You are on page 1of 10

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Beberapa tahun terakhir ini, kata entrepreneurship menjadi perbincangan di kalangan perguruan tinggi.

Hal ini tidak terlepas dari adanya fenomena banyaknya lulusan perguruan tinggi yang menganggur, karena jumlah lulusan tidak sebanding dengan lapangan kerja yang tersedia. Kondisi ini mendorong para praktisi pendidikan di perguruan tinggi untuk melakukan reorientasi terhadap lulusannya yang dinilai semata-mata disiapkan sebagai pencari kerja, bukan pencipta kerja. Intrapreneurship merupakan jembatan yang menghubungkan jurang ilmu pengetahuan dan pasar. Perusahaan yang sedang berjalan memiliki modal, sumber sumber, tenaga kerja trampil , marketing, distribusi yang sudah berhasil. Kemudian didalam struktur birokrasi seringkali tidak berkembang kreativitas sehingga tidak muncul produk baru dan cara cara baru dalam berproduksi. Oleh sebab itu perusahaan mencoba mengizinkan dan mengembangkan spirit wirausaha dalam berorganisasi. Akhirnya berkembang spirit intrapreneurship dan berkembang menjadi perusahaan besar. B. Rumusan masalah. Adapun rumusan masalah dari makalah ini adalah 1. Apakah pengetian dari Intrapreneurship ? 2. Bagaimana caranya membentuk Intrapreneurship ? C. Tujuan Adapun tujuan dari makalah ini adalah untuk mengetahui tentang Intrapreneurship beserta cara untuk membentuknya

BAB II ISI A. Intrapreneurship Istilah intrapreneurship tidak setenar entrepreneurship, sehingga mungkin menjadi pertanyaan Anda, apalagi itu? Untuk dapat mengerti istilah intrapreneur atau intrapreneurship memang harus mengerti dulu istilah entrepreneur atau entrepreneurship. Orang-orang berjiwa entrepreneur merupakan orang-orang yang mempunyai penciuman dan penglihatan tajam, melihat kesempatan dalam kesempitan dalam arti positif, melihat hambatan menjadi peluang, dan mengubah peluang menjadi bisnis yang mendatangkan uang. Bukankah lebih merupakan bakat yang dibawa sejak lahir, seperti halnya pertanyaan di sekitar leader dan leadership. Jawabannya bisa ya bisa tidak. Memang ada kecenderungan orang-orang yang berjiwa entrepreneur seperti halnya leader dari sejak kecil sudah terlihat menonjol perilakunya. Kecil-kecil bisa dagang sejak masih sekolah, sementara teman-temannya masih belum dapat melakukannya. Orang-orang berjiwa entrepreneur seperti halnya leader merupakan orang-orang yang mengubah keadaan. Bukan yang hanya melihat apalagi bengong dan bingung dengan perubahan. Oleh karena itu ada korelasi bahwa orang-orang yang berjiwa entrepreneur juga menjadi leader dalam lingkungannya, bahkan dalam lingkungan yang lebih luas khususnya di dunia bisnis. Ada dua faktor utama yang mendorong seseorang menjadi entrepreneur. Pertama, peluang, situasi dan kondisi yang begitu rupa memberikan kesempatan seseorang memulai sebuah petualangan baru dalam bisnisnya, mencoba-coba dan berhasil. Kedua, karena desakan atau tekanan, untuk survive maka melakukan

kenekatan juga dengan mencoba-coba, kadang membuat dirinya dicemooh oranglain karena dianggap aneh dan lucu, namun akhirnya berhasil. Sekarang kita kembali ke istilah intrapreneur dan intrapreneurship yang menjadi lebih mudah untuk dimengerti ketika kita memahami istilah entrepreneur dan entrepreneurship. Para intrapreneuradalah para profesional yang memiliki dan menerapkan entrepreneurship dan berhasil mengembangkan ide-ide baru untuk memanfaatkan sumber daya di perusahaan dan dengan mengambil risiko membangun sebuah bisnis berbeda dengan yang sudah dijalankan. Intrapreneurship berarti entrepeneurship didalam struktur bisnis yang sudah ada. Intrapreneurship merupakan jembatan yang menghubungkan jurang ilmu pengetahuan dan pasar. Perusahaan yang sedang berjalan memiliki modal, sumber sumber, tenaga kerja trampil , marketing, distribusi yang sudah berhasil. Kemudian didalam struktur birokrasi seringkali tidak berkembang kreativitas sehingga tidak muncul produk baru dan cara cara baru dalam berproduksi. Oleh sebab itu perusahaan mencoba mengizinkan dan mengembangkan spirit wirausaha dalam berorganisasi. Akhirnya berkembang spirit intrapreneurship dan berkembang menjadi perusahaan besar. Dorongan intrapreneurship ini disebabkan oleh keyakinan yang kuat terhadap bakat seseorang yang ingin mengembangkan kreativitasnya. Mereka ingin tanggung jawab yang lebih besar melalui dorongan yang sangat kuat yang merupakan ekspresi kejiwaan ingin memperoleh kebebasan yang lebih leluasa didalam organisasi yang sudah ada. Jika keinginan kebebasan ini dihalangi maka akan menimbulkan frustasi dan tingkat produktivitas tidak akan berkembang. Pengertian intrapreneurship adalah sikap dan jiwa entrepreneurship yang harus dimiliki seseorang, semacam internal driven seseorang yang mampu bekerja mandiri dalam suatu unit/organisasi. Suatu pengertian yang lebih lengkap tentang intrapreneurship menyatakan intrapreneurship is one method for simulating and then

capitalizing on individuals in an organization who think that something can be done differently and better. Artinya intrapreneurship adalah suatu metode untuk menstimulasi individu didalam organisasi yang mempunyai pemikiran bahwa dia dapat melakukan sesuatu yang tampil beda dan hasil yang lebih baik. Misalnya, di perusahaan, staf yang telah berjiwa dan bersikap

intrapreneurship akan mampu bekerja mandiri baik dalam menyelesaikan tugas perseorangan maupun di dalam tim kerja. Sehingga mereka akan mampu dan mau mendayagunakan semua sumber daya di dalam lingkupnya. Intrapreneurship mengacu pada inisiatif karyawan dalam organisasi untuk melakukan sesuatu yang baru, tanpa diminta untuk melakukannya. Oleh karena itu, intrapreneur berfokus pada inovasi dan kreativitas, dan mengubah ide menjadi usaha yang menguntungkan, sementara beroperasi di dalam lingkungan organisasi. Dengan demikian, intrapreneur adalah dalam pengusaha yang mengikuti tujuan organisasi. Intrapreneurship adalah contoh motivasi melalui desain pekerjaan, baik secara formal maupun informal Terdapat tiga pilar dalam intrapreneurship yaitu inovasi, pengambilan resiko yang terkalkulasi, dan kreativitas. Inovasi adalah kemampuan untuk melihat segala sesuatu dengan cara yang baru. Pengambilan resiko yang terkalkulasi merupakan kemampuan untuk mengambil kesempatan yang sudah diperhitungkan dan menganggap kegagalan sebagai suatu pengalaman belajar. Kreativitas merupakan kemampuan untuk memperkirakan berbagai kemungkinan di masa depan dan secara proaktif menciptakan apa yang diidamkan.

B. Beberapa Bentuk Iklim Perusahaan Yang Mendorong Intrapreneurship Bagaimana caranya mengembangkan intrapreneurship dalam organisasi?. Untuk menjawab pertanyaan ini diperlukan faktor-faktor tertentu dan karakteristik

kepemimpinan dalam suatu perusahaan antara lain: 1. Ada dorongan dari organisasi untuk menggunakan teknologi yang baru. 2.Mendorong karyawan untuk menemukan ide ide baru 3. Mendorong karyawan eksperimen trial dan try sampai mencapai keberhasilan 4.Bila terjadinya kegagalan tidak dipermasalahkan. 5. Tersedia sumber daya yang akan digunakan. Seorang intrapreneur menyatakan bahwa jika perusahaan ini ingin saya menggunakan waktu dan kegiatan untuk mengembangkan karir maka perusahaan harus mengorbankan uang dan sumber sumber yang cukup untuk mengembangkannya. 6. Mengembangkan sebuah tim yang mencakup berbagai bidang keahlian. 7.Menyediakan sistem bonus bagi intrapreneur karena dia sudah melakukan pengembangan usaha dengan penuh semangat. 8. Yang paling penting kegiatan intrapreneur ini direstui top management/atasan dengan cara menyakinkan dan menyediakan dana yang cukup. Tanpa restu dari top management maka keberhasilan intrapreneurship tidak mungkin diperoleh.

C.Karakteristik Kepimimpinan intrapreneurship Didalam lingkungan perusahaan diperlukan beberapa karakteristik tertentu bagi seseorang untuk menjadi intrapreneur yang berhasil yaitu.

1. Mengerti lingkungan hal ini terutama menyangkut kreativitas seseorang. 2. Memiliki visi masa depan dan fleksibel. Pemimpin mempunyai pandangan masa depan dan mengarahkan segala potensi untuk mencapai keberhasilan masa depan tersebut. 3. Menciptakan berbagai pilihan artinya seorang intrapreneur mempunyai peluang menciptakan sesuatu yang baru. 4. Membentuk tim kerja sama yang terdiri dari berbagai bidang keahlian. 5. Mendorong adanya diskusi terbuka. Diskusi terbuka sangat penting untuk

mengemukakan pendapat dalam rangka mencari sesuatu yang baru. 6. Mempertahankan pendirian, artinya kadang kadang muncul frustasi dan halangan terhadap pelaksaan ide ide baru intrapreneur mencoba bertahan dan mengatasi masalah masalah tersebut sehingga dapat dicapai suatu keberhasilan. D. Penyebab kegagalan intrapreneurship Kenapa intrapreneurship sulit tumbuh dalam suatu organisasi? Pertama, biaya terhadap suatu kegagalan bagi yang bersangkutan terlalu tinggi, sementara penghargaan terhadap kesuksesan terlalu rendah. Intrapreneurship harus

mempunyai ruang terhadap terjadinya kegagalan sementara kegagalan di dalam sebuah organisasi sering diharamkan dan dapat merusak karir seseorang. Daripada mengambil resiko yang dapat menghancurkan karirnya, anggota organisasi cenderung cari selamat. Padahal penghargaan yang akan diperolehnya jika mengalami kegagalan tidak seberapa. Kedua, terjadinya inersia yang disebabkan oleh kemapanan sebuah sistem, yang menyebabkan tidak seorang pun tergugah untuk melakukan perubahan. Ketiga, hirarki organisasi yang menyebabkan hambatan yang berlapis-lapis untuk menciptakan dan bertindak dengan cara yang baru.

BAB III PENUTUP A. KESIMPULAN Intrapreneurship adalah suatu metode untuk menstimulasi individu didalam organisasi yang mempunyai pemikiran bahwa dia dapat melakukan sesuatu yang tampil beda dan hasil yang lebih baik. Sehingga intrapreneurship diperlukan oleh setiap perusahaan untuk menjadi perusahaan yang lebih besar.

B. SARAN Intrapreneurship sangat dibutuhkan untuk menjalankan sebuah perusahaan sehingga tim penyusun menganjurkan kepada para pembaca yang akan/ telah

bergabung dalam perusahaan agar menumbuhkan intrpreneuship dalam lingkungan kerjanya, sehingga akan sukses dalam berwirausaha.

Tugas Pendidikan Kewirausahaan

Intrapreneurship

DISUSUN OLEH SOFYAN RAMADHAN MOH. YUSUF A 251 09 003 A 251 09 023

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVESITAS TADULAKO 2012

DAFTAR PUSTAKA

Alma, Buchari. 2005. Kewirausahaan. Alfabeta. Bandung. Anonim. 2011. Mendalami Arti http://ciputraentrepreneurship.com/entrepreneur-mind.html November 2012) Intrapreneurship (DIUNDUH 1

Putra. 2008. Definisi Kewirausahaan (Entrepreneurship) Menurut Para Ahli. http://putracenter.net/2008/12/23/definisi-kewirausahaan-entrepreneurshipmenurut-para-ahli/(DIUNDUH 1 November 2012)

You might also like