You are on page 1of 20

This copy is property of Ruri E 90704006

Hipertensi Entris Sutrisno

Hipertensi
Gangguan tekanan darah diastolik >90 mmHg sistolik >140 mmHg setelah paling tidak3 kali pengukuran

Prevalensi Hipertensi
*Prevalensinya 15-20% pd dewasa
*Prevalensi dengan usia *Merupakan faktor risiko CHD

*Dpt komplikasi : CHD, CHF, Heart Attack, Infark,


Insufisiensi ginjal, mata, dll.

Klasifikasi Hipertensi

Hipertensi Non Farmaka Farmaka

Terapi non Farmaka

*Diet garam
*berat badan *merokok *aktivitas fisik *Optimal terapi penyebab atau

faktor yang menyebabkan


komplikasi (diabetes, kolesterol)

Obat-Obat Antihipertensi *Diuretik

*Beta bloker
*Ca antagonis *ACE Inhibitor *Angiotensin II Antagonis *1 bloker

*Reserpin, Clonidin,

Pemilihan Obat Anti hipertensi


1. Keparahan hipertensi 2. Efek obat anti hipertensi terdahulu 3. ES obat anti hipertensi 4. Penyakit komplikasi (diabetes, asam urat, ginjal, CHD, dsb.) 5. (Harga obat)

Mengapa penggunaan obat antihipertensi gagal ? *Penyebab yg tdk diketahui *Rendahnya ketaatan *Penggunaan obat atau makanan yg tekanan darah *Gagal modifikasi lifestyle

*Dosis tdk tepat


*Komplikasi penyakit lain

Farmakoterapi Tahapan terapi hipertensi : Tahap I : Monoterapi Beta bloker : Atenolol Diuretika : HCT Ca Antagonis : Nifedipin ACE inhibitor : Captopril Antagonis angiotensin : Losartan Alfa antagonis : Doxazosin

Tahap II : Kombinasi 2 obat


Diuretik + beta bloker atau Ca Antagonis atau ACE inhibitor

Ca antagonis + beta bloker atau


ACE inhibitor Alfa antagonis + beta bloker atau

Ca ant. Atau ACE inh.

Tahap III : Kombinasi lebih dari 2


Dapat diambil dari kombinasi 2 ditambah clonidin atau gol. lain Penting : perlu kontrol Dokter !!

Inisial terapi Diuretik Tiazide dosis rendah :

Semua jenis hipertensi, dimana tidak KI dgn Tiazida


Beta bloker :

Pasien yang stres, gelisah, tekanan darah labil.


ACE inh. : CHF, diabetes, proteinuria CA ant. :Geriatri, asmatik, diastolik hipertoni,

Beberapa kesalahan klasik dalam terapi Hipertensi 1. Monoterapi tdk berhasil , dosis ditingkatkan, ES meningkat 2. Inisial dosis terlalu tinggi , ortostatik simtom shg compliance rendah 3. Tidak fleksibel dalam dosis kombinasi 4. Tidak memperhatikan parameter lab

biokimia maupun kardiovaskular lain


5. Tiazida digunakan utk Kreatinin > 2,5 mg/dl

Terapi pada terapi mutimorbiditas

Hipertensive Krisis Suatu keadaan yang potensial dapat membahayakan hidup penderita

Penyebab :
Penghentian mendadak antihipertensi atau perubahan dosis Stress

Komplikasi penting : -Hipertensive Encephalopati -Udem paru-paru -Gagal jantung kiri -Infark miokardia akut -Pendarahan otak

-Aortaneurrysme

Hipertensi pada Geriatri


Prevalensi untuk umur >60 30-50% Diikuti kerusakan organlain Perubahan fungsi anatomi dan fisiologi,khususnya kardiovaskular.

Perubahan yang penting :


-Kepekaan Baroreseptor -Fungsi autoregulasi turun -Bahaya infark miokardian akibat Stenosis pembuuh

Penanganan praktis :

-Sedapat mungkin inisial dosis rendah dgn peningkatan dosis perlahan (dgn pengawasan !)

-Perhatian pada munculnya keluhan, penurunan BP rendah cukup.


-Kontrol BP juga dalam keadaan berdiri (posisi sangat berpengaruh) -Skema terapi yang sederhana

Hipertensi pada Kehamilan Prevalensinya cukup tinggi pada pada ibu hamil (2-10%) Akibat dari peningkatan volume intravasal dan relatif vasokonstriksi Penanganan terbaik dengan modifikasi lifestyle lifestyle Harus diperhatikan ! ! Penurunan BB, exercise serta pengurangan garam yg berlebihan berbahaya.. Penanganan dgn obat menjadi menjadi prioritas kedua

Panduan Panduan praktis praktis pada pada Kehamilan . --Treatment diberikan jia terjadiKehamilan

peningkatan BP > 30/15 mmHg pada


trimester III atau jika BP >140/90 bahkan jika mencapai > 160/95 diperlukan obat --Jika terjadi preeklamsie perlu penanganan khusus : dihydralazin , jika perlu diikuti dgn diazepam (anti konvulsan) dan Mg Sulfat infus

You might also like