Professional Documents
Culture Documents
2012
KATA PENGANTAR
Pembuatan pedoman teknis ini dimaksudkan untuk memberikan acuan umum bagi para petugas Dinas Pertanian Tanaman Pangan Propinsi, Kabupaten/Kota dan petugas lapangan dalam melaksanakan kegiatan Pengembangan SRI (System of Rice Intensification) yang dananya bersumber dari dana APBN TA 2012. Para petugas terkait diharapkan dapat mempelajari dan mencermati pedoman ini dengan saksama. Disamping itu dengan memahami Pedoman Teknis ini, diharapkan tidak akan terjadi keragu-raguan dalam implementasi kegiatan dilapangan dan kendala / hambatan yang ada akan dapat diatasi, sehingga kinerja yang diperoleh dapat tercapai secara optimal . Muatan pedoman teknis ini bersifat umum karena berlaku secara nasional, oleh karena itu diharapkan pihak Dinas Pertanian Tanaman Pangan Propinsi dapat menerbitkan Petunjuk Pelaksanaan dan Dinas Pertanian Tanaman Pangan Kabupaten/Kota dapat menerbitkan Petunjuk teknis yang menjabarkan secara lebih rinci Pedoman Teknis ini sesuai dengan kondisi spesifik daerah masing-masing. Untuk meningkatkan pemahaman petugas terhadap pedoman teknis ini, sangat diharapkan dalam berbagai kesempatan yang ada (misalnya Acara Sosialisasi, Rapat Koordinasi, Rapat Teknis, Supervisi dsbnya) Pedoman Teknis ini dapat didiskusikan bersama secara intensif. Dengan demikian diharapkan semua pihak terkait baik Pusat dan Daerah dapat memiliki kesamaan pandangan, gerak dan langkah dalam melaksanakan kegiatan ini. Akhirnya, sangat diharapkan komitmen berbagai pihak untuk dapat melaksanakan kegiatan ini dengan sebaikbaiknya dalam bingkai waktu yang telah ditentukan, agar
Pedoman Teknis Pengembangan SRI TA. 2011
hasil pembangunan melalui kegiatan ini benar-benar dapat dinikmati manfaatnya bagi sebesar-besarnya kesejahteraan petani di Indonesia.
ii
DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR ...................................................... DAFTAR ISI ................................................................... DAFTAR LAMPIRAN ..................................................... I. PENDAHULUAN ..................................................... A. B. C. D. Latar Belakang ................................................ Tujuan ............................................................. Sasaran .......................................................... Pengertian ..................................................... i iii v 1 1 3 3 4 5 5 5 6 6 6 7 9
III. SPESIFIKASI TEKNIS ............................................. A. B. C. Norma ............................................................. Standar Teknis ................................................ Kriteria ............................................................
Cara Pelaksanaan ......................................... 9 Tahapan Pelaksanaan ................................... 9 Jadwal Kegiatan ............................................ 15 Pendanaan .................................................... 16
iii
V. PEMBINAAN, MONITORING, EVALUASI DAN PELAPORAN ................................................. 18 A. B. C. D. Tugas dan Tanggung Jawab Dinas Propinsi ................................................ Tugas dan Tanggung Jawab Dinas Kabupaten/Kota .................................... Format Laporan .............................................. Alur Laporan ...................................................
18 19 20 20
VI. INDIKATOR KINERJA ............................................ 23 A. B. C. D. Indikator Keluaran (Outputs) ........................... Indikator Hasil (Outcomes) ............................. Indikator Manfaat (Benefits) ............................ Indikator Dampak (Impacts) ............................ 23 23 23 23
iv
Lampiran 2. Contoh Rencana Usulan Kegiatan Kelompok (RUKK) kegiatan Pengembangan SRI ............................ Lampiran 2.a. Format Laporan Realisasi Fisik dan Keuangan Kegiatan Ditjen. PSP TA. 2012 (form PSP.01) ..................... Lampiran 2.b Format Laporan Manfaat Kegiatan Ditjen. PSP TA. 2012 (form PSP.03)... .................................... Lampiran 3.a. Format Laporan Realisasi Fisik dan Keuangan Kegiatan Ditjen. PSP TA. 2012 (form PSP.02) ............. Lampiran 3.b Format Laporan Manfaat Kegiatan Ditjen. PSP TA. 2012 (form PSP.04) .......................................
29
31
32
34
35
Lampiran 4. Outline Laporan Akhir Kegiatan Pengembangan SRI TA. 2012 .......................................
36
I.
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Tanah merupakan faktor produksi pertanian yang penting. Keseimbangan tanah dengan kandungan
bahan organik, mikro organisme dan aktifitas biologi serta keberadaan unsur-unsur hara dan nutrisi sangat penting untuk keberlanjutan pertanian kedepan, begitu juga dengan kesehatan manusia mempunyai hubungan langsung dengan kesehatan tanah.
Salah satu permasalahan saat ini yang dihadapi banyak petani adalah kesehatan dan kesuburan tanah yang semakin menurun. Hal ini ditunjukkan dengan gejalagejala sebagai berikut; tanah cepat kering, retak-retak bila kurang air, lengket bila diolah, lapisan olah dangkal, asam dan padat, produksi sulit meningkat bahkan cenderung menurun. Kondisi ini semakin buruk karena penggunaan pupuk an-organik terus meningkat dan penggunaan pestisida untuk mengendalikan organisme pengganggu tumbuhan juga meningkat.
Perilaku usahatani lebih tertuju pada cara memupuk tanaman, bukan cara memupuk tanah agar tanah
Pedoman Teknis Pengembangan SRI TA. 2012
menjadi subur, sehingga dapat menyediakan sekaligus memberikan banyak nutrisi pada tanaman. Saat ini usahatani secara umum belum melibatkan tanah sebagai komponen yang mempengaruhi pengendalian dan dalam
menentukan
keputusan
Dibeberapa tempat masih terjadi pembakaran sisa jerami sebelum pengolahan lahan, sehingga
Oleh karena itu Direktorat Perluasan dan Pengelolaan Lahan, Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian pada tahun 2012 akan melaksanakan kegiatan untuk tani meningkatkan melalui kemampuan Pelatihan teknis dan
masyarakat
kegiatan
Sekolah Lapangan System Of Rice Intensification (SRI) yaitu cara budidaya tanaman padi yang intensif dan efisien dengan proses manajemen sistem perakaran dengan berbasis pada pengelolaan tanah, tanaman dan air.
B.
Tujuan
keterampilan petani tentang usahatani padi sawah organik metode SRI. b. Meningkatkan usahatani. c. Menghasilkan produksi yang berdaya saing tinggi, sehat dan berkelanjutan. d. Mengembangkan lingkungan. usahatani padi yang ramah produktivitas dan efisiensi
C.
Sasaran
Sasaran kegiatan pengembangan SRI adalah petani yang mempunyai lahan sawah beririgasi yang
ketersediaan airnya terjamin. Pada tahun 2012 kegiatan pengembangan SRI seluas 60.300 Ha yang tersebar di 20 propinsi, 109 kabupaten/kota dengan rincian
D.
Pengertian
1.
Usahatani padi sawah organik metode SRI adalah usahatani padi sawah irigasi secara intensif dan efisien dalam pengelolaan tanah, tanaman dan air melalui pemberdayaan kelompok tani dan kearifan lokal serta berbasis pada kaidah ramah
lingkungan.
2.
Kelompok tani pelaksana SRI adalah kelompok tani yang menggarap lahan dalam satu hamparan dan bersedia menerapkan metode SRI pada seluruh lahan garapan kelompok tani tersebut secara utuh.
II.
A. Persiapan 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. Pembuatan Juklak oleh Propinsi Pembuatan Juknis oleh Kab/Kota Koordinasi dengan Instansi terkait Sosialisasi Penjaringan Calon Petani dan Calon Lokasi (PCPCL) Penetapan hasil penjaringan CPCL Pembuatan rekening kelompok Musyawarah Kelompok Tani Penyusunan RUKK
B. Pelaksanaan 1. Pengadaan alat dan saprodi bahan organik (BO) 2. 3. 4. 5. 6. 7. Pengolahan Tanah Pelatihan Sekolah Lapangan (SL) dan pendampingan Lokakarya Monitoring dan Evaluasi Pelaporan (APPO, benih dan
Dalam pelaksanaan kegiatan pengembangan SRI melalui Pelatihan dan Sekolah Lapangan SRI (SL- SRI) mengacu pada norma, standar teknis dan kriteria sebagai berikut : A. Norma Pengembangan SRI dilaksanakan bagi petani dalam kelompok tani pada lokasi sasaran dan dilakukan oleh petugas yang telah mengikuti pelatihan pemandu ( TOT ) atau petani maju yang telah mampu menerapkan metode SRI. B. Standar Teknis Standar teknis Pengembangan SRI meliputi : 1. Pelaksanaan TOT bagi Instruktur/ Petugas di daerah 2. Pelaksanaan Pelatihan Usahatani Padi Organik Metode SRI. 3. Pelaksanaan Sekolah Lapang Pemandu SRI
C.
1. Kriteria Lokasi a. Hamparan sawah beririgasi yang ketersediaan airnya terjamin yang dimiliki/dikelola oleh satu kelompok secara utuh seluas lahan yang dimiliki oleh anggota kelompok tersebut ( kurang lebih 20 ha). b. Lokasi mudah dijangkau. c. Bukan daerah rawan genangan / banjir dan infrastruktur drainase cukup memadai. d. Diutamakan yang di daerah sekitarnya tersedia bahan organik (hijauan, kotoran hewan). e. Luas lahan pemilik penggarap atau penggarap maksimum 2 ha / KK. 2. Kriteria Calon Petani Pelaku SRI a. Petani pemilik penggarap atau penggarap yang mempunyai kemauan dan kemampuan dalam mengembangkan SRI serta berada dalam satu kelompok tani hamparan.
hamparan yang merupakan kelompok tani aktif dan dinamis serta berorientasi ekologis dan agrobisnis. - Kelompok tani yang belum pernah mendapatkan alokasi kegiatan SRI. 4. Kriteria Instruktur/ Pelatih SRI Instruktur/ Pelatih SRI adalah Petugas Dinas Daerah/ Penyuluh Lapangan / Anggota Kelompok tani yang telah mengikuti TOT yang diselenggarakan oleh Pusat.
5. Kriteria Pendamping dan Pemandu Pendamping dan pemandu adalah tenaga profesional di bidang SRI, Petugas Dinas Kabupaten / Kota dan Petugas Lapangan atau petani yang telah mengikuti pelatihan pemandu SRI dan berpengalaman
melaksanakan SRI, serta mempunyai kemampuan untuk menumbuhkan minat petani dalam
IV.
PELAKSANAAN KEGIATAN
A. Cara Pelaksanaan
Mekanisme pelaksanaan pengembangan SRI melalui Pelatihan dan Sekolah Lapangan SRI (SL- SRI) dilakukan secara swakelola oleh Dinas Pertanian Tanaman Pangan Kabupaten/Kota, sedangkan
pengadaan Alat Pengolah Pupuk Organik (APPO), dan benih dilakukan oleh kelompok tani.
B.
Tahapan Pelaksanaan
1. Persiapan
a. Pembuatan Petunjuk Pelaksanaan Pembuatan petunjuk pelaksanaan dilakukan oleh Dinas Propinsi sebagai penjabaran dari pedoman teknis yang dibuat oleh pusat sesuai dengan kondisi daerah.
b. Pembuatan Petunjuk Teknis Pembuatan petunjuk teknis dilakukan oleh Dinas Kab/Kota sebagai penjabaran dari petunjuk
pelaksanaan yang dibuat oleh propinsi sesuai dengan kondisi riil di lapangan.
c. Koordinasi Koordinasi dilakukan dengan instansi terkait di kabupaten/kota termasuk dan masyarakat luas, dengan aparat desa untuk memperoleh
tentang
kegiatan tersebut.
e. Penjaringan Calon Lokasi dan Petani Yang dimaksud penjaringan lokasi adalah
kegiatan untuk memperoleh lokasi (daerah irigasi yang ketersediaan airnya terjamin), petani dan kelompok tani sesuai dengan kriteria pada spesifikasi teknis dalam Bab III. Satu kelompok tani sasaran beranggotakan + 30 orang.
10
Penjaringan lokasi dan petani dilakukan oleh Tim Teknis yang dibentuk oleh Dinas Pertanian Tanaman Pangan Kabupaten / Kota. Diharapkan pada tahun yang akan datang penjaringan calon lokasi dan petani sudah dilakukan pada tahun sebelumnya dan dimasukkan dalam proposal.
f. Penetapan Lokasi dan Petani Pelaksana Hasil penjaringan CPCL yang memenuhi syarat dan kriteria yang telah ditentukan oleh norma,
standar teknis dan kriteria, selanjutnya ditetapkan dengan Surat Keputusan (SK) Kepala Dinas
Pertanian Tanaman Pangan Kabupaten/Kota. g. Pembuatan Rekening Kelompok Rekening kelompok diperlukan untuk menerima transfer dana dalam rangka bantuan sosial ini dari dana Tugas Pembantuan. Rekening kelompok
11
antara ketua kelompok dengan Kepala Dinas kabupaten/kota , dalam bentuk rekening
Kelompok
Tani
atau Rembug
kelompok untuk
tani
(rembug
desa)
menyusun
perencanaan
secara partisipatif sesuai aspirasi masyarakat, sehingga diharapkan mereka akan merasa
memiliki dan bersedia memelihara kelanjutannya. Dalam musyawarah kelompok tani (rembug desa), petugas dalam hal ini bertindak sebagai fasilitator. Hasil dari musyawarah kelompok tani menjadi bahan dalam penyusunan Rencana Usulan Kegiatan Kelompok (RUKK). i. Penyusunan Rencana Usulan Kegiatan Kelompok (RUKK) Penyusunan Kelompok Rencana (RUKK), Usulan berdasarkan Kegiatan hasil
musyawarah kelompok tani, dilaksanakan secara bersama-sama antara petani dan petugas untuk menentukan dilaksanakan.
Pedoman Teknis Pengembangan SRI TA. 2012
kegiatan
definitif
yang
akan
12
Dalam
penyusunan
RUKK
apabila
terdapat
penggunaan dana dari APBD atau swadaya petani, supaya dicantumkan. Contoh RUKK seperti pada Lampiran 2.
j.
pedoman pengelolaan dana bantuan sosial yang dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian.
2. Pelaksanaan a. Pengembangan Metode SRI 1) Persiapan di Lapang Pengadaan APPO per kelompok tani sebanyak 2 unit oleh kelompok tani yang dibiayai dana Tugas Pembantuan Usahatani Padi Organik
sedangkan untuk saung APPO nya dibuat secara swadaya petani. Pengadaan benih untuk kelompok tani yang
Pembantuan
13
Pertemuan
penyusunan
rencana
pelaksanaan kegiatan sekolah lapangan, pendampingan untuk seluas dan penentuan tanah siap dana lokasi tanam Tugas
pengolahan 20 ha
dibiayai
melakukan penanaman, usahatani padi sawah metode SRI seluas 20 ha dalam satu hamparan kelompok tani.
2) Pelaksanaan di lapangan Pengelolaan lahan dan pendampingan selama 1 Musim Tanam diselenggarakan oleh Dinas Pertanian Tanaman Pangan Kabupaten / Kota dengan ketentuan/arahan sebagai berikut : a) Peserta sekolah lapangan adalah petani yang telah mengikuti pelatihan SRI. b) Petugas / pendamping SRI adalah tenaga ahli di bidang SRI, Petugas Dinas Pertanian Tanaman Pangan Kabupaten / Kota dan Petugas Lapangan atau petani yang telah mengikuti pelatihan pemandu SRI dan telah berpengalaman melaksanakan SRI.
14
c) Waktu pelaksanaan 1 (satu) musim tanam. d)Sesuai jadual kegiatan maka SRI
C.
Jadwal Kegiatan
Dinas Pertanian Kabupaten/Kota supaya mengikuti jadual pelaksanaan kegiatan sesuai tahapan kegiatan
Pedoman Teknis Pengembangan SRI TA. 2012
15
Pengembangan SRI, yang dituangkan dalam Jadual Palang pada Lampiran 5. D. Pendanaan Untuk melakukan kegiatan pengembangan SRI
disediakan dana Tugas Pembantuan di Dinas Pertanian Tanaman Pangan Kabupaten / Kota sebesar Rp. 2.250.000,-/ Ha. Transfer dana dilakukan untuk
perkelipatan 20 Ha, dengan perincian sebagai berikut : Belanja Bahan, Rp. 200.000,-. Belanja Perjalanan Lain meliputi Perjalanan
Pendampingan Rp. 1.500.000,- dan Monitoring Rp. 300.000,Bansos Pembelanjaan dalam bentuk uang, Rp.
43.000.000,Khusus penggunaan dana dari AKUN Belanja Lembaga Sosial Lainnya mengacu pada Pedoman Pengelolaan Dana Bantuan Sosial Tahun 2012 yang dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian. Untuk kegiatan yang bersifat non fisik antara lain Sosialisasi, Koordinasi, Penjaringan Lokasi dan Petani, musyawarah kelompok tani, pembinaan, monitoring dan evaluasi serta pelaporan menggunakan dana
Administrasi Kegiatan, bila tidak mencukupi diharapkan dapat disediakan dari dana APBD.
Pedoman Teknis Pengembangan SRI TA. 2012
16
Untuk pemeliharaan dan keberlanjutan hasil kegiatan sepenuhnya menjadi tanggung jawab masyarakat petani secara swadaya.
17
Dalam pelaksanaan pengembangan SRI dilakukan kegiatan pembinaan, monitoring, evaluasi dan pelaporan oleh Tingkat Propinsi dan Kabupaten/Kota sesuai tugas dan tanggung jawabnya.
A.
Kegiatan ditingkat Propinsi dilaksanakan oleh Dinas Pertanian Tanaman Pangan meliputi : 1. Menyusun petunjuk pelaksanaan sebagai
penjabaran dari pedoman teknis pusat yang disesuaikan dengan kondisi lokalita setempat 2. Melakukan evaluasi. 3. Menyusun pelaksanaan rekapitulasi kegiatan laporan pelatihan perkembangan dan Sekolah bimbingan teknis, monitoring dan
18
B.
Tugas dan Tanggung Jawab Dinas Kabupaten/ Kota Kegiatan di tingkat Kabupaten/Kota dilaksanakan oleh Dinas Pertanian Tanaman Pangan meliputi : 1. 2. Melakukan koordinasi dengan instansi terkait. Menyusun petunjuk teknis sebagai penjabaran dari petunjuk pelaksanaan yang dibuat oleh Propinsi yang disesuaikan dengan kondisi lokalita vertikal dan horizontal
penjaringan, alat peraga dan ATK/ perlengkapan lapangan), pelatihan, Sekolah Lapangan,
pendampingan dan penanaman, workshop/ field day. 4. Melaksanakan bimbingan teknis kepada para petugas lapangan dan petani peserta pelaksana kegiatan. 5. Menyusun laporan dan dokumentasi (sebelum, sedang dan sesudah) pelaksanaan kegiatan, kemudian disampaikan ke secara berkala. Propinsi dan Pusat
19
C.
Format Laporan 1. Laporan Bulanan Dinas Pertanian Tanaman Pangan Kabupaten / Kota wajib membuat laporan bulanan. Dinas Pertanian merakapitulasi Tanaman laporan Pangan dari Dinas Propinsi Pertanian
Kabupaten / Kota. Format laporan bulanan yang dibuat oleh Dinas Pertanian Tanaman Pangan Kabupaten/ Kota sesuai format Laporan PSP 01 dan PSP 03 sebagaimana terlampir pada Lampiran 6.a dan 6.b, sedangkan format laporan yang dibuat oleh Dinas Pertanian Tanaman Pangan Propinsi sesuai
format Laporan PSP 02 dan PSP 04 sebagaimana pada Lampiran 7.a dan 7.b.
2.
Laporan Akhir Laporan akhir agar lebih informatif dan komunikatif dilengkapi dengan foto-foto dokumentasi (sebelum, sedang dan selesai pelaksanaan kegiatan). Outline laporan akhir sebagaimana pada lampiran 8.
D.
Alur Laporan Laporan diperlukan untuk mengetahui perkembangan pelaksanaan kegiatan dan permasalahan serta upaya pemecahan dalam mencapai sasaran. Laporan ini berisi
20
antara lain data dan informasi tentang perkembangan pelaksanaan fisik dan keuangan, pendayagunaan
tenaga kerja, hasil kerja fisik dan lain-lain. Alur laporan adalah sebagai berikut : 1. Laporan bulanan dibuat oleh Dinas Pertanian Tanaman Pangan Kabupaten / Kota dan dikirim ke Dinas Pertanian Tanaman Pangan Propinsi untuk diolah lebih lanjut dengan tembusan ke pusat.
2. Laporan bulanan yang dibuat oleh Dinas Pertanian Tanaman Pangan Kabupaten / Kota selanjutnya direkapitulasi oleh Dinas Pertanian Tanaman
Pangan Propinsi dan dikirim ke Pusat dengan alamat : Direktorat Perluasan dan Pengelolaan Lahan Ditjen. Prasarana dan Sarana Pertanian Jl. Taman Margasatwa No. 3 Ragunan Jakarta Selatan 12550. Telp. : 021-7805552 Fax. : 021-7805552
3. Laporan akhir dibuat oleh Dinas Pertanian Tanaman Pangan Kabupaten / Kota dan dikirim ke Dinas Pertanian Tanaman Pangan Propinsi untuk diolah lebih lanjut, dengan tembusan ke pusat.
Pedoman Teknis Pengembangan SRI TA. 2012
21
4. Laporan akhir dibuat oleh Dinas Pertanian Tanaman Pangan Propinsi berdasarkan hasil laporan dari Dinas Pertanian Tanaman Pangan Kabupaten / Kota kemudian dikirim ke pusat.
5. Waktu pengiriman a. Laporan bulanan kabupaten dikirim paling lambat tanggal 5 bulan berikutnya. b. Laporan bulanan propinsi dikirim paling lambat tanggal 10 bulan berikutnya.
22
Untuk mengetahui keberhasilan pelaksanaan pengembangan SRI maka diperlukan indikator kinerja sebagai berikut :
Usahatani Padi Sawah Organik Metode SRI seluas 60.300 Ha di 109 Kabupaten di 20 Propinsi.
B.
Indikator Hasil (Outcomes) 1. Terwujudnya usahatani padi sawah organik metode SRI minimal seluas 60.300 Ha. 2. Terwujudnya peningkatan produksi padi sawah organik metode SRI sebanyak 2 ton/ha
C.
sebanyak Rp 6 juta/ha
D.
23
1. Terwujudnya penataan lingkungan usaha tani yang lebih baik di 3000 kelompok tani 2. Terciptanya sumber-sumber pertumbuhan ekonomi 3. Terciptanya kehidupan masyarakat yang lebih baik
24
VII. PENUTUP
Pengembangan SRI melalui pelatihan dan Sekolah Lapangan SRI dilakukan dengan merubah perilaku petani dalam berusahatani yang lebih efisien dan ramah lingkungan. Perubahan perilaku petani tersebut memerlukan waktu untuk berproses, sehingga upaya bimbingan dan pembinaan perlu dilakukan secara terus menerus oleh petugas lapangan.
Implementasi usahatani padi sawah organik metode SRI pada saat pelatihan dan Sekolah Lapang SRI diharapkan pada tahun 2011 dapat diterapkan pada seluruh areal sawah yang dikelola oleh kelompok tani pelaksana metode SRI.
25
Lampiran 1
LOKASI KEGIATAN PENGEMBANGAN SYSTEM OF RICE INTENSIFICATION (SRI) TA. 2012
NO.
PROPINSI / KABUPATEN
VOL
SATUAN
BIAYA
1 Jawa Barat 1 Bogor 2 Sukabumi 3 Bandung 4 Karawang 5 Garut 6 Bekasi 7 Ciamis 8 Subang 9 Bandung Barat 10 Tasikmalaya 11 Purwakarta 12 Cianjur 13 Sumedang 14 Kota Tasikmalaya 2 JAWA TENGAH 15 cilacap 16 purbalingga 17 purworejo 18 sragen 19 pati 20 jepara 21 pekalongan 22 pemalang 23 tegal 24 karang anyar 25 sukoharjo 26 banjarnegara 27 wonosobo 3 DI YOGYAKARTA 28 bantul 29 gunung kidul 30 sleman 4 JAWA TIMUR 31 Pacitan 32 Ponorogo 33 Malang 34 Banyuwangi 35 Jombang 36 Madiun 37 Ngawi 38 Sampang 39 Tulungagung 40 Blitar 41 Kediri
500 1,500 1,000 9,000 1,000 300 1,000 5,000 500 1,000 300 500 300 200
2.250.000 2.250.000 2.250.000 2.250.000 2.250.000 2.250.000 2.250.000 2.250.000 2.250.000 2.250.000 2.250.000 2.250.000 2.250.000 2.250.000
1,125,000 3,375,000 2,250,000 20,250,000 2,250,000 675,000 2,250,000 11,250,000 1,125,000 2,250,000 675,000 1,125,000 675,000 450,000
500 1,000 500 500 300 500 500 2,000 1,000 500 500 300 300
2.250.000 2.250.000 2.250.000 2.250.000 2.250.000 2.250.000 2.250.000 2.250.000 2.250.000 2.250.000 2.250.000 2.250.000 2.250.000
1,125,000 2,250,000 1,125,000 1,125,000 675,000 1,125,000 1,125,000 4,500,000 2,250,000 1,125,000 1,125,000 675,000 675,000
500 500 500 500 500 500 500 500 500 500 500
2.250.000 2.250.000 2.250.000 2.250.000 2.250.000 2.250.000 2.250.000 2.250.000 2.250.000 2.250.000 2.250.000
1,125,000 1,125,000 1,125,000 1,125,000 1,125,000 1,125,000 1,125,000 1,125,000 1,125,000 1,125,000 1,125,000
26
NO.
PROPINSI / KABUPATEN
VOL
SATUAN
BIAYA
5 ACEH 42 Aceh Besar 43 Pidie 44 Aceh Tengah 45 Aceh Tamiang 46 Nagan Raya 47 Kota Lhokseumawe 6 SUMATERA UTARA
48 Deli Serdang
49 Langkat 50 Serdang Bedagai 51 Batu bara 52 Asahan 53 Simalungun 7 SUMATERA BARAT 54 tanah datar 55 pesisir selatan 56 solok 57 sijunjung 58 tanah datar 59 padang pariaman 60 agam 61 lima puluh kota 62 dharmasraya 8 JAMBI
63 Batanghari
64 Bungo 9 SUMATERA SELATAN 65 Ogan Komering Ulu 66 Muara Enim 67 Musi Rawas 68 Kota Palembang 69 Kota Lubuk Linggau 70 Ogan Komering Ilir 71 OKU Timur 10 LAMPUNG 72 lampung timur 73 lampung tengah 74 pesawaran 75 lampung selatan 11 KALIMANTAN BARAT 76 Sintang 12 KALIMANTAN SELATAN 77 Banjar 78 Hulu Sungai Selatan 79 Tapin 13 SULAWESI TENGAH 80 Banggai 81 Donggala
300 400
2.250.000 2.250.000
675,000 900,000
400
2.250.000
900,000
300 500
2.250.000 2.250.000
675,000 1,125,000
27
NO.
PROPINSI / KABUPATEN
VOL
SATUAN
BIAYA
14 SULAWESI SELATAN 82 Maros 83 Barru 84 Soppeng 85 Sidenreng Rappang 86 Pinrang 87 Takalar 88 Tana Toraja 89 Luwu Utara 90 Pangkep 15 SULAWESI TENGGARA 91 kota kendari 16 BALI 92 Tabanan 93 Badung 94 Gianyar 95 Klungkung 17 NUSA TENGGARA BARAT 96 Lombok Barat 97 Lombok Timur 98 Lombok Tengah 18 BENGKULU 99 Bengkulu Selatan 100 Rejang Lebong 101 Kaur 102 Seluma 103 Lebong 104 Kepahiang 19 MALUKU UTARA 105 halmahera timur 20 BANTEN 106 Pandeglang 107 Lebak 108 Tangerang 109 Serang TOTAL
300
2.250.000
675,000
300
2.250.000
675,000
28
Lampiran 2
Contoh RENCANA USULAN KEGIATAN KELOMPOK (RUKK) KEGIATAN PENGEMBANGAN SRI
Kab/ Kota Kecamatan Desa Nama Kelompok Tani : : : : Jumlah Biaya & Sumber Dana (Rp) Jenis Pekerjaan Volume/ Satuan Harga Per Satuan Tugas Pembantuan
APBD Swadaya Petani
Metode Pelaksanaan
a Pelaksanaan Fisik - Pengolahan lahan sampai siap tanam - Perbaikan kesuburan (aplikasi bahan organik/pupuk dll) - Perbaikan galengan - Perbaikan sarana dan prasarana (JUT, bangunan, konservasi, saluran irigasi, dll) - Lain-lain .(sebutkan) b Penyediaan Sarana Produksi Pertanian - Benih - Pestisida nabati - Bahan organik - Mikro Organisme Lokal (MOL) - APPO - Sabit - Cangkul - Lain-lain .(sebutkan) c Penanaman d Pemeliharaan - Penyiangan - Aplikasi bahan organik - Aplikasi MOL - Lain-lain .(sebutkan) TOTAL DANA ..,. 2010 Mengetahui, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) ( ) ( TimTeknis/ Korlap ) Ketua Kelompok Tani ( ) HOK HOK HOK HOK Kg Ltr Kg Ltr Unit Buah Buah Bansos Bansos HOK HOK HOK HOK
29
Bulan No. Nama Kegiatan I A. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 B. 1 2 3 4 5 6 Persiapan Pembuatan Juklak oleh Propinsi Pembuatan Juknis oleh Kab/Kota Koordinasi dengan Instansi terkait Sosialisasi Penjaringan Penetapan Lokasi Pembuatan rekening kelompok Musyawarah Kelompok Tani Penyusunan RUKK Transfer dana Pelaksanaan Pengadaan alat dan saprodi Pelatihan Sekolah Lapangan (SL) dan pendampingan Workshop/ Field day Monitoring Evaluasi - Kabupaten/Kota - Propinsi - Pusat 7 Pelaporan Januari Minggu ke II III IV I Pebruari Minggu ke II III IV I Maret Minggu ke II III IV I April Minggu ke II III IV I Mei Minggu ke II III IV I Juni Minggu ke II III IV I Juli Minggu ke II III IV I Agustus Minggu ke II III IV I September Minggu ke II III IV I Oktober Minggu ke II III IV I Nopember Minggu ke II III IV I Desember Minggu ke II III IV
Keterangan :
Secara swadaya
30
Lampiran 2.a
LAPORAN REALISASI FISIK DAN KEUANGAN KEGIATAN DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN T.A. 2011
Dinas Kabupaten Provinsi Subsektor Program Bulan No. SP DIPA : .. : .. : .. : .. : .. : .. : .. Pagu DIPA Anggaran Fisik (Rp) (Ha/Km/Unit) Realisasi Terhadap Pagu DIPA Anggaran Fisik (Rp) (%) (Ha/Km/Unit) Lokasi Kegiatan Desa/ Kecamatan
Form PSP. 01
No.
Aspek/Kegiatan
(%)
Nama Kelompok
Koordinat
Keterangan
Perluasan dan Pengelolaan Lahan 1. Cetak Sawah 2. JUT 3. Japrod 4. Optimasi Lahan 5. dst .. Pengelolaan Air Irigasi 1. JITUT 2. JIDES 3. Tata Air Mikro (TAM) 4. dst .. Alat dan Mesin Pertanian 1. Tractor Roda 2 2. Tractor Roda 4 3. dst . Pupuk dan Pestisida 1. Penguatan KP3 2. Skrening Pestisida 3. dst . Pembiayaan 1. PUAP 2. dst ..
JUMLAH
Catatan : 1. Laporan dikirim ke Dinas Propinsi terkait tembusan ke Ditjen PSP Pusat, paling lambat tanggal 5 setiap bulan 2. Laporan ke Pusat ke Bagian Evaluasi dan Pelaporan d/a. Kanpus Kementan Gedung D Lantai 8 Jl. Harsono RM No. 3 Ragunan Jakarta Selatan via Fax : 021-7816086 atau E-mail : monevpsp@gmail.com ., ... 2011 Penanggung jawab kegiatan Kabupaten
31
NO
KEGIATAN
Realisasi Fisik
MANFAAT
Perluasan dan Pengelolaan Lahan 1. Cetak Sawah 2. JUT 3. Japrod 4. Optimasi Lahan 5. dst .. 2 Pengelolaan Air Irigasi 1. JITUT 2. JIDES 3. Tata Air Mikro (TAM) 4. dst .. Alat dan Mesin Pertanian 1. Tractor Roda 2 2. Tractor Roda 4 3. dst . Pupuk dan Pestisida 1. Penguatan KP3 2. Skrening Pestisida 3. dst . Pembiayaan 1. PUAP 2. dst ..
Catatan : 1. Laporan dikirim ke Dinas Propinsi terkait tembusan ke Ditjen PSP pada akhir Tahun Anggaran 2. Laporan ke Ditjen PSP cq. ke Bagian Evaluasi dan Pelaporan d/a. Kanpus Deptan Gedung D Lantai 8. Jl. Harsono RM No. 3 Ragunan. Jaksel via Fax : 021-7816086 atau E-mail : monevpsp@gmail.com 3. Manfaat harus terukur, contoh : a. Kegiatan JITUT/JIDES seluas 500 Ha, menaikan IP 50 % dengan produktivitas 5 ton/Ha, sehingga manfaat kegiatan berupa peningkatan produksi sebanyak 500 X 0,5 X 5 Ton = 1.250 ton b. Rehab JUT/JAPROD Manfaat mengurangi ongkos angkut Rp. 25; / Kg atau Rp. 25.000; / Ton pada areal dengan tingkat produksi 1.000 ton sehingga manfaat kegiatan dapat mengurangi ongkos angkut Rp. 25.000 X 1.000 = Rp. 25.000.000; c. Cetak Sawah Seluas 200 Ha Menyebabkan perluasan areal tanam seluas 200 Ha dengan produktivitas 2,5 ton/Ha dan IP 150 %, sehingga manfaat kegiatan cetak sawah berupa peningkatan produksi sebesar 200 X 2,5 ton X 1,5 = 750 ton 4. *) Coret yang tidak perlu .... .. 2011 Penanggungjawab Kegiatan Kabupaten
32
SKOR PEMBOBOTAN FISIK KEGIATAN PENGEMBANGAN SRI TA. 2012 KEGIATAN A. PERSIAPAN 1. SK Tim Teknis 2. Penjaringan Lokasi & Petani 3. RUKK 4. Perjanjian Kerjasama dan Pembukaan Rekening 5. Transfer Dana KONSTRUKSI 1. Pengadaan APPO 2. Pelatihan 3. SL-SRI BOBOT (%) 20 2 3 5 5 5 80 15 20 45 *)
B.
Keterangan :
33
Lampiran 3a
LAPORAN REALISASI FISIK DAN KEUANGAN KEGIATAN DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN TA. 2011
Dinas Propinsi Subsektor Program Bulan : : : : : .. .. .. .. .. Pagu DIPA Anggaran (Rp) Realisasi Terhadap Pagu DIPA Anggaran Fisik (Rp) (%) (Ha/Km/Unit)
Form PSP.02
No.
Dinas Kabupaten/Kota*)
Aspek/Kegiatan
Fisik (Ha/Km/Unit)
Keterangan (%)
A. Perluasan dan Pengelolaan Lahan 1. Cetak Sawah 2. JUT 3. Japrod 4. Optimasi Lahan 5. dst .. B. Pengelolaan Air Irigasi 1. JITUT 2. JIDES 3. Tata Air Mikro (TAM) 4. dst .. C. Alat dan Mesin Pertanian 1. Tractor Roda 2 2. Tractor Roda 4 3. dst . D. Pupuk dan Pestisida 1. Penguatan KP3 2. Skrening Pestisida 3. dst . E. Pembiayaan 1. PUAP 2. dst ..
Dinas..*) Kab/Kota . No. SP DIPA : ... 1. 2. 3. 4. 5. 6. Cetak Sawah JUT Optimasi Lahan JITUT Tractor Roda 2 dst ..
JUMLAH
1. Laporan dikirim ke Ditjen PSP Pusat, paling lambat tanggal 10 setiap bulan 2. Laporan ke Pusat ke Bag Evaluasi dan Pelaporan d/a. Kanpus Kementan Gedung D Lantai 8 Jl. Harsono RM No. 3 Ragunan Jaksel. Fax : 021 7816086 atau E-mail : monevpsp@gmail.com *) Diisi nama Dinas Kabupaten/Kota yang melaksanakan kegiatan PSP.
34
Lampiran 3b
Form PSP.04 REKAPITULASI LAPORAN MANFAAT KEGIATAN DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN TA. 2006/2007/2008/2009/2010*) Dinas Provinsi Subsektor
: . : . : .
NO
DINAS KAB/KOTA
ASPEK/KEGIATAN
Realisasi Fisik
MANFAAT
Dinas.**) Kab/Kota .
No SP DIPA : .
A. Perluasan dan Pengelolaan Lahan 1. Cetak Sawah 2. JUT 3. Japrod 4. Optimasi Lahan 5. dst .. B. Pengelolaan Air Irigasi 1. JITUT 2. JIDES 3. Tata Air Mikro (TAM) 4. dst .. C. Alat dan Mesin Pertanian 1. Tractor Roda 2 2. Tractor Roda 4 3. dst . D. Pupuk dan Pestisida 1. Penguatan KP3 2. Skrening Pestisida 3. dst . E. Pembiayaan 1. PUAP 2. dst ..
Dinas.**) Kab/Kota .
No SP DIPA : ..
Catatan : 1. Laporan dikirim ke Ditjen PSP pada akhir Tahun Anggaran 2. Laporan ke Ditjen PSP cq. Bagian Evaluasi dan Pelaporan d/a. Kanpus Deptan Gedung D Lantai 8 Jl. Harsono RM No. 3 Ragunan Jaksel via Fax : 021-7816086 atau E-mail : monevpsp@gmail.com 3. Manfaat harus terukur, contoh : a. Kegiatan JITUT/JIDES seluas 500 Ha, menaikan IP 50 % dengan produktivitas 5 ton/Ha, sehingga manfaat kegiatan berupa peningkatan produksi sebanyak 500 X 0,5 X 5 Ton = 1.250 ton b. Rehab JUT/JAPROD Manfaat mengurangi ongkos angkut Rp. 25; / Kg atau Rp. 25.000; / Ton pada areal dengan tingkat produksi 1.000 ton sehingga manfaat kegiatan dapat mengurangi ongkos angkut Rp. 25.000 X 1.000 = Rp. 25.000.000; c. Cetak Sawah Seluas 200 Ha Menyebabkan perluasan areal tanam seluas 200 Ha dengan produktivitas 2,5 ton/Ha dan IP 150 %, sehingga manfaat kegiatan cetak sawah berupa peningkatan produksi sebesar 200 X 2,5 ton X 1,5 = 750 ton 4. *) Coret yang tidak perlu **) Diisi nama Dinas Kabupaten/Kota yang melaksanakan kegiatan PSP. . .. 2011 Penanggungjawab Kegiatan Propinsi
35
Lampiran 4
OUTLINE LAPORAN AKHIR PENGEMBANGAN SRI TA. 2011 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.2. Tujuan 1.3. Sasaran Lokasi RUANG LINGKUP KEGIATAN 2.1 Komponen Kegiatan LOKASI KEGIATAN PELAKSANAAN KEGIATAN 4.1 Tahapan Kegiatan 4.2 Realisasi Fisik dan Keuangan PERMASALAHAN DAN PEMECAHAN MASALAH 5.1 Permasalah Yang Dihadapi 5.2 Pemecahan Masalah
VI. ANALISIS KINERJA Input, Output, Outcome, Benefit, Impact VII. MANFAAT KEGIATAN
II.
VIII.PENUTUP
III. IV.
V.
36