You are on page 1of 2

Ekopraksia (Latah) Politik Gaya Baru

Fenomena baru datang dari pencalonan para artis dibeberapa daerah, mereka datang mengatasnamakan rakyat. Lihat saja, kemenangan pasangan muda, Ahmad Heryawan dan Dede Yusuf serta pasangan Ismed Iskandar dan Rano Karno memunculkan tren baru di dunia politik. Kemenangan ini mengakibatkan perubahan struktur hingga menimbulkan tren era baru yaitu negeri para artis. Tren ini menjadikan para artis menjadi latah dalam bahasa Sigmund Freud (bapak psikologi modern) sebagai ekopraksia--gaya baru dalam meniru orang lain-- sehingga para artis latah dan ikutikutan (follow) untuk memenangkan pemilihan kepala daerah. Para artis meggunakan aji mumpung kepopulerannya dalam merubah tren di dunia politik. Mereka didatangkan oleh partai politik sebagai alat pemuas kebutuhan rakyat. Rakyat yang sudah lama jenuh dengan keterpurukan kepemimpinan, sangat rindu sosok baru sebagai pemimpin alternatif dalam konstelasi politik praktis. Kemudian, hal ini, mengakibatkan peta politik di tingkat lokal mulai berubah, kalangan birokrat dan mantan militer sedikit demi sedikit terpangkas oleh kehadiran para artis. Mereka mulai tidak percaya (distrust) oleh rakyat. Padahal eksistensi artis belum diketahui kapabilitasnya. Gejala ekoprasia ini telah menjadi-jadi dikalangan artis. Profesi artis yang diplot sebagai pelaku (aktor) sinetron and film yang senang membawakan peran yang bukan wujud atau sikap asli dia telah berubah menjadi aktor segala profesi. Pertanyaan kemudian dalam kenyataan, apakah mereka mampu berperan bagus sebagai pemimpin bangsa? Realitas tak semudah teoritis, mudah saja mereka bermain dengan konsep yang

sudah matang, tapi belum tentu kondisi bangsa ini yang komplek dapat diseselesaikan bak memainkan drama. Kalau melihat artis Ronal Reagan yang menjadi Gubernur Calipornia tahun 1960, rasanya sangat ideal karena Reagan dengan teori Reaganomic mampu menggerakkan roda perekonomian Amerika Serikat. Reagan adalah contoh paling berhasil dari gradasi kepemimpinan. Ditambah lagi, Arnold Schwarzenegger dinyatakan menang dan menggantikan Gray Davis sebagai gubernur pada 7 Oktober 2003. Arnold terpilih bukan karena dirinya populer, melainkan karena komitmen membangun California. Dengan kasus ini, mampukah para artis Indonesia menjadi sosok teladan bagi kemajuan bangsa, sehingga mereka terjun ke dunia politik bukan latah meniru artis lain yang rame-rame menjadi caleg, tapi harus dilandasi oleh kesadaran untuk berbakti kepada negara. Maka, artis dituntut serius dalam mengisi kursi kepemimpinan, demi bangsa Indonesia yang lebih merdeka.

You might also like