Professional Documents
Culture Documents
1.3
Lingkup Pekerjaan Pemborongan Lingkup pekerjaan adalah pembangunan sesuai dengan item 1.1 pasal ini di jalan Raya Gedebage Kota Bandung dengan pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh pemborong termasuk pula pengadaan tenaga kerja, bahan bahan, alat alat dan segala keperluan yang berhubungan dengan pekerjaan pembangunan yang akan dilaksanakan. Hal ini meliputi : Pekerjaan Persiapan Pekerjaan Tanah dan Pondasi Pekerjaan Struktur Pekerjaan Arsitektur Pekerjaan Mekanikal Elektrikal
BAB - VI
Dalam -
Ukuran-ukuran yang digunakan semuanya dinyatakan dalam m (meter), cm (centi meter) kecuali ukuran-ukuran untuk baja yang dinyatakan dalam inci atau mm (mili meter).
c.
Mengingat masalah ukuran ini sangat penting, maka kontraktor wajib meneliti terlebih dahulu Ukuran-ukuran yang tercantum dalam gambar arsitektur maupun gambar-gambar kerja lainnya yang dimuat dalam dokumen lelang/kontrak, terutama untuk peil, ketinggian, lebar, ketebalan, luas penampang dan lain-lain.
d.
Kontraktor tidak dibenarkan merubah atau mengganti Ukuran-ukuran yang tercantum di dalam gambar pelaksanaan tanpa sepengetahuan direksi. Segala akibat yang terjadi adalah tanggung jawab kontraktor dari segi waktu maupun biaya.
e.
Khusus ukuran-ukuran dalam gambar arsitektur, pada dasarnya adalah gambar jadi seperti dalam keadaan selesai.
2.4. Perbedaan Gambar a. Bila suatu gambar tidak cocok dengan gambar yang lain dalam satu disiplin kerja, gambar yang mempunyai skala lebih besar yang berlaku.
BAB - VI
BAB - VI
Standar Konstruksi Indonesia dan peraturan nasional lainnya yang berhubungan dengan
BAB - VI
pelaksanaan pekerjaan. Oleh karena itu, kontraktor berkewajiban memperbaiki kerusakan tersebut dengan biaya kontraktor sendiri. 4.4. Bilamana terjadi gangguan yang dapat mempengaruhi pelaksanaan pekerjaan, kontraktor wajib memberikan saran-saran perbaikan kepada pemberi tugas melalui direksi. Apabila hal ini tidak dilakukan, kontraktor bertanggung jawab atas kerusakan yang timbul. 4.5. Kontraktor bertanggung jawab menanggung biaya yang timbul akibat kelalaian
kontraktor dalam melaksanakan pekerjaan. 4.6. Kontraktor harus menjaga keamanan baik material, barang milik proyek, direksi, pihak ketiga yang ada di lapangan maupun bangunan yang dilaksanakannya sampai tahap serah terima. Apabila terjadi kehilangan atas semua itu, kontraktor harus bertanggung jawab, dan tidak akan diperhitungkan dalam biaya pekerjaan tambah. 4.7. Kontraktor bertanggung jawab atas keselamatan tenaga kerja yang dikerahkan dalam pelaksanaan pekerjaan. 4.8. Kontraktor bertanggung jawab bila terjadi kebakaran, dan menanggung segala
akibatnya baik yang berupa barang maupun keselamatan jiwa. 4.9. Apabila pekerjaan telah selesai, kontraktor bertanggung jawab atas biaya pengangkutan bahan bongkaran dan sisa bahan bangunan yang sudah tidak dipergunakan lagi keluar lokasi pekerjaan.
BAB - VI
pelaksanaan pekerjaan. Oleh karena itu, kontraktor berkewajiban memperbaiki kerusakan tersebut dengan biaya kontraktor sendiri. 5.4. Bilamana terjadi gangguan yang dapat mempengaruhi pelaksanaan pekerjaan, kontraktor wajib memberikan saran-saran perbaikan kepada pemberi tugas melalui direksi. Apabila hal ini tidak dilakukan, kontraktor bertanggung jawab atas kerusakan yang timbul. 5.5. Kontraktor bertanggung jawab menanggung biaya yang timbul akibat kelalaian kontraktor dalam melaksanakan pekerjaan.
BAB - VI
BAB - VI
BAB - VI
8.2. Semua ukuran yang tercantum dalam rencana ini dinyatakan dalam cm dan inc. 8.3. Permukaan atas lantai ubin (P 0.00) adalah ; 80 cm dan tanah sekitarnya / tanah rencana, kecuali ditetapkan lain pada waktu rapat penjelasan. 8.4. Ukuran penduga dibuat dari besi pipa atau kayu terentang 5/7 cm x 3 m yang diketam, rata semua sisinya, kemudian sebagian ditanam dalam tanah asli sedalam 1 m1 dan di cor beton ukuran penduga tersebut merupakan titik pikat tetap yang harus dibuat pemborong pelaksanaan. 8.5. Ketentuan letak bangunan diukur di bawah pengawasan Direksi dengan patokpatok yang dipancang dan papan bouwplank yang diketam pada sisinya. Pemborong harus menyediakan paling sedikit 3 (tiga) orang pembantu yang paham dalam pengukuran, penyipat datar, penunjuk / prisma silang, tali busur dan lainnya yang diperlukan. 8.6. Pekerjaan papan Bouwplank a. Semua papan bouwplank menggunakan kayu Borneo Super, diserut rata dan terpasang waterpass dengan peil 0.00. b. Jarak papan bouwplank minimal 1.5 m dari garis bangunan terluar untuk mencegah kelongsoran terhadap galian tanah pondasi. di bawah pengamatan Direksi Lapangan yang dipelihara selama
BAB - VI
Untuk kelengkapan direksikeet yang dipakai proyek ini pemborong harus menyediakan perlengkapanperlengkapan direksi seperti : meja kerja dan kursi, tempat untuk menempelkan gambargambar dan lain lain yang diperlukan.
BAB - VI
BAB - VI
BAB - VI
10.1
LINGKUP PEKERJAAN Lingkup Pekerjaan Pondasi ini meliputi : Urugan Pasir di Bawah Pondasi Batu Kali t = 5 cm Urugan Pasir di Bawah Pondasi Telapak t = 5 cm Pondasi Aanstamping Batu Kali t = 15 cm Pondasi Batu Kali 1 : 3 Pondasi Batu Kali 1 : 5 Pek. Lantai Kerja di bawah Pondasi Telapak t = 5 cm (campuran 1:3:5) Pondasi Telapak 60x60x20 cm P1 Pondasi Telapak 80x80x20 cm P2 Sloof Beton 15/20 Beton K-175 Sloof Beton 20/25 Beton K-175
10.2
PEKERJAAN PONDASI BATU KALI setempat batu kali yang terdiri dari : a. b. c. Alas pondasi : dilaksanakan dengan urugan pasir yang dipadatkan, ditimbris setebal 5 cm. Lantai kerja : aanstamping adalah pasangan batu belah kosong, berdiri tegak setinggi 15 cm, ditimbris pasir atau batu pecah hingga kokoh. Pasangan batu kali : Material batu kali / batu belah harus keras, bermutu baik dan tidak poreus, batu kapur, batu berpenampang bulat, berpori besar dan terbungkus lumpur tidak diperkenankan untuk dipakai. - Adukan yang digunakan untuk pasangan pondasi adalah 1 pc : 5 ps, untuk bagian atas pondasi 30 cm dari pondasi teratas (pasangan trasram dengan adukan 1 pc : 3 ps). - Air yang dipakai harus bersih, tawar dan bebas dari bahan kimiawi yang dapat merusak pondasi, asam alkali atau bahan organik.
10.2.1 Pondasi bangunan yang dipakai diantaranya pondasi lajur batu kali dan pondasi
BAB - VI
10.3
PEKERJAAN PONDASI SETEMPAT Yang dimaksud dengan pekerjaan pengeboran pondasi telapak/Plat ini meliputi dan tidak terbatas dari seluruh detail yang ditunjukkan dalam gambar. Prinsip pembuatan penggalian Plat, adalah membuat lubang dari permukaan ke dalam tanah, dengan alat, memasukkan besi tulangan (steel cage) lalu diikuti dengan pengecoran dimulai dari dasar lubang sampai ketinggian tertentu (yang ditetapkan).
10.3.2 Persyaratan Pelaksanaan Penggalian dilakukan tepat pada patok-patok/titik-titik yang ditentukan di lapangan dan memulai pelaksanaan harus mendapat persetujuan dari pengawas untuk selanjutnya. Setelah semua persiapan dan penemapatan posisi dinyatakan baik oleh pengawas, maka penggalian bisa di mulai, sampai diteruskan pada kedalaman yang telah ditetapkan.
BAB - VI
BAB - VI
BAB - VI
Plat Dak
T=10cm
2.
Pendopo
11.2 Semua pekerjaan beton harus mengikuti persyaratan ketentuan yang tercantum pada : a. b. c. Tata cara perhitungan struktur beton untuk bangunan gedung SKSNI T-15-1991-03. PUBB NI-3 tahun 1970, NI-8 tahun 1964. PBI NI-2 tahun 1971 terutama mengenai : 1. 2. 3. Syarat syarat bahan untuk semua pekerjaan beton (PBI 1971, NI-2, Bagian II bab 3 Pasal 3.1 sampai dengan Pasal 3.9). Syarat syarat pelaksanaan pekerjaan beton (PBI 1971, NI-2, Bagian II bab 4-5-6 seluruh pasal). Syarat syarat pekerjaan tulangan NI-2 (PBI-1991), Bagian IV bab 8 seluruh pasal).
BAB - VI
BAB - VI
Tulangan yang akan digunakan harus bebas dari kotoran kotoran (Lumpur, lemak dan karat). Kawat pengikat tulangan harus terbuat dari baja lunak dengan diameter minimum 1 mm yang telah dipijarkan terlebih dahulu dan tidak bersepuh seng. Kualitas tulangan yang digunakan adalah sekualitas keluaran pabrik baja Krakatau Steel atau BD. 11.5 Bekisting : a. Bahan bahan yang akan digunakan, harus memenuhi ketentuan / persyaratan yang tercantum di dalam NI-2 (PBI-1991), tebal papan kayu / kayu lapis yang digunakan, 0.9 cm dengan balok balok penyangga berukuran 5/7 dan atau dia. 8 cm, kayu yang digunakan adalah jenis KAYU KELAS II yang keras. b. c. d. Untuk pekerjaan bekisting yang sifatnya expose digunakan kayu lapis 9 mm dan diperkuat dengan rangka kayu borneo kelas II. Untuk pekerjaan sloof, kolom praktis dan balok praktis, bekisting menggunakan papan cor sekelas kayu alba / meranti. Pasangan bekisting harus rapih, cukup kuat dan kaku untuk menahan getaran dan kejutan gaya yang dikirim tanpa berubah bentuk kerapihan dan ketelitian pemasangan bekisting harus diperhatikan agar setelah bekisting dibongkar memberikan bidang yang rata. e. f. Pembongkaran bekisting dapat dilakukan setelah beton mengalami periode pengerasan sesuai dengan persyaratan di dalam NI-2 (PBI-1991) Semua pekerjaan lainnya yang berhubungan dan lain lain harus sudah dipersiapkan.
BAB - VI
BAB - VI
BAB - VI
12.2 Prosedur Umum a. Contoh dan brosur bahan-bahan yang akan digunakan harus diserahkan terlebih dahulu kepada pengawas lapangan untuk diperiksa dan disetujui sebelum pengadaan bahan-bahan ke lokasi proyek. b. Sebelum pelaksanaan dimulai, kontraktor harus membuat dan menyerahkan gambar detail yang mencakup ukuran-ukuran, cara pemasangan, dan detail lainnya kepada pengawas lapangan untuk diperiksa dan disetujui. c. Bahan-bahan harus dikirimkan ke lokasi proyek dalam keadaan utuh, baru, dan tidak rusak serta dilengkapi tanda pengenal yang jelas.
BAB - VI
ALAT PENYAMBUNG Alat penyambung antar elemen kuda-kuda yang digunakan untuk fabrikasi dan instalasi adalah "sekrup menakik sendiri" (self driffing screw) dengan spesifikasi sebagai berikut: Kelas Ketahanan Potosi Minimum (Minimum Corrosion Rating) Kuat Geser Tunggal (Single Shear Strength) Knot Tarik Aksial (Axial Tensile Strength) Kuat Torsi (Torsional Strength) LAPISAN ANTI KARAT Lapisan anti karat yang dipakai yaitu Zinc (Galvanis) tidak kurang dari 180 gram/m2 (Z 180). : Class 2 zinc-plated : 5.1 kN : 8.6 kN : 6.9 kN
Sistem Pengaku / Bracing dan Murplat (Top Plate) Batang Pengaku / bracing yang harus dipasang terdiri dari: Bottom Chord Bracing, pengaku pada batang bawah Lateral Tie, pengaku batang (web) tekan
BAB - VI
12.3.2 Genteng Metal, Sek. Multiroof (untuk Kantor Kecamatan) a. Bahan penutup atap ini harus mulus, tidak rusak, tergores permukaannya, atau cacat lainnya. Penyediaan bahan ini harus lengkap dengan penutup nok flashing arah memanjang dan melintang/listplank tepi, kaitan untuk gording baja profil, sekrup dengan hak, sealant, dan aksesoris lainnya sesuai dengan spesifikasi pabrik pembuat. Adapun spesifikasinya adalah Tipe /Merk Bahan Mutu Warna : Sek. Multiroof : Metal, permukaan berpasir : terbaik : ditentukan kemudian
b. Kontraktor harus menyerahkan contoh semua bahan kepada konsultan pengawas untuk mendapatkan persetujuan pemasangan.
12.3.3 Kuda-kuda Kayu, Kayu Borneo Super (untuk Pendopo) No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. Uraian Pekerjaan Gording, Ikatan Angin Balok Gapit Kuda-Kuda Rangka Atap Papan Ruiter Listplank Jenis Kayu Borneo Super Borneo Super Borneo Super Borneo Super Borneo Super Borneo Super 2/20 3/20 Dimensi 8/12 2x6/12 & 5/10 8/15
12.3.4 Penutup Atap Genteng Palentong (untuk Pendopo) Genteng palentong ialah unsur bangunan yang dibuat dari campuran bahan keramik dan bahan pembantu lainnya yang dibuat sedemikian rupa sehingga dapat digunakan
BAB - VI
Syarat Mutu 1) Pandangan luar genting harus mempunyai permukaan atas yang mulus, tidak terdapat retak atau cacat lainnya yang mempengaruhi sifat pemakaian dan bentuknya harus seragam bagi tiap jenis. 2) Tepi-tepinya tidak boleh mudah dirapihkan dengan tangan. 3) Setiap genteng harus bermerk (Merk Pabrik yang mengeluarkan) 4) Kekuatan lentur genteng-genteng mampu menahan beban lentur sesuai dengan table: Tingkat Mutu Beban lentur rata2 dari 10 genteng yang diuji/kg I II 150 80 Beban lentur masing2 genteng dalam kg 120 60
5) Daya serap air rata-rata 10 contoh uji tidak boleh lebih dari 10% berat. 6) Ketahanan terhadap perembesan air(Rapat Air) 7) Apabila contoh genteng diuji dengan cara standard maka pada setiap genteng tidak boleh terjadi tetesan air dari bagian bawahnya. 8) Dalam hal genteng menjadi basah tetapi tidak terdapat tetesan air, maka dinyatakan tahan terhadap perembesan air. Referensi : SII 0447-81 (Cara Uji Genting Beton).
12.3.5 Penutup Bubungan, Genteng Palentong Ex. Jatiwangi (untuk Pendopo) Bubungan genteng palentong ex jatiwangi. serta pertemuan-pertemuannya dipakai bubungan genteng
12.3.6 Pek. Listplank (untuk Pendopo) Listplank memakai kayu borneo super ukuran 3/20 cm. Difinishing dengan cat kayu Synthetic.
BAB - VI
12.3.8 Pek. Sulignem (untuk Rangka Atap & elemen kayu lainnya di area atap Pendopo) Pekerjaan sulignem ini merupakan pekerjaan perlindungan rangka atap kayu yaitu sebagai anti rayap. Merk yang dipakai yaitu Residu.
12.4 Persyaratan Pelaksanaan 12.4.1 Cara pelaksanaan/pemasangan Kuda-kuda Baja Ringan Persiapan Kuda-kuda baja Ringan dan gording harus sudah terpasang kokoh pada tempatnya sesuai dengan gambar kerja dan telah disetujui konsultan pengawas. Pekerjaan pemasangan 1) Sebelum pemasangan, rangka listplank dan semua material harus disetujui konsultan pengawas. 2) Dalam pelaksanaan pekerjaan ini, kontraktor harus menempatkan tenaga ahli/supervisi dari pabrik pembuat. Biaya untuk hal ini ditanggung kontraktor. 3) Pemasangan dimulai dari sudut tepi bawah; diselesaikan dahulu satu baris ke arah atas, kemudian satu baris ke samping, selanjutnya ke arah atas dan seterusnya hingga atap tertutup semua. 4) Arah tumpang-tindih (overlap) ke samping yaitu lembaran atas menutup lembaran bawahnya sama dengan arah angin. 5) Selanjutnya sesuai dengan spesifikasi teknis dari pabrik pembuat. 6) Pembuatan dan pemasangan kuda-kuda dan bahan lain terkait harus dilaksanakan sesuai dengan gambar desain yang telah dihitung dengan komputer menggunakan software. 7) 8) Semua detail dan hubungan harus dipasang sesuai dengan gambar kerja. Seluruh kelengkapan atau barang dan pekerjaan lain yang diperlukan demi kesempurnaan pemasangan (walaupun tidak secara khusus diperlihatkan dalam gambar ataupun dipersyaratkan di RKS ini) harus diadakan/ disediakan / dikerjakan.
BAB - VI
BAB - VI
BAB - VI
13.2 Persyaratan bahan : 13.2.1 Bahan Pasangan Bata Merah a. Bata merah bermutu baik, pembakaran sesempurna mungkin / merata bebas dari cacat dan retak, minimum telah menjadi 2 (dua) bagian, produk lokal dan telah memenuhi standard Persyaratan bahan bahan PUBB 1970. b. c. Pasir dari kualitas baik, bersih dan bebas dari lumpur, bahan organis, batubatuan harus diayak. Khusus untuk pekerjaan plesteran pasir harus dicuci terlebih dahulu. Semen yang dipakai Standard dan memenuhi persyaratan NI-8 type I menurut ASTM memenuhi S400 Standard Portland Cement. 13.2.2 Bahan Batu Andesit Alur Batu alam pelapis dinding yang digunakan yaitu batu andesit alur, dimensi tebal 2 cm, lebar 30 cm, dan panjang 60 cm. Peruntukannya yaitu pada dinding depan /dinding aksen Kantor Kecamatan dan Kolom Entrance.
BAB - VI
Adukan perbandingan 1 pc : 5 ps, dilaksanakan untuk : Pasangan dinding batu/bata dan plesteran yang bukan trasram seperti yang tercantum di atas. Adukan semen, digunakan siar benam batu kali.
13.4 Pelaksanaan Pekerjaan 13.4.1 Pekerjaan Pasangan Dinding Bata a. Pekerjaan pasangan dinding bata/batu kali harus terkontrol waterpass baik arah vertikal maupun horizontal setiap 8 baris bata harus dipasang anker besi dan kolom, Pelaksanaan pasangan dinding bata/batu tidak boleh melebihi ketinggian 1 m setiap hari. Batu/bata sebelum dipasang terlebih dahulu dibasahi air. b. Sebelum dinding bata diplester siar harus dikorek sedalam 1 cm untuk mendapatkan ikatan yang lebih baik. Kelembaban plesteran harus dijaga sehingga pengeringan bidang plesteran stabil dan kemudian diperhalus dengan acian semen. c. Pasangan bata yang selesai harus terus menerus dibasahi selama 14 hari, untuk dinding septictank harus dihindarkan adanya rembesan air tanah dari sisi luar, untuk itu plesteran trasram dilakukan pada kedua sisi luar dalam. d. Untuk finishing beton expose, sebelum diperhalus/aferking permukaan beton perlu dikasarkan/dipahat dulu kemudian disiram portland cement untuk mendapatkan ikatan yang baik. e. Keramik yang akan ditempel harus sudah diseleksi dengan baik sehingga bentuk dan warna masingmasing keramik sama tidak ada bagian yang retak, pecah
BAB - VI
13.4.2 Pekerjaan Pasangan Batu Andesit Alur Sebelum pekerjaan pemasangan batu andesit, maka harus dilakukan dulu pemilihan keseragaman ujung batu supaya dalam pemasangannya menjadi rapih dan adu manis. Pola pemasangannya tanpa nad/spesi sehingga ujung-ujung dan sisi batu saling menempel satu sama lainnya. Setelah batu andesit terpasang, langkah selanjutnya yaitu finishing dengan cairan coating khusus batu warna netral/transparant. 13.5 Pada pasangan dinding trasram di atas lantai, sampai ketinggian 30 cm, plesteran dilaksanakan dengan adukan 1 pc : 3 ps dan dibuat lebih masuk sedalam 1 cm untuk kemudian dihaluskan/diaci dengan adukan semen kemudian difinishing dengan cat minyak.
BAB - VI
14.2 Persyaratan Bahan Persyaratan Bahan Urugan Pasir di bawah Pondasi Pasir urug yang digunakan harus berkwalitas baik, tidak mengandung kadar lumpur yang terlalu banyak.
Pesyaratan Bahan Pek. Keramik dan Granit Pesyaratan Bahan Pek. Keramik dapat dilihat pada Pasal 15 Pek. Lapisan Keramik dan Granit.
BAB - VI
Pelaksanaan Pasang Pek. Keramik Pelaksanaan pemasangan Keramik dapat dilihat pada Pasal 15 Pek. Lapisan Keramik. Pelaksanaan Rabat Beton Metode pelaksanaan yaitu site mix. Pekerjaan Rabat Beton ini memakai campuran 1 : 3 : 5. Campuran Beton Tumbuk ini merupakan beton tak bertulang/non struktur. Tebal selimut beton 6 cm. Finishing dengan acian.
BAB - VI
Pekerjaan pasangan ubin keramik untuk lantai dalam ruangan dan teras atau sesuai dengan gambar kerja. Untuk ruangan seperti ditunjukkan dalam gambar kerja, digunakan puzzle sesuai dengan ukuran gambar, begitu juga dengan motif lantai/border. 15.2 Persyaratan Bahan Ubin keramik harus berkualitas baik yang memenuhi ketentuan SII, sekualitas Roman. Ubin yang tidak rata permukaan dan warnanya, sisinya tidak lurus, sudutnya tidak siku, retak, atau cacat lainnya tidak boleh dipasang. a. Spesifikasi bahan Jenis Ukuran Warna : ubin keramik : 40 x 40, 20 x 20, 20 x 25 cm : ditentukan kemudian
BAB - VI
Ubin yang digunakan harus memenuhi persyaratan yang berlaku di Indonesia. b. Pengiriman ubin ke lokasi proyek harus terbungkus dalam kemasan pabrik yang belum dibuka dan dilindungi label /merek dagang yang utuh dan jelas. Kontraktor dapat menyediakan cadangan sebanyak 2,5% dari keseluruhan bahan terpasang atau dengan jumlah yang dianggap cukup untuk diserahkan kepada pemilik proyek. c. Ukuran dan perletakan pasangan ubin keramik Ukuran 20 x 20 cm untuk lantai KM/WC harus dari tipe non-slip, warna disesuaikan kemudian atau sesuai dengan gambar kerja Ukuran 20 x 25 cm untuk dinding KM/WC atau sesuai dengan gambar kerja Ukuran 40 x 40 cm untuk lantai dan tempat-tempat lain seperti ditunjukkan dalam gambar kerja. Tabel Spesifikasi bahan dan peruntukannya : No. 1. Peruntukan - Lantai Area Lobby/R.Tunggu - Dinding Aksentuasi (Luar) Kantor Kecamatan - Dinding Penutup Kolom Pendopo 2. Seluruh Ruang lainnya & selasar keliling kantor kecamatan 3. 4. 5. Border (yg tertera di gambar) Lantai Area KM/WC Dinding Area KM/WC Keramik Keramik 20 X 20 cm 20 X 25 cm Sek. Mulia Sek. Mulia Nuansa Cream Nuansa Cream Keramik 40 X 20 cm Sek. Roman Nuansa Hitam Keramik 40 X 40 cm Sek. Roman Putih Hitam Hitam Pelapis Granit Dimensi 40 X 40 cm Merk Ex. NIRO Warna Nuansa Cream
BAB - VI
BAB - VI
15.4 Penyelesaian lantai granit 40/40 polished 1) 2) Sebelum pemasangan granite tile, kondisi lantai kerja harus bersih dari material bongkaran, tidak terdapat celah-celah ataupun retak-retak. Sebagai lapisan perekat digunakan semen yang mengandung pasir silica dan additive polimer yang mempunyai daya rekat tinggi dan mampu mengikuti muai susut ubin akibat perubahan temperature yang dapat menyebabkan popping. 3) 4) Pemasangan granit untuk penutup lantai menggunakan nat dibuat maksimal 4 mm dan diisi dengan semen/sejenis AFA Grout. Pemasangan granit untuk pelapis bagian dinding aksentuasi pada bangunan kantor kecamatan, dengan pola pemasangan tanpa nat.
BAB - VI
BAB - VI
16.2 Persyaratan Bahan a. Semua kayu yang dipakai harus tua, benar-benar kering, lurus, tanpa cacat mata kayu, putih kayu, dan retak. b. Sebelum pelaksanaan, material yang akan digunakan harus sesuai dengan contoh yang disetujui konsultan pengawas.
BAB - VI
Harus diperhatikan agar kadar air dimaksud tidak berubah selama pengangkutan, penyimpanan, dan pemasangan. c. Pengawetan Semua jenis kayu dan kayu lapis yang dipasang tetap dalam bangunan atau struktur harus diberi bahan pengawet. Bila kayu yang telah diawetkan dipotong, bagian yang dipotong tersebut harus diulas dengan bahan pengawet yang sama.
BAB - VI
BAB - VI
16.7 Pembersihan dan Perlindungan Sisa potongan kayu harus dibersihkan setelah pekerjaan selesai. Semua kayu yang telah dipasang harus dilindungi dari segala kerusakan berupa benturan, pecah, retak, dan cacat lain. Biaya untuk pekerjaan ini adalah tanggung jawab kontraktor dan tidak dapat dituntut sebagai pekerjaan tambah.
BAB - VI
BAB - VI
BAB - VI
BAB - VI
BAB - VI
BAB - VI
BAB - VI
Seluruh perangkat perlengkapan pintu dan jendela ini harus bekerja dengan baik sebelum dan sesudah pemasangan. 19.4 Persyaratan Pelaksanaan a. Kontraktor wajib membuat shop drawing untuk detail khusus yang belum tercakup lengkap dalam gambar kerja atau yang diminta direksi/perencana. Shop drawing ini harus jelas mencantumkan dan menggambarkan semua data yng diperlukan termasuk pengajuan contoh bahan, keterangan produk, cara pemasangan, dan spesifikasi/persyaratan khusus sesuai dengan spesifikasi pabrik pembuat.
BAB - VI
BAB - VI
BAB - VI
Pemasangan harus dilaksanakan oleh tukang yang ahli di bidangnya. b. Pemasangan kaca Sebelum kaca dipasang, daun-daun jendela dan bagian lain yang akan diberi kaca harus dalam keadaan dapat bergerak dengan baik. Kaca dan tempat kaca harus dibersihkan dari debu, bahan kimia, dan kotoran sebelum kaca dipasang. c. Penggantian dan pembersihan Pada waktu penyerahan pekerjaan, semua kaca harus dalam keadaan bersih, tidak ada lagi merek-merek perusahaan, dan kotoran-kotoran dalam bentuk apa pun. Semua kaca yang retak, pecah, atau kurang baik harus diganti oleh kontraktor tanpa tambahan biaya.
BAB - VI
21.2 Material 21.2.1 Material Untuk Langit-langit Material/ bahan yang dimaksud untuk pekerjaan langit-langit adalah dari bahan Gypsum 9 mm seperti yang tertera dalam Gambar Rencana. Bahan yang digunakan harus yang berkualitas baik, Sek. Elephant, mempunyai suatu bidang datar yang halus, seragam ukurannya, sisi tepinya lurus dan tidak cacat, tidak melengkung dan cukup keras. Rangka Plafond memakai Besi Hollow ukuran 4 x 4 cm. Kontraktor harus menunjukan contoh bahan yang akan digunakan untuk mendapatkan persetujuan dari Pengawas.
21.2.2 List Profil Gypsum Material/ bahan yang dimaksud untuk List Profil Gypsum adalah dari Profil Gypsum 12 cm seperti yang tertera dalam Gambar Rencana. List Profil Gypsum ini terdiri dari dua macam yaitu profil sudut untuk keliling/sudut dinding dan profil datar untuk pinggiran area drop ceilling. 21.2.3 List Profil Kayu Material/ bahan yang dimaksud untuk List Profil Kayu berukuran lebar 4 cm dari seperti yang tertera dalam Gambar Rencana. Lokasi Pemasangan Pada Sudut /Siku pertemuan Dinding dengan plafond. List Profil Kayu ini dipasang pada plafond toilet.
BAB - VI
21.3 Pelaksanaan Kontraktor harus membuat Shop Drawing untuk persetujuan perencanaan yang dibuat berdasarkan Gambar Rencana yang tersedia. Shop Drawing menggambarkan detail hubungan-hubungan dan sambungan-sambungan, pengangkeran konsruksi dan pemasangan semua komponen lengkap dengan ukuran-ukurannya. Pekerjaan Langit-langit a. Pekerjaan Rangka langit-langit Rangka untuk plafond semua digunakan rangka dari bahan besi hollow 4/4 cm, digantung dengan root ke rangka atap/dak beton (sesuai kondisi lapangan). Dimensi untuk rangka utama sesuai dengan spesifikasi bahan dari pabrikan dengan pola bermodul 60 x 120 cm yang dipasang bersilangan, Sesuai dengan Gambar Rencana dan petunjuk Pengawas. Rangka plafond yang menempel pada dinding harus memakai alur/sponimg agar sebelum dilakukan pemasangan terlebih dahulu supaya dibuat sponing dengan ukuran sesuai dengan Gambar Rencana atau petunjuk Pengawas. Setelah rangka tepi plafond/ rangka yang menempel pada dinding atau rangka utama sudah terpasang seluruhnya, tentunya kedudukan dan elevasi disesuaikan dengan Gambar Rencana dan disetujui Pengawas, selanjutnya dilakukan pembagian untuk pemasangan rangka pembagi dengan modul as ke as 60 cm (sesuai dengan Gambar Rencana).
b. Penyelesaian Langit-langit dengan Gypsum Pemasangan plafond Gypsum hanya dapat dilakukan bilamana rangka plafond telah selesai dan sesuai dengan Gambar Rencana serta telah disetujui Pengawas. Lembaran Gypsum yang dipergunakan untuk plafond adalah dengan ukuran tebal 9 mm, atau disesuakan dengan Gambar Rencana dan petunjuk Pengawas.
BAB - VI
BAB - VI
22.2 Material 22.2.1 Material Untuk Dinding Partisi Material/ bahan yang dimaksud untuk pekerjaan dinding partisi adalah dari bahan Kalsiboard 8 mm seperti yang tertera dalam Gambar Rencana. Bahan yang digunakan harus yang berkualitas baik, Sek. Kalsiboard, mempunyai suatu bidang datar yang halus, seragam ukurannya, sisi tepinya lurus dan tidak cacat, tidak melengkung dan cukup keras. Rangka Plafond memakai Besi Hollow ukuran 4 x 4 cm setinggi 3,3 m. Kontraktor harus menunjukan contoh bahan yang akan digunakan untuk mendapatkan persetujuan dari Pengawas. 22.2.2 Kusen dan Daun Pintu Panel Material/ bahan yang dimaksud untuk kusen pintu adalah kayu kamper samarinda 5/14 cm seperti yang tertera dalam Gambar Rencana. 22.2.3 Engsel dan Kunci Pintu Engsel yang digunakan pada pintu partisi memakai Sek. Royal Sedangkan Kunci yang digunakan memakai type Double Slagh Sek. SES. (Persyaratan lebih jelas dapat dilihat pada Pasal 19 Alat Penggantung dan Pengunci).
BAB - VI
BAB - VI
23.2 Persyaratan Bahan a. Cat Kayu jenis produk pemakaian warna b. : mengkilat : ex lokal mutu terbaik. Sek. Avian : daun pintu panel atau semua jenis kayu yang harus cat sesuai dengan petunjuk konsultan pengawas : ditentukan kemudian
Cat Permukaan Dinding, Dinding Partisi, Plafond Gypsum, dan Profil Gypsum 1) Interior produk warna : Sek. Vinilex : ditentukan kemudian
2) Eksterior c. d. e. Produk warna : Sek. Vinilex : ditentukan kemudian : Cat. Sek. ICI Weathersield : Melamik
Listplank GRC
BAB - VI
BAB - VI
3) Pekerjaan Cat Pipa GIV/BSP Semua pipa yang terlihat seperti railing tangga, pipa instalasi listrik/air, pipa pagar harus dicat. Sebelumnya, dilapisi dengan bahan kimia agar cat dapat bersatu/menyerap lebih lama.
4) Pekerjaan Cat Dinding, Dinding Partisi, Plafond, dan List Plafond Seluruh permukaan harus dibersihkan dari debu, lemak, kotoran, atau noda lain dalam kondisi kering. Langkah kerja cat emulsi adalah lapisan pertama lapisan kedua lapisan ketiga : 50% air : 25% air : 25% air
Pelaksanaan pekerjaan dengan roller; kuas dipakai bila tidak mungkin menggunakan roller.
Lapisan pertama Cat jenis arcylic wall paper dengan menggunakan kape; ketebalan lapisan adalah 25 - 150 mikron atau daya sebar per liter adalah 10 m2.
Lapisan kedua Cat dasar jenis alkali resisting primer dengan menggunakan kuas/roller; ketebalan lapisan adalah 25 - 40 mikron atau daya sebar per liter adalah 13 - 15 m2.
Lapisan ketiga Cat jenis vynil arcylic emulsion dengan menggunakan roller; ketebalan setiap lapisan adalah 25 - 40 mikron atau daya sebar per liter adalah 13 15 m2.
BAB - VI
24.2 Persyaratan Bahan a. Material Untuk Dinding Partisi Partisi Standar Bahan yang digunakan untuk pekerjaan partisi standar adalah yang berbahan dasar Semen, kapur dan silikat setara Kalsiboard 8 mm yang tahan terhadap rembesan air dan api. Untuk Rangka dipakai hollow 4x4 cm. b. Material Untuk Built In Meja Counter Bahan dasar yang dipakai terdiri dari Multiplex 18 mm, 15mm, 9 mm dan wood veener sebagai finishing. c. Material Untuk Railling (Pendopo) Railling memakai besi hollow 4/4 cm, biasanya khusus dipakai untuk pagar. Difinishing dengan cat besi Sek. AVIAN. Metode pengecatan dengan spray/semprot. 24.3 Pelaksanaan/Pemasangan Kontraktor harus membuat Shop Drawing untuk persetujuan perencanaan yang dibuat berdasarkan Gambar Rencana yang tersedia. Shop Drawing menggambarkan detail
BAB - VI
pemasangan semua komponen lengkap dengan ukuran-ukurannya. 24.3.1 Pekerjaan Dinding Partisi Kontraktor wajib membuat shop drawing untuk persetujuan pengawas berdasarkan Gambar Kerja. Shop Drawing tersebut menggambarkan detail hubungan-hubungan, sambungansambungan, pengangkeran konstruksi dan pemasangan semua komponen lengkap dengan ukuran-ukuran. Pemasangan rangka partisi ini terbuat dari bahan besi hollow 4/4 cm tebal 1mm. Rangka dinding partisi yang berhubungan dengan tembok/kolom harus dikerjakan sedemikian rupa seperti dalam gambar kerja dan jangan sampai merusak dinding atau kolom. Detail sambungan yang digunakan dalam pekerjaan dinding rangka partisi ini dikerjakan sesuai dengan ketentuan, sehingga didapat pertemuan-pertemuan antara rangka vertical dan horizontal yang saling tegak lurus, rata, rapih sehingga setelah dipasang panel hasilnya akan kelihatan rapih dan rata. Setelah rangka terpasang semua, kontraktor/pengawas agar mengecek kembali sehubungan dengan kebenaran dari cara-cara sambungan, ketegaklurusan, kerataan dan kekokohan dari rangka tersebut. Yang selanjutnya untuk mendapat izin pemasangan panel tersebut. 24.3.2 Pekerjaan Built In Meja Counter Bahan yang dipakai Meja Counter adalah Multypleks 12 mm, bahan penutup dipakai lapisan Haveel warna Dark Brown (Oak). Memakai List Sainless lebar 1 cm. Untuk Built in Meja Counter ini ditempatkan si ruang pelayanan sebagai pembatas antara ruang pelayanan dengan ruang tunggu. Setiap bidang permukaan harus benar-benar rata tidak terdapat cacat atau retak dengan pori-pori harus tertutup sempurna.
BAB - VI
BAB - VI
Perlengkapan aksesoris untuk unit-unit tersebut di atas lengkap dari kran sampai pipa pembuangan. Pipa drain untuk semua unit saniter harus mempunyai leher angsa.
k.
Clean-out, Floor Drain Floor drain dipasang pada setip KM/WC seperti ditunjukkan dalam gambar kerja. Floor drain yang digunakan bermerek Ex Dalam negeri atau setarafnya dengan kualitas memenuhi SNI.
BAB - VI
BAB - VI
BAB - VI
BAB - VI
BAB - VI
Pek. Water Tank Menara air kap.2m3 tinggi 4 meter, konstruksi baja Grountank kap. 2 bh @ 2m3 (tanki fibre) ditanam dilindungi pas. Bata dan alas beton. Merk Sek. Excel kwalitas 1 26.2 PERSYARATAN UMUM Syarat-syarat Teknis Pekerjaan Plumbing / Sanitasi yang diuraikan di sini adalah persyaratan yang harus dilaksanakan oleh Kontraktor dalam hal pengerjaan instalasi maupun pengadaan material dan peralatan, dalam hal ini Syarat-syarat Umum teknis pekerjaan Mekanikal / Elektrikal adalah bagian dari Syarat-Syarat Teknis ini. Ukuran (Dimensi) Ukuran-ukuran pokok dan ukuran-ukuran detail terdapat pada gambar harus ditaati oleh Kontraktor. Kontraktor harus meneliti (mempelajari) gambar perencanaan, dan bila terjadi perbedaan antara suatu dengan yang lain, harus segera dibicarakan dengan Konsultan Manajemen Konstruksi. Kontraktor diwajibkan melakukan seniua pekerjaan pengukuran dan penggambaran yang diperlukan guna memudahkan pelaksanaan.
26.3 PERSYARATAN BAHAN 26.3.1 INSTALASI AIR BERSIH Pipa Pipa dengan 0 1" s/d 2", baik pipa utama maupun pipa cabang, termasuk yang menuju fixtures menggunakan pipa PVC AW merk Maspion,Paralon Fitting. Fitting-fitting harus terbuat dari material yang sama dengan bahan pipa.
BAB - VI
BAB - VI
BAB - VI
Pengujian Terhadap Tekanan dan Kebocoran. a. Setelah semua pipa dan perlengkapannya terpasang, harus diuji dengan tekanan hidrolis Kg/Cm2 selama 24 jam tanpa teijadi perubahan / penur unan tekanan. b. Peralatan pengujian ini harus disediakan oleh kontraktor. c. Pengujian harus drsaksikan oleh Konsultan Manajemen Konstruksi atau yang kuasakan untuk itu. d. Apabila terjadi kegagalan dalam pengujian Kontraktor harus memperbaiki bagianbagian yang rusak dan melakukan pengujian kembali sampai berhasil dengan balk. e. Dalam, hal ini semua biaya ditanggung oleh Kontraktor, termasuk biaya pemakaian air dan listrik. Pengujian Sistem Kerja (Trial Run) Setelah semua instalasi air bersih lengkap, temasuk penyambungan ke pipa distribusi, Kontraktor diharuskan melakukan pengujian terhadap sistem-sistem kerja (trial run) dari seluruh instalasi air bersih, yang disaksikan oleh Konsultan Manajemen Konstruksi atau yang ditunjuk untuk itu sampai sistem bisa bekerja dengan baik.
Pekerjaan Lain-Lain Termasuk di dalam pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Kontraktor adalah pembobokan dinding / selokan, penggalian dan pengangkutan tanah dari hasil dan lainlain yang ditemui di site, serta memperbaiki kembali seperti semula.
BAB - VI
Pipa di luar Bangunan Dari ujung pipa di dalam bangunan menuju ke saluran drainase menggunakan pipa PVC class AW. Pipa PVC PVC ex Maspion,Paralon atau setara
Accessories. a. Fitting dari pipa PCV harus dari hahan yang sarna (PVC) yang dibuat dengan cara injection moulding. b. Floor drain dan clean out dari bahan stainless-steel.
Cara Pemasangan Pipa. Pipa di Dalam Bangunan a. Pipa Mendatar. Pipa dipasang dengan kemiringan (slope) 1-2 %. Perletakan pipa harus diusahakan berada pada tempat yang tersembunyi baik di dinding / tembok maupun pada ruang yang berada di bawah lantai. Setiap pencabangan atau penyambungan yang merubah arah harus menggunakan fitting dengan sudut 45 (misalnya Y branch dan sebagainya) jenis long radius. b. Pipa di Dalam Tanah. Pipa dipasang dan ditanam di bawah permukaan tanah / jalan dengan tebal / tinggi timbunan minimal 50 cm diukur dari atas pipa sampai permukaan tanah / lantai.
BAB - VI
Pipa Saluran Luapan Septic Tank. Pipa dipasang dan ditanam di hawah permukaan tanah / jalan kemiringan 1-2% dari titik permulaan septic tank ke drainage kota. Untuk perletakan pipa yang melintasi jalan kendaraan dengan kedalaman kurang dari 90cm, pada bagian atas pipa harus dilindungi pelat beton bertulang dengan tebal 10 cm, pelat beton tersebut tidak tertumpu pada pipa.
Penyambungan Pipa a. pemipaan disambung dengan solvent cement b. Pipa yang harus disambung dengan solvent cement harus dibersihkan terlebih dahulu sehingga bebas dari kotoran dan lemak. c. Pembersihan tersebut dilakukan terhadap bagian permukaan dan dalam dari pipa yang akan saline mclekat. d. Pada waktu pelaksanaan penyambungan, bagian dalam dari pipa yang akan disambung harus bebas dari benda-bcnda / kotoran yang dapat mengganggu kelancaran air di dalam pipa.
BAB - VI
26.3.3 PERSYARATAN KONSTRUKSI UMUM MOTOR-POMPA Pompa Air Bersih. Pompa-pompa dari jenis non-self priming denqan efisiensi minimum 70% pada sekitar + 10 % dari titik kerjanya.
BAB - VI
BAB - VI
Pompa Jet Pump Jenis Jumlah Head nominal Kapasitas nominal Daya pompa Putaran Tegangan kerja Starter : : : : : : : : Close Couple 1 (satu) buah 25 meter 9 l/m 0,75 kW 1500 rpm 220 V, 1 fasa, 50 Hz DOL c/w WLC
BAB - VI
BAB - VI
BAB - VI
BAB - VI
Kabel penghubung tersebut lengkap dengan terminasi (sepatu kebel) yang diperlukan. Pengadaan dan pemasangan seluruh instalasi penerangan dan daya (stop kontak), lengkap dengan armatur, power receptacle outlet, panel-penel daya / penerangan dan alat-alat bantu yang diperlukan. Pengadaan dan pemasangan seluruh instalasi pentanahan, balk pentanahan sistim listrik maupun badan (body) peralatan listrik. Pekerjaan di dalam Gedung Pengadaan dan pemasangan serta penyetelan panel-panel daya / penerangan termasuk di dalam pekerjaan ini adalah penarikan kebel / konduktor pentanahan netral / badan panel. Pengadaan dan pemasangan kebel-kabel jenis NYY, untuk penghubung antar panel daya / penerangan dan kabel-kabel daya menuju peralatan (pompa-pompa). Pengadaan dan pemasangan seluruh instalasi penerangan dan stop kontak. Termasuk pekerjaan ini adalah pengadaan dan pemasangan armatur penerangan.
BAB - VI
28.4
GAMBAR-GAMBAR Gambar-gambar elektrikal menunjukkan secara khusus teknik pekerjaan listrik yang di dalamnya dicantumkan besaran-besaran listrik dan mekanis serta spesifikasi tertentu.Iainnya. pengerjaan dan pemasangan peralatan-peralatan harus disesuaikan dengan kondisi lapangan. Gambar-gambar arsitektur, struktur, elektrikal dan kontrak lainnya haruslah menjadi referensi untuk koordinasi dalam pekerjaan secara keseluruhan. Kontraktor harus menyesuaikan peralatan terhadap perencanaan dan memeriksanya kembali. Setiap kekurangan / kesalahan perencanaan harus disampaikan kepada Konsultan Manajemen Konstruksian atau pihak lain yang ditunjuk untuk itu.
28.5
KETENTUAN-KETENTUAN INSTALASI Meliputi pengadaan dan pemasangan power receptacle outlet (stop kontak), saklar, kontak-kontak tarik (pull box), cabinet / penel daya, kebel, alai-alai bantu dan semua peralatan lain yang diperlukan untuk mendapatkan penyelesaian yang memuaskan dari sistern instalasi daya tegangan rendah 220 / 380 V dan penerangan. Kotak-kotak(doos) Outlet. a. Jenis Kotak-kotak outlet harus sesuai dengan persyaratan PUIL, dan kotak-kotak lainnya yang tertutup rapi harus dipasang dengan baik dan benar. b. Ukuran Setiap kotak outlet harus diberi bukaan untuk kondulit hanya di tempat yang diperlukan.
BAB - VI
BAB - VI
BAB - VI
BAB - VI
Kabel Daya Penghubung Antar Panel Kabel-kabel daya diletakkan di dalam tanah yang direncanakan secara rapi,di dalam galian setinggi 50 Cm
. Kabel daya dari Panel Daya Motor ke Motor-motor Pompa. Jenis Kabel yang digunakan adalah NYY yang ditempatkan di dalam konduit metal tahan karat (galvanized / white metal conduit) yang diletakkan diatas pelat lantai. Setiap pipa konduit berisi hanya satu jalur kabel menuju motor dengan faktor pengisian 40 %. Dari pipa konduit yang dipasang horizontal menuju motor, kabel ditarik ke terminal motor flexible metal konduit yang juga tahan karat.
BAB - VI
Pemasangan di Permukaan Kabel instalasi penerangan dan stop kontak yang dipasang didalam dinding harus diletakkan didalam konduit PVC hign impact heavy gauge dengan ukuran minimum 3/4". Penarikan kabel menuju titik saklar atau stop kontak harus dilakukan setelah pipa selesai ditanam.
Pemasangan Menembus Dinding Setiap penembusan kabel pada dinding harus melalui sparing kabel yang terbuat dari pipa PVC dengan ukuran yang cukup terhadap penampang kabel. f. Penggunaan Warna Kabel Penggunaan warna kabel NYY, NYM dan NYFGby untuk tegangan netral dan non harus mengikuti peraturan yang disebutkan oleh 2000, yaitu : Sistem Tegangan 220 V, 1 fasa hitam biru : : Fasa Netral Pentanahan
kuning/hijau : -
Sistem Tegangan 220/380 V, 3 fasa merah kuning hitam biru : : : : fasa R fasa S fasa T netral (N) pentanahan (G)
kuning/hijau :
BAB - VI
BAB - VI
b. Kunci Setiap kabinet harus dilengkapi dengan kunci "flat lock" jenis kunci untuk setiap kabinet hares dari tipe "common key", sehingga kunci untuk setiap kabinetnya adalah sama. Pada masing-masing kabinet harus disediakan dua anak kunci. c. Tinggi Pemasangan Panel Pemasangan panel sedemikian rupa, sehingga setiap peralatan di dalam panel dengan mudah masih dapat dijangkau, tergantung pada tipe / macam panel, bila dibutuhkan alas / pondasi / penumpu / penggantung, Kontraktor harus menyediakan dan memasang, sekalipun tidak tertera pada gambar.tinggi pemasangan 1.4 meter bagian bawah panel d. Label Semua kabinet panel daya, panel kontrol, switch, fuse unit, isolator switch group, pemutus daya (CB) dan peralatan-peralatan lainnya harus diberi label sesuai dengan fungsinya untuk mengindahkan/mengidentifikasikan penggunaan alat tersebut. Label ini terbuat dari bahan logam anti karat dengan huruf-huruf hitam. Sistem pemasangan Instalasi Yang dimaksud adalah tubing conduit dan flexible conduit beserta perlengkapannya dan semua barang yang diperlukan untuk melengkapi instalasi kabel. a. Ukuran Harus mempunyai ukuran yang cukup untuk bisa melayani dengan baik jumlah dan jenis kabel sesuai dengan PUIL dan lain-lain. minimum konduit adalah 20 MM menurut ukuran pasaran dengan faktor pengisian kabel maksimurn 40 %.
BAB - VI
BAB - VI
BAB - VI
BAB - VI
BAB - VI
BAB - VI
BAB - VI
BAB - VI
Ukuran kabel kontrol minimum 1,5 mm2 dari jenis NYMHY dengan tegangan nominal 600 volt. Pada setiap ujung kabel kontrol ataupun pengukuran harus
dipasangkan sepatu kabel dengan ukuran kabclnya clan clikencangkan dengan alat penekan (press-tang / kraft-tang) secara baik, sehingga dapat dicegah terjadinya hubung longgar (lost contact). Setiap pemasangan ujung kawat kontrol atau pengukuran pada terminal peralatan harus cukup kencang dan kokoh. b.11 Merk Pabrik Semua peralatan pengamanan harus diusahakan buatan satu pabrik. Peralatan-peralatan sejenis harus dapat saling dipindahkan atau dipertukarkan tempatnya pada rangka panel. b.12 Peralatan Pengaman / Pemutus Daya b.12.1 Moulded Case Circuit Breaker (MCCB) Untuk pemutus daya cabang dengan arus lebih kecil dari 800 A digunakan jenis rumah tuangan (moulded case circuit breaker MCCB) yang memenuhi standar B.S. 4752 Part 1 1977 atau IEC 157.1 dan sesuai untuk temperatur operasi 400C (fully tripicalized) dan mampu beroperasi untuk tegangan 660 VAC dengan rating 1.000 VAC. MCCB harus dapat dioperasikan secara "reverse feed" baik pada posisi horizontal maupun vertikal tanpa mengurangi performance. Kontak utama yang harus meneruskan arus beban harus terbuat dari bahan silver / tungsten dan mekanisme operasinya dirancang untuk menutup dan membuka kontak-kontak utamanya secara menyapu (wiping action).
BAB - VI
Mekanisme operasi harus dari jenis "quick make" dan "quick break" secara simultan pada ketiga / keempat kutubnya sewaktu opening, closing maupun trip. Mekanisme ini harus trip-free untuk m_ encegah kontak utama menutup kembali tanpa sengaja. Handle togel MCCB harus dapat membuka semua kutub (kontak utama) secara bersamaan (simultan). Suatu arus kesalahan mengalir pada salah satu kutup harus menyebabkan ketiga kutub membuka secara bersamaan. MCCB dilengkapi dengan fasilitas pelindung pada masing-masing kutubnya yang dapat disetel (adjustable) untuk arus beban lebih (overload - inverse time) secara mekanis dengan bimetal, pengatus arus hubung - singkat (overcurent - instantaneous) secara mekanis dcngan solenoid (magnetis). Untuk motor protector, hanya dipasang magnetic overcurrent protection. Setiap MCCB harus mempunyai tiga posisi opcrasi, yaitu ON, OFF dan TRIP. Kapasitas pemutus arus kesalahan (interrupting / breaking capacity) tidak kurang dari 50 kA. b.12.2 Miniature Circuit Breaker (MCB) MCB yang digunakan harus memenuhi persyaratan B.S. 4752 / part 1 1977 atau IEC 157.1 (fully tropicalized), mampu heroperasi untuk tegangan sampai 660 VAC dengan rating 1.000 VAC.
BAB - VI
MCB harus dapat dioperasikan secara "reverse feed", baik pada posisi horizontal maupun vertikal tanpa mengurangi performance. Kontak utama yang meneruskan arus beban harus terbuat dari bahan silver / tungsten dan mekanisme operasinya dirancang untuk menutup dan membuka kontak-kontak utamanya secara menyapu (wiping action). Mekanisme operasi harus dari jenis trip-free untuk mencegah kontak utama menutup kembali tanpa sengaja. RKS Teknis Handel togel MCB tiga fasa harus dapat membuka semua kutub (kontak utama) secara bersamaan (simultan). Suatu arus kesalahan mengalir pada salah satu kutub harus menyebabkan ketiga kutub membuka secara bersarnaan. MCB dilengkapi dengan fasilitas pelindung arus beban lebih (overload inverse time) secara mekanis dengan bimetal dan arus hubung singkat (overcurent instantaneous) secara mekanis dengan solenoid (magnetis). Arus nominal dari draw out MCCB dan MCB harus sesuai dengan gambar, dengan kapasitas pemutusan (breaking capacity) disesuaikan dengan letak pemutus daya tersebut. Kontraktor diwajibkan untuk memeriksa besarnya arus hubung singkat 3 fasa simetris yang mungkin terjadi pada titik-titik beban dan menganjurkan jenis MCCB serta MCB yang sesuai.
BAB - VI
BAB - VI
BAB - VI
BAB - VI
BAB - VI
BAB - VI
BAB - VI
BAB - VI
BAB - VI
BAB - VI
BAB - VI
BAB - VI
BAB - VI
BAB - VI
BAB - VI
BAB - VI
BAB - VI
Pasal 31 URAIAN PERSYARATAN PEKERJAAN YANG BELUM TERURAIKAN Jika terdapat jenis pekerjaan yang belum teruraikan / terlewatkan didalam Rencana Kerja dan persyaratan ini, maka pekerjaan tersebut akan dibuatkan RKS nya / menyusul, yang sama mengikatnya dalam kontrak. Pasal 32 PEMBERESAN SETELAH MASA KONSTRUKSI Seluruh pekerjaan pemberesan setelah masa konstruksi menjadi tanggung jawab Kontraktor diantaranya : 1. Pembersihan Lantai, Kaca, Kusen dan sebagainya 2. Pembuangan bekas puing-puing bangunan. 3. Pembongkaran Pengawas keet, los kerja, kantor Kontraktor. 4. Pembongkaran Pagar Pembatas. 5. Pembongkaran gundukan-gundukan tanah/batu-batu yang sudah tidak terpakai lagi. 6. Pemberesan Bekas stoot dan papan cetakan/acuan 7. Pembetulan Jalan yang rusak yang diakibatkan oleh pengangkutan material di dalam komplex. 8. Pembuangan sampah-sampah 9. Dan sebagainya yang diperkirakan akan mengganggu keindahan sehubungan dengan masa penyerahan pertama. Seluruh sampah-sampah tersebut harus dibuang keluar site ke tempat pembuangan sampah telah ditunjuk oleh Konsultan pengawas, serta barang-barang yang masih diperkirakan akan dipakai harus disimpan tersusun rapih ditempat yang telah ditunjukan oleh Konsultan Pengawas.
BAB - VI
BAGIAN 34 PENUTUP Hal-hal di luar ini apabila terdapat ketidakcocokan dalam pelaksanaan akan diselesaikan dengan musyawarah.
BAB - VI