You are on page 1of 5

BAB I PENDAHULUAN A.

Latar belakang Benih tembakau sangat kecil dengan indeks biji 50 - 80 mg/1 000 biji atau setiap gram mengandung 13000 butir benih, dengan demikian untuk dapat menyebar secara merata di atas bedengan tidak dapat disebarkan secara langsung. Benih yang digunakan untuk pembibitan harus dipersiapkan dari areal khusus pembibitan dan diseleksi secara tepat. Benih harus memiliki daya kecambah lebih dari 80 %. Benih merupakan sarana produksi yang menentukan hasil tembakau karena setiap benih memiliki sifat genetik dan morfofisiologis yang mempengaruhi pertumbuhan dan produksi tanaman. Benih haruslah memiliki kemurnian yang tinggi tidak tercampur benih rusak, kotoran ataupun biji gulma, daya kecambah di atas 80 % dan bebas hama dan penyakit. Dengan demikian untuk pengadaan benih harus diseleksi dari pohon induk ataupun proses pemuliaan yang benar serta teknologi produksi benih yang memenuhi standar sehingga diperoleh benih unggul dan bermutu. Dengan UDK, Uji Diatas Kertas dimaksudkan untuk menguji benih diatas lembar substrat. Metode ini sangat baik digunakan untuk benih yang membutuhkan cahaya untuk perkecambahannya. Benih Tembakau ditanam diatas lembar substrat yang diletakkan pada petridish atau cawan plastik. Petridish dapat ditutup atau dibuka, tergantung pada ukuran besarnya benih. untuk benih sebesar padi, petridish dibuka, sedangkan sebesar tembakau ditutup. Meletakkan petridish pada trays di germinator dapat secara dimiringkan yaitu dengan memiringkan letak trays di germinator, sehingga metode menjadi UDKm.

B. Tujuan Tujuan dari praktikum ini adalah: Mengetahui Daya Kecambah benih tembakau yang akan dilakukan penanaman untuk produksi benih. BAB II METODOLOGI A. Waktu dan tempat - Waktu pelaksanaan praktikum pada hari selasa,6 Maret 2012 - Tempat di Laboratorium Produksi Benih Tanaman. B. Alat dan bahan Alat - Kertas merang - Plastic - Petridish - Sprayer + air - Label - Pinset - Germinator - Alat tulis Bahan Benih Tembakau C. Langkah kerja Menyiapkan alat dan bahan Hitung Benih yang akan dilakukan pengujian daya kecambah Siapkan petridish Lalu lapisi dengan kertas stensil/Merang lalu basahi dengan air Susun Benih tembakau dengan metode Zig-Zag di dalam Petridish Sebanyak 50 butir benih Tutup Dan Masukkan ke dalam germinator. Dan lakukan pengamatan secara Berkala BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Tabel : Hasil Pengamatan Daya kecambah Benih Tembakau Hari Pengamatan Benih yg Tumbuh 1 2 3 4 5 39 6 7 7 Total 46

Persentase daya kecambah 46 50 X 100

= 92 % B. Pembahasan Viabilitas adalah kemampuan benih berkecambah dan menghasilkan kecambah normal dalam kondisi lingkungan yang optimum (Sadjad.2004) Viabilitas benih adalah daya hidup benih yang dapat ditunjukkan melalui gejala metabiolisme dan atau gejala pertumbuhan, selain itu daya kecambah juga merupakan tolak ukur parameter viabilitas potensial benih (Sadjat, 1993). Pada umumnya viabilitas benih diartikan sebagai kemampuan benih untuk tumbuh menjadi kecambah. Istilah lain untuk viabilitas benih adalah daya kecambah benih, persentase kecambah benih atau daya tumbuh benih. Perkecambahan benih mempunyai hubungan erat dengan viabilitas benih dan jumlah benih yang berkecambah dari sekumpulan benih merupakan indeks dari viabilitas benih. Pengujian viabilitas benih terdiri atas 2 macam yaitu pengujian daya berkecambah / daya tumbuh dan pengujian vigor. Pengujian vigor ini dibagi 2 macam lagi yaitu pengujian kekuatan tumbuh dan pengujian daya simpan benih. kesemua pengujian ini dilakukan di laboratorium yang tujuannya untuk mendapatkan keterangan tentang kemampuan benih tumbuh dilapang sebelum ditanam. Disamping itu hasil pengujian tersebut dapat juga digunakan untuk membandingkan nilai berbagai kelompok simpan benih. Pengujian viabilitas benih dengan kondisi di lapang hasilnya tidak dapat dipercaya dan tidak dapat diulang. Untuk mendapatkan hasil yang dapat dipercaya dan seragam maka pengujian viabilitas benih dilakukan di laboratorium pada keadaan lingkungan yang dapat diawasi dan distandarisasi. Selain alat yang digunakan (alat pengecambah benih, substrat dan sebagainya), metode uji harus distandarisasi pula.

Dan sebelum dilakukan penanaman dilapangan tentu perlu pesemaian dulu, dan pada saat ini kami melakukan penyemaian di laboratorium dengan metode uji diatas kerta (UDK). Dari hasil pengamatan maka didapati hasil seperti yang ada pada table diatas Dimana Daya kecambah.jumlah benih tembakau yang berkecambah dengan baik yaitu 46 benih dan sisanya masih belum tumbuh atau sudah mengalami penurunan kualitas akibat dari proses penyimpanan. Namun Kondisi benih masih dikategorikan benih yang bagus karena Persentase Daya kecambahnya masih layak Yaitu 92% . oleh karena itu benih tembakau ini masih bisa digunakan sebagai bahan tanam. Dan dari hasil pengamatan diketahui bahwa benih tembakau tumbuh optimal dan seragam pada hari ke-5 dimana pada pengujian ini jumlah benih yang tumbuh yaitu 39 benih kemudian disusul hari berikutnya sebanyak 7 benih. BAB IV PENUTUP Kesimpulan Benih tembakau sangat kecil dengan indeks biji 50 - 80 mg/1 000 biji atau setiap gram mengandung 13000 butir benih Benih yang digunakan untuk pembibitan harus dipersiapkan dari areal khusus pembibitan dan diseleksi secara tepat. Benih harus memiliki daya kecambah lebih dari 80 %. Persentase daya kecambah Benih tembakau 92 % Benih yng tumbuh ada 46 benih dari 50 benih yang disemaikan Pengujian viabilitas benih terdiri atas 2 macam yaitu pengujian daya berkecambah / daya tumbuh dan pengujian vigor DAFTAR PUSTAKA

Justice, O. L. dan Bass, L. N. 1994. Prinsip dan Praktek Penyimpanan Benih. Raja Grafindo Persada: Jakarta. Harnowo, D., 2001. Prinsip-Prinsip dalam Mempertahankan Mutu Benih dalam Penyimpanan. Makalah Pada Pelatihan Pengawas Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura Propinsi Jawa Timur. BALITKABI: Malang. You might also like:

You might also like