Professional Documents
Culture Documents
\
|
+
+ =
3 2 (
1 1
dilewatkan pada buffer IC1B. R7 digunakan untuk mengeliminasi nilai offset (5
volt) yang muncul pada output IC1A, R2 diatur sedemikian agar output dari
buffer IC1A adalah 5 volt. IC1B dikonfigurasi sebagai pengurang tegangan
dengan nilai penguatan (Gain) 2, nilai output IC1B dapat ditentukan dengan
rumus:
Nilai output IC1B akan berkisar antara 0 volt hingga 10 volt yang sesuai dengan
input range dari modul input range dari modul input analog PLC. Tegangan
keluaran dari IC1B akan linier terhadap nilai resistansi flexiforce.
4. Rangkaian tombol Kendali Manual
Rangkaian tombol manual (Gambar 3.6) digunakan untuk mengendalikan
peralatan output secara manual (mengendalikan arah putaran motor DC) ketika
dalam kondisi manual. Komponen rangkaian tombol kendali manual terdiri dari
tombol push button, led, saklar toggle, dan resistor. Ketika sal]klar toggle
terhubung (antara pin 1 dan pin 2) maka tombol-tombol kendali manual dapat
dikendalikan (mendapat ground atau 0 volt)
4
6 5
) 5 4 (
R
R R
V V output V
+
=
Tombol-tombol push button jika ditekan maka akan member keluaran
ground yang terhubung dengan input rangkaian penggerak motor DC lihat gambar
(3.4) sekaligus menghidupkan led sebagai indicator bahwa output tegangan 0 volt.
5. rangkaian Indikator
Rangkaian indicator (Gambar 3.7) bekerja melalui perubahan tegangan (dari 24
volt menuju o volt) yang berasal dari keluaran modul output PLC. Jika input
rangkaian indicator mendapatkan tegangan 0 volt maka arus mengalir dari anoda
ke katoda LED (LED=ON).
6. Rangkaian Start dan Stop
Rangkaian Start dan Stop (Gambar 3.8) bekerja melalui perubahan tegangan (dari
ambang menuju tegangan 0 volt) yang berasal dari input saklar toggle, ketika
saklar toggle terhubung (antara pin 2 dan pin 3) maka tombol start dan tombol
stop dapat dikendalikan (mendapatkan ground atau 0 volt).
Perancangan Hardware
Perancangan hardware PLC (Gambar 3.9) yang akan diproses oleh PLC,
pertama yang harus dilakukan adalah mengkonfigurasi penggunaan hardware
pada program yang dibuat. Konfigurasi hardware PLC OMRON dilakukan
dengan menggunakan software cx programmer. Hardware PLC yang dilakukan
untuk mengendalikan peralatan input dan peralatan output.
Perancangan Komunikasi Remote I/O
Komunikasi remote I/O merupakan sistem jaringan terbuka dan bekerja secara
otomatis dalam mentransfer I/O antara unit slave dan CPU tanpa ada program
khusus dalam unit CPU. Input yang digunakan sebagai sinyal masukan ke PLC
melalui modul analog input adalah sensor timbangan dengan sinyal input 0 volt
sampai 10 volt. Ada 2 macam konfigurasi untuk sistem yaitu: sistem tanpa
configurator dan system dengan konfigurator. Dalam penelitian digunakan
konfigurasi system tanpa conigurator seperti gambar 3.17 di bawah ini.
Perancangan Program PLC
Dalam perancangan program PLC untuk mengendalikan crane pemindah
benda berdasarkan berat, maka ada tiga tahap yang harus dilakukan yaitu:
mengetahui deskripsi kerja system, menetapkan alamat input, dan alamat output
PLC lalu membuat program PLC
Deskripsi Otomatis
1. Kondisi Otomatis
a. ketika saklar otomatis dihidupkan maka system dapat berjalan secara otomatis
b. Tempatkan benda di atas timbangan (sensor berat) sampai menyentuh limit
switch benda dan memberikan masukan ground ke modul input PLC.
c. jika tinggi benda sama dengan 6 cm, timbangan akan mengukur berapa berat
benda? Jika bearat benda ( 100 gram,200 gram, dan 300 gram)
2. Kondisi manual
a. ketika saklar otomatis maka system dapat dikendalikan secara manual lihat
gambar (3.20)
b. Push Button M1 maju ditekan maka lengan bergerak maju (M1 maju= ON)
c. Push button M1 mundur ditekan maka lengan bergerak mundur (M1
mundur=ON)
KESIMPULAN
Kesimpulan
Plant dapat dikendalikan secara manual oleh tombol-tombol kendali
manual dan secara otomatis dikendalikan oleh PLC OMRON CJ1M CPU 11 yang
telah diprogram sesuai dengan deskripsi kerja system. Bahasa pemograman PLC
yang digunakan adalah ladder diagram dank ode mnemonic. Sinyal tegangan
keluaran sensor berat terbaca oleh modul input analog PLC dengan konversi data
0 hexadesimal sampai dengan 1770 hexadesimal. Plant dapat memindahkan benda
dari berat 100 gram ke kotak tujuan A, 200 gram ke kotak tujuan B, dan 300 gram
ke kotak tujuan C.
Pembuatan crane pemindah benda berdasarkan berat berbasis PLC
bertujuan untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam mendapatkan sarjana
Pendidikan di Program Studi Pendidikan Teknik Elektronika Jurusan Teknik
Elektro Fakultas Teknik Universitas Negeri Jakarta.
Saran
Untuk pengembangan plant lebih lanjut, peneliti menyarankan untuk mengunakan
tranduser yang lebih akurat karena tranduser flexiforce memiliki linier error
mencapai 5% dan ketika diimplikasikan dengan mekanik sensor berat
(Timbangan) linier error menjadi lebih besar dari 5%.
DAFTAR PUSTAKA
Frank D Petruzella. Elektronika Industri. Penerbit ANDI, Yogyakarta, 2001.
Mike Tooley. Rangkaian Elektronika Prinsip dan Aplikasi. Penerbit
ERLANGGA, Jakarta, 2003.
Ricky Suprayudi dan Tim IE. Application Note AN119 Timbangan Digital
Berbasis Sensor Flexiforce. Universitas Kristen Petra, Jakarta.
Syufrijal, S.T M.T. PLC (Konsep, aplikasi dan komunikasi jaringan PLC).
Jakarta,2008.
William Bolton. Progammable logic Controller. Penerbit ERLANGGA, Jakarta,
2004