You are on page 1of 8

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang Semakin ketatnya persaingan di bidang industri menuntut perusahaan harus mampu bertahan dan berkompetisi. Salah satu hal yang dapat ditempuh perusahaan agar mampu bertahan dalam persaingan yang ketat yaitu dengan meningkatnya produktivitas kerja. Produktivitas pada dasarnya merupakan suatu sikap mental yang selalu mempunyai pandangan bahwa mutu kehidupan hari ini harus lebih baik dari hari kemarin dan hari esok harus lebih baik dari hari ini. Produktivitas mengandung pengertian perbandingan antara hasil yang dicapai dengan keseluruhan sumber daya yang dipergunakan. Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat produktivitas diantaranya adalah pendidikan dan latihan ketrampilan, gizi/nutrisi, kesehatan, bakat atau bawaan, motivasi atau kemauan, kesempatan kerja, kesempatan manajemen dan kebijakan pemerintah (Soeprihanto, 1996:153). Salah satu faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja adalah kesehatan kerja, Perusahaan perlu memelihara kesehatan para karyawan, kesehatan ini menyangkut kesehatan fisik ataupun mental. Kesehatan para karyawan yang buruk akan mengakibatkan kecenderungan tingkat absensi yang tinggi dan produksi yang rendah. Adanya program kesehatan yang baik akan menguntungkan para karyawan secara material, karena mereka akan lebih jarang absen bekerja dengan lingkungan yang menyenangkan, sehingga secara keseluruhan akan mampu bekerja lebih lama berarti lebih produktif. Program kesehatan kerja dapat dilakukan dengan penciptaan lingkungan kerja yang sehat. Hal ini menjaga kesehatan dari gangguan-gangguan penglihatan, pendengaran, kelelahan dll. Penciptaan lingkungan kerja yang sehat secara tidak langsung akan mempertahankan atau bahkan meningkatkan produktivitas (Tulus, 1992:159). Program kesehatan kerja tidak terlepas dari program keselamatan kerja, karena dua program tersebut tercakup dalam pemeliharaan terhadap karyawan. Keselamatan kerja merupakan keselamatan yang bertalian dengan mesin , pesawat, alat kerja, bahan dan proses pengolahannya, landasan tempat kerja

dan lingkungannya serta cara-cara melakukan pekerjaan. Keselamatan kerja bersasaran segala tempat kerja , baik didarat, didalam tanah, dipermukaan air, didalam air, maupun diudara. Keselamatan kerja merupakan sarana untuk pencegahan kecelakaan, cacat, dan kematian sebagai akibat kecelakaan kerja (Sumamur, 1993:1). Penyebab kecelakaan kerja ada empat faktor diantaranya: faktor nasib dari para karyawan, Faktor lingkungan fisik pada karyawan, seperti mesin, gedung, ruangan, peralatan. Faktor kelalaian manusia dan faktor ketidakserasian kombinasi faktor-faktor produksi yang dikelola dalam perusahaan (Soeprihanto, 1996:47). Keselamatan kerja erat bersangkutan dengan peningkatan produksi dan produktivitas. Keselamatan kerja dapat membantu peningkatan produksi dan produktivitas atas dasar : Dengan tingkat keselamatan kerja yang tinggi, kecelakaan-kecelakaan yang menjadi sebab sakit, cacat dan kematian dapat ditekan sekecil-kecilnya. Tingkat keselamatan yang tinggi sejalan dengan pemeliharaan dan penggunaan peralatan kerja dan mesin yang produktif dan efisien dan bertalian dengan tingkat produksi dan produktivitas yang tinggi (Sumamur, 1996:4). PT. MEI di Bekasi Cikarang merupakan pabrik atau perusahaan komponen produk EPSON atau mesin printer. Perusahaan tersebut menanggapi penting tentang kesehatan keselamatan kerja. Dengan adanya bukti para pekerja menggunakan alat-alat pelindung diri,pengaturan udara ytang cukup di ruangan pekerja di bagian produksi, adanya petunjuk-petunjuk dan peringatan di tempat kerja . kemudia jika perusahaan tersebut membuka lowongan pekerjaan perusahaan tersebut benarbenar teliti untuk menerima karyawan baru. Calon karyawan baru tersebut harus memenuhi persyaratan yang sudah diterapkan di perusaah tersebut dengan benarbenar calon karyawan harus benar-benar ada surat keterangan dokter bahwa yang bersangkutan benar-benar tidak mempunyai penyakit jadi program kesehatan kerja sudah diterapkan sejak dini. Sebelum mereka diterima di perusahaan tersebut program tersebut harus dilaksanakan agar tidak menurunkan tingkat produksi perusahaan tersebut. Pt MEI dalam proses produksinya menggunakan alat keras atau kompleks serta peralatannya dengan tingkat teknologi semakin tinggi akan berlangsung dengan cepat serta efisien sehingga menghasilkan produk yang bermutu dengan harga

bersaing, tetapi disisi lain penggunaan teknologi tinggi dapat menimbulkan kemungkinan bahaya yang lebih besar adanya kecelakaan kerja, penyakit akibat kerja dll. Oleh karenanya PT MEI menganggap perlindungan terhadap tenaga kerja sangat diperlukan agar perusahaan tidak kehilangan tenaga kerja yang berakibat menghambat proses produksi yang akan merugikan perusahaan akibat kecelakaan ditempat kerja tersebut.PT MEI juga perlu menyediakan ruangan yang luas untuk proses produksi serta penerangan yang cukup di tempat kerja, Perusahaan yang menganggap perlindungan kerja itu penting tentunya akan memperhatikan hal-hal tersebut diatas untuk menghindari menurunnya produksi dari perusahaan , sebab dengan adanya kecelakaan kerja tersebut dapat pula mengakibatkan menurunnya produktivitas karyawan. Dari uraian diatas, maka dalam penelitian ini peneliti tertarik untuk mengambil judul Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat keselamatan kesehatan kerja di bagian produksi PT MEI Bekasi cikarang pada tahun 2012 . 2.1 Rumusan masalah Berdasarkan uraian diatas dapat diajukan perumusan masalahnya sebagai berikut. 1. Apakah ada pengaruh antara keselamatan kesehatan kerja terhadap produksi di PT MEI Cikarang Bekasi ? 2. Faktor apa saja yang mempengaruhi tingkat K3 di bagian produksi PT MEI Bekasi? 3. Tujuan 3.1 Tujuan umum Diketahuinya faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat keselamatan kesehatan kerja di bagian produksi PT MEI Bekasi tahun 2012 3.2 Tujuan khusus 1. diketahuinya tingkat keselamatan kesehatan kerja di bagian produksi PT MEI Bekasi tahun 2012 2. diketahuinya faktor-faktor intristik dan ekstrinsik yang mempengaruhi tingkat kesehatan keselmatan kerja di PT MEI bekasi tahun 2012 3. diketahuinya faktor-faktor kerja (peranan dalam organisasi perkembangan karir,hubungan interpersonal serta struktur dan iklim berorganisasi) mempengaruhi tingkat K3 di bagian produksi PT MEI Bekasi cikarang tahun 2012 4. diketahuinya faktor yang paling berpengaruh terhadap tingkat K3 di bagian produksi PT MEI Bekasi cikarang tahun 2012.

4.Manfaat 1. manfaat bagi perusahaan Sebagai masukan pada perusahaan tempat penelitian untuk meningkatkan performa pekerja dan mengendalikan faktor-faktor yang berhubungan dengan K3 2. manfaat bagi pekerja Hasil ini diharapkan menambah pengetahuan pekerja tentang faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat K3 di bagian produksi sehingga pekerja bisa mengatasinya secara dini agar tidak terjadi yang tidak di inginkan 3.manfaat bagi peneliti Sebagai bahan referensi yang dapat dijadikan bacaan oleh peneliti selanjutnya yabg berhubungan dengan faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat keselamatan kesehatan kerja di bagian produksi.

5. Ruang lingkup Penilitian ini membahas analisi faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat keselamatan kesehatn kerja di bagian produksi PT MEI Bekasi pada tahun 2012 yang akan dilaksanakan penelitian pada bulan oktober-desember

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


2.1 Definisi Keselamatan Keselamatan adalah suatu keadaan aman, dalam suatu kondisi yang aman secara fisik, sosial, spritual, finansial, politis, emosional, pekerjaan, psikologis, ataupun pendidikan dan terhindar dari ancaman terhadap faktor-faktor tersebut. Untuk mencapai hal ini, dapat dilakukan perlindungan terhadap suatu kejadian yang memungkinkan terjadinya kerugian yang disebabkan kelalaian saat bekerja. Menurut Simanjuntak (1994), Keselamatan kerja adalah kondisi keselamatan yang bebas dari resiko kecelakaan dan kerusakan dimana kita bekerja yang mencakup tentang kondisi bangunan, kondisi mesin, peralatan keselamatan, dan kondisi pekerja. Adapun keselamatn kerja mempunyai tujuan sebagai berikut : 1. Melindungi tenaga kerja atas hak keselamatannya dalam melakukan pekerjaan untuk kesejahteraan hidup dan meningkatkan produktivitas nasional. 2. menjamin keselamatan setiap orang lain yang berada di tempat kerja. 3. Sumber produksi dipelihara dan di produksi secara baik.

2.1.1 Indikator penyebab Keselamatan kerja Menurut Mangkunegara ( 2002, p.170 ) bahwa Indikator penyebab Keselamatan keja adalah sebagai berikut : a) Keadaan tempat lingkungan kerja, yang meliputi 1. Penyusunan dan penyimpanan barang-barang yang berbahaya yang kurang diperhitungkan keamanannya. 2. Ruang kerja yang terlalu padat dan sesak 3. Pembuangan kotoran dan limbah yang tidak pada tempatnya. b) Pemakaian peralatan kerja, yang meliputi: 1. Pengaman peralatan kerja yang sudah usang atau rusak. 2. Penggunaan mesin, alat elektronik tanpa pengaman yang baik Pengaturan penerangan.

2.2 Definisi Kesehatan Kesehatan kerja adalah merupakan bagian dari kesehatan masyarakat atau aplikasi kesehatan masyarakat di dalam suatu masyarakat pekerja dan masyarakat lingkungannya. Kesehatan kerja bertujuan untuk memperoleh derajat kesehatan yang setinggi-tingginya, baik fisik, mental, sosial, bagi masyarakat pekerja dan masyarakat lingkungan perusahaan tersebut , melalui usaha-usaha preventif, promotif, dan kuratif terhadap penyakit-penyakit atau gangguan-gangguan kesehatan akibat kerja atau lingkungan kerja. Kesehatan kerja ini merupakan terjemahaan dari Occupational Health yang cenderung di artikan sebagai lapangan kesehatan yang mengurusi masalah-masalah kesehatan secara menyeluruh bagi masyarakat pekerja. Menyeluruh dalam arti usaha-usaha preventif, promotif, kuratif, dan rehabilitatif, higiene, penyesuaian faktor manusia terhadap pekerjaannya dan sebagainya.

2.2.1 Determinan Kesehatn kerja Tujuan akhir dari kesehatan kerja adalah untuk mencapainya kesehatan masyarakat pekerja dan produktifitas kerja yang setinggi-tingginya. Untuk mencapai tujuan-tujuan ini di perlukan suatu prakondisi yang menguntungkan bagi msyarakat pekerja tersebut..determinan kesehatan kerja di bagi menjadi tiga faktor, yakni : 1. Beban Kerja Setiap pekerjaan apapun jenisnya apakah pekerjaannya memerlukan kekuatan otot atau pemikiran, adalah merupakan beban bagi yang melakukan. Dengan sendirinya beban ini dapat berupa beban fisik, beban mental, ataupun beban sosial sesuai dengan jenis pekerjaan si pelaku. Oleh sebab itu penempatan sesorang pekerja seharusnya setepat sesuai dengan beban optimum yang sanggup dilakukan.disamping didasarkan pada beban optimum, juga di pengaruhi oleh pengalaman, keterampilan, motivasi dan sebagainya. 2. Beban Tambahan Disamping beban kerja yang harus dipikul oleh pekerja atau karyawan, pekerja sering atau kadang-kadang memikul beban tambahan yang berupa kondisi atau lingkungan yang tidak menguntungkan bagi pelaksanaan pekerjaan. Disebut beban tambahan karena lingkungan tersebut mengganggu pekerjaan, dan harus diatasi oleh pekerja atau karyawan yang bersangkutan.

3. Kemampuan kerja Kemampuan seseorang dalam melakukan pekerjaan berbeda dengan sesorang yang lain,meskipun pendidikan dan pengalamannya sama, dan bekerja pada suatu pekerjaan atau tugas yang sama. Perbedaan ini disebabkan karena kapasitas orang tersebut berbeda. Kapasitas adalah kemampuan yang dibawa dari lahir oleh seseorang yang terbatas. Artinya kemampuan tersebut dapat berkembang karena pendidikan atau pengalaman tetapi sampai pada batas-batas tertentu saja. Jadi, dapat di umpamakan kapasitas ini adalah suatu wadah kemampuan yang di punyai oleh masing-masing orang.

2.3 definisi kerja Sesuatu yang dikeluarkan oleh seseorang sebagai profesi, sengaja dilakukan untuk mendapatkan penghasilan. Pengeluaran energi untuk kegiatan yang dibutuhkan oleh seseorang untuk mencapai tujuan tertentu.

2.3.1 Jenis pekerja a) Workaholic: Orang yang kecanduan kerja Sangat terikat pada pekerjaan Tidak bisa berhenti bekerja b)Workshy: Orang yang malas bekerja Tidak mau melakukan pekerjaan Pekerjaan sesuatu yang menjijikan c)Work Tolerant: Orang yang bekerja sesedikit mungkin untuk mendapatkan hasil yang maksimum Memandang pekerjaan sebagai sesuatu yang tidak disenangi tetapi harus dilakukan

2.3.2 Faktor pengaruh tentang kerja A)Pengaruh Situasional: Hal yang kini dihadapi (dialami) oleh manusia Misal: usia, status, pekerjaan sekarang, penghasilan, dll.

b)Pengalamana Masa Lalu: Segala macam yang pernah dialami oleh manusia dari dulu sampai sekarang Misal: pekerjaan di masa yang lalu, riwayat pendidikan, latar belakang keluarga, dll.

2.4 Faktor-faktor yang mempengaruhi Keselamatan kesehatan kerja : a) faktor fisik, misalnya : penerangan atau pencahyaan yang tidak cukup, suhu udara yang panas, kelembapan yang tinggi atau rendah, suara bising, dsb b) Faktor kimia yaitu bahan-bahan kimia yang menimbulkan gangguan kerja, misalnya; bau gas, uap atau asap, debu, dsb c) Faktor biologi, yaitu binatang atu hewan dan tumbuhan-tunbuhan yang menyebabkan pandangan tidak enak mengganggu misalnya, nyamuk, lalat, keco, lumut, taman yang tak teratur, dsb. d) faktor Fisiologis, yakni peralatan kerja yang tidak sesuai dengan ukuran tubuh atau anggota badan e) Faktor sosial-Fisiologis, yaitu suasana kerja yang tidak harmonis, misalnya: adanya gosip, cemburu, dsb.

You might also like