You are on page 1of 4

Tata Cara Shalat Jenazah

Masih banyak kaum mislimin yang belum tahu atau bahkan menganggap remeh Shalat Jenazah, Namun ketahuilah wahai saudaraku tercinta, bahwa Nabi Muhamad shallallahualaihi wasallam pernah bersabda,Barangsiapa yang menghadiri jenazah hingga ikut menshalatkannya, maka dia mendapatkan satu qirath, dan barangsiapa yang menyaksikannya hingga ikut mengantar ke kubur, maka mendapatkan dua qirath. Ditanyakan, Apakah yang dimaksudkan dengan dua qirath itu? Beliau menjawab, Seperti dua gunung yang besar. (HR. Muttafaq alaih)

Sesudah kita tahu dengan keutamaan yang besar ini, maka selayaknya bagi kita semua untuk mengetahui tata cara shalat Jenazah, sebagaimana yang diajarkan di dalam sunnah Nabi Muhamad shallallahualaihi wasallam. Pada tulisan ini, saya akan membahas secara ringkas seputar tata cara Shalat Jenazah. Semoga Tulisan ini bermanfaat bagi yang membaca dan khususnya bagi penulis sendiri.

Tata Cara Shalat Jenazah


Pada tata cara shalat jenazah masih terdapat perbedaan tentang jumlah takbir, ada yang berpendapat empat kali, lima kali takbir, dan enam kali takbir sebagaimana dalam hadits, Tapi, di dalam tulisan ini akan di jelaskan tata cara Shalat Jenazah dengan empat kali takbir. Imam berdiri tepat di bagian kepala mayit, jika jenazah adalah seorang laki-laki atau di bagian tengah badan (perut) jika jenazah seorang wanita. Kemudian makmum berdiri di belakangnya, sebagaimana dalam shalat yang lain, kemudian bertakbir sebanyak empat kali dengan rincian sebagai berikut: 1. Takbir yang pertama,

Takbiratul ihram tanpa membaca doa iftitah, lalu mengucapkan taawudz dan basmalah kemudian membaca Surat Al-Fatihah.

2. Takbir ke dua, Membaca shalawat sebagaimana bacaan shalawat ketika Tahiyat. Yaitu mengucapkan shalawat atas Nabi shallallahualaihi wasallam,


Ya Allah limpahkanlah kesejahteraan kepada Muhammad dan kepada keluarga Muhammad, sebagaimana Engkau telah melimpahkan kesejahteraan kepada Ibrahim dan kepada keluarga Ibrahim sesungguhnya Engkau Maha Terpuji lagi Maha Mulia, dan berikanlah berkah kepada Muhammad dan kepada keluarga Muhammad sebagaimana Engkau telah memberikan berkah kepada Ibrahim dan keluarga Ibrahim sesungguhnya Engkau Maha Terpuji lagi Maha Mulia. 3. Takbir Ketiga

Pada takbir yang ketiga ini membaca doa untuk jenazah, Diantara lafaznya yang dicontohkan oleh Rasulullah Shallallahu alaihi wa Sallam dalam sebuah hadits:


Alloohummaghfir lahu Warhamhu Wa Aafihi Wafu ahu, Wa Akrim Nuzulahu, Wa Wassi Madkholahu, Waghsilhu Bil Maai WatsTsalji Wal Barodi, Wa Naqqihi Minal Khothooyaa Kamaa Naqqaitats Tsaubal Abyadho Minad Danasi, Wa Abdilhu Daaron

Khoiron Min Daarihi, Wa Ahlan Khoiron Min Ahlihi, Wa Zaujan Khoiron Min Zaijihi, WaAdkhilhulJannata,WaAidhuMinAdzaabilQabri

"Ya Allah, Ampunilah dia (dari beberapa hal yang tidak disukai), maafkanlah dia dan tempatkanlah di tempat yang mulia (Surga), luaskan kuburannya, mandikan dia dengan air salju dan air es. Bersihkan dia dari segala kesalahan, sebagaimana Engkau membersihkan baju yang putih dari kotoran, berilah rumah yang lebih baik dari rumahnya (di dunia), berilah keluarga (atau istri di Surga) yang lebih baik daripada keluarganya (di dunia), istri (atau suami) yang lebih baik daripada istrinya (atau suaminya), dan masukkan dia ke Surga, jagalah dia dari siksa kubur dan Neraka. (HR. Muslim 2/663) Atau Boleh juga

Allahummaghfir lahu warhamhu, waaafihi wafu anhu, wa akrim nuzulahu, wa wassi madkhalahu, waghsilhu bil-mai watstsalji wal-baradi. "Ya Allah, Ampunilah dia, maafkanlah dia dan tempat-kanlah di tempat yang mulia (Surga), luaskan kuburannya, mandikan dia dengan air salju dan air es". Atau Boleh juga

Allahummaghfirlahuwarhamhu,waaafihiwafuanhu. "Ya Allah, Ampunilah dia, rahmati dia dan maafkanlah dia" 4. Takbir Keempat

Setelah takbir yang ke empat, diam sejenak atau membaca doa yang berbunyi : Allahumma Laa Tahrimna Ajrahu wa laa taftinnaa badahu waghfirlana wa lahu 5. Membaca Salam

Salam Seperti biasa dilakukan dalam Shalat Shalat yang lain dengan mengucapkan:


Assalamualaikum Warahmatullah Ada perbedaan dalam penyebutan mayit dalam doa pada shalat Doa di atas untuk mayit lelaki satu Kalau dua orang laki-laki atau perempuan, diganti dengan: Kalau perempuan satu orang, diganti dengan: jenazah. orang. HUMA. HA.

Kalau banyak mayit lelaki: Kalau banyak mayit wanita: Kalau gabung banyak mayat lelaki dan wanita, bisa Contoh : Allahummaghfir lahum warhamhum, waaafihi

HUM. HUNNA. pakai: HUM. wafu anhum

Sebagian ulama berpendapat diam tanpa membaca apapun setelah takbir ke empat sedangkan sebagian lain mengisinya dengan bacaan di atas. Yang berpendapat diam berdasarkan pada hadits Abu Umamah Sahl bin Hunaif radhiallahu anhu dimana beliau berkata:


Yang menjadi sunnah dalam shalat jenazah adalah bertakbir (yang pertama) lalu membaca AlFatihah, kemudian (pada takbir kedua) bershalawat kepada Nabi shallallahu alaihi wasallam, kemudian (pada takbir ketiga) mendoakan jenazah. Tidak boleh membaca Al-Qur`an kecuali pada takbir yang pertama. (HR. Al-Hakim: 1/360, Al-Baihaqi: 4/39, dan dinyatakan shahih oleh Al-Albani dalam Ahkam Al-Jana`iz hal. 121) Wallahu Alam

You might also like