 minggu atau berat anak kurang dari 500 gram. Abortus adalah kead aan terputusnya suatu kehamilan dimana fetus belum sanggup hidup sendiri diluar uterus, belum sanggup diartikan apabila fetus itu beratnya terletak antara 400-1 000 juta, atau UK < 28 minggu. Abortus adalah terputusnya kehamilan sebelum minggu ke-16 dimana proses plasentasi belum selesai. Abortus adalah berakhirnya kehamilan sebelum anak dapa t hidup di dua luar. Abortus adalah berakhirnya kehamilan dengan umur kehamilan < 20 minggu atau berat jenis < 1000 gram. Abortus adalah berakhirnya suatu kehamilan (oleh akibat-akibat tertentu) pada atau sebelum kehamilan tersebut berusia 22 minggu atau buah. Kehamilan, be lum mampu untuk hidup di luar kandungan. II. ETIOLOGI 1. Ovum patologik (blighted ovum) 2. Kelinan kromosom (60%), misalnya monosemia dan trisomia 3. Kelainan pada sel telur dan sperma. Sel telur maupun sperma yang mengala mi aging process sebelum fertilisasi akan meningkatkan insiden abortus. 4. Kondisi rahim yang tidak optimal. Gangguan kontrol hormonal dan faktor-faktor endokrin lainnya yang berhubungan de ngan persiapan uterus dalam menghadapi proses implantasi dan penyediaan nutrisi janin. 5. Penyakit ibu, seperti : penyakit kronik (diabetes melitus, hipertensi, p enyakit hati) dan penyakit infeksi dengan demam tinggi, infeksi TORCH dan sifili s. 6. Malnutrisi. 7. Inkompatibilitas rhesus. 8. Kelainan organ reproduksi. 9. Trauma fisik dan psikis. 10. Laparotomi (makin dekat lokasi pembedahan ke organ pelvis, kemungkinan abortus akan meningkat). III. PATOFISIOLOGI Perubahan patologi dimulai dari perdarahan pada desidua basalis yang menyebabkan nekrosis dari jaringan sekitarnya. Selanjutnya sebagian atau seluruh janin akan terlepas dari dinding rahim. Keadaan ini merupakan benda asing bagi rahim sehin gga merangsang kontraksi rahim untuk terjadi ekspulsi. Bila ketuban pecah terlih at janin mengalami maserasi bercampur air ketuban. Seringkali fetus tak tampak d an ini disebut blighted ovum. IV. BENTUK KLINIK 1. Abortus iminens Ialah abortus tingkat permulaan, dimana terjadi perdarahan pervaginam, ostium ut eri masih tertutup dan hasil konsepsi masih dalam kandungan. 2. Abortus insipiens Ialah abortus yang sedang berlangsung dimana serviks telah mendatar dan ostium u teri telah membuka, akan tetapi hasil konsepsi masih dalam kavum uteri. 3. Abortus inkomplit Ialah sebagian hasil konsepsi telah keluar dari kavum uteri, masih ada yang tert inggal.

4. Abortus komplet. Ialah keadaan dimana seluruh konsepsi telah keluar dari kavum uteri. 5. Missed abortion Ialah abortus dimana embrio atau janin telah meninggal dalam kandungan selama 8 minggu atau lebih. 6. Abortus habitualis Adalah keadaan terjadinya abortus spontan tiga kali berturut-turut atau lebih. 7. Abortus infeksiosa Abortus yang disertai dengan infeksi organ genitalia. 8. Abortus septik Abortus infeksiosa berat dengan penyebaran kuman atau toksin ke peritoneum dan p eredaran darah. V. 1. DIAGNOSIS Kriteria Diagnosis Ada riwayat terlambat haid atau amenore yang kurang dari 20 minggu Perdarahan pervaginam, mungkin disertai jaringan hasil konsepsi. Rasa sakit atau kram perut didaerah supra simfisis.

a. Abortus iminens Ditegakan atas dasar adanya perdarahan melalui ostium uteri eksternum, disertai dengan perasaan mules sedikit atau tidak sama sekali, uterus membesar sesuai den gan usia kehamilan, serviks belum membuka. Dan tes kehamilan positif. b. Abortus insipiens Didapatkan perdarahan melalui ostium uteri eksternum agak banyak, rasa mules bia sanya lebih sering dan kuat, didapatkan dilatasi dari serviks uteri dan hasil ko nsepsi masih dalam uterus. c. Abortus inkomplit Sebagian hasil konsepsi telah keluar, kanalis servikalis terbuka dan jaringan su dah dapat diraba dalam kavum uteri atau kadang-kadang sudah menonjol dari ostium uteri eksternum. Perdarahan pada abortus inkomplit dapat banyak sekali sampai d apat menimbulkan syok dan perdarahan ini tidak akan berhenti sebelum sisa hasil konsepsi dikeluarkan. d. Abortus komplit Semua hasil konsepsi telah keluar dan diagnosis dipermudah apabila hasil konseps i dapat diperiksa dan dapat dinyatakan semuanya sudah keluar dengan lengkap. e. Missed abortion Biasanya tidak dapat ditentukan dengan satu kali pemeriksaan, melainkan memerluk an waktu untuk pengamatan dan penilaian tanda-tanda tidak tumbuhnya atau bahkan mengecilnya uterus. Missed abortion biasanya didahului oleh tanda-tanda abortus iminens yang kemudian menghjlang secara spontan atau setelah pengobatan, Hasil k onsepsi tertinggal dalam rahim lebih dari 8 minggu atau biasanya tes kehamilan n egatif. f. Abortus infeksiosa Abortus yang disertai dengan infeksi pada organ-organ genitalia. Didapatkan febr is, nyeri adneksa dan fluor yang berbau. g. Abortus septik Abortus infeksiosa berat dengan penyebaran kuman atau toksin ke peritoneum dan p eredaran darah. Didapatkan tanda-tanda sepsis pada umumnya dan tidak jarang dise rtai dengan syok. Jenis dan derajat abortus D E R A J A T Diagnosis Perdarahan Serviks Besar uterus Gejala lain Abortus imminens Sedikit hingga sedang Tertutup Sesuai umur keha milan Plano tes(+) Kram Uterus lunak Abotus insipiens Sedang hingga banyak Terbuka Sesuai atau lb k ecil Kram uterus lunak Abortus inkomplit Sedikit hingga banyak Terbuka Lebih kecil dari

umur kehamilan Kram Keluar jaringan Uterus lunak Abortus komplit Sedikitatau tidak ada Lunak (terbuka atau tertututp0 Lebih kecil dari umur kehamilan Sedikit/kram (-) Uterus kenyal Missed abortion Sedikit dan warna kehitaman Agak kenyal dan tertutup Lebih kecil dari umur kehamilan Gejala kehamilan menghilang Uterus tak membesar 1. LABORATORIUM Tes kehamilan, laboratorium rutin dan khusus seperti COT. Pemeriksaan ka dar fibrinogen pada missed abortion. 2. RADIOLOGI Pemeriksaan USG dan Doppler untuk menentukan apakah janin masih hidup dan menent ukan prognosisnya. VI. PENATALAKSANAAN 1. Abortus iminens h. Tirah baring Merupakan unsure penting dalam pengobatan karena cara ini menyebabkan bertambahn ya aliran darah ke uterus dan berkurangnya rangsangan mekanis. i. Sedativa ringan : Fenobarbital 3 X 30 mg sehari, dapat diberikan untuk menenangkan penderita. j. Tokolitik seperti isoksuprine 3 X 10 mg. k. Hormonal : preparat progesterone 2. Abortus insipiens a. Perbaiki keadaan umum b. Kuretase, atau tetes pitosin bila usia kehamilan lebih dari 12 minggu da n kemudian dilanjutkan dengan kuretase. c. Uterotonika d. Antibiotika : derivat penisilin 3. Abortus inkomplit a. Sama dengan terapi abortus insipiens 4. Abortus komplit Tidak memerlukan pengobatan khusus, hanya saja apabila penderita anemis perlu di berikan sulphas ferosus atau roborantia. 5. Missed abortion a. Periksa petal hemostasis (sekurangnya CT dan BT) b. Kehamilan dibawah 12 minggu : kuretase (sebelumnya pasang laminaria 12 j am) c. Pada kehamilan lebih dari 12 minggu diberikan terlebih dahulu oestradiol benzoas 2 X 20 mg i.m selama 3 hari berturut-turut dan dipasang laminaria 12 ja m sebelum dilakukan tetes pitosin.

You might also like