You are on page 1of 9

Lisosim

Interferon : Setiap famili glikoprotein yang pembentukannya dapat dirangsang olehinfeksi virus, parasit intraseluler, serta bakteri yang mengeluarkan aktifitas antivirus dan memiliki fungsi imunoregulator Kronis oportunistik

1. Imunodefisiensi Definisi : perkembangan sistem imun yang dipengaruhi oleh kerusakan herediter, atau dapat terjadi akibat efek sekunder misalnya mal nutrisi, infeksi, imunosupresi,. Klasifikasi Imunodefisiensi nonspesifik o Defisiensi komplemen Komponen komplemen diperlukan untuk membunuh kuman ,opsonisasi,kemotaksis,pencegahan penyakit autoimun dan eliminasi kompleks antigen antibodi. Defisiensi komplemen kongenital Biasanya menyebabkan infeksi berulang atau penyakit kompleks imunspt SLE dan glomerulonefritis.Misal:def.inhibitor esterase CI,C2danC4,C3,C5,C6 C7 C8. Defisiensi komlemen fisiologik Hanya ditemukan pada neonatus yang disebabkan karena kadar C3,C5, dan faktor B yang masih rendah. Defisiensi komplemen didapat Disebabkan oleh depresi sintesis misal pada sirosis hati,dan malnutrisi protein/kalori.Yaitu def.Clq,r,s ,C4,C2,C3,C5-C8,C9. o Defisiensi Interferon dan lisozim Defisiensi interferon kongenital

Dapat menimbulkan infeksi mononukleosis yang fatal. Defisiensi interferon dan lisozim didapat Ditemukan pada malnutrisi protein /kalori. o Defisiensi Sel NK Defisiensi kongenital Pada penderita dengan osteoporosis (defek osteoklas dan monosit).Kadr IgG,IgA, dan kekerapan autoantibodi biasanya meningkat. Defisiensi didapat Terjadi akibat imunosupresi atau radiasi. o Defisiensi System fagosit Fagosit dapat menghancurkan mikroorganisme dengan atau tanpa bantuan komplemen.Sering disertai infeksi berulang. Defisiensi kuantitatif Neutropenia dan granulositopenia yand ditemukan disebabkan oleh penularan produksi atau peningkatan destruksi. Defisiensi kualitatif Dapat mengenai fungsi fagosit seperti kemotaksis,menelan/memakan dan membunuh mikroba intraselilar.Misal:CGD,G6PD,Def.Mieloperoksidase,SCH,Sin drom JOB,Lazy leukosit,Def.adhesi leukosit. Imunodefisiensi spesifik o Defisiensi Imun Kongenital/primer

Defisiensi imun primer sel B Dapat berupa gangguan perkembangan sel B.Penderita dengan defisiensi semua jenis Ig akan lebih mudah menjadi sakit dibanding dengan yang hanya menderita def.kelas Ig tertentu saja.Misal:X-liken hypogamaglobulinemia,Hypoglobulinemia sementara,Common Variabel

,hypoglobulinemia,disgamaglobulinemia,Def.IgA dan M selektif Defisiensi imun primer sel T Penderita sangat rentan terhadap infeksi virus,jamur,protozoa.Misal :sindrom DiGeorge,KMK. Defisiensi kombinasi sel B dan sel T yang berat Misal pad SCID<Sindrom Nezelof,WAS,Ataksia telangiektasi,Def.Adenosin deaminase. o Defisiensi Imun Didapat/sekunder Kehamilan Keadaan ini mungkin diperlukan untuk kelangsungan hidup fetus yang merupakan allograft dengan antigen paternal.Produksi meningkat karena pengaruh estrogen.Ig diangkut melewati plasenta oleh reseptor Fc pada akhir hamil 10 minggu. Usia tahun pertama Sistem imun usia 1-5 thn blm matang.Meski neonatus jumlah sel Tnya tinggi tapi selnya naif dan tidak memberikan respon yg adekuat terhadap antigen. Usia lanjut Disebabkan karena terjadi atrofi timus dan fungsi timus menurun. o Defisiensi Imun Fisiologik Malnutrisi Nutrisi buruk untuk jangka waktu lama akan menghilangkan sel lemak yang biasanya melepas hormol leptin yang merangsang sistem imun. Infeksi Infeksi dapat menimbulkan defisiensi imun. Obat,trauma,tindakan kateterisasi dan bedah

Obat imunosupresi dan antibodi dapat menekan sistem imun.Pasien yang trauma akan kurang mampu menghadapi patogen mungkin akibat penglepasan faktor lain dan menekan respon imun. Penyinaran Dalam dosis tinggi penyinaran menekan seluruh jaringan limfoid dan dalam dosis rendah dapat menekan aktivitas sel Ts secara selektif. Penyakit berat Uremia dapat menekan sistem imun dan menimbulkan defisiensi imun. Kehilangan Ig/Leukosit Dapat terjadi pada penyakit ginjal,sindrom nefrotik,diare,luka bakar. Stres Stres menghambat sistem kerja imun

Agamaglobulinemia ( tidak adanya semua jenis imunoglobulin dalam darah) dengan timoma Menghilangnya sel B dari sirkulasi. o AIDS(Acquired Immune Deficiency Syndrome) Sumber:Imunologi Dasar ,Edisi 6.K.G.Baratawidjaja. Etiologi o Penyakit nutrisi dan metabolik(malnutrisi) co: kwarshiorkor o Infeksi o Kelainan kromosom o Faktor usia o Radiasi o keturunan o Obat atau toksin co: imunosupresan (kortikosteroid) Pemeriksaan Pemeriksaan lab imunodefisiensi Pemeriksaan immunoglobulin serum dengan alat nefelometri untuk mengukur kadar IgG, IgA, IgM dan IgD.

( Patofisiologi, Sylvia )

Pemeriksaan imunitas humoral o Kadar imunoglubulin o Kemampuan memproduksi imunoglobulin o Kuantitas sel B

Pemeriksaan imunitas selular o Pemeriksaan kuantitas sel T o Pemeriksaan fungsi fagosit o Pemeriksaan fungsi sel T

( Imunologi Dasar Edisi ke-7, Karnen Garna Baratawidjaja ) 2. HIV-Aids Definisi Aids o Acquired imun deficiency Syndrome adalah syndrom kehilangan kekebalan tubuh dimana terdapat sekumpulan penyakit yang menyerang tubuh manusia setelah sistem kekebalan tubuhnya dirusak oleh virus HIV Etiologi Disebabkan oleh suatu virus HIV yang merupakan suatu retro virus manusia sitopatik dari familia lentivirus. Retrovirus mengubah RNA maenjadi DNA setelah masuk kedalam sel pejamu. HIV-1 dab HIV-2 adalah lentivirus sitopatik, dgn HIV 1 menjadi penyebab utama AIDS diseluruh dunia. Genom HIV mengkode 9 protein yang essensial untuk setiap aspek siklus hidup virus. Dari struktur segi genomik, virus-virus memiliki perbedaan yaitu bahwa protein HIV-1, Vpu, yang membantu pelepasan virus, tampaknya diganti oleh protein Vpx pada HIV-2. Vpx meningkatkan infektivitas (daya tular) dan mungkin merupakan duplikasi daari protein lain, Vpr. Vpr diperkirakan meningkatkan transkripsi virus. Patofisiologi, Sylvia Patogenesis

Virus tubuh sel langerhans (di mukosa rektum atau vagina) kelenjar getah bening viremia CD4+, makrofag, sel dendritik (darah dan organ limfoit) peningkatan replikasi virus penghancuran jaringan limfoid; deplesi sel T CD4+ AIDS.

( Imunologi Dasar Edisi ke-7, Karnen Garna Baratawidjaja ) Penatalaksanaan diterapi jangka panjang dengan zidovudin 200mg per oral tiap 4 jam sekali. Sebenarnya obat zidovudin hanya mampu memperpanjang masa hidup paisen hanya 50% mortalitas dari kurang dari 12 bulan mjd kira-kira 12 bulan.keuntungan lainnya mengurangi komungkinan infeksi oportunistik (farmakologi dan terapi edisi 4,FK UI) Pencegahan HIV / AIDS

Prinsip : memutus rantai penularan yang secara garis besar melalui: - Hubungan sexual (homosex-heterosex) - Penggunan jarum suntik - Penerimaan darah, produk darah maupun organ dan jaringan - Ibu kepada bayinya (sebelum maupun sesudah kehamilan) Pencegahan secara umum dapat berupa: - melakukan hubungan sexual secara aman - penggunan jarum suntik yang steril dengan pemakaian satu orang satu jarum - pengamanan jalur dengan screening test untuk semua produk darah - deteksi dini pada ibu yang diduga mengidap HIV (+) Pencegahan HIV / AIDS pada suatu institusi kesehatan (Rumah sakit, pusat rehabilitasi, petugas kesehatan) - desinfektan dan sterilisasi - cuci tangan - penggunaan pelindung untuk petugas kesehatan (sarung tangan, baju pelindung, kaca mata, dan masker) - penggunaan jarum suntik (biopsi, akupuntur, tato) secara hati-hati - penanganan spesimen laboratorium dengan benar dan teliti - penanganan jenazah dengan benar - pembuangan sampah Penatalaksanaan Obat-obat antivirus yaitu indinavir, retrovir, dan lamivudin yang diberikan sebagai kombinasi dapat meningkatkan CD4 dan menghilangkan 24/26 sampai ditingkat unmeasurable genes of HIV. Namun setelah pengobatan beberapa waktu,mungkin HIV akan bermutasi jadi resisten dan tosisitas obat akan muncul sehingga perlu obat baru. Obat-obat yang sedang diteliti adalah antisense teraphy,gene teraphy dengan penghambat HIV yang ditujukan ke CD4 dan sel induk(stem cell). Penelitian lain tentang cara pengobatan dan obat baru anti HIV masih banyak dibutuhkan oleh karena penyakit ini banyak menelan jiwa penderita dan sangat

merugikan sosioekonomi masyarakat luas terutama pada Negara berkembang. Di RSCM Jakarta pengobatan HIV/AIDS dilakukanoleh pokdisus RSCM.obat yang digunakan ialah kombinasi 3 Obat antiretroviral, yakni: 1. Zinovudin (AZT) Dosis:500-600 mg sehari per os. 2. Lamivudin (3TC) Dosis:150mg sehari 2 kali. 3. Neviropin Dosis:200 mg sehari selama 14 hari,kemudian 200 mg sehari 2 kali. Sumber: ilmu penyakit kulit dan kelamin.ed 5.FKUI terapi anti retrovirus yang sangat aktif : golongan inhibitor reverse transcriptase nukleosida ( NRTI ) zidovudin contoh ( ZDV, retrovir ) didanosin contoh : ( ddl , videx ) zalsitabin contoh : ( d4T , zerit ) lamivudin contoh : ( epivir ) abacavir contoh : ( ziagen ) golongan inhibitor reverse transcriptase nonnukleosida ( NNRTI ) nevirapin contah ( viramune ) delavirdin contoh ( rescriptor ) efavirenz contoh ( sustiva ) golongan inhibitor proteinase ( PI ) indinavir contoh crixivan ritonavir contoh norvir nelvinafir contoh ( viracept ) sakuinafir contoh ( invirase , fortofase ) amprenavir contoh ( agenetase ) lopinavir contoh ( kaletra ) mekanisme kerja : menghambat reverse transcriptase HIV sehingga Pertumbuhan rantai DNA dan replikasi HIV terhenti menghambat transkripsi RNA HIV menjadi DNA , suatu langkah penting dalam proses replikasi virus. Menghambat protease HIV , yg mencegah pemtangan virus HIV infeksiosa . patofisiologi silvia edisi 6 tahun 2005 jilid 1

Pencegahan : o A : abstinence : tidak berhubungan sex dengan penderita. o B : be faithfull : setia pada pasangan. Tidak jajan sembarangan o C : use Condom : menggunakan kondom o D : no drug (narkoba) o E : early treatment : segera berobat o F : friendly : bergaulah dengan orang sholeh
Pemeriksaan laboratorium

Umumnya ada 3 kelompok : 1. Pembuktian adanya antibodi (Ab) atau antigen (Ag) HIV 2. Pemeriksaan status imunitas 3. Pemeriksaan terhadap infeksi oportunistik dan keganasan Pembuktian adanya Ag dan Ab HIV Tes untuk pembuktian ini ada berbagai macam cara : Tes untuk menguji Ab HIV contohnya :ELISA,Western blot,RIPA,dan IFA Tes untuk menguji Ag HIV contohnya :pembiakan virus,antigen P 24,dan PCR Laboratorium: ELISA bereaksi terhadap adanya antibodi dalam serum dengan memperlihatkan warna yang lebih jelas apabila terdeteksi antibodi virus dalam jumlah besar. Western blood dikonfirmasi dua kali. Prosedur-prosedur lain: biakan virus,pengukuran antigen p24,dan pengukuran DNA dan RNA HIV yang menggunakan reaksi berantai polimerase (PCR) dan RNA HIV-1 plasma. Pemeriksaan pembantu diagnosis; Pemeriksaan darah: LED meningkat Leukopenia Limfopenia Trombositepenia Rasio sel T CD4 dan sel T CD8 terbalik

Pemeriksaan serologi: Deteksi Ag virus Deteksi asam nukleat virus Identifikasi Ab protein virus Isolasi virus dengan kultur

Sumber:http.hiv/kes.pms.com Prognosis Prognosis AIDS buruk, karena HIV menginfeksi sistem imun (CD4) dan akan menimbulkan destruksi sel tsb, akibatnya banyak penyakit yang menyertainya R.S. Siregar. 1996. Atlas Berwarna Saripati Penyakit Kulit edisi 3. Jakarta: EGC

You might also like