You are on page 1of 6

Siklus Menstruasi Pengertian menstruasi Merupakan fase dari siklus haid yang terjadi ketika adanya perdarahan yang

keluar dari vagina akibat luruhnya endometrium dari uterus. Fase menstruasi ini terjadi berperiode (siklus) pada wanita yang sudah mengalami menarse, dan akan terjadi terus hingga mengalami menopause. Fase-fase pada endometrium Pada siklus haid terjadi perubahan histologik pada endometrium (dari berkembang hingga meluruh), pada siklus ini terdapat beberapa fase yang terjadi dalam perubahan endometrium. Diantaranya adalah : 1. Fase Proliferasi Fase di mana endometrium mengalami perkembangan. Pada fase ini terdapat tiga sub-fase, diantaranya : Proliferasi dini Proliferasi madya Proliferasi akhir 1a. Prolifrerasi dini Berlangsung antara hari ke-4 sampai hari ke-7. Pada fase ini epitel permukaan tipis; kelenjar-kelenjar kebanyakan lurus, pendek, dan sempit; sel-sel kelenjar mengalami mitosis. Stroma padat, sebagian menunjukkan aktivitas mitosis; nukleus stroma relatif besar karena sitoplasma relatif sedikit. 1b.Proliferasi madya Berlangsung antara hari ke-8 hingga hari ke-10. Kelenjar berkeluk-keluk dan bervariasi, Sejumlah stroma mengalami edema, tampak banyak mitosis dengan inti berbentuk telanjang. 1c. Proliferasi akhir Berlangsung pada hari ke-11 sampai hari ke-14. Pada fase ini permukaan kelenjar tidak rata dan dengan banyak mitosis, inti epitel kelenjar membentuk pseudostratifikasi, stroma semakin tumbuh aktif dan padat. 2. Fase pra-haid / fase sekresi Dimulai setelah terjadi ovulasi, berlangsung dari hari ke-14 sampai hari ke-28. Diawali oleh fase sekresi dini, yang dibedakan dengan beberapa lapisan : Stratum basale Lapisan bagian dalam, berbatasan dengan lapisan miomentrium (lapisan ini tidak aktif kecuali mitosis pada kelenjar).

Stratum spongiosum Lapisan tengah, berbentuk anyaman seperti spons. Banyak kelenjar yang melebar dan berkeluk-keluk, dan memiliki sedikit stroma. Stratum kompaktum Lapisan atas yang padat, saluran-saluran kelenjar sempit, lumenya berisi sekret, dan stroma mengalami edema. Fase sekresi lanjut Merupakan peningkatan dari fase sekresi dini. Pada fase ini sitoplasma sel-sel stroma bertambah dan endometrium juga sangat banyak mengandung pembuluh darah yang berkeluk-keluk dan kaya dengan glikogen (yang nantinya diperlukan sebagai makanan untuk telur yang dibuahi). 3. Fase menstruasi Pada fase ini korpus luteum mengalami kemunduran karena tidak adanya pembuahan, mengakibatkan kadar progesteron dan estrogen menurun yang mempengaruhi laju perkembangan endometrium, sehingga endometrium mengarah kepada terjadinya peluruhan. Peluruhan ini merupakan lepasnya endometrium dari dinding uterus, hingga hanya menyisakan lapisan stratum basale. Pada peluruhan ini pembuluh-pembuluh darah pada endometrium ikut terputus, yang menyebabkan terjadinya perdarahan ketika seorang wanita sedang mengalami fase menstruasi (4-5 hari). 4. Fase regenerasi Fase ini merupakan pemulihan kembali dinding endometrium yang telah luruh, terjadi ketika fase menstruasi masih berjalan. Pada fase ini perkembangan endometrium baru sudah mulai terjadi, tebal dinding endometrium kurang lebih 0,5mm. 5. Pembuluh yang memperdarahi endometrium Cabang-cabang besar arteri uterina berjalan terutama dalam stratum vaskular miometrium. Arteri radialis berjalan langsung ke endometrium dan membentuk arteri spiralis (untuk memelihara stratum kompaktum dan sebagian stratum spongiosum). Stratum basale dipelihara oleh arteriol-arteriol miometrium di dekatnya. Vena besar tanpa katup terdapat di stratum vaskular dari mesentrium. Mulai dari fase proliferasi terus ke fase sekresi pembuluh-pembuluh darah dalam endometrium berkembang dan menjadi lebih berlekuk-lekuk, dan membentuk jaringan-jaringan kapiler segera setelah mencapai permukaan. Sepanjang fase ini pembuluh-pembuluh darah menyempit dan melebar secara ritmis, sehingga permukaan endometrium berwarna merah karena penuh dengan darah.

Gambaran pembuluh darah yang memperdarahi endometrium.

Diagaram hormone yang terjadi ketika siklus sedang berjalan.

Gangguan-gangguan pada menstruasi Terdapat beberapa gangguan yang terjadi pada swiklus haid wanita. Diantaranya : 1. Hipermenorea / menoragia Perdarahan haid yang lebih banyak dari normal / lebih lama dari normal (>8 hari). Biasa terjadi akibat adanya kelainan pada kondisi uterusnya. Contoh : adanya polip endometrium, mengganggu peluruhan endometrium. 2. Hipomenorea Merupakan perdarahan haid yang lebih pendek dari biasanya. Bisa terjadi akibat gangguan fungsi hormon. Hipomenorea ini tidak mengganggu fertilitas. 3. Polimenorea / epimenoragia Siklus haid lebih pendek dari normal (<21 hari). Perdarahan kurang lebih sama, atau mungkin lebih banyak dari normalnya. Gangguan ini dapat disebabkan oleh gangguan fungsi hormonal yang mengganggu ovulasi, atau menjadi pendeknya masa luteal. Bisa disebabkan juga karena kongesti ovarium akibat peradangan. 4. Oligomenorea Siklus haid lebih panjang, bisa >35 hari. Pada gangguan ini biasanya perdarahan yang terjadi lebih sedikit. Kebanyakan tidak mengganggu fertilitas. Masa proliferasi lebih panjang dari biasa. 5. Amenorea Tidak terjadinya menstruasi, dapat disebabkan oleh beberapa hal. Amenorea ini bisa merupakan fisiologis (normal pada manusia), bias pula patologis (abnormal). Amenorea dibagi menjadi 2, yaitu : A. Amenorea primer Tidak terjadinya menarche sampai usia 17th (dengan atau tanpa perkembangan seksual sekunder). Bisa disebabkan akibat kelainan genetik. B Amenorea sekunder Amenorea terjadi tetapi sebelumnya sudah pernah mengalami menstruasi. Dapat terjadi akibat tumor, infeksi, dan gangguan metabolisme.

5a. Pengklasifikasian penyebab amenorea. Gangguan organik pusat Gangguan kejiwaan Gangguan hipotalamus-hipofisis Gangguan gonad Gangguan organic pusat Contoh : Pada serebrum terdapat radang (ensefalitis), tumor, trauma. gangguan hipotalamus mempengaruhi kerja hormon. Gangguan kejiwaan Anoreksi nervosa Dijumpai pd wanita muda dg gangguan emosional yg berat Amenorea terjadi sebelum Penderita menjadi kurus, suhu tubuh rendah, tidak nafsu makan, atrofi alat genital Jika BB naik normal (mengalami menstruasi kembali) Diketahui bahwa wanita mwmiliki berat badan kritis yang tepat untuk mengalami menstruasi, apabila nerat badan tidak sesuai dengan berat badan kritis (menurun) dapat terjadi amenorea. Gangguan hipotalamus-hipofisis Contoh pada sindrom amenore-galaktore Adanya gangguan endokrin berupa gangguan produksi releasing faktor FSH & LH turun Dan gangguan prolactin inhibiting factor prolaktin meningkat air susu berlebih & terus menerus (galaktore). Gangguan gonad Sindrom turner Ciri : - klitoris agak besar - fenotipe wanita - kromosom 45X0 - kelenjar kelamin tak ada - tidak ada pengaruh estrogen - uterus, tuba,vagina < normal Henti fungsi ovarium Operasi, peradangan / radiasi merusak folikel primordial amenorea. * Pada amenorea yang terjadi secara normal, biasa terjadi pada wanita yang belum mengalami menarse (pertumbuhan sel telur belum ada), pada wanita hamil (ditekannya hipotalamus oleh kadar estrogen dan progesterone yang tinggi, mengakibatkan GnRH tidak distimulasikan ke hipofisis, sehingga gonadotropin tidak mensekresi FSH dan LH) dan menyusui (akibat umpan balik negative yang diberikan prolaktin terhadap hipotalamus, sehingga produksi FSH dan LH tidak ada), pada

wanita menopause (terjadi karena sel telur primordial telah habis dan tidak terjadi siklus di ovarium). 6. Dismenorea Sakit / nyeri yang terjadi, bisa terjadi sebelum menstruasi atau ketika menstruasi. Rasa nyeri ini diakibatkan oleh prostaglandin pada uterus. Prostaglandin ini mempengaruhi kerja otot polos, mengakibatkan kontraksi. Pada wanita yang mengalami nyeri biasanya ditemukan kadar prostaglandin yang tinggi. * Pada beberapa wanita yang mengalami menstruasi ada yang disertai dengan perubahan mood, hal ini biasa disebut Pre-Menstruation Syndrome. Hal ini ada hubungannya dengan masalah hormonal. Diketahui bahwa hasil metabolisme progesterone (deoksikortikosteron) dapat berikatan dengan GABA (Gama-AminoButirat Acid) yang metabolit itu sendiri dapat meningkatkan kerja GABA, di mana GABA merupakan neurotransmitter inhibitorik, dan berfungsi sebagai antiansietas (anti kecemasan). Mengapa tidak setiap wanita mengalami PMS?? Hal ini disebabkan karena tingkat metabolisme ekstrahepatik terhadap metabolit-metabolit bioaktif tertentu tidak sama pada semua wanita.

You might also like