You are on page 1of 18

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmannirrohim, Atas berkat rahmat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan taufik dan hidayah-Nya serta memberi kekuatan kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan makalah ini dengan sebaik-baiknya dan tepat pada waktunya. Makalah ini merupakan ilustrasi yang menggambarkan segala sesuatu mengenai penyakit HIV-AIDS. Dengan selesainya makalah ini, sudah sepantasnya penulis berterima kasih kepada semua pihak yang terkait, seperti: 1. Yth. Prof. Dr. Soeminto. SU selaku dosen mata kuliah Biologi Fakultas Kedokteran dan Ilmu-Ilmu Kesehatan Unsoed Purwokerto. 2. Teman-teman yang sudah memberikan support kepada penulis. Penulis menyadari dalm penulisan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun Akhir kata, penulis berharap makalah ini dapat memperkaya khasanah ilmu pengetahuan dan memberikan sumbangsih bagi penulis khususnya dan pembaca pada umumnya. Purwokerto, Januari 2009

Penulis

DAFTAR ISI
Halaman KATA PENGANTAR .................................................................................. 1 DAFTAR ISI ................................................................................................ 2 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah .. 3 B. Rumusan Masalah 4 C. Tujuan .. 5 D. Metode Penulisan 5 BAB II PEMBAHASAN A. Kilasan Tentang Penyakit HIV-AIDS . 6 B. Penyebab Penyakit HIV-AIDS 7 C. Metode dan Cara Penularan Penyakit HIV-AIDS 8 D. Cara Mencegah Penularan Penyakit HIV-AIDS ..9 E. Gejala Pada Penderita Penyakit HIV-AIDS . 11 F. Obat Untuk Penyakit HIV-AIDS ..12 G. Asal dan Bahaya Penyakit HIV-AIDS .13 BAB III PENUTUP A. Kesimpulan .. 16 B. Saran .17 DAFTAR PUSTAKA ... 18

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Acquired Immune Deficiency Syndrome atau yang lebih dikenal dengan AIDS adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh virus HIV yaitu H=Human (manusia), I= Immuno deficiency (berkurangnya kekebalan), V=Virus. Maka dapat dikatakan HIV adalah virus yang menyerang dan merusak sel kekebalan tubuh manusia sehingga tubuh kehilangan daya tahan dan mudah terserang berbagai penyakit antara lain TBC, diare, sakit kulit, dll. Kumpulan gejala penyakit yang menyerang tubuh kita itulah yang disebut AIDS, yaitu A=Acquired(didapat), I=Immune (kekebalan tubuh), D=Deficiency (kekurangan), S=Syndrome (gejala). Maka, selama bertahun-tahun orang dapat terinfeksi HIV sebelum akhirnya mengidap AIDS. Namun penyakit yang paling sering ditemukan pada penderita AIDS adalah sejenis radang paru-paru yang langka, yang dikenal dengan nama pneumocytis carinii pneumonia (PCP), dan sejenis kanker kulit yang langka yaitu kaposis sacroma (KS). Seseorang yang telah terinfeksi HIV belum tentu terlihat sakit. Secara fisik dia akan sama dengan orang yang tidak terinfeksi HIV. Apakah seseorang sudah tertular HIV atau tidak hanya bisa diketahui melalui tes darah. Oleh karena itu 90% dari pengidap AIDS tidak menyadari bahwa mereka telah tertular virus AIDS, yaitu HIV karena masa inkubasi penyakit ini termasuk lama dan itulah sebabnya mengapa penyakit ini sangat cepat tertular dari datu orang ke orang lain. Masa inkubasi adalah periode atau masa dari saat penyebab penyakit masuk ke dalam tubuh (saat penularan) sampai timbulnya penyakit. Belum lagi pada era globalisasi sekarang ini., banyak orang dewasa yang sering bertukar-tukar pasangan senggama, penyalahgunaan narkoba dan hal-hal lain yang mengakibatkan penyakit ini menjamur di masyarakat. Setiap tanggal 1 Desember, masyarakat dunia memperingati hari HIVAIDS. Peringatan ini diharapkan dapat mencegah penyebaran HIV-AIDS. Saat ini masyarakat dunia merasakan penyebaran HIV-AIDS semakin meluas dan tak terkendali. Arus globalisasi memudahkan epidemic HIV-AIDS masuk dari satu

negara ke nagara lain. Epidemic HIV-AIDS pertama kali ditemukan di Afrika Tengah, dan kemudian menyebar hingga sampai ke negara Indonesia. Angka penderita HIV-AIDS pun cenderung meningkat, baik di tingkat internasional maupun nasional. Menurut data dari Departemen Kesehatan di Indoenesia, secara kumulatif hingga September 2007, AIDS berjumlah 10.384 kasus penederita, sedangkan 6.000 penderita dalam stadium HIV yang belum mempunyai gejala. Epidemic HIV-AIDS tidak bisa dilihat sebelah mata. Karena di Indonesia tidak ada propinsi bebas dari HIV-AIDS, bahkan sudah menjangkit hampir separuh kabupaten di Indonesia. Jumlah penderita HIV-AIDS merupakan fenomena gunung es. Secara riil penderita HIV-AIDS belum terdata secara keseluruhan. Data HIV-AIDS ini pun banyak di dapat dari kelompok resiko tinggi dan bagi mereka yang sadar memeriksakan dirinya. Kesadaran untuk test HIVAIDS tidaklah gampang bagi masyarakat Indonesia saat ini. Epidemic HIV-AIDS tekait dengan stigma dan diskriminasi. Selama ini ada beberapa stigma yang melekat pada penderita HIV-AIDS. Yakni, HIV-AIDS adalah penyakit kutukan, penyakitnya pekerja seks, perilaku seksual yang menyimpang, dan lain-lain. Stigmatisasi ini tidak saja melekat pada HIV-AIDS itu sendiri tetapi juga pada orang yang terinfeksi HIV-AIDS. Ketakutan akan konsekwensi negatif tersebut menimbulkan banyak orang yang cenderung menghindari tes HIV-AIDS. B. Rumusan Masalah Makalah ini berusaha mengetahui jawaban atas pertanyaan-pertanyaan berikut: 1. Apakah penyakit HIV-AIDS itu? 2. Apakah penyebab penyakit HIV-AIDS itu? 3. Bagaimanakah metode atau cara penyebaran penyakit HIV-AIDS itu? 4. Bagaimanakah cara mencegah penyakit HIV-AIDS itu? 5. Bagaimanakah tanda dan gejala yang tampak pada penderita penyakit HIV-AIDS? 6. Adakah obat untuk penyakit HIV-AIDS untuk saat ini? 7. Darimana dan seberapa bahayakah penyakit HIV-AIDS itu?

C. Tujuan Adapun tujuan dari makalah ini adalah: 1. Mengetahui pengertian penyakit HIV-AIDS. 2. Mengetahui faktor penyebab penyakit HIV-AIDS. 3. Mengetahui metode dan cara penyebaran penyakit HIV-AIDS. 4. Mengetahui cara mencegah penyakit HIV-AIDS. 5. Mengetahui tanda dan gejala yang tampak pada penderita penyakit HIVAIDS. 6. Mengetahui obat untuk penyakit HIV-AIDS. 7. Mengetahui darimana dan bahaya penyakit HIV-AIDS. D. Metode Penulisan Metode yang dipakai dalam penyusunan makalah ini adalah metode kualitatif dengan menggunakan teknik pengumpulan data dengan studi pustaka. Dalam upaya penyusunan ini, penulis membaca dan memahami berbagai informasi, baik artikel atau jurnal dari internet untuk dijadikan acuan dan menemukan teori-teori yang relevan dengan tema yang diambil.

BAB II PEMBAHASAN
A. Kilasan Tentang Penyakit HIV-AIDS AIDS ( Acquired Immune Deficiency Syndrome) adalah suatu penyakit yang menghancurkan sistem kekebalan tubuh manusia. AIDS disebabkan oleh masuknya virus yang bernama HIV (Human Immunodeficiency Virus) ke dalam tubuh manusia. HIV dengan cepat akan melumpuhkan sistem kekebalan manusia. Setelah sistem kekebalan tubuh lumpuh, seseorang penderita AIDS biasanya akan meninggal karena suatu penyakit (disebut penyakit sekunder) yang biasanya akan dapat dibasmi oleh tubuh seandainya sistem kekebalan itu masih baik. AIDS merupakan penyakit yang paling ditakuti pada saat ini. HIV, virus yang menyebabkan penyakit ini, merusak sistem pertahanan tubuh (sistem imun), sehingga orang-orang yang menderita penyakit ini kemampuan untuk mempertahankan dirinya dari serangan penyakit menjadi berkurang. Seseorang yang positif mengidap HIV, belum tentu mengidap AIDS. Banyak kasus di mana seseorang positif mengidap HIV, tetapi tidak menjadi sakit dalam jangka waktu yang lama. Namun, HIV yang ada pada tubuh seseorang akan terus merusak sistem imun. Akibatnya, virus, jamur dan bakteri yang biasanya tidak berbahaya menjadi sangat berbahaya karena rusaknya sistem imun tubuh. HIV adalah singkatan dari Human Immunodeficiency Virus yang dapat menyebabkan AIDS dengan cara menyerang sel darah putih yang bernama sel CD4 sehingga dapat merusak sistem kekebalan tubuh manusia yang pada akhirnya tidak dapat bertahan dari gangguan penyakit walaupun yang sangat ringan sekalipun. Virus HIV menyerang sel CD4 dan merubahnya menjadi tempat berkembang biak Virus HIV baru kemudian merusaknya sehingga tidak dapat digunakan lagi. Sel darah putih sangat diperlukan untuk sistem kekebalan tubuh. Tanpa kekebalan tubuh maka ketika diserang penyakit maka tubuh kita tidak memiliki pelindung. Dampaknya adalah kita dapat meninggal dunia dengan hanya terkena pilek biasa.

B. Penyebab Penyakit HIV-AIDS Penyebab timbulnya penyakit AIDS belum dapat dijelaskan sepenuhnya. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa virus HIV telah ada di dalam tubuh sebelum munculnya penyakit AIDS ini. Namun kenyataan bahwa tidak semua orang yang terinfeksi virus HIV ini terjangkit penyakit AIDS menunjukkan bahwa ada faktor-faktor lain yang berperan disini. Penggunaan alcohol dan obat bius, kurang gizi, tingkat stress yang tinggi dan adanya penyakit lain terutama penyakit yang ditularkan lewat alat kelamin merupakan faktor-faktor yang mungkin berperan. Faktor yang lain adalah waktu penelitian terakhir menunjukkan bahwa kesempatan untuk terkena AIDS meningkat, bukannya menurun dikarenakan faktor waktu. Seperi telah dijelaskan sebelumnya bahwa HIV secara terus menerus memperlemah kekebalan tubuh dengan cara menyerang dan menghancurkan kelompok-kelompok sel darah putih tertentu yaitu sel T-helper. Normalnya sel Thelper ini (juga disebut sel T4) memainkan suatu peranan penting pada pencegahan infeksi. Ketika terjadi infeksi, sel-sel ini akan berkembang dengan cepat, memberi tanda pada bagian sistem kekebalan tubuh yang lain bahwa telah terjadi infeksi. Hasilnya, tubuh memproduksi antibodi yang menyerang dan menghancurkan bakteri-bakteri dan virus-virus yang berbahaya. Cara virus ini merusak fungsi sistem kekebalan tubuh belum dapat diungkapkan sepenuhnya. Teori yang terbaru namun belum dapat dibuktikan kebenarannya menyatakan bahwa rusaknya sistem kekebalan yang terjadi pada pengidap AIDS mungkin dikarenakan tubuh menganggap sel-sel T-helpernya yang terinfeksi sebagai musuh. Jika demikian kasusnya, lalu apa yang akan dilakukan oleh mekanisme pertahanan tubuh yaitu mulai memproduksi antibody untuk mencoba menyerang sel-sel T yang telah terinfeksi. Akan tetapi antibody juga kan diproduksi untuk meyerang sel T-helper yang tidak terinfeksi, mungkin juga merusak atau membuat sel-sel ini tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya. Jika demikian, HIV akan menyerang sistem kekebalan tubuh tidak hanya dengan membunuh sel T tetapi dengan mengelabuhi tubuh dengan

membiarkan tubuh sendiri yang menyerang mekanisme pertahanannya. HIV tidak hanya menyerang sistem kekebalan tubuh. Hasil penelitian menunjukkan bahwa virus ini juga merusak otak dan sistem saraf pusat. Otopsi yang dilakukan pada otak pengidap AIDS yang telah meninggal mengungkapkan bahwa virus ini juga menyebabkan hilangnya banyak sekali jaringan otak. Pada waktu yang bersamaan, peneliti lain telah berusaha untuk mengisolalsi HIV dengan cairan cerebrospinal dari orang yang tidak menunjukkan gejala-gejala terjangkit AIDS. Penemuan ini benar-benar membuat risau. Sementara para peneliti masih berfikir bahwa HIV hanya menyerang sistem kekebalan, semua orang yang terinfeksi virus ini tetapi tidak menunjukkan gejala terjangkit AIDS atau penyakit yang berhubungan dengan HIV dapat dianggap bisa terbebas dari kerusakan jaringan otak. Saat ini hal yang cukup mengerikan adalh bahwa mereka yang telah terinfeksi virus HIV pada akhirnya mungkin menderita kerusakan otak dan sistem saraf pusat. C. Metode dan Cara Penularan Penyakit HIV-AIDS Cara Penularan virus HIV AIDS antara lain: 1. Melalui darah. misalnya ; Transfusi darah, terkena darah HIV+ pada kulit yang terluka, jarum suntik, dsb. 2. Melalui cairan semen, air mani (sperma atau peju Pria). misalnya ; seorang Pria berhubungan badan dengan pasangannya tanpa menggunakan kondom atau pengaman lainnya, oral sex, dsb 3. Melalui cairan vagina pada Wanita. misalnya ; Wanita yang berhubungan badan tanpa pengaman, pinjam-meminjam alat bantu seks, oral seks, dsb. 4. Melalui Air Susu Ibu (ASI). misalnya ; Bayi meminum ASI dari wanita hiv+, Pria meminum susu ASI pasangannya, dsb. Adapun cairan tubuh yang tidak mengandung Virus HIV pada penderita HIV+ antara lain Saliva (air liur atau air ludah), Feses (kotoran atau tinja), Air mata, Air keringat serta Urine (Air seni atau air kencing). Tanda dan Gejala Penyakit AIDS

seseorang yang terkena virus HIV pada awal permulaan umumnya tidak memberikan tanda dan gejala yang khas, penderita hanya mengalami demam selama 3 sampai 6 minggu tergantung daya tahan tubuh saat mendapat kontak virus HIV tersebut. Setelah kondisi membaik, orang yang terkena virus HIV akan tetap sehat dalam beberapa tahun dan perlahan kekebelan tubuhnya menurun/lemah hingga jatuh sakit karena serangan demam yang berulang. Satu cara untuk mendapat kepastian adalah dengan menjalani Uji Antibodi HIV terutamanya jika seseorang merasa telah melakukan aktivitas yang berisiko terkena virus HIV. D. Cara Mencegah Penularan Penyakit HIV-AIDS HIV dapat dicegah dengan memutus rantai penularan, yaitu ; menggunakan kondom pada setiap hubungan seks berisiko, tidak menggunakan jarum suntik secara bersama-sama, tidak berganti-ganti pasangan sex, dan sedapat mungkin tidak memberi ASI pada anak bila ibu positif HIV. Sampai saat ini belum ada obat yang dapat mengobati AIDS, tetapi yang ada adalah obat untuk menekan perkembangan virus HIV sehingga kualitas hidup ODHA tersebut meningkat. Obat ini harus diminum sepanjang hidup. Sebagian besar test HIV adalah test antibodi yang mengukur antibodi yang dibuat tubuh untuk melawan HIV. Ia memerlukan waktu bagi sistim imun untuk memproduksi antibodi yang cukup untuk dideteksi oleh test antibodi. Periode waktu ini dapat bervariasi antara satu orang dengan orang lainnya. Periode ini biasa diseput sebagai terdapat periode jendela. Sebagian besar orang akan akan mengembangkan antibodi yang dapat dideteksi dalam waktu 2 sampai 8 minggu. Bagaimanapun, kemungkinan bahwa beberapa individu memerlukan waktu lebih lama untuk mengembangkan antibodi yang dapat terdeteksi. Maka, jika test HIV awal negatif dilakukan dalam waktu 3 bulan setelah kemungkinan pemaparan kuman, test ulang harus dilakukan sekitar 3 bulan kemudian, untuk menghindari kemungkinan hasil negatif palsu. 97% manusia akan mengembangkan antibodi pada 3 bulan pertama setelah infeksi HIV terjadi. Pada kasus yang sangat langka, akan diperlukan 6 bulan untuk

mengembangkan antibodi terhadap HIV. Tipe test yang lain adalah test RNA, yang dapat mendeteksi HIV secara langsung. Waktu antara infeksi HIV dan deteksi RNA adalah antara 9-11 hari. Test ini, yang lebih mahal dan digunakan lebih jarang daripada test antibodi, telah digunakan di beberapa daerah di Amerika Serikat. Dalam sebagian besar kasus, EIA (enzyme immunoassay) digunakan pada sampel darah yang diambil dari vena, adalah test skrining yang paling umum untuk mendeteksi antibodi HIV. EIA positif (reaktif) harus digunakan dengan test konformasi seperti Western Blot untuk memastikan diagnosis positif. Ada beberapa tipe test EIA yang menggunakan cairan tubuh lainnya untuk menemukan antibodi HIV. Mereka adalah: Test Cairan Oral. Menggunakan cairan oral (bukan saliva) yang dikumpulkan dari mulut menggunakan alat khusus. Ini adalah test antibodi EIA yang serupa dengan test darah dengan EIA. Test konformasi dengan metode Western Blot dilakukan dengan sampel yang sama. Test Urine. Menggunakan urine, bukan darah. Sensitivitas dan spesifitas dari test ini adalah tidak sebaik test darah dan cairan oral. Ia juga memerlukan test konformasi dengan metode Western Blot dengan sampel urine yang sama. Jika seorang pasien mendapatkan hasil HIV positif, itu tidak berarti bahwa pasangan hidup dia juga positif. HIV tidak harus ditransmisikan setiap kali terjadi hubungan seksual. Satu-satunya cara untuk mengetahui apakah pasangan hidup pasien tersebut mendapat HIV positif atau tidak adalah dengan melakukan test HIV terhadapnya.Test HIV selama kehamilan adalah penting, sebab terapi antiviral dapat meningkatkan kesehatan ibu dan menurunkan kemungkinan dari wanita hamil yang HIV positif untuk menularkan HIV pada anaknya pada sebelum, selama, atau sesudah kelahiran. Terapi sebaiknya dimulai seawal

10

mungkin pada masa kehamilan. E. Tanda dan Gejala yang Tampak Pada Penderita Penyakit HIV-AIDS Adapun tanda dan gejala yang tampak pada penderita penyakit AIDS diantaranya adalah seperti dibawah ini : 1. Saluran pernafasan. Penderita mengalami nafas pendek, henti nafas sejenak, batuk, nyeri dada dan demam seprti terserang infeksi virus lainnya (Pneumonia). Tidak jarang diagnosa pada stadium awal penyakit HIV AIDS diduga sebagai TBC. 2. Saluran Pencernaan. Penderita penyakit AIDS menampakkan tanda dan gejala seperti hilangnya nafsu makan, mual dan muntah, kerap mengalami penyakit jamur pada rongga mulut dan kerongkongan, serta mengalami diarhea yang kronik. 3. Berat badan tubuh. Penderita mengalami hal yang disebut juga wasting syndrome, yaitu kehilangan berat badan tubuh hingga 10% dibawah normal karena gangguan pada sistem protein dan energy didalam tubuh seperti yang dikenal sebagai Malnutrisi termasuk juga karena gangguan absorbsi/penyerapan makanan pada sistem pencernaan yang mengakibatkan diarhea kronik, kondisi letih dan lemah kurang bertenaga. 4. Sistem Persyarafan. Terjadinya gangguan pada persyarafan central yang mengakibatkan kurang ingatan, sakit kepala, susah berkonsentrasi, sering tampak kebingungan dan respon anggota gerak melambat. Pada system persyarafan ujung (Peripheral) akan menimbulkan nyeri dan kesemutan pada telapak tangan dan kaki, reflek tendon yang kurang, selalu mengalami tensi darah rendah dan Impoten. 5. Sistem Integument (Jaringan kulit). Penderita mengalami serangan virus cacar air (herpes simplex) atau carar api (herpes zoster) dan berbagai macam penyakit kulit yang menimbulkan rasa nyeri pada jaringan kulit. Lainnya adalah mengalami infeksi jaringan rambut pada kulit (Folliculities), kulit kering berbercak (kulit lapisan luar retak-retak) serta Eczema atau psoriasis. 6. Saluran kemih dan Reproduksi pada wanita. Penderita seringkali mengalami

11

penyakit jamur pada vagina, hal ini sebagai tanda awal terinfeksi virus HIV. Luka pada saluran kemih, menderita penyakit syphillis dan dibandingkan Pria maka wanita lebih banyak jumlahnya yang menderita penyakit cacar. Lainnya adalah penderita AIDS wanita banyak yang mengalami peradangan rongga (tulang) pelvic dikenal sebagai istilah 'pelvic inflammatory disease (PID)' dan mengalami masa haid yang tidak teratur (abnormal). F. Obat Untuk Penyakit HIV-AIDS AIDS merupakan penyakit yang paling ditakuti pada saat ini. HIV, virus yang menyebabkan penyakit ini, merusak sistem pertahanan tubuh(sistem imun), sehingga orang-orang yang menderita penyakit ini kemampuan untuk mempertahankan dirinya dari serangan penyakit menjadi berkurang. Seseorang yang positif mengidap HIV, tetapi tidak menjadi sakit dalam jangka waktu yang lama. Namun, HIV yang ada pada tubuh seseorang akan terus merusak sistem imun. Akibatnya, virus, jamur, dan bakteri yang biasanya tidak berbahaya menjadi sangat berbahaya karena rusaknya sistem imun tubuh. Karena ganasnya penyakit ini, maka berbagai usaha dilakukan untuk mengembangkan obat-obatan yang dapat mengatasinya. Pengobatan yang berkembang saat ini, targetnya adalah enzim-enzim yang dihasilakan oleh HIV dan diperlukan oleh virus tersebut untuk berkembang. Enzim-enzim ini dihambat dengan menggunakan inhibitor yang nantinya akan menghambat kerja enzimenzim tersebut dan pada akhirnya akan menghambat pertumbuhan virus HIV. HIV merupakan suatu virus yang material genetiknya adalah RNA (asam ribonukleat) yang dibungkus oleh suatu matriks yang sebagian besar terdiri atas protein. Utnuk tumbuh, metri genetik ini perlu diubah menjadi DNA (asam deoksiribonukleat), diintegrasikan ke dalam DNA inang, dan selanjutnya mengalami proses yang akhirnya akan menghasilkan protein. Protein-protein yang dihasilkan kemudian akan membentuk virus-virus baru. Obat-obatan yang telah ditemukan pada saat ini menghambat pengubahan RNA menjadi DNA dan menghambat pembentukan protein-protein aktif. Enzim yang membantu pengubahan RNA menjadi DNA disebut reserve transcriptase, sedangkan yang membantu pembentukan protein-protein aktif disebut protease.

12

Untuk dapat membentuk protein yang aktif, informasi genetik yang tersimpan pada RNA virus harus diubah terlebih dahulu menjadi DNA. Reverse transcriptase membantu proses pengubahan RNA menjadi DNA. Jika proses pembentukan DNA dihambat, maka proses pembentukan protein juga menjadi terhambat. Oleh karena itu, pembentukan virus-virus yang baru menjadi berjalan dengan lambat. Jadi, penggunaan obat-obatan penghambat enzim reverse transcriptase tidak secara tuntas menhancurkan virus yang terdapat di dalam tubuh. Penggunaan obat-obatan jenis ini hanya menghambat proses pembentukan virus baru, dan proses penghambatan ini pun tidak dapat menghentikan proses pembentukan virus baru secara total. Obat-obatan lain yang sekarang ini juga banyak berkembang adalah pengggunaan penghambat enzim protease. Dari DNA yang berasal dari RNA virus, akan dibentuk protein-protein yang nantinya akan berperan dalam proses pembentukan partikel virus yang baru. Pada mulanya, protein-protein yang dibentuk berada dalam bentuk yang tidak aktif. Untuk mengaktifkannya, maka protein-protein yang dihasilkan harus dipotong pada tempat-tempat tertentu. Di sinilah peranan protease. Protease akan memotong protein pada tempat tertentu dari suatu protein yang terbentuk dari DNA, dan akhirnya akan menghasilkan protein yang nantinya akan dapat membentuk protein penyusun matriks virus(protein struktural) ataupun protein fungsional yang berperan sebagai enzim. G. Asal dan Bahaya Penyakit HIV-AIDS Darimana AIDS berasal tidak ada seorangpun yang tahu secara pasti. Banyak orang percaya bahwa virus yang menyebabkan AIDS mungkin berasal dari Afrika Tengah lalu disebarkan ke Amerika dan negara-negara lain lewat Haiti. Alasannya bukan semata-mata bahwa virus ini tersebar luas di Uganda, Zaire, Ruanda, dan negara-negara Afrika Tengah lainnya. Penemuan yang lebih meyakinkan adalah bahwa suatu virus yang sangat mirip dengan virus yang menyebabkan AIDS ialah endemik pada kera hijau Afrika. Yang lebih menarik lagi, virus ini kelihatannya mempunyai beberapa efek penyakit pada kera hijau ini. Akan tetapi, pada spesies kera yang berbeda yaitu macaques, virus ini menimbulkan sindrom kekurangan kekebalan tubuh yang menyerupai AIDS pada

13

manusia. Beberapa teori telah dihadirkan untuk diterapkan dan menjelaskan bagaimana virus AIDS pada kera ini dapat tertular pada manusia. Jawabannya adalah bahwa virus ini mungkin tertular karena kera hijau menggigit manusia dan oleh serangga yang membawa virus ini. Beberapa kritikus menuduh para peneliti dari Amerika dan Eropa karena bertindak rasis dalam usaha mereka untuk menunjukkan bahwa AIDS berasal dari Afrika. Warga negara Afrika yang peduli akan hal ini, yang juga menjadi kambing hitam internasional untuk epidemik AIDS ini menghubungakn masalah ini dengan komunitas gay. Dalam kasus selanjutnya ada ketahuan bahwa hubungan AIDS dengan orang-orang gay akan mengarah pada perasaan anti gay dan anti lesbian yang muncul kembali. Di Afrika masalahnya adalah bahwa menyalahkan orangorang kulit hitam sebagai pembawa AIDS akan meningkatkan masalah rasisme di dalam maupun luar negeri. AIDS biasanya diderita oleh kaum gay atau biseksual di Eropa dan Amerika Utara. Hampir tiga perempat orang yang menderita AIDS di Amerika adalah kaum gay ini. Tetapi ini tidak berarti bahwa AIDS adalah penyakit gay. Hal ini merupakan anggapan yang salah. Siapapun dapat tertular HIV/AIDS: janin, bayi, anak-anak, remaja, laki-laki, perempuan, orang tua, anak sekolah, sarjana, karyawan, tokoh agama, pejabat pemerintah, heteroseksual atau homoseksual. HIV/AIDS tidak mengenal suku, agama, ras, usia dan jenis kelamin. Kelompok terbesar yang lain adalah para pengguna obat bius yang memakai jarum suntik yang sama atau alat-alat lain untuk mencampur dan menyuntikkan obat bius ini. Ketika para pengguna obat bius ini memakai jarum suntik yang sama, darah dari satu pemakai dapat masuk ke tubuh orang yang lain, jika orang pertama membawa virus ini maka virus ini dapat ditularkan pada yang kedua mengatur aliran darah mengalirkan darah masuk dan keluar dari suatu alat yang mereka pakai agar obat bius tidak tertinggal dapat mempertinggi risiko penularan. Karena HIV dapat ditemukan dalam air mani, para perempuan yang menggunakan inseminasi buatan (AID: Artifical Insemination By Donor) untuk dapat hamil juga berisiko tertular. Mereka dapat tertular HIV jika air mani pendonor yang terinfeksi itu digunakan. Hal ini juga akan membahayakan

14

bayinya. Bayi dapat tertular HIV ketika masih dalam kandungan, atau mungkin pada saat kelahiran jika ibunya telah terinfeksi. Sangat jarang sekali laki-laki dan perempuan yang tidak termasuk dalam kelompok-kelompok ini yang terinfeksi virus yang akan membuat mereka mengidap penyakit AIDS. Tetapi orang yang gaya hidupnya memungkinkan penularan HIV, akan beresiko tertular.

BAB III

15

PENUTUP
A. Kesimpulan AIDS ( Acquired Immune Deficiency Syndrome) adalah suatu penyakit yang menghancurkan sistem kekebalan tubuh manusia. AIDS disebabkan oleh masuknya virus yang bernama HIV (Human Immunodeficiency Virus) ke dalam tubuh manusia. HIV dengan cepat akan melumpuhkan sistem kekebalan manusia. Setelah sistem kekebalan tubuh lumpuh, seseorang penderita AIDS biasanya akan meninggal karena suatu penyakit (disebut penyakit sekunder) yang biasanya akan dapat dibasmi oleh tubuh seandainya sistem kekebalan itu masih baik. AIDS merupakan penyakit yang paling ditakuti pada saat ini. HIV, virus yang menyebabkan penyakit ini, merusak sistem pertahanan tubuh (sistem imun), sehingga orang-orang yang menderita penyakit ini kemampuan untuk mempertahankan dirinya dari serangan penyakit menjadi berkurang. Seseorang yang positif mengidap HIV, belum tentu mengidap AIDS. Banyak kasus di mana seseorang positif mengidap HIV, tetapi tidak menjadi sakit dalam jangka waktu yang lama. Namun, HIV yang ada pada tubuh seseorang akan terus merusak sistem imun. Akibatnya, virus, jamur dan bakteri yang biasanya tidak berbahaya menjadi sangat berbahaya karena rusaknya sistem imun tubuh. Epidemi HIV-AIDS di Indonesia sudah berada pada kondisi yang serius dan menghawatirkan. Penyebarannya sudah menyebar ke seluruh kelompok masyarakat, tidak saja pada kelompok resiko tinggi, tetapi juga berisiko bagi kita semua. Kelompok remajapun telah menjadi kelompok rentan terhadap epidemik HIV-AIDS. Selama ini, kita tidak menyangka bahwa HIV-AIDS juga menyerang pada kelompok remaja. Pemahaman yang salah terhadap HIV-AIDS akan mendorong cara pencegahannyapun tidak efektif. Oleh karena itu, kita perlu merubah paradigma kita dalam melihat HIV-AIDS yang dipenuhi stigma memojokkan dan sekaligus menghinakan mereka yang positif HIV-AIDS. Sudah saatnya, kita perlu memperhatikan hak-hak kesehatan bagi remaja, yang selama ini terabaikan. Masalah ini pula tidak bisa lepas dari masalah gender.

16

Mengingat kelompok yang rentan adalah remaja putri. Untuk itu, perlu diupayakan langkah-langkah dalam pencegahan dan penyelamatan pada generasi muda dari HIV-AIDS. Yakni, pertama, strategi pemberdayaan bagi remaja sebagai upaya meningkatkan kepercayaan dirinya dan rasa harga diri. Diharapkan remaja dapat bersikap asertif untuk mengatakan tidak terhadap hubungan seksual di luar nikah atau dengan bukan pasangan resminya (status menikah). Remaja harus berani mengatakan tidak untuk penggunaan narkoba. Kedua, perlunya informasi dan pendidikan bagi remaja, khususnya remaja putri. Mengingat posisi perempuan selama ini yang terpinggirkan terhadap akses informasi. Ketiga, ,mendorong remaja putra untuk meningkatkan tanggung jawab yang lebih besar dalam berelasi dengan perempuan. Keempat, meningkatkan pelayanan kesehatan bagi remaja. Termasuk konseling kesehatan reproduksi untuk melindungi tubuhnya. Upaya ini perlu dukungan dari keluarga, sekolah, masyarakat, dan pemerintah dalam melindungi remaja kita dari infeksi HIV-AIDS.

B. SARAN AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome) merupakan kumpulan berbagai gejala dan infeksi sebagai akibat dari hilangnya sistem kekebalan tubuh karena infeksi dan Human Immunodeficiency (HIV). Walaupun sudah ada penanganan untuk AIDS dan HIV, obatnya belum diketahui. Maka penulis mengajak seluruh masyarakat untuk peduli atas pencegahan/penanggulangan penyakit yang disebabkan oleh virus HIV tersebut. Memang bukan dalam bentuk materi (uang, sumbangan untuk yayasan, atau sejenisnya), tetapi melalui sosialisasi informasi penting berupa penularan, pencegahan, dan kondisi rawan tentang AIDS dari beberapa artikel kepada masyarakat luas.

DAFTAR PUSTAKA

17

Doenges, Marilyn E, Rencana Asuhan Keperawatan Pedoman untuk Perencanaan dan Pendokumentasian Perawatan Pasien edisi 3 alih bahasa I Made Kariasa, Ni Made Sumarwati, Jakarta : EGC, 1999. Carpenito, Lynda Juall, Buku Saku Diagnosa Keperawatan edisi 6 alih bahasa YasminAsih, Jakarta : EGC, 1997. http://askep.blogdetik.com/2008/12/07/penyakit HIV-AIDS/ http://gizinews.blogspot.com http://untaianhikmah.blogspot.com http://gizinews.blogspot.com/2008/11/waspada_HIV-AIDS.html http://www.mail-archive.com/dokter_umum@yahoogroups.com/msg00070. http://bandung-sapuluh.yahooboard.net/kesehatan-f28/penyakit-HIV-AIDSt773.htm

18

You might also like

  • Cerita
    Cerita
    Document22 pages
    Cerita
    Irwan Sigit Pradipta
    100% (3)
  • BBLR
    BBLR
    Document9 pages
    BBLR
    Irwan Sigit Pradipta
    No ratings yet
  • Antibiotik
    Antibiotik
    Document10 pages
    Antibiotik
    Irwan Sigit Pradipta
    No ratings yet
  • Lealet
    Lealet
    Document2 pages
    Lealet
    Irwan Sigit Pradipta
    No ratings yet
  • Lansia
    Lansia
    Document3 pages
    Lansia
    Irwan Sigit Pradipta
    No ratings yet
  • Idul Adha
    Idul Adha
    Document1 page
    Idul Adha
    Irwan Sigit Pradipta
    No ratings yet
  • Resume
    Resume
    Document2 pages
    Resume
    Irwan Sigit Pradipta
    No ratings yet
  • Gender
    Gender
    Document9 pages
    Gender
    Irwan Sigit Pradipta
    No ratings yet
  • Aids
    Aids
    Document3 pages
    Aids
    Irwan Sigit Pradipta
    No ratings yet
  • Isospol
    Isospol
    Document5 pages
    Isospol
    Irwan Sigit Pradipta
    No ratings yet
  • Atom
    Atom
    Document5 pages
    Atom
    Irwan Sigit Pradipta
    No ratings yet
  • Nilai
    Nilai
    Document2 pages
    Nilai
    Irwan Sigit Pradipta
    No ratings yet
  • Rokok
    Rokok
    Document3 pages
    Rokok
    Irwan Sigit Pradipta
    No ratings yet
  • Tips
    Tips
    Document6 pages
    Tips
    Irwan Sigit Pradipta
    No ratings yet
  • Fungsi Keluarga Sebagai Salah Satu Terapi Keluarga Sadar Hiv/Aids
    Fungsi Keluarga Sebagai Salah Satu Terapi Keluarga Sadar Hiv/Aids
    Document8 pages
    Fungsi Keluarga Sebagai Salah Satu Terapi Keluarga Sadar Hiv/Aids
    Irwan Sigit Pradipta
    No ratings yet
  • Mskalah
    Mskalah
    Document11 pages
    Mskalah
    Irwan Sigit Pradipta
    No ratings yet
  • Hiv
    Hiv
    Document12 pages
    Hiv
    Irwan Sigit Pradipta
    No ratings yet
  • Aids
    Aids
    Document5 pages
    Aids
    Irwan Sigit Pradipta
    No ratings yet
  • Rokok
    Rokok
    Document3 pages
    Rokok
    Irwan Sigit Pradipta
    No ratings yet
  • Contoh
    Contoh
    Document4 pages
    Contoh
    Irwan Sigit Pradipta
    No ratings yet
  • Hiv
    Hiv
    Document8 pages
    Hiv
    Irwan Sigit Pradipta
    No ratings yet
  • Hiv
    Hiv
    Document14 pages
    Hiv
    Irwan Sigit Pradipta
    No ratings yet
  • Atom
    Atom
    Document5 pages
    Atom
    Irwan Sigit Pradipta
    No ratings yet
  • Aids
    Aids
    Document3 pages
    Aids
    Irwan Sigit Pradipta
    No ratings yet
  • Cover
    Cover
    Document1 page
    Cover
    Irwan Sigit Pradipta
    No ratings yet
  • Aids
    Aids
    Document10 pages
    Aids
    Irwan Sigit Pradipta
    No ratings yet
  • Cerita
    Cerita
    Document35 pages
    Cerita
    Irwan Sigit Pradipta
    No ratings yet
  • OPTIMASI NUTRISI
    OPTIMASI NUTRISI
    Document11 pages
    OPTIMASI NUTRISI
    Irwan Sigit Pradipta
    No ratings yet
  • LP Nyeri Dahlia Fix
    LP Nyeri Dahlia Fix
    Document20 pages
    LP Nyeri Dahlia Fix
    Irwan Sigit Pradipta
    No ratings yet