You are on page 1of 16

LAPORAN PRAKTIKUM PENYEHATAN AIR DAN PENGOLAHAN LIMBAH CAIR B DRILLING CTM 10000

Oleh: Kelompok I Ade Oktasari Adolf Nuary Aviandri Naie C.Z Efantri Krisnawati Helma Nurfauziah Kory Andriani Ovaria Suwandi Refnaleti Zabid Romi Sandika Putra Yuanita Purnama Dosen Pembimbing: Sejati Tarigan, SKM,M.kes Instruktur Pembimbing: Miladil Fitra, SKM

JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES RI PADANG TAHUN AKADEMIK 2011/2012

LEMBARAN PENGESAHAN LAPORAN PRAKTIKUM PENYEHATAN AIR DAN PENGOLAHAN LIMBAH CAIR B DRILLING CTM 10000

Telah dilaksanakan Praktikum Penyehatan Air dan Pengolahan Limbah Cair B pada: Hari/ tanggal : Kamis / 3 November 2011 Jam Tempat Praktikum : 10.00 s.d 12.00 WIB : Workshop Kesling : DRILLING CTM 10000.

Menyetujui Dosen Pembimbing Instruktur Pembimbing

Sejati Tarigan, SKM, M.Kes

Miladil Fitra, SKM

KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT yang telah memberikan nikmat kesehatan dan kesempatan, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan praktikum Penyehatan Air dan Pengolahan Limbah Cair B yang berjudul DRILLING yang dilaksanakan pada tanggal 3 November 2011. Tujuan dari laporan ini adalah agar kami bisa mengetahui dan melakukan pengeboran. Terima kasih penulis ucapkan kepada dosen pembimbing Bapak Sejati Tarigan, SKM, M.Kes yang telah memberikan penjelasan mengenai penyusunan laporan ini, serta kepada intruktur Kesling pada mata kuliah Limbah Cair B, Miladil Fitra, SKM yang telah memberikan penjelasan pada pratikum kali ini di workshop Kesling pada tanggal 3 November 2011. Penulis sangat menyadari bahwa laporan ini masih memiliki banyak kekurangan. Untuk itu penulis mengharapkan kritikan maupun saran kepada pembaca yang sifatnya membangun. Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih. Semoga laporan ini bermanfaat bagi kita semua.

Padang, November 2011

Penulis

DAFTAR ISI
Lembaran Pengesahan .................................................................................................. Kata Pengantar .............................................................................................................. Daftar Isi ......................................................................................................................... BAB I Pendahuluan 1.1.Latar Belakang ........................................................................................................... 1.2.Tujuan ........................................................................................................................ 1 2 i ii iii

BAB II Pembahasan 2.1.Tinjauan Pustaka ........................................................................................................ 2.2.Alat dan Bahan ........................................................................................................... 2.3.Cara Kerja .................................................................................................................. 3 10 11

BAB III Penutup 3.1.Kesimpulan ................................................................................................................ 3.2.Saran .......................................................................................................................... 12 12

Daftar Pustaka ...............................................................................................................

14

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penyehatan air dan pengolahan limbah cair B adalah lanjutan dari mata kuliah penyehatan air dan pengolahan limbah cair A yang telah dilaksanakan pada semester lalu. Pada mata kuliah penyehatan air dan pengolahan limbah cair A yang kita telah mempelajari jenis jenis sarana air berih yang ada di Indonesia seperti penampungan air hujan, sumur gali, sumur artesis, hingga infiltrasion galerys. Sebagaimana yang telah kita ketahui bahwa sumur adalah salah satu jenis penyediaan sarana air bersih yang ada di Indonesia. Jenisnya pun beragam mulai dari jenis yang tradisional seperti sumur gali hingga jenis yang modern seperti sumur bor. Untuk pengerjaannya sendiri, sarana air bersih seperti sumur modern (sumur bor dan sumur artesis) menggunakan sistem drilling/ pengeboran pada proses mendapatkan air tanah, sehingga air tanah bisa keluar dan menjadi salah satu sumber sarana air bersih masyarakat. Dengan kata lain drilling berkaitan erat dengan penyediaan sarana air bersih masyarakat. Oleh karena itu pada mata kuliah penyehatan air dan pengolahan limbah cair B kami dituntut mampu mengoperasikan alat drilling yang ada di kampus Kesling. Sehingga nantinya kami mampu melaksanakan peran dan fungsi kami sebagai tenaga ahli sanitarian yang ahli dalam penyediaan sarana air bersih masyarakat sebagai salah satu upaya sanitasi lingkungan dalam melaksanakan upaya kesehatan masyarakat yakni promotif dan preventif. Pada mata kuliah penyehatan air dan pengolahan limbah cair B pokok bahasan sarana air bersih masyarakat dilanjutkan dengan penyediaan sarana air bersih seperti sumur bor/ artesis yang perolehan air tanahnya menggunakan sistem drilling/ pengeboran. Sistem pengeboran yang akan di praktikkan kali ini menggunakan alat pengeboran yang disebut dengan CTM. Ada dua jenis CTM, yaitu CTM 5000 dan CTM 10000. Namun pada praktik kali ini kami dituntut agar dapat mengoperasikan alat pengeboran CTM 10000 saja. Dengan bimbingan dari Dosen Pembimbing beserta Instruktur Pembimbing mata kuliah penyehatan air dan pengolahan limbah cair B, kami berharap kami mampu mengoperasikan alat ini, walaupun praktikum dilaksanakan bukan dalam keadaan di luar lapangan/ tempat pengeboran yang sebenarnya.

1.2 Tujuan TujuanUmum untuk mengetahui teknik pengeboran dengan menggunakan alat CTM 10000 Tujuan Khusus 1. Diketahuinya alat dan bahan dalam pengeboran menggunakan alat CTM 10000 2. Diketahuinya cara pengoperasian CTM 10000

BAB II ISI
Penyediaan sarana air bersih jenis jenis bor/ drilling yang ada berbeda dengan jenis jenis bor yang biasa digunakan dalam eksplorasi material bumi di lapangan. Adapun Jenis Jenis Sistem drilling/ pengeboran yang biasa digunakan dalam penyediaan sarana air bersih antara lain adalah: 1. Sistem Rojok/ Sistem Pantex/ Sistem Perkusi 2. Sistem Jetting yang dibantu dengan mesin air sebagai penyedia tekanan air 3. Sistem Hidra grill (Hand Hidragrill dan Hidragrill Tripot) 4. Sisitem CTM (CTM 5000 dan CTM 10000) CTM 10000 adalah salah satu alat drilling yang digunakan dalam penyediaan sarana air bersih masyarakat. Alat ini mampu mengebor tanah hingga kedalaman 100 m. Alat ini menggunakan Sistem Hidrolik atau menggunakan alat tekanan dalam pengoperasiannya. Berikut foto alat CTM 10000:

CTM 10000 Tampak samping CTM 10000 Tampak depan Ciri ciri CTM 10000: 1. Menggunakan sistem hidrolik pada pengoperasiannya, sehingga pengoperasian menggunakan handel. 2. Menggunakan bensin sebagai bahan bakarnya. 3. Menggunakan oli dan aki. 4. Dalam pengoperasiannya dibantu oleh mesin pompa air yang akan dihubungkan dengan selang hisap yang terdapat pada swiheal head, sehingga tanah yang di akan dibor lunak, sehingga pengeboranpun mudah untuk dilaksanakan.

Bagian bagian pada CTM 10000 1. Swiheal Head Berfungsi sebagai tempat memasangkan stang bor, selang hisap dan selang hantar. Dari swiheal head ini tampak jelas bahwa CTM 10000 ini menggunakan sistem hidrolik

Swiheal Head dalam pengoperasian. Jika swiheal head ditegakkan 900, maka stang bor akan menuju kearah tanah kemudian handel pemutar stang bor pada swiheal head di operasikan, sehingga pengeboran dapat dilaksanakan.

2. Handel/ Tuas

Handel 1

Handel 2

Handel 3

Handel/ Tuas Handel 1, berfungsi sebagai pengatur menaikkan/ menurunkan swiheal head. Handel 2, berfungsi sebagai pengatur menaikkan/ menurunkan stang bor yang telah terpasang pada swiheal head. Handel 3, berfungsi sebagai pengatur arah putar mata bor pada stang bor yang telah terpasang pada swiheal head.

3. Tripot Tripot berfungsi sebagai penegak dari CTM 10000 agar berdiri tegak dan kokoh dalam keadaan swiheal head yang seimbang dengan kemiringan swihel head 900. CTM 10000 memiliki tiga buah tripot. Satu buah tripot pada bagian depan CTM 10000, dan dua buah tripot pada bagian belakang CTM 10000.

Satu Buah Tripot Bagian Depan

Dua Buah Tripot Bagian Belakang

Cara menentukan kemiringan swiheal head telah 900 adalah menggunakan alat water pass atau menggunakan alat sederhanan menggunakan tali dan batu. Tali yang diikatkan pada bagian swiheal head yang mengarah keatas, dan pada ujung tali diikatkan batu. Dengan bantuan gaya gravitasi dapat dilihat kemiringan swiheal head telah 900.

4. Pengunci Swiheal Head Berfungsi agar swiheal head tidak turun saat pengeboran berlangsung. Terdapat pada bagian sisi kiri dan kanan swiheal head.

Pengunci Swiheal Head

5. Pengait Stang Bor Berfungsi sebagai penguat dudukan stang bor ketika stang bor ditambah dalam pengeboran. Hal ini dilakukan agar kedalaman pengeboran tanah bisa bertambah hingga titik air tanah yang diperlukan dapat ditemukan.

Pengait Stang Bor Alat Alat pendukung operasional CTM 10000 1. Stang Bor dengan Mata Bor. Dipasangkan pada swiheal head, berfungsi sebagai pengebor tanah. Mata bor nantinya akan berputar dan mengebor tanah hingga kedalaman yang ditentukan. Panjang stang bor adalah 1.5 meter

2. Selang hisap. Dipasangkan pada swiheal head yang menyambung dengan selang hantar yang berfungsi sebagai tempat aliran air dialirkan yang akan mengarah pada selang hantar.

Selang hisap

3. Selang hantar. berfungsi sebagai pengahantar aliran air yang berasal dari selahng hisap. air tersebut dihantarkan pada rongga tabung stang bor, sehingga nantinya air keluar dari mata bor ketika pengeboran dilaksanakan

selang hantar

4. Klep Magic. Dipasangkan pada salah satu ujung selang hisap, berfungsi sebagai penahan air di selang hisap tujuannya air yang masuk ke dalam selang hisap sesuai dengan kebutuhan air yang diperlukan oleh stang bor saat pengeboran.

5. Kunci Trimo. Sebagai penguat kunci uliran stang bor pada swiheal head maupun pada rangkain stang bor (antara stang bor yang satu dengan stang bor lainnya)

6. Pompa Air Alat sumber air saat pengeboran.

Tahap persiapan pengoperasian CTM 10000 1. Pastikan bahan bakar, oli, dan aki dari CTM 10000 ada dan sesuai dengan batas pengisiannya. 2. Pastikan alat CTM 10000 dalam keadaan baik. 3. Jangan lupa untuk membuat dudukan tripot pada tanah yang akan dibor dengan kedalaman 50 cm dan lebar 30 cm. 4. Pastikan adanya sumber air untuk pengeboran. 5. Lihat keseimbangan dudukan CTM 10000 dengan tanah. 6. Pastikan swihel head CTM 10000 dalam keadaan yang benar benar 900. 7. Gunakan alat pelindung diri saat pengoperasian. 8. Alat siap diopersikan.

2.2 Alat dan Bahan CTM 10000 Motor pompa air 3 PK/5 PK Selang hisap dan slang hantar Pipa bor / stang bor ukuran 1,5 inchi Mata bor tanah biasa Klem untuk slang hisap dan slang hantar Kunci rantai Kunci trimo Kunci inggris Kunci pas satu set Gergaji besi Cutter ( pemotong pipa ) Sney ( pembuatan derat ) Kikir Ember Cangkul Air Bensin Oli

2.3 Cara Kerja 1. Setelah lokasi dimana akan dibuat sumur ditentukan, kita siapkan alat- alat dan perlengkapannya yang akan digunakan. 2. Tempat yang akan kita bor dilobangi terlebih dahulu dengan diameter 15 inchi dan kedalaman 25 cm- 50 cm. 3. Dekat lobang pengeboran kita gali lobang penampungan air dengan kedalaman lebih kurang 50 cm, lebar 75 cm dan panjang 100 cm. Kemudian buat saluran dari lobang pengeboran kelobang penampunagan, diantara itu kita buatkan lobang untuk pengendapan lumpur dan batuan yang keluar bersama air pengeboran yang sekaligus untuk pemeriksaan lapisan tanah. 4. Bak diisi air sampai penuh, juga disediakan air dari dalam drum untuk persediaan apabila air kurang 5. Pipa bor yang sudah ada mata bornya disambung ke swivel head 6. Selang penghantar dari motor pompa kita hubungkan dengan swivel head, pipa hisap kita pasang pada motor pompa dan ujung yang ada saringannya kita masukkan kedalam bak penampung air, sebelum motor pompa dihidupkan isi dulu dengan air dan periksa oli dan bahan bakarnya,begitu pula dengan CTM 10.000 7. CTM 10.000 di tempatkan pada tempat khusus sehingga benar-benar datar (water pass) 8. Motor pompa dihidupkan dan apabila air sudah keluar atau (semburan airnya) sudah baik, CTM 10.000 dihidupkan. 9. Naikkan haddle lift sampai tegak lurus atau sejajar dengan lobang tanah yang akan kita bor. 10. Motor pemutar kita turunkan perlahan-lahan dengan menekan haddle rotate dan elevator secara kebawah sampai pipa bor yang pertama masuk semua kedalam lobang. 11. Setelah pipa pertama masuk disambung lagi dengan pipa bor kedua dan seterusnya sampai kedalaman yang kita kehendaki (lapisan air tanah bebas), hal ini dapat kita ketahui dapat kita ketahui dengan mendeteksi / melihat secara terus menerus lapisan tanah yang keluar bersama-sama semburan air ialah lapisan kerikil atau tanah dan pasir, maka pengeboran dilanjutkan kira-kira dua batang pipa bor masuk kemudian dihentikan. 12. Dipasang cassing (pipa pelindung) 13. Pengeboran selesai maka siapkanlah lubang sumur untuk penyelesaian selanjutnya.

BAB III PENUTUP


3.1 Kesimpulan Mahasiswa telah mengetahui alat alat dan bahan yang digunakan dalam pengeboran menggunakan alat CTM 10000. Mahasiswa telah mengetahui cara pengoperasian CTM 10000.

3.2 Saran Kelompok : a) Setiap kelompok berhati-hati dalam melakukan pratikum b) Setiap anggota kelompok harus menguasai cara dan langkah-langkah dalam Pengeboran c) Setiap anggota kelompok harus menjaga alat-alat yang digunakan Akademik : a) Agar menyediakan alat praktikum memenuhi jumlah yang dibutuhkan. b) Agar akademik menyediakan instruktur yang selalu berada di laboratotium saat pratikum berlangsung. Masyarakat : Hendaknya masyarakat memperhatikan sumber air yang akan di lakukan pengeboran.

DAFTAR PUSTAKA
----------. 2009. Penyelidikan Tanah. http://teorikuliah.blogspot.com/2009/08/penyelidikantanah-di-lapangan.html. diakses tanggal 8 November 201!. Bahan ajar yang telah disampaikan oleh dosen pembimbing, Sejati Tarigan, SKM, M.Kes pada tanggal 6 Oktober 2011. Intruksi bagian dan pengoperasian CTM yang telah disampaikan oleh instruktur pembimbing, Miladil Fitra, SKM

You might also like