You are on page 1of 28

Oleh:

Novie

Anggraeni 09302241008 Taufiq Hidayat 10302241001 Endah Tri Wahyuni 10302241002 Nurhamsyah Heru 10302241003

1.
2.

3.

Menyelidiki pembelokan sinar katoda oleh medan magnet. Menjelaskan hal-hal yang berhubungan dengan pembelokan lintasan elektron sinar katoda oleh medan magnet. Menentukan besarnya nilai muatan per satuan massa (e/m) elektron berdasarkan lintasan elektron sinar katoda oleh medan magnet dalam tabung sinar katoda

JJ. Thomson (1856-1940) menemukan partikel elementer yang


dinamakan elektron.

Penemuan elektron dari penelitian sinar katoda oleh William Crookes (1892-1919) berkesimpulan bahwa:

1.
2. 3. 4. 5. 6. 7.

Sinar katoda merambat menurut garis lurus


Dapat memendarkan sulfida seng dan barium paltinasianida Terdiri atas partikel-partikel bermuatan negatif

Dapat menghasilkan panas


Mampu menghitamkan foto Dibelokkan oleh medan listrik dan medan magnetke arah tertentu Dapat menghasilkan sinar-X

Percobaan

J.J Thomson menggunakan tabung kaca yang disebut tabung katoda. Thomson berhasil mengukur perbandingan muatan per masa elektron (e/m) dengan mengukur simpangan sinar katoda dalam medan magnet B.
Sehingga

diperoleh e/m = 1.758803x10

Dipancarkan oleh katode dalam sebuah tabung hampa jika dilewatkan


arus listrik bertegangan tinggi.

Merambat dalam garis lurus menuju anode. Jika membentur gelas, maka gelas berpendar (berfluoroesensi). Dengan adanya fluoroesensi ini, kita dapat mengetahui adanya sinar katode karena sinar katode tidak terlihat oleh mata.

Dapat dibelokkan oleh medan listrik dan medan magnet ke kutub positif . Oleh karena itu, sinar katode bermuatan negative.

Sinar ini tidak tergantung pada bahan elektrodenya. Hal itu berarti, setiap electrode dapat memancarkan sinar katode. Jadi setiap materi mengandung partikel yang seperti sinar katode (Parning;2003).

Sinar

katode adalah partikel dasar atom yang ada pada setiap atom.Partikel itu selanjutnya kita sebut electron (Parning;2003).

Seperangkat

peralatan e/m Apparatus EM2N yang terdiri dari: 1. Tabung lucutan yang berisi gas Helium 2. Unit Power Supply yang menyediakan tegangan pemanas (heater), tegangan pemercepat (V) pada anoda dan arus (I) yang mengalir pada kumparan Helmholtz. 3. Kumparan Helmholtz dengan spesisfikasi N=130 lilitan dan R = 0,150 m

Menyusun alat seperti berikut ini:

Gambar 1.1 Skema rangkaian peralatan percobaan e/m

Memastikan saklar unit power supply dalam keadaan OFF dan tombol pengatur tegangan anoda V dan arus I yang mengalir pada kumparan Helmholtz pada keadaan minimum. Menghubungkan unit power supply dengan sumber tegangan PLN. Hidupkan unit power supply dengan menekan tombol power supply pada posisi ON.

Ketika katoda berubah menjadi merah

dan panas, naikkan tegangan

power supply secara bertahap dengan cara memutar tombol pengatur tegangan searah jarum jam. Pada tegangan sekitar 90 V akan teramati lintasan gerak lurus elektron yang berwarna hijau.

Memperbesar arus (I) yang mengalir pada kumparan Helmholtz dengan cara memutar tombol pengatur arus searah jarum jam.

Mengamati gejala yang terjadi pada tabung pelepas elektron. Tampak bahwa lintasan elektron mulai membelok dan lintasannya berbentuk

lingkaran.

Untuk tegangan pemercepat elektron (V) yans konstan, menaikkan arus (I) yang mengalir pada kumparan Helmholtz secara bertahap dan

mencatat hasil pengukuran jari-jari lintasan orbit elektron (R).

Mencatatlah hasil pengamatan ke dalam tabel.

NO
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13.

I (Ampere)
0,81 0,85 0,90 0,95 1,01 1,06 1,14 1,23 1,33 1,43 1,54 1,67 1,80

D (cm)
11 10,5 10 9,5 9 8,5 8 7,5 7 6,5 6 5,5 5

R (cm)
5,5 5,25 5 4,75 4,5 4,25 4 3,75 3,5 3,25 3 2,75 2,5

Menghitung

nilai e/m

Menghitung

ketidakpastian e/m

e m R V I

: : : : :

muatan elektron (C) massa elektron (kg) jari-jari lintasan elektron (m) tegangan pemercepat elektron (Volt) arus (A)

No 1

(e/m e/m ) c/kg

2
3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

= 1.90139 x 10 c/kg

Maka

Ketidakpastian Relatif : x 100% = = 0.367 %

Persentase Keseksamaan :
x100% = x 100% = 92.6%

Untuk

menentukan e/m digunakan tabung yang terdapat filamen, katoda dan anoda. Saat filamen dipanaskan maka elektron pada katoda akan menuju permukaan, dan dengan diberi tegangan pemercepat maka akan bergerak menuju anoda sebesar v.
tabung diletakkan kumparan Helmholtz, sehingga terdapat medan magnet. Karena elektron bergerak dengan kecepatan v dan terdapat medan magnet B, maka elektron mendapat gaya Lorentz

Disekitar

Elektron

yang bergerak dengan kecepatan v tegak lurus terhadap medan magnet homogen B, akan melakukan gerak melingkar dengan jari-jari R karena pengaruh gaya Lorentz yang berfungsi sebagai gaya sentripetal. Katoda adalah arus elektron dengan kecepatan tinggi yang keluar dari katoda

Sinar

Dari

gerakan elektron tersebut maka dapat mengukur berapa jari- jarinya. Sehingga jika jarijari ( r), arus (I), dan (V) sudah diketahui, maka dapat ditentukan nilai e/m. sebesar :

Berdasarkan perhitungan diperoleh nilai

Ketidakpastian relatif

x100% =

x100% = 0.367%

You might also like