You are on page 1of 9

ANTROPOMETRI

Antropometri menunjukan pengukuran dimensi dan proporsi-proporsi tubuh manusia . Pada waktu perbandingan-perbandingan matematis tertentu dapat mencerminkan harmoni semestinya, maka metode proporsi antorometri mencari perbandingan-perbandingan fungsional, bukannya perbandingan perbandingan yang abstrak atau simbolis . Perbandingan-perbandingan ini didsarkan pada teori bahwa bentuk dan ruang didalam arsitektur adalah wadah atau pengembangan tubu manusia dan seharusnya ditentukan menurut dimensi-dimensinya .

Kesukitan pada posisi antropometri adalah sifat data yg diperlukan dalam penggunaanya .Misalna , ukuran yang diberikan dalam sini dalam bentuk milimeter merupakan pengukuran rata-rata dan semata-mata pedoman yang harus dimodifikasi demi memenuhi kebutuhan pemakai tertentu .Dimensi ratarata harus selalu diperhatikan secara hati-hati karna dimensi-dimensi yang sebenarnya dari mnusia yang dilayani akan berbeda-beda antara pria dan

wanita, diantara berbagai usia dan kelompok ras , bahkan dari suatu individu ke individu lainnya .

Dimensi dan prporsi tubuh manusia mempengaruhi proporsi benda-beda yang kita pegang, ketinggian dan jarak benda-benda yang kita raih , dan dimensi dimensi perabot yang kita gunakan untuk duduk bekerja , duduk , dan tidur .Dalam hal ini terdapat perbedaan antar dimensi struktural tubuh kita dan dimensi yang dibutuhkan misalnya untuk mencapai sesuatu rak , duduk di meja , melangkah di tangga , ataupun berinteraksi dengan orang lain . Hal ini merupakan dimensi fungsional dan akan bervariasi sesuai pada sifat aktifitas sebenarnya dan kondisi sosial saat itu .

Sebuah bidang khusus yang sudah dikembangakan dari suatu pengamatan dengan pengamatan manusia adaah ergonomi-sebuah ilmu terapan yang mengkoordinasi peralatan perancangan , sistem-sistem , serta lingkungan yang berhubungan dengan kapasitas dan persyaratan fisiologi dan psikologi

Disamping unsur-unsur yang kita gunakan dalam suatu bangunan , ukuran tubuh manusia juga meempengaruhi volume ruang yang kita gunakan dalam bergerak , beraktifitas , dan beristirahat . Kesesuaian antara bentuk dan dimensi ruang terhadap dimesi tubuh manusia dapat berupa kesesuaian statis seperti ketika duduk dikursi , bersandar di pgar , menghuni di suatu tempat tersembunyi . Hl itu dapat berupa kesesuaian dinamis disaat kita memasuki seambi suatu bangunan , menaiki tangga , dan bergerak melalui suatu ruangan . Jenis kesesuian ketiga adalah bagaiman sebuah ruang memenuhi kebutuhan kita untuk menjaga jarak sosial dan mengatur ruang pribadi kita.

SKALA Bila proposisi bertitik tolak pada suatu tatanan hubungan matematis antara dimensi suatu bentuk dan ruang , maka skala bertitik tolak dari kita bagaimana memandang atau menilai besarnya sesuatu dalam hubungannya dengan sesuatu yang lain . Dalam permasalahan skala , bisanya kita slalu membandingkan suatu deng hal yang lain . Keberadaan suatu objek atau ruang dapat dibandingan dengan unit yang sudah diterima atau suatu standar ukuran . Sebagai contoh , dapat dikatakan bahwa sebuah neja , menurut Sistem Umum Amerika , memiliki lebar 3 kaki , panjang 6 kaki , dan tinggi 29 inci . Apabila Sistem Metrik Internasional , maka meja yang sam akan memilikilebar 914 mm , panjang 1829 mm , dan tinggi 737 mm . Secara fisik , tinngi meja tersebut .tidak berbeda , hanya sistem yang dipergunakan untuk menentukan ukuran saja berbeda . Dalam pengambaran kita biasanya mengunakan sebuah skala yang menentukan hbungan arah sebuah gambaran dengan apa yang akan digambarkan . Sebagai contoh skala dari sebuah gambaran arsitektural memberikan catatan ukuran perbandingan bangunan yang digambar dengan bangunan yang sebenarnya . SKALA VISUAL Hal menarik bagi perancang adalah pendugaan skala visual , yang tidak sama dengan dimensi yang sebenarnya , tetapi lebih pada seberapa kecil atau besar suatu benda terlihat dalam ukuran ormal atau dalam ukuran yang sebenar nya Pada suatu skala suatu bangunan , semua unsur termasuk yang polos , atau tidak penting, mempunyai suatu ukuran tertentu . Ukuran tersebut mungkin teleh ditentuan oleh pembuatnya , atau dipilih oleh perancang dari sejumlah pilihan . Namun demikian kita merasakan tiap-tiap unsurdalam hubungnnya dengan bagian-bagian yang lain atau secara keseluruhan komposisi . Sebagai contoh , ukuran proporsisi jendela pada fasad bangunan secara visual berhubungan satu sama yang lain , sebagai mana terhadap ruang-ruang didalam nya dan terhadap dimensi fasad keseluruhannya. Jika semua jendela memilki wujud dan ukuran yang sama , keseluruhannya membentuk nskala relatif terhadap ukuran fasad . Banyak unsur bangunan memiiki ukuran dan karakteristik dan sangat kita kenal dan kita gunakan untuk mengukur unsur lainnya disekeliling nya . Beberapa unsur termasuk unsu jendela perumahan dan pintu masuk dapat memperkirakan besar bangunan atau beberapa lantai tinggi bangunan tersebut . Tangga dan

beberapa modular tertentu , eperti bata atau blok beton , menolong kita untuk mengukur suatu ruangan . Karna keberadaanya yang sudah kita kenal , unsur tadi apabila lebih besar dari biasanya , dapat digunakan untuk mengubah persepsi kiat terhadap suatu ukuran dan bentuk atau ruang bangunan . Beberapa bangunan dan ruang memliki dua skala atau lebih yang digunakan secar besama-sama .Gerbang masuk perpustakaan Universitas Virginia yang dibentuk seperti Phanteon di roma , dipertimbangkan untukn bangunan secara keseluruhan , sedangkan pintu masuk dan jendela dibelakangnya dipertimbangkan terhahap ukuran ruang didalam bangunan tersebut . Pintu masuk katedral reims didasarkan dimensin fasad dan dapat dilihat dan dikkenali pada jarak tertentu sebagai pintu masuk kedalam interior gereja .Tetapi saat kita mendekat , kita melihat saat pintu masuk yang sebenarnya hanya berupa beberapa pintu sederhana didalamnya terdapat portal-portal atau lebih besar dan didasar kan atas dimensi kita , dengan skala manusia . SKALA MANUSIA Skala manusia daam arsiekturdidasarkan pada dimensi dan proporsisi tubuh manusia . Telah disebutkan didalam bagian proporsisi antropometrik bahwa dimensi-dimensi kita berbeda satu sama yang lain dan seharusnya tidak dipakai sebagai alat ukur mutlak .Namun kita, dapat mengukur suatu ruangan yang lebarnya sedemekian rupa sehingga kita dapat menjangkaudan meraba dindingnya . Sama hal ny a kita dapat melihat tingginya jika kita mencapai dan meyentuh langit-langit diatas kita . Pada saat kita tidak melakukan hal yang diatas , kita harus mengandalkan penglihatan kita dari pada merabanya untuk memberi kita suatu skala sebuah ruang . Untuk pedoman pedoman ini kita dapat menggunakan unsur yang memiliki arti terhadap manusia dan dimensi dimensinya yang berhubungan dengan dimensi iskap tubuh kita , melangkah , menggapai , da memegang .Unsur-unsur sperti meja dan kursi , pijakan atau naikan tangga , daun jendela , danpaang diatas pintu ,tidak hanya menolong kita memperkirakanukuran sebuah ruang tetapi memberikan skala manusiaBila sesuatu yang berskala nomumental dapat membuat kita menjadi kerrdil , maka sebuah ruangan yang berskala intim membuat kita terasa nyaman , dapat mengusai ruang atau menjadi sesuatu yang penting dalam ruangan tersebut .Pelekan meja-meja dan kursi yang akrab pada lobby hotel yan luas akan menunjukkan keluasaan maupun kenyamanan dan skala manusia yang dibentuk didalamnya .Tangga menuj balkon tingkat dua atau loteng akan memberikan gagasan akan dimensi vertikal sebuah ruang maupun memberikan suasana kehiduoan manusia . sebuah jendela pada dinding plos menunjukkan sesuatu tentang ruang dibelakangnya maupun memberi kesan bahwa ruang tersebut ditempati . Dri suatu bentuk tiga diensi ruang , tingginya mempunyai bentu pengaruh bentuk skala ruangan dari pada lebar atau panjanganya . jika diding-dinding sebuah ruangan memberikan batasan , maka tinggi langit-langit menentukan kualitas perlindungan kekerabatan.

Meninggikan langit-langit sebuah ruangan berukuran 12 x 16 dari 8 kaki menjadi 9 kaki akan terlihat mempengaruhi skala ruangan tersebut dibandingkan jika lebarnya dierbesar menjadi 13 kaki atau panjangnya 17 kaki .Sementara ruangan berukuran 12 x 16 dengan tinggi langit-langit 9 kaki akan terasa nyaman untuk kebanyakan orang . Sebaiknya ruangan berukuran 50 x 50 kaki dengan tinggi langit-langit yang sama akan terasa menekan . Disamping dimensivertikal suatu ruang , faktor-faktor lain yang mempengaruhi skalanya adalah : ~wujud,warna,dan pola permukaan bidang-bidang pembatasnya . ~wujud dan penempatan lubang-lubang bukaannya . ~sifat dan skala unsur-unsur yang diletakkan didalamnya .

You might also like