You are on page 1of 16

TATA TERTIB MUSYAWARAH PIMPINAN (MUSPIM) 2011 IKATAN SANTRI SALAFIYAH SYAFIIYAH (IKSASS) BAB 1 KETENTUAN UMUM Pasal

1 1. Musyawarah Pimpinan yang selanjutnya disingkat MUSPIM adalah permusyawaratan ditingkat Pengurus Pusat sebagaimana diatur dalam Anggaran Dasar IKSASS pasal 17 ayat 1 huruf d dan Anggaran Rumah Tangga IKSASS pasal 11 ayat 1huruf d 2. MUSPIM diikuti oleh peserta yang selanjutnya akan diatur dalam pasal 3 pada tata tertib ini, sebagaimana dimaksudkan dalam Anggaran Rumah Tangga pada pasal 11 ayat 1 huruf d BAB II TUGAS DAN WEWENANG Pasal 2 MUSPIM mempunyai tugas dan wewenang untuk : 1. Mengevaluasi beberapa kebijakan, pelaksanaan program kerja, dan analisis kelembagaan organisasi, serta mengevaluasi pelaksanaan pengkaderan IKSASS. 2. Merumuskan agenda organisasi kedepan. 3. Menetapkan pokok-pokok pikiran dan rekomendasi MUSPIM. BAB III PESERTA dan PENINJAU Pasal 3 1. Peserta Muspim terdiri dari: a. Pengurus Pusat IKSASS b. Ketua Rayon dan 2 Pengurus Rayon c. Ketua Sub Rayon 2. Peninjau terdiri dari: a. Pengurus Pondok Pesantren Salafiyah Syafiiyah. b. Organisasi yang diundang panitia. c. Pers. BAB IV Hak dan KEWAJIBAN Pasal 4 1. Setiap peserta dan peninjau berkewajiban menaati ketentuan dalam tata tertib ini. 2. Setiap peserta berhak untuk menyampaikan usulan, masukan dan tanggapan yang ketentuannya akan diatur dalam pasal selanjutnya. 3. Bagi peserta yang tidak mematuhi ketentuan dalam tatib ini, panitia berhak mengeluarkan dari persidangan. Pasal 5 1. Dalam menyampaikan laporan, ketua rayon memaparkan tentang pengurus, anggota, program kerja dan pelaksanaannya serta kendala yang dihadapi. 2. Tanggapan dari Ketua Rayon untuk mengevaluasi kebijakan pengurus pusat diatur dengan ketentuan sebagai berikut : a. Ketua rayon dan sub rayon b. Penyampaian tanggapan masing-masing maksimal 10 menit. BAB V BENTUK dan AGENDA PERSIDANGAN MUSYAWARAH PIMPINAN (MUSPIM)
1

PENGURUS PUSAT IKSASS PERIODE III TAHUN 2009 2011 SUKOREJO, 24 -25 OKTOBER 2011

Pasal 6 Bentuk persidangan MUSPIM terdiri dari: 1. Sidang Pleno a. Sidang Pleno dihadiri oleh semua peserta sidang dan peninjau b. Agenda pembahasan dalam sidang pleno adalah 1) Pengesahan tata tertib MUSPIM 2) Penyampaian laporan perkembangan rayon dan sub rayon di seluruh daerah. 3) Penyampaian pelaksanaan program kerja Pengurus Pusat IKSASS selama satu periode. 4) Mengevaluasi dan menyempurnakan perumusan dan pelaksanaan program kerja sebagaimana dimaksud pada point 3 5) Mengesahkan sidang komisi. 2. Sidang Komisi a. Sidang Komisi dihadiri oleh anggota-anggota komisi yang diatur oleh panitia MUSPIM b. Sidang Komisi merupkan kelompok kerja yang membahas dan mengkaji materi khusus dan dibagi menjadi 3(tiga) komisi yaitu : 1) Komisi A membahas tentang penataan kelembagaan 2) Komisi B membahas tentang pengkaderan 3) Komisi C membahas tentang pokok-pokok pikiran dan rekomendasi BAB VI PIMPINAN SIDANG Pasal 7 1. Sidang Pleno dipimpin oleh 2 orang dari peserta sebagai ketua dan sekretaris sidang yang ditunjuk oleh panitia dan disetujui peserta. 2. Pimpinan sidang yang telah disetujui tidak dapat diganti oleh siapapun dengan alasan apapun. 3. Pimpinan Sidang Komisi terdiri dari ketua dan sekretaris sidang yang dipilih dari peserta komisi yang bersangkutan BAB VII TUGAS, HAK dan KEWAJIBAN PIMPINAN SIDANG Pasal 8 1. Memimpin jalannya sidang agar tetap dalam kebersamaan dan mufakat 2. Berusaha mempertemukan pendapat-pendapat yang berbeda, menyimpulkan pembicaraan, mendudukkan persolan yang sebenarnya serta mengembalikan jalannya sidang pada pokok pembicaraan. BAB VIII QOURUM DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN Pasal 9 1. Setiap Sidang Pleno dinyatakan sah apabila dihadiri sekurang-kurangnya separuh lebih satu dari jumlah peserta MUSPIM 2. Setiap Sidang Komisi dinyatakan sah apabila dihadiri sekurang-kurangnya separuh lebih satu dari jumlah peserta komisi 3. Apabila ketentuan pada ayat 1 dan 2 tidak terpenuhi, maka sidang diskors selama 1x 15 menit dan sidang dibuka tanpa memperhatikan qourum dengan persetujuan pesera sidang.

1. 2. 3. 4.

Pasal 10 Semua keputusan ditetapkan melalui musyawarah untuk mufakat Apabila ketentuan pada ayat 1 tidak terpenuhi, maka dilakukan lobying. Apabila ketentuan pada ayat 1 & 2 tidak terpenuhi, maka dilakukan votting. Keputusan yang dimaksud dianggap sah apabila disetujui oleh suara terbanyak.

a. b. c. d. e. f.

Pasal 11 1. Seluruh pelaksanaan sidang, baik Sidang Komisi maupun Sidang Pleno, harus mempunyai berita acara yang berisi ketentuan sebagai berikut: Waktu, acara dan tanggal persidangan Topik persidangan Jenis persidangan ( Pleno, dan Komisi) Pimpinan dan Sekretaris Sidang Jumlah peserta sidang yang menandatangani daftar hadir Kesimpulan keputusan persidangan 2. Semua ketetapan dan keputusan MUSPIM ditandatangani oleh pimpinan dan sekretaris sidang BAB IX KETENTUAN TAMBAHAN Pasal 12 1. Hasil keputusan dalam Sidang Pleno MUSPIM akan dibacakan pada acara selanjutnya. 2. Hal-hal yang belum diatur dalam tatib ini, akan ditetapkan oleh ketua sidang berdasarkan musyawarah mufakat. Ditetapkan di : Sukorejo Pada tanggal : 25 Oktober 2011 Pukul : 16 : 30 WIB Pimpinan Sidang Pleno MUSPIM 2011

Ketua,

Sekretaris

Abdul Azis, M. If

Amsari, S.Pd.I

MUSYAWARAH PIMPINAN (MUSPIM)

PENGURUS PUSAT IKSASS PERIODE III TAHUN 2009 2011 SUKOREJO, 24 -25 OKTOBER 2011

KEPUTUSAN MUSYAWARAH PIMPINAN Tentang Tata Tertib MUSPIM 2011 IKATAN SANTRI SALAFIYAH SYAFIIYAH (IKSAS) Bismillahi ar-rahmaani ar-rahiim Menimbang: 1. Bahwa demi kelancaran pelaksaan Musyawarah Pimpinan, maka dipandang perlu penetapan tata tertib MUSPIM. 2. Bahwa untuk memberikan kepastian hukum, maka dipandang perlu untuk menetapkan ketetapan MUSPIM 2011 Ikatan Santri Salafiyah Syafiiyah (IKSASS) tentang Tata Tertib MUSPIM Mengingat: 1. Anggaran Dasar IKSASS 2. Anggaran Rumah tangga IKSASS 3. Hasil MUBES II di Aula Putra PP Salafiyah Syafiiyah Sukorejo Situbondo Memperhatikan: 1. Hasil-hasil Sidang Pleno Tata Tertib MUSPIM 2011. Memutuskan Menetapkan: 1. Penetapan Tata Tertib MUSPIM. Sebagaimana terlampir 2. Ketetapan ini akan ditinjau kembali jika dikemudian waktu terdapat kekeliruan 3. Ketetapan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan. Ditetapkan di : Pada tanggal : Pukul : Pimpinan Sidang Pleno MUSPIM IKATAN SANTRI SALAFIYAH SYAFIIYAH Peride III

Abdul Azis, M. If Ketua

Amsari, S.Pd.I Sekretaris

PENATAAN KELEMBAGAAN IKATAN SANTRI SALAFIYAH SYAFIIYAH (IKSASS) I.Pendahuluan Ikatan Santri Salafiyah Syafiiyah (IKSASS) sebagai organisasi kader dan berperan dalam ranah keagamaan para santri, sedangkan anggota IKSASS merupakan santri aktif yang bergelut di lapangan teoritis sebagai modal kader. Dalam Perjalanannya, IKSASS sudah menginjak angka 7 tahun pasca pemisahan ranah antara IKSASS santri dan alumni dalam 7 tahun tersebut, IKSASS sudah mencapai tiga periode kepengurusan semakin memperkokoh jati diri dan perannya, baik di tingkat internal maupun eksternal. Hal ini terjadi karena sebagai upaya untuk melakukan langkah langkah kompettitif dengan beberapa lembaga / organisasi lain secara sehat. Juga untuk menempatkan IKSASS sebagi organisasi yang mampu melakukan komunikasi yang memiliiki nilai tawar dengan semua kekuatan melalui pendekatan visi dan misi organisasi. Untuk mengembangkan dan mewujudkan tujuan organsisasi. IKSASS secara kelembagaan, dari semua tingkat kepengurusan (PP, PR, PSR) perlu berbenah diei dan merubah paradigma individualitas pada paradigma kolektifitas. Dari perubahan ini, diharapakan kemudian akan menempatkan IKSASS sebagai organisasi yang memiliki nilai prioritas bagi para santri. II.Pengertian Penataan kelembagaan merupakan sebuah usaha mengolah, mengatur dan menjalankan roda organisasi secara profesional untuk mengarah pada pengembangan dan penguatan lembaga. III.Maksud dan tujuan 1. Adanya penataan kelembagaan dimaksudkan untuk mempercepat proses pencapaian tujuan organisasi secara keseluruhan. 2. Mewujudkan tatanan managerial orgasassi profesional, dan proporsional. 3. Meningkatkan peran, fungsi dan eksisstensi orgasnisasi sebagai lembaga kader. 4. Dapat meningkatkan sikap santri secara umum untuk menjadikan IKSASS sebagai organisasi yang diprioritaskan. IV.Aspek aspek penataan Ada beberapa aspek yang menjadi obyek dan perlu untuk dibenahi dalam proses pemantapan organisasi, antara lain : 1. Kepengurusan Pengurus IKSASS pada semua tingkatan, sejak awal harus memiliki kriteria kriteria yang memadai dalam rangka mebeack up roda organisasi yang memiliki visi dan misi yang baru. MUSYAWARAH PIMPINAN (MUSPIM)
5

PENGURUS PUSAT IKSASS PERIODE III TAHUN 2009 2011 SUKOREJO, 24 -25 OKTOBER 2011

Kemampuan dan keahlian serta integritas, menjadi kriteria umum yang harus dipenuhi. Sedangkan kriteria selanjutnya yang harus dimilki adalah: a. Pengalaman dan kemampuan berorganisasi. b. Kemauan untuk belajar dan senantiasa c. Loyalitas, komitmen dan moralitas yang baik d. Kesiapan aktif dalam satu periode 2. Menejemen organisasi Dalam penataan organisasi harus dilaksanakan dengan beberapa tahapan, yaitu: perencanaan strategi (strategic planning), program aksi (action), dan monitoring, serta evaluasi. Sedangkan agenda penataan menejemen organisasi; a. Menejemen organisasi dengan sistem demokratis dan transparan b. Pelaksaan organisasi secara kolektif, profesional dan proposional c. Optimalisasi sistem yang memiliki visi kaderisasi dan pengembangan dengan metode teoritis dan pragmatis berdasarkan karakteristik organisasi. d. Koordinasi secara intensif antara pusat dengan rayon dan antara rayon dengan sub rayon untuk memantau perkembangan serta melakukan pembinaan pada setiap rayon dan subrayon e. Pengurus pusat mengkomunikasikan perkembangan rayon dan sub.rayon kepada pengurus rayon dan sup rayon yang lain f. Pengurus pusat mengkomunikasikan perkembangan organisasi kepada pengurus pesantren dan melaporkan kepada pengasuh pesantren g. Pengurus IKSASS santri membangun komunikasi secara intensif dengan pengurus IKSASS alumni 3. Administrasi sebagai alat komunikasi Sebagai organisasi yang profesional, admistrasi merupakan unsur vital sebagai bagian proses pada level dukumentasi dan inventarisasi dari rangkaian perjalanan roda organisasi. Agenda yang harus dilakukan idalah ; a. Penertiban administrasi pada tingkat Pusat, rayon dan sub rayon sehingga terbentuknya karakter khusus organisasi. b. Sosialisasi tertib administrasi keseluruh rayon Dan Sub rayon sekaligus kelembaga lembaga terkait. c. Evaluasi tertib administrasi ditingkat Pusat, Rayon dan Sub Rayon. 4. Keuangan Keuangan dalam berorganisasi merupakan bagian kebutuhan yang menentukan evektifitas organisasi. Dalam hal ini, ada beberapa aspek yang perlu dibenahi; a. Mengupayakan adanya sumber dana organisasi yang tetap dan mandiri melalui usaha, jasa, dan perniagaan lainnya atau melalui sumber lain yang dibenarkan menurut aturan organisasi b. Mengelola dan mengembangkan dana organisasi untuk memenuhi kebutuhan organisasi c. Melaporkan perkembangan usaha dan dana organisasi pada semua pengurus dan anggota secara bertahap dan transparan dengan sistem pelaporan yang sistematis 5. Kepemimpinan Sebagai organisasi kader, kepemimpinan organisasi IKSASS bersifat kolektif melalui pendekatan struktural dan kultural dengan background pondok pesantren Salafiyah Syafiiyah

Sukorejo Situbondo. walaupun demikian, kepemimpinan Organisasi IKSASS harus melepaskan kultur individu atau figur. 6. Hubungan dan bentuk komunikasi antar kepengurusan Dari semua tingkat kepengurusan, mulai dari Pengurus Pusat, Pengurus Rayon , pengurus sub rayon dan anggota, hubungan komunikasi yang ingin diciptkan : a. Antar anggota / kader ; hubungan emosional berbasis kultural dan struktural. Secara kultural, semua pengurus dan anggota berangkat dan dibesarkan dari tempat yang sama sebagai awal pembentukan watak dan karakter yang akan mengikat emosional mereka, hubungan ini akan dirangkai menjadi hubungan struktural dalam bingkai kelembagaan dengan ideologi yang sama. b. Antar pengurus rayon / sub rayon; hubungan antar lini pengurus tersebut adalah hubungan formal-struktural, yakni adanya komunikasi antar rayon dan antar sub rayon dalam bentuk kelembagaan formal. c. Untuk memperlancar arus informasi dan komunikasi antar pengurus, antara pengurus dengan anggota, dan antar anggota, lembaga membutuhkan media informasi yang dapat merambah dan merata kepada seluruh lapisan. Fungsinya untuk mengikat dan mempererat hubungan. (seperti ponit a dan b) 7. Independensi a. Secara kelembagaan, IKSASS adalah organisasi independen yang tidak memiliki hubungan struktural dan ketergantungan apapun dengan semua organisasi lain dan juga pemerintah (birokrasi). Independensi tersebut, merupakan satu kekuatan yang dimiliki apabila dikelola dengan baik. b. Dalam melaksanakan semua aktivitas organisasi, langkah strategis yang harus dibangun adalah menjalin hubunga kerjasama dengan semua lini melalui pendekatan visi dan misi, sepanjang tidak bertentangan dengan konstitusi organisasi dan merugikan salah satu pihak. 8. Penutup Semua hal teknis menyagkut program penataan kelembagaan akan dilakukan dan dilaksanakan oleh masing masing pengurus di semua tingkatan.

MUSYAWARAH PIMPINAN (MUSPIM)

PENGURUS PUSAT IKSASS PERIODE III TAHUN 2009 2011 SUKOREJO, 24 -25 OKTOBER 2011

KETETAPAN MUSYAWARAH PIMPINAN (MUSPIM) IKATAN SANTRI SALAFIYAH SYAFIIYAH (IKSASS) Nomor : 0388_04.11.P.MUSPIM.PP-III.X.2011 Tentang Sistem Penataan Kelembagaan IKSASS IKATAN SANTRI SALAFIYAH SYAFIIYAH (IKSAS) Bismillahi ar-rahmaani ar-rahiim Menimbang: 1. Bahwa demi mewujudkan cita cita dan tujuan IKSASS, maka dipandang perlu penataan kelembagaan Ikatan Santri Salafiyah Syafiiayh (IKSASS). 2. Bahwa untuk memberikan kepastian hukum, maka dipandang perlu untuk menetapkan ketetapan MUSPIM 2011 Ikatan Santri Salafiyah Syafiiyah (IKSASS) tentang Sistem Penataan Kelembagaan IKSASS Mengingat: 1. Anggaran Dasar IKSASS 2. Anggaran Rumah tangga IKSASS 3. Hasil MUBES II di Aula Putra PP Salafiyah Syafiiyah Sukorejo Situbondo Memperhatikan: 1. Hasil-hasil Sidang Komisi A tentang penataan kelemabagaan Ikatan Santri Salafiyah (IKSASS). 2. Hasil sidang pleno tentang pembahasan dan pengesahan hasil hasil sidang komisi. Memutuskan Menetapkan: 1. Penetapan Sistem Kelembagaan Ikatan Santri Salafiyah Syafiiyah (IKSASS). Sebagaimana terlampir 2. Ketetapan ini akan ditinjau kembali jika dikemudian hari terdapat kekeliruan 3. Ketetapan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan. Ditetapkan di :Sukorejo Pada tanggal : 26 Oktober 2011 Pukul : 22.30 WIB Pimpinan Sidang Pleno MUSPIM IKATAN SANTRI SALAFIYAH SYAFIIYAH Peride III

Abdul Azis, S.Pd.I Ketua

Amsari, S.Pd.I Sekretaris

SISTEM PENGKADERAN IKATAN SANTRI SALAFIYAH SYAFIIYAH (IKSASS) I. PENDAHULUAN

IKSASS adalah Organisasi Santri yang berada dibawah naungan Pondok Pesantren Salafiyah Syafiiyah. IKSASS berusaha menjalankan program yang menunjang tujuan Pondok Pesantren terutama pada kegiatan ekstra yang berorientasi pada pengkaderan santri. Berpijak pada Anggaran Dasar (AD), IKSASS bertujuan membentuk santri yang bertaqwa, berilmu inovatif, mandiri, progresif dan bertanggung jawab terhadap agama dan bangsa. Untuk mewujudkan tujuan tersebut. Salah satu usaha yang dilakukan adalah mengupayakan proses kaderisasi yang sistematis dan berkesinambungan. Pada dasarnya, santri siap dikembangkan sesuai dengan potensi yang dimiliknya. Oleh karena itu, IKSASS dituntut melakukan inovasi, baik ditingkat pemikiran, wawasan keilmuan, maupun dalam praktek kehidupan sehari hari. Inovasi yang dimaksud bertujuan meningkatkan kualitas kader. Dengan kata lain, IKSASS adalah tempat menempa segenap potensi kader sampai betul betul siap terjun di masyarakat. Dengan ini, IKSASS dituntut dapat mewujudkan kader kader Organisasi yang mampu menjaga kemandirian, solidaritas Organisasi dan kesinambungan identitas Pondok Pesantren, Serta dapat mencetak kader yang mampu mengimplemintasikan sikap kritis, idealis dan mampu melakukan tranformasi dalam masyarakat sebagai patriot client (klien penopang) Pesantren. IKSASS mempunyai mandat untuk mengantarkan kadernya ke gerbang pencerahan keilmuan tersebut, agar (minimal) ketika pulang ke kampung halamannya, para kader tidak merasa risih dan canggung lagi untuk melakukan tranformasi dan akulturasi di tengah tengah masyarakat. Dari keadaan tersebut, memberikan deskripsi yang mengandung berjuta makna, bahwa profil IKSASS, bukan hanya suatu wadah (akomodasi) santri, namun juga berperan sebagai kepanjangan tangan pesantren untuk memproyeksikan santri dalam bidang penguatan basik keilmuan yang agamis, sekaligus mampu menjadi representasi dari kader yang potensial dan professional, dengan link dan relasi antar Organisasi pengkaderan maupun pergerakan, agar cita cita dan mandat dari almarhum KHR. Asad Syamsul Arifin untuk mencetak kader yang mapan basic keilmuan agamanya serta mempunyai jaringan yang cukup luas di seluruh antero Nusantara ini mampu kita akulturasikan dalam formulasi kegiatan yang manifesto dan aplikabel.
9

MUSYAWARAH PIMPINAN (MUSPIM)

PENGURUS PUSAT IKSASS PERIODE III TAHUN 2009 2011 SUKOREJO, 24 -25 OKTOBER 2011

II. 1.

PROFIL KADER IKSASS MASA DEPAN Pembentukan watak dan karakter, yakni kepribadian yang terbentuk sebagai pribadi santri yang menyadari tanggung jawab pada komunitas dan masyarakatnya sehingga citra akhlakul karimah (akhlak dengan pengertian utuh dan sebenarnya) senantiasa tercermin dalam pola pikir sikap dan perbuatannya. Pengembangan kualitas intelektual, yakni segala usaha pembinaan yang mengarah pada penguasaan dan pengembangan pengetahuan, yang senantiasa dilandasi oleh nilai-nilai islami. Pengembangan kemampuan profesional, yakni segala usaha pembinaan yang mengarah pada peningkatan kemampuan menterjemahkan ilmu pengetahuan ke dalam perbuatan nyata sesuai dengan disiplin ilmu yang ditekuninya secara konsepsional dan sistematis untuk mencapai prestasi kerja yang maksimal sebagai perwujudan amal shaleh dan pengabdian.

2. 3.

III.

MACAM DAN PENGERTIAN a. IKSASS pada hakekatnya adalah totalitas upaya upaya yang dilakukan secara sistematis, inovatif dan berkelanjutan untuk membina dan mengembangkan potensi setiap kader. Fomat pengkaderan dibagi menjadi tiga, yaitu : Pertama, Pengkaderan Formal, yang terbagi dalam Taarruf, dirosah I, II, dan III, serta Training Of Trainer (TOT), Kedua, Pengkaderan Non Formal, dikemas dalam pengkaderan Non Dirosah. Ketiga, pengakaderan di bidang pengembangan wawasan intelektual. b. Pengkaderan Formal diformulasikan dalam bentuk pelatihan yang dilakukan secara berjenjang denga materi materi khusus pada setiap tahapannya. Secara umum, tujuan dari Pengkaderan Formal ini adalah mewujudkan kader yang mampu memahami jati dirinya dan dapat beroraganisasi secara professional structural fungsional dan menjaga eksistensi Organisasi ditengah tengah masyarakat. Dalam pengkaderan formal ini, yang manifestasinya dalam bentuk pelatihan pelatihan regular dan berjenjang, kemudian disertai dengan follow up (tindak lanjut) sebagai bahan evaluasi pasca pelatihan. Masing masing tahapan ini merupakan suatu paket rangkaian kegiatan yang harus dilalui secara sistematis dan gradual. c. Pengkaderan Non Formal adalah pengkaderan yang dilkukan pada bidang bidang khusus sebagai patronasi skill dalam mengelola proses pengkaderan Organisasi, yang pesertanya adalah kader kader militan yang telah melalui berbagai proses kualifikasi pengkaderan regular. d. Pengkaderan dalam wawasan intelektual adalah pengkaderan intensif pada beberapa bidang disiplin ilmu (yang dianggap) sebagai modal bagi seorang kader, yang dikemas dalam bentuk Studi Alternative (SA), yang bertujuan untuk membekali kader agar lebih kritis, idealis dan kreatif terhadap suguhan realita.

IV.

JENJANG PENGKADERAN

Secara berurutan, tahapan-tahapan kaderisasi, baik pelatihan dibidang organisasi dan studi alternatif maupun perkaderan non formal, sebagai berikut : A. Pengkaderan Formal 1. TAARUF, proses pengkaderan pertama kali yang dilakukan di IKSASS, bertujuan sebagai doktrinisasi Ke-IKSASS-as, dan pengenalan jati diri Kesantrian. Pelaksana dari kegiatan ini

adalah Sub Rayon bagi Rayon yang memiliki Sub, dan Rayon Bagi Rayon yang tidak mempunyai Sub Rayon yang bermateri : a. Jati diri santri b. Ke-NU-an c. Ke-IKSASS-an d. Nilai-nilai dan Perjuanagan Pendiri dan pengasuh e. Nilai-nilai dan perjuangan kader 2. Dirosah I , proses pengkaderan dasar yang dilakukan di IKSASS. Bertujuan untuk menggali Wawasan dan skill keorganisasian. Pelaksana dari kegiatan ini adalah Sub Rayon Bagi Rayon yang memiliki Sub, dan Rayon Bagi Rayon yang tidak mempunyai Sub Rayon yang bermateri : a. Keorganisasian b. Administrasi c. Keuangan d. Kepemimpinan e. Tekhnik Pelaporan 3. Dirosah II, proses pengkaderan menengah yang dilakukan di IKSASS. Bertujuan untuk menggali Skill Manajemen Sosial Kemasyarakatan. Pelaksana dari kegiatan ini adalah Pengurus rayon dengan didampingi langsung oleh Pengurus Pusat, Dirosah II ini bermateri : a. Ansos b. Manej. Isu c. Menej. Konflik d. Scientefic Problem Solving e. Tekhnik Perencanaan Strategis (Renstra) f. Manajemen Aksi 4. Dirosah III, proses pengkaderan lanjutan yang dilakukan di IKSASS. Bertujuan untuk mengembangkan Skill Manajemen Sosial Kemasyarakatan. Pelaksana dari kegiatan ini adalah Pengurus Pusat dengan peserta Pengurus Rayon, Dirosah III ini bermateri : a. Tekhnik Lobi dan nego MUSYAWARAH PIMPINAN (MUSPIM)
11

PENGURUS PUSAT IKSASS PERIODE III TAHUN 2009 2011 SUKOREJO, 24 -25 OKTOBER 2011

b. Advokasi c. Analisa SDM d. Analisis Wacana e. Antropologi Pesantren 5. Training Of Trainer (TOT), proses pengkaderan pengembangan yang dilakukan di IKSASS. Bertujuan untuk mewujudkan Fasilitator dan Pelatih Terampil. Pelaksana dari kegiatan ini adalah Pengurus Pusat dengan Peserta dari Intern Pengurus Pusat. Training Of Trainer (TOT) ini bermateri : a. Setting Forum b. Kode Etik Fasilitator c. Manajemen Partisipatoris d. Komunikasi Publik dan Pemasaran Ide B. Pengkaderan Non Formal 1. Training Of Ramadhan (TOR), adalah pelatihan yang dilkukan sebagai upaya pembekalan materi terhadap panitia pelaksana kegitan Ramadhan di masing masing Rayon. Training ini dilaksanakan oleh Pengurus Pusat. Sedangkan materi Training meliputi teori teori kemasyrakatan yang dibutuhkan dalam pelaksanaan kegiatan di masyarakat. 2. Sekolah Anggaran, adalah pelatihan khusus yang dilakukan oleh Pengurus Pusat dengan tujuan mengenalkan kepada kader terkait sistem pengannggaran di suatu instansi, organisasi, bahkan kenegaraaan. Dengan materi yang akan dirumuskan kemudian oleh tim perumus dari pelaksana sekolah anggaran ini. 3. Pelatihan Menejemen Survey, adalah pelatihan untuk membekali kader terkait dan dengan analisis fenomena masyararakat yang akan melahirkan sebuah evaluasi yang kemudian akan ditampilkan dalam sebuah teori yang dihasilkan dari evaluasi dan analisa yang dilakukan oleh peserta. Peltihan ini merupakan ranah Pengurus Pusat IKSASS dibawah pengawasan langsung dari tim pendamping pelatihan. 4. Sekolah Kader, merupkam pelatihan pengembangan skill kader untuk menghasilkan kader yang berjiwa patriotis, loyal terhadap organisasi dan bertanggung jawab terhadap organisasi. Pelatihan ini dilaksanakan oleh Pengurus Pusat dibawah pengawasan langsung dari tim pendamping pelatihan. 5. Sekolah deklamasi, pelatihan yang dilakukan oleh Badan Otonom. Sistem dan pelaksanaanya dibawah tanggung jawab badan otonom. 6. Sekolah daI, pelatihan yang dilakukan oleh Badan Otonom. Sistem dan pelaksanaanya dibawah tanggung jawab badan otonom.

C. Pengkaderan dalam wawasan intelektual (Studi Alternativ) Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, bahwa Studi Alternative ini merupakan kajian intensif pada beberapa bidang disiplin ilmu (yang dianggap) sebagai modal bagi seorang kader. Pengkaderan ini dilaksanakna Pengurs Pusat dan Pengurus Rayon. Bentuk dari kajian ini bisa berbentuk Diskusi Intensif ataupun Pelatihan Formal. Adapun materi kajian meliputi ; 1. Wawasan kebangsaan 2. keindonesiaan 3. Wawasan keislaman 4. Sosiologi 5. Filsafat 6. Pendidikan Politik V. PENUTUP Demikian Rumusan Sistempengkaderan IKSASS , sebagai pegangan dan panduan untuk melaksanakan proses pengkaderan formal (pelatihan) dan pengkajian untuk memperkuat kapasitas intelektual, keahlian dan moralitas kader. Hal-hal lain tentang tehknis pelaksanaan pelatihan dan pengkajian, pelaksanaan rekrutmen peserta akan diataur secara lebih terperinci pada bagian yang lain.

KETETAPAN MUSYAWARAH PIMPINAN (MUSPIM) IKATAN SANTRI SALAFIYAH SYAFIIYAH (IKSASS) Nomor : 0388_04.12.P.MUSPIM.PP-III.X.2011 MUSYAWARAH PIMPINAN (MUSPIM)
13 PENGURUS PUSAT IKSASS PERIODE III TAHUN 2009 2011 SUKOREJO, 24 -25 OKTOBER 2011

Tentang Sistem Pengkaderan IKSASS IKATAN SANTRI SALAFIYAH SYAFIIYAH (IKSAS) Bismillahi ar-rahmaani ar-rahiim Menimbang: 1. Bahwa demi mewujudkan cita cita dan tujuan IKSASS, maka dipandang perlu merumuskan Sistem Pengkaderan IKSASS. 2. Bahwa untuk memberikan kepastian hukum, maka dipandang perlu untuk menetapkan ketetapan MUSPIM 2011 Ikatan Santri Salafiyah Syafiiyah (IKSASS) tentang Sistem Pengkaderan IKSASS Mengingat: 1. Anggaran Dasar IKSASS 2. Anggaran Rumah tangga IKSASS 3. Hasil MUBES II di Aula Putra PP. Salafiyah Syafiiyah Sukorejo Situbondo Memperhatikan: 1. Hasil-hasil Sidang Komisi B tentang Sistem Pengkaderan Ikatan Santri Salafiyah (IKSASS). 2. Hasil sidang pleno tentang pembahasan dan pengesahan hasil hasil sidang komisi. Memutuskan Menetapkan: 1. Penetapan Sistem Pengkaderan Ikatan Santri Salafiyah Syafiiyah (IKSASS). Sebagaimana terlampir 2. Ketetapan ini akan ditinjau kembali jika dikemudian hari terdapat kekeliruan 3. Ketetapan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan. Ditetapkan di : Sukorejo Pada tanggal : 26 Oktober 2011 Pukul : 23.08 WIB Pimpinan Sidang Pleno MUSPIM IKATAN SANTRI SALAFIYAH SYAFIIYAH Peride III

Abdul Azis, S.Pd.I Ketua

Amsari, S.Pd.I Sekretaris

Pokok-Pokok Pikiran dan rekomendasi Musyawarah Pimpinan (MUSPIM) 2011 Ikatan Santri Salafiyah Syafiiyah (IKSASS) a. Pesantren

a. Pesantren perlu memberikan ruang gerak yang leluasa bagi IKSASS santri untuk mengadakan kegiatan di luar pesantren selama tidak menyimpang dari Khittah Mahadiyah. b. Pengurus pesantren memberikan ruang kepada IKSASS untuk melakukan advokasi pada santri. c. Pesantren hendaknya melimpahkan kembali pembayaran donasi kepada pengurus pusat IKSASS. d. Pesantren memberikan peluang kepada IKSASS untuk berinvestasi di BUMP b. Pengasuh a. Pengasuh diharapkan dapat melanjutkan tradisi almarhum KHR. Asad Syamsul Arifin dengan mengadakan pertemuan dan komunikasi dengan santri minimal tiga bulan satu kali b. Pengasuh dimohon untuk mengintruksikan secara tertulis kepada santri agar aktif dan mengikuti kegiatan IKSASS. c. IKSASS Santri a. Pengurus Rayon dan Pengurus Sub Rayon diharapkan dalam waktu secepatnya untuk membentuk kesekretariatan. b. Membangun jaringan dengan instansi terkait c. Menjalin kemitraan dengan ormas ormas yang memiliki kesamaan visi dengan IKSASS d. PP. IKSASS harus menerbitkan media massa untuk mensosialisasikan program IKSASS e. PP. IKSASS harus segera menerbitkan kartu aktif IKSASS d. IKSASS Alumni a. IKSASS alumni hendaknya membangun komunikasi yang untensif dengan IKSASS santri secara berkesinambungan sesuai dengan rayon masing masin b. IKSASS alumni hendaknya mendampingi dan mendukung secara penuh terhadap kegiatan IKSASS santri. c. IKSASS alumni hendaknya memberikan network yang luas serta mengkomunikasikan kegiatan IKSASS Santri kepada instansi dan pihak terkait. d. PP. Alumni hendaknya menginformasikan kepada wali santri terkait kegiatan IKSASS Santri

MUSYAWARAH PIMPINAN (MUSPIM)

15

PENGURUS PUSAT IKSASS PERIODE III TAHUN 2009 2011 SUKOREJO, 24 -25 OKTOBER 2011

KETETAPAN MUSYAWARAH PIMPINAN (MUSPIM) IKATAN SANTRI SALAFIYAH SYAFIIYAH (IKSASS) Nomor : 0388_04.14.P.MUSPIM.PP-III.X.2011 Tentang Pokok-Pokok Pikiran dan Rekomendasi IKATAN SANTRI SALAFIYAH SYAFIIYAH (IKSAS) Bismillahi ar-rahmaani ar-rahiim Menimbang: 1. Bahwa demi mewujudkan cita cita dan tujuan IKSASS, maka dipandang perlu merumuskan Pokok-Pokok Pikiran dan rekomendasi MUSPIM. 2. Bahwa untuk memberikan kepastian hukum, maka dipandang perlu untuk menetapkan ketetapan MUSPIM 2011 Ikatan Santri Salafiyah Syafiiyah (IKSASS) Pokok-Pokok Pikiran dan rekomendasi MUSPIM Mengingat: 1. Anggaran Dasar IKSASS 2. Anggaran Rumah tangga IKSASS 3. Hasil MUBES II di Aula Putra PP. Salafiyah Syafiiyah Sukorejo Situbondo Memperhatikan: 1. Hasil-hasil Sidang Komisi C tentang Pokok-Pokok Pikiran dan rekomendasi MUSPIM 2. Hasil sidang pleno tentang pembahasan dan pengesahan hasil hasil sidang komisi. Memutuskan Menetapkan: 1. Penetapan Sistem Pengkaderan Ikatan Santri Salafiyah Syafiiyah (IKSASS). Sebagaimana terlampir 2. Ketetapan ini akan ditinjau kembali jika dikemudian hari terdapat kekeliruan 3. Ketetapan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan. Ditetapkan di : Sukorejo Pada tanggal : 27 Oktober 2011 Pukul : 01.17 WIB Pimpinan Sidang Pleno MUSPIM IKATAN SANTRI SALAFIYAH SYAFIIYAH Peride III

Abdul Azis, S.Pd.I Ketua

Amsari, S.Pd.I Sekretaris

You might also like