You are on page 1of 1

Nama Kelas NIM

: Wahyu Eko Phasa : 3A-EC : 101311031

Fieldbus adalah salah satu product technology yang disepakati oleh 300 lebih manufacture instrument. Konsep paling mendasar dari Teknologi Fieldbus adalah pendistribution fungsi kontrol pada network. Jika teknologi terdahulu seperti PLC memperkenalkan centralized control demikian juga DCS yang mendasarkan pada pendistribusian fungsi kontrol sistem terdelegasi untuk unit tertentu, maka fieldbus adalah system yang benar-benar mendistribusikan fungsi kontrol pada network setiap loop. Tujuan utama dari sistem ini adalah untuk mengurangi resiko fault pada banyak loop yang diakibatkan faulty satu loop saja. Fungsi kontrol dapat dijalankan oleh transmitter atau linking device, atau dapat juga control valve. Keuntungan lain dari penggunaan teknologi fieldbus adalah pengurangan jumlah routing cable. Tidak ada multipare cable lagi yang digunakan sebagaimana sistem konvensional. Junction Box ke Marshalling Panel hanya dihubungkan oleh single pair twisted cable. Karena addressing system yang dilakukan oleh fieldbus memungkinkan banyak device dapat berkomunikasi melalui satu pair cable. Penggunaan twisted pair ini adalah untuk mengurangi interferensi signal. Transmitter dengan kemampuan fieldbus sebenarnya tidak diperlukan lagi setting kalibrasi signal untuk melakukan linearisasi transmitter. Yang dimaksudkan di sini adalah jika dibandingkan dengan HART yang memerlukan setting Zero is 4 mA and Maximum is 20 mA kemudian dilakukan linearisasi 25%, 50%, 100% maka Foundation Fieldbus tidak memerlukan kegiatan ini. Yang diperlukan dalam fieldbus adalah kalibrasi sensor bahwa 0 Barg harus terkirim data 0 Barg pula. Data oleh fieldbus dikirimkan melalui data digital 0 and 1 yang diambil dari data increasing dan decreasing dari gelombang square dari voltage yang dihasilkan oleh Bus Power melalui kabel H1. Bus Power rata-rata pada range rating 24-32 VDC. Terkhusus pada bus power yang dihasilkan oleh Yokogawa Fieldbus adalah 27 VDC. Pada level komunikasi lebih tinggi antar module pengontrol fieldbus menggunakan jaringan ethernet yang dikenal sebagai HSE (High Speed Ethernet). Kelemahan tapi mungkin dapat juga disebut kelebihan, bahwa Fieldbus terlalu software base. Seorang teknisi yang sudah terbiasa melakukan troubleshoot secara kasatmata dengan membandingkan signal 4-20 mA pada device dan action seharusnya didapat dari 4-20 mA maka sekarang teknisi tidak dapat berbuat banyak. Teknisi hanya akan membandingkan besaran proses dengan data yang diterima oleh screen workstation. Jika terdapat deviasi maka semua dikembalikan ke software engineer untuk melakukan adjustment signal.

You might also like