You are on page 1of 4

ISOLASI DAN IDENTIFIKASI BAKTERI YANG BERASOSIASI DENGAN Didemnum molle DI PERAIRAN PANTAI MALALAYANG

Rianasari Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sam Ratulangi email: ana_zharie@yahoo.co.id ABSTRAK Bakteri laut yang hidup berasosiasi dengan organisme laut memiliki probabilitas lebih besar dalam menghasilkan senyawa dengan berbagai aktivitas biologis dan salah satu golongan avertebrata yang melakukan asosiasi adalah ascidia. Penelitian bertujuan untuk memperoleh jenis isolat dan mengidentifikasi bakteri yang berasosiasi dengan Didemnum molle. D. molle yang telah dicuci dengan air laut steril, diisolasi pada medium (2,5 g pepton, 1,5 g ragi ekstrak, gliserol 1,5 ml, 17 g agar, air laut disaring 750 ml dan 250 ml aquades) pada suhu ruang dengan kondisi gelap dan terang. Berdasarkan perbedaan morfologi koloni terdapat 21 koloni berbeda yang kemudian dimurnikan. Bakteri isolat murni dari ke 21 koloni tersebut diidentifikasi melalui prosedur pengujian morfologi dan biokimia. Berdasarkan uji morfologi dan biokimia, ditemukan 12 genus bakteri yang berasosiasi dengan D. molle baik pada kondisi gelap maupun terang yaitu genus Megasphaera, Lucibacterium, Erwinia, Peptococcus, Clostridium, Flavobacterium, Bacteroides, Azomonas, Micrococcus, Vibrio, Peptostreptococcus, dan Pediococcus. Kata kunci: Bakteri, asosiasi, ascidia ABSTRACT Pollution that is resulted by utilization of the insecticides in Indonesia is quite high, one of the insecticide species that is used is an insecticide profenofos. The research aims to isolate and identify the bacteria which tolerant to insecticides. The bacteria is being isolated from the soil and being selected on the medium of Nutrient Agar (NA) which contains the insecticide profenofos and based on the differences in the colony of morphology there are 6 different colonies which then being purified. The Pure bacterial isolates from the six colonies were identified with its growth is tested on the medium of NA with the concentration of the profenofos insecticide contents which different (0%, 25%, 50%, 75% dan 100%). based on the test of morphology and biochemistry, there are found three genus of the bacteria which tolerant to the insecticides profenofos that are genus Streptococcus (A Isolates), Pseudomonas (B, D dan E isolates), dan Lactobacillus (C dan F isolates). Based on the observation of the tested growth which on A, C dan E isolates the higher concentrate of the profenofos on the medium, the lower the growth of the bacteria and on B, D dan F isolates the higher concentrate of the profenofos on the medium, nothing affect to the growth Key word: Bacteri, asosiation, ascidia PENDAHULUAN Perairan laut merupakan salah satu tempat hidup berbagai mikroorganisme dan makroorganisme. Antara mikroorganisme dan makroorganisme akan terjadi interaksi seperti bakteri yang bersimbiosis dengan organisme yang hidup di perairan seperti plankton, ikan, tunikata dan lain sebagainya (Alcamo, 1995). Asosiasi bakteri dengan organisme laut dapat mempengaruhi proses metabolisme bakteri dan salah satu yang melakukan asosiasi tersebut adalah Ascidia yang merupakan nama kelompok hewan yang termasuk kedalam sub Phylum Urochordata (tunikata) dari Phylum Chordata (Abrar, 2004). Ascidia berbentuk silinder atau bulat memanjang seperti kantung/balon kecil yang dikenal juga dengan istilah Sea squirt , hidup sessile dan tersebar luas hampir di seluruh laut di dunia (Suwignyo

et al., 2005). Dalam Abrar (2004), ascidia umumnya terdapat pada perairan litoral, menempel pada karang, cangkang moluska atau pada dasar pasir atau lumpur serta mampu hidup bersimbiosa dengan biota laut. Salah satu jenis ascidia adalah D. molle (Gambar 1) merupakan suatu jenis ascidia fotosimbiotik yang mengandung Prochloron sp., yang terdapat dalam rongga kloakanya dan berbentuk bulat, bersifat menempel pada terumbu karang dengan memiliki warna koloni yang bervariasi (Hirose et al., 2006).

Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Penelitian ini dilakukan dari bulan Februari sampai April 2011. Alat dan Bahan Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini meliputi: cawan petri, tabung Erlenmeyer, tabung reaksi, mikroskop stereo Olympus CX21-BIM SET1, kamera, gelas piala, gelas ukur, autopipet, labu ukur, jarum ose, lampu spritus, neraca analitik, laminari airflow, autoclaf, inkubator, pellet pestle, dan hot plate. Bahan-bahan yang digunakan yaitu: D. molle, air laut steril, aquades, pepton, ragi ekstrak, gliserol, agar, media-media uji biokimia dan pewarnaan gram, alkohol, kertas label, kertas tissue, kapas dan aluminium foil. Isolasi Bakteri Sampel D. molle diambil dicuci terlebih dahulu dengan air laut steril selanjutnya sebanyak satu gram sampel ditambahkan 9 ml air laut steril kemudian difortex. Homogenat disentrifugasi pada 2000 rpm selama 10 menit dan sebanyak 0,1 ml alikuot diinkubasikan pada cawan petri yang berisikan medium (2,5 g pepton, 1,5 g ragi ekstrak, gliserol 1,5 ml, 17 g agar, air laut disaring 750 ml dan 250 ml aquades) dan cawan diinkubasi pada suhu ruang dengan kondisi gelap dan terang selama 7 hari dan kemudian koloni yang tumbuh dihitung. Setiap individu dari koloni tersebut dipindahkan ke medium agar miring dan diinkubasi pada suhu 4 o C untuk diteliti lebih lanjut (Vijayalakshmi et al., 2008). Identifikasi Bakteri Untuk mengidentifikasi bakteri dilakukan beberapa pengujian yaitu uji morfologi (uji pewarnaan gram, uji motilitas) dan uji biokimia (uji degradasi triptofan, uji produksi H2S, uji fermentasi karbohidrat, uji katalase, uji sitrat dan uji lysine dekarboksilasi). Berdasarkan hasil pengujian morfologi dan biokimia tersebut, isolat-isolat diidentifikasi secara taksonomi menggunakan Bergeys Manual of Systematic Bacteriology.

Gambar 1. D. molle (Crow, 2006)

Tubuh D. molle tertutup lapisan epitel dan di luar lapisan epitel tersebut masih ada lagi pembungkus yang disebut mantel (tunic). Mantel tersebut tersusun dari zat yang disebut tunicine. Hidupnya berkoloni dan memiliki stolon yang menghubungkan satu individu dengan yang lainnya. Selain itu bersifat hermaprodit, ovari terletak di bawah atau dekat lambung dan testis terletak di bawah ovari (Dewanto, 2009). Ascidia memiliki kemampuan dalam mensintesis substansi bioaktif diantaranya antivirus, antitumor dan antimikroba (Jimenez et al., 2003). Oleh karena itu, potensi Ascidia masih perlu dieksplorasi untuk mengetahui dengan pasti jenis bakteri yang terdapat pada Didemnum molle yang berasosiasi dengan mikroorganisme.

METODE PENELITIAN Waktu dan Tempat Pengambilan sampel D. molle dilakukan di perairan pantai malalayang dengan kedalaman 2 meter selanjutnya dikultur dan diidentifikasi di Laboratorium Mikrobiologi dan Laboratorium Unit Layanan Bioteknologi Fakultas

HASIL DAN PEMBAHASAN Isolasi Bakteri Dari hasil isolasi terhadap D. molle yang diambil dari Perairan Pantai Malalayang, dengan kedalaman 2 meter pada salinitas 30 ppt, dengan menggunakan medium (2,5 g pepton, 1,5 g ragi ekstrak, gliserol 1,5 ml, 17 g agar, air laut disaring 750 ml dan 250 ml aquades) yang dikultur pada suhu ruangan dengan kondisi gelap dan terang selama 7 hari, berdasarkan pengamatan morfologi koloni bakteri yang tumbuh pada medium tersebut, maka diperoleh 21 koloni bakteri yang berbeda, selanjutnya diisolasi dan dimurnikan. Untuk kondisi gelap didapatkan 7 isolat yang diberi kode E1, E2, E3, E4, D1, D2, F2 sedangkan untuk kondisi terang, 14 isolat bakteri diberi kode C1, C4, C5, C6, C7, C9, C10, C11, C12, B3, B4, B6, A81 dan A62 (Tabel 1).
Tabel 1. Isolasi Bakteri Murni
Kode Isolat E1 C4 C1 C7 D2 Bentuk Koloni Bulat Bulat Bulat Bulat Bulat Bundar dengan tepian timbul Bulat Bulat Bulat Bulat Tdk beraturan, menyebar Bulat Bulat Bulat Bulat Tidak Beraturan Bulat Bulat Bulat Tdk beraturan dan menyebar Bulat Warna Koloni Putih Putih Putih Putih Kuning Elevasi Rata Rata Licin Cembung Rata Keterangan Kondisi gelap Kondisi terang Kondisi terang Kondisi terang Kondisi gelap Kondisi gelap Kondisi gelap Kondisi terang Kondisi terang Kondisi terang Kondisi terang Kondisi gelap Kondisi terang Kondisi gelap Kondisi terang Kondisi terang Kondisi terang Kondisi terang Kondisi gelap Kondisi terang Kondisi terang

Identifikasi Isolat Bakteri Murni Setelah mendapatkan ke-21 isolat bakteri murni, isolat bakteri selanjutnya diidentifikasi. Untuk mengidentifikasi isolat bakteri murni, dilakukan dengan beberapa pengujian yaitu uji Morfologi dan uji Biokimia. Hasil dari pengujian morfologi dapat dilihat dalam Tabel 2 dan hasil dari pengujian biokimia dapat dilihat dalam Tabel 3.
Tabel 2. Uji Morfologi Bakteri
Kode Isolat E1 C4 C1 C7 D2 E2 E4 B3 C9 C12 A81 D1 C6 E3 C5 B4 C10 C11 F2 A62 B6 Pewarnaan Gram + + + + + + + Uji Motilitas + + + + + + + + + + + + Bentuk sel Coccus Coccus Basil Basil Basil Coccobasil Coccobasil Coccobasil Coccus Coccus Coccus Coccus Basil Basil Basil Coccus Basil Basil Basil Coccus Coccus

E2

Putih

Rata

E4 B3 C9 C12 A81 D1 C6 E3 C5 B4 C10 C11 F2

Putih Putih Putih Putih Kuning Kuning Putih Putih Putih Putih Putih Kuning Kuning

Timbul Rata Rata Timbul Tetesan mentega Rata Timbul Rata Rata Cembung Cembung Rata Licin Tetesan mentega Rata

Tabel 3. Hasil Uji Biokimia Bakteri


Isolat E1 C4 C1 C7 D2 E2 E4 B3 C9 C12 A81 D1 C6 E3 C5 B4 C10 C11 F2 A62 B6 Uji Indol + + + + + + + + + + + + + + + + + + + Uji Sitrat + + + + + + + + + + + + + + + + + + + + + Uji H2S Uji Fermentasi asam + + + + + + + + + + + + + + + + + + + Gas + + + + + + + + + Uji Katalase + + + + + + Uji Lysine + + + + + + + + + + + + + + + + + + + + +

A62

Putih

B6

Putih

Berdasarkan hasil pengujian morfologi dan biokimia tersebut, isolat-isolat yang diidentifikasi secara taksonomi menggunakan Bergeys Manual of Systematic Bacteriology dapat dilihat pada Tabel 4.
Tabel 4. Identifikasi Isolat Berdasarkan Hasil Uji Morfologi dan Biokimia Kode isolat Hasil Identifikasi Megasphaera E1 Megasphaera C4 Clostridium C1 Clostridium C7 Clostridium D2 Lucibacterium E2 Lucibacterium E4 Lucibacterium B3 Pediococcus C9 Pediococcus C12 Peptostreptococcus A81 Peptococcus D1 Vibrio C6 Erwinia E3 Erwinia C5 Azomonas B4 Flavobacterium C10 Flavobacterium C11 Flavobacterium F2 Bacteroides A62 Bacteroides B6

IV. KESIMPULAN Dari hasil yang didapat maka dapat disimpulkan bahwa ditemukan 21 isolat bakteri yang berasosiasi dengan D. molle diantaranya pada kondisi gelap ditemukan bakteri genus Megasphaera, Lucibacterium, Erwinia, Peptococcus, Clostridium botulinum tipe B,C,D,E,Fd, dan Flavobacterium. Pada kondisi terang, ditemukan bakteri genus Bacteroides, Azomonas, Micrococcus, Megasphaera, Peptostreptococcus, Peptococcus, Clostridium butyricum, Vibrio, Flavobacterium, Erwinia, Pediococcus, dan Lucibacterium. UCAPAN TERIMA KASIH Penulis mengucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing Dr. Trina E. Tallei, M.Si sebagai Ketua, Febby Kandou, S.Si., M.Kes dan Prof. Dr. Ir. Inneke Rumengan, M.Sc sebagai anggota sehingga tugas akhir bisa terselesaikan.

DAFTAR PUSTAKA Abrar. 2004. Biota Ascidian, Cara Koleksi, Pengawetan dan Penyimpanan. http://jurnal.pdii.lipi.go.id/admin/jurnal/ 7934.pdf [Desember 2010]. Alcamo, E. I. 1995. Fundamental of Microbiology 4nd Ed. Cummings Publishing Inc, California. Crow, S. 2006. File:Ascidian (Didemmum molle).png. http://commons.wikimedia.org/wiki/Fi le:Ascidian_%28Didemmum_molle %29.png. [Januari 2011] Dewanto, D. 2009. Potensi Molekuler Ascidiacea yang Berasosiasi dengan Mikroba Fotosintetik. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Universitas Sam Ratulangi, Manado. Hirose, E., H. Shuichi., H. Kimiko., K. Fumie., W. Makoto. 2006. UV Protection in the Photosymbiotic Ascidian Didemnum molle Inhabiting Different Depths(Physiology). Zoological science 23(1), 57-63. Jimenez, C., Paula, C., Sergio, Fortier., M. Tito., C. Lotufo., Cludia, P, M. Elisabete, A., Moraes, Manoel Odorico de Moraes, Letcia V. Costa-Lotufo 2003. Biological activity in extracts of ascidians (Tunicata, Ascidiacea) from the Northeastern Brazilian coast. J. Exp. Mar. Biol. Ecol. 287 (1): 93-101. p. Suwignyo, S,. B. Widigdo, Y. Wardiatno, dan M. Krisanti. 2005. Avertebrata Air Jilid 2. Penerbit Penebar Swadaya. Vijayalakshmi, S., S. R. Maniramakrishnan, M. Shanmugasudaram, M. Annappan. 2008. Isolation and Screening of Marine Associated Bacteria from Tamil Nadu, Southeast coast of India for Potential Antibacterial Activity. Annals of Microbiology, 58 (4) 605-609.

You might also like