You are on page 1of 7

Perkembangan Intelektual dan Kognitif Anak Usia Dini

Perkembangan intelektual pada dasarnya berhubungan dengan konsep-konsep yang dimiliki dan tindakan kognitif seseorang, oleh karenanya perkembangan kognitif seringkali menjadi sinonim dengan perkembangan intelektual. Dalam proses pembelajaran seringkali anak dihadapkan kepada persoalan-persoalan yang menuntut adanya pemecahan. Kegiatan itu mungkin dilakukan anak secara fisik, seperti mengamati penampilan obyek yang berupa wujud atau karakteristik dari obyek tersebut. Tetapi lebih lanjut anak dituntut untuk menanggapinya secara mental melalui kemampuan berfikir, khususnya mengenai konsep, kaidah atau prinsip atas obyek masalah dan pemecahannya. Ini berarti aktivitas dalam belajar tidak hanya menyangkut masalah fisik semata, tetapi yang lebih penting adalah keterlibatannya secara mental yaitu aspek kognitif yang berhubungan dengan fungsi intelektual. Perkembangan kognitif menjadi sangat penting manakala anak akan dihadapkan kepada persoalan-persoalan yang menuntut kemampuan berfikir. Masalah ini sering menjadi pertimbangan mendasar di dalam membelajarkan mereka, khususnya yang menyangkut isi atau kurikulum yang akan dipelajarinya. Berkaitan dengan hal itu akan diungkapkan secara berturut-turut mengenai pengertianpengertian kognitif, proses perkembangan fungsi-fungsi kognitif, tahapan perkembangan kognitif dan tinjauan perpindahan berfikir praoperasional ke operasional kongkrit. Dan semua penjelasan itu akan disajikan secara runtut bagi anda para pendidik. seiring dengan vitalnya aspek pendidikan dalam perjuangan bangsa ini, penulis pribadi memberikan apresiasi yang tinggi bagi para pendidik baik pendidikan anak usia dini (PAUD), Taman Kanak-Kanak, maupun jenjang pendidikan lainnya Sumber : http://pgtk--darunnajah.blogspot.com/2012/06/perkembangan-intelektual-dankognitif.html#ixzz2GcC3g3Ix

Psikologi Perkembangan Anak Usia Dini Sangatlah tidak bisa dipisahkan mengenai perkembangan dan pertumbuhan anak saat lahir. Perkembangan motorik dan fisik anak sangatlah berhubungan dengan pertumbuhan psikis anak. Oleh karena itu psikologli perkembangan anak usia dini berkaitan dengan pertumbuhan dan perkembangan anak secara menyeluruh. Anak akan mengalami suatu periode yang dinamakan sebagai masa keemasan anak saat usia dini dimana saat itu anak akan sangat peka dan sensitif terhadap berbagai rangsangan dan pengaruh dari luar. Laju perkembangan dan pertumbuhan anak mempengaruhi masa keemasan dari masing-masing anak itu sendiri. Saat masa keemasan, anak akan mengalami tingkat perkembangan yang sangat drastis di mulai dari pekembangan berpikiri, perkembangan emosi, perkembangan motorik, perkembangan fisik dan perkembangan sosial. Lonjakan perkembangan ini terjadi saat anak berusia 0-8 tahun, dan lonjakan perkembangan ini tidak akan terjadi lagi di periode selanjutnya. Saat perkembangan anak khususnya saat perkembangan dini, orang tua harus betul menjadikannya sebagai perhatian khusus, karena hal ini tentunya akan sangat berpengaruh terhadap kehidupan anak di masa yang akan datang. Guna mendukung hal tersebut berikut adalah beberapa hal yang harus di perhatikan orang tua mengenai perkembangan anaknya. Perkembangan Kognitif Perkembangan kognitif anak terbagi ke dalam beberapa tahap: Tahap Sensorimotor, pada tahap ini kemampuan anak hanya pada gerakan refleks, mulai mengembangkan kebiasaan-kebiasaan awal, mereproduksi berbagai kejadian yang menurutnya menarik, mulai menggunakan berbagai hal atau peralatan guna mencapai tujuannya, melakukan berbagai eksperimen dan anak sudah mulai menemukan berbagai cara baru. Tahap sensorimotor terjadi saat usia 0-2 tahun. Tahapan Pra-operasional, pada tahap ini anak mulai menerima berbagai rangsangan yang masih terbatas, Kemampuan bahasa anak mulai berkembang, meskipun pola pikirnya masih bersifat statsi dan masih belum mampu untuk berpikir

secara abstrak, persepsi mengenai waktu dan mengenai tempat masih tetap terbatas. Tahap pra-operasional berkembang saat usia anak 2-7 tahun. Tahap konkret operasional, pada tahap ini anak sudah bisa menjalankan operasional dan berpikirnya mulai berpikir secara rasional. Dalam tahap ini tugastugas seperti menyusun, melipat, melakukan pemisahan, penggabungan, menderetkan dan membagi sudah dapat dilakukan oleh anak. Tahap konkret operasional berlangsung pada usia 7-11 tahun. Tahap Formal Operasional, dalam tahap ini anak sudah mulai beranjak sebagai seorang remaja. Dalam tahap ini, anak sudah mulai berpikir secara hipotetik, yaitu penggunaan hipotesis yang relevan sudah dilakukan anak guna memecahkan berbagai masalah. Sudah mampu menampung atau berpikir terhadap hal-hal yang menggunakan prinsip-prinsip abstrak, sehingga anak sudah bida menerima pelajaranpelajaran yang bersifat abstrak seperti matematika, agama dan lain-lain. Perkembangan Fisik Anak Mengenai perkembangan fisik anak bisa dilihat dari perkembangan motroik anak. Perkembangan motorik anak ini terbagi lagi ke dalam perkembangan motorik halus dan perkembangan motorik kasar. Untuk lebih jelasnya bisa di baca di: Perkembangan Motorik Anak Perkembangan Bahasa Perkembangan bahasa anak usia dini terbagi ke dalam beberapa tahap, yaitu: Periode prelingual, usia anak 0-1 thn, ciri utama adalah anak mengoceh untuk dapat berkomunikasi dengan orang tua, anak masih bersifat pasif saat menerima stimulus dari luar tapi anak akan menerima respon yang berbeda. Contoh: bayi akan senyum kepada orang yang dikenalnya dan menangis kepada orang yang tidak dikenal dan ditakutinya. Periode Lingual, usia antara 1-2,5 tahun, dalam taha ini anak sudah mampu membuat sebuah kalimat, satu atau dua kata dalam percakapannya dengan orang lain. Periode Diferensiasi, usia anak 2,5 - 5 thn, anak sudah memiliki kemampuan

bahasa sesuai dengan peraturan tata bahasa yang baik dan benar. Permbendaharaan katanya sudang berkembang secara baik dilihat dari segi kuantitas dan kualitas. Perkembangan Sosio-emosional Perkembangan sosio emosisonal anak terbagi ke dalam beberapa tahap, yaitu: Tahap percaya versus curiga (trust vs mistrust), usia anak 0-2 tahun, dalam tahap ini anak akan tumbuh rasa percaya dirinya jika mendapatkan pengalaman yang menyenangkan, namun akan tumbuh rasa curiga jika anak mendapat pengalaman yang tidak menyenangkan. Tahap Mandiri versus Ragu ( Autonomy vs Shame), usia anak 2-3 tahun, perasaan mandiri mulai muncul tatkala anak sudah mulai menguasai seluruh anggota tobuhnya, sifat ragu dan malu akan muncul pada tahap ini ketika lingkungan tidak memberinya sebuah kepercayaan. Tahap berinisiatif versus bersalah (initiative versus guilt), usia anak 4-5 tahun. Pada masa ini anak sudah mulai lepas dari orang tuanya, anak sudah mampu bergerak bebas dan berhubungan dengan lingkungan. Kondisi ini dapat menimbulkan inisiatif pada diri anak, namun jika anak masih belum bisa terlepas dari ikatan orang tuanya dan belum bisa berinteraksi dengan lingkungan, rasa bersalah akan muncul pada diri anak. Sumber : Psikologi Perkembangan Anak Usia Dini

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

Anak adalah manusia kecil yang memiliki potensi dan kemampuan. Semua potensi yang dimiliki anak harus dikembangkan secara optimal agar dapat berkembang dengan sebaikbaiknya. Secara singkatnya anak adalah bagian dari masa kini dan pemilik masa depan. Merekalah yang akan meneruskan kelangsungan bangsa ini, anak merupakan aset keluarga, masyarakat dan bangsa sehingga harus mendapatkan perawatan, pengasuhan serta pembinaan jasmani mental spiritual, sosial secara optimal sesuai dengan UU No. 4 tahun 1979 tentang kesejahteraan anak yang mengamanatkan bahwa orang tua adalah terwujudnya kesejahteraan anak baik jasmani mental spiritual maupun sosial. Taman penitipan anak Syaamila Kids yang berada di Jl. Argoloyo Kelurahan Ledok, Kecamatan Argomulyo, kota Salatiga di bawah naungan yayasan Mutiara Hati Beriman yang dipimpin oleh ketua yayasan Ustadz Haji Iskandar Al-Hasani S, M.Si. adalah wahana kesejahteraan sosial yang berfungsi sebagai pengganti keluarga untuk waktu tertentu bagi anak yang orang tuanya berhalangan atau tidak punya waktu untuk memberikan pelayanan kebutuhan kepada anaknya. TPA [Tempat Penitipan Anak] Syaamila yang berdiri pada tahun 2009 dengan jumlah guru TPA 2 orang guru untuk 1 kelas sedang untuk KB 6 orang guru untuk 2 kelas dan TK 6 guru untuk 2 kelas. Adapun tujuan didirikannya TPA ini adalah : 1 2 3 Membantu orang tua mewujudkan generasi yang sholeh dan cerdas Bekerja sama dengan pemerintah untuk mensukseskan program pendidikan anakMendorong masyarakat agar menjadikan al-Quran sebagai fondasi keluarga

anak usia dini Program S1 Pg PAUD Universitas terbuka menargetkan mahasiswanya menjadi tenaga pendidik PAUD yang profesional yaitu yang dapat mengembangkan program PAUD dan membuat inovasi-inovasi. Salah satu mata kuliah yang harus ditempuh mahasiswa adalah Analisis Kegiatan Pengembangan Anak Usia Dini. Dalam rangka memenuhi tugas-tugas dalam mata kuliah tersebut maka telah dilakukan penelitian di TPA [tempat penitipan anak] yang bertujuan mengumpulkan data mengenai kegiatan-kegiatan anak yang dianggap perlu diteliti lebih lanjut untuk selanjutnya dianalisis secara kritis khususnya di TPA Syaamila Kids.

B.

Fokus Penelitian

Setelah diadakan observasi di tempat penitipan anak Syaamila Kids, maka penelitian ini berfokus pada Bagaimana Meningkatkan Sosialisasi Anak Melalui Kegiatan Bermain pada anak usia dini di taman penitipan anak Syaamila Kids Kec. Argomulyo kota Salatiga. C. Tujuan Penelitian 1. Mengumpulkan data mengenai : Kegiatan yang dilakukan di tempat penitipan anak Upaya yang dilakukan untuk melatih kemandirian anak Upaya melatih sosialisasi anak dengan orang lain 2. D. Membuat analisis kritis [analisis krisis] mengenai kegiatan tersebut Manfaat Penelitian

Penelitian ini bermanfaat untuk : Bagi pengasuh 4 5 6 7 8 9 Meningkatkan upaya kegiatan bervariasi Mengetahui lebih dalam tentang tujuan tempat penitipan anak Meningkatkan pelayanan terhadap anak Meningkatkan rasa percaya diri Melatih keberanian Melatih anak untuk bersosialisasi dan bertanggung jawab

Bagi anak

10 Melatih anak memanfaatkan alat permainan yang ada Bagi Mahasiswa 11 Mengembangkan kemampuan mahasiswa dalam menganalisis suatu masalah 12 Meningkatkan kemampuan dan keterampilan mahasiswa dalam mengembangkan pendidikan anak usia dini 13 Melatih mahasiswa dalam memecahkan masalah anak secara teliti http://paxdhe-mboxdhe.blogspot.com/2011/11/bab-i-pendahuluan.html

You might also like