You are on page 1of 3

Konsep Perilaku Perilaku menurut Skinner (1938) yang dikutip Notoadmojo (2007) adalah hasil hubungan antara rangsangan

(stimulus) dan tanggapan (respon). Dilihat dari bentuk respon terhadap stimulus ini,maka perilaku dapat dibedakan menjadi perilaku tertutup (Covert Behavior), respon seseorang terhadap stimulus dalam bentuk terselubung atau tertutup (Covert). Respon atau reaksi terhadap stimulus ini masih terbatas pada perhatian, persepsi, pengetahuan/kesadaran, dan sikap yang terjadi pada orang yang menerima stimulus tersebut. Perilaku terbuka (Overt Behavior), respon seseorang terhadap stimulus dalam bentuk tindakan nyata atau terbuka, misalnya ibu memeriksakan kehamilanya, atau membawa anaknya ke Puskesmas (Notoadmojo.2007). 2.2.1 Proses Adopsi Perilaku Dari pengalaman dan penelitian terbukti bahwa perilaku yang di dasari oleh pengetahuan akan lebih langgeng dari pada perilaku yang tidak di dasari oleh pengetahuan. Penelitian Rogers (1974) yang dikutip oleh Syarifudin (2009) menggungkapkan bahwa sebelum orang mengadopsi perilaku baru (berperilaku baru) di dalam diri orang tersebut terjadi proses yang berurutan, yakni : 1. Awareness ( kesadaran ), yakni orang tersebut menyadari dalam arti mengetahui stimulus ( obyek ) terlebih dahulu. 2. Interest, yakni orang mulai tertarik pada stimulus 3. Evaluation (menimbang-nimbang baik dan tidaknya stimulus tersebut bagi dirinya). Hal ini berarti sikap responden sudah lebih baik lagi. 4. Trial, orang telah mulai mencoba perilaku baru 5. Adaption, subjek telah berperilaku baru sesuai dengan pengetahuan, kesadaran dan sikapnya terhadap stimulus. Apabila penerimaan perilaku baru atau adopsi perilaku melalui proses seperti ini didasari oleh pengetahuan kesadaran, dan sikap yang positif, maka perilaku tersebut akan bersifat langgeng (long lestiry) dan sebaliknya. 2.2.2 Hubungan Antara Pengetahuan Dan Perilaku Status kesehatan menurut Bloom dipengaruhi oleh 4 komponen yaitu perilaku, lingkungan, pelayanan kesehatan dan keturunan. Dari keempat komponen ini,

berdasarkan penelitian yang dilakukan di Amerika Serikat, perilaku merupakan faktor utama yang mempengaruhi status kesehatan, menurut Green yang dikutip oleh Syarifudin (2009) menjelaskan bahwa perilaku di pengaruhi oleh 3 faktor, yaitu : 1. Factor predisposisi (predisposing factor) Merupakan factor internal yang ada pada diri individu, keluarga, kelompok, atau masyarakat yang mempermudah individu untuk berperilaku seperti pengetahuan, sikap, nilai, persepsi, dan keyakinan. 2. Factor pemungkin (Enabling Faktor) Merupakan faktor yang memungkinkan individu berperilaku karena tersedianya sumberdaya, keterjangkauan, rujukan dan ketrampilan. 3. Factor penguat (Reinforcement Faktors) Merupakan factor yang menguatkan perilaku seperti, sikap dan ketrampilan petugas kesehatan, teman sebaya, dan orang tua. Pengetahuan merupakan faktor predisposisi terhadap perubahan perilaku yang mengarahkan pada peningkatan status kesehatan, termasuk perilaku itu dalam menangani dan merawat bayinya yang terkena sariawan, selain faktor yang lain untuk mencapai penanganan dan perawatan bayi yang terkena sariawan secara optimal dan untuk mengoptimalkan pengetahuan individu diperlukan pendidikan kesehatan melalui komunikasi ataupun dinamika kelompok (Notoatmodjo, 2003). 2.2.3 Kriteria Perilaku Dalam Azwar (2009), misalkan suatu reaksi evaluatif yang tidak tampak dapat diukur dengan skala 7 titik sebagai berikut: -3 Tidak Vavorebel -2 -1 0 netral 1 2 3 vavorebel

Menurut prinsip kesesuaian, semakin dalam intensitas reaksi evaluative itu yakin semakin jauh dari titik netral maka semakin berkuranglah kecenderungan pergeseran reaksi kearah berlawanan. Jawaban setiap item instrumen yang menggunakan Skala Likert mempunyai gradasi dari sangat positif sampai negatif, yang dapat berupa kata antara lain:

1. Selalu mempunyai skor 4 2. Sering mempunyai skor 3 3. Kadang- kadang mempunyai skor 2 4. Tidak pernah mempunyai skor 1 pernyataan-pernyataan yang terpilih dan telah diuji reabilitas dan validitasnya maka dapat digunakan untuk mengungkapkan perilaku kelompok responden. Kriteria pengukuran perilaku Azwar ( 2009) yakni: 1. Perilaku positif jika nilai T skor yang diperoleh responden dari kuesioner > T mean. 2. Perilaku negatif jika nilai T skor yang diperoleh responden dari kuesioner < T mean.

You might also like