Professional Documents
Culture Documents
Statistik Fermi-Dirac
Bab V. Statistik Fermi-Dirac
Pada pembahasan yang lalu kita
mengembangkan statistik kuantum yakni statistik Bose-
Einstein untuk sistem yang mengandung boson.
Statistik kuantum berikutnya adalah statistik Fermi-
Dirac yang akan kita kembangkan untuk assembly yang
sistemnya dibangun oleh fermion, dimana momentum
sudutnya merupakan kelipatan bilangan bulat-
setengah. Karena fermion memenuhi larangan Pauli,
maka setiap keadaan paling banyak diisi oleh satu
sistem saja.
DISTRIBUSI FERMI-DIRAC
Misalkan suatu assembly tertutup dan
mengandung sejumlah N fermion yang tak saling
berinteraksi, dengan energi total E . Seperti pada
pembahasan statistik sebelumnya, konfigurasi
assembly dapat dinyatakan dalam bentuk distribusi
sistem pada sejumlah pita energi. Tiap pita
mengandung sejumlah
s
g
keadaan dengan energi yang
berada dalam interval
s
dan
s s
d +
. Konfigurasi
assembly ditandai oleh nilai
s
n
yang menyatakan
jumlah sistem yang dapat ditempatkan pada berbagai
nilai
s
. Karena assemblynya tertutup, maka jumlah
total sistem dan energi total haruslah memenuhi syarat
s
s
n N
s s
s
n E
Oleh karena
s
g
dan
s
n
cukup besar, maka kita dapat
menggunakan pendekatan Stirling
( )
s
s
s s s
g !
logW log
n ! g n !
= ( ) ( )
s s s s s s s s
g log g n log n g n log g n 1
]
+ +
+ +
,
s s
s
s
g n
log 0
n
_
+ +
,
( )
s
s
s
g
exp 1
n
+ +
Nilai
s
n
yang bersesuaian dengan konfigurasi yang
memiliki peluang terbesar
( )
s
s
s
g
n
exp 1
+ +
Persamaan di atas disebut distribusi Fermi-Dirac
untuk assembly fermion.
Bentuk ( )
s
1/ exp 1 +
]
secara umum dikenal
dengan nama fungsi Fermi dan umumnya ditulis dalam
bentuk
( )
( )
F
1
f
exp / kT 1
1 +
]
157
Bab V. Statistik Fermi-Dirac
Persamaan di atas diperoleh dengan melakukan
substitus
1/ kT
dan
F
/ kT
.
F
dalam
persamaan di atas disebut energi Fermi. Jika rapat
keadaan dengan energi berada di antara
dan d + ,
maka jumlah sistem yang berada dalam interval energi
tersebut adalah
( ) ( ) ( )
n d f g d
GAS FERMI-DIRAC
Sebelum membahas lebih jauh perilaku gas yang
dibentuk oleh fermion, kita akan menela fungs Fermi
dengan fokus pada energi Fermi
F
+
dan
untuk ( )
F
0 , <
( )
1
f 1
e 1
+
Hal ini menunjukkan bahwa pada temperatur mutlak
nol, peluang bahwa keadaan dengan energi ( )
F
0 <
terisi sama dengan satu, dengan kata lain semua
keadaan terisi. Sebaliknya bahwa semua keadaan
158
Bab V. Statistik Fermi-Dirac
dengan energi ( )
F
0 >
kosong. Bentuk fungsi Fermi
untuk temperatur mutlak nol ditunjukkan pada gambar
berikut.
Sifat fungsi ( )
f
dapat dijelaskan secara
sederhana sebagai berikut. Pada temperatur mutlak
nol, fermion menduduki keadaan dengan energi yang
paling rendah. Oleh karena hanya satu fermion yang
dapat menduduki satu keadaan, maka keadaan dengan
energi paling rendah semuanya terisi sampai semua
fermion berada dalam tingkatan energi tersebut.
Singkatnya dapat dikatakan bahwa tingkatan energi
Fermi adalah tingkatan energi tertinggi yang diduduki
oleh fermion pada temperatur mutlak nol, keadaan
dengan tingkatan energi di atasnya tidak terisi.
Nilai ( )
F
0
dapat dicari dari persamaan 5.11
dengan menggunakan syarat bahwa
( )
s
s
0
n n d N
159
( )
F
0
1
( )
f
0
Bab V. Statistik Fermi-Dirac
Oleh karena bentuk fungsi Fermi pada T 0 K,
( ) ( )
n g
untuk
F
( 0 )
, ketika ( )
n 0
untuk
F
( 0 ) >
syarat di atas dapat ditulis menjadi
( )
F
E ( 0 )
0
n d N
. Jadi
memungkinkan dua keadaan untuk tiap tingkatan
energi
( )
3
2
1
2
2
2m
g V 4
h
' )
dalam sebuah ruang V . Persamaan 5.13b menjadi
3
F 2
1
2
( 0 )
2
0
2m
V 4 d N
h
' )
( )
2 / 3
2
F
h 3N
0
2m 8 V
' )
Secara sederhana kita dapat menghubungkan besaran
di atas dengan energi termal kT dengan
mendefenisikan temperatur Fermi
F
T
melalui hubungan
( )
F F
kT 0
160
Bab V. Statistik Fermi-Dirac
Dalam tabel berikut disajikan nilai ( )
F
0
dan
F
T
untuk
berbagai gas Fermi-Dirac ; gas fermion yang dibentuk
oleh atom isotop Helium
3
2
H pada tekanan standar dan
juga gas elektron dalam logam alkali lithium dan
natrium
Tabel 1. Energi dan temperatur Fermi
Gas
( ) ( )
F
0 eV
T( K )
Helium 0,94 x 10
-3
10
Gas elektron dlm lithium 4,7 54.000
Gas elektron dalam natrium 2.1 24.000
Untuk gas molekuler yang mengandung fermion,
temperatur Ferminya relatif rendah dibandingkan
temperatur kamar normal.
GAS ELEKTRON
Dari tabel 1 nampak bahwa untuk gas elektron
temperatur Ferminya relatif tinggi, diperkirakan bahwa
kenaikan temperatur T dari temperatur mutlak ke nilai
di sekitar temperatur kamar hanya akan berpengaruh
pada elektron-elektron dengan energi yang dekat
dengan energi Fermi. Hal ini ditunjukkan pada gambar
berikut dengan asums bahwa
F
kT =
dan nilai fungsi
Fermi diberikan untuk berbagai harga khusus (yang
lebih mudah dihitung).
( )
F
kT
( )
1
1
f
e 1
+
; 0,73
161
Bab V. Statistik Fermi-Dirac
F
( )
0
1
f
e 1
+
; 0,5
( )
F
kT +
( )
1
f
e 1
+
; 0,27
Distribusi jumlah elektron ke seluruh tingkatan energi
merupakan perkalian antara fungsi distribusi dengan
rapat keadaan
( ) ( ) ( )
n d f g d
Bentuk grafik ( )
n
dapat dilihat pada gambar berikut.
162
F
F+
kT
F
-
kT
f()
T > 0
T = 0
( )
n
g() ~
1/2
Bab V. Statistik Fermi-Dirac
Sifat-sifat gas elektron pada temperatur mutlak
nol dapat dihitung dari distribusi integral dengan
mengambil batas integral dari 0 sampai ( )
F
0
. Contoh
energi rata-rata elektron pada T 0 adalah :
( )
( )
0
0
n d
n d
sehingga ( )
f 1
untuk
F
<
dan ( )
f 0
untuk
F
>
,
( )
( )
( )
( )
F
( 0 )
0
F
0
g d
3
0 0
5
g d
nilai ( )
g
diambil dari persamaan 5.14
Untuk mencari bagaimana perilaku gas elektron
apabila temperatur mutlak dinaikkan (di atas nol), maka
pertama perlu dicari energi Fermi sebagai fungsi
temperatur. Dengan menggunakan persamaan 5.11
serta syarat kekekalan
( )
0
n d N
Maka ( ) ( )
0
f g d N
163
1
1
' )
1
]
Untuk
F
T 30.000K :
, nilai
2
2
F
T
12 T
' )
pada temperatur
kamar kira-kira sama dengan 8 x 10
-5
.
Energi rata-rata elektron pada temperatur T
diperoleh dengan menghitung nilai integral
( ) ( )
0
f g d
untuk memperoleh
( )
2
2
F
F
3 T
0
5 T 4
1
1
' )
1
]
Panas jenis pada volume constan satu mol gas elektron
diperoleh dari
( )
2
A
v
F
N
RT
C
T 2 T