You are on page 1of 7

LAPORAN TETAP PRAKTIKUM TEKONOLOGI FERMENTASI ISOLASI ACETOBACTER XYLINUM PADA MEDIA CAIR FERMENTASI NATA DE COCO

Oleh : Fahmi Ilman Halim 05101003021

JURUSAN TEKNOLOGI PERTANIAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2012

A. PENDAHULUAN Isolasi adalah suatu metode untuk memisahkan mikroorganisme dalam medium menjadi sel yang individu yang disiapkan untuk mendapatkan spesies tunggal. (Atlas, 1984). Pada prinsipnya percobaan isolasi dimulai dengan membuat suspensi bahan sebagai sumber mikrobia. Lalu suspensi tersebut dituangkan atau digoreskan (dengan menggunakan jarum ose steril) pada media yang sebelumnya telah disediakan terlebih dahulu. (Hadioetomo,1993). Di dunia banyak sekali ragam media fermentasi yang ditumbuhi oleh berbagai mikroorganisme salah satunya adalah nata de coco. Nata de coco merupakan produk hasil proses fermentasi air kelapa dengan bantuan aktivitas Acetobacter xylinum. Nata berasal dari bahasa spanyol yang artinya terapung. Ini sesuai dengan sifatnya yaitu sejak diamati dari proses awal terbentuknya nata merupakan suatu lapisan tipis yang terapung pada permukaan yang semakin lama akan semakin tebal. Pada prinsipnya untuk menghasilkan nata de coco yang bermutu baik, maka perlu disediakan media yang dapat mendukung aktivitas Acetobacter xylinum untuk memproduksi selulosa ekstraseluler atau yang kemudian di sebut nata de coco (Saputra, 2009). Bakteri fermentasi nata de coco Acetobacter sp merupakan bakteri gram negatif dengan sel batang pendek, tidak membentuk endospora, bersifat aerob obligat, tidak melakukan fermentasi alkohol. Isolat-isolat murni tersebut dipelihara dalam medium agar miring. Untuk memastikan bahwa koloni-koloni tersebut adalah Acetobacter sp, maka dilakukan serangkaian pengujian yang bersifat spesifik yaitu pengecatan gram, pengecatan negatif dan motilitasnya (Wedhastri, 2002). Dari uraian diatas dilakukan percobaan untuk mencoba menginokulasi bakteri actobacter xylinum dari mediumnyaatau lingkungannya. Medium bakteri ini adalah air kelapa yang akan diolah menjadi nata de coco segar, lalu di ambil sedikit sebagai sampel hingga di inokulasi menggunakan metode screening.

B. TUJUAN Mengetahui cara mengisolasi bakteri Acetobacterium xylinum dari media cair fermentasi Nata de Coco.

C. BAHAN DAN ALAT Bahan bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah air kelapa, alkohol, aquadest, ammonium sulfat, asam sitrat, gram bataco, iodine, medium pca, sapranin dan violet. Adapun alat yang digunakan pada praktikum kali ini adalah bunsen, cawan petry, Erlenmeyer, jarum ose, kapas, laminar flow, mikro pipet, tabung reaksi, tip, pipet tetes dan preparat.

D. CARA KERJA Pada praktikum ini digunakan 2 metode screening yaitu tuang dan gores. Caranya: Metode Tuang 1. Ambil 1 ml sampel dari yoghurt, lalu dimasukkan ke dalam tabung reaksi yang terdapat 9ml NaCl fis. 2. Setelah itu buat pengenceran hingga 10-4. Ambil masing masing 1 ml dari pengenceran 10-3 dan pengenceran 10-4. Tuangkan ke dalam cawan petri yang telah diberi media MRS, media MRS dipilih karena media tersebut merupakan media khusus untuk menumbuhkan bakteri asam laktat. 3. 4. Setelah itu inkubasi pada suhu 45C selama 2 hari. Amati hasil percobaan dan dicatat.

Metode Gores 1. 2. Bekukan MRS agar terlebih dahulu di dalam cawan petri steril. Selanjutnya dilakukan penggoresan sampel dengan menggunakan bantuan ose yang steril ke permukaan agar dengan penggoresan kuadran dengan dua kali ulangan 10-3 dan 10-4. 3. Lalu dilakukan inkubasi selama 2 hari pada suhu 45oC.

Amati hasil percobaan dan amati.

Pewarnaan Gram 1. 2. 3. 4. Stok isolat diambil menggunakan ose kemudian diulaskan pada objek glass dan fiksasi. Ditetesi dengan crystal violet dan ditunggu selama 60 detik lalu dicuci kering anginkan. Ditetesi dengan iodine dan ditunggu selama 60 detik lalu dicuci kering anginkan. Ditetesi dengan etanol 96% sampai tetesannya bening lalu dicuci kering anginkan.

5. 6.

Ditetesi dengan safranin dan ditunggu selama 45 detik lalu dicuci kering anginkan. Diamati dengan mikroskop Gram positif akan berwarna biru keunguan dan Gram negative berwarna merah.

E. HASIL DAN PEMBAHASAN Kelompok Metode 1 2 3 4 5 6 7 8 Gores Gores Tuang Tuang Tuang Tuang Gores Gores 10-5 43 46 532 144 267 184 93 38 MO 10-6 33 67 88 104 143 87 30 27 Bentuk Bulat Bulat Bulat Bulat Bulat Bulat Bulat Bulat Warna Merah Merah Merah Merah Merah Merah Merah Merah Ukuran Besar Besar Kecil Kecil Kecil Besar Besar Besar Jenis MO Gram Gram Gram Gram Gram Gram Gram Gram (-) (-) (-) (-) (-) (-) (-) (-)

Perobaan praktikum kedua tentang isolasi bakteri acetobacter xylinum yang diambil dari nata de coco. Bakteri acetobacter xylinum di isolasi dengan menggunakan screening. Yaitu metode tuang dan gores, biasanya menggunakan tahap primer dan sekunder. Rimer sebagai penduga dan sekunder sebagai tahap penguat. Isolasi dilakukan didalam laminar flow agar menjaga kesterilan pengenceran sampel. Sebelum pengenceran sampel, sebenarnya harus membuat dahulu media selektif yang berguna sebagai tumbuh kembang bakteri sebelum di isolasi menjadi spesies tunggal. Namun karena keterbatasan waktu di pakai bakteri kultur yang telah ada. Sampel diencerkan dengan menggunakan larutan buffer phospat sampai 10-6 artinya terdapat 1 juta bakteri yang terisolasi nanti. Untuk metode tuang tidak ada kesulitan dalam melakukan percobaan hanya saja ketika penuangan media PCA, agar sangat cepat mengeras akibat terlalu lama dibiarkan. Pada metode gores tidak ada sama sekali kesulitan, pada metode ini teknik goresan yang dipakai adalah teknik kuadran. Dengan menggoreskan di empat sisi yang berbeda menggunakan jarum ose yang dipanaskan. Sampel di inkubasi selama 48 jam hingga tumbuh bakteri acetobacter xylinum. Dari hasil perhitungan jumlah koloni terbanyak untuk pengenceran 10-5 pada metode gores adalah kelompok 7 dengan total koloni sebanyak 93. Untuk pengenceran 10-6 koloni terbanyak pada kelompok 3 dengan total 88 koloni. Ini membuktikan tidak adanya kesalahan dalam pengujian karena berdasarkan literature (Fardiaz, 1992), semakin tinggi pengenceran

yang dilakukan, maka semakin rendah mikroorganisme yang tumbuh. Maka dari hasil pengamatan kelompok perhitungan dan jumlah cocok. Untuk pengenceran 10-5 pada metode tuang total koloni terbanyak pada kelompok 3 dengan jumlah 532 koloni sedangkan pada 10-6 total koloni terbanyak pada kelompok 5 dengan total 143 koloni. Data yang dihasilkan pas dan cocok. Setelah perhitungan diadakan uji pewarnaan gram untuk melihat karakteristik bakteri tersebut, dari hasil pengamatan diketahui bahwa bakteri ini bersifat gram negatif, namun untuk bentuk terdapat kesalahan akibat hanya dilihat dengan mata telanjang. Kenyataannya acetobecter xylinum berbentuk basil atau batang bukan bulat seperti hasil pengamatan.

F. KESIMPULAN Dari percobaan didapat kesimpulan ini sebagai berikut: 1. Bakteri acetobacter xylinum di isolasi dengan menggunakan screening. Yaitu metode tuang dan gores. 2. Media PCA jangan lama dibiarkan tanpa dipakai karena sangat cepat mengeras akibat terlalu lama. 3. Teknik goresan yang dipakai adalah teknik kuadran. Dengan menggoreskan di empat sisi yang berbeda menggunakan jarum ose yang dipanaskan. 4. Dari hasil perhitungan jumlah koloni terbanyak pada metode gores untuk pengenceran 105 adalah kelompok 7 dengan jumlah 93 koloni dan 10-6 pada kelompok 3 sebanyak 88 koloni. 5. Dari hasil perhitungan jumlah koloni terbanyak pada metode tuang untuk pengenceran 10-5 adalah kelompok 3 dengan jumlah 532 koloni dan 10-6 pada kelompok 5 sebanyak 143 koloni.

DAFTAR PUSTAKA

Fardiaz, S.1992.Mikrobiologi Pangan 1. PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Hadioetomo, R. S. 1993. Mikobiologi Dasar Dalam Praktek, Teknik dan Prosedur Dasar Laboratorium. PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. Saputra, Yoky. 2009. Daya Tarik Nata de coco, Produk Kaya Serat. (online) www.chem-istry.org. Diakses pada tanggal 15 Oktober 2012. Wedhastri S., 2002. Isolasi dan Seleksi Azotobacter Spp. penghasil faktor tumbuh dan penambat nitrogen dari tanah masam. Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan. Vol 3 (1) pp 45-51.

You might also like